Anda di halaman 1dari 16

BUSINESS PLAN

LANTING COKELAT

Dosen Pengampu : Dr. Dedi Purwana ES, M.Bus

Disusun Oleh
Ulvita
Nugraemi
8105162305

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
LANTING COKELAT
(Perencanaan Pendirian Usaha Modifikasi Makanan Khas Daerah (Lanting)
Ulvita Nugraemi
Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Email: ulvitan@gmail.com

Abstrak
Lanting coklat adalah sebuah bisnis kuliner yang memproduksi dan
menjual lanting khas Kebumen tetapi dengan nama dan tampilan yang lebih unik
serta sedikit modifikasi rasa .
Bisnis ini merupakan bisnis rumahan yang dijual dengan harga terjangkau
dan bahan baku yang mudah di dapatkan.Promosi Lanting coklat ini dilakukan
melalui instagram, Whatsapp, Line dan Poster sebagai media pengiklanan.
Berdasarkan hasil analisis, bisnis ini layak untuk dijalankan karena modal
investasiakan kembali (Payback Period) pada saat usaha berjalan 1 tahun 11
bulan.
Kata Kunci : Lanting Coklat, Lanting unik.

Abstract
Lanting coklat is a culinary business that produces and sells distinctive
Kebumen lanting but with a more unique name and look and little flavor
modification. This business is a home business that is sold at affordable prices
and raw matterials are easy to get. Lanting coklat is done via
instagram,Whatsapp and posters as advertising media. Based on the results of the
analysis, the business is eligible to run.
Keyword :Lanting Coklat, Unique Lanting.

2
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang berdirinya usaha
Singkong adalah salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan
dan tumbuh subur di lingkungan rumah saya. Singkong juga
merupakan makanan yang sering dikonsumsi sebagai camilan,
biasanya orang mengolahnya dengan hanya mengkukus atau digoreng.
Karena mengandung karbohidrat inilah kenapa banyak orang yang
menyukainya. Singkong mempunyai beberapa manfaaat untuk
kesehatan yaitu obat untuk rematik, sakit kepala, demam, luka, diare,
cacingan, disentri, dan lain-lain. Singkong ini merupakan umbi-
umbian yang tidak tahan lama dalam penyimpanannya. Oleh karena
itu bisnis kuliner ini dijadikan sebagai alternatif agar singkong dapat
lebih dimanfaatkan.
Termasuk rencana bisnis ini, melihat minat masyarakat yang tidak
ada habisnya terhadap cemilan lanting. Saya membuat inovasi baru
dari lanting yaitu
dengan rasa baru yang mrncsmpurkan bahan-bahan lanting dengan
sayuran ataupun rasa manis seperti coklat. Karena coklat juga
merupakan varian rasa yang cukup digemari dalam dunia cemilan.
Dengan memproduksi cemilan yang lezat juga bergizi dengan
harga terjangkau diharapkan lanting ini dapat menjadi makanan
tradisional yang tidak kalah eksistensi dengan cemilan-cemilan
kekinian yang cukup popular dan dapat menjadi makanan tradisional
Indonesia yang bisa dinikmati oleh masyarakat.Melihat potensi
tersebut,memungkinkan untuk mengembangkan usaha sederhanaini
menjadi besar.

1.2 Visi, Misi dan Tujuan Usaha


a. Visi
Melestarikan makanan khas yaitu lanting agar semakin dicintai
seluruh masyarakat penikmat lanting. Memperkenalkan produk
lanting dengan rasa baru yang mampu menjadi makanan yang
berkualitas, menarik dan diterima oleh kalangan masyarakat sebagai
makanan cepat saji atau cemilan.
b. Misi
1) Selalu melakukan inovasi secara berkelanjutan terhadap lanting.
2)Selalu memberikan kepuasan konsumen terhadap kualitas dan cita-
cita produk lanting.
3) Melayani sepenuh hati setiap keinginan dan kebutuhan seluruh
pelanggan.
c. Tujuan Usaha
1. Dengan terus melakukan inovasi yang baik secara berkelanjutan,
diharapkan lanting dapat menjadi salah satu bangkitnya industri
kreatif kuliner di daerah asalnya.
2. Dapat membantu para petani yang menanam singkong.
3. Memasarkan produk hasil olahan kepada berbagai kalangan
khususnya mahasiswa dan memenuhi kebutuhan konsumen

2. Gambaran Usaha
Lanting coklat merupakan usaha home industry yang berlokasi di daerah Kebumen.
Penjualan produk lanting ini mengunakan pemasaran dan promosi yaitu media online
dan offline dan brosur guna untuk menarik pelanggan agar mencoba produk ini.
Keunikan dan keunggulan usaha ini yaitu menggunakan bahan tamahan berupa
sayuran dengan variasi rasa baru pilihan untuk menghasilkan rasa yang lezat,
memiliki citra rasa yang khas,harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan kualitas
dari lanting ini sangat terjamin, karena dalam proses pembuatannya diutamakan
kebersihan dan untuk kesehatan.

3. Segmentasi Pasar
3.1 Segment Pasar, Target Pasar, Positioning
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjaadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing
mix yang berbeda pula
(Purwana & Hidayat & Hidayat, 2016)
- Segmentasi berdasarkan demografis, yaitu laki-laki dan perempuan,
semua umur
(kecuali balita).
- Segmentasi berdasarkan geografis, yaitu masyarakat di jalan
Rawamangun muka,
Jakarta timur.
b. Sasaran Pasar
Pasar sasaran yaitu menentukan beberapa segmen yang layak karena
dianggap
paling potensial.Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran
adalah mengevaluasi kearifan setiap segmen, kemudian memilik salah
satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani (Purwana & Hidayat,
2016).Usaha lanting coklat ini menargetkan laki-laki dan perempuan dari
anak-anak hingga orang dewasa.
c. Positioning
Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didefinisikan oleh
konsumen atas dasar atribut-atributnya.Tujuan penetapan posisi pasar
adalah untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing
produk yang dihasilkan ke dalam benak konsumen (Purwana & Hidayat,
2016). Lanting coklat ini berinovasi dengan memiliki cita rasa yang khas
yang berasal dari bubuk coklat pilihan yang berbeda dengan pesaing lain.

3.2. Perkiraan permintaan dan penawaran


a. Perkiraan Permintaan Terhadap Produk
Jumlah permintaan terhadap produk sangat tergantung dari jumlah
produksi produk dan tingkat penawaran produknya sendiri. Karena
usaha kuliner ini belum
direalisasikan dan belum ada penawaran produk ke masyarakat. Jadi,
jumlah
permintaan belum bisa dihitung dengan pasti hanya masih bisa
diperkirakan saja.
Tabel 1.proyeksi permintaan
Permintaan Perkiraan Perkiraan Perkiraan
permintaan perhari permintaan perbulan permintaan pertahun
Baik 20 600 7200
Sedang 15 450 5400
Buruk 10 300 3600

b. Perkiraan Penawaran Terhadap Produk


Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah
produk pada
berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu.
Tabel 2. Jumlah penawaran produk pesaing
Nama pesaing Penawaran perbulan
Saleh Pisang 1500
Biskuit 1000
Snack lainnya 1200
Total 3700

3.3. Strategi Pemasaran Terhadap Pesaing


Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptkan, mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan
serta untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.
3.3.1. Product (produk)
Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan (Sumarni dan
Soeprihanto, 2010:274) Produk yang kami jual berupa Lanting
Cokelat. Lanting Cokelat ini dibuat dengan menggunakan bahan
yang berkualitas dan pilihan. Untuk kemasan, lanting dikemas
menggunakan kemasan yang bisa ditutup kembali yaitu. Kemasan
sebagai pembungkus nantinya akan terdapat nama toko di depan
kemasan agar konsumen tahu dan apabila ingin memesan kembali
terdapat nomor kontak yang dapat dihubungi.
3.3.2. Place (tempat)
Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran
distribusi, saluran dimana produk tersebut sampai kepada
konsumen (Sumarni dan Soeprihanto,2010:288). Tempat produksi
dirumah pribadi yang beralamat di Desa Grenggeng Rt 02/05 Kec.
Karanganyar Kab. Kebumen . Adapun lokasi penjualan Lanting
Cokelat akan berjualan di rumah pribadi atau dengan konsep stay
shop.
3.3.3. Price (harga)
Harga adalah Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Sumarni dan
Soeprihanto, 2010:281) Dari beberapa pendekatan harga yang ada.
Lanting Cokelat memilih menggunakan pendekatan penetrasi pasar.
Dengan dilakukannya strategi penetrasi pasar, Lanting Cokelat
memiliki peluang membangun ketertarikan pelanggan melalui
sektor harga. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 10.000,- per
bungkus
3.3.4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran (Tjiptono,
2008:219). Strategi promosi dapat dilakukan melalui lima bentuk
promosi yang paling dikenal yaitu periklanan, hubungan
masyarakat, personal selling, promosi penjualan, dan penyaluran.
a. Periklanan (Advertising)
Bentuk promosi yang dilakukan dengan cara memasang Poster
di sekitar lingkungan masyarakat yang ramai didatangi,
pemasangan banner agar dapat diketahui oleh semua masyarakat,
serta juga menggunakan media sosial seperti Instagram, Whatsapp,
BBM, Line sebagai media promosi.
b. Hubungan Masyarakat
Bentuk promosi public realtion yang digunakan Lanting Cokelat
adalah dengan lebih mengutamakan pelayanan agar konsumen
merasa puas atas pelayanan ynag diberikan, pelayanan yang
diberikan tersebut berupa menggunakan bahasa yang sopan dan
ramah terhadap konsumen dimedia offline maupun online (seperti
Instagram, Whatsapp, BBM, Line). Dengan memberikan pelayanan
yang ramah terhadap konsumen merasa nyaman dalam
berbelanja.
c. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan personal yang digunakan sebagai media promosi oleh
Lanting Cokelat yaitu melalui promosi secara lansung oleh pemilik
kepada keluarga teman dan masyarakat disekitar rumah.
d. Promosi Penjualan
Bentuk promosi penjualan yang digunakan oleh usaha Lanting
Cokelat yaitu dengan memberikan diskon pada minggu pertama
saat pembukaan awal usaha dimana berupa beli 3 porsi gratis 1
bungkus guna untuk menarik konsumen, memberikan potongan
harga kepada konsumen apabila konsumen membeli dalam jumlah
yang banyak atau grosir.
e. Penyaluran
Lokasi bisnis Lanting Cokelat ditempatkan di tempat-tempat
keramaian seperti taman, pasar dadakan, CFD (Car Free Day) dan
bazar-bazar yang diselenggarkan di Kebumen.

3.4. Analisis Strategi


Analisis strategi dilakukan untuk mengetahui strategi yang akan dipakai
dalam usaha Lanting Cokelat. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah dengan mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), dan ancaman (threats) yang dapat terjadi dalam
usaha pengolahan Lanting Cokelat.
a. Strength (Kekuatan)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-
keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan
dapat dilayani (David,Fred R.,2005:47).
3.1 Kualitas
Lanting Cokelat memiliki kualitas yang baik karena dibuat dengan
bahan-bahan berkualitas tinggi dan cara-cara yang higienis.
3.2 Ukuran
Lanting Cokelat memiliki ukuran yang unik yaitu ukurannya
sedikit lebih besar dibandingkan lanting biasa.
3.3 Desain Kemasan
Lanting Cokelat akan dibungkus dengan pembungkus yang mudah
untuk disimpan kembali.
b. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja
perusahaan (David,FredR.,2005:47).
1. Tidak tahan lama karena tidak menggunakan bahan pengawet.
2. Banyak pesaing .
3. Adanya risiko dan kondisi ketidakpastian bahan baku yang relatif
berfluktuasi harganya.
4. Adanya permintaan konsumen yang fluktuatif.
c. Opportunities (Peluang)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam
lingkungan perusahaan (David,Fred R.,2005:47).
a. Dukungan pemerintah terhadap pelestarian usaha makanan
tradisional khas daerah.
b. Kondisi ekonomi makro Indonesia yang mulai membaik.
c. Terdapat kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai
lanting.
d. Meskipun permintaan masyarakat terhadap lanting fluktuatif, pada
saat-saat tertentu permintaan masyarakat terhadap lanting sangat
tinggi, misalnya untuk keperluan hari-hari besar dan sebagainya.
d. Threats (Ancaman)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi
posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan (David,Fred
R.,2005:47).
a. Ancaman kami adalah adanya pesaing yang menjual lanting di kelas
lain. Cara kami mengatasinya yaitu dengan membuat bentuk yang
lebih besar, tetapi tidak mengalami kerugian dan lebih giat lagi
melakukan penjualan, serta melakukan modifikasi rasa.
b. Pesaing yang meniru konsep berjualan serta konsep produk.

4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN


4.1 Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Struktur Organisasi
a. Nama Usaha : Lanting Cokelat
b. Bentuk Usaha : Perseorangan
c. Lokasi : Kebumen
d. Nama Pemilik : Ulvita Nugraemi
e. Alamat : Desa Grenggeng RT 02 RW 05 Kec. Karanganyar
Kab.Kebumen
f. Status pemilik di Usaha : Pemilik Usaha
g. E-mail : lantingcokelat@gmail.com
h. No. Telp : 089619113932
4.2. Perijinan
Untuk perizinan usaha, Lanting Cokelat hanyamemerlukan SIUP sebelum
melakukan produksi. Lanting Cokelat juga akan mengurus perizinan kepada
ketua RT setempat beserta warga yang tinggal disekitar lokasi usaha.
4.3. Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan operasional merupakan kegiatan yang harus kita rancang
sebelum memulai suatu usaha, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan
sebelumnya, yaitu kegaiatan pra opersional yang dilakukan oleh usaha
Lanting Cokelat adalah melakukan riset pasar secara langsung, melihat dan
menganalisis target yang ingin di bidiknya, melihat target yang belum
terlayani oleh pesaing, melakukan beberapa survei, menyusun perencanaan
produk, rencana penjualan, tenaga kerja, dan melihat seberapa besar modal
yang harus dikeluarkan untuk membuka usaha tersebut.
5. Aspek Produksi
5.1 Pemilihan Lokasi Usaha
Pemilihan lokasi usaha yang dipilih oleh Lanting Cokelat yaitu berada di
Desa Grenggeng RT 02 RW 05 Kec.Karanganyar Kab. Kebumen. Pemilihan
lokasi ini karena jalan tersebut merupakan lokasi yang strategis dan mudah
dikunjungi oleh para konsumen, dan lokasi berdekatan dengan jalan utama ,
Rahayu boutique dan Warung sate Pak Samsuri.
5.2 Proses Produksi
Proses produksi Lanting coklat yang digunakan oleh Lanting Cokelat yaitu:
1. Siapakan alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat Lanting coklat
yaitu singkong gula halus, bubuk coklat, garam ecukupnya, minyak
goreng.
2. Haluskan semua bumbu menjaadi satu, lalu sisihkan
3. Kupas singkong kemudian bersihkan dari kotorannya lalu rendam
selama kurang lebih 1 jam, setelah itu kukus singkong yang usdah
bersih selama 1 jam, angkat, haluskan.
4. Setelah itu campurkan singkong yang sudah dihaluskan dengan bumbu
lanting yang sudah dihaluskan tadi, kemudian uleni sampai rata.
5. Ambil sedikit adonan kemudian pilin menjadi bentuk tali, jika ada cetak
menggunakan mesin giling untuk membentuknya agar lebih praktis.
Setelah itu bentuk menjadi angka delapan atau bulat kecil.
6. Jika sudah jemur lanting dibawah sinar matahari hingga kering ( selama
1 hari jika tidak hujan).
7. Terakhir goreng lanitng dengan minyak goreng sampai matang, dan
setelah dingin.taburi dengan coklat bubuk.
5.3 Tenaga Produksi
Tenaga produksi merupakan peranan penting dalam membantu proses pembuatan
keripik pisangcoklat. Usaha Lanting Cokelat memiliki tenaga produksi dimana
mereka merupakan pemilik dari usaha ini.
5.4 Mesin dan Peralatan
Tabel 3. Kebutuhan Mesin dan peralatan

No. Mesin dan Peralatan No. Mesin dan Peralatan


1 Kuali/Penggorengan 7 Baskom besar 2
2 Saringan minyak 8 Baskom sedang 2
3 Kompor gas 9 Panci besar
4 Tabung Gas LPG 3Kg 10 Panci kecil
5 Spatula 11 Talenan
6 Spatula 12. Plastik Klip

5.5 Tanah, Gedung dan Perlengkapan


Kegiatan usaha dan proses produksi Lanting Cokelatklat dilakukan di
tempat yang sama agar tidak memerlukan biaya sewa yaitu di Desa Grenggeng
RT 02 RW 05 Kec.Karanganyar Kab. Kebumen dengan dengan jalan utama
memudahkan distribusi penjualan ke konsumen yang lebih menargetkan ke
usia 10-35 tahun yang lewat.

6. Aspek Keuangan
6.1 Sumber Pendanaan
Modal merupakan dana yang sangat dibutuhkan untuk membiayai operasi
bisnis. Dalam memulai bisnis Lanting Ckelat ini membutuhkan modal awal
sekitar Rp.1.000.000 yang mana diperoleh dari hasil penggabungan modal
pendiri Lanting Cokelat
6.2 Rencana Kebutuhan Modal Investasi
Tabel 5. Kebutuhan Modal Investasi Lanting Cokelat
No. Peralatan Unit Harga Perunit Total Harga
1. Kompor 2 Rp. 200.000 Rp. 400.000
2 Wajan 2 Rp. 80.000 Rp. 160.000
3 Wadah atau baskom 4 Rp. 16.000 Rp. 64.000
4 Sutil 2 Rp. 10.000 Rp. 20.000
5 Tabung gas 2 Rp. 100.000 Rp 200.000
6 Panci 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
Total Rp. 944.000

Kebutuhan sumber daya modal investasi Lanting Cokelat meliputi


barangbarang yang sangat diperlukan sebagai salah satu mmediapendukung
dalam pembuatan Lanting Cokelat dengan modal investasi sebesar Rp. 944.000
Tabel 6. Peralatan Depresiasi Lanting Cokelat
Peralatan Total Harga total Umur Depresiasi
ekonomis
Kompor 2 Rp. 400.000 3 Rp. 150.000
Wajan 2 Rp. 160.000 3 Rp. 60.000
Wadah baskom 4 Rp. 64.000 3 Rp. 24.000
Tabung gas 2 Rp. 200.000 3 Rp. 50.000
Panci 2 Rp. 100.000 3 Rp. 30.000
Total Rp. 314.000

Lanting cokelat menetapkan nilai ekonomis selama 3 tahun untuk masingmasing


barang dengan total depresiasi sebesar Rp 314.000

6.3 Kebutuhan Modal Kerja


Tabel 7 Perlengkapan Kantor Langting Cokelat

Uraian Unit Harga (Rp) Jumlah(Rp)


Kertas Nota 1 10.000 10.000
Kartu sticker 5 (1 box isi 100) 20.000 100.000
Stempel 1 30.000 30.000
Pena 1 15.000 15.000
Total 75.000 155.000
Sumber: Penulis, 2018
Diketahui bahwa kebutuhan perlengkapan kantor dari Lanting Cokelat adalah sebesar
Rp. 155.000 perbulan dan dikalikan pertahun sebesar Rp. 1.860.000.

Tabel 8 Kebutuhan Modal Kerja Lanting Cokelat


Kebutuhan modal kerja yang digunakan oleh usaha Lanting Cokelat untuk
menjalankan kegiatan usaha perbulannya :
No. Perlengkapan Unit Harga perunit Toal
1 Singkong 20 kg Rp. 15.000 Rp. 300.000
2 Coklat bubuk 6 kg Rp. 40.000 Rp. 240.000
3 Minyak goreng 10 kg Rp. 14.000 Rp. 140.000
4 Gula 5 kg Rp. 12.000 Rp. 60.000
5 Plastik klip 10 pack Rp. 12.000 Rp. 120.000
6 Gas 3kg 6 Rp. 20.000 Rp. 120.000
Jumlah Rp. 980.000
Total pertahun Rp. 11.760.000

Sumber: Penulis, 2018


Kebutuhan modal kerja untuk biaya menjalankan Lanting Cokelat selama sebulan
atau sebanyak 510 buah produk membutuhkan biaya sebesar Rp. 980.000,- dan
dikalikan pertahun sebesar Rp. 11.760.000.

Tabel 9 Biaya Operasional Lanting Cokelat


Uraian Jumlah perbulan (Rp)
Sewa tempat 300.000
Biaya listrik 50.000
Biaya Brosur 30.000
Biaya air 30.000
Kuota internet 80.000
Biaya transportasi 50.000
Total 540.000
Total pertahun 6.480.000
Sumber: Penulis, 2018
Biaya operasional Lanting Cokelat dalam sebulan adalah sebesar Rp 540.000 dan
dikalikan pertahun sebesar Rp. 6.480.000

Tabel 10. Biaya gaji Lanting Cokelat


Biaya gaji Jumlah perbulan
Beban gaji Rp. 2.000.000

Lanting Cokelat tidak merekrut tenaga kerja karyawan karena semua proses produksi
dilakukan oleh pemilik dengan beban gaji pemilik sebesar Rp 2.000.000

6.4 Analisa Keuangan


6.4.1 BEP dalam Unit
Break Event Poit (BEP) adalah harga yang ditentukan berdasarkan titik impas
atau pulang pokok.
Tahun 2018:
Lanting cokelat :7200 porsi
Tahun 2019:
Lanting Cokelat : 7560 porsi
Tahun 2020:
Lanting Cokelat : 7920 porsi
6.4.2 BEP dalam Rupiah
Tahun 2018:
Lanting Cokelat : Rp 72.000.000
Tahun 2019:
Lanting Cokelat : Rp 75.600.000
Tahun 2020:
Lanting Cokelat : Rp 79.200.000

6.5 Laporan Keuangan


6.5.1 Laporan Laba Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang mengambarkan hasil-hasil usaha
yang dicapai selama periode tertentu. Laba rugi bersih adalah selisih antara
pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total. Pendapatan mengukur
aliran masuk asset bersih (setelah dikurangi utang) dari penjualan barang atau jasa
(Warsono, 2001: 26).
Tabel 11. Laporan Laba/Rugi Lanting Cokelat :
Keterangan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun
2020
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Pendapatan 72.000.000 75.600.000 79.200.000
Biaya Bahan baku 11.760.000 12.348.000 12.936.000
Biaya Gaji 24.000.000 25.200.000 24.600.000
Biaya 1.860.000 1.953.000 2.046.000
Perlengkapan
Biaya Lain-lain 6.480.000 6.804.000 7.128.000
Biaya Depresiasi 314.000 314.000 314.000
Total Biaya 44.414.000 46.619.000 47.024.000
Operasi
Laba operasi 27.586.000 28.981.000 32.176.000
Pajak 1% 720.000 756.000 792.000
Laba setelah 26.866.000 28.225.000 31.384.000
pajak (EAT)
Penghasilan bersih Lanting Cokelat adalah Rp 26.866.000 untuk tahun 2018,
tahun 2019 sebesar Rp 28.225.000 dan untuk tahun 2020 adalah 31.384.000

7.PENUTUP
Dari proposal usaha ini dapat diambil kesimpulan bahwa membuka usaha Lanting
Cokelat yang telah dimodifikasi cukup menguntungkan. Untuk mencapai
kesuksesan, dalamsetiap usaha diperlukan kegigihan dan pantang menyerah.

DAFTAR PUSTAKA
Fadiati, A., & Purwana, D. (2011). Menjadi wirausaha sukses. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Purwana, Dedi & Hidayat, N. (2016). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada.

Purwana, D., & Wibowo, A. (2017). Pendidikan Kewirausahaan di


Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Anda mungkin juga menyukai