PENDAHULUAN
1
bisnis atau sektor ekonomi yang lain, tidak hanya dari teori ekonomi dan teori
pengambilan keputusan saja yang digunakan tetapi lebih tepat jika disebut
sebagai manejerial ekonomi. Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat
produk pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan
produksinya melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal
sangat terbatas. Sebagian besar waktu yang dimiliki seorang manajer
digunakan untuk mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat
merupakan inti keberhasilan agribisnis (Anonim, 2012).
Dilain pihak, para ahli ilmu manajemen berpendapat bahwa manajemen
agribisnis merupakan bagian dari ilmu manajemen. Hal ini didasarkan pada
asumsi bahwa manajemen agribisnis pada dasarnya melaksanakan atau
menggunakan fungsi-fungsi manajemen.Dalam perusahaan agribisnis dikenal
dengan manajemen pemasaran yaitu memdukan kegiatan dan sumberdaya
bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan
laba.Biasanya hal tersebut diusahakan melalui marketing mix (bauran
pemasaran), dalam pemasaran ada lima keputusan yaitu keputusan pasar yang
menyeluruh, keputusan produk, keputusan harga, keputusan promosi dan
keputusan tempat. Penetapan harga dapat dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan harga penetrasi,
penjenjangan pasar, daya serap pasar, potongan harga (diskon), penetapan
harga bergengsi dan penetapan harga bersaing dll (Anonim, 2012).
Kemajuan pertanian sangat tergantung dari bagaimana mengelola
sumberdaya pertanian yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin.
Pertanian dalam arti modern tidak hanya dalam kegiatan usahatani saja tetapi
juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan atau pengadaan sarana produksi,
penanganan pasca panen, pengolahan serta pemasaran. Agribisnis dapat
dibagi dalam 3 usaha besar yang saling terkait antara satu dengan lainnya,
yaitu unit usaha saprodi (sarana produksi), unit usaha produksi dan unit usaha
pemasaran (Anonim, 2012).
Mie naga merupakan salah satu rumah makan dengan rasa dan ciri khas
kepedasan, kualitas serta mutu terbaik dan menjadi salah satu kuliner yang
digemari banyak orang tidak hanya dikalangan remaja saja, melainkan semua
2
kalangan mulai dari anak-anak sampai ibu hamil. Keuntungan untuk ibu
hamil tujuh bulan keatas memiliki keistimewaan yaitu mengkonsumsi mie
naga secara gratis. Menawarkan rasa yang unik serta enak untuk dimakan
membuat konsumen tidak bosan untuk terus mengkonsumsinya.
1.2. Tujuan Praktek Lapang
Adapun tujuan dari Praktek lapang Manajemen Agribisnis mengenai
strategi pengelolaan perusahaan agribisnis yaitu:
1. Untuk mengetahui aspek produksi pada usaha mie naga
2. Untuk mengetahui aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek permodalan
dan aspek pengolahan sumber daya manusia pada usaha mie naga.
3. Untuk mengetahui rencana pengembangan usaha, organisasi, sumber daya
manusia dan perluasan pasar pada usaha mie naga.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
4
ilmiah, ada sejumlah langkah-langkah yang perlu pengolahan data,
yaitu:
a. Editing, sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu.
Dengan perkataan lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan
dalam buku catatan (record book), daftar pertanyaan ataupun pada
interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan
diperbaiki, jika di sana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau
yang masih meragukan. Kerja memperbaiki kualitas data serta
menghilangkan keragu-raguan data dinamakan mengedit data.
b. Kodefikasi Data, data yang dikumpulkan dapat berupa angka,
kalimat pendek atau panjang, ataupun hanya “ya” atau “tidak”.
Untuk memudahkan pengolahan, maka jawaban tersebut perlu diberi
kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika
pengolahan data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban
adalah menaruh angka pada tiap jawaban.
2.3.2. Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan proses penelitian dimana data
yang sudah dikumpulkan di-manage untuk diolah dalam rangka
menjawab rumusan masalah. Manajemen dan proses pengolahan data
inilah yang disebut analisis data.
a. Analisis Biaya
Analisis biaya adalah salah satu teknis yang digunakan untuk
mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar dapat
digunakan secara efisien. Analisis biaya merupakan alat bantu untuk
membuat keputusan, dengan mempertimbangkan sejauhmana
sumberdaya yang digunakan (sebagai biaya) dapat memberikan
hasil-hasil yang diinginkan (manfaat) secara optimal. Analisis biaya
digunakan manakala hal efisiensi secara akurat dan rasional menjadi
pertimbangan utama.
Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung analisis
biaya yaitu :
TC = TVC + TFC
5
Keterangan :
TC = Total Biaya (Rp)
TVC = Biaya Variabel Total (Rp)
TFC = Biaya Tetap Total (Rp)
b. Analisis Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan semua
biaya yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan usaha. Ada
beberapa pengertian yang perlu diperhatikan dalam menganalisis
pendapatan antara lain :
1. Penerimaan adalah jumlah produksi yang dihasilkan dalam suatu
kegiatan usaha dikalikan dengan harga jual yang berlaku di pasar.
2. Pendapatan bersih adalah penerimaan kotor yang dikurangi
dengan total biaya produksi atau penerimaan kotor di kurangi
dengan biaya variabel dan biaya tetap.
3. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dinyatakan
dengan uang yang diperlukan untuk menghasilkan produksi.
Analisis data dapat dihitung menggunakan rumus :
π = TR − TC
Keterangan :
Π = Pendapatan (Rp)
TR = Total Penerimaan (Rp)
TC = Total Biaya (Rp)
Kriteria jjika TR > TC maka perusahaan dikategorikan untung
sedangkan TR < TC maka perusahaan dikategorikan rugi (Gilisaro,
2003).
6
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
7
budaya kerja. Karena itu, beda organisasi akan beda pula struktur dan
tujuannya (Anonim, 2018).
Usaha Mie Naga BTP dipimpin oleh Bapak Hamzah Syaifullah.
Beliau memiliki dua orang penanggung jawab yang bertanggung jawab untuk
menjalankan usaha Mie Naga milik Bapak Hamzah. Usaha Mie Naga BTP
memilik karyawan tetap sebanyak 15 orang karyawan yang bekerja pada
bidangnya masing-masing. Adapun struktur organisasi usaha Mie Naga BTP
adalah sebagai berikut :
PEMILIK
Hamzah Syaifullah
Karyawan
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
4.1.3. Produksi
Di tahun 2015 usaha Mie Naga mencapai tingkat penjualan
terbesarnya yakni mencapai 700-800 porsi perhari, namun jumlah
penjualan semakin menurun karena berbagai pengaruh diantaranya
mulai bermunculannya berbagai mie yang menggunakan konsep yang
sama yakni level kepedasan dengan nama yang lebih menarik
sehingga banyak pelanggan yang berpindah selera. Dalam proses
produksi mie naga tidak terdapat kendala karena tenaga kerja dan
modal terorganisasi dengan baik.Jumlah produksi Mie Naga saat ini
menurun yakni 250-300 porsi per hari, dari jumlah produksi mie naga
level 1-20, pemesanan yang mendominasi adalah level 3 dan 4.
10
pemesanan online melalui aplikasi gojek dan konsumen dapat
menikmati Mie Naga tanpa harus mengunjungi tempat tersebut. Dengan
kemajuan teknologi inilah membuat konsumen dimudahkan untuk
menikmati makanan tersebut.
11
pembayaran. E-money dapat digunakan untuk berbagai macam jenis
pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan instrumen single
purpose seperti kartu telepon (Firdaus Muhammad, 2012).
12
Tabel 2. Stok Peralatan Resto Mie Naga Btp
Umur Harga
No Nama Barang Jumlah Keterangan Penyusutan
Ekonomis (Rp)
1 Wajan 2 Baik 2 tahun 240.000 10.000
2 Kulkas 1 Pintu 2 Baik 8 tahun 3.780.000 39.375
3 Kompor 1 Mata 1 Baik 1 tahun 160.000 13.000
4 Panci 1 Baik 2 tahun 135.000 5.625
Kompor Kecil 2
5 1 Baik 2 tahun 400.000 16.700
Mata
Kipas Angin
6 2 1Baik/1Rusak 2 tahun 360.000 15.000
Besar
Tempat Sampah
7 2 Baik 2 tahun 90.000 3.750
besar
8 Dandan Besar 2 Baik 2 tahun 550.000 22.900
9 Ember 2 Baik 1 bulan 30.000 30.000
Gelas Kocokan
10 6 Baik 3 bulan 510.000 170.000
Mie
11 Piring Besar 64 Baik 5 bulan 864.000 169.200
12 Piring Sedang 22 Baik 5 bulan 264.000 52.800
13 Tabung gas 3kg 7 Baik 1 tahun 910.000 75.800
14 Sendok 54 Baik 1 tahun 45.000 3.750
15 Garpu 48 Baik 6 bulan 68.000 11.300
16 Meja Makan 9 Baik 3 tahun 9.000.000 250.000
17 Kursi Kayu 9 Baik 3 tahun 648.000 18.000
Total 234 18.054.000 907.200
Sumber Data Primer 2019
13
Tabel 3. Uraian pendapatan usaha Mie Naga BTP dalam 1 bulan
No Uraian Jumlah Harga per Nilai (Rp)
(Unit) unit (Rp)
1. Penerimaan 9.000 15.000 135.000.000
Jumlah Penerimaan 135.000.000
2. Biaya Produksi
a. Biaya tetap
1. Gaji karyawan 8 1.500.000 12.000.000
2. Abdomen listrik 1.900.000 3.800.000
3. Pemeliharaan alat 234 907.200
4. Abdomen air 1.500.000 1.500.000
Jumlah Biaya Tetap 18.207.200
b. Biaya Variabel
1. Mie 1500 12.000 18.000.000
2. Sawi 30 7.000 210.000
3. Bakso 150 125.000 18.750.000
4. Daun bawang 15 2.000 30.000
5. Kerupuk 60 30.000 1.800.000
6. Cabai 90 60.000 5.400.000
Total Biaya Variabel 44.190.000
3. Total Biaya Produksi 62.397.200
Keuntungan 72.602.800
Sumber Data Primer 2019
4.3.2 Keuntungan
Dari produksi Mie Naga 250-300 porsi per hari keuntungan
kotor yang diperoleh 3,500,000-4,000,000. Semakin banyak
pemesanan di tingkat level tinggi maka akan semakin tinggi
keuntungan yang diperoleh.
14
4.4. Aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia
a. Jumlah Tenaga Kerja; Pendidikan; Jenis Kelamin; Jenis Pekerjaan
Usaha Mie Naga saat ini memiliki karyawan tetap sebanyak 15
orang. Meraka terbagi dalam beberapa devisi. Uraian tentang tenaga kerja
usaha Mie Naga dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 4. Uraian Sumber Daya Manusia Usaha Mie Naga BTP
Gaji
Jenis Jenis
No Nama Usia Pendidikan perbulan
Kelamin Pekerjaan
(Rp)
1. Rahman Laki-laki 26 SMA Kasir 1.500.000
15
banyaknya pesaing yang memiliki produk yang hampir sama tetapi
menggunakan nama yang lebih unik dan menarik.
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat.
Sekarang ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha , supaya usaha
kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Definisi
pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses
yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk
mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru
memulai usaha sangatlah sulit dan pada saat ini usaha Mie Naga BTP belum
mempunyai beberapa rencana pengembangan usaha.
Perluasan pasar itu sendiri adalah Sebuah strategi pertumbuhan di mana
sebuah organisasi target produk yang sudah ada ke pasar baru, pengembangan
pasar dengan menargetkan pasar geografis baru, segmen demografis atau
psikografis baru, atau pengguna benar-benar baru. Pada perluasan usaha,
usaha Mie Naga BTP telah dilakukan dengan membuka beberapa cabang di
Kota Makassar yaitu di Talasalapang, Jln. Sunu dan Hertasning. Namun
dalam pengembangan usaha Mie Naga BTP memiliki hambatan yaitu
banyaknya pesaing yang memiliki produk yang hampir sama tetapi
menggunakan nama yang lebih unik dan menarik.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Jumlah produksi usaha Mie Naga BTP pada tahun 2015 mencapai 3.000
porsi/bulan, namun pada saat ini mengalami penaikan sebesar yaitu sekitar
9.000-9.500 porsi/bulan dengan rata-rata tingkat level 0-20.
2. Usaha Mie Naga dipasarkan langsung kepada konsumen. Saat ini Mie
Naga BTP memanfaatkan teknologi yang semakin maju yakni dengan
memanfaatkan aplikasi untuk pemesanan online.
3. Usaha Mie Naga untuk saat ini belum ada rencana pengembangan usaha
namun telah melakukan perluasan dengan membuka cabang di wilayah
Makassar.
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18