IV
Redaksi:
JI. H. Montong No.57, Ciganj ur, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Te lp. (021) 78883030 ext. 213, 2 14, 215, 216, Fax. (021) 7270996
E-mail : redaksi@agromedia.net
Pemasaran:
JI. Moh. Kahfi II No. 12, Rt. 13 Rw. 09, Kel. Cipedak, Kee. Jagakarsa
Jakarta Selatan 12640
Telp. (021) 7888 1000, Fax. (021) 7888 2000
E-mail : pemasaran @agromedia.net
ISBN 979-006-374-1
Kata Pengantar
Namun, tak perlu khawatir bagi Anda yang hanya memil iki
ha lama n te rbatas. Kin i, luas pekarangan yang sempit tida k
me njadi masalah bag i Anda ya ng ingin bertanam mangga.
Anda bisa mena nam t anaman mangga di dalam pot.
Selain dapat memanen mangga sen diri di halaman rumah,
ke hadira n tabulampot mangga mampu menambah keasrian
dan keindaha n tempat tingga l.
•
VI
Salam sukses!
••
VII
Daftar lsi
DAFTAR PUSTAKA 97
Redaksi AgroMedia
JI. H. Montong No.57, Ciganj ur, Jagaka rsa, Jakarta Selatan 12630
Mangga _
Pilihan T Rat untuk Lahan Sempit
2
A. Cocok di Pekarangan
Lahan sempit seperti pekarangan rumah dapat bernilai guna
asalkan Anda mengerti cara memanfaatkan luasan yang
ada. Pekarangan dapat dijadikan areal untuk berkebun, baik
untuk tanaman hias, sayuran, tanaman obat, rempah, hingga
tanaman keras, termasuk tanaman buah. Sebagian orang
mungkin enggan menanam tanaman buah di pekarangan.
Situasi ini kerap bermula dari anggapan bahwa tanaman
buah selalu membutuhkan areal yang luas.
.••
Tabulampot mangga. Penempatannya di halaman rumah dapat
menambah keindahan dan keasrian ternpat tinggal
4
Tabulampot
mangga. Tetap
menjadi favorit
para hobiis
)
Kena Ii Varietas dan Syarat Tumbuh
angga
9
A. Varietas Unggul
Mangga merupakan tan a man dikotil (berkeping dua) dengan
batang lurus, besar, dan berkulit tebal. Ada 62 varietas
mangga yang tumbuh di alam, tetapi hanya 16 varietas yang
buahnya enak d imakan. Hingga tahu n 2006, pemerintah
mela lu i Kementerian Pertanian telah melepas sebanyak 23
varietas m angga. Produksi mangga yang tinggi berawal
dari pemilihan varietas yang unggul. Mangga varietas
unggul dapat berasal dari m angga lokal atau mangg a yang
didatangkan dari negara la in (introduksi). Berikut b e berapa
varietas mangga unggul yang sudah ada di Indonesia.
a. Golek
Mangga golek berukuran besar dan berbentuk panjang
dengan bobot rata-rata 512 gram/ buah. Tingg i tanamannya
mencapai 8,7 meter. Percabangannya sedang dan berdaun
jara ng. Mangga golek memil iki t ingkat kerontokan buah
yang re latif sedikit. Sementara itu, potensi berbuah jarang
tetapi teratur. Produktivitasnya mencapai 52,3 kg/pohon/
musim.
....
...
Mangga golek. Sosoknya
sangat khas dengan ukuran yang
besar dan memanjang
10
b. Manalagi
Mangga manalagi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
manalagi besar dan manalagi kecil. Mangga manalagi besar
biasanya berbobot rata-rata 560 gram/buah, sedangkan
mangga manalag i kecil ha nya
berbobot 200 gram/buah.
Produktivitas mangga
manalagi besa r sekitar 36,5
kg/ pohon/ musim.
11
d. Gedong
Mangga gedong memiliki buah yang berbentuk agak
bulat dengan bobot 200-300 gram/buah. Produktivitas
mangga gedong sekitar 100- 1SO kg/ pohon/ musim.
Gedong merupakan mangga lokal ya ng banyak ditanam di
Jawa Barat, seperti di lndramayu, Majalengka, dan Cirebon.
Bentuk buahnya agak bulat dengan pangkal buah agak datar
dan sedikit berlekuk. Ku lit buahnya tebal, berlil in, halus, dan
berbintik-bintik dengan warna putih
kehijauan.
13
e. lndramayu
Mangga indramayu merupakan salah satu varietas loka l
yang banyak dibudidayakan di daerah /
lndramayu. ltulah alasannya mengapa'
diberi nama mangga indramayu.
Buahnya berbentuk jorong dan
berukuran agak besar dengan
ujung buah sedikit berparuh.
Bobotnya 400-500 gram/
buah. Kulit buahnya agak
tebal, berlilin, halus, dan
berbintik-bintik cokelat.
f. Apel
Mangga apel termasuk
jenis mangga yang mudah
dibudidayakan di dalam pot.
Mangga yang berasal dari
Thailand ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu mangga
apel merah dan mangga apel
hijau. Bentu k buah mangga
apel menyerupai buah apel.
Babat buahnya relatif ringan,
hanya 250 gram/ buah. Kul it
buah mangga apel merah relatif
tipis da n berlilin. Saat matang,
mangga apel merah berwarna
kun ing kemerahan. Daging
buahnya halus, beraroma
harum, da n rasanya man is.
15
g. Podang Urang
Mangga podang urang
me rupa ka n salah satu mangga
unggul lokal ya ng banyak
ditemukan di Kediri, Jawa Timur.
Bentuk bu ah agakjorong dengan
ukuran tidak terlalu besar.
Bobot dan produktivitasnya
masing-masing sekitar
200-250 gram/ buah dan
60 kg/ pohon/m usim.
h. Mentaram
Mentaram termasuk mangga lokal yang banyak ditemukan
d i Lombok, NTI. Pohonnya tidak terlalu tinggi, ha nya
mencapai 5,7 meter. Produktivitasnya sekitar 11 0-200
kg/pohon/musim. Mangga mentaram berbentuk jorong,
t idak berparuh de ngan bobot 209-341 gram/ buah. Kulit
buahnya tebal, berwarna hijau kehitaman dan berbintik-
bintik putih. Daging buahnya lembut dan bertepung. Rasa
buahnya sangat manis, dengan tingkatkemanisa n mencapai
24,4° briks.
i. Madu
Mangga madu termasuk jenis mangga lokal dengan buah
berbentuk bulat lonjong, dengan bobot rata-rata 375 gram/
buah. Ku lit buahnya tebal, berlilin, halus, dan memiliki bintik
putih kehijauan. Saat matang buahnya berwarna kuning
denga n bagian paling dalam menyerupa i warna madu.
Daging buahnya be raroma harum, rasa nya manis seperti
madu, sedikit serat , dan memiliki kadar air sedang.
j. Darakande
Mangga darakande merupakan mangga lokal yang banyak
d ibudidayakan di Lombok, NTT. Bentuk buahnya bulat
dengan paruh pendek. Bobet buah berkisar 85,7- 168,7
gram/buah. Produktivitas mangga daraka nde mencapai
200-500 kg/ pohon/ musim. Ku lit b ua h yang sudah matang
berwarna hijau kekuningan dengan bintik putih. Daging
buahnya lembut, tidak berserat, rasanya man is, beraro ma
harum, berwarna kuning kemerahan, dan memiliki kadar air
tinggi. Mangga ini biasanya dip an en pad a bulan November-
Desember.
17
Mudah
• Melalui peraw atan standar, seperti mangga apel,
pemupukan NPK sebanyak 30 gram/ mundeunkau,
bulan, tanaman mampu berbuah mangga bra sil
setiap tiga minggu.
Irwin, manalagi,
haden, alphonso,
• Tanaman mampu berbuah pada umur .
aruman1s, pawpaw,
dua tahun setelah tanam.
bahdarkandi,
Sedan g • Melalui perawatan yang intensif
cingnawang,
seperti pemupukan NPK 30 gram/
nangklangwan,
bulan, tanaman mampu berbuah satu
khio sawoei
bulan sekali.
crossing, liar, pedra,
podang
a. Chok'anan
Mangga chok'anan merupakan
salah satu mangga favorit ya ng
berasal dari Thailand. Chok'anan
tergolong mangga yang mudah
berbuah (genjah). Dalam satu
tandan mampu menghasilkan
buah yang relatif banyak dengan
bobot 500-600 gram/ buah.
Jika menggunakan b ibit okulasi,
mangga ini bisa be rb unga dan
berbuah kurang dari satu tahun
setelah tanam.
20
b. Irwin
Mangga irwin berasal da ri Australia. Kul it buahnya berwarna
me rah kehijauan. Daging buahnya berwarna kuning
dan berasa manis dengan tingkat kemanisan mencapai
18,4- 19,3° briks. Irwin te rmasuk jenis mangga yang tahan
te rhadap penyakit. Produktivitasnya pun tergolong t inggi.
Dengan warna yang cerah dan menarik, irwin paling cocok
untuk memperca ntik pekarangan atau a tap ya ng berlanta i
semen (dak) rumah Anda.
22
c. Nangklawan
Bagian ujung mangga nangklawan meruncing. Bobotnya
sekitar 350- 500 gram/ buah. Mangga yang dijuluki mangga
gading ini memiliki ku lit buah yang tipis dan berwarna hijau
kekuningan. Daging buahnya tebal, tidak berserat, berwarna
kuning muda, dan rasanya man is. Kadar kemanisannya
mencapai 19° briks. Proporsi daging buahnya mencapai 66°/o
dengan biji berukuran kecil.
d. Mahachanok
Secara fisik, kombinasi warna kulit merah, kuning, dan hijau
menjadikan penampilan mahachanok sangat menarik. Di
tempat asalnya, Thailand, buah mangga ini sering dibungkus
bahan tertentu un tuk memuncu lkan warna yang berbeda.
Warna me rah diperoleh dari bag ian kulit buah ya ng terke na
sinar matahari optimal, warna kuning diperoleh dari bagian
kulit buah yang terkena sinar matahari cukup. Sementara
23
itu, warna hijau dipe roleh da ri bagian kulit buah yang agak
ternaungi. Perlakua n pembungkusan biasanya dilakukan
sejak buah berumur 15- 70 hari.
e. Thongdam
Mangga thongdam berbentuk lonjong dengan bobot
rata-rata 300 g ra m/ buah. Mangga ini mampu berbuah
sepanjang tahun. Kulit buahnya tebal da n berwarna hijau
tua saat masak. Daging buahnya banyak, rasanya manis, dan
berwa rna jingga. Thongdam memiliki ketahana n yang t inggi
terhadap serangan penyakit.
f. Mundeunkau
Mundeunkau termasuk mangga yang mudah dibuahkan
secara tabu lampot. Mangga ini mampu berbuah pada umur
1,5 tahun setelah tanam. Ku lit buahnya berwarna hijau
kekun ingan. Buahnya berukuran besar dengan rasa buah
yang manis, meskipun masih mengkal.
g. Okyong
Okyong termasuk mangga yang mudah untuk d ibudi-
dayakan. Mangga ini berasal dariThailand. Okyong termasuk
mangga ya ng genjah, sehingga cocok untuk tabulampot.
Okyong dapat berbuah sepanjang musim. Buahnya
24
h. Haden
Mangga had en berasal dari Amerika. Bentuk buahnya jorong
dengan pangkal buah rata dan ujung buah bulat. Tingkat
produktivitas mangga haden tergolong tinggi. Bobot
buahnya 235- 365 gram/ buah. Kulit buahnya berwarna
merah kekuningan. Haden termasuk salah satu je n is mangga
unggul yang dapat ditanam secara tabulampot. Daging
buahnya tebal, agak lunak, berserat agak kasar, berwarna
jingga, beraroma haru m, rasa nya manis agak asam. Kadar
kemanisan 16,8° b riks.
C. Sy a rat Tumbuh
Mangga sebaiknya ditana m d i lingkungan tumbuh yang
ideal untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi dengan
kualitas buah yang baik. Mangga termasuk tanaman yang
mampu tumbuh dengan baik di berbagai lokasi, mula i
data ran rendah h ingga data ran tinggi. Jika mangga ditanam
d i pekarangan, sebaiknya memiliki agroklimat yang sesua i
dengan syarat tumbuh ideal.
a. Ketinggian Tempat
Ke t inggian tempat merupakan salah satu fa ktor yang sang at
b e rpengaruh t erhada p pertumbuhan tan a man, prod uksi,
dan kualitas buah mangga. Perbedaan ketinggian tempat
berpengaru h terhadap waktu be rbunga tanaman mangga.
Sem akin t inggi lokasi penana m an, tan a man m a ngga
a ka n semakin sul it untuk berbunga d an berb u ah. Untuk
menghasilkan buah yang lebat, mangga h aru s ditan am di
ketinggian tem pat tertentu.
b. Suhu
Suhu ha rian ya n g dibutuhkan mangga u ntu k tumbu h
optimal berkisa r 24-30° C. Be gitu juga dengan mangga
dalam pot, kualitas buah yang b a ik dipe role h di lingkungan
d engan suh u berkisar 28-30° C. Jika su hu di atas 4 2° C,
pertumbuhan tanaman akan terhambat dan tanaman rusak
akibat terb akar sina r matahari di bagian buah d an pucu k.
27
Su hu udara sang at berka itan e rat dengan ketingg ian tem pat.
Kenaika n te mpat setinggi 100 m, menurunkan suhu udara
sebesar 0,61 ° C. Suhu udara yang ideal mendukung proses
fotosintesis. Hal ini akhirnya akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan vegetatif dan generat if tanaman mangga.
c. Curah Hujan
Tanaman mangga dapat tumbuh dengan baik d i daerah
yang me miliki curah hujan sedang (750- 2.000 mm/tahun),
dengan bu lan basah rata-rata 2-4 bulan dan bulan kering
8-10 bulan. Cu rah hujan yang terlalu t inggi berisiko
menyebabkan buah ro ntok da n mudah terserang penyakit.
Selain itu, curah huja n juga berpenga ruh terhada p proses
pembungaan da n rasa buah yang d ihasilkan. Untuk mangga
ya ng dibua hkan secara tabulampot, lokasi ya ng paling cocok
adalah di daerah yang beriklim kering dengan cura h hujan
1000- 1.500 mm/t ahun.
h. Kemiringan Tanah
Pada prin si pnya , ke mir ingan tan ah tidak terlal u berpenga ru h
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, tetapi
b e rp e nga ruh terhadap b iaya pembukaan lahan. Lahan
yang hend ak dig unaka n untuk lokasi berkebun mangga
sebaiknya me mil iki ke mi ringa n < 150/o, t idak b erbatu, dan
sedikit singkapa n batu. Kond isi tersebut m em udahk an akar
da la m menyerap un sur hara dan air.
29 ; . - - - - - - - -
b. Bibit Tabulampot
Keberhasilan budi daya mangga tabu lampot sangat di-
p engaruhi oleh pemilihan bibit yang tepat. Setiap jen is bibit
m emiliki perbedaan kecepatan berbunga dan berbua h. Bibit
mangga tabulampot dapat diperoleh mela lui perbanyakan
generatif maupun vegetatif. Namun, bibit yang diperoleh
dari perbanyakan generatif (m elalui biji) ku rang d isarankan,
karena m embutuhkan waktu yang leb ih lama untuk berbuah
(< Stahun).
Tanaman yang berasal dari biji juga memiliki kua litas buah
yang beragam, meskipun berasal dari induk yang unggul. Hal
tersebut terjadi akibat adanya mut asi sehingga sifat anakan
berbeda dengan induknya. Dilihat dari segi perawatan pun,
33
mangga yang berasal dari biji agak sulit untuk dirawat karena
memiliki sosok yang tinggi besa r, sehingga kurang cocok
untuk ditanam secara tabulampot. Sebaliknya, mangga
ya ng berasal dari bibit hasil perbanyakan secara vegetatif
biasanya lebih cepat menghasilkan buah. Kualitas buahnya
pun sa ma dengan induknya. Sosok tanamannya pun lebih
pendek sehingga mudah dalam perawatan.
8. Perbanyakan Tanaman
Mangga unggul biasanya berasal dari perbanyakan secara
vegetatif. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh kualitas
buah yang sama dengan induknya serta mampu berbuah
dengan cepat. Bibit mangga ya ng diperbanyak secara
veget atif dapat dilakukan dengan cara okulasi, sambung
pucuk, sambung susu, dan cangkok.
a. Okulasi (Penempelan)
Okulasi atau tempelan adalah teknik memperbanyak
tanaman dengan menempelkan mata tunas dari pohon
induk unggul ke batang bawah sehingga mata tunas
yang ditempelkan tetap hidup dan tumbuh serta mampu
berproduksi. Okulasi menggunakan batang atas da n batang
bawah. Batang atas yang digunakan untuk okulasi berfungsi
sebagai mata tunas.
c. Sambung Susu
Sambung susu adalah teknik perbanyakan dengan
menyambungkan batang bawah dan batang atas yang masih
terhubung dengan sistem perakarannya. Bibit sambung susu
ditandai dengan adanya bekas Iuka pertautan dan buntut
dari entrisnya d i bagian batang pokok. Bibit sambung susu
mampu berbunga dan berbuah denga n cepat, yaitu berkisar
3-4tahun.
1. Model Sayat
Sayatbatangbawah dan batang atas sepanjang 3- 5 cm
d enga n uk uran yang sa ma atau ukuran batang bawah
lebih besa r diban di ngkan dengan ukuran batang atas.
Satu ka n kedua permukaa n sayatan den g an mengikatnya
me n gg unakan ta li p lastik.
2. Model Sosok
Potong bagian pucu k batang bawah membentuk baji
sepanj ang 3- 5 cm.
45
)
Bertanam Mangga
- di Dalam Pot
47
Beberapa
jeniswadah
untuk
tabulampot.
Bisa meng-
gunakan pot
dari plastikatau
berupa drum
48
Penambahan pupuk
kandang. Berguna
untuk menambah
kandungan unsu r hara
didalam media tanam
tabulampot
49
Penempatan tabulampot
mangga. Sebaiknya
diletakkan d1 tempat yang
terkena cahaya matahari
langsung agar proses
fotosintesis berlangsung
sempurna
54
C. Pemeliharaan
Pemeli haraan yang d ilakukan terhadap mangga tabulam p ot
b ertuj uan untuk menjaga kesehatan tanaman dan ke-
inda han bentuknya. Pemeliharaan ha ru s dilaksanakan
sejak b ibit mangga ditanam, karena kegiatan ini sangat
berpengaruh terhadap proses pembungaan dan pem-
buahan. Pemeliharaan yang h arus dilaku kan terhadap tabu-
lampot mangga meliputi penyirama n, pemupukan, dan
pemangkasan.
b. Pemupukan
Tanaman mangga yang dita na m dalam pot juga mem-
butuhkan asupan unsur ha ra yang sama dengan tanaman
mangga yang d itanam di kebun. Areal serapan aka r
mangga tabulampot hanya sebatas media tanam. Karena
itu, pemupukan yang baik dengan dosis yang tepat harus
dilakukan secara teratur.
1. Pupuk Organik
Pupuk organi k diberikan sebagai pupuk dasar sebelum
penanaman yang bertujuan untuk memperbaiki struktur
tanah media tanam. Pupuk organik yang diberikan dapat
berupa kompos atau pupuk kandang. Gunakan pupuk
organ ik ya ng telah matang agar akar tidak terbakar akibat
kenaikan suhu media tanam. Pupuk organik yang telah
matang memil iki suhu yang rendah, tidak berbau, dan
rem ah.
2. Pupuk Anorganik
Pemberian pupuk anorganik bertujuan untuk me ncukupi
suplai unsur hara bagi tanaman. Pupuk yang d iberikan dapa t
berupa pupuk tu nggal, seperti urea, TSP, dan KC I atau pupuk
majemuk seperti NPK. Pupuk anorganik harus diberikan
sesuai jen isnya, tergantung kebutuhan tanaman. Urea atau
ZA diguna ka n sebaga i sumber nitrogen, TSP sebaga i su mber
fosfor (P), sed angkan KCI sebagai su mber kalium.
Nitrogen (N)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif
serta sebagai penyusun protein, lema k, dan zat hijau daun
untuk tanaman. Pemberian pupuk N yang berlebihan
akan 1nemacu pertumbuhan vegetatif yang terlalu su bur,
sehingga menghambat pembentukan bu ng a. Sebaliknya,
jika tanaman kekurangan unsur N, pertu mbuhannya
akan terham bat yang ditandai dengan daun ya ng keci l
berwarna pucat, bunga dan buah mudah rontok, serta
buah yang dihasilkan pun berukuran kecil. Unsur hara N
dapat diberikan melalui pemberian pupuk urea. ZA, dan
pupuk kandang.
Fosfor (P)
Berfungsi sebagai penyusun protein dan inti sel lemak,
merangsang pertum buhan akar, serta mendorong
pembentukan da n pertumbuhan buah. Jika ke kurangan
fosfor, buah yang dihasilkan berukuran kecil dan mudah
rontok. Tana man mangga yan g ke ku ra ngan unsur hara
P dici rikan dcngan daun berwarna hijau tua dan lama
lama bcrubah menjadi merah keunguan. Unsur hara P
dapat diperoleh dari pemberian pupuk TSP, SP-36, pupuk
ka ndang, dan pupuk dau n.
Kalium (K)
Berfungsr sebagai penyusun dan pengirim karbohidrat,
penyu~un protein, membatasi kehilangan air untuk
60
c. Pemangkasan
Pemangkasan untuk tanaman mangga dalam pot bertujuan
untuk memudah kan perawatan, de ngan mengatur
percabangan dan membentuk taju k yang serasi de ngan
pot. Bertanam mangga dalam pot t idak hanya untuk
t ujuan est et ika. Pemangkasan juga be rtujuan merangsang
pembentukan buah. Berbeda dengan pe mangkasan untuk
mangga ya ng ditanam di kebun, pemangkasan untuk
mangga tabulampot d ilakukan hanya de ngan membuang
ca bang dan ranting yang rusak dan t idak sehat. Caba ng dan
ranting pun tidak dibiarkan tumbuh terlalu panjang.
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini dilakukan terhadap tanaman muda untuk
menjaga agar pertumbuhan cabang tidak sa ling bersilangan
dan terhadap tanaman dewasa yang memiliki percabangan
t idak teratur. Pemangkasan ini bertujuan untuk membentuk
tajuk yang ideal dengan percabangan yang tumbuh teratur
dan merata ke segala arah. Berikut tahapan pemangkasan
bentuk.
Pangkas batang pokok tepat di atas batas kulit yang
berwarna hijau atau cokelat.
Dari pemangkasan pertama biasanya akan muncul 5-6
cabang utama. Pangkas kembali dengan menyisakan
tiga cabang utama yang sehat, kuat, dan tidak tumbuh
bersilanga n.
Jika cabang utama telah berumur 3- 6 bulan ata u
panjang mencapai satu meter, pemangkasan bentuk
dapat dilakukan untuk membentuk cabang sekunder.
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan 1n 1 bertujuan
untuk mengurangi kerimbunan,
mengatur pertumbuhan cabang,
serta mencega h serangan hama dan
penyakit akibat keadaan tanaman
yangterlalu lembap.Waktuyangtepat
untuk pelaksanaan pemangkasan ini
adalah pada musim hujan atau awal
musim kemarau. Cara nya, pangkas
cabang-cabang nonproduktif untuk
menghemat penggunaan energi.
Pemangksan juga dapat dilakukan
setelah panen dengan membuang
cabang dan ranting yang patah,
rusak, dan terkena penyakit.
62
3. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan ini bertujuan untuk menjaga kesehata n
tana man mangga, meningkatkan kuantitas dan kualitas
buah ya ng d ihasilkan, serta menjaga agar produktivitasnya
tetap tinggi. Pemangkasan in i dilakukan melalui beberapa
tahapan, yakni pemangkasa n akar, pengeratan bata ng,
pemangkasan dahan, cabang, ranting, dan daun, serta
pemangkasan ranting buah .
4. Pemangkasan Berat
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi
tana man ya ng baru dipanen agar ma mp u memunculkan
caba ng-cabang baru ya ng lebih produktif Pemangkasan
ini dilakukan setelah panen denga n memangkas total
dan ha nya menyisakan batang utama dari beberapa
63
d. Penjarangan Buah
Penjarangan buah mangga yang ditanam di dalam pot perlu
dilakukan. Tujuannya agar dihasilkan buah berkualitas baik.
Penjarangan juga berguna untuk mencegah ranting tidak
mudah patah, terutama ketika buah mangga mulai tumbu h
besar.
Penjarangan buah
mangga. Perhatikan
kondisi buahnya, lalu
buang buah yang
pertumbuha nnya
kurang baik
64
e. Pembungkusan Buah
Pembungkusan buah dimaksudkan untuk mencegah
serangan hama, seperti penggerak buah dan lalat buah.
Sela in itu, buah yang dibungkus akan berukura n lebih
besar da n berpenampilan mena ri k. Kegiatan in i biasanya
dilakukan setelah penjarangan buah . Buah sebaiknya
d isemprot dengan insektisida sebelum d ibungkus untuk
membasmi telur serangga yang menempel. Pemb ungkusan
buah d ilakukan dengan menyelubungi seluruh bagian buah.
Bagian atas da n bawah pembungkus ditutup denga n cara
d istreples, diikat, ataupun d ilem.
65
Bertanam Mangga
diKebun
66
A. Persiapan Lahan
Lahan ya ng akan digunakan untuk berkebun mangga da pat
berupa lahan bekas tegalan, bekas sawah, semak belukar,
bekas huta n, ata upun la han ya ng bertopografi miring. Lahan
yang akan digu naka n sebaiknya dibersihkan dari alang-
alang, batu besar, atau t unggul batang tana man sebelumnya.
Hal ini bertujuan agar sistem perakaran tanaman tidak
terga nggu serta proses penyerapan unsur hara dan air tidak
t erhambat.
B. Penanaman Bibit
Penan aman bibit sebaiknya dilakukan pa da awal dan
pertengahan musim hujan aga r kebutuhan air mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan bibit, te rutama pada saat awal
penanaman. Lubang tanam dibuat berdasarkan jen is tanah
yang akan digunakan. Jika mangga ditanam di tanah cadas,
68
C. Pemeliharaan
a. Pemupukan
Tanaman mangga membutuhkan asupan unsur hara yang
cukup tinggi. Serapan unsur hara oleh akar dari dalam
tanah belum tentu dapat memenuhi kebutuhan tanaman
untuk tumbuh optimal. Dibutuhkan asupan unsur hara
70
1. Umur 3- 4 Bulan
Umur 3-4 bulan merupakan awal fase vegetatif tanaman
mangga . Pemupukan pad a fase in i bertujuan untuk memacu
pertumbuhan bag ian vegetatif sepert i batang, cabang,
ranting, daun, dan perakaran. Pupuk yang diberikan berupa
urea atau amonium sulfat dengan dosis 100-150 g ram/
pohon. Pemberiannya dengan cara ditabu rkan di parit yang
dibuat melingkari tanaman dan sejajar tajuk. Setelah pupuk
ditabur, parit ditimbu n dengan tanah dan d isiram.
3. Menjelang Berbunga
Pada fa se ini, tanaman membutuhkan pupuk ya ng me miliki
komposisi fosfor dan kalium ya ng lebih tinggi. Tuj uan nya
untuk merangsang pembentukan bunga. Pupuk yang
d iberikan berupa NPK 15-15-15 dengan dosis 1- 2 kg/po hon
ditambah dengan NPK 8-24-24 ata u NPK 1-30-40 dengan
71
S. Setelah Panen
Pupuk yang diberikan berupa pupuk kandang dengan
dosis 20 kg/pohon dan NPK 15-15-15 dengan dosis 1- 2
kg/ pohon. Pemupukan ini bertujuan untuk merangsang
muncu lnya daun muda setelah panen. Pem up ukan harus
disertai dengan pengairan untuk memud ahkan penyerapa n
oleh akar. Setelah 10- 15 hari, berikan pupuk daun, seperti
Nutraphos N dengan dosis 100 gram/ 20 liter air atau pupuk
maj em uk NPK 10-0-46 dengan dosis 400- 500 gram/ 20 liter
72
b. Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan membersihkan gulm a atau
tanaman lai nnya d i lingkungan kebun ya ng me ngganggu
pertumbuhan tanaman mangga. Keberadaan gulma dan
tanaman lainnya dapat menganggu proses pertumbuhan
tanaman mangga. Penyiangan dapat dilakuka n secara
manual, mekanis, ataup un kim ia. Secara manual, penyiangan
d ilakukan menggunakan alat ringan seperti kored, cangkul,
dan sabit.
c. Pengairan
Tanaman mangga membutuhkan air ya ng cukup terutama
saat pertumbuhan awa l serta menjelang pembe ntukan
b unga dan buah. Pemberian air ya ng tidak mencukupi
dapat me nimbulkan beberapa masa lah, seperti efisiensi
pemupukan menjadi renda h ka rena akar jauh d i dalam tana h,
pertumbuhan tunas tidak serempak sehingga menyulitkan
perawatan, dan produktivitas ta naman menjadi rendah.
d. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan mengganti ta na man ya ng mati
atau terkena penyakit dan ta naman yang pertumbuha nnya
terhambat denga n tanaman ba ru. Penyulaman biasanya
dilakukan satu m inggu setelah penanaman pertama.
75
e. Pemangkasan
Batang, cabang, ranting, dan tunas air yang rusak atau
terserang penyakit harus segera d ipangkas. Hal ini bertujuan
untuk memelihara tanaman dan me mbentuk fisik tanaman.
Pemangkasan yang dilakukan saat masa pembungaan
dan pembuahan bertujuan untuk memaksimalkan hasil
fotosintesis (C/ N ratio tinggi). Pada saat pembungaan
dan pembuahan, tanaman mangga membutuhkan
C (karbohidrat) yang lebih banyak, seh ingga dengan
pemangkasan dih arapkan suplai C di bagian bunga dan
buah terpenuhi.
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini bertujuan untuk membentuk pohon
sesuai dengan ya ng diinginkan. Pemangkasan ini biasa
76
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasa n ini bertujuan untuk membuang ca bang dan
ranting yang rusak, tunas air, daun yang mengering dan
terkena penyakit, serta untuk mengatur pertumbuhan
cabang. Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman usia
produktif untuk merangsang pembungaan secara maksimal.
Sebaiknya, pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada
awal musim hujan.
77
Cabang air atau ranting tidak produktif. Harus dipangkas karena hanya
menghabiskan energi, tetapi tidakb1sa menghasilkan buah
78
f. Penjarangan Buah
Penjarangan buah dilakukan untuk menghasilkan buah yang
berkualitas ba ik. Buah yang terlalu banyak dikhawa tirkan
akan menyebabka n tandan mudah patah, terutama
saat buah mulai tumbuh besar. Buah yang tersisa akan
memperoleh asupan nutrisi ya ng cukup dan rua ng gerak
yang lebih luas, sehingga dapat tumbuh optimal. Tanaman
mangga yang berbuah terlalu lebat dapat mengakibatkan
buah yang mu ncul sedikit pada musim berikutnya. Karena
itu, produktivitas buah yang tinggi dapat dipertahankan
melalui kegiatan penjarangan buah.
g. Pembungkusan Buah
Pembungkusan buah dimaksudkan untuk mencegah
serangan hama, seperti penggerak buah dan lalat buah.
Buah yang d ibungkus juga akan memiliki ukuran ya ng lebih
besar d an pena mpilan ya ng menarik. Kegiatan in i biasa nya
d ilakukan setela h penjarangan buah. Buah sebaiknya
d isem prot dengan insektisida sebelum dibungkus untuk
membasmi telur serangga yang menem pel.
79
A. Pemangkasan
Pemangkasa n ya ng teratur terhadap ta na man mangga
dapat merangsang pembentukan dan pertumb uhan buah .
Pembuangan cabang dan ranting yang tidak produktif
akan mengefisienkan penggunaan energi hasil fotosi ntesis,
sehingga kandu ngan karbohidrat dalam tanaman yang
dibutuhkan untuk pembentukan buah me ningkat.
Pemangkasan tanaman yang terlalu rimbun dapat
membantu meratakan penyebaran sinar mataha ri.
B. Pelukaan Batang
Pelukaan batang merupakan perlakuan fisik ya ng banyak
d ilakukan untuk merangsang pembentukan bua h. Pelukaan
bertujuan untuk menghambat d istribusi hasil fotosintesis
berupa ka rbohidrat dari daun ke akar, sehingga karbohidrat
menumpuk di bagian daun dan cabang.
C. Pelengkungan Batang
Pelengkunga n batang bert ujuan untuk menghambat
per-tumbuhan vegetatif dan mendo rong pertumbuhan
generatif tanaman mangga. Pelengkungan batang dilaku-
kan dengan mendatarkan ca bang. Hal ini dikarenakan pada
kond isi caba ng yang mendatar, aliran unsur hara dan air
berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan cabang
yang tumbuh dengan posisi menurun.
Air cucian ikan dan binatang laut yang kayak proteinjuga dapat
disiramkan ke tanaman. Tepung darah atau tepung tulang
85
Pengendalian Hama
dan Penyakit
89
A. Hama
a. Kutu Putih (Planococcus lilacinus)
Karakteristik
Berbentuk oval, dat ar, tubuhnya ditutupi la p isa n t ebal
sepe rt i lil in, sering hin ggap di daun dan m e ngisap ca iran sel
dau n.
90
Gejala Serangan
Daun menjadi kering dan gug ur. Kut u putih menjad i penyebab
munculnya penyakit e m bun jelaga ya ng me nyerang pad a saat
musim hujan.
Pengendalian
1. Kendalikan semut merah yang menjadi vektor kutu putih
dengan menyemp rotkan inse ktisida berbaha n aktif
lambdacyhalothrin atau delmetrin, sepert i Lebaycid 550
dengan dosis 0,2°/o atau sipermetrin, seperti Arrive 30 EC
dengan dosis 2,4 gram setiap satu liter air.
2. Buang da n bakar daun ata u ca bang yang terserang.
3. Semprotka n lnsektisida berbahan aktiflambdacy-halothrin
atau delmetrin , seperti Lebaycid 550 de nga n dosis 0,2o/o.
Gejala Serangan
Te rda pat t itik-titik hitam di permu kaa n buah akibat tus ukan
lalat buah. Produktivitas mangga me nurunan karena banyak
bagian daging buah yang membusuk dan gugur. Telur yang
menempel di pe rmukaan buah akan berubah menjadi larva
yang akan merusak d aging buah.
Pengendalian
1. Jaga kebersihan lingkungan, melakukan pengasapan, atau
menanam tanaman perangkap di sekitar mangga, sepert i
selasih.
91
Gejala Serangan
Rayap b iasanya hanya memakan bagian aka r tanaman
ma ngga yang sudah mati, tetapi cairan ya ng d ihasilkannya
dapat memperce pat kematian kulit batang, sehingga da pat
memperluas serangannya.
Pengendalian
1. Jaga kebersihan lingkungan di sekitar tanaman. Buang sisa-
sisa ranting, sampah, da n bongkol kayu.
2. Gali dan buang bagian tanaman yang terserang.
3. Bongkar sarang rayap, lalu semprotkan insektisida seperti
Regent SC ata u taburkan nemat isida seperti Furadan 3 G
dalam med ia ta nam.
Gejala Serangan
Bermula dari adanya kumbang dewasa yang memakan ku lit
pohon sebagai tem pat bertelur. Telur tersebut akan beruba h
menjadi larva (ulat) yang akan menggerek batang atau
cabang sampa i ke bagian tenga h batang dan membentuk
lubang seperti lorong-lorong. Tingkat serangan yang tinggi
akan menyebabkan jaringan pembuluh kayu (xylem) rusak
dan mengering, sehingga pendistribusian hasil fotosintesis
terputus. Tana man menjadi layu, dau nnya rontok, dan akhirnya
ma ti.
Pengendalian
1. Meletakkan batang katu di dekat pohon sebagai perangkap
agar ku mbang bertel ur di kayu, bukan di batang mangga.
2. Buang da n bakar cabang yang terserang hama.
3. Manfaa tkan musuh alam i berupa paras it te lur, sepert i
Promuscidaea, Anagyrus, dan Eupelmus. Biakkan dan
tebar parasit tersebut di sekitar tanaman dapat dilakukan
untuk menekan pertumbuhan tel ur
4. Semprotkan pest isida berbahan aktif mancozeb,
betasifl utrin, dan karbufuron, seperti Buldok 25 EC dengan
dosis 2 ml/ liter air.
e. Penggerek Buah
(Noorda a/bizonalis Hampson)
Karakteristik
Ulat berwarna hijau keunguan, dengan panjang serangga
dewasanya 1,6- 2 mm. Serangga dewasa biasanya aktif pada
sore ha ri. Serangga dewasa mengisap buah mangga dan
menusuk buah untuk meletakkan telur-telurnya. Hama ini
biasanya menyerang buah yang masih berukuran kecil (55-
60 ha ri setelah muncu l buah).
93
Gejala serangan
Adanya bintik-bintik d i permukaan buah yang merupakan
bekas tusukan serangga dewasa untuk meletakkan telur.
Telur tersebut berubah me njad i larva ya ng akan menggerek
buah dan memakan jaringan di bawah kulit buah. Bua h yang
terkena serangan akan menjadi rusa k da n berguguran.
Pengendalian
1. Petik buah yang diserang, lalu benamka n dalam tana h.
2. Bungkus buah yang masih berukuran kecil menggunakan
plast ik atau kertas koran.
3. Gunakan musuh ala mi berupa larva Rhynchium attrisum
4. Semprotkan insektisida berbahan aktif ethofenp rox atau
deltametrin seperti Decis 2,5 EC atau yang berbahan aktif
Bet asilflutrin seperti Buldok 25 EC dengan dosis 2 ml/ liter
ya ng diapl ikasikan pada sore hari.
B. Penyakit
a. Antraknosa (Co//etotrichum gloeosprorioides)
Karakteristik
DisebabkanolehjamurCo//etotrichumg/oeosprorioides.Penya kit
antraknosa tidak hanya menyerang tanama n mangga selama
masa pertumbuhan, tetapi juga selama proses penyimpanan
setelah panen. Antraknosa biasanya menyerang pada awal
musim hujan.Selama masa pertumbuhan, antraknosa biasanya
me nyera ng tanaman mangga di bagian daun muda, batang,
bunga, dan buah.
Gejala serangan
Di daun terdapat bercak bu lat h ingga angular berwarna
cokelat dan kelabu d i tengahnya, kadang-kada ng berlu bang
94
Pengendalian
1. Memusnahkan gulma, me mba kar da un-daun yang gug ur,
dan rutin melakuka n pemangkasan setelah panen atau
sebelum muncul t unas baru.
2. Memperbaiki draenase ke bun.
3. Semprotkan fungisida dengan komposisi mancozeb
0,250/o + dicotophos 0,29~ + pupuk daun 2 gram/ liter air.
Penyemprotan dilakukan sejak tu nas bunga terbentuk
hingga masa pemasakan buah dalam selang waktu 7-10
hari. Fungisida lain yang dapat diberikan di antaranya
Dithane M 45, Benlate, dan Antracol 70 WP.
Gejala serangan
Daun paling ujung berwarna kuning dan berukuran lebih
kecil, cabang-cabang mengering, dan pertumbuhan tunas
terhambat. Akarya ng terse rang penya kit ini tidakaka n mampu
me nye rap unsur hara secara maksimal.
Pengendalian
1. Sterilisasi media tanam menggunakan Ridomil 2 G,
Basamid G, atau Vapan.
2. Jika t ingkat serangan tidak terlalu parah, dapat buka akar
yang berada dekat permukaan tanah, lalu potong bagian
akar yang sakit. Olesi bekas potongan dengan obat
penutup Iuka , berupa ter ata u karbolineum parafln .
3. Jika telah parah, bong ka r segera tanaman, lalu bakar
untuk menghinda ri penularan ke tanama n lainnya.
Gejala serangan
Cendawa n embun jelaga me nyeba bkan warna h itam di
permukaan da un dan ranting. Tingkat serangan ya ng tinggi
dapat menyebabkan hamp ir selu ruh permu kaa n da un dan
ranting berwa rna hitam. Hal in i mengakibatkan proses
fotosintesis terganggu, seh ingga pertum buhan tanaman
te rga nggu
96
Pengendalian
1. Memberantas hama ya ng mengel uarka n ca1ran madu,
sumber ma kana n cendawa n. Semprotkan pestisid a atau
buang menggunakan tangan. Buang dan ba kar dau n
atau ranting yang terserang.
2. Buang bagian ta naman yang terserang, lalu b akar.
3. Semprotkan fungisida berbahan aktif mankozeb, sepert i
Dithane M-45, Vondozeb 80 WP, Nemispor 80 WP, atau
Trimiltox 65 WP.
Pengendalian
1. Me njaga sanitasi di sekita r lingkungan tanaman melalui
pemangkasa n yang t erat ur untuk menjaga kele mba pan
tana man.
2. Buang da n bakar buah yang te rse ra ng penyakit.
3. Semprotka n fungisida berbahan akt if mankozeb sepe rt i
Ditha ne M-45 atau yang berbahan propineb seperti
Antracol 70 WP.
97
Daftar Pustaka
B. Internet
www.litbang.deptan.go. id
www.ma ngga.info
www.mediaindonesia.com
www.sehat.bionaturally.net
www.warintek.ristek.go.id