Disusun Oleh
Prodi Manajemen
Universitas Mataram
2023
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
2.2 Jenis – Jenis Kelompok.....................................................................................................................4
2.3 Alasan –alasan terbentuknya kelompok.............................................................................................5
2.4 Tahapan – Tahapan Pembentukan Kelompok....................................................................................6
2.5 Faktor – Faktor Eksternal yang Menentukan Prestasi Kelompok......................................................7
2.6 Sumber Internal Anggota Kelompok.................................................................................................9
BAB III Kesimpulan..................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................10
ii
BAB I PENDAHULUAN
Perilaku adalah semua bentuk perilaku yang dilakukan seseorang. Bentuk perilaku
seseorang adalah semua aktifitas, perbuatan dan penampilan diri sepanjang hidunya. Bentuk
perilaku manusia adalah aktifitas individu dengan relasinya dalam lingkungannya. Untuk lebih
lanjut dalam makalah ini kami akan membahas mengenai materi Perilaku Kelompok dengan
berbagai rumusan masalah.
1.3 Tujuan
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Kelompok
Perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seorang individu dengan yang
lainnya untuk mendapatkan pendapat anggota, berinteraksi dari setiap individu dan saling
bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Menurut Greenberg dan Baron, perilaku kelompok merupaka kumpulan dari dua individu
atau lebih yang berinterkasi yang memelihara pola hubungan yang stabil, berbagai tujuan
bersama dan merasakan diri mereka adalah sebuah kelompok.
Menurut Robbins dan Judge, perilaku kelompok merupakan sebagai dua atau lebih individu,
berinteraksi dan saling bergantung yang dating bersama untuk mencapai sasaran tertentu.
Menurut Gibson et all, perilaku kelompok adalah dua atau lebih pekerja yang berinteraksi
satu sama lain dengan cara perilaku dan atau kinerja anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau
kinerja anggota lain.
Dari tiga pandangan diatas, kesimpulannya adalah bahwa perilaku kelomp[ok adalah dua
orang atau lebih individu yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, yang
dipengaruhi oleh perilaku atau kinerja orang lain.
a. Kelompok Formal atau Formal Group, adalah kelompok yang sengaja dibentuk atau
ditunjuk oleh organisasi untuk melakukan tugas tertentu. Perilaku kelompok tersebut
adalah diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan organisasi.
Kelompok Formal ini dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:
1. Kelompok Komando atau Command Group, yaitu kelompok formal yang terdiri dari
individu – individu dalam organisasi dengan garis komando jelas seperti bawahan
yang harus melapor ke atasannya. Kelompok komando biasanya ditentukan dalam
bagan organisasi.
4
2. Kelompok Tugas atau Task Group, yaitu kelompok formal yang dibentuk untuk
menyelesaikan tugas tertentu. Individu – individu yang bergabung ke dalam
kelompok tugas adalah mereka yang dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas
yang diarahkan oleh organisasi. Contoh kelompok tugas dalam perusahaan
Manufakturing adalah membentuk kelompok Gugus Kendali Mutu (Quality Control
Circle) yang bertugas menangani masalah – masalah kualitas
b. Kelompok Informal atau Informal Group, adalah kelompok yang dibentuk oleh anggota
organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama. Kelompok informal ini umumnya
tidak terstruktur secara formal dan tidak ditetrapkan secara resmi oleh organisasi.
Timbulnya kelompok Informal karena adanya tanggapan terhadap kebutuhan akan
hubungan sosial.
Kelompok Informal ini dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:
1. Kelompok Kepentingan atau Interest Group, yaitu kelompok yang dibentuk oleh
individu – individu tertentu dalam organisasi yang memiliki kepentingan sama.
Contoh: Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM), Serikat Paguyuban, Organisasi
Massa dan Elite Politik.
2. Kelompok Persahabatan atau Friendship Group, yaitu kelompok yang berbentuk
karena adanya persamaan karakteristik seperti kesamaan hobi, kesamaan
pandangan politik, kesamaan kepercayaan ataupun etnis. Contoh: Perkumpulan
Mahasiswa dari Jawa Tengah.
1. Keamanan
Seorang yang bergabung kedalam kelompok merasa lebih aman karena tidak sendirian
dalam menghadapi masalah ataupun ancaman. Orang tersebut akan merasa lebih percaya
diri dan lebih kuat.
2. Status
Adanya pengakuan dari masyarakat jika bergabung dengan kelompok tertentu yang
memiliki reputasi baik di mata masyarakat. Status mereka akan meningkat di masyarakat.
3. Harga Diri
5
Merasa dihargai jika diterima sebagai anggota kelompok terutama pada kelompok –
kelompok yang besar.
4. Afiliasi
Berafiliasi dengan kelompok dapat memenuhi kebutuhan seseorang akan persahabatan
dan hubungan sosial
5. Power
Sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh sendiri dapat mudah dicapai berkat kekuatan
kelompok dan juga kekuatan untuk melindungi diri dari permintaan – permintaan yang
tidak wajar atau permintaan yang tidak masuk akal, mungkin dengan bergabung dalam
kelompok akan mempermudah pekerjaanya.
6. Pencapaian Tujuan
Beberapa individu yang bergabung dalam suatu kelompok umumnya memiliki tujuan
atau visi misi yang sama. Berpegangan pada tujuan dan visi misi tersebut, para anggota
kelompok berusaha semaksimal mungkin dapat mencapainya.
6
Tahap ini merupakan tahap terbentuknya suatu hubungan yang lebih dekat antar
anggota kelompok, tahap untuk menetapkan aturan – aturan serta menemukan cara
komunikasi yang tepat agar dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan.
4. Tahap Bekerja (Performing)
Dalam tahap ini semua anggota kelompok sudah mampu bekerja dan menjalankan
fungsinya secara penuh. Selain itu, semua anggota juga memiliki kebersamaan, rasa
percaya diri, kreatif, inisiatif dan semangat yang tinggi.
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
Tahap ini khusus untuk kelompok kerja yang sifatnya sementara. Hal ini terjadi
karena apabila ada suatu proyek atau permasalahan sudah berhasil dituntaskan, maka
kelompok tersebut akan langsung dibubarkan.
1. Strategi Organisasi
Strategi Organisasi ditentukan oleh manajemen puncak, dan sering kali juga
ditetapkan bersama – sama dengan manajemen tingkat menengah. Strategi organisasi
dan cara – cara mencapai sasaran tersebut. Strategi yang diterapkan oerganisasi
mempengaruhi perilaku kelompok yang ada dalam organisasi tersebut. Kelompok
akan berperilaku sesuai dengan strategi yang ditetapkan organisasi.
2. Struktur Wewenanng
Organisasi memiliki struktur wewenang yang menentukan kepada siapa seseorang
melapor, siapa yang membuat keputusan dan bagaimana wewenang diberikan kepada
kelompok dalam mengambil suatu keputusan. Struktur ini menentukan dimana posisi
atau suatu kelompok tertentu dalam hirarkhi organisasi, pimpinan kelompok formal
dari kelompok dan hubungan formal diantara kelompok.
3. Peraturan
Organisasi menciptakan peraturan, prosedur, kebijaksanaan dan berbagai bentuk
peraturan lainnya yang menentukan standar perilaku dari pekerja. Keleluasan dan
kebebasan dari kelompok untuk menentukan standar perilakunya sangat dibatasi.
7
Semakin banyak peraturan formal yang diterapkan organisasi pada semua
pekerjaannya, maka perilaku kelompok akan semakin konsisten.
4. Sumber – Sumber Organisasi
Organisasi yang ada skala usahanya besar dan ada pula kecil. Organisasi yang besar
tentu sumber – sumber yang dimiliki juga besar. Pekerja akan melengkapi dengan
peralatan – peralatan yang canggih untuk melaksanakan tugasnya. Sedangkan
organisasi yang relatif kecil akan melengkapi pekerjaannya dengan peralatan –
peralatan yang sederhana untuk menyelesaikan tugasnya. Besar atau kecilnya sumber
daya yang lainnya yang diberikan organisasi kepada kelompok akan mempengaruhi
perilaku dan prestasi kelompok
5. Proses Seleksi
Kriteria dalam proses seleksi tenaga kerja akan menetukan tenaga kerja yang akan
diterima yang merupakan kelompok kerja dalam organisasi. Proses seleksi menjadi
faktor penting dalam menyaring orang – orang yang berkualitas dan sesuai dengan
tuntutan tugas dalam suatu organisasi. Kualitas dari calon pekerja tersebut nantinya
akan menjadi kelompok tugas yang sangat menentukan perilaku dan prestasi
kelompok tersebut.
6. Penilaian Prestasi dan Sistem Imbalan
Kelompok merupakan bagian dari sistem organisasi, dimana perilaku kelompok
akan dipengaruhi oleh bagaimana organisasi dalam menilai prestasi kelompok yang
ada dalam organisasi dan bagaimana sistem imbalan yang diterapkan terhadap
kelompok – kelompok yangb ada dalam organisasi. Adanya sistem imbalan yang
mengaitkannya dengan prestasi kerja akan mempengaruhi perilaku kelompok
tersebut.
7. Budaya Organisasi
Organisasi pada umumnya memiliki kebiasaan – kebiasaan yang tidak tertulis yang
menentukan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan para pekerja. Sementara
organisasi tertentu memiliki subkultur yang berlaku pada kelompok tertentu yang
merupakan pelengkap yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Kultur organisasi dan
subkultural tersebut akan menentukan perilaku kelompok dalam organisasi tersebut
8
8. Faktor Lingkungan Fisik
Faktor lingkungan fisik juga berpemgaruh terhadap perilaku dan prestasi kelompok.
Ruangan yang tertata dengan baik, bersih dan juga kenyamanan suhu udara
pencahayaan dalam ruangan akan menyebabkan dayantahan dari anggota kelompok
dalam melaksanakan tugasnya akan lebih baik.
1. Kemampuan
Prestasi kelompok mempunyai kemampuan fisik dan kemampuan intelektual yang
relevan dengan tugas dari anggota kelompok. Prestasi kelompok bukan sekedar
penjumlahan dari kemampuan anggota. Akan tetapi kemampuan ini sebagai
parameter tentang apa yang dapat dilakukan dan seberapa efektif mereka
melakukannya dalam kelompok. Ada suatu kecenderungan bahwa seseorang yang
memiliki kemampuan yang menentukan dalam mencapai tugas kelompok dan
umumnya muncul sebagai pemimpin kelompok.
2. Karakteristik Kepribadian
Sifat – sifat kepribadian para anggota kelompok mempunyai efek terhadap prestasi
kelompok oleh pengaruh kuat tentang bagaimana anggota kelompok yang lain.
Karakteristik kepribadian para anggota kelompok menentukan perilaku kelompok
tersebut.
9
BAB III Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Perilaku adalah semua bentuk perilaku yang dilakukan seseorang. Bentuk perilaku seseorang
adalah semua aktifitas, perbuatan dan penampilan diri sepanjang hidunya. Bentuk perilaku
manusia adalah aktifitas individu dengan relasinya dalam lingkungannya.
Perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seorang individu dengan
yang lainnya untuk mendapatkan pendapat anggota, berinteraksi dari setiap individu dan saling
bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Perilaku kelompok dibagi kedalam
kelompok formal dan informal.
Terbentuknya kelompok karena berbagai alasan yaitu keamanan, status, harga diri, afiliasi,
power dan pencapaian tujuan. Perilaku kelompok juga memiliki faktor eksternal dan internal
dalam menentukan prestasi kelompok
10
Daftar Pustaka
Budhi Kho. (2017). Pengertian Kelompok dan Jenis – jenisnya. ilmumanajemenindustri-
com.cdn.ampproject.org
Margiyanti, Ririn. (2022). Apa Tahapan Pembentukan Kelompok Sosial: Forming hingga
Adjourning. Tirto.id-pendidikan
11