Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen yang diampu oleh bapak
Dr. Drs. Sudjatno, MS.
Disusun Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
BAB 2
PEMBAHASAN
Kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu. Kelompok dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Kelompok Formal
Kelompok kerja yang terbatas pada satu struktur organisasi dan memiliki
rancangan penugasan kerja serta tugas tugas spesifik yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Kelompok Perintah
Kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan terdiri dari individu
yang melaporkan langsung kepada manajer bersangkutan
Kelompok Tugas
Kelompok yang terdiri dari individu yang terhimpun bersama
untuk menyelesaikan tugas tertentu. Keberadaan mereka seringkali bersifat
temporer karena begitu tugasnya rampung, lalu kelompok ini pun bubar.
Tim Lintas Fungsional
Kelompok yang menghimpun wawasan dan kemampuan individu dari
berbagai bidang kerja yang para anggotanya telah terlatih menjalankan tugas
masing-masing.
Tim Swakelola
Kelompok yang pada dasarnya independen yang tugasnya mengemban
tanggung jawab manajerial. Contohnya seperti perekrutan, perencanaan,
penjadwalan, dan evaluasi kerja.
b. Kelompok Informal
Kelompok yang terbentuk ditempat kerja dan cenderung berdasarkan
pertemenan dan minat yang sama. Sebagai contoh, lima karyawan dari berbagai
departemen yang sering makan siang Bersama. Maka dari itu, kelompok ini bisa
dikatakan sebagai kelompok sosial.
Faktor-faktor yang menentukan kinerja dan kepuasan kelompok kerja, antara lain:
d. Proses Kelompok
Dalam proses ini terdapat dua proses kelompok yang penting, yaitu:
Pengambilan keputusan kelompok
Dalam pengambilan keputusan kelompok terhadap keputusan individu
terdapat keunggulan dan kekurangan, yaitu:
Keunggulan Kelemahan
- Menghasilkan informasi dan - Memakan banyak waktu
pengetahuan yang lebih lengkap - Dominasi suara minoritas
- Menghasilkan alternatif yang beragam - Tekanan untuk conform
- Membuat solusi menjadi semakin diterima - Tanggung jawab yang
-Meningkatkan legitimasi sebuah keputusan ambigu
Manajemen Konflik
Konflik merupakan perbedaan yang tidak bisa diterima yang
menghasilkan gangguan atau penolakan. Ada tiga pandangan yang
berkembang terkait dengan konflik, yaitu:
1. Konflik dari sudut pandang tradisional
Menyatakan bahwa semua konflik itu buruk dan harus dihindari.
2. Konflik dari sudut pandang hubungan manusia
Menyatakan bahwa konflik merupakan hal yang alami yang
tak terhindarkan dalam kelompok apapun serta tidak harus
dipandang secara negatif, tetapi bisa berpotensi menjadi pendorong
positif bagi kinerja kelompok.
3. Konflik dari sudut pandang interaksiois
Menganggap bahwa konflik tidak hanya menjadi dorongan positif
bagi kelompok, tetapi juga sebagian konflik justru harus terjadi dalam
suatu kelompok agar bisa berkinerja efektif.
1. Konflik fungsional
Konflik yang mendukung tujuan kelompok dan
meningkatkan kinerjannya.
2. Konflik disfungsionl
Konflik yang mencegah suatu kelompok untuk memenuhi tujunannya.
1. Konflik tugas
Konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan.
2. Konflik hubungan
Konflik akibat hubungan interpersonal.
3. Konflik proses
Konflik tentang bagaimana suatu tugas harus dikerjakan.
Jika tingkat konflik kelompok itu tinggi, manajer bisa memilih salah satu
dari lima manajemen konflik, antara lain:
1. Penghindaran (avoiding)
Menangani konflik dengan menarik diri atau menekan konflik.
2. Pengakomodasian (accomodating)
Menangani konflik dengan menempatkan kebutuhan dan
urusan oranglain diatas kebutuhan anda sendiri.
3. Pemaksaan (forcing)
Menangani konflik dengan memenuhi kebutuhan individu
dengan mengorbankan kepentingan oranglain.
4. Kompromi (compromising)
Menangani konflik dimana setiap pihak mengorbankan sesuatu
yang bernilai.
5. Kolaborasi (collaborating)
Menangani konflik dengan mencari solusi yang paling bermanfaat
bagi semua pihak.
e. Tugas Kelompok
Dampak dari proses kelompok terhadap kinerja kelompok dan kepuasan
anggota dimodifikasi oleh tugas kelompok yang sedang dikerjakan.
Kompleksitas dan independensi tugas mempengaruhi efektivitas kelompok.
Kompleksitas dan interdependensi tugas membutuhkan komunikasi yang efektif
: pembicaraan antar anggota kelompok, dan konflik yang terkontrol : interaksi
diantara anggota kelompok.
Tim ini tersusun dari karyawan dengan ingkat hirarkis yang sama namun
berasal dari bidang kerja yang berbeda, yang berkumpul bersama-sama untuk
menyelesaikan tugas dengan melakukan perukaran informasi,
mengembangkan gagasan baru, dan memecahkan masalah serta
mengkoordinasi proyek rumit.
Tim yang berkinerja tinggi haruslah memiliki tujuan yang jelas. Para
anggota berkomitmen terhadap tujuan tim dan memahami bagaimana mereka
akan bekerja unuk meraih tujuan yang ingin dicapai tersebut.
d) Komitmen Bersama
b. Masalah Komunikasi
Masalah komunikasi seringkali muncul karena perbedaan bahasa dalam kerja
tim. Hal ini mengakibatkan ketidaktepatan dan salah paham. Masalah komunikasi dan
hambaan persepsi bahasa dan budaya perlu diatasi agar tercipta kondisi lingkungan
kerja yang baik.