Anda di halaman 1dari 228

(.

)
(/)
U'>
Serial Fotomaster

BEDAH KAMERA

u
(/)

8
Serial Foromasrer
BEDAHKAMERA
Oleh:Sri Sadono
Copyright© 2015 oleh Sri Sadono
Hak Cipca Indonesia dilindungi Undang-Undang
Dicerbickan percama kali oleh
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia - Jakarta
Anggota JKAPJ, Jakarta 2015.

715071791
ISBN:9786020272597

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
cencang Hak Cipra

(1) Seriap Orang yang dengan canpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayac (1) huruf i unmk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama l (sam) rahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rpl00.000.000 (seracus juca rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan canpa hak dan/acau canpa izin Pencipca acau pemegang Hak Cipca
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayar (I)
huruf c, huruf d, huruf f, dan/acau huruf h uncuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/acau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima racus juca rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan canpa hak dan/acau canpa izin Pencipca acau pemegang Hak Cipca
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipca sebagaimana dimaksud dalan1 Pasal 9 ayar (1)
huruf a, huruf b, huruf e, dan/acau huruf g uncuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empac) cahun dan/acau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (sacu miliar rupiah).
(4) Seriap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayac (3) yang dilakukan
dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Oilarang mengucip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian acau seluruh isi buku ini
tanpa izin termlis dari penerbir

Dicecak oleh Percerakan PT Gramedia, Jakarta


lsi di luar canggung jawab percecakan

u
(/)
"'

U
nruk mencapai dunia mimpi yang berbukit, seseorang
mungkin harus mclewati pcrjalanan dari dasar lcmbah yang
berliku. Perjalanan iru merupakan sebuah proses. Sama halnya,
unmk mendapar keahlian forografi, kita pun juga harus melewati
sebuah proses. Proses itu belajar, berlatih, belajar, berlatih, clan juga
kritik. Terkadang, kritik yang baik terasa menusuk di hati. Bagi yang
bcrhati lemah, kritik tajam kadang akan langsung meruntuhkan. amun
Sri Sadono. Bela jar fotografi bagi yang dapat mengambil hikmah, untaian kritik itu dapat mcnjadi
secara otodidak. Bekerja sebagai gerbang, jembatan yang kokoh unnik mencapai dunia impian.
Editorial Officer untuk majalah
CHIP Foto Video Indonesia sejak Fotografi digital relah memberi kemudahan bagi yang suka berlatih dan
2010. Aktif sebagai pengajar pantang menyerah untuk terus mengembangkan diri. Prnses belajar pun
untuk workshop fotografi dan menjadi lebih cepat clan menyenangkan. Penulis berharap bahwa buku
juga relawan di Komunitas BEDAH KAMERA yang menjadi bagian dari serial Focomaster dapat
Sahabat Anak. menjadi sahabat para pembaca untuk menjalani setiap proses tersebut.
BEDAH KAMERA fokus membahas tentang bagaimana memahami
clan cara menggunakan kamera sebagai senjatanya para fotografer. Ada
penjelasan clan contoh detail bagaimana setiap fimr di kamera bekerja.
Untuk mendapatkan sebuah gambar yang baik secara konsisten,
penguasaan kamera menjadi syarat mutlak. i\!Ienguasai clan melatih
penggunaannya secara rutin setiap fitur tersebut menjadi syarat penting
untuk mcnjadi seora.ng fotografer yang baik. Dengan menguasai setiap
teknik penggunaan kamera, seorang fotografer akan bisa beradaptasi
untuk menghadapi sctiap tantangan pcrnotrctan. Apa pun kamcranya,
yang cerpenting adalah bagairnana Anda menggunakannya.

snsadonous@yahoo.com Untuk melah.irkan karya in.i, mungkin masih ada sejumlah kekurangan
+62 822 1363 4455 di dalamnya. Tetapi, uncuk saat ini, buku in.i adalah hal cerbaik yang
snsadonous dapat Penulis berikan unruk Anda semua. Sekali lagi, ini adalah pijakan,
a srisadonous penuntun bahwa dunia fotografi Indonesia harus terus melangkah maju.

Klaten, 24 Juli 2015

u
(/)
"'

111
Daftar Isi
Pengantar IJJ Aperture u1ituk Depth of Picld 64

Dafrar isi IV
Selective Focusing 66

Galeri Foro VI Aperture Sempit 68

Kombinasi Shutter dan Aperture 70


BAB 1 Snapshot
Pengaturan ISO 74
Amati. Latihlah. Lalu Pahami. 2 Grain OlSC 78

Multiple Exposure 84
BAB 2 Kamera Digital
White Balance 86
Smartphone 8
Berkreasi dengan \'(lhite Balance 90
Kamera Digital 12
Histogran.1 92
Memilih Kamera 16
Membaca Histogram 94
Mcnyclaraskan Kebutuhan 20
Dynamic Range 96

Memaksimalkan Dynamic Range 98


BAB 3 Pengaturan Kamera
File RA\X! 102
l\,fode Pemotretan 26
Picture Style 106
t-'1etering 30
Continuous Drive 108
Pengaruran Pencahayaan 36
Resolusi 112
Kompensasi Pencahayaan 38
Print Size 116
Tip Pengaruran Kamera 45
Built-in Flash 118
Bracketing 46

Aplikasi Bracketing & Kompensasi 48

Shutter umuk Mcngomrol Durasi Cahaya 50 BAB 4 Pengaturan Fokus


Shutter untuk Mengontrol Gerakan 52 Pengaturan Fokus ·122

Bermain dengan Shutter 54 Mode Autofokus 128

Aperture umuk Mengontrol Cahaya 60 AF Arca 134

u
(/)

lV
BAB 5 Mata Lensa
Lensa 142

Focal Length 144

Sudut Gambar 148

Karakter Lensa \'{fide Angle 150

Karakter Lensa Tele 154

Kcccpac.-rn Lcnsa 158

Lcnsa Zoom 162

Chromatic Aberration 166

Camera Shake 168

Mcnciptakan Efek dengan Lcnsa 172

Memilih Lensa 176

BAB 6 Aksesori Kamera


Aksesori Kamera 183

Tripod 188

Flash Eksternal 190

Prinsip Pengacuran Flash Eksternal 192

Q&J\ Seputar Flash 194

Aksesori Flash 196

Filter 198

Galeri Foto 208

Dafrar Pustaka 212

u
(/)

V
u
"'
(/)


Sri Sadono - Hutan Mati Papandayan

u
"'
(/)


vii
--

-
.__

• ll ! I• ' • lt,111111 . I .
lit I -),-..! t
,
l


)
u
(/)
Sri Sadono - Pantai

--

u
"'
(/)

IX
u
"'
(/)


Sri Sadono - Monumen Nasional

u
"'
(/)


Xl
BAB 1
Snapshot
oba canyakan, siapa yang tidak pernah
C memotret, merekan1 gambar? Dipastikan,
Anda susah menemukan jawaban, "Tidak".
Menjamurnya fitur perekam gambar di gadget,
baik yang cermurah sampai yang mahal, mem­
buat se1nua orang punya alac perekam gambar.
Fitur pereka1n tersebut bisa untuk merekam
foco sekaligus video. Dua-duanya bisa cligu ­
nakan dengan cara yang praktis. Bahkan, bisa
dibilang cara memakainya terlalu gampang.
11.embuat semuanya bisa mereka1n apa saja,
di mana saja, secara spontan. Cara mcrekam
gambar seperti itulah yang disebut Snapshot.
Snapshot memang mudah. Asyik. Tapi, makin
asyik kalau foto yang diambil dengan cara
tcrscbut juga 1nenarik. Akhirnya, foto yang
menariklah yang akan membuat orang yakin
kalau apa yang kita rekam tersebut memang
menarik. Pantas dilirik.

Amati. Latihlah. Lalu Pahami 2

u
"'
I
(/)

SNAPSHOT 1 �
Amati.
Latihlah.


Lalu Pahami.

I
au kamera sudah canggih, bukan
berarti kita cukup mengandalkannya
tur pemotretan otomatisnya saja. Ada
beberapa konclisi, di mana, mode ocomatis dijamin
tidak akan bekerja maksimal. Oleh karena itu, cahu
seluk-beluk cara kerja kamera, kemudian banyak
bcrlatih bagaimana cara mcnggunakannya, tetaplah
pcnnng.
Selain melatih bagaimana memakai kamera,
kunci penting untuk bisa membuat foto-foco yang
menarik adalah melatih mata. �Ielatih mata untuk
bisa mengenali objek seperti apa yang bisa dibuat
foto dengan komposisi yang cantik. Cara paling
dianjurkan unruk melatih maca adalah dengan
banyak-banyak mclihat foto. Foto dcngan tampil­
an, komposisi yang menarik, banyak dicemukan di
internet, buku, clan majalah fotografi.

Foto-foto pemandangan yang menarik


banyak yang dibuat dengan menempatkan
foreground (latar depan) dalam komposisinya.
Ki ta bisa mengikuti cara tersebut untuk mem­
buat foto pemadangan yang dibuat tidak
kalah menari k. Contohnya, foto yang diambil
di Rawa Pening berikut ini. Walaupun foto
diambil dalam si tuasi berawan, keberadaan
deretan perahu warna-warni sebagai fore­
ground membuat tampilan foto berikut ini
tetap menari k.

I
(/)

2 BEDAH KAMERA
-

SNAPSHOT I 3
Dari foto-foto yang jadi referensi tersebut,
di tahap pembelajaran, kita bisa memulai langkah
dengan cara meniru komposisi foto-fot0 terse-
but Tenang! Meniru bukan ha! tabu saac belajar
focografi. Pada dasarnya, teori dasar komposisi
fotografi sudah lama tidak mengalami perubahan.
Karena itu, fot0 untuk objek yang sama, yang
diambil dari cempat dan waktu berbeda, tapi mecni­
liki komposisi yang mirip, menjadi hal yang wajar.
Dari banyak berlatih dan meniru, pelan­
pelan kita akan memahami bagaimana menggu­
nakan kamera dengan optimal dengan komposisi
gambar yang cantik, menarik. Bukan sekadar foco
sembarang, yang diambil membabi-buta, cfck ke­
mudahan yang diberikan di era fotografi digital.

Kalau Anda menyukai foto-foto pemandang­


an yang indah, perhatikan waktu pemotre­
tannya. Foto pemandangan yang menarik
banyak yang diambil di pagi hari (sunrise),
saat matahari terbit, atau di sore hari, saat
matahari terbenam (sunset).

Anda pun bisa mendapatkan foto-foto seperti

- ...--
itu dengan mengikuti waktu pengambilannya.

-
Oleh karena itu, perencanaan waktu berburu
foto juga menjadi hal yang penting di foto­
grofi. Asolkon dotong di woklu yang tepol,
dengan cuaca yang bersahabat, Anda akan
lebih mudah mendapatkan foto pemandan­
gan yang membanggakan. Contohnya, foto
sunset di Pantai Wediombo di samping ini.
Teknik pemotretan yang dilakukan sederhana.
Tapi, waktu dan cuaca yang pas membuat
warna fotonya jadi sangat menarik.

I
(/)

4 BEDAH KAMERA
u
"'
I
(/)

SNAPSHOT 5 �
Ohm>usOM-DE-Ml • ISO mm • F2.8 • 1/800 dct1k • IS0-100
BAB 2
Kamera Digital
aat mendalami fotografi, banyak di antara
S kita yang mengawali proses belajar dengan
paracligma yang salah. Kita sering kali terpaku
pada alat. Padahal, yang paling penting di awal
mempelajari fotografi adalah menciptakan
insting 1ne1notret yang baik. Kalau seorang
fotografer sudah memiliki insting, dengan
jenis kamera apa pun, hasil bidikannya akan
maksimal.
Untuk dapat memilih kamera digital dengan
tepat, bab ini akan menjelaskan secara singkat
hal-hal dasar tcntang kamera digital. Di bab
ini akan digambarkan seperti apa kerja kamera
digital, jenis kamera digital, dan yang paling
penting adalah bagaimana membaca data
tcknis kamera untuk mengetahui kelebihan
serta kekurangan dari kamera digital.

Srnanphone 8

Knrnera Digital 12

Mernilih Kamera 16

�lenyela.raskan Kebutuhan 20

u
"'
(/)

KAMERA DIGITAL I 7 �
Smartphone
l� hadiran smartphone dengan feature
:
kamera di dalamnya tidak bisa lagi
·pandang sebelah mata. Feature kamera
dari smartphone, secara kualitas, bahkan sudah
bisa mengalahkan hasil dari kamera saku di kelas
low-end. Selain prakcis, salah saru keunggulan dari
smartphonc adalah banyaknya pilihan aplikasi
pengolah foto yang bisa digunakan untuk mere­
kayasa dan memperbaiki kualitas gambar langsung
dari peranti cersebut. Aplikasi-aplikasi tersebuc
umUinnya bisa diunduh secara gratis dari Google
Play Store.
Untuk sekadar keperluan di website atau m e ­
dia sosial, misal I nscagram, foco dari smartphone
sudah menjanjikan kerajaman clan kecerahan yang
baik. Apalagi, kalau penggunaannya dilakukan di
luar ruangan. Untuk keperluan cetak, foto smart­
phone umumnya masih aman dicetak di ukuran
kercas AS, acau di kercas A4.

. :::::::::::::

hTC

::::::::::::

u
(/)
"'
8 I BEDAH KAMERA �
u
"'
(/)

KAMERA DIGITAL I 9 �
Hasil HTC One: Perhatikan
foto yang diambil di Monu­
men Nasi onal di samping ini!
Dengan komposisi dan sudut
pemotretan yang baik, kita
sudah dapat menghasilkan
foto perjalanan yang menarik.
Secara kualitas, foto terse-
but tidak kalah dengan hasil
jepretan dari kamera saku.

u
(/)

10 I BEDAH KAMERA
u
"'
(/)

KAMERA DIGITAL I 11 �
Kamera Digital
a yang memilih kamera karena ukuran­
ya kecil supaya mudah membawanya.
da yang memilih karena desain. Ada
yang memilih dengan alasan kualiras gambarnya.
Supaya dapat menencukannya dengan tepat, Anda
harus menentukan terlebih dahulu karnera kelas
apa yang ingin dibcli. Pcrbandingan karncra digital
yang tidak sekelas jelas akan membuat penila-
ian atas kualitas dan performa sebuah kamera
digital menjadi tidak fair. Seperci membandingkan
gambar basil bidikan kamera digital saku dengan
kamera digital SLR, kualitasnya pasti ada bedanya.
Banyak rang masih menilai kamera hanya
dari resolusinya. Padahal resolusi hanya berkaitan
dengan besar kecilnya cetakan saja. Sebagai con­
coh, kalau foconya hanya untuk keperluan website,
kamera beresolusi 2-4 J\llegapixel sudah lebih dari
cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kamera Consumer
Ditujukan unruk kebutuhan konsumen biasa. Ada
tipe kamerapoinL-and-shoL, stylish, clan Lravel zoom.
Biasanya dipakai secara instan dengan mode oto­
matis. Jbaratnya, tinggal menekan tombol shutter
semua beres.
Keunggulan lain dari kamera consumer adalah
ukurannya yang sangac kecil. Bisa masuk ke dalam
saku, enak dibawa kc mana saja.

n> t>WS160

u
(/)
"'
12 I BEDAH KAMERA �
Kamera Prosumer
Kamera sakuprosumer memiljkj performa yang tidak bisa cliganti-ganti. Oleh karena menye­
yang tinggi. Beberapa bahkan sudah masuk diakan hampir semua pilihan pengaturan manual,
ke dalam kelas semiprofesional. Concohnya, untuk dapat menggunakan
Nikon P7000. Kamera kelas iru banyak kamera prosumer secara mak­
dipakai para jurnalis sebagai k a ­ simal cliperlukan pcmahanrnn
mera kedua. Keunggulan utama­ tentang teknik fotografi
nya, hampir semua fitur DSLR yang onggi.
sudah diadaptasi pada kamera
prosumer, hanya lensanya saja

u
(/)
"'
KAMERA DIGITAL I 13 �
Kamera Mirrorless
Trend kamera masa depan, kamera mirrorless. K a ­
mera dengan sistem interchangable Jens ini tidak
lagi menggunakan cermin reflek di belakang lensa.
l\1embuat dimensi kamera dapat dirancang lebih
rampmg.
\'Valaupun ukurannya kecil, performa kamera
mirrorless tidak kaJah dibanding DSLR. Kamem
seperci Fujifilm X-T10 dan Samsung X200 celah
memakai sensor berstandar A P S -C, ukurannya
sama dengan sensor DSLR kelas amacir. Sedang­
kan, kamcra mirrorlcss dengan sensor micro-four­
chird yang dikembangkan Olympus clan Panasonic
ukurannya sedikit lebih kecil. D i samping ini con­
coh hasil pemotretan dengan Fujifilm X T - l . Sensor
yang sama besar dengan DSLR membuat kamera
mirrorless juga memiliki ruang tajam sempic.
Kecepatan menjadi keunggulan dari kamera nur­
rorless. Dengan h.ilangnya ccrmin reflek yang
bekerja secara mekanis, kamera dapat lebih cepat
merekam gambar secara kontinu. Sebagai contoh,
Sony NEX-C3 memiliki ficur continuous drive
hingga 5,5 frame per dctik. X200 punya Sam­
sung bahkan mencapai 7 frame per detik.

u
(/)
"'
14 I BEDAH KAMERA �
Kamera DSLR
SLR - Single Lens Reflex. Niemiliki cermin pantul di
belakang lensa untuk memann1lkan citra subjek
ke jendela bidik (viewfinder) secara optik. amun,
fungsi cermin pantul ini mulai berkurang karena
hampir semua DSLR generasi baru dilengkapi
fitur Live View clan mode video. Siscem DSLR
mcmbuat konsun1si batcrai sangat hemat.
amun bagaimanapun, keuntungan kamera
DSLR terlecak pada sensornya yang besar dan
pilihan lensanya yang beragam. Dengan meng­
gunakan lensa-lcnsa prcmiumnya, kualitas gambar
dari kamera DSLR profesional seperti Canon
EOS SD Mark II acau kamera lain sekelasnya s a ­
ngat tinggi. Terutama dalam ha! ketajaman, warna,
noise, clan resolusi.

Profesional: Fotografer profesional umumnya


masih belum bisa meninggalkan sistem DSLR.
Selain faktor persepsi dari konsumen, pekerjaan
profesional, misal fotografer portrait, wedding.
komersial. mensyaratkan adanya sebuah
hasil gambar berkualitas tinggi yang konsisten
dalam segala situasi. Yang paling mendekati
syarat tersebut sejauh ini masih milik sistem
kamera DSLR.

u
(/)

KAMERA DIGITAL I 15
Memilih Kamera

M
emang sulit menemukan kamera digital Feature dan Lensa. Yang penting, saat mernilih
yang ideal di antara sekian banyak pili­ kamera jangan cepat terkecoh dengan resolusinya!
han. Kamera paling mahal pun belum Resolusi hanya berpengaruh pada besar-kecilnya
tentu memenuhi semua kriteria yang Anda ingin­ ukuran foco waktu dicetak, bukan pada kualitas
kan. Yang terpenting, berusahalah uncuk memilih gambar. Kualitas gambar lebih menekankan pada
kamera sesuai dengan kebumhan. Karena, selain aspek ketajaman, akurasi warna, dan noise-nya.
faktor kualitas, ada unsur personal dalam pcmili­ Hal tersebut Jebih dipengaruhi oleh sensor, image
han kamera. Sciera. :Wlisal masalah karakter warna processor, dan lcnsa.
hasil fotonya atau desain kameranya.
Dengan hampir beralihnya semua sensor
Kalau Anda menganggap fotografi scba- kamcra tcrbaru kc tcknologi CMOS, tingkat noise
gai hobi yang bersifat rckrcatif, kamcra compact kamera di TSO tinggi menjadi semakin rendah.
rnungkin cukup. Tetapi, kalau fotograli mau jadi Dalam hal ini, kualitas kamera kelas amatir pun
hobi serius, Anda harus mulai dari kamera digital tidak terpauc jauh dibanding kelas profesional.
kelas prosumer, mirrorless, atau dari DSLR entry level. Perbedaan antara karnera amatir dengan profe­
Kalau tujuannya menjadi profesional, membangun sional yang rnasih signifikan mungkin tinggal di
sistern di DSLR profesional tidak bisa ditawar. kcccpatannya.

Feature Swivel LCD: De­


nga n memanfaatkan fea­
ture Swivel LCD dan Live
View yang terdapat di
kamera mirrorl ess, Anda
tidak perlu repot-repot
jongkok untuk memotret
secara candid dari sudut
rendah seperti ini.

u
(/)
"'

16 I BEDAH KAMERA
[)JGJ'fAI "'
/ 17 !!>
Untuk mendapatkan kamera dengan tepat
sesuai kebutuhan, berikut ini poin-poin yang perlu
A11da perhatikan saat memilih kamera:

121 Ukuran Sensor. Semakin luas permukaan­


nya semakin banyak cahaya dari luar yang da­
par ditcrima sensor kamera. Hal inilah yang
menyebabkan kamera digital consumer dengan
standar ukuran sensor 1 /2,5 inci (atau 1 /1,7
inci) sulit bersaing dengan kamera DSLR
saat dipakai di tempat minim cahaya.

121 Mount lensa. Apakah Iensa pendukung


untuk tipe kamera yang Anda incar mudah
didapac? J'vfemilih merek kamera ibarat mem­
bangun sistem. Untuk satu bodi, mungkin
f\nda melengkapinya dengan 2-4 lensa.

181 Mode Pemotretan. Kalau kamera sudah


memiliki mode eksposur manual, kamera
tersebut cocok bagi yang ingin mendalami
fotografi dengan serius. Untuk dapat me­
maksimalkan kamera seperti ini diperlukan
dasar teknik fotografi yang memadai.
121 Autofokus. Berapa cepat autofokus yang
kamera tersebut? Kecepatan autofokus
penting untuk menangkap momen-momen
kr usial. Untuk pemula yang mengingi n -
kan kamera compact, pastikan fitur Face
Detection clan AF Tracking kamcra ccrsebut
sensicif clan dapat mengenali wajah dengan
cepat, akurac.

121 Fitur Unggulan. Selain hal-hal standar yang


harus ada, tcmukan firur unggulan kamcra
cersebut. Sebagai concoh, kamera Olympus
Pen E-P3 dilengkapi dengan art filcer yang
bcrguna untuk mcnciptakan gambar dcngan
efek unik langsung di kamera.

u
(/)
"'
18 I BEDAH KAMERA �
181 Aksesori. Anda harus memastikan apakah
aksesori sepertijlash, vertical grip, baterai,
media penyimpan data, clan tele converter
mudah didapat walaupun pada saat membeli
Anda mcrasa bclum mcmburuhkannya.

l:BI Dimensi - Bobot. Kalau Anda bertujuan


menjadi fotografer profesional ukuran clan
boboc tidak menjadi masalah. Narnun, jika
Anda mcmakai unnik tujuan travelling,
sebaiknya pilihlah kamera yang relatif kecil
dan ringan.

Aksesori: Untuk kebutuhon yang spesifik,


Anda bisa memanfaatkan aksesori­
aksesori khusus supaya kamera bisa di­
manfaatkan untuk pemotretan ekstrem.
Contohnya, dengan waterproof camera
case seperti Skyblue MK-S95, kita bisa
menggunakan kamera saku prosumer
Poweshot S95 untuk melakukan pemo­
tretan di bawah air hingga kedalaman
mencapai 40 m.

u
(/)

KAMERA DIGITAL I 19
Menyelaraskan Kebutuhan
l(: mampuan kamera digital saku, mirrorless,
clan DSLR, sekarang ini sudah sangat ba­
us. Apalagi, kalau dipakai di siang hari. Bergaya dengan Ka1nera
Tetapi, kalau Anda menonton teater dengan sum­
Saar ini, banyak sekali kamera saku, dengan
ber cahaya terbatas, lalu memotret hanya dengan
firur canggih yang dirancang dcngan bodi
kamera saku di mode Auto, malrn jangan jengkel
mungil, tipis, cantik, dan berwarna-warni.
kalau hasilnya bakalan sering blur. Anda harus
Tapi, untuk saat ini kamera digital saku mesti
rnernaharni kernampuan teknis, aplikasi sebuah
berjuang keras melawan feature kamera di
kamera, dengan tingkat kebutuhan Anda.
smarrphone. Kan1era saku yang bertahan
harus memiliki fitur spesial. Misal, zoom op­
tik yang besar, atau mode pemotretan manual
di karnera saku prosumer.

Kcluarga
l'vlenggunakan DSLR untuk mendokumen­
tasikan apa yang terjadi di keluarga memang
menjanjikan hasil foto clokumcntasi bcrkuali­
tas tinggi. Tapi, apakah kamera tersebut
nyaman umuk terus dibawa-bawa?
Untuk kenyamanan, clengan kualitas yang
tidak kalah baik, pcrtimbangkan unruk
menggunakan kamera berteknologi mirror­
less acau kelas prosumer saja. Tetapi, kalau
Anda merasa cukup dengan kamera compact
supaya semua anggota keluarga bisa menggu­
nakannya, carilah kamera yang memiliki shut­
ter lag pendek. Shutter lag adalah waktu yang
diperlukan dari saat tombol shuuer ditekan
sampai dapat merekam gambar.

u
"'�
(/)

20 I BEDAH KAMERA
Supaya liburan tetap nyaman, pilihlah kamera
yang ringkas clan praktis. Untuk itu, pcrha­
tikan rentangfoca/ length lensa kamera yang
ingin dibeli. Setidaknya kamera com11mer yang
memiliki zoom optik 10x. Sebagai contoh,
Lumix DNIC-TZ30 yang punya zoom optik
lebih dari 20x cocok untuk memotret land­
skap maupun detail dari jauh.

Foto landskap, acau foto pemandangan,


umumnya akan lebih banyak diambil dengan
lensa yang memiliki cakupan super lebar.
Lensa dengan panjang fokal 24 mm di ka­
mcra saku akan membcri banyak kcuntungan.
Sedangkan untuk pemilik kamera DSLR atau
mirrorless, ada baiknya Anda menginvcsta­
sikan sedikit uang untuk memiliki tipe lensa
super lebar, atau ultra-wide angle. l\1isal lensa
dengan focal length 10-14 mm. Untuk peng­
guna kan1era DSLR dengan sensor APS-C
bisa memilih lensa Tokina 11-16 mm F /2.8
atau atau Canon EF-S 10-22 mm. Untuk
pengguna DSLR full-frame dapat memakai
lensa dengan panjang fokal 16-35 mm.

u
.,.,�
(/)

KAMERA DIGITAL I 21
Kan1era untuk Belajar Mc111otrct Makro
Belajar fotografi berarti memahami scmua Walaupun semua kamera compact memi-
fungsi kamera clan parameternya. Untuk itu, liki mode pemotretan makro, tetapi jarak
Anda pedu kamera yang semua fungsinya fokus terdekat untuk masing-masing kamera
dapac diatur/11l/ manual, cerutama unn1k berbeda-beda. Misalnya, jarak fokus makro
pcngacuran cksposur-nya. Kamcra untuk Sony Cybcr-shot T300 adalah 1 cm, scdang­
belajar yang merniliki fungsi eksposur manual kan Cyber-shot W300 4 cm. Untuk penyuka
umumnya dilengkapi dengan tombol pucar makro, pilihlah kamera yang jarak fokus
untuk mode pemocretannya; M. (i\1.anual), P terdekatnya 1-5 cm. Sedangkan untuk peng­
(Program), S (Shutter Priority), clan A (Aper­ guna DSLR, bisa meng gunakan lensa khusus
ture Priority). Kamera prosumer, mirrorless, makro. Bisa juga menambahkan aksesori s e ­
clan DSLR adalah kamcra yang cocok unn1k pcrti filter close-up atau extension rube untuk
kebutuhan tersebuc. membuac jarak fokus lensa standar menjadi
lebih pendek.

u
.,.,�
(/)

22 I BEDAH KAMERA
Secara umum, dalam memilih kamera harga
tetaplah mencerminkan performa. I<amera high­
Ka111cra untuk Profcsional end dengan fitur kelas satu, kenyamanan dan
kualitas ceknis gambarnya pastinya berbeda dengan
Profesional me1nbutuhkan kamera dengan
kamera kelas e11cry-level. Sebagai contoh, harga
performa tinggi. Kamera dengan gambar
satu lensa untuk DSLR saja umumnya sudah lebih
yang tingkat ketajamannya tinggi, noise
mahal dibanding kamera saku consumer. amun
rendah, dan kecepacannya mumpuni. Kamera
bagaimanapun, kamera digital tetaplah sebuah alat.
dengan sensor full-frame secara ceknis memi­
Untuk menghasilkan gambar yang bagus sangat
liki kualitas gambar paling tinggi. Cont0hnya,
tergantung pada kemampuan si fot0grafer. Jika
kamera DSLR Sony Alpha 900, ikon 03S,
pemahaman tencang reknik pengambilan gambar
atau Canon EOS 50 J\,fark 111.
dan kaidah-kaidah fotografinya baik, Anda bakal
Supaya hasilnya maksimal, kamera DSLR cetap bisa mengoptimalkan semua jenis kamera
tersebut perlu dikombinasikan den6ran sistem untuk membuat gambar- yang senantiasa menge­
lensa premium dari pabrikan kamera cersebut. sankan.

Carl Zeiss Makro-Plana 100 mm f/2: Untuk


penggemar foto makro, lensa dengan
sistem fokus manual buatanJerman terse­
but menjadi impian banyak orang. Tingkat
ketajaman gambarnya tinggi, akurasi
warnanya juga sangat mengesankan.

u
.,.,�
(/)

KAMERA DIGITAL I 23
BAB 3
Pengatura n Ka mera
emahami semua fungsi di kamera adalah syarat mutlak untuk dapat menghasilkan foto
M yang benar dan baik. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui pengaruh yang akan
ditimbulkan untuk setiap perubahan parameter kamera. Berlatih untuk menggunakan semua
fungsi tersebut sangatlah penting. Usahakan untuk menguasainya secara penuh. Bab ini akan
menjelaskan secara detail tentang fungsi dan manfaat dari setiap fitur pada kamera digital.

Mode Pemotretan 26 Penganiran ISO 74

t.'1etering 30 Grain - OISC 78

Pcngaturan Pencahayaan 36 Multiple Exposure 84

Kompensasi Pencahayaan 38 \X hite Balance


l
86
Tip Pcngaruran Kamcra 45 Berkreasi dengan \'\-'hire Balance 90

Bracketing 46 Hiscogram 92

Aplikasi Bracketing & Kompensasi 48 Membaca Histogram 94

Shutter unruk Mcngonrrol Durasi Cahaya 50 Dynamic Range 96

Shutter untuk Mengonrrol Gerakan 52 Memaksimalkan Dynamic Range 98

Bermain dengan Shutter 54 File RA\Xt 102

Aperture umuk Mengonrrol Cahaya 60 Picture Style 106

Aperture untuk Depth of Field 64 Continuous Drive 108


Selective Focusing 66 Resolusi 112

Aperture Sempit 68 Prim Size 116

Kombinasi Shutter dan Aperture 70 Built-in Flash 118

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 25
Mode Pemotretan

M
ode pemotrecan adalah pilihan untuk
pencahayaan apakah akan dilakukan
secara otomaris, semi-otomaris, arau
manual. Yang dimaksud dengan pencahayaan ada­
lah proses pemilihan kombinasi kecepacan shutter
dan bukaan aperture kamera. Dengan pencahayaan
otomatis, kombinasi kcccpatan shutter dan aperture
ditencukan oleh sistem pin tar pada kamera. Kalau
dengan mode semi-otomatis maka fotografer
dapac menentukan salah satu nilai dari kombinasi
kccepatan shutter atau apertttre. Jika menggunakan
mode manual, pilihan kecepatan shutter clan aperture
secara penuh dilakukan oleh fotografer.
Bagaimana pun, menggunakan mode pemo­
tretan Auto adalah pilihan yang paling gampang.
Irulah sebabnya mengapa kamera digital saku
ripepoint-and-shot yang identik dengan pengaturan Manual Exposure (M)
pencahayaan secara ocomatis lebih populer di Paramater pencahayaan utama seperti
masyarakat. Secara wnum, performa mode pe­ kecepatan shutter dan aperture diatur secara
motretan otomatis sudah baik. Akan tetapi, pada manual. Mode Manual membuat fotografer
situasi tertentu - situasi berkontras cahaya tinggi, memiliki kontrol penuh terhadap kamera.
minim cahaya, dan backlight - hasilnya sering kali Mode ini lebih sering digunakan pada situasi
ridak seperti yang diharapkan. pencahayaan yang sulit dan untuk tujuan
menciptakan gambar kreatif.
Fotografcr yang berpengalaman akan lcbih
tertarik uncuk dapat mengendalikan kamera secara
Pada mode pe­
penuh (manual) atau semi-otomatis. Dengan
motretan manual,
memiliki kontrol tcrhadap kamera, seorang foco­
kecepatan shutter
gcafcr akan lcbih flcksibcl tcrhadap scgala situasi
dan aperture dilaku­
pemotreran dan menciptakan efek-efek kreatif
kan secara manual,
pada gambar. Kemampuan dalam menciptakan
berdasarkan pilihan
efek kreatif inilah yang membedakan keahlian
yang diambil oleh
antara fotografer andal dengan fotografer yang
fotografer.
biasa-biasa saja.

u
(/)

26 I BEDAH KAMERA
Auto Exposure (A)
Pengaturan pencahayaan otomatis penuh!
Kombinasi kecepatan shutter da n aperture
untuk mendapatkan pencahayaan normal se­
cara otomati s ditentukan oleh sistem pengukur
cahaya pada kamera.

Progra mmed Auto Exposure (P)


Pencahayan normal diperoleh secara otoma­

---
tis. Akan tetapi, kombinasi kecepatan shutter
dan aperture dapat diubah-ubah untuk men­
dapatkan efek tertentu tanpa mengubah nilai
pencahayaannya.

Aperture Priority Auto Exposure


Pengaturan pencahayaan semi-otomatis de­
ngan prioritas pada aperture. Dengan me­
ngatur aperture secara manual, kecepatan
shuttersecara otomatis akan ditentukan oleh
kamera. Gunakan mode [A] untuk mengen­
dalikan efek ruang tajam (Depth of F/e/d/DOF);
atau pada saat memotret dengan kondisi
minim cahaya.

Shutter Priority Auto Exposure


Pengaturan pencahayaan semi-otomatis
dengan prioritas pada kecepatan shutter.
Dengan mengatur kecepatan shuttersecara
manual, bukaan aperture secara otomatis
akan ditentukan oleh kamera. Gunakan mode
[SJ untuk mendapatkan efek khusus yang
berkaitan dengan kecepatan shutter.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 27
Scene Position
Pengaturan pencahayaan secara
otomatis yang khusus dirancang un­
tuk mendapatkan hasil terbaik atas
subjek pemotretan tertentu.

PORTRAIT
Untuk memotret orang. Warna kulit subjek
akan terl ihat lebih canti k. Mode ini dapat
membuat subjek lebih menonjol dengan
latar belakang yang sediki t kabur.

SPORT
Untuk memotret aksi berkecepatan ting­
gi. Seperti foto olahraga atau anak-anak
yang sedang bermain. Opsi ini membuat
fokus dapat mengikuti gerakan subjek.

LANDSCAPE
Untuk memotret pemandangan. Kom­
binasi kecepatan shutterrendah dan
bukaan aperture kecil dapat membuat
latar depan dan belakang tetap ta am.
j

MACRO
Untuk memotret sasaran dalam jarak
dekat. Mode ini ideal untuk memotret
bunga dan serangga. Jarak subjek kira-
kira 2-80 cm dari lensa.

NIGHT SCENE
Digunakan untuk situasi malam hari
dan cahaya kurang. Tidak memerlukan
lampu kilat. sebaliknya sumber-sumber
cahaya yang ada dimaksimalkan. Tripod
sebaiknya di gunakan untuk mencegah
terjadinya goncangan (shake).

u
(/)

28 I BEDAH KAMERA
u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 29 �
Metering

P
roses metering Quga dikenal dengan istilah
photometry) terjadi ketika cahaya yang masuk
ke kamera mengenai permukaan Detek­
tor Cahaya Pantul (DCP) yang terdiri dari sel-sel
fotoelektrik unruk kemudian diolah menjadi arus
liscrik. Kekua.tan arus listrik yang timbul inilah yang
kcmudian cliukur secara elekcronis olch sistem me­
tering di karnera. Hasil penf,rukuran tersebut dapat
clibaca di inclikator pencahayaan.
Untuk dapat rncngukur pcncahayaan sccara
lcbih mudah dan akurat, sistcm metering - misalnya
pada a 330 - dibagi ke dalarn ciga mode: Spot, Cen­
Spot/Partial Metering
ter Weighted, dan Multi Segment. i\1ode ini dibeda­
kan bcrdasarkan luas area gambar yang diukur seba­ Pengukuran cahaya ti ti k
gai area referensi pengukuran pencahayaan. (spot}adalah pemili han pe­
ngukuran pada ti tik tertentu
Mode Metering yang merupakan bagian kecil
Meteringadalah fasilitas pada kamera dari gambar. Spot metering
yang berfungsi untuk mempermudah digunakan untuk mengukur pencahayaan
dan meningkatkan akurasi pengukuran secara tepat pada situasi pemotretan yang
pencahayaan. Pada kamera Alpha 330, memiliki kontras cahaya yang tinggi. Yang perlu
meteringterbagi dalam tiga mode: Spot, diperhatikan saat menggunakan spot metering
Center Weighted, dan Multi Segment. adalah mengukur pencahayaan pada area yang

., •
paling penting dari gambar. Spot meteringjuga
Shooting Function Nenu dikenal denga n isti la h partial metering.

Dalam kasus ini, pengukuran cahaya dilakukan


pada area wajah dari subjek yang merupakan
AutofocLs 1oda AF area

I• •
elemen paling penting dari gambar
yang memiliki kontras yang tinggi


dengan latar belakangnya. Kalau
Metering 11oda J-RangeOptf1fzer
� pengukuran dilakukan pada

latar belakang, hasilnya akan
lhfte balance Creative Style overexposed (OE).
Simbol spot metering
di kamera EOS

u
(/)

30 I BEDAH KAMERA
Center-Weight Metering
Area yang diukur lebih luas diban­
ding sistem spot metering. Si stem
pengukuran ini cocok untuk
pengambi lan foto potrait secara
close-up. Namun demiki an, hasi l
pengukuran dengan center-weight
meteringumumnya tidak
memiliki perbedaan yang
signifikan dengan multi­
zone metering. Karena itu,
fotografer umumnya lebih
sering menggunakan spot
atau multi-zone metering.

Matrix/Multi-Zone Metering
Sistem matrix/multi-zone metering
mengukur cahaya dari keselu­
ruhan frame yang terbagi dalam
area-area kecil. Contohnya, sistem metering
Alpha 330 terbagi dalam 40 segmen (area). ln­
formasi seti ap segmen dibandingkan dengan
data yang tersimpan di databasekamera
untuk menghindari terj adinya kompensasi pen­
cahayaan secara ekstrem untuk mengurangl
kesalahan. Sistem ini ti dak bekerja dengan
maksimal pada situasi berkontras tinggi.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 31
-
- -- ..
-
Perhatikan siatuasi dalam foto ini!
Cahaya matahari datang dari
belakang pemotret. tipe cahaya
front-light. Cahaya kemudian
menyinari seluruh bagian depan
permukaan objek secara
merata. Lalu, cahaya tersebut
dipantulkan ke kamera dengan
tingkat kontras yang sama.
Dalam situasi seperti ini, cara
memotretnya menjadi mudah.
Dengan meteri ng Multi-Segmen
gambar yang dihasil kan
akan memiliki eksposur yang
sempurna.

.. _

PI:.!\GA'J RAN KA vi.ERA


Seberkas Harapan
Cahaya matahari yang masuk dari
celah jalan layang ini menciptakan
cahayaspot dengan konbasting�
yang sangat menari k.

Kalau kondisi seperti ini langsung


diukur dengan multi-zone metering,
hasilnya akan men adi over­
j
exposed. Untuk mendapatkan hasil
seperti pad a gambar ini, eksposur
dikompensasi hingga - 2 EV. Kalau
pengukuran menggunakan
spot metering di area terang,
kompensasi tidak lagi diperlukan.
Pengaturan Pencahayaan

Hasil Pencahayaan G a mbar

Under Exposure
Gambar yang
diambil dengan
pencahayaan
yang kurang akan
menjadi gelap.
Gambar seperti ini
dinamakan sebagai
Indikator Pencahayaan: Tampilan Indikator gambar under
Pencahayaan (Exposure Value/El/,/ pad a layar exposed (UEJ.
LCD Sony Alpha 330. lndikator dengan nilai yang
sama juga dapat dil ihat di viewfinder opti k.
Akurat

F
Gambar yang diambil
otografi adalah scni mclukis dcngan cahaya. dengan penca­
Seni adalah keindahan, keindahan adalah hayaan yang tepat
keseimbangan dan hannonisasi. Unruk da­ akan menghasilkan
pat mcnciptakan gambar yang baik, cahaya yang gelap-terang gam­
digunakan untuk melukis gambar pun harus dita­ bar yang seimbang.
kar dengan seimbang. Jika cahaya yang digunakan Umumnya, penca­
kurang, gambar akan menjadi terlalu gelap, under hayaan normal akan
exposure (UE). Jika cahaya yang digunakan berle­ menghasilkan gambar
yang baik.
bih, garnbar akan menjadi terlalu terang, over exp<>­
sure (OE). Karena itu, seorang fotografer yang baik Over Exposure
harus dapat mengontrol cahaya yang digunakannya. Saat pencahayaan
Ada dua fasilitas utama di kamera yang dipa­ berlebih, over
exposed (OE}, gam­
kai untuk mengoncrol intensitas cahaya yang masuk
bar yang dihasilkan
ke dalam kamera; yaitu shutter (rana) dan aperture (di­
menjadi terlalu
afragma). Kedua fasilitas ini dapat diarur secara pe­
terang sehingga
nuh di bawah kendali fotografer apabila fotografer detail gambar men­
tcrsebut menggunakan mode pcmotrctan manual. jadi hilang.

u
.,.,�
(/)

36 I BEDAH KAMERA
Berikut ini adalah tampilan viewfinder
di Alpha 330. Pada prinsipnya, semua
kamera DSLR memiliki indikator expo­
sure value (EV}yang bekerja dengan
prinsip yang sama. Yang membeda­
kan hanya fungsionalitas tombol ka­
mera dan cara pengoperasiannya.

Nila, F-Stop/
Bukaan Aperwre
Kecepatan Shutter l nd, kator Pencahayaan I
Exposure Value (EV)

Bcrikut ini mckanismc pcngatu r a n Eksposur normal terjadi apabila kombinasi kecepatan
pencahayaan Alpha 330 u n t u k shutterdan aperture menempatkan tanda [ , J di atas
mcndap atkan cks posur normal dc­ angka nol [ 0 J pada indikator pencahayaan. Di studi kasus
ngan mode pemotrctan manual. ini, eksposur normal diperoleh di kecepatan shutter 1125
detik dan bukaan aperturef/8.

Catatan! Secara default, mode Jika tanda [ , J mendekati [ - ), berarti eksposurnya


pemotretan otomat,s dan semi -otomat,s, kurang (under exposure/VE}. Gambar akan gelap. Untuk
sepert, Auto Exposure [Auto]. Shutler Pri ori ty mendapat eksposur normal, kurangi
[SJ, Aperture Pnonty [A) dan Program [Pl kecepatan shutteratau perbesar aperture
menghasil kan kombinasi shutferdan aperture sampai tanda [ , J di atas angka nol [ 0 ).
untuk eksposur normal. Umumnya. mode tersebut Jika tanda [ , J mendekati tanda [+] berarti
hasi l eksposurnya cukup akurat. Baru di s,tuasi eksposurnya berl ebih (over exposure/
khusus • seperti back/ight, atau berkontras t, ngg, • UE}. Gambar akan terlalu terang. Kali in i, Tombol Putar: Banyak
has, lnya akan meleset. Solus, nya, perlu kompensas,, dipakai dalam pengatur­
lakukan sebaliknya! an pencahayaan.
mengubah mode metering-nya, atau melakukan
eksposur secara manual. u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 37
.•o . . £ ...).
.._.. )( \

:'
• • ... I\., ', ,'

Kompensasi Pencahayaan ', I'v c')


• • \
'

:C
I
mpensasi pencahayaan dipakai uncuk normal, atau mengurangi acau menambah kecepat­
menyesuaikan nilai pencahayaan yang an shucrc r -nya. Kompcnsasi manual dilakukan di
erbaca oleh pengukur cahaya (Detektor mode pemocretan manual. Sedangkan fitur exposure
Cahaya Pantul/DCP) untuk mendapatkan nilai compensation digunakan pada wakcu kamera diatur
pencahayaan yang lebih cepat. Kompensasi dilaku­ pada mode pemotretan auto, aperture priority, shut­
kan dengan cara menambahkan kapasicas penca­ ,�, priority, atau program auto.
hayaan (kompcnsasi positif) atau mcngurangi ka­
Pada prinsipnya, kedua cara tersebut b e ­
pasitas pencahayaan (kompensasi negatit) dari nilai
kerja dengan mekanisme yang sama. Hanya saja,
pencahayaan yang terbaca DCP Nilai kompensasi
kompensasi pencahayaan lewat fitur exposure com­
pencahayaan pada kamera biasanya dimulai dari
pensation dapat digunakan secara lebih praktis.
-2 EV sampai +2 EV dengan peningkatan untuk
setiap penyesuaian sebesar sebesar 1 /3 EV.
Secara umum, pengaturan pencahayaan
normal dapat menghasilkan gambar yang baik.
Tetapi, ada situasi tertentu di mana DCP kamera
tidak dapat membaca nilai pencahayaan dengan
baik. Contohnya, saat ada objek ber-tone warna
gelap berada di depan tembok berwarna cerah
maka dengan pencahayaan normal, gambar yang
dihasilkan cenderung lebih gelap (underexposed),
Sebaliknya, saat ada objek ber-tone warna terang
berada di depan tembok berwarna gelap, maka
dengan pencahayaan normal gambar yang di­
hasilkan cenderung lebih cerang (overexposed), Pada
situasi seperti ini, untuk mendapatkan gambar
dengan pencahayaan yang akurac perlu dilakukan
kompensasi pencahayaan.
Ada dua pilihan untuk mclakukan kompcn­
sasi pencahayaan, yaitu dengan pengaturan
secara manual atau dengan fitur exposure
compensation. Kompensasi pencahayaan
secara manual dilakukan dengan memper­
besar atau memperkecil bukaan aperture
beberapafstop dari nilai pencahayaan

u
(/)
"'

38 I BEDAH KAMERA
Di samping ini adalah contoh
situasi pemotretan dengan
sumber cahaya dari samping
yang masuk dari jendela.
Kasus seperti ini akan sering
kita temukan saat memotret di
dalam ruangan pada waktu
sing hari. Cahaya alami yang
masuk lewat jendela tersebut
bisa dimanfaatkan karena
intensitas cahayanya biasanya
lebih kuat daripada cahaya
lampu ruangan yang ada.
Aki batnya, ruangan tersebut
akan memiliki kontras yang
tinggi karena area yang
dekat dengan jendela terang,
sedangkan area yang jauh dari
jendela lebih gelap.
Kalau dalam situasi seperti ini
objek diambil dengan eksposur
normal, gambar yang dihasil­
kan akan cenderung underex­
posed.

Di samping ini adalah b e ­


berapa contoh perbedaan
eksposur gambar yang diambil
dengan eksposur normal,
kompensasi negat if, dan juga
kompensasi positif . Dari be­
berapa gambar yang didapat,
gambar dengan kompensasi
+1 EV memiliki pencahayaan
yang paling pas.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 39
Kompensasi eksposur merupa­
'
kon fitur penti ng yang songot
berguna di kamera. Khususnya,
bagi Anda yang lebih sering
melakukan pemotretan de­
ngan mode otomatis atau semi
otomatis.

Contohnya, foto akti vitas


pekerja di Pelabuhan Sunda Ke­
lapa,Jakarta, berikut ini. Hanya
dengan melakukan sedikit
kompensasi positif (+2/3), foto
hitam-puti h yang diambil dalam
kondisi sedikit backlight berikut ..
ini detailnya menjadi lebih baik.
• <1 1 m,u,<l;\l fll \1 1 • 10 11un · f ; t, • I 2000dt·t1l.. · J\tl200

"'.,,
(.)

PENGATURAN KAMERA I
0
B
anyak pemula yang menanyakan, "Untuk Seperti pada EOS
memotret landskap sebaiknya mengguna­ 7D, hampi r semua
kan metering apa?" Jawabannya, bisa m e ­ kamera DSLR dileng­
makai yang mana saja. Oleh karena tujuan utama kapi dengan tom­
dari metering adalah mcncnrukan ckposur yang bol tersendiri untuk
tepat. Asal memahami konsep dasar pencahayaan. mengatur mode
Maka, pada saat memotret objek yang sama, dapat meteri ngnya.
dilakukan pendekatan pencahayaan berbeda.
Metering (photometry). Perhacikan
gambar di baris pertama! Denh,an pattern meter­
ing dan kompensasi O EV, gambar pertama under
exposed. lni terjadi karena pengukuran eksposur
dilakukan terhadap keseluruhan bidang gambar
yang didominasi warna putih. Dengan memperke­ Di Nikon Coolpix

cil area pengukuran di kelopak bunga (spot metering), P7100, kompen- Pattern/Evaluative,
derail kelopak bunga di gambar ketih,a terekam sasi eksposur dapat

lebih baik. dilakukan lewat tom­


bol putar manual
Kompensasi. Untuk merekam detail ke­
seperti di bawah ini.
lopak bunga seperti gambar ketiga baris pertama,
perbaikan eksposur cWakukan dengan kompensasi.
Perhatikan gambar keciga baris kedua! Dengan pat· • � c.:, .
-\�

:.()• - c-lc-)·
'1- 1
tern metering, dari gambar yang sama, derail kelopak • '< • • '1- -�
,.

bunga terekam lebih baik setelah dilakukan • l


• I • •\• ,
kompensasi sebesar +1,7 EV
Kesimpulan: l\1lasing-masing focografer
merniliki pendckatan bcrbeda dalam pcngaturan
pencahayaan. Tidak ada langkah baku dalam fo­
togcafi. Yang terpencing Anda memahami konsep
dasar pengaturan pencahayaan.

Prinsip Eksposur: Pada dasarnya, pengaturan eksposur dengan


kompensasi pencahayaan sangat mudah. Kalau eksposur gam­
bar yang diambil dengan eksposur normal (indikator eksposur di
angka 0) sudah pas, kita ti dak perlu lagi melakukan kompensasi.

Ta pi, kalau hasilnya terlalu terang, turunkan sedikit eksposur de­


ngan kompensasi negati f. Besarnya kompensasi tergantung situasi
dan kebutuhan. Sebaliknya, kalau fotonya terlalu gelap, ki ta
melakukan kompensasi positif terhadap foto.

u
(/)

42 I BEDAH KAMERA
Center weight, o E\l SpoVPartial, 0 EV

Pattern/Evaluative, +1,7EV

Kompensasi Negatif: Perhati kan perubahan kedua


foto di samping ini! Dengan eksposur normal, ek­
sposur patung pertama cukup baik tapi eksposur
pada patung kedua terl alu terang. Padahal focus
point-nya ada di patung kedua. Karena terlalu
terang, detail yang terekam pun ti dak sempurna.

Supaya detail patung kedua terekam lebih baik,


eksposurnya harus diturunkan supaya ti dak terlalu

:.
_.; · �-. 11
terang. Konsekuensinya, eksposur
patung pertama turun, menjadi
• I:,. ',
-�'• ,<v .)
lebih gelap. Namun, hal tersebut
..' c;<) justru membuat mood gambar
menguat.
u
(/)

PENGATURAN KAMERA 43
u
"'
(/)

44 I BEDAH KAMERA �
D
engan mengandalkan titur otomatis seperci incelligenc Auto
(i.\) atau Smart Auto, basil jepretan kamera digital terbaru
ccndcrung mcmuaskan. Namun dcmikian, supaya bisa mcn­
ciptakan efek-efek krearif pada fom, sebaiknya kita tetap megonrrnl
sebagian parameter kamera dengan menggunakan mode pemotretan
semi otomatisnya. lni merupakan kompromi terbaik. Berikut ini tip-tip
mcngatur cksposur sccara ccpat <lan akural, tapi tctap bisa mcncipta­
kan cfck krcatif pada foto:

1. Pakai Aperture Priority (A). ,\pa alasan lc.:bih mcmilih


mode ini' Pertama, ringgal mencntukan nilai aperturenya kecepatan
shurrer secara oromaris temp diarur kamera. Kedua, kirn bisa me­
ngcndalikan ketajaman maksimal gambar. Secara umum, setiap lcnsa
mcmiliki nilai critical point. Critical poinr adalah titik di mana lc.:nsa
memiliki tingkar kctajaman paling tinggi. Cmumnr:1,
rerjacli di f/5.6 - f/ 11. Karena kerajaman sangat me­
mengaruhi kualiras teknis gambar, sebaiknya pemo­
trctan lcbih sering dilakukan di nilai apcnun; tcrscbut.

2. Atur nilai ISO scrcndah mungkin. J\pakah inren­


sitas cahaya yang ada mcmungkinkan kita mcmotrct dcngan ISO
paling rendah. Kalau memang ridak cukup baru
naikkan ke nilai yang lebih ringgi. Semakin tinggi
nilai ISO kualitas gambar akan menurun. l\oise
yang muncul akan scmakin kuat.

3. Lakukan kompensasi seperlunya. Sccara


default, mode aperture priority (A) akan menghasilkan eks­
posur normal. Kalau dengan eksposur ini hasilnya sudah pas,
kompensasi tidak perlu lagi dilakukan. Terapi, saar scene gam­
bar dominan dcngan tonal putih atau h i tam, cksposur normal
biasanya menja<li ti<lak akurat. Saat hasilnra
dirasa rerlalu gelap, lakukan kompensasi positif
seperlunya. Sebaliknrn, lakukan kompensasi
m:gatif kalau gambarnya llirasa terlalu terang.

u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 45 �
Bracketing
Layar LCD: Teknologi digital telah
memungkinkan kita untuk melihat
hasilnya sesaat setelah melakukan
pemotretan lewat layar LCD. Hal
tersebut membuat teknik bracket­
ing tidak banyak lagi digunakan
di era kamera digi tal. Dengan
melihat hasi l pemotretan sebe­
lumnya, koreksi ekposur dapat
dilakukan dengan cepat di saat
itu Juga hanya dengan melakukan
kompensasi eksposur. ,-

B
racketing adalah teknik pemocretan dengan penyimpan sementara yang dina1nakan briffer. Buffer
beberapa shot secara kontinu dengan gam­ tak lain adalah RAi\[ (Random Access Memory) di
bar dengan eksposur berjenjang. Dengan kamera. Selama buffer penuh, kamera digital ridak
fitur Automatic F.xposure Bracketing, kamera dapat bisa dipakai untuk mengambil gambar berikutnya.
mengambil tiga gambar berurucan hanya dengan Anda perlu mcnunggunya.
sekali menekan combo! shttller:Satu gambar penca­ \Vaktu menggunakan firur bracketing, pilihan
hayaannya normal, gambar kedua dengan kompen­ format file punya pengaruh signifikan. Dengan
sasi negatif (misalnya -0,3 EV, acau dengan nilai format RA\X', ukuran file jadi besar, waktu untuk
tenentu yang diatur terlebih dulu), clan gambar mcnyimpan data kc media pun lebih lama. Delay
ketiga diambil dengan kompensasi positif (mi­ yang muncul tersebut sering kali menjadi kelemah­
salnya +0,3 EV). Tujuan bracketing untuk menda­ an kamera digital.
patkan satu gambar den6ran ekpsosur akurat.
Penring untuk dipahami, sistem pengukur
Contoh di bawah ini adalah pemakaian fitur
cahaya di kamera belum tentu bekerja dengan
bracketinguntuk mengambil gambar de­
tcpat. Pencahayaan yang tcpat antara fotografer
ngan eksposur normal, -0,7 EV, dan +0,7 EV.
yang satu dengan yang lain bisa saja berbeda. D.i
saat seorang fotografer tidak yakin dengan hasil
pengukur cahaya di kamera, maka focografer terse­
but dapat menggunakan fitur bracketing tersebut
Dengan bracketing. data yang direkam ke
kartu memori menjadi riga kali lebih besar.
Scbclum data disimpan kc kartu mcmori sccara
permanen, terlebih dulu data disimpan cli meclia

u
.,.,�
(/)

46 I BEDAH KAMERA
Ketiga foto gudang kayu di kawasan Kota Tua di samping
ini semuanya diambil dengan teknik bracketing. Di EOS
SOD, caranya gunakan mode continuous bracketing
dengan contoh pilihan bracketing0,7 EV.

Gambar 1: Gamba, pertama diambil dengan kompensasi


negatif -0,7 EV dari eksposur normalnya. Perhati kan!
Bukankah gambar pertama tersebut lebih gelap? Saat
diperiksa data EXIF 11 diketahui bahwa gambar tersebut
diambil dengan aperture f/11 pada kecepatan shutter
1 /500 detik.

Gambar 2: Secara otomati s kamera akan merekam


gambar kedua (gambar tengah) dengan ekposur normal,
sesuai dengan eksposur yang terukur oleh detektor
cahaya pada kamera. Hasilnya adalah foto yang lebih
terang dibanding foto pertama. Saat data EXIF-nya juga
diperiksa, diketahu nilai aperture-nya flteta p f/11, tapi
kecepatannya turun menjadi 1/250 deti k. Oleh karena
pemotretannya dengan mode Aperture Pri ority, yang
menyesuikan kecepatan shutter-nya.

Gambar 3: Selanjutnya, kamera akan merekam gambar


keti ga (paling bawah) dengan melebihkan eksposur
sebesar +0,7 dari eksposur normal. Hasilnya menjadi
semakin terang.

11 Data EXIF (Exchangeable Image F//e/adalah format data yang

memungkinkan data gambar seperti tanggaVwaktu pemo­

tretan dan kombi nasi pencahayaan yang di gunakan dalam

pemotretan dl S1mpan dalam kartu memon kamera.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 47
Aplikasi Bracketing & Kornpensasi
(;
I
unrungan foto digital adalah ta\varan
fleksibilitas clalam hal manipulasi gambar. Penerapan teknik HOR di software Adobe Pho­
-lal ini memberi peluang bagi fotografer toshop dapat dilakukan dengan cara mulai
untuk mendapatkan gambar yang lebih baik di saat masuk ke menu [Fi le]. kemudian masuk ke
kamera memiliki keterbatasan. Salah sacu keter­ submenu [Automate]. dilanjutkan dengan me­
batasan kamera digital adalab kemampuan sensor lakukan pilihan pada [Merge to HOR). Proses
dalam menangkap detail di area berkontras tinggi. manipulasi akan dilakukan secara otomati s
Beda jauh deni,ran kemampuan mata manusia. setelah Anda memasukkan sejumlah gambar
dengan komposisi yang sama tapi berbeda
Untuk menyiasati keterbatasan tersebut,
eksposur untuk kemudian digabungkan ke
focografer dapat mengaplikasikan teknik bracket­
dalam satu frame sebagai hasil akhirnya.
ing atau kompensasi pcncahayaan unruk mcnda­
patkan sejumlah gambar uncuk objek yang sama.
:tv[asing-masing gambar menangkap detail untuk
area shado\1� midtone, clan highligch. Kemudian,
memanipulasi gambar yang didapat mCI1jadi satu
gambar lewat software pengolah gambar.
Di Pbotoshop, Anda dapac menggunakan
tcknik high dyna1nic range (IfilR) untuk mcng­
gabungkan sejumlah gambar yang diambil dengan
eksposur berbeda - dari proses bracketing acau
kompensasi - uncuk mendapatkan satu gambar
dcngan pencahayaan yang lcbih scimbang dcngan
detail yang lebih baik di semua areanya.
-·-
+;1
Gambar dengan lima eksposur berbeda
yang diperoleh dengan teknik kompensasi ............
pencahayaan secara manual digabungkan
untuk mendapatkan satu gambar dengan
detail yang lebih kaya dan seimbang.
Oyamic range leb1h luas.

u
.,.,
(/)

48 I BEDAH KAMERA
u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 49 �
Shutter untuk Mengontrol
Durasi Cahaya

S
utt/er adalah tirai yang terletak tepat di depan dengan nilai aperture f/4 clan kecepatan shutter 1 / 60
sensor kamera digital. Shutter bekerja sebagai detik menghasilkan grunbar dengan pencahayaan
pintu cahaya. Cahaya yang masuk lewat lensa normal, jika kemudian kecepatan shutter-nya cliubah
akan sampai kc sensor jika pintu dibuka. Setiap ca­ pada nilai 1 /30 detik, maka gambar akan menjadi
haya mengenai permukaan sensor, kamera digital lebih terang (over exposed).
baru dapat merekam citra subjeknya. tvlengatur Pemilihan kecepatan shutter juga tergantung
shutter berarti mengatur berapa larna pintu itu dengan intensitas cahaya pada waktu pemotretan.
dibuka: saru detik, setengah detik, seperempat de­ Pada situasi ketika intensicas cahayanya lernah,
tik, sepertiga puluh detik sampai 1 /4000 detik, ter­ untuk mendapatkan jumlah cahaya yang cukup
gantung kondisi cahaya clan kebutuhannya. \X'aktu shutter ccndcrung dibuka lebih lama. Sekicar 1 /30
yang diperlukan oleh tirai shutter untuk membuka detik sampai 4 dctik. Scdangkan untuk pcmotretan
sampai menutup kembali dinamakan kecepatan di siang hati, di mana intensitas cahayanya kuac,
shutter (shutter speed). shutter cenderung dibuka lebih cepac; 1/250 derik,
Tujuan mengontrol shutter untuk menda­ 1 /500 detik, atau 1/1000 detik.
patkan kapasitas pencahayaan yang tepat. Jika
cahaya yang masuk ke kamera berlebih, gambar
akan mcnjadi tcrlalu terang {over exposed). Jika
pencahayaan kurang, gambar akan menjadi terlalu
gelap (under exposed). Contoh: suatu pemotretan

Shutter bekerja berdasarkan durasi waktu. Bera pa


lama ti rai shutterdibuka supaya cahaya dapat men­
capai sensor kamera? Analogi kran ai r dan gel as ukur
berikut akan menj elaskan pri nsip kerja shuner.

lntensi tas cahaya yang masuk ke kamera digambar­


kan sebagai air yang keluar dari mulut kran yang
di tampung dalam gelas ukur. Dengan besar bukaan
kran yang sama, jumlah air yang tertampung tergan­
tung berapa lama kran tersebut terbuka.

Jika kran dibuka selama 2 deti k, maka gelas terisi


setengah bagi an.Jika kran dibuka selama 4 deti k,
maka gelas akan terisi penuh. Prinsi p tersebut juga
berlaku untuk shuner dolom fotogrofi.

u
(/)
"'

50 I BEDAH KAMERA
u
.,.,
(/)

PENGATURAN KAMERA 51
Shutter untuk Mengontrol Gerakan

P
ada saat subjek bergerak melintas di depan shutter terbuka (a) sampai saat ketika shutter, tertu­
kamera, subjek tcrsebuc diproyeksikan tup (b) terekarn ke dalarn gambar. Pada gambar
oleh lensa ke sensor kamera digital untuk ke-2, dengan kecepatan shutter 1 /30 detik, garnbar
kemudian direkam ke dalam karru memori secara menjadi lebih jelas, tetapi masih sedikit kabur. Pada
permanen. Jika subjek bergerak cepat, sedangkan gambar k e -3, dengan kecepatan shutter 1/125 detik,
shutter cerbuka relatif lebih lama, maka semua gerakan rnulai terlihat beku, tapi masih kurang
aspek gerakan subjek selan1a shuuer terbuka akan tajarn. Pada foto 4, clengan keccpatan shutter 1 /250
terekam. Kemungkinan besar gambar menjadi detik, gambar benar-benar beku, jari-jari sepeda
kabur, tidak tajam. Tetapi, apabila kecepatao shutter pun terlihat ta jam, subjek campak seperti tidak
dinaikkan, maka efek blur akan menjadi berkuraog. bergerak.
Gerakan subjek tampak scolah-olah mcnjadi bcku
Kcsimpulannya, penggunaan shutter berkecc­
(freeu). Kesimpulannya, selain umuk mengontrol
patan tinggi dapat digunakan untuk membekukan
kapasitas cahaya yang masuk ke kamera, shut/er juga
gerakan secara instan. Tapi, tidak semua subjek
berfungsi untuk mengontrol gerakan subjek.
bergerak harus diambil dengan shutter kecepatan
Pcrhacikan efek yang dicimbulkan oleh tinggi sehingga gerakan subjek dapat dibckukan.
pemilihan kecepat-an shutter yang berbeda terhadap Dengan teknik khusus, subjek bergerak pun dapat
subjek yang bergerak pada empat gambar di sam­ diambil dengan kecepatan shutter rendah. Un-
ping ini! tuk itu, jadikan pemilihan shutter sebagai sebuah
keuntLmgan Lmn1k rnemberikan efek terrentu pada
Untuk objck diam yang ada di sckcliling
subjek bergerak sehingga gambar yang Anda buat
subjek (contohnya tangga dan tiang), semuanya
menjadi lebih baik.
terekam cajam. \'Valaupun gambar diambil dengan
kcccpatan berbeda.
Tetapi, penggunaan kecepatan shutter ber­ Kecepatan shutter lambat memang dapat
beda meoghasilkan efek yang berbeda pada anak membuat objek bergerak menj adi kabur.
perempuan yang sedang bergerak menaiki sepeda! Fotografer kreatif sengaja menggunakan
Pada gambar ke-1, shutter diatur pada kccepatan shutter berkecepatan lambat untuk memberi
1 /5 detik, hasilnya adalah lintasan yang kabur. Ka­ efek gerakan sehingga foto memiliki kesan
rena kecepatan sepeda relatif lebih cepat daripada dinamis. Ada beberapa teknik kecepatan
kecepatan shutter maka semua gerakan subjek shutter lambat, cobalah untuk mempelajari
(yang berpindah dari posisi scmula) tcpat kctika dan memprakt ikkannya!

u
(/)
"'
52 I BEDAH KAMERA �
-
Gambar 1 . Diambil dengan kecepatan shutter 1/5 deti k Gambar 2. Diambil dengan kecepatan shutter1/30 detik

-
Gambar 3. Diambil dengan kecepatan shutter 1/125 detik Garnbar 4. Diambi l dengan kecepatan shutter 1/250 detik

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 53
Bermain dengan Shutter
:(;
I
tika kamera digunakan unruk mcrekam }'ang bcrgerak akan terekam cajam clan objek
subjek bergerak, maka pengaturan kece­ }'ang tidak bergerak yang ada di sekeliling subjek
acan sh111ter merupakan hal yang paling terekam kabur. Pilihan kecepatan shutler-nya ter­
penting dilakukan. Ada dua pilihan kecepatan shut­ gantung kecepacan bergerak dari subjek tersebut.
ter yang dapat digunakan untuk merekam subjek
Pcmilihan kcccpatan shutter tinggi dapat
bergerak: shutter berkecepatan tinggi atau la1nbat.
membekukan (freezin.g) gerakan subjek. Dengan
Pilihan kecepatan shutter lambac dapac cara ini, kamera merekam gerakan subjek secara
merekam gerakan unruk menimbulkan efek yang insran sehingga membuar subjek akan rerlihat ber­
rnenarik. Contohnya, gambar - Terdampar - di henti bergerak. Teknik ini cocok untuk menagkap
samping ini yang diambil dengan kecepacan shutter aksi tepat di momen puncak gerakannya. Seperci
1 5 dctik. Efck pemilihan kecepatan shutter lambat kctika scorang pclari yang mcmenangi pcrtan­
membuat gambar tersebut memperlihatkan kesan din!,ran tepat mencapai !,taris akhir, peloncat cinggi
bahwa air sungai tersebut terasa mengalir dengan tepat melayang di aras mistar, atau saat pukulan
tenang dan lembuc; mcmberi kesan suasanya yang scorang karatcka tcpat mengenai badan lawan.
lcbih sunyi, damai.

Teknik yang berhubungan erat dengan ke­ Terdampar. Di siang hari, menggunakan ISO
cepacan shutter yang biasa clipakai unruk merekam rendah dan aperturesempit biasanya masih sulit
subjek bergerak adalah panning. Teknik panning mendapat kecepatan shutter lambat. Untuk men­
dilakukan dengan mengatur shutter kamera pada dapatkan gambar seperti di samping ini, biasanya
kecepacan rendah. Bersamaan dengan ditekannya diambahkan filler Neutral Density (ND}di depa n
tombol shutter, kamera cligerakkan sejajar mengi­ lensa untuk menurunkan kapasitas cahaya yang
kuti arah gcrakan subjck. Dcngan dcmikian, subjck masuk ke kamera beberapa f-stop.

Pendekar Cilik - Sri Sadono

Dengan menggunakan kecepatan shutter


1/1000 detik, buti ran-butiran air hujan yang
sedang jatuh dapat dibekukan. Tekstur
air huj an yang terbentuk justru menjadi
pemanis fot yang kuat. Memperkuat kesan
kegigihan, kekuatan mental para pen­
dekar cilik tersebut. Tanpa air hujan, foto ini
hanya akan terlihat sebagai foto formasi
pencak silat biasa.

u
(/)

54 I BEDAH KAMERA
u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 55 �
Sorake - Nias

Untuk mengabadikan aksi ini, momen direkam menggunakan kecepatan shutter


1/1000 detik. Di mana kecepatan shutter l/1000 detik termasuk kecepatan shut­
tertinggi. Dengan pilihan kecepatan shuttertersebut maka gerakan peselancar
terse but akan terekam beku. Hal ini terjadi karena kecepatan shutterrelatif lebih
cepat dibanding gerakan peselancar terse but. Pembekuan gerakan dengan
menggunakan kecepatan shuttertinggi seperti inil disebut teknik "freezing".

u
(/)

56 I BEDAH KAMERA
Mengasah Diri, Sri Sadono

Aksi ini diambil dengan kecepatan shutter 1/B detik. Untuk mendapatkan ke­
cepatan shutterserendah ini pada kondisi cahaya yang cukup kuat, sensitivi­
tas kamera diatur pada ISO rendah (ISO 100) dan bukaan aperture kamera
diatur pada bukaan aperture kecil (f/18).

Kemudian untuk mendapatkan efek panningseperti d i bawah ini, sewaktu


tombol shutter ditekan kamera digerakkan searah mengikuti gerakan subjek
bergerak. Hasilnya, subjek yang bergerak akan terlihat lebih tajam sedang­
kan lingkungan di sekitarnya yang diam akan terlihat kabur.

• '\1k,111[l If . -o mm . 1 1:-.. . I s d l tlk . ht) .:'IHI

Ruang Aktif: Saat memotret aksi, elem en komposisi yang membuat gambar bakal
terlihat menarik adalah keberadaan ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang di mana
arah subjek tersebut bergerak atau ruang di mana subjek tersebut memandang.
Dengan memberi ruang aktif yang lebih luas dibanding area di belakangnya, foto
subjek bergerak seperti pad a foto di atas lebih enak dilihat, terkesan lebih la pang.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 57
u
"'
(/)


58 I BEDAH KAMERA
Sri sadono - Roda-Roda Kehidupan

u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 59 �
Aperture untuk
Mengontrol Cahaya

S
elain oleh shutter, cahaya yang masuk ke Nilai bukaan aperture menggunakan skala
dalam kamera juga dikontrol oleh dia­ standar yang disebutfstop. Pada umumnya, nilai
fragma atau aperture yang berada di dalam fstop lensa berkisar dari: f/1.4, f/2.8, f/3.2, f/4,
lensa. Aperture adalah lubang yang terbentuk oleh f/5.6, f/6.3, sa1npai dcngan f/64; tcrdapat banyak
kepingan-kepingan logam tipis yang terletak di sekali pilihan lensa dengan variasi nilaifstop yang
dalam lensa. Caranya, dengan menyesuaikan lebar­ berbeda-beda. Nilaifstop lebih kecil berarri bukaan
scmpitnya bukaan lubang terscbut yang merupa­ lubang aperture se1nakin lebar, jumlah cahaya yang
kan tempat cahaya masuk kc dalam kame1·a. dapat masuk ke kamera menjadi lebih besar, clan
Aperture bekerja seperti pupil pada mata. Saac waktu untuk melakukan pencahayaan pun bisa
cahaya terang pupil pada mata akan mengecil agar lebih cepat. Tidak dapat dikarakan mana nilaifstop
mata ridak tcrlalu silau. Pada saat gclap, atau di yang paling tepac dipakai. Semua itu tergancung
cahaya redup, pupil akan membesar agar mata bisa dari rujuan pengambilan gambar, apa yang ingin
melihat subjek dengan lebih jelas. Demikian pula ditonjolkan pada gambar clan bagaimana intensitas
aperture pada kamera. Untuk mengontrol kapasitas cahaya pada saat pemotretan.
cahaya yang masuk ke kamera, kalau intensitas
cahayanya kuac, maka bukaan lubang aperture cen­
derung diatur pada bukaan sempit. Kalau inten­
sicas cahayanya lemah, maka untuk mendapackan
ju1nlah cahaya yang lebih besar, bukaan lub:mg
aperture cenderung diatur pada bukaan lebar.

Cara kerj a aperture mengontrol cahaya yang masuk ke


kamera serupa dengan bukaan kran yang mengendahkan
ai r yang keluar dari mulut kran. J ika kran dibuka lebih lebar
maka ai r yang keluar lebih banyak. Oalam waktu 2 detik, gelas
sudah penuh beri s1 air.Jika bukaan kran d1perkeci l maka ali ran
ai r yang keluar dari mulut kran pun menjadi lebih kecil. Oalam
waktu yang sama (2 deti k), gelas baru berisi ai r sebanyak
setengah bagian.

Pri nsip ini berl aku juga untuk pengaturan pencahayaan. Jika
kecepatan shulterdiatur selama 2 deti k, maka kapasitas
cahaya yang masuk ke kamera dengan bukaan aperture f/8
adalah setengah dari kamera dengan bukaan aperture f/4.

u
(/)
"'

60 I BEDAH KAMERA
DEE
Ni lai f-stopyang menyatakan lebar-sempi tnya
bukaan aperture umumnya tertera pada rlngputar
di samping lensa. Pada lensa di bawah ini , ni lai f-stop
dimulai dari f/1.8 sampai f/22, di mana besarnya
bukaan aperture untuk masi ng-masi ng nilai f-stop
ditunjukkan oleh delapan li ngkaran di dalam lensa
yang tergambar di atasnya.

Dalam kasus ini, nilai f-stop diatur pada f/5.6.Jika ke­


mudian nilai f-stoptersebut diturunkan dua stop men­
jadi f/2.8, maka bukaan aperrurelensa akan menjadi
dua kali lebih lebar. Karena luas empat lingkaran kecil
(b) yang tergambar di samping ini besarnya setengah
dari lingkaran besar (a) di sampingnya.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 61
foto yang d1amb1I secara handheld
kecel)atan shutter mesti dijaga
tu, aperture

shutter-nya
Aperture untuk Depth of Field

R
an g Tajam (acau Depth ofField/DOF) Sebagai contoh, pada waktu Anda memotret
dalah suacu ruang yang cerbentuk di seseorang di tempat yang ramai - di mana ba-
epan kamera, yang mana subjek (clan nyak orang yang lalu-lalang atau banyak barang di
objek) yang berada di dalam ruang tersebut akan tempat itu sehingga situasinya terlihat semrawuc
tampak cajam di dalam gambar. Jangkauan ruang - maka detail pada gambar akan menjadi terlalu
tajam (DOF) sangat tergancung pada pemilihan ramai. Uncuk membuatnya menonjol, subjek
bukaan aperlttre,focal-length lcnsa yang digunakan tcrsebut pcrlu diisolasi. Salah satu cara mengisolasi
clan jarak kamera clengan subjek. subjek adalah dengan mengendalikan DOF-nya.
Acurlah aperture pada bukaan lebar untuk mem­
Bukaan aperture ticlak hanya memengaruhi
persempit DOF-nya supaya subjek ucama (point of
intensitas cahaya yang masuk kc kamcra. Aperture
Interest/POI) terlihat cajam sedangkan subjck lain
juga berpcngaruh pada ketajaman gambar. Aperture
yang bernda di luar DOF menjadi kabur. Teknik
pada bukaan lebar membuat DOF jadi sempit,
mengisolasi POI dengan mengendalikan DOF
sedangkan bukaan aperture sempit membuat DOF
dengan menempackan POJ sebagai bagian i,ram­
jadi lebar. Fotografer sering memanfaackan efek
bar yang paling cajam clan membuac bagian lain
ruang tajam ini untuk menenrukan detail gambar
menjadi kabur dinan1akan dengan teknik selective
yang ingin diconjolkan.
focusing.

DoF bukaan aperture sempit


Jika fotografer fa} memilih fokus
DOF bukaan aperture lebar
+ +
pada subjek ke-2 (e}, maka jarak
antara (a}-(e}dinamakan jarak
fokus. Dengan bukaan aperture
lebar maka akan terbentuk ruang
mulai dari (d}yang ada di depan
subjek sampai dengan ({)yang ada
di belakang subjek. Detai l yang ber­
ada di antara ruang terse but akan
terl ihat tajam. lnilah yang dimaksud
sebagai ruang tajam (DOF). (a) (b) (C) (d) (e) (j) (g) (h)
t t
Jarak Fokus

u
(/)
"'

64 I BEDAH KAMERA
Aperture Sempit: Dengan ti tik fokus di nisan
putih bertul iskan "RIP Tabuga Hengki",
satu nisan di depan titik fokus serta nisan
bertuliskan "Tampubolon" yang ada jauh
di belakangnya masih terlihat cukup tajam.
Hal ini menunjukkan dengan mengatur ap­
erture di f/22, ruang tajam gambar menjadi
sangat luas.

Mulai dari nisan yang paling dekat dengan


kamera (yang ada di depan titi k fokus)
sampai nisan yang paling
jauh dengan kamera (di be­
lakang ti tik fokus) detailnya
masih tajam. Seperti pada
foto di samping ini.

Aperture Lebar: Di situasi yang sama, efek


yang timbul berbeda kalau foto diambil
dengan aperture bukaan terbesar lensa,
dalam kasus ini menggunakan f/4. Nisan
di depa n ti ti k fokus serta nisan bertuliskan
"Tampubolon" di belakang men adi kabur.
j
Yang fokus hanya di nisan "RIP Tabuga
Hengki", titik fokusnya.

Efek tersebut terjadi karena dengan me­


makai f/4 ruang tajamnya menjadi sempit.
Area di luar cakupan ruang
tajam akan kabur. Pri nsip
inilah yang dimaksud dengan
mengendalikan ruang tajam
(DOF) dengan aperture.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 65
Selective Focusing

F
okus bcrarti kctajaman gambar. Selec- terlihac paling cajam, lalu bagian lainnya kabur.
tive.focusing bisa bera.rti memilih elemen Dengan demikian, elemen gambar yang tidak pen­
cerrentu sebagru bagian paling tajam dari ting tidak akan menarik perhatian. Teknik menon­
keseluruhan gambar. Mengapa elemen tersebut jolkan ketajaman pada elemen certentu seperti ini
harus dipilih, dijadikan clcmcn yang paling cajam? dinamakan dengan ccknik selectivefaa1Sing.
Mengapa tidak seluruhnya saja dibuat tajam?
Tidak sedikit gambar bagus diambil dengan
Logikanya sederhana. Saar dua orang melihat teknik selectivefocusing. Di mana, hal cersebut dilaku­
satu teko yang sama, belum cenru mereka tertarik kan secara sengaja. Oengan pemakaian yang tepat,
pada bagian yang sama. Yang saw bisa tertarik foto yang semula biasa saja bisa menjadi terkesan
pada bencuk gagangnya, satunya lagi sah-sah saja lebil1 artistik clan dramatis.
kalau menyukai corongnya.
Untuk menggunakan teknik ini, atur lensa
Berbicara focografi sebagai media komuni­ di aperture paling lebar supaya mendapatkan ruang
kasi, pada suatu gambar fotografer harus m e ­ tajam (DOF) paling sempit. L1.lu, ambillah dengan
nyampaikan ide atau informasi tercentu. Supaya ide jarak fokus sedekat mungkin supaya efek D O F -nya
acau informasi tersebut dapat dicerna atau sampai optimal. Perhatikan! Jarak fokus sangat meme­
kc orang lain, scbaiknya idc yang paling pent:ing, ngaruhi cfek tcrsebut. Scmakin dckat jarak fok-us
palaing menarik, diberikan penekanan. DOF makin sempit, semakin jauh jaraknya DOF
pun n1akin lebar. Kalau Anda memiliki lensa cepat
Di fotografi, pendekacan tersebut dapat di­
yang memiliki fitur aperture lebar (f/1.8 atau f/2.8),
lakukan dengan menjadikan detail pada bagian ter­
hal tersebut dapat membuat ceknik selective.focusing
pcnt:ing tcrscbuc tcrlihat lcbih mcnonjol daripada
yang Anda lakukan bakal lebih efektif.
elemen lainnya. Caranya, membuat bagian cersebuc

Pengantin Minang - Dengan fokus pada


refleksi pengantin di koca. konde asli yang
dekat dengan lensa justru menjadi out of
focus. Konde asli justru menjadi masking yang
membuat pengantin menjadi lebih menonjol.

Ira ma Jari - Fokus pada jori pemoin biolo


podo gombor di somping ini tel ah mewakili
seluruh gamboron tentang permainon o l at
musik tersebut. Penggunaan teknik selective
focusing membuot gombar tersebut jodi unik.
Gambar pun moki n dramatis oleh odanya
cahaya spot yang mengenai jori-jari tersebut.
u
(/)

66 I BEDAH KAMERA
u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 67 �
Aperture Sempit
:(
I
alau Anda mcmilih rulaifstop besar -
misal pada f/ 11, f/ 16, f/22, atau lebib
- berarti Anda celab mengacur aperture
pada bukaan sempit. Umumnya, aperture sempit
digunakan pada pemotretan di studio dan landscape.
Di studio yang menggunakan lampu berin­
tensicas tinggi, aperture sempit digunakan karena
fakcor keterbarasan kecepacan sinkronisasi pada
kamera. Kecepatan sinkronisasi (synch speed) adalah
kecepatan shutter cercepat yang dapat digunakan
pada saat pcmotrctan dilakukan dcngan meng­
gunakan lampu kilat. Nilainya terganrung tipenya.
Pada kebanyakan kamera model baru, kecepatan
sinkronisasi sekitar 1/250 dctik. Kalau pcmotrctan
dibkukan di acas kcccpatan sinkronisasi, pcnca­
bayaan menjadi tidak sempurna.
Pada pemotreran landskap, aper/Ure sempit
digunakan untuk mendapat ruang tajam (DOF)
yang lebar. Tujuannya supaya semua elemen dalam
pemandangan - dari mulai yang dekat sampai yang
terjauh dengan kamern - terlihat rajam.
Selain itu, dengan aperture sempit kita dapat
menciptakan efek bintang pada sumber cahaya.
Contohnya, gambar di samping ini.

BENGKEL FOTO
Setiap lensa memiliki karakter berbeda dalam
menghasi lkan efek bintang. Oleh karena
lensa-lensa premium yang mahal dirancang
untuk memiliki coco! optik minimal. seperti nore
dan ghosting yang rendah, efek bintang yang
dihasilkan justru tidak optimal. Lensa standar
yang murah malah memberi efek bintang yang
lebih baik saat kita memakai bukaan sempit.

u
(/)

68 I BEDAH KAMERA
u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 69 �
Kombinasi Shutter clan Aperture

D
alam pengacuran pcncahayaan (ekspo­ shutter dan apertJ1re diperlukan untuk menciptakan
sur), shutter clan apert.11re memiliki fungsi efek-efek kreacif pada gambar. Kreacivitas inilah
yang sama, mengontrol kapasitas cahaya. yang membedakan ancara fotografer andal dengan
Oleh karena in1, shutter dan aperture selalu bekerja fotografer biasa-biasa saja.
bersamaan, bersinergi. Tecapi, keduanya memiliki
efek berbeda. Efek perubahan shutter berhubtmg­
an dengan gerakan. Efek aperture berhubungan
dengan ruang kecajaman gambar (DOF).
Oleh karena ada dua faktor pengontrol,
maka ada banyak cara untuk mendapackan kapa­
sitas cahaya dalam jumlah yang sama. Kombinasi
aperture sempic dan shutter lambat, kapasicas cahaya
yang dihasilkan akan sama dengan kamera yang
diatur pada aperture lebar dcngan shutter cepac. Di kamera DSLR seperti EOS 7D, parameter
Contoh, kornbinasi pencahayaan pada 1/250 dccik kecepatan shutter (90 artinya 1/90 detik) dan ap­
dengan f/8 di sicuasi yang sarna hasilnya akan erture (3.5 artinya f/3.5) ditampilkan di LCD panel
ekuivalen dengan kombinasi pencahayaan 1 /500 kedua di bagian atas bodi sehingga informati f.
derik dcngan f/5.6, acau 1/60 derik dcngan f/16.
Keahlian menentukan kombinasi kecepatan
shutter dan bukaan aperture merupakan teknik dasar
yang harus dikuasai oleh focografer. Selain uncuk
pcngaruran pcncahayaan, pcnlilihan kombinasi

Perhatikan gambar beri kut ini! Ada dua gelas dengan


ukuran sama diisi air dari dua kran dengan bukaan ber­
beda. Pada gelas pertama, kran air dibuka lebih lebar
sehingga air yang keluar lebih besar. Akibatnya, gelas
sudah terisi penuh dalam waktu 2 detik. Di gelas kedua,
kran air dibuka lebih kecil sehingga gelas baru teri si pe­
nuh dalam waktu 4 detik.

Kombinasi seperti ini adalah prinsip dasar pengaturan


pencahayaan.Jika aperturediperl ebar, maka kece­
patan shutter pun menjadi lebih cepat.Jika aperture
dipersempit, maka kecepatan shutrerjadi lebih lam bat.
u
(/)

70 I BEDAH KAMERA
Aplikasi di Kan1era
Ketiga foto di samping ini diambil de­
ngan mode Aperture Priority [A], ti tik
fokus tepat di ban pertama paling
dekat ke kamera. Di foto 1 , aperture
diatur pada f/22, secara otomatis kece­ Mengatur kombinasi eksposur
patan shutter menyesuaikan di 1/8 detik. diawali dengan memilih mode
pemotretan. Disarankan ki ta
Akibatnya, anak yang aktir bergerak
memilih mode semi otomatis
menjadi kabur karena kecepatan shut­
seperti Aperture Pri ority (Av).
ter-nya lambat. Sedangkan anak yang
diam di belakang terlihat tajam karena
f/22 memiliki ruang tajam yang lebar.

Di foto 2, aperture di f/10, kecepatan


Atur aperture di bukaan terle­
shutter menjadi lebih cepat, 1/50 deti k.
bar (f/1.8 a tau f/2.8) kala u ingin
Akibatnya, gerakan anak menjadi mendapatkan erek ruang ta­
sedikit membeku. Tapi, tangan dan kaki jam (Depth or Field/DoF) sempit
yang lebih akti r masih kabur. Sedangkan atau kecepatan shutter tinggi.
pil ihan aperture di f/10 membuat ruang
tajam menjadi lebih sempit. Ketajam-
an kursi kayu dan sekelompok anak di
bagian belakang menjadi berkurang -
dibandingkan dengan ban pertama di
mana ti tik rokus ditentukan. Atur aperture di bukaan sem­
pit (misal f/18, f/22, atau f/32)
untuk mendapat DOF yang
Di foto 3, aperture di f/1 .8, otomatis
luas. Biasanya diaplikasikan
kecepatan shutter di 1/2000 detik.
untuk memotret landskap.
Dengan shutter 1 /2000 detik, gerakan
Mengatur aperture di bukaan
subjek dapat dibekukan. Termasuk ge­
sempit juga diperlukan kalau
rakan anak yang sedang berl ari setelah
ki ta ingi n mendapatkan kece­
berhasil melewati rintangan ban. Tapi,
patan shutter lambat saat in­
pi lihan aperture di U1 .8 menjadikan ru­
tensi tas cahayanya kuat, misal
ang tajam sangat sempit. Bagian yang
di siang hari. Sebagai con­
tajam hanya di ban pertama. Sedang­
tohnya, pemotretan dengan
kan gambar subjek di antrean belakang
teknik panning di siang hari.
dan jembatan kayu terl ihat kabur.

u
.,.,
(/)

PENGATURAN KAMERA I 71
Walaupun menggunakan bukaan
aperture 1/6.4, kamera Fujifilm X l O
yang merupakan jenis kamera saku
bersensor kecil tetap menghasilkan
ruang tajam yang cukup luas. Dari
depan sampai belakang, semua objek
yang bermain bola dalam foto ini
terekam tajam.

Dikombinasikan dengan kecepatan


shutter tinggi di 1 /1200 detik, semua
gerakan pemaian dapat dibekukan.
Termasuk cipratan pasir pantai yang
membuat foto jadi lebih dramatis.

Di siang hari saat matahari sedang


teri k, di mana intensitas cahaya
yang berlimpah seperti ini , kombinasi
penggunaan aperture sempit dengan
kecepatan shutter tinggi dapat
dilakukan dengan leluasa.

-
-

PFN GATl RAN KAMERA I


T
Pengaturan ISO

I
SO (International Standard Organization) ada­ ISO 50 - 200
lah iscilah yang dipakai untuk menyatakan Dipakai di mana inrensitas cahaya sangar kuat;
kepekaan (sensitivitas) sensor kamera digital scpcrti di luar ruangan, di bawah matahari
terhadap cahaya. Sebenarnya, !SO idencik sebagai langsung atau saat berawan, dan pemotretan
ukuran kepekaan film pada kamera konvensional. dengan lampu studio. ISO 50 - 200 bagus unt1.1k
\X/alaupun fungsi filin pada kamera digital telah mengambil foro makro, pemandangan, dan
digancikan oleh kart1.1 memori, pengaturan ISO potrait. Oleh karena, ISO rcndah mcnghasilkan
tetap dipercahankan. detail dan kualitas foro yang sangar baik.

:Mengatur ISO kamera berarti mengatur


kapasicas cahaya yang dipakai. Semakin besar kapa­ ISO 400 - ke Atas
sitas cahayanya, suam gambar relatif akan memiliki Dipakai saar incensiras cahaya sedang lemah;
derail gambar yang lebih kaya. Dengan kata lain, seperti di dalam ruangan baik, malam hari, arau
kualitas gambar yang terekam umumnya menjadi foro panggung dengan cahaya seadanya. Juga
lebih baik. Kesimpulannya, detail gambar dengan dipakai untuk mcndaparkan keccpatan shutter
ISO rcndah lcbih bagus dibanding gambar yang tinggi untuk rnembekukan gerakan seperti pada
dihasilkan dengan ISO tinggi. forografi olahraga.

Pada garnbar di sarnping ini, gelas


diosumsikon sebogoi film/sensor ko­
mera. Gelas berukuran besar diasum­
sikon sebogoi film ber-IS0 rendoh,
gel os kecil film ber-1S0 tinggi.

Dengan bukaan aperture yang sama,


film ber-1S0 rendoh membutuhkon
waktu pencahayaan lebih lama
dibonding film ber-1S0 linggi.

Bisa juga, untuk memenuhi gelas


dengan waktu pengisian yang sama,
gelas dengan ukuran besar butuh bu­
kaan kran yang lebih lebar dibanding
gelas berukuran kecil.

u
(/)
"'
74 I BEDAH KAMERA �
KETERANGAN:
Perhatikan gambar (1 ), (2), dan (3) di bawah ini. Perubahan pengaturan sensi tivi tas kamera dari ISO
200 ke ISO 400 dan ISO 800 membuat kecepatan shutlersecara otomatis berubah menjadi lebih
cepat. Hal tersebut menjelaskan bahwa dengan menaikkan pilihan ISO, kapasitas cahaya yang
diperlukan menjadi lebih sediki t.Jika ISO dinaikkan sedangkan aperture dan kecepacan shutrenecap,
gambar yang dihasilkan akan menjadi over exposedseperti gambar (5). Sebagai feacure penti ng,
hampir semua kamera DSLR dilengkapi tombol khusus untuk mengatur parameter ISO.

Mode Aperture Prioricy JA] •


F-Stop F/4
u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 75
-
(.)

"'
(/)
Saat sedang memotret gera kan, sering
kali kita harus menaikkan nilai ISO untuk
mendapatkan kecepatan shutter yang
lebih tinggi supaya gerakan tersebut
dapat dibekukan.
Dengan intensitas cahaya memadai,
menggunakan ISO 400-150 800 untuk
momen seperti dalam foto ini masih dapat
digunakan untuk mendapatkan gambar
dengan detail yang baik.

u
(/)

ENGATURAN KAMERA I
r

Grain - Foto ini diambil dengan ISO 1600. Perhatikan


butiran-butiran kasar yang terdapat pada gambar.
Butiran-butiran inilah yang dinamakan dengan grain.
Keberadaan grain pada gambar ini menimbulkan kesan
bahwa foto ini seperti foto klasik.
u
"'
(/)


80 I BEDAH KAMERA
Wayang Bharata
Adegan pada pertunjukkan Wayang Bharata
ini berl angsung dengan pencahayaan yang
sangat minim. Oleh karena pemotretan
dilakukan secara hand-held, untuk
mendapatkan ketajaman yang opti mal
gambar diambil dengan ISO 3200. Dengan
pilihan ISO tersebut, diperoleh kecepatan
shutter 1/125 detik. Cukup aman untuk
menjaga gambar tidak gampang "blur"
aki bat getaran saat tombol shutter ditekan.
Namun dengan menaikkan sensitivitas
kamera di ISO 3200, noise yang muncul
pada gambar menjadi cukup ti nggi.
Dengan mengubah gambar dalam bentuk
hitam-puti h, noise tersebut justru menjadi
binti k- bintik yang memperkuat karakter -
mempermanis - gambar. Noise yang semula
menjadi kelemahan pada foto warna justru
bisa menjadi kekuatan pada foto hitam-putih
kalau kita tepat memanfaatkannya.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 81
RowoJombor. Walaupun diambil dengan
ISO yang sangat tinggi, ISO 6400, foto
pemandangan yang diambil di Rowo
Jombor, Klaten, menjelang matahari terbit
di foto ini masih memili ki kualitas tekn is yang
cukup baik. Sekarang ini, hampir semua
kamera digital sudah memiliki kemampuan
mengatasi noise di ISO tinggi yang baik.
·+

-•
>
Multiple Exposure

B
cbcrapa tipc kamcra digital high-end
dilengkapi dengan fasilitas multiple
rxposure. Multiple .Exposure adalah teknik
melakukan pencahayaan gambar lebih dari satu kali
kc dalam satu bingkai gambar. Dengan fitur ccrsc­
but, dalam satu fraine yang saina fotografer dapat
memanipulasi detail dua objek saling mengisi.
Prinsipnya, dua atau lebih eksposur gambar
akan dijumlahkan ke dalam bingkai gambar yang
sama. Secara umum, cotal nilai eksposurnya kedu­
anya tidak botch mclcbihi nilai eksposur normal.
Contohnya, gambar pertama eksposur normalnya
1/60 detik pada f/8, untuk multiple exposure
hanya diambil dengan nilai setcngahnya; 1 /125
dctik (sctcngah dari 1/60 detik) pada f/8. Bisa juga
dilakukan dengan memanipulasi nilai ISO kamera.
Kalau pengukuran eksposur normal dengan ISO
400 dipcrolch kombinasi kccepatan shutter 1/ 60
detik clan bukaan aperture f/2.8, lakukan pemotte­
tan dua gambar multiple exposure dengan ISO 200.
Eksposur dirurunkan setengahnya.
Bagaimana untuk cksposur lcbih dari dua
kali? Yang terpencing, totalnya cidak melebihi
eksposur normal supaya tidak over exposed. Jika
dilakukan 4 kali eksposur maka masing-masing
diatur pada 1 /4 nilai eksposur normalnya. Selain
dilakukan dengan cara manual, penyesuaian nilai
cksposur unruk teknik multiple exposure juga dapat
dilakukan lewat kompensasi pencahayaan.
Perlu rcncana matang untuk membuat
gambar multiple exposure yang baik. Rencanakan
visuaLisasi gambar yang akan dibuat terlebih dulu
sebelum memulainya satu per satu. Penting untuk
memastikan eksposur untuk setiap gambarnya
telah diukur dengan tepat, angle yang dipilih serta
komposisi telah terencena dengan baik. Setelah itu,
kita pun dapat mengeksekusinya dengan cepat.
u
(/)
"'

84 I BEDAH KAMERA
D i era digital, teknik multi ple exposure makin mudah
dilakukan dengan adanya fasi litas layar li ve-vi ew
dan histogram. Ti dak perlu lagi terl alu rumit berhitung
bagaimana melakukan eksposur yang pas, kita cukup
memperhati kan jenis pixel gambarnya.

Shadow - Dengan cahaya backlight, detail patung


di gambar ini cenderung akan menghasilkan pixel gelap
(shadow) kalau diambil dengan eksposur normal. Tapi
bentuknya patungnya justru akan menonj ol karena langit
yang ada di sekelilingnya lebih terang (over-exposed)
membentuk pixel high-light.

Midtone - Dengan mengubah arah kamera ke


seberang patung, ki ta dihadapkan pada Istana Anak de­
ngan kondisi cahaya front light. Dengan eksposur normal,
pemotretan yang kita lakukan pada bangunan tersebut
akan menghasilkan pixel midtone yang menampilkan
detail gambar dengan sempurna.
Kedua gambar ini diambil dari tempat yang sama. Hanya
arah dan objek saja yang berbeda. Dengan karakter pi xel
yang berbeda, dua gambar tersebut sangat potensial
diambi l dengan teknik multiple exposure.

TIPS Multiple Exposure


Dengan memanfaatkan feature li ve-view, Kalau pixel gelap yang bernilai 0 ditumpuk
tempatkan pixel midtone gambar kedua di dengan pixel gelap maka hasilnya teta p
atas pixel gelap (shadow) gambar pertama. gelap, karena nilai totalnya teta p 0. Tapi, saat
Dengan pendekatan tersebut, teknik multiple pixel gelap ditumpuk dengan pixel midtone
dapat dilakukan lebih mudah. yang bernilai S, hasi lnya akan menjadi pixel
bernilai 5. Detail area midtone tersebut akan
Pada prinsipnya, pixel gambar dibedakan menggantikan pixel gelapnya. Demikian juga
i
menj adi t ga: gelap (shadow) yang bernilai 0, kalau pixel terang bernilai 10 ditumpuk de­
detail (midtone) yang bernilai 5, dan terang ngan midtone, hasilnya akan tetap terang.
(highlight) yang bernilai 10.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 85
Bagaimana Mengatur
White Balance White Balance di Kamera
Tombol WB - Sebagai parameter

S
,l. :;J penting, hampir d1 semua kamera
, ......L
ering kali, foco di dalam ruangan sedikit '. �\'o
d1lengkapi dengan tombol khusus
berwarna kuning kemerah-merahan atau
. •.._::.·t>.
-. 6'.....,
untuk mengatur pilihan white balance
kebiru-biruan. Fotografer yang baik beru­
secara cepat. Sebagai contoh, gam­
saha menampilkan warnanya secara alami. Karena bar pertama tombol WB pada kamera
itu, mereka sengaja memakai film dan filter khusus compact prosumer Nikon Coolpix P7100. lE·WB
unruk mengoreksinya. Di era digital, koreksi warna Gambar kedua adalah tombol WB pada ,
seperti di atas sudah ditinggalkan. Fungsi koreksi EOS SOD. Label sama, posisi dan ben­
tersebut diganti oleh fitur White Balance (WB). tuknya saja yang berbeda.
Konsep dasar dari \'v'B adalah saat kamera Auto White Balance - Sekarang ini,
digunakan untuk merekam kenas berwarna putLh kemampuan auto white balance di
di bawah lampu pijar kamera akan mcnghinmg kamera sudah sangat baik, mampu
perbedaan temperatur warna kertas di bawah menghasilkan kalkulasi warna yang
lampu pijar dengan temperatur warna putih. K e ­ natural dari akurat. Untuk memudahkan pemotre­
mudian warna akan digescr scsuai dengan besarnya tan, secara default sebaiknya pilihan white balance
pcrbedaan tcmpcratur warna terscbut schingga di kamera diatur pada auto white balance. Man­
kertas tersebut terlihat berwarna putih. faatkan kecanggihan kamera yang dimil1ki untuk
bekerja, supaya ki ta bisa lebih fokus bagaimana
mengatur komposisi dan angle saja.

J :�:;�;:�;r:�:�:��: :,:�:;:
Custom/Manual White Balance
Atur \VB pada custom white balance. Sclanjutnya, 1 Preset White Balance - Saat auto white
bidikkan kamera ke objek berwarna putih (atau
gunakangrry card), lalu tekan combo) shutter, kamera
akan menghitung nilai \VB-nya.
perti mbangkan untuk menggunakan
Preset White Balance preset white balance. Sebagai contohnya, meng­
gunakan pihhan white balance di tungsten saat
Pilihan preset white baumce cerdiri dari tungsten (untuk
memotret d1 bawah lampu p ijar.
pcmotretan di bawah la1npu pijar),Jlourescent (di
bawah lampu neon), cloudy (untuk cuaca berawan, 1 -� � Kelvin - Kalau mengetahui secara
sunny (untuk cuaca cerah). pasti temperatur lampu yang d igu­
nakan dalam pemotretan, m1salnya
Auto White Balance lampu studio atau conti nuous light,
Penting untuk mengetahui karakter white balance kita bisa mengatur nilai Kel vin di ka-
sebuah kamera. Ambillah gambar di bawah lampu mera supaya hasil yang didapatkan leb1h akurat.
pijar atau sumber cahayanya tidak berasal dari sacu Menggunakan white balance d1 Kel vin juga berl aku
jcnis (misal: dari lan1pu neon dan cahaya alami yang saat ingin mendapatkan efek warna. Contohnya,
masuk dari jendela), lalu lihat hasilnya. Jika bagus, mendapatkan efek warna warm dengan mengatur
white balance di nilai 7000 Kel vin.
Anda dapat memilih fitur A\'v'B.

86 I BEDAH KAMERA
Gambar 1 - Buah apel di
atas kain berwarna putih
di samping ini diambil di
bawah pencahayaan
lampu hemat energi (fluo­
rescent} bertipe daylight.

Dengan preset white ba­


lance, WB kamera diatur
pada daylight fluorescent.
Pilihan tersebut membuat
tampilan buah apel dan
kain putih pada gambar
di samping ini terlihat
seperti rupa sebenarnya.
Garn bar terl ihat menari k
dan realistis. Hal ini berlaku
karena WB ditentukan
dengan tepat.

Gambar 2 - Buah apel di


atas kain berwarna putih
di samping ini juga diambil
di bawah pencahayaan
lampu hemat energi (fluo­
rescent}bertipe daylight.

Tapi, pada gambar


kedua ini, gambar diambil
dengan mengatur WB
kamera pada cool white
fluorescent. Hasilnya,
gambar menjadi tam-
pak kebiru-biruan, jauh
berbeda dengan gambar
yang pertama. Hal seperti
ini akan terus berl aku
kalau WB ti dak ditentukan
dengan tepat.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 87
A
lasan mengapa gambar menjadi ber­
warna kuning/kemerah-merahan waktu
diambil di bawah lampu pijar {tungsten)
dan menjadi sedikit kebiru-biruan saat diambil di
bawah pcncrangan lampu neon (fluorescent) karcna
cahaya memiliki temperatur warna. Cahaya dengan
temperarur warna renclah akan menghasilkan
warna cahaya kemerah-merahan, sedangkan cahaya
dengan temperatur warna tinggi akan menghasil­
kan efck warna kebiru-biruan. Oleh karena sumber
cahaya yang bcrbcda mcmancarkan cahaya dcngan
temperatur warna yang berbeda, maka efek yang
ditimbulkan pada foto juga berbeda.
Pengi,,runa kamera konvensional film biasa
memilih film khusus umuk pemotretan yang
berbeda-beda. Oleh karena ini terdapat jenis film
daylight dan tungsten di pasaran. Selain iru, peng­
guna kamera 61m juga menggunakan filter kuning
atau filter biru. Filter biru dapat menyerap kel­
ebihan warna kuning yang dihasiJkan oleh lampu
pijar, sedangkan filter kwung menyerap warna biru
unruk mcmpcrbaiki kcscimbangan warna gambar
yang dipotret di bawah lampu neon.
Setelah Anda melakukan pcmotr etan di
dalam ruangan, ingatlah unntk selalu mengubah
pilihan \VB saat akan mcmotrct di luar ruang.
Kalau lupa mengubahnya, mungkin hasiJnya akan
aoeh. \Xlar nanya tidak akan sesuai dengan aslinya.

Penjual Pisang Pasar Pancoran -


Foto penjual pisang ini diambil di malam
hari di bawah lampu pijar dengan mode
auto white balance dari kamera Sony Alpha
700. Dari foto ini terlihat bahwa Alpha 700
mampu menentukan nilai white balance
dengan tepat sehingga warna gambar
teta p natural.

u
(/)
"'

88 I BEDAH KAMERA
u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 89 �
Berkreasi dengan White Balance

L
angkah mudah bermain white balance nakan nilai bcrapa. Semuanya ditentukan situasi
adalah mengarur nilai Kelvin-nya. Lewat dan selera. Pilihan seperti ini cocok unruk sicuasi
pilihan white balance di Kelvin, Anda bisa berkabuc atau mendung.
mendapatkan efek warna tertentu pada gambar Sebaliknya, untuk menciptakan nuansa yang
sccara leluasa. lebil1 hangar, Anda bisa mengatur white balance
Kamera digital umumnya memiliki pilihan di acas 7000 Kelvin. Cara ini sering dipakai para
nilai Kelvin dari angka 2500-10000 Kelvin. Nilai penggemar focografi landscape pada saat sedang
white balance di angka 2500 Kelvin menghasilkan melakukan pemotretan sunrise maupun sunset.
karakter warna kebiru-biruan. Untuk menciptakan Dengan mengatur white balance di acas 7000 Kel­
nuansa dingin, sejuk, cenang, atau damai, Anda vi n, karakter warna pada gambar akan cenderung
dapat memanfaatkan karaktcr warna kebiru-biruan kckuning-kuningan. Dengan dcmikian, suasana
dengan mengatur white balance di angka 2500- sunset akan menjadi lebih kuat sehingga gambar
4500 Kelvin. Tidak ada patokan harus menggu- yang dihasilkan bisa terlihat lebih mena,van.

u
(/)
"'

90 I BEDAH KAMERA
Warna Putih - Secara umum, asalkan ada warna putih di dalam frame gambar feature
D ' auto white balance akan dapat menentukan warna dengan akurat. Walaupaun ada
banyak pilihan mode white balance, sebaiknya ki ta tidak perlu dipusingkan lagi dengan

masalah tersebut. Kalau kamera sudah bisa mengerjakannya dengan pintar, cepat, dan
:fl � .. .. \�
' ).� akurat, serahkan hal itu pada kamera. Kita bisa fokus pada hal lain seperti pilihan kompo­
si si, sudut pemotretan, dan momen.

Sebagai contoh, foto pertama di bawah ini diambil dengan auto white balance. Warna
sangat natural sesuai dengan kondisinya karena ada elemen awan putih yang cukup
dominan. Pi lihan angle don komposisi yang memanfaatkan refteksi pun sudah bogus.
Sayang, cuaca yang kurang mendukung tetap membuat foto terkesan biasa saja. Oleh
karena itu, foto diciptakan berbeda dengan memainkan white balance di nilai 9000°K.
Sebenarnya, pilihan seperti ini sudah sangat melibatkan unsur selera.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 91
Histogram

H
istogram adalah grafik sederhana yang
menunjukkan cakupan pixel suatu
gambar digital berdasarkan cingkat
kecerahannya (gelap-terang). Bagian kiri dari grafik
histogram menggambarkan seberapa banyak pixel
gelap (shadow) dari suatu gambar digital. Histo­
gram yang lebih dominan di sisi kiri menunjukkan
bahwa garnbar terlalu gelap, bisa juga dikatakan
sebagai gambar low-key. Sedangkan bagian kanan
dari grafik histogram menggarnbarkan seberapa
banyak pixel terang (highlight) dari gambar tersebm..
Histogram yang lebih ke arah kanan menunjukkan
bahwa gambar terlalu terang acau high-kry.

H�togram yang doml·


nan di area mldtone
H�togram di sisl menunj ukkan bahwa Hi stogram di si si
ki ri menunjukkan detail gamba, d1 ghal kanan menunjukkan
cakupan jumlah di samping lnl terekam cakupan juml ah
p,xel gel ap di dengan sangat ba, k. pi xel tera ng di area
area shadow. hlglight.

J 255
• 0
0Preview

u
(/)
"'

92 I BEDAH KAMERA
Histogram yang ideal memang tidak me­
nunjukkan bahwa foto terlalu overexposed sehingga
detail cli bagian highlight menjadi hilang, dan tidak
under exposed sehingga detail di bagian shado1tJ
menjacli terlalu gelap. Masalahnya, untuk menda­
patkan histogram yang ideal tidaklah mudah. Pent­
ing untuk Anda pahami bahwa foto yang baik clan
benar tidak harus memi\ikj histogram yang ideal.

u
.,.,�
(/)

PENGATURAN KAMERA I 93
Membaca Histogram

H
ampir scmua jenis kamera digital sudah Tetapi, Anda tidak harus terlalu kaku dalam
dapat mengeluarkan informasi dalam menyikapi bencuk hist0gram. Setiap siruasi
benruk histogram. Informasi hiscogran pemotretan yang berbeda akan menghasilkan
gambar digital tersebut dapat dilihat secara lang­ karakter histogram yang juga berbeda. Bentuk
sung di layar live view maupun pada saat review. histogram yang baik tidak harus ideal, tinggi di
tengah dengan kurva no) di sisi kanan-kirinya.
Secara garis besar, hisrogram dibagi ke dalam
lima level kecerahan. Nlasing-masing level kecerah­
Di foto digital 8 bit, ada 256 level kecerahan
an histogram umumnya dirunjukkan oleh garis
(brightness). Dimulai dari level paling hitam
vertikal gelap yang terlihat pada grafik histogram.
(bernilai 0) sampai ke level yang paling putih
Secara teknis, level kecerahan hisrogram pada
(bernilai 255). Sedangkan pixel 18% gray
gambar digital tidak bisa dipisahkan dari konsep
(yang dipakai sebagai acuan untuk eksposur
4Ynamic range. Dengan kata lain, foto digital memi­
normal) memiliki nilai pada level kecerahan
liki dynamic range sempurna apabila foto tersebut
128, di tengah-tengah pixel hitam dan putih.
memilikj data histogram dengan penycbaran pixel
yang mcrata di kclima level histogram tcrscbut. Secara umum, saat memotret kita berusaha
mendapatkan pixel dengan level kecerahan
Histogram dapat mempcrlihatkan secara 18% gray. Kalau pixel terlalu dekat di nilai O
teknis kekurangan foto digital. Misalnya, ada bagi­ (hitam total), detail gelap. Kalau terlalu dekat
an foto digital yang terlalu gelap atau terlalu terang. dengan nilai 255, gambar kehilangan detail.

Hi stogram di bawah ini menunjukkan bahwa


cakupan pi xel foto ini hanya terdi ri dari 4 level
kecerahan. Foto ti dak memiliki pixel gambar yang
sangat gelap.

N1la1 : 0 Nilai : 255

LEVEL LEVEL LEVEL


Sangat Gelap Medium Sangat Terang

u
(/)
"'
94 I BEDAH KAMERA �
Memanfaatkan
Highlight Control

• •• ••••
••
• •••
•••••••
• • •• •

Selain histogram, pixel di level sangat gelap dapat dilihat de­


ngan shadow control, sedangkan pixel di level sangat terang
dapat dilihat dengan highlight control. Highlight control yang
berwarna biru di atas memperl ihatkan detail pixel di level sa­
ngat terang. Namun, gambar masih dinilai cukup baik karena
detail penenun sebagai subjek utama tetap terekam.

u
.,.,
(/)

PENGATURAN KAMERA I 95
D ynamic Range

D
alam fotografi digital, dynamic range
menggambarkan rentang intensitas
cahaya yang dapat dicangkap dan diukur
oleh sensor kamera mulai dari intensitas cahaya
minimum (shadow - pixel gambar yang mendekati
gelap) sampai ke intensicas cahaya maksimwn
(highlight - pixel gambar yang mendekati terang).
Dengan kata lain, dynamic range adalah cakupan
gradasi detail di ancara area shadow ke highlight yang
masih dapat ditangkap dan digambarkan dengan
baik olch sensor kamera digital. Arca yang berisi
derail gambar ini disebut midtone.
Pemahaman tencang dynamic range penting
karena kemampuan mara manusia dalam menang ­
kap detail gambar jauh lcbih luas dibandingkan
sensor kamera digital. Oleh karena iru, gradasi
foto hasil kamera digital sering kali berbeda jauh
dengan yang dilihat oleh mata manusia. Pada situ­
asi berkoncras tinggi, mara manusia masih dapat
menangkap detail di area shadow dan highlight
dengan baik - dynamic range sangat luas. Sedang­
kan sensor kamera memiliki dynamic range yang
lebih sempit. J\kibamya, sensor kamera digital
akan menghasilkan gan1bar yang lebili gelap di area
shadow acau lebih terang di area highlight.
Dalam pengaturan pencahayaan di siruasi
berkontras tinggi, adanya keterbatasan dynamic
range kamcra digital kadang mcmbuat Anda harus
mengorbankan detail tertenru dari gambar terse­
but. \Xfalaupun demikian, pengukuran pencahayaan
umumnya tetap mcngacu pada clcmen (demil)
tcrpenting gambar. Sebagai contoh, kalau bagian
terpenting gambar di area shadow, mungkin Anda
harus mengorbankan area highlight dengan melaku­
kan pencahayaan over exposed.

u
(/)
"'

96 I BEDAH KAMERA
Tanpa HDR
Perhati kan area shadow pada Fote di
samping ini! Tanpa mengaktifkan fitur HOR
(di kamera Sony dinamakan Dynamic Range
Opti mi zer/ORO) kondisi di area tersebut
menjadi lebih gelap. Detail-nya tidak
terekam dengan baik. Supaya rekaman
detail di area shadow dan highlight lebih
seimbang, sekarang ini hampir semua
produsen kamera sudah mengembangkan
teknologi dynamic range optimizeryang
sangat berguna untuk memperl uas dynamic
range saat kamera digunakan pada situasi
berkontras tinggi.

Dengan HDR
Oengan fitur HOR yang sudah tertanam di
dalamnya, PowerShot 595 akan merekam
tiga gambar dengan eksposur berbeda
secara berurutan kemudian secara otomati s
akan mengolahnya menjadi satu frame
gambar. Hasil akhirnya adalah Fote dengan
dynamic range yang lebih luas seperti pada
Fote di samping ini.

Active 0-Lighti ng: Di kamera Nikon Coolpi x P7100,


fitur untuk memperl uas dynamic range di nama­
kan dengan Active 0-Lighting.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 97
Memaksimalkan D ynamic Range
0 !eh karena dynamic range berhubw1gan
erat dengan intensitas cahaya, maka
pemilihan sensitivitas ISO memiliki
pengaruh yang sangat besar. Selain dapat meng­
hasilkan gambar dengan tingkat noise yang rendah,
cakupan dynamic range paling maksimal dapat
dipcrolch kalau Anda mcmotrec dengan mcnggu­
nakan sensitivitas ISO paling rendah.
Kalau sensitivicas ISO diibaratkan sebagai
bcjana ISO, maka ukuran bcjana ISO rendah lebih
bcsar dibanding ukuran bcjana ISO tinggi. Dcngan
demikian, bejana ISO rendah dapat menampung
cahaya dengan kapasitas yang lebih banyak. A r ­
tinya, jumlah photon yang diolah oleh chip kamera
lebih banyak sehingga setiap pixel lebih kaya in­
formasi tentang warna dan detail gambar. Karena
itu, gambar yang diambil dengan ISO rendah

--
akan mampu memiliki
cakupan gradasi ,varna
dan detail gambar yang
lebih baik.

-�­,..
...--
-�
.,._

J,J.

u
(/)
"'

98 I BEDAH KAMERA
Pad a si tuasi yang sama, kedua gambar ini
diambil dengan sensiti vi tas ISO yang berbe­
da. Gambar pertama diambil dengan ISO
100 dan gambar kedua diambil dengan
ISO 800. Gambar yang diambil dengan ISO
100 memiliki detail yang lebih baik diban­
dingkan gambar yang diambil dengan ISO
800 - perhatikan pada bagian mata yang
diperbesar. Tonal warna pada bagian
wajah dan baju subjek pada gambar yang
diambil dengan ISO 800 terlihat lebih pucat
dibandingkan dengan gambar pertama.

-- --
_, Dari channelwarna

·:l�
merah di histogram

ls_,._s - gambar dapat

---
diketahui bahwa
_ ,.. ---
.."". ,I.A
(.od•- I
tonal warna merah
pada gambar kedua

-l. •
menjadi lebih cerah/
terang - over exposed
- sehingga detail gam-
t f bar kedua menjadi
berkurang.

u
"'
I
(/)

PENGATURAN KAMERA 99 �
u
"'
(/)

100 I BEDAH KAMERA �


Pantai Drini. Walaupun diambi l dalam
kondisi matahari yang terik, foto di samping
ini tetap memiliki detail yang baik di area

.. shadow dan highli ght. Menunjukkan


bahwa kamera yang dipakai memiliki
dyanmic range yang luas.

, -
u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 101


File RAW

P
ada kamera digital kelas high-end, selain file
gambar disimpan ke dalam format JPEG,
gambar juga dapat disimpan ke dalam
format file RA\X� Saat Anda memilih menyimpan
gambar ke dalam format file RA\'v', Anda telah
menyimpan gambar sesuai dengan apa yang dilihat
oleh sensor kamcra - tanpa adanya pcnycsuaian
terhadap warna gambar (termasuk white balance).
Artinya, kamera digital mengabaikan pilihan \XIB
yang ada.
Dengan mcrckam gambar kc format RA\X�
pengat1.1ran \VB dilakukan setelah pemotretan
melalui proses manipulasi di ruang terang dengan
komputer. Di proses inilah pergeseran cemperatur u
warna dilakukan unruk menemukan keseimbangan
warna yang paling baik unruk gambar tersebut.
Pengan1ran \X/8 pada gambar RAW pun dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat. Setelah proses
' o H · � .,.
ini selesai, baru gambar disimpan ke dalam format
lain seperti TIFF atau JPEG.


--==- =-- - -- - - - - - - -
- - �
-
u
(/)
"'
102 I BEDAH KAMERA �
,.
•• A

Sebelum diolah lebih jauh, Umumnya, fotografer profesional lebih suka


gambar asl i yang terekam menggunakan format file RA\X� Nlenyimpan file
sensor kamera cenderung ke dalam format RAW memang lebih memakan
kuning. Dengan memilih memori. Hal ini kurang praktis unt1.1k situasi di
menyimpan gambar ke mana seorang forografer harus mengambil banyak
gambar dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu,
, dalam format RAW, nilai white
............. balance dapat diatur setelah
kamcra DSLR (dan bebcrapa model kamera digital

----,--.....--.
0 Ii) 0 prosumer) merniliki mernori internal sebagai internal
pemotretan. Selain itu, gambar
buffer, sebagai penyimpan gambar semencara sebe­

·-...
yang disimpan ke dalam format
... �......- C•
lum disimpan secara permanen di karti.1 memori.
RAW memiliki temperatur warna
.. �()ptWrew ,.,.

dan data warna hi jau-magenta
Dengan bcgitu, pengambilan ga1nbar berikumya

..-. tetap dapat dilakukan tanpa harus menunggu

. l!l·-
.. .,,,,.,,.«ilYCNtrtttl�

•c.., dengan rentang yang lebih

--
waktu sampai gambar sebelumnya tersimpan ke
... �.__
.. . luas. dalam karcu memori.
r.
' Saar Anda mengambil gambar pemandangan
di pagi dan sore hari, atau pada situasi di mana
terdapat dua sumber cahaya berbeda (misal lampu
Dengan hanya menggeser pijar dan cahaya ala.mi) yang membuat Anda tidak
,.
•• A

slider pada parameter white


r
yakin dengan pilihan \x B yang harus digunakan,
balance, whi te balance sebailmya rekam gambar kc dalam format RA\X�
gambar yang diambil dengan
format RAW dapat diperbaiki
dengansangatmudah
dan akurat. Ti dak hanya
memperbaiki white balance
soj o, di file RAW ki to dopot

·-
0 (i) 0

mengatur ketajaman, saturasi


(
warna, dynamic range, dan
... (��
·��
"'•
,. wtO• r• kontras gambar dengan hasil
,..
... ·� tdlY�M'\""4,ttn\ t• yang lebih optimal.
,. c-., t•

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 103


Candi Blandongan. Dengan
memanfaatkan format RAW di kamera
mirrorless berukuran kecil seperti Lumix
GM1, ki ta sudah bisa mendapatkan
gambar dengan tingkat ketajaman yang
tinggi serta dynamic range yang luas.
Picture Style
(;
I
unrungan kamera digital yang tidak ada
di kamera kovensional film adalah fasili­
as pengaturan tingkac koncras, saturasi
warna, clan ketajaman gambar secara langsung.
Fasilitas ini dapac digunakan unruk mendapatkan
gambar dengan karakcer warna, koncras, clan
ketajaman yang optimal. Di kamera Canon, fitur
tersebut dinamakan picture style. Di ikon namanya
picture control. Dengan memanfaatkannya, kita bisa
mendapackan foto yang sempurna canpa harus me­
lakukan proses peng-edit-an lagi di kompucer.

Pengamran picture style ini sangat membanru


fotografer mendapackan gambar dengan tonal
warna yang lebih baik sesuai dengan subjek clan
s1tuas1 pcmocrctan.

Contoh tampilan menu


picture style di kamera EOS
70. Ada pilihan Standard,
Portrait, Landscape, Neutral,
Faithful!, dan Monochrome.

ingkat saturasi , kontras, dan ketajaman gambar bi sa diatur


T
di menu picture scyle. Saat sedang berawan, warna akan
cenderung pucat. Karena i tu, naikkan saturasi dan kontras supaya
warna gambar menjadi lebih cerah. Tetapi, saat hari sedang cerah
saturasi sebaiknya dikembalikan di posi si normal supaya warna
tetap natural. Untuk menjadikan warna kulit lebih lembut pada foto
potret, Anda dapat menurunkan tingkat saturasi dan kontrasnya.

u
(/)

106 I BEDAH KAMERA


u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA 107


Continuous Drive

S
ebcrapa pcnting momen yang Anda
abadikan? Pertanyaan seperti ini penting
bagi Anda saat ingin menggunakan mode
continuous drive. Continuous drive, pengambilan gam­
bar secara beruntun, sangat membantu fotografer
supaya tidak melewatkan momen penting yimg
berlangsung sangat cepat. Apalagi kalau momen
itu tidak bisa diulang.
Fotografer jurnalistik, tahu betul pentingnya
mode continuous drive untuk menangkap momen­
momcn penting. Kcmampuan ini menjadi salah
satu pertimbangan penting dalam memilih kamera
digital.
Kalau memakai format RAW, kamera seperti
Alpha 330 dapat melakukan 6x pengambilan gam­
bar secara beruntun. Kalau memilih foco berfo r ­
mat JPEG, Alpha 330 dapat melakukan pengam­
bilan gambar secara terus-menerus tergantung
kapasiras memori yang dipakai. Kalau menggu­
nakan media penyimpan data berkecepatan tinggi,
seperti Secure Digital (SD) SanDisk Extreme 111,
kcccpatan contin11ous drive akan lebih maksimal.
Karena itu, jangan asal memilih kartu memori.

Tetapi, kalau tidak ada perubahan ekspresi


clan gerakan yang berarti dari subjek, Anda tidak
pcrlu menggunakan mode ini. Hal tersebut akan
memakan memori dan memboroskan shutter rormt.
Shutter count adalah jumlah total pemorreran oleh
kamera digital sampai kamera masih dapat menjaga
reliabilitas kerjanya dengan baik.

u
(/)
"'
108 I BEDAH KAMERA �
Mengatur Mode
Continuous Drive
Nikon D7000 - Untuk meng·
gunakan mode conti nuous
dri ve di Nikon D7000 bisa
langsung dilakukan dengan
memutar ring khusus yang
ada di bawah mode pemotretan ke label [CL]
atau [CH] tanpa harus repot·repot masuk ke
menu kamera. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah. Tombol tersebut
sekaligus berfungsi untuk mengatur fungsi ti mer.

Canon EOS 7D - Sedikit


berbeda pengoperasiannya
dengan Nikon D7000, untuk
mengatur mode conti nuous
dri ve di EOS 7D kita harus
menekan tombol Dri ve dulu
yang terletak di dekat layar LCD di bagian atas
bodinya. Dengan menekan tombol tersebut kita
baru mengaktifkan pilihan mode drive·nya.

Mode Continuous Drive


Umumnya, secara default
pilihan mode drive yang
terlihat di layar LCD berada
di mode single·shot. Untuk
memilih ke mode continues
drive di EOS 7D. gunakan tombol putar di bagian
belakang bodi yang terletak di samping layar
utama untuk memilihnya, sampai indikator mode
drive muncul label seperti ini.

Selain dipakai untuk menangkap momen·


momen penting, memotret secara konti nyu
dengan mode constinuous drive biasa dilakukan
saat melakukan pemotretan dengan kecepatan
Momen Pentlng: Proses dari adegan ini berlangsung cepat. shutter lambat, misal dengan kecepatn 1/8 ·
Dengan mode continuous drive, semua detail adegan 1/30 deti k. Dengan cara tersebut, peluang untuk
tersebut dapat terekam. Tidak ada yang terl ewatkan. mendapat gambar yang lebih tajam akibat
adanya camera shake jadi semakin besar.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 109


Selain berfungsi untuk menangkap momen,
kilo jugo dopa! memonfootkon fitur continuous
drive di kamera saat memotret dengan teknik
kecepatan shutter lambat. Sebagai contoh, saat
memotret dengan kecepatan shutter 1/13 detik
seperti pada foto ini, mode conti nuous drive
berguna untuk menghindari efek camera shake
pada foto kedua dan seterusnya. Hasilnya, objek
kereta api yang diam di foto ini tetap tajam.
'
I -
I
I


Resolusi

S
etiap gambar digital cerdiri dari elemen­ dioda foco sensor kamera berbeda-beda, ak.ibatnya
elemen berukuran kecil pembenruk gam­ ukuran pixel pun juga berbeda. Jika ukuran dioda
bar yang disebuc PIXEL, terbentuk dari foco semakin kecil maka photon cahaya yang dapat
kombinasi kara PICrure ELement. Jika jutaan pixel ditangkap menjadi lebih sedikit. Hal tersebut
tersebut digabungkan maka akan membenruk d e ­ mengakibatkan ukuran pixel - dinamakan pixel
tail gambar. Tiap pixel berisi data yang meng ga1n­ pildJ - menjadi lebih kecil. Akibatnya, data yang
barkan warna clan intensitasnya. Semakin banyak tcrkwnpul dalam satu pixel menjadi kurang akurat.
pixel, berarti semakin banyak detail yang dapat di­ Ketidakakuratan data inilah yang menyebabkan
gunakan untuk melukiskan sebuah gambar. Jumlah timbulnya noise pada gambar.
total pixel dinamakan ukuran gambar. Sedangkan
Kcsimpulannya, salah san1 kriccria pcnting
tingkat kcpadatan pixel dinamakan sebagai resolusi
dari kualiras gambar digital adalah scbcrapa besar
gambar. Oleh karena pixel berbenruk seperti titik
tingkat noise yang dimiliki kamera tcrsebut. Jadi,
(dot), maka satuan resolusi per inci dinamakan dpi
pada saat memilih kamera, Anda jangan terpaku
(Mt per inch).
pada rcsolusi saja. \X'alaupun resolusinya setara
Pixel bermula dari sel dioda foto yang kualitas gambar yang dihasilkan oleh dua karnera
jumlahnya jucaan, berukuran sangat kecil, rersusun dengan ukuran sensor berbeda belum tenru sama.
seperti sarang tawon di seluruh permukaan sensor. Unruk iru, sebaiknya Anda mencari tahu hasil res
:Masing-masing sel dioda foco berfungsi sebagai perbandingannya.
penerima gelombang cahaya merah, hijau, clan biru
yang memantul dari subjek yang diubah menjadi
tegangan Listrik. Banilah data tegangan listrik 1 2 Megapixel: Saat ini kemajuan teknologi
tersebut diolah oleh chip pengolah gambar menjadi kamera digi tal telah sampai pada era ka­
pixel gambar. J umlah dioda foro berbanding lurus mera compact 12 megapixel, seperti Cyber­
tcrhadap ukuran sensor. J\ifasalahnya, ukuran shot W290 dan Cyb er-shot T90 di bawah ini.

ICI smo 9 1

,.
(,
r

i'J

u
(/)
"'
1 1 2 I BEDAH KAMERA �
Sensor Sony DSC-R1 Sensor Sony DSC-F828
(21.5 x 14.4 mm CMOS) (8.8 x 6.6 mm CCD)

Di atas ini adalah contoh sensor dari kamera tas gambar kamcra-kamcra kclas saku/prosumer
Sony DSC-R1 berukuran 10.3 megapixel dan yang bersensor kecil kalah jika dibandingkan d e ­
kamera Sony DSC-F828 berukuran 8 megapixel. ngan kualitas gambar kamera DSLR yang berukur­
Walaupun perbedaan resolusinya tidak signifikan, an sensor lebih besar.
tapi perbedaan ukuran sensor antara keduanya
terlalu jauh. Padahal, untuk menghasilkan kualitas Memang menggiurkan untuk memiliki
gambar yang set1ra seharusnya perbedaan ukuran kamera beresolusi besar, tapi apakah Anda benar­
sensor antara kedua kamera tersebut berbanding benar membutuhkannya:> Kalau Anda seorang
lurus dengan perbedaan resolusinya. profesional yang cerbiasa bekerja untuk pemotret­
an komersial, kamera beresolusi besar memang
Untuk mendapackan resolusi 8 megapixel sebuah kebucuhan. Tapi, kalau Anda menekuni
pada DSC-F828, Sony memanpatkan sel-sel dioda fot0grafi untuk hobi yang lebih sering mencetak
foto - 2,7 µm pixel pitch - pada sensor kamcra foto dalam ukuran kartu pos, paling besar ukuran
yang berukuran terlalu kecil. Bandingkan dengan folio, kamera digital berukuran 6 - 8 megapi,-,;:el
sel-sel dioda foto pada DSC-R1 yang berukuran sudah lebih dari cukup.
5.49 µm. lni menjadi fakt0r utama mengapa kuali-

u
(/)
"'
PENGATURAN KAMERA I 1 1 3 �
Dengan sensor Micro Four Third, kamera
Lumix DMC-GX yang masuk kategori
mirrorless dengan resolusi 1 6 Mega pixel,
masih bisa dicetak dengan hasil yang
sangat baik sampai ukuran kertas A3.
Print Size
solusi kamera menja<li hal yang pcn- Ukuran Cetak Kamera Digital Berdasarkan Resolusi
ng manakala suatu gambar digital akan Ukuran Print Ratio 3:2
jadikan gambar cecak. Pada saar Anda Mega pixel
Resolusi 300 DP! Resolusi 200 DP!
ingin mencetak gambar dengan standar kualitas 2 14.7 x 09.7 cm 22.1 x 14.7 cm
yang bagus, Anda memerlukan resolusi cetakan
3 18.0 x 1 1 . 9 c m 26.9 x 1 8.0 cm
murni 300 dot per inch (DPI). amun, perkem­
4 20.8 x 13.7 cm 31.0 x 20.8 cm
bangan alat cetak cligital sekarang ini juga semakin
5 23.1 x 15.5 cm 34.8 x 23.1 cm
maju. Dengan alat cetak yang canggih - termasuk
6 25.4 x 17.0 cm 38.1 x 25.4 cm
juga printer khusus foto yang ada di pasaran saat
ini - kualitas cetakan gambar beresolusi 200 DPT 8 29.2 x 19.6 cm 43.9 x 29.2 cm

tclah mendekati kualiras ccrakan gambar beresolusi 12 35.8 x 23.9 cm 53.8 x 35.8 cm

300 DPJ. 16 41.4x27.7cm 62.2 x 4 1 .4 cm


22 48.5 x 32.5 cm 72.9 x 48.5 cm
Sebenarnya, untuk Anda yang bukan foto­
grafer profcsional yang jarang mencetak gambar
resolusi 250 DPT acau 200 DPT. Tngat, teknologi
dalam ukuran bcsar, kamcra digital 6 mcgapi.xcl
mesin cetak sekarang sudah lebih canggih.
sudah lebih dari cukup. Apalagi kalau yang Anda
pakai adalah kamera DSLR. Fote dengan 6 meg­ Untuk mencetak gambar dalam ukuran super
api.xel, alias 3.000 kali 2.000 pixel (rasio gambar besar - seperti poster, papan iklan, dan lain-lain -
3:2), jika dicetak dengan resolusi 300 DPI, akan gambar umumnya malah <licctak dcngan rcsolusi
menghasilkan cerakan 3.000/300 kali 2.000/300 kurang daci 200 DPl. Toh gambar-gambar super
alias 10 inci x 7 inci (25 cm x 17,5 cm), di labora­ besar seperti ini jarang dilihar dari jarak yang
torium cetak fot0 seukuran dengan gambar 1 OR. sangat dekat. Dengan fokus yang tajam, walaupun
Kalau menginginkan cetakan dengan ukuran yang cccakannya sc<likic pccah, gambar besar masih
lebih besar, Anda masih bisa mencetak dengan terLihat menarik kalau dilihat dari jauh.

Cetak Standar: Sebagi an besar orang umumnya


mencetak gambarnya di lab foto dengan ukuran
4R (10 x 1 5 cm) sampai 10R (25 x 30 cm). Cetak
seperti ini sekarang dapat dilakukan dengan
mudah di rumah dengan pri nter foto. Untuk cetak
sebesar ini, sebenarnya kita cuma perl u foto
dengan resolusi 2-5 Megapi xel. Resolusi kamera
yang terlalu besar hanya akan membuat kapasi­
tas harddisk penuh lebih cepat.

u
(/)

1 16 I BEDAH KAMERA
12.80 cm

-
-.J
0
-.J
(')

l
u
"'
(/)

PENGATURAN KAMERA I 1 1 7 �
Built-in Flash

P
ada dasarnya, lampu kilat (flash) bcrfungsi
unruk memberikan cahaya tambahan pada
subjek. Lampu kilat umumnya dipakai
kondisi minim cahaya. J\1asalahnya, built-inflash
yang tcrintegrasi dengan bodi kamera memiliki b e ­
berapa kekurangan. rocografcr profesional meng­
hindari untuk memakainya. Kelemahan pertama,
arah tembakan selalu mengarah kc depan sehingga
hasilnya menjadi datar. Kedua, jangkauan tem­
bakannya terbatas (kurang dari 3 meter). Ketiga,
recycling time untuk mcngisi cnerginya lambat.
Oleh karena ini, fotografer profesional lebih
memilih flash eksternal cembakan cahayanya lebih
kuat, sudut tcmbakan dapat diubah sccara flcksi­
bcl, clan regcling time-nya lebih cepat.

\Xi'a laupun memiliki sejumlah keterbatasan,


dengan pemakaian yang cepat, built-in flash masih
dapat digunakan untuk melakukanfill-in.
Oleh karena cerik cahaya matahari dapat
menimbulkan bayangan pekat pada wajah; unnik
menghilangkan bayangan cersebut, Anda clapat
mengacur built-inflash pada modeforceflash untuk
mengisi pencahayaan pada wajah. Anda juga dapat
menggunakan mode ini kalau cahaya datang dari
belakang subjek (backlit). Tnilah yang dinamakan
tcknikfill-inflash.
Sclain ini, kamera DSLR umumnya memiliki
pilihan rear sync/second curtaint untuk mode b11ilt-in
jlash-nya. Pilihan tersebut membuatjlash menyala
di akhir ckposur. Focografcr yang krcatif sering
memanfaatkan fitur tersebut untuk menciptakan
foto yang unik, yang memberi kesan dinamis, yang
bcrbeda dengan cara pengambilan gambar biasa.

u
(/)
"'

1 18 I BEDAH KAMERA
Gatho1 Subro10 - Solo Batik Carnaval

Built-in flash func. setting


Channel 4 ch
•t•j·i,
CL :· C L< ·r·
1 , ., ,.J t
1

Group A output 114 • • 1n • • 111


• I
Group B output 1/4 • • 1/2 • • 1/1
Group C output 1/4 . . 1/2 • • 1/1

Wireless: Di beberapa kamera DSLR, built-in flash telah


dilengkapi dengan fungsi wireless yang cukup ber­
guna. Kita dopot memokoinyo sebogoi pemicu flash
eksternal saat memakainya secara off-shoe.

Tip: Men1akai 2nd Curtaint

1 . Pilih mode pemotretan di Bulb (B). Dengan


mode ini kamera akan mulai merekam gam­
bar dari saat tombol shutter ditekan sampai
tombol tersebut dilepaskan kembali.

2. Masuklah ke menu [Built-in Flash Mode].


kemudian pilihlah mode [rear sync/second
curtaintJ.

3. Lakukan pemotretan dengan terus me­


nahan tombol shutter.Jangan dilepaskan
dengan cepat! Gerakkan kamera ke kanan­
kiri untuk mendapatkan efek garis cahaya
seperti pada foto di samping ini. Bisa juga
dikombinasikan dengan efek zooming.

4. Terakhir, lepaskan tombol shutter un-


tuk mengakhiri eksposur. Built-in flash akan
menyala di akhir eksposur sekaligus berfungsi
membekukan subjek yang terkena kilatan
lampu flash.

u
(/)

PENGATURAN KAMERA I 1 1 9
BAB 4
Pengatu ra n Fokus
F otograli tidak hanya sekadar masalah
teknis. Seperti bagaimana mengatur ek­
sposur, memilih angle, mengatur komposisi,
maupun alat fotograli model apa yang digu­
nakan. Lebih dari itu, secara lilosolis fotograli
adalah bercerita lewat garnbar.
Banyak sekali kejadian yang berubah secara
dinarn.is yang terjadi di sekeliling kita. Hal itu
dapat dijadikan sebagai sumber ide yang tiada
habisnya uncuk dijadikan cerica bergambar.
Hanya saja, perasaan clan insting perlu diasah,
kejadian sepcrti apa yang sekiranya akan mcn­
jadi cerita yang menarik.
Pemilihan fokus tidak bisa lepas dari inti ce­
rita yang akan dibuat. Bab ini akan memandu
bagaimana cara mencntukan fok'Us secara ce­
pat dan akurat supaya gambar bakal punya ce­
rita lebih kuat.

Pcngaturan Fokus 122

Mode Autofokus 128

AF Area 134

Prajurit Lombok Abang- Di antara ba-


risan pasukan Lombok Abang di acara Grebek
Maulud di KratonJ ogjakarta, dipilih satu prajuri t
sebagai fokus utama supaya perhatian tidak
terdistorsi ke prajurit yang lain. Detail satu prajurit
yang menjadi fokus gambar sudah mewakili satu
pasukan yang menjadi latar belakangnya.

u
"'
(/)

PENGATURAN FOKUS I 1 2 1 �
Pengaturan Fokus

T
idak ada fasilitas pada kamera yang lebih
penting daripada fasilitas untuk mengatur
fokus. Dari sinilah kemampuan fotografer
dituntut untuk menghasilkan gambar yang tajam.
Salah satu syarat untuk mendapatkan gambar yang
tajrun adalah menentukan jarak fokus dengan
tcpat.
Yang menggembirakan, sejak dikembang­
kannya teknologi Autofokus (AF), menentukan
jarak fokus dapat dilakukan dcngan mudah, cepat,
dan akurat; semudah mcnckan combo! shutter. Hal
ini memberikan kesempacan yang lebih banyak
bagi fotografer unruk mempelajari subjek dan Fokus Meleset: Di foto ini, fokus meleset dari puti k
mengatur komposisi gambar. bunga ke benang sari. Telitilah dalam menentu­
kan fokus supaya daya tari k gambar tetap kuat.

Fokus Manual: Menentukan fokus dengan


memutar gelang fokus di bodi lensa. Di era
autofokus, fokus manual hanya digunakan di
si tuasi tertentu, seperti pada pemotretan di
tempat minim cahaya yang berkontras ren­
d ah yang membuat autofokus tidak bekerja
dengan baik atau pada pemotretan makro.

Autofokus: Secara otoma­


ti s sensor autofokus akan
bekerja untuk menentu­
kan jarak fokus. Umum­ Fokus Akurat: Saat fokus ditentukan secara akurat
nya, sistem autofokus pada putik bunga, maka gambar yang dihasilkan
jadi lebih menarik.
bekerja baik pada situasi
berkontras tinggi.

u
(/)

122 I BEDAH KAMERA


Sensor AF: Untuk menentukan fokus gambar secara akurat se­
suai dengan posisi subjek, kamera Sony Alpha 330 memiliki 9-titik
Sensor AF yang dapat diatur menggunakan tombol Cross-Menu.
Ti tik Sensor AF yang terpilih disebut sebagai sensor aktif. Peng­ AF Area: Sensor aktif pada Alpha
aturan sensor aktif sangat tergantung pada posisi titik fokus yang 330 dapat dipilih melalui menu AF
diinginkan sesuai situasi pemotretan. Saat tombol shutter ditekan Area lewat tombol [Fn].
setengah, sensor aktif biasanya akan berwarna merah [8].

u
(/)

PENGATURAN FOKUS I 123


• •, .,
,�

Penggunaan mode AF area di kamera


sangat membantu untuk mendapatkan
fokus yang akurat keti ka ki ta memotret
dengan menggunakan teknik selecti ve
focusing seperti pada foto beri kut ini.
F
okus berarci ketajaman gambar. Gambar sisi critical point-nya, ambil gambar dengan semua
yang dieksekusi dengan fokus yang tepat bukaan aperture lalu bandingkan hasilnya. Kalau
pasti akan memiliki tingkat ketajaman yang sedang tidak ingin mendapatkan efek ruang tajam
optimal pada titik fokusnya (feats point). Kalau tercenn1 atau tidak terkendala dengan intensicas
fok-usnya tidak tepat, gambar akan menjadi tidak cahaya, sebaiknya membiasakan diri memocret di
tajrun. Bahkan bisa sangac "kabur" kalau fokusnya critical poirrt lensa.
meleset terlalu jauh.
Pertanyaannya, apakah setiap gambar yang
Untuk mendapatkan ketajaman yang opti­ baik harus dibuat tajam (fokus)? Umumnya,
mal, biasakan melakukan pemotretan pada critical gambar memang harus dibuat fokus. Akan tetapi,
point lensa. Criticalpoint adalah posisi di mana lcnsa untuk mcnciptakan suasana atau kcsan tcrccntu,
mampu mcnghasilkan gambar dcngan tingkat gambar bisa saja dibuat kabur, tidak fokus. Kctika
kecajaman paling tinggi. Hal ini berhubungan seseorang memang secara sengaja melakukan
dengan pilihan aperture (f-stop). Umumnya, lensa pemotretan dengan fokus yang meleset sehingga
akan memiliki ketajaman maksimal saat aperture gambarnya menjadi kabur, ceknik ini dinamakan
diantr pada nilai f/8 - f/11 . Unruk mcngctahui po- out of
focus. Dcngan pcmakaian yang pas, gambar

11I

u
(/)
"'
126 I BEDAH KAMERA �
yang tidak fokus (tajam) terkadang bisa lebih m e ­
narik daripada gambar yang fokus. Gambar yang Lorong Kedamaian: Walaupun sengaja dibuat
tidak fokus bisa memicu pertanyaan, siapa subjek [un] fokus, foto pertama di samping ini tetap
gambar di dalam foto cersebut? Apa yang lagi
terlihat menarik, imajinatif. Pilihan tonal wama
dikerjakannya? Pertanyaan-pertanyaan yang timbul
karena rasa penasaran seperti ini dapat mencipta­ kebiru-biruan menambah "mood" damai
kan kesan misterius, m.istis. pada gambar.

Lensa-lensa tertentu, seperti Vivicar 800


Senja di Atas Telaga: Saat diambil dengan
mm NIR F8, juscru memberikan efek yang sangac
unik saat dalam kondisi (un) fokus. Bcnda-bcnda lensa mirror seperti Vivitar 800 mm M R FS secara
bcrsifat rcAcktif yang mcmantulkan sumbcr (un) fokus, pantulan-pantulan cahaya di pemu­
cahaya akan terekam seperti cincin cahaya. Hal ini kaan air akan terekam seperti cincin-cincin ca­
disebabkan adanya cerrnin bulat kecil yang terletak haya. Efek seperti ini sangat unik dan menar ik
di cengah-tengah optik lensa cersebut.
kalau dimanfaatkan dengan baik.

u
.,.,
(/)

PENGATURAN FOKUS I 127


Mode Autofokus

D
i era digital di mana teknologi fotografi
sudah berkembang sangat maju, peng­
aturan fokus secara manual sudah mulai
ditinggalkan. Pengaruran fokus manual hanya
digunakan pada situasi pemotretan yang khusus.
Di saac siscem autofokus yang bekerja berdasarkan
kontras bekcrja pada situasi minim cahaya, auco­
fokus biasanya bekerja tidak optimal. Di situasi
seperti ini, fotografer terkadang harus mengguna­
kan pengaturan fokus secara manual.
Walaupun mcnyimpan scdikit kckurangan,
harus diakui bahwa sistem autofokus (AF) pada
saat ini bekerja sangat efekti£ Tidak hanya untuk
subjek diam, sistem AF juga bekerja dengan baik
unruk objek bergerak. Kita tinggal menganir mode
AF dari Single-Shot AF ke Continuous AF atau AF
s�rvo.

� 2
;, J'.ofocus node

Mode Autofokus: Mode Autofokus [2] pada


Alpha 330 dapat dimulai dari menekan tom­
bol Fn [1]. Kemudian, arahkan pilihan mode
autofokus yang diinginkan dengan tombol
Cross-Menu [3].

u
.,.,
(/)

128 I BEDAH KAMERA


Single-Shot AF: Di

� mode Singfe-Shot
AF, tombol shutter baru dapat
ditekan penuh untuk merekam
gambar setelah kamera
dapat menemukan fokus.
Fokus pada mode ini bersi fat
tetap - jarak fokusnya di ti tik
tertentu. Kalau objek · di mana
titik fokus ditentukan - bergeser
men auhi-mendekati lensa
j
dari posi si awal sehingga jarak
fokusnya berubah, maka objek
kemungkinan besar menjadi
kabur. Secara umum, mode
ini akurat untuk menentukan
fokus pada objek yang berposisi
tetap, diam.
Di kamera
Canon, mode
ini bernama
One Shot.

u
.,.,
(/)

PENGATURAN FOKUS I 129


Automatic AF: Kamera secara otomatis
akan memilih satu dari 9-titi k AF tepat

-
di objek dengan kontras paling besar di depan
lensa. Di mode ini autofokus dapat bekerja dengan
sangat cepat dan memudahkan pengguna kamera.
Na mun, titik fokusnya kadang bekerja ti dak seperti
AF Area: Mode Automatic AF
yang dikehendaki pemotretnya. Contohnya foto di
hanya bekerja di saat mode AF
atas, momen yang menarik adalah pendayung yang
Area diatur pada pil ihan [Wide].
sedang mendulang air untuk membasuh muka justru
kabur, yang fokus justru pendayung paling depan
yang sedang diam.

u
.,.,
(/)

130 I BEDAH KAMERA


� Continuous AF: Sensor AF akan bekerja secara aktif menyesuaikan jarak fokus
� pada subjek yang bergerak dari posisi awal. Mode ini efektif untuk pemotretan
aksi, seperti acara olahraga atau pemotretan aksi burung di habitatnya.

Nama lain mode ini di kamera Canon adalah Al Focus. Karena i tu, penting
untuk membaca buku manual kamera untuk mengetahui penamaan dan
pengoperosion setiop fiturnyo.

u
.,.,
(/)

PENGATURAN FOKUS I 1 3 1
---"
--
-

--
-
-- - -
-
-
-
Untuk aksi berkecepatan tinggi seperti ini,
penggunaan mode continuous AF cukup
efektif untuk mendapatkan foto dengan
fokus yang akurat. Fokus yang tepat
akan menjadikan momen yang terekam
menjadi lebih sempurna.
AF Area

S
ony Alpha 330 memiliki 9-citik Sensor AF,
ikon D7200 punya 51 titik Sensor AF.
Fotoi,,>T.afer dapat memiLih salah satu atau
semua titik Sensor AF tersebut untuk bekerja
mengenali fokus gambar. �,[ode AF Area pada
kamera Alpha 330 adalah fasilitas yang berfungsi
unruk mengarur hal tersebut.

Fokus Manual
AF Area: Pilihan AF Area [2] di Alpha Secara umum, teknologi autofokus
330 diakses melalui tombol Fn [1],
pada kamera bekerja sangat baik. Tapi,
kemudian untuk melakukan pilihan
menggunakan tombol Cross-Menu [3]. pad a situasi tertentu, seperti kondisi
minim cahaya dengan kontras yang
- Wide. Semua sensor AF bekerja. sangat rendah, jarak fokus yang sangat
Otomatis kamera menentukan dekat pada fotografi makro, kerja auto­
fokus pad a satu sensor AF yang fokus sering kali mengalami penurunan.
memiliki kontras paling tinggi. Dalam kondisi tersebut, pemotretan
Spot. Dari 9-titik Sensor AF, ha­ dengan pengaturan fokus secara
-
nya sensor AF di posisi tengah manual bisa menjadi jalan keluar.
(pusat) yang bekerja.
Untungnya, kebanyakan kamera digital
Ill Local. Fotografer memilih sudah punya fitur focus peak­
secara manual pada satu titik ing yang akan mempermu­
sensor AF, tergantung posisi ob- dah pengaturan fokus secara
jek foto. Mode ini yang paling
manual.
seri ng digunakan.

u
(/)

134 I BEDAH KAMERA


I \
7

Menentukan Titik Fokus


Ham pir sebagian besar titi k fokus - ketajaman gambar - berpusat pad a POI gambar.
POI adalah elemen yang paling menarik dari gambar. Dalam foto ini, POI adalah Candi
Brahma yang berada di tengah-tengah foto.Jika titik fokus ditentukan pada Candi
Brahma yang berada di pusat gambar, umumnya hasilnya tidak bermasalah. Karena
secara default, Sensor AF yang aktif adalah Sensor AF di posisi pusat.

Masalahnya, komposisi di mana POI tepat berada di pusat gambar - dead center­
belum tentu mem berikan hasil terbaik. Sering kali, untuk mendapatkan hasil terbaik, POI
harus diposisikan lebih ke pinggir dengan cara sedikit menggeser arah pandang kamera.

u
(/)

PENGATURAN FOKUS I 135


Teknik Lock Focus
Kalau mode AF Area berada pada pilihan spot, maka sensor AF yang aktif adalah sen­
sor AF pusat. Kalau pilihan ini digunakan untuk foto [1] seperti di halaman sebelumnya,
maka hasilnya tidak akan bermasalah. Akan tetapi, kalau pilihan tersebut digunakan
pada foto [2]. maka fokus gambar akan bergeser ke langit sehingga Candi Brahma
sebagai POI gambar akan kehilangan ketajaman.
Teknik Lock Focus - mengunci titik fokus - supaya jarak fokus tidak berubah walaupun
sudut pandang kamera digeser dapat digunakan untuk mengatasi masalah seperti
ini. Caranya: (1) Posisikan sudut pandang seperti Foto [1]. (2) Kunci titik fokus dengan
menekan setengah tombol shutter pad a Candi Brahma. (3) Ubah komposisi gambar
seperti foto [2] dengan tetap menekan setengah tombol Shutter. (4) Tekan penuh tom­
bol shutteruntuk merekam gambar.

Posisi kamera
- dan sensor AF a ktif
bergeser

u
(/)

136 I BEDAH KAMERA


Lock Focus
Waiau pun teknologi AF su­
dah baik, proses penyesuai­
an jarak fokus tetaplah
memakan waktu sekitar
0,01-0,02 detik. lnilah yang dimaksud
dengan shutter lag pada kamera
digital. Teknik lock focus berguna
untuk mengatasi masalah shutter lag
tersebut. Dengan demikian, momen
puncak dari aksi tersebut tidak akan
terlewatka n.

Kekuatan Focus Point


Foto yang menari k sering kali ditentukan
Auto Exposure Lock
oleh kecermatan fotografernya dalam Kalau mode pemotretan yang di­
memilih titik fokus (focus point). Titik fokus
gunakan mode otomatis (Auto dan
yang detailnya paling tajam mewakili
Progra m) atau semi otomatis (Aperture
apa yang ingin disampaikan fotografer
Priority dan Shutter Pri ority), perubah­
lewat fotonya. Dikaitkan dengan pilihan
an posisi kamera bisa menimbulkan
aperture untuk pengendalian ruang
tajam, elemen lain di luar ruang tajam perubahan pencahayaan. Supaya
dapat dibuat kabur supaya daya tarik pencahayaan tetap,
focus point gambar semakin kuat. Foto eksposurnya perlu dikunci AEL
semakin unik. dengan tombol AE Lock.

u
.,.,
(/)

PENGATURAN FOKUS I 137


I -......,,,,\...,......
; i';;i;:;;;;
· ,
I

... ..... ..

------;1 __ --;1_
-Ji e;....,.

Saat menemukan lokasi dengan komposisi


yang menarik tapi belum ada subjek
untuk menghidupkan gambar tersebut,
kita hanya perlu sedikit bersabar untuk
menunggu subjek itu lewat.

Selama proses menunggu tersebut,


siapkan kamera pada posisi yang akan
menghasi lkan komposisi foto yang Anda
inginkan. Selama proses menjebak subjek
yang akan lewat tersebut, tentukan titik
pre-focus dengan cara melakukan lock
focus. Cara tersebut jitu untuk membuat
foto Anda memiliki fokus yang tepat
dengan komposisi gambar yang menarik.
Contohnya, foto ini juga diambil dengan
teknik lock focus.

.--..,
-.......i.., �

--- -------

. "1----
--· ---- --
,,,, *"••� I
,c;;-:
•.;:>= ...

..
·--
• -e, ·� I
' • -
.'

1-
,. �?7
. .• ,..
BAB 5
Mata Lensa
D engan mata, manusia bisa melihat dan
mengagumi keindahan dunia. Dalam
fotografi, fungsi mata dialihkan ke lensa.
Karena itu, pilihan lensa memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap hasil foto Anda. Bab
ini berisi informasi tencang fitur seputar lensa.
Dengan demikian, Anda akan memiliki bekal
yang cukup untuk memilih lensa mana yang
tepat sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhan.

Lcnsa 142

Focal Length 144

Sudut Gambar 148

Karakter Lensa \X!ide Angle 150

Karaktcr Lcnsa Tele 154

Kccepatan Lensa 158

T.ensa Zoom 162

Chromatic Aberration 166

Camera Shake 168

1\lenciptakan Efek dengan Lensa 172

1\lemilih Lensa 176

Pedagang Rempah: Foto yang diambil


dengan lensa Sony Vari o Sonnar T* 1 6-35mm
f/2.8 ZA Carl Zeiss ini memiliki ketajaman dan
reproduksi warna yang sempurna. Tanda [ * J
pada lensa ini menandakan bahwa ini adalah
lensa premium dari Sony yang menjanjikan
materi opti k berkualitas ti nggi untuk
mendapatkan hasil foto yang menawan.
u
(/)

MATA LENSA I 141


D
alam fotografi, inilah sesungguhnya n1ata
Anda. Jika mata schat dan baik, maka
segala scsuatu bisa mcnjadi lcbih tajam,
jernih, dan indah. Oleh karena itu, Anda harus da­
pat memilih lensa secara cermat. Dari sekian banyak
pilihan lensa yang ada, ten tunya, ada satu lensa yang
paling cocok dcngan kcbiasaan Anda memotret.
Dalam hal kualitas, Sony telah membangun re­
pucasi lensa-nya sejak era Minolta. Ditambah de­
ngan dukungan Carl Zeiss, lcnsa-lensa Sony mcn­
janjikan hasil gambar dengan reproduksi warna
135 yang akurat dan detail yang cajam. Sony memiliki
sejumlah ceknologi yang terus berkembang untuk
lcnsanya. Mulai dari tcknologi Silent Sonic :Motor
(SSl'vl) yang membuat lensa mampu bekerja dengan
senyap, sampai pemakaian maceri optik khusus yang
mampu meminimalisasi cerjadinya dispersi cahaya
sehingga gambar menjadi lebih tajam.

( Kompatibel - Label [ T J menandakan


bahwa lensa Zeiss Vario-Sonnar 16-35
mm f/2.8 T* ZA SSM kompati bel dengan
• kamera OSLR denga n format sensor 35
mm - full format. Sedangkan lensa dari
Sony dengan label [ OT I menandakan
bahwa lensa seperti Sony 18-70 mm f/3.5-
5.6 OT di rancang untuk pemakaian pada
kamera di gital dengan sensor berformat
APS-C, sensor dengan crop factor 1 .Sx.

u
(/)

142 I BEDAH KAMERA


Kecepatan Lensa adalah bukaan aperture terbesar yang
dimiliki oleh lensa. Semakin besar bukaan lensa berarti lensa dapat
digunakan untuk mendapatkan kecepatan shutter yang lebih
cepat Lensa cepat umumnya digunakan di situasi minim cahaya.
Diameter Filter. Filter
adalah optik khusus Panjang Fokal adalah nilai cakupan gambar dari lensa.
yang dipasang di Semakin kecil nilainya cakupan gambar semakin lebar. Lensanya

depan lensa untuk dinamakan lensa wide-angle. Semakin besar nilainya cakupan

tujuan melindungi opti k gambar lebih sempit. Lensanya dinamakan lensa tele.

lensa atau mendapat­


kan efek khusus. Lensa Zero Aberration adalah indikasi bahwa
perl u dilindungi karena lensa terbuat dari materi khusus yang memiliki

harga filter jauh lebi h kemampuan reproduksi warna yang lebih akurat

murah dibanding lensa. dengan ca cat chromatic aberration yang minimal.

Silent Sonic Motor. Motor lensa Fokus Terdekat.


bekerja dengan senyap saat Lensa makro ini
a utofokus seda ng bekerja. memiliki jarak fokus
terdekat 45 cm.

u
(/)

MATA LENSA I 143


Focal Length

L
ensa dikelompokkan dan diberi nama terdapat lensa dengan panjang fokal 50 mm yang
berdasarkan.focallenglh-nya. Focallength (atau dinamakan dengan lensa normal. Diberi nama
panjang fokal) dinyatakan dalam satuan mm lensa normal karena sudut pandang yang di1niliki
(milimeter), adalah jarak dari titik pusat lensa ke titik oleh lensa tersebut seperti sudut pandang mata
fokal lensa. Titik fokal adalah titik tempat cerben­ manusia. Saat menggunakannya untuk membidik
tukn>,a bayangan subjek yang berada di jarak tak gambar, bidang pandang lensa cersebuc terlihac
tcrhingga (infinity) saat diproycksikan oleh lensa. normal seperti sedang cliamati dengan mata telan­
Focal lenglh suatu lensa memengaruhi jang Qebar sudut pandang 46").
besarnya sudut gambar. Semakin pendekfaca/
length-nya, sudut gambar mcnjadi makin bcsar. K a ­
Lensa Zoom: Untuk memberikon neksibilitos
rena itu, lcnsa bcr-focal length pcndck dinamakan
di lapangan, produsen pun merancang
sebagai lensa 1oide-a11gle (lensa bersudut lebar). Di
lensa zoom dengan rentang focal length
lapangan, lensa wide-angle cocok untuk merekam
subjek dengan situasi yang terjadi di sekelilingnya. yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya, jurnalistik, dokumentasi, pemandang­ Dengan demikian, beberapa lensa dengan
an, dan sebagainya. Sedangkan lensa yang memiliki focal length berbeda cukup terwakili oleh
focal length panjang akan memiliki sudut gambar satu lensa zoom tersebut. Contohnya, lensa
yang kecil. Karena suduc gambar kecil, lensa ini Lumix Vari o GX 1 4 -42 mm F/3.5-5.6 Asph.
memenuhi bidang gambar dengan detail. Lensa seperti ini lebih praktis untuk keper­
Biasanya, untuk membuat subjek memenuhi luan dokumentasi sehari-hari.
bidang gambar, pemotretan harus dilakukan dari
jarak dckat. Dcngan lcnsa tde, yang memiliki sudut
gambar sempit, bidang gambar dapat dipenuhi
dengan gambar subjek tanpa harus mcndckat ke
mereka, walaupun subjek berdiri pada jarak yang
cukup jauh. Oleh sebab itu, lensa tele cocok diguna­
kan untuk pemocrctan olahraga, fotografi alam liar,
panggung, candid, dan scbagainya.
Yang termasuk lensa wide-angle adalah
lensa yang memilikifocal length 35 mm ke bawah.
Sedangkan lensa yang masuk kategori lensa tele
adalah lensa yang memilki.foca/ length lebih dari
80 mm. Di antara kedua kelompok lensa tersebut,

u
(/)
"'
144 I BEDAH KAMERA �
t•

MATA LENSA I 145


Sistem Kamera: Sebenarnya, kemampuan optimal
lensa menangkap si tuasi seluas bidang pandang
seperti pada gambar di samping ini berl aku saat
lenso digunokon podo komero film 35 mm. Di
era digital, kamera yang memiliki ukuran sensor Bidang
setoro dengon komero film 35 mm dikenol dengon Pandang
kamera Full Frame. Contohnya, Sony Alpha 900, Infinity
Nikon D4, Canon EOS SD Mark UL Kamera-kamera
tersebut masuk ke dalam kelas DSLR profesional.

Konsekuensi dari digunakannya sensor Full Frame,


harga kamera profesional menjadi mahal dan Bidang
ukurannya pun sangat besar. Dengan alasan Gambar
tersebut, kamera DSLR di kelas semi profesional
atau entry level diciptakan dengan standar
sensor yang ukurannya lebih kecil. Ada yang
menggunakan standar APS-C, ada yang
menggunakan standar Micro Four Third seperti
yang digunakan Panasonic dan Ol ympus.

Waktu lensa dipasang pada kamera di gital


bersensor APS-C, situasi yang terekam oleh
sensor kamera menjadi lebih kecil (seluas bidang
gambar). Hal tersebut terjadi karena berlaku crop
factor pada kamera APS-C dan Micro Four Third.
Area gambar yang terekam oleh sensor kamera
lebih kecil dari bidang pandang lensanya. Artinya,
kalau lensa 50 mm dipasang pada Nikon D7200

--
yang memiliki crop factor 1,Sx, area gambar yang
terekam oleh sensor ekuivalen dengan hasil lensa
75 mm podo komero SLR film 35 mm. Komero
dengan standar Micro Four Third, seperti Olympus
OM-D E-MS atau Panasonic Lumix DMC-GFS,
bahkan memiliki crop factor hingga 2x.

Keuntungannya, saat lensa te/e digunakan pada


kamera bersensor APS-C, fungsinya akan lebih
optimal. Seba l iknya, lensa wide angle menjadi
kurang optimal saat dipasang pada kamera
digital dengan crop factor 1,Sx terse but.

u
(/)

146 I BEDAH KAMERA


/

Sudut
Vertikal

Sudut
Gambar
SENSOR
• KAMERA
APS-C

LENSA
Titik

------
Fokal

Sumber: Vincent Bockaert, 2003

u
.,.,
(/)

MATA LENSA I 147


Sudut Gambar

S
aat membidik subjek lewat viewfinder, Anda
akan melihat bidang horizontal-vertikal
yang cakupan area pandangnya tcrganrung
panjang fokal lensa yang digunakan clan jarak
kamera dengan subjek Garak fokus). Dengan jarak
fokus sruna, kalau grunbar kedua diambil dengan
lensa yang mcmiliki panjang fokal yang lcbih
panjang dari gambar pertama, maka di viewfinder
subjek akan rerlihat lebih besar. Hal tersebut cerjadi
karena sudut gambar pada gambar kedua menjadi
sempit.
Sudut gambar (picture angle) adalah sudut yang
Gambar 4048 x 3049 pixel (12.31 Mega pixel) yang
terbentuk oleh dua sudut bidang pandang yang dihasilkan oleh lensa 28 mm. Area yang terekam
sating berhadapan terhadap lensa kamera. Lensa ke dalam gambar lebih luas.
dengan panjang fokal pendek (seperti lensa 28
mm) mcmiliki sudut gambar yang lcbar, scdangkan
lensa dengan panjang fokal yang lebih panjang
(seperti lensa 200 mm) memiliki sudut gambar
yang sempit. Akibat dari perubahan sudut gambar
dari lcnsa wide ke lensa tele pada subjek yang sama
dapat dilihat pada gambar di samping ini.
\X'alaupun area pandang lcnsa lebih sempit,
ha! tersebut tidak memengacuhi resolusi gambar
yang terckam oleh kamcra. Karena, kedua bidang
pandang tersebut diproyeksikan pada sensor
yang memiliki jumlah sci foto elektrik yang sama.
Contoh, sensor memiliki ukuran 23.7 x 15.6 mm
dcngan rcsolusi 6.24 Mcgapixcl, maka ukuran
gambar digital yang dihasilkan oleh kedua lcnsa
Gambar 4048 x 3049 pixel (12,31 Mega pixel) yang
tersebut adalah 6.24 i\legapixel. Dengan demikian, dihasilkan oleh lensa tele 200 mm. Area gambar
jika kedua gambar tersebut dicetak dengan ukuran yang terekam lebih sempit, sehingga detail subjek
yang sruna besar, keduanya akan memiliki hasil menjadi lebih menonjol.
cctak dengan kualitas setara.

u
(/)
"'

148 I BEDAH KAMERA
......., ...
"'
.D

::.::
� "'
E
...0
"' -
0
::I
..,
0:
"'O
::I
en
V'J

KAMERA - Lensa Wide

-::I
"'O
::I
en

----- Jarak Fokus

KAMERA - Lensa Tele

u
"'
(/)

MATA LENSA I 149 �


Kara kter Lensa Wide Angle

l� lau kita sudah matang mcnguasai


komposisi, memotret dengan lensa M enciptakan Kedalaman
Memotret dengan lensa
uper lebar (wide-angle) akan terasa wide angle, kita akan menemukan
sangat menyenangkan karena lensa ini memberi­ gejala objek yang dekat dengan
kan banyak kclcluasaan karcna lcnsa jcnis ini bisa lensa ukurannya akan tampak
merekam banyak detail ke dalamnya. Selain itu, lebih besar. Sebal iknya, objek
dengan lensa wide-angle, kita bisa lebih banyak yang jaraknya semakin jauh
melakukan pemotretan kreatif dengan meman­ akan tampak semakin kecil.
faatkan distorsi benruknya. Cakupannya yang lebar Gejala distorsi ukuran tersebut
menuntut pengguna mengekplorasi objck, untuk menunjukkan adanya perbedaan
mcncmpatkannya di mana saja di dalam frame. jarak dari objek tersebut. Efek
Berikut ini, beberapa karakter lensa wide-angle tersebut bisa dimanfaatkan untuk
yang perlu kita ketahui supaya bisa menggunakan­ menimbulkan kesan kedalaman.
nya di saat tepat dengan komposisi yang juga tepat.

M enimbulkan Distorsi
Kalau kita melakukan
pemotretan dengan lensa wide
angle dari jarak yang sangat dekat,
bentuk objek akan mengalami
distorsi yang kuat. Oleh karena itu,
kita perlu berhati-hati pada saat
menggunakannya untuk memotret
orang. Kalau tertalu dekat, wajah
orang tersebut akan terkesan lebih
gemuk, pipinya terlihat lebih tebal.
Namun, efek distorsi tersebut bisa juga
dimanfaatkan untuk menonjolkan
objek tertentu sehingga terkesan lebih
dominan di dalam frame gambar.
Sebagai contoh, bentuk cangkul
pada foto di atas ini terl ihat lebih besar
sehingga gambaran pekerjaan subjek
tersebut sebagai petani menjadi lebih
menonjol. Fotografer berpengalaman
sering menggunakan efek ini untuk
memperkuat karakter gambar.

u
.,.,
(/)

150 I BEDAH KAMERA


M erekam Semuanya
Dengan cakupan yang sangat
lebar, bisa dikatakan lensa wide-angle
akan merekam apa saja yang ada di
depannya. Karakter ini sangat berguna untuk
merekam suasana. Baik itu di luar ruangan
atau dalam ruangan yang cukup sempit.
Karena banyak elemen visual yang masuk
ke frame, pengaturan komposisi lebih sulit.
Namun demikian, aplikasi lensa ini paling
banyak digunakan. Biasa digunakan pada
pemotretan landscape untuk menghasilkan
gambar yang lebih dramatis.

u
.,.,
(/)

MATA LENSA I 1 5 1
Taman Suropati
Dengan lensa super wide angle, hampir
semua elemen visual masuk ke dalam
gambar. Apabila peggabungan elemen­
elemen tersebut dilakukan dengan baik,
foto dapat lebih bercerita, lebih dramat is.
Perhatikan foto ini! Dengan lensa
7-14 mm, suasana sekumpulan orang
yang sedang berl atih biola di Ta man
Suropati terekam semuanya. Saking luas
cakupannya, area rumput di bagian
depan juga ikut terekam. Serakan
dedaunan yang masuk ke area gambar
justru menjadi pola yang membuat
gambar jadi lebih menari k. Walaupun
ada distorsi dari bentuk orangnya, hal
tersebut tidak mengurangi daya tari k dari
foto tersebut.
E
L
cnsa cclc tcrmasuk kcbutuhan scandar fek KompresiJarak
di fot0grafi. Tapi, lensa yang ukurannya Apa yang dimaksud dengan efek
relatif besar dan berat rersebut cukup kompresi jarak? Mengapa hal tersebut
menguras renaga kalau harus selalu membawanya. menjadi salah satu efek menarik lensa tele?
Untungnya, dengan semakin bcrkembangnya
Saat memotret objek berjajar yang berbeda
teknologi mirrocless dan dikembangkannya lcnsa
jarak dari lensa, objek yang berjajar tersebut
bersensor :Wlicro Four Third, ukuran lensa cele pun
seolah-olah memiliki jarak yang sama.
dapat dirancang dengan bentuk lebih ramping,
Jaraknya terkesan dikompresi, dirapatkan.
dengan bobot makin ringan.
Kala menemukan sekumpulan objek dengan
Untuk mengetahui, seperti apa aplikasi lensa elemen gari s yang kuat, seperti pohon,
tclc di lapangan, bcrikut ini bebcrapa karakter lcnsa ti ang listrik, pilar-pilar gedung, efek tersebut
tele yang menjadi alasan mengapa kita mesri mem­ bisa diaplikasi kan untuk mendapatkan foto
bawanya untuk mempermudah kita mendapatkan dengan komposi si yang menarik.
gambar yang scmpurna.

M emberiJarak Aman
Dengan lensa tele, objek
yang berada pada jarak yang
jauh tetap bisa ki ta ambil
secara close-up. Pada saat
ki ta melakukannya pemotretan
dalam siatuasi yang berbahaya,
misal memotret balap motor
atau hewan liar, jarak tersebut
akan membuat ki ta lebih aman.
Karena, memotret dari jarak jauh
tidak terlalu menarik perhati an
satwa, tidak mengganggu, dan
mengusik kenyamanan.

u
.,.,
(/)

154 I BEDAH KAMERA


M emenuhi Frame
Cara pa l ing mudah membuat foto yang
menarik adalah memenuhi frame gambar
dengan objek utama. Hanya menyisakan
sedikit ruang di sekelilingnya, atau bahkan
tidak ada sama sekali. Dengan demikian, objek
utama tersebut tampil dominan.

Lensa tele yang memiliki sifat cakupan gambar


yang sempit mempermudah kita untuk
memenuhi frame dengan detail. Kita bisa
melakukannya dari awal pengambilan gambar,
tanpa harus melakukan creping sehingga ti dak
sampai menurunkan kualitas gambar.

u
.,.,
(/)

MATA LENSA I 155


Kebalikan dari lensa wide angle, lensa
tele memiliki karakter memenuhi frame
gambar dengan detail. Detail tampil
menjadi sangat menonjol karena ti dak
banyak elemen vidual lain yang akan
menganggunya.

Komposisi yang dihasi lkan dengan lensa


tele pun cenderung sederhana. Dalam
hal ini, kecermatan memilih detail de­
ngan daya-tari k yang kuat menjadi
sangat penting. Seperti pada foto ini,
hanya dengan menampilkan detail
corak kain bati k yang d i rekam dengan
lensa 70-200 mm bisa menjadi sebuah
foto dekoratif yang mengesankan.

u
(/)

156 I BEDAH KAMERA


u
"'
(/)

MATA LENSA I 157 �


Kecepatan Lensa

P
erkembangan teknologi fotografi yang Yang termasuk lensa cepat adalah lensa
makin maju, tcrmasuk tcknologi lcnsanya, dcngan nilaifstop f/2.8 atau lebih kecil; tcrmasuk
bisa dikatakan bahwa hampir scmua lcnsa di dalam-nya adalah lcnsa yang mcmiliki nilaifstop
sekarang ini memiliki kualitas yang baik. Tecapi, terkecil pada f/1.8, f/1.4, atau f/1.2. Oleh sebab
Anda pasti tetap akan menemukan perbedaan itu, seorang fotografer yang sudah berpengalaman
kualitas dari dua lensa yang berbeda jauh harganya. berani membayar lensa cepat yang memiliki nilai
Padahal, lensa mcmiliki focal length yang hampir fstop konstan untuk sctiap perubahan panjang
Sama. Bahkan, hal tersebut terjadi pada lensa yang fokalnya.
dikeluarkan oleh pabrikan yang sama.
Dengan lensa seperti Sony OT 24-70 mm
Salah satu faktor pcmbcda tcrscbut adalah f/2.8 ZA atau Sony 70-200 mm f/2.8 G, Anda
"kecepacan lensa". Kecepatan lensa adalah ke­ masih dapat mendapatkan
mampuan lensa dalam mengatur intensitas cahaya kecepatan shutter cukup
yang masuk ke kamera. Lensa dikatakan sebagai tinggi saat digunakan d i
lcnsa bcrkcccparan tinggi apabila lensa tersebut situasi minim cahaya.
memiliki bukaan aperture lebar, sehingga dalam
situasi pencahayaan yang minim lensa tetap dapat
memasukkan cahaya dengan intensitas yang lebih Lensa normal
besar. Dengan demikian, pengambilan gambar da­ Sony 50 mm f/1.4
pat dilakukan dengan keccpatan shutter yang lebih adalah lensa cepat
ccpat. Anda tidak akan tcrganrung lagi dcngan yang kecil dan ri ngkas.
tripod dan Aash. Dengan kata lain, lensa cepat Yang terpenting, lensa normal biasa dipro­
lebih fleksibel terhadap segala situasi pencahayaan, duksi massal sehingga harganya relatif lebih
terutama d i tempat yang minim cahaya. murah dibanding lensa cepat yang lain.

Keuntungan lain dari pemakaian


lensa cepat adalah karakter DOF­
nya yang sempit. Mempermudah
kita untuk mendapatkan efek
gambar seperti pada contoh foto
di samping ini.Jari-jari yang dipilih
menjadi titi k fokus tajam, tapi
wajah yang ada di belakangnya
blur. Padahal, jarak antara
keduanya tidak terl alu jauh.

u
(/)
"'

158 I BEDAH KAMERA
Minim Cahaya: Dengan
memakai lensa cepat, kita
akan lebih leluasa memotret di
kondisi minim cahaya.

Foto yang diambil dengan


cahaya seadanya biasanya
akan memiliki mood (nuansa)
yang kuat. Sebagai contohnya,
cahaya temaram di dalam
gereja membuat foto ini
menjadi lebih dramati s.

u
(/)

MATA LENSA I 159


Lensa Zoom

S
alah satu keuntungan dari kamera digital ruangan maupun di luar ruangan. Di kelompok
SLR adalah kemampuan untuk melepas-tu­ cersebut, Anda bisa menggunakan lensa seperti
karkan lensa disesuaikan dengan keburuhan. Sony 18-70 rnm f/3.5-5.6. Untuk lensa alternacif
J\l!asalahnya, banyak sekali pilihan lensa dengan dari pabrikan third party, Anda bisa memakai
panjang fokal yang berbeda-beda, dari lensa Sigma DC 18-50 mm F/2.8 EX �'1acro atau Tam­
ultra-witk sampai super-tele. Tenrunya, akan sangat ron D l 11 17-50 mm r/2.8.
merepotkan jika Anda meski mcmbawa scmuanya
setiap akan melakukan pemotretan. Selain harus
mengeluarkan biaya lebih mahal untuk melakukan
invescasi kalau ingin memiliki setiap lensa tersebut,
membawa banyak lensa berarci beban yang Anda
tanggung juga semakin berat.
Untuk memecahkan masalah di atas,
pabrikan kamera mengembangkan lensa zoom.
Lensa zoom adalah lensa yang memiliki.focal length
bervariasi, yang mana.foca/ length lensa cersebuc
dapat diatur sesuai dengan keperluan. Maksud dari
lensa Z,OOm Sony 1 8 -250 mm f/3.5-6.3 adalah.focal
KECEPA1'AN RELATIF 1...1•:NSA
length lensa tersebut dapat diarur mulai darifar.al
Kalau Anda seri ng melakukan pemo­
length terpendek pada 18 mm dan kemudian dapar
tretan di luar ruang, di kondisi cahaya
diperpanjang sampai pada.foca/ length maksimal 250
berlimpah, faktor kecepatan lensa tidak
mm. Unruk memenuhi kebutuhan lensa denganfo­
menjadi masalah. Di situasi tersebut, Anda
cal length dari 18-250 mm, cukup diwakili oleh sacu
dapat memakai lensa seperti Fujinon
lensa ini. Lcbih praktis bukan?
50-230 mm f/4.5-6.7. Maksud dari f/4.5-6.7,
Bagaimana pun, dari sekian banyak lensa di panjang fokal SO mm bukaan aperture
Z,OOm yang ada, Anda recap harus menenrukan lensa terlebarnya f/4.S, di panjang fokal 230
Z,OOm mana yang scbaiknya lcbih dulu dimiliki. mm bukaan aperture terl ebar jadi f/6.7.
Perbedaan kecepatan di panjang fokal
Prioritaskan memilih lensa zoom yang dapat
berbeda tersebut dinamakan kecepatan
dipakai unruk meng-cover banyak siruasi pemotret­
relatif lensa.
an cerlebih dahulu. Dalam hal ini, lensa standard
Z,OOm. Lensa dengan rencang.foClll length 17-70 mm Lensa seperti Sony 70-200 mm f/2.BG me­
adalah pilihan lensa favorit. Lensa ini bisa dian­ miliki kecepatan konsta n di F/2.8.
dalkan untuk pemotretan dokumencasi di dalam

u
(/)

162 I BEDAH KAMERA


Lensa All-Round: Bayangkan! Apa jadinya kalau ki ta pergi naik
gunung tapi membawa bebera lensa sekali gus? Tentunya, bawaan
tersebut akan jadi beban tambahan, naik gunung jadi tidak nyaman.

Lensa zoom yang mewakili banyak focal length bisa menjadi solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Khususnya lensa zoom
all-round yang punya rentang focal length yang luas seperti Tamron
18-270 mm F/3.5-6.3 Di II VC PZD yang compact dan ringan.

u
(/)

MATA LENSA I 163


Lensa "Wide" Zoom

Lensa Sony 11-18 mm f/4.5-5.6 adalah lensa zoom yang dikembangkan


untuk kamera DSLR amatir Sony yang ber-crop factor 1 .Sx. Dengan
demikian, lensa tersebut berfungsi seperti lensa zoom 16,5-27 mm yang
dapat memberikan sudut pemotretan yang lebar bagi pengguna ka­
mera digital. Cocok untuk pemotretan interi or dan landscape.
Yang pertu diketahui, hati-hati saat memotret orang dari jarak dekat
dengan lensa super wide seperti ini, bisa menimbulkan distrosi bentuk,
seperti badan jadi terkesan lebih gemuk, atau bahkan bentuk kepala
seolah-olah jadi peyang.

.:Sil

u
(/)

164 I BEDAH KAMERA


Lensa "Standard" Zoom
Seka rang ini, lensa standardzoom
identik denga n isti lah lensa kit.
Biasa nya, lensa terse but dijadika n
satu paket pembelian dengan bodi
kamera. Lensa ki t umumnya memiliki
kecepatan relatif lensa f/3.5-5.6.
Contohnya, Canon EFS 18-50 mm
f/3.5=5.6 IS. Lensa jenis standard
zoom yang memiliki kecepatan
tinggi (f/2.8) biasanya masuk dalam
kelas lensa premium yang harganya
pun jauh lebih mahal.

Lensa "Tele" Zoom


Untuk lensa kelas consumer, Anda
bisa memilih Sony 55-200 mm
f/4-5.6D atau Sony 75-300 mm
f/4.5-5.6. Untuk lensa premiumnya,
Anda bisa mengandalkan lensa
Sony 70-200 mm f/2.BG . Lensa tele
memiliki tingkat pembesaran yang
ti nggi. Focal length 300 mm pada
kamera Sony Al pha 350 ekui valen
dengan panjang fokal 450 mm,
focal length seperti ini cocok untuk
aplikasi pemotretan alam liar dan
mengisolasi subjek di keramaian.

u
(/)

MATA LENSA I 165


Chromatic Aberration

L
ensa adalah bagian paling penring dari
kamera. Kamera digital boleh saja me­
miliki kelengkapan fasilitas seperti LCD
unt1.1k melihat hasil gambar secara instan sehingga
perbaikan pengambilan gambar segera dapat
dilakukan, built-in flash yang dapat membantu pen­
cahayaan di tcmpat gelap, atau fungsi WB untuk
rnengoreksi warna gambar menjadi lebih baik.
Tetapi, semua itu tidak akan maksimal jika Anda
tidak menggunakan lensa yang baik.
Kualitas lensa dapat dikctahui dari akurasi
warna clan ketajaman gambarnya. Memang, lensa
berkualitas tidaklah murah. Tecapi, untuk mencip­
takan foto yang sempurna, keberadaan lensa terse­
but sangat penting. Bahkan, kadang tidak cukup
dengan satl.1 lensa.
\X'akt1.1 cahaya sejajar dibiaskan oleh optik
lcnsa, cahaya akan kcluar mcnjadi spcktrum cahaya
berwarna-warni. Fenomena seperti ini dinamakan
dispersion (penyebaran cahaya). Pada fotografi,
penyebaran cahaya oleh lensa dapat menyebabkan
timbulnya warna tcrccnru di sekcliling subjck. Hal
seperti ini disebut chromatic aberration. Akibatnya,
kualitas gambar menunrn. Dengan kaca optik
biasa, efek chromatic aberation tidak dapat diperbaiki
sepenuhnya. Lensa harus dibuat dari material khu­
sus yang rncrniLiki nilai indcks penycbaran cahaya
rcndah. Scbagai comoh, jika gambar di samping
diLihat sekilas sepertinya tidak ada yang salah.
Tapi kalau detailnya diperbesar, maka akan rerlihat
sedikit warna biru-rnagenta yang memisahkan
objek dengan bagian terang, inilah yang dimaksud
dengan efek chromatic aberration.

u
(/)
"'

166 I BEDAH KAMERA
Karena icu, dikenal lensa seperti 1 ikon AF-S
IP-ED 28-70 mm (D) r/2.8, Canon Er 70-300
mm F/4.5-5.6 DO IS USM, Minolta APO 28-70
mm F/2.8G, atau Tamron SP AF Asph. XR Di
LD (IF) l'vlacro 28-75 mm/2.8. ED di lensa ikon
berarti F.xtra Low Dispersion, DO di Canon berarti
Diffractive Optic, APO di l'vfinolta bcrartiApochre>­
matic, dan LD di Tamron berarti Low Dispersion.
Istilah-istilah tersebut menunjukkan bahwa lensa
terbuat dari material khusus berkualitas tinggi
yang dapat mencegah terjadinya dispersi cahaya,
sehingga penyimpangan warna dapat dihindari.

Warna Ungu: Sekilas, foto di samping


ini terlihat sempurna. Tetapi, setelah
diperbesar pada bagi an yang memiliki
kontras tinggi, tampak warna ungu di
sekeliling batu yang berbatasan dengan
langit. Ca cat lensa karena kualitas
optiknya kurang sempurna inilah yang
dinamakan chromatic aberration.

u
(/)
"'
MATA LENSA I 167 �
Camera Shake
l(j ondisi minim cahaya sering memaksa
ki.ta mcnggunakan kecepatan shutter
ambat. Akibamya, scdikit saja tcrjadi
getaran pada kamera, gambar akan menjadi kurang
tajam (atau blur). lni disebabkan oleh camera shake.
l\'Iasalah tersebut dapat dipecahkan dengan tripod.
Tapi, posisi kamcra akan mcnjadi statis. Akibamya,
/\nda akan kesulitan mengubab-ubah posisi ka­
mera guna mencari angle pengambilan gambar
terbaik sehingga ang/,e menjadi monoton.
Untuk memecahkan masalah tersebut
dikembangkan teknologi anti shake yang bekerja
di dudukan sensor (shift sensor), secara digital pada
proses pengolahan datanya, clan yang bckcrja pada
lensa (dikenal dengan istilah optical image stabiliur).
Olympus menerapkan sistem image stabiliur pada
sensor, sedangkan Canon, Nikon, dan Fujifilm
pada sistem optiknya.

Foto Kabur: Apakah Anda sering mendapatkan


hasil yang kabur saat memotret di malam hari?
Biasanya, hal ini di sebabkan kita ti dak menyadari
kalau kecepatan shutterterlalu rendah. Akibatnya,
sedikit saja kamera bergetar hasi lnya akan kabur.

u
"'�
(/)

168 I BEDAH KAMERA


u
.,.,
(/)

MATA LENSA 169


Menciptakan
Efek dengan Lensa

W
akru lensa super wide-angle digunakan
untuk merekam objek yang didominasi
oleh garis lurus, biasanya, garis yang
berada jauh dari sumbu lensa akan terl ihat meleng­
kung berbentuk seperti tong. ltu disebut sebagai
barrel distortion. Hal ini terjacli karena kebanyakan
lensa widl}-angle mcmiliki optik dengan permukaan
melengkung yang hampir bulat. Dengan bentuk
permukaan seperti ini, lensa tidak dapat mem­
proyeksikan garis lurus pada permukaan sensor
dcngan scmpurna.
Lensafish-r,ye memiliki sudut pandang lebar
seperti mata ikan. Lensa ini mampu menangkap
cahaya yang datang dari hampir setengah lingkaran
penuh (180°). Lensa ini akan membuat garis lurus
terlihat melengkung sehingga objek yang ada di
tengah gambar akan terlihat menonjol keluar. \X'a­
lau secara umum distorsi ini berusaha clihilangkan
dari gambar, fotografer yang kreatif mengetahui
kapan saat yang tepat untuk menggunakan distorsi
dari lensafish-r,ye sebagai efek yang disengaja.
Scbaliknya, Jcnsa Lele mcmbuat objck yang
sebenarnya memiliki jarak terlihat menyatu dan
kehilangan kesan kcdalamannya. Dengan kata lain,
objek berjarak seperti dimampatkan (dikompresi).
Biasan)'a, efek lensa tele seperti ini dapat meng­
hasiJkan gambar yang bagus saac digunakan uncuk
merekam objek berpola.

u
(/)
"'
172 I BEDAH KAMERA �
M.Y.P. Ardianingtyas - Take Me

u
.,.,�
(/)

MATA LENSA I 173


u
"'
(/)

174 I BEDAH KAMERA �


la'rls
l meleng­
n dengan
r, sebuah

u
"'
(/)

MATA LENSA I 175 �


Memilih Lensa
APLIKASI LENSA
T
erdapat beberapa jenis lensa - lensa
wide, lcnsa normal, lensa Lele - yang
dipakai untuk pckcrjaan yang bcr­
beda. Pertanyaannya, lensa mana yang paling
tepat unruk digunakan? Untuk fotografer
B ila Anda menggunakan kamera digital dengan
cropfactor 1,5x, berikut ini adalah daftar lensa
yang dapat Anda pilih berdasarkan kegunaa1111ya.
profesional yang lcbih sering memotret di
Yang perlu diingat, cropfactor menjadikan panjang
srudio, lensa !ix 85 mm adalah lensa favorit.
fokal lcnsa menjadi lcbih panjang. Lcnsa 50 m.m di
Tetapi, bagi sebagian besar forografer yang
kamera dengan cropfaaor 1,5 kali ekuivalen dengan
memotrec untuk hobi dan hanya memiliki
lensa 75 mm.
budget terbacas, untuk membuac foro polrail
bisa mengandalkim lensa 50 mm.
10-24 mm L ensa super-wide dengan cakupan ruang
Untuk membuat subjek merasa nyaman gambar yang sangat lebar. Cocok untuk
dan ekspresinya menjadi wajar, kebanyakan pemotretan arsitekcur dan jurnalistik
fotografer amatir lebih suka memotret dari karena dapat menangkap suasana untuk
jarak yang cukup jauh dengan lensa tele. cempat yang sempit. L ensa ini meng­
Tetapi, para fotografcr profcsional yang s u ­ hasilkan distorsi perspektif yang kuat.
dah berpengalaman cenderung lebih memilih
lensa wide supaya bisa mengambil gambar 17-50 mm J\1asih termasuk lensa wide. Umumnya
dari jarak yang lebih dckat. Oleh karena bagi menjadi satu dalam lensa zoom 17-50
mcrcka ini, cksprcsi dan kcnyamanan subjek mm (atau 18-50 mm). Lebih cocok
bisa diciptakan melalui pendekatan yang lebih untuk pemotretan landskap karena
personal. cakupan lensanya masih cukup lebar.
Di era digital, lensa ini menggantikan
lensa normal. Jadikan lensa ini pilihan
pertama Anda, khususnya unruk lensa
cepat dcngan bukaan konscan F /2.8.
20mm Sistem lensa fix 20 mm lebih sederhana.
Oleh karena itu, tersedia lensa dengan
bukaan aperture besar. Ketajaman lensa
.fix lebih baik dibanding lcnsa zoom.
Cocok unruk fot0grafer profesional di
studio.

u
176 I BEDAH KAMERA -
"'
(/)
35mm Adanya cropfactor pada kamera digital
menjadjkan posisi lensa inj seperti lensa
normal. Pada bukaan aperture F/2.0,
kualitas gambar yang dihasilkan sangat
bagus dan viewfinder terlihat lebih terang.
50mm Harganya terjangkau, terutama untuk
lensa 50 m m F/1.8. Gambar yang di­
hasilkan tajam. Ukurannya kecil, mudah
dibawa ke mana saja.
85mm Distorsi benruk yang ditimbulkan
cuh1p minim. Lensa ini cocok untuk
membuac foco pocrec di dalam ruangan.
100mm Untuk Anda yang suka dengan foto
makro, terdapat lensa 100 mm yang
bisa digunakan untk pemotretan mak ro.
Gambar yang dil1asilkan juga sangat ta­
jam. Bisa juga untuk memotret binatang
berukuran besar seperti gajah, kuda,
dan sebagainya.
135 mm Lensa Sony Sonnar 135 f/1.8 ZA
adalah salah satu lensafzx paling tajam.
Andal untuk outdoor arau indoor.
Harganya juga tidak terlalu mahal. Crop
70-200mm Lensa zoom cepat dengan aperture kons­ factor 1 ,5x menjadikan panjang fokal
tan F/2.8 adalah salah sat:u lensa favorit. 105-450 mm.
Selain mahal, ukurannya besar dan
500mm Lensa-lensa tele 500 mm (atau 600
berat. Dipakai unt:uk pemotretan pang­
mm) ke atas adalah lensa khusus untuk
gung dan olahraga di clalam ruangan.
pemotretan alam liar. Khusus lensa
70-300mm Panjang fokal terpanjang 300mm, cocok 600 mm, lebih dikenal sebagai lensa
unruk memotret binatang saat bersa­ "burung" karena panjang fokalnya yang
fari. Lensa dengan keceparan F/4.5- panjang ideal unt:uk melakukan pemo­
5.6 ukuranya cukup kccil dan ringan. tretan burung. Pemakai lensa ini sangat
tcrbatas.

u
.,.,�
(/)

MATA LENSA I 177


Foto Panggung: Kondisi ini termasuk dalam situasi khusus. Selain intensitas cahaya
minim, saat memotret panggung fotografer tidak leluasa memotret dari jarak dekat.
Oleh karena itu, diperlukan lensa tele dengan aperture lebar. Lensa cepat 70-200
mm F/2.8 umumnya menj adi lensa ravorit untuk melakukan pemotretan seperti ini.

u
"'
(/)


178 I BEDAH KAMERA
Lensa All-Round: Lensa ini memiliki cakupan panjang fokal yang sangat luas. Memiliki cakupan dari
sisi wide angle sampai super tele. Contohnya, lensa Tamron 18-270 mm F/3.5-6.3 D i l l VC PZD. Dengan
karakter tersebut, lensa ini sangat cocok untuk mendukung kegiatan travelling. Cukup membawa satu
lensa, kita bisa merekam apa saja. Selain lebih ringkas, beban bawaan tidak berl ebihan.

u
"'
(/)

MATA LENSA I 179 �


Dari sekian banyak pi lihan, lensa kit
yang menjadi bawan kamera adalah
salah satu opsi terbaik. Lensa 18-55 mm,
atau lensa 18-135 mm, memiliki cakupan
focal length yang paling banyak
dipakai untuk keperluan dokumentasi
sehari-hari. Foto ini adalah contoh dari
penggunaan lensa ki t 18-135 mm.

--
BAB 6
Aksesori Ka mera
D i era digital, di mana teknologi foto­
grafi sudah sangat maju, banyak sekali
aksesori kamera yang dapat Anda gunakan
untuk memaksimalkan kinerja kamera. Tetapi,
apakah Anda bermimpi untuk memiliki
semuanya? Apakah aksesori-aksesori tersebut
benar-benar Anda butuhkan?
Bab ini tidak menjelaskan tentang aksesori
secara detail. Buku ini memang berrujuan un­
tuk me1nbantu pen1ula untuk memaksimalkan
apa yang dimilikinya. K.alau pun Anda hanya
memiliki satu kamera clan satu lensa, Anda
diharapkan dapat belajar banyak dari buku ini.
Terutama, bagaimana menciptakan foto de­
ngan eksposur, sudut pemoo:etan, komposisi,
clan momen yang benar.

Aksesori Kamera 183

Tripod 188

Aash Eksrernal 190

Pri.nsip Pengaturan Flash Eksternal 192

Q&A Seputar Flash 194

Aksesori Flash 196

Filter 198

Galcri Foto 208

u
"'
(/)

AKSESORI KAMERA I 183 �


pod
--- 1ri

M o no p
od
-

sa g
sn ou\der

p orta b\e
c\<.up
o ata sa
P
crlcngkapan yang dibutuhkan oleh scorang Pada saat mcmottct landscape dcngan long
fotografer tidak cukup hanya dengan e.xpomre, Anda perlu menggunakan tripod. Jangan
sebuah kamera. Nlemang kamera adalah hal hanya asal memilih tripod. Carilah yang berbahan
yang paling utama, tapi untuk dapat memaksimal­ kuat clan kokoh sehingga tripod recap dapat berdiri
kan fungsi kamera, Anda perlu untuk melengkapi stabil saac digunakan uncuk mcnopang kamera.
diri dengan aksesori-aksesori lainnya.
Pada saat memotret suatu trip perjalanan, k e ­
Untuk keamanan, saat dibawa-bawa kamera beradaan portable data back11p akan rnembuat Anda
sebaiknya ditempackan pada tas khusus kamera. tidak akan khawatir kehabisan memori. lni lebih
Selain lebih kuat, tas kamera juga clidesain tahan praktis daripada Anda mcmbawa banyak kartu
terhadap perubahan cuaca. memori yang ukurannya lebih kecil.

Battery grip dapat menjacli pilihan kalau Beberapa aksesori lain seperti lens cleaner
Anda sering melakukan pemotretan di luar ruang. juga patut Anda percimbangkan. Selain itu, masih
Ditambah battery grip ukuran dan bobot bocli banyak lagi macam aksesori uncuk mcmaksimalkan
kamera memang akan lebih besar dan berat, tapi kamera.
Anda akan terbantu dengan energi ekstra yang
diberikannya. Dengan ficur seperti live view dan
ukuran LCD yang lebih besar, konsumsi baterai
kainera DSLR model baru cenderung lebih boros.

Flash Eksternal Ring Flash

u
(/)
"'
AKSESORI KAMERA I 185 �
u
"'
(/)

186 I BEDAH KAMERA �


Waterproof camera case: Dengan pemilihan
aksesori yang tepat, kamera dapat diopti ­
malkan penggunaannya. Bahkan, kamera
tersebut bisa digunakan untuk pemotretan
dalam kondisi yang ekstrem. Oleh karena
itu, dalam memilih kamera ada baiknya
perti mbangkan apa saja aksesori yang
dapat di gunakan di kamera tersebut. Selain
tripod, apakah kamera tersebut bisa bekerja
dengon sistem flash eksternol, otou memiliki
waterproof camera case yang mudah didi­
dapatkan di pasaran.

Contohnya, PowerShot S95 kamera pocket


prosumer keluaran Canon bisa digunakan
dengan waterproof case Skyblue MK-S95
yang bisa didapatkan dengan mudah di
pasaran dengan harga yang sangat terjang­
kau. Dengan menggunakan aksesori tersebut
kamera dapat digunakan untuk melakukan
pemotretan di bawah air hingga kedalaman
40 m. Contoh hasil dari penggunaan water­
proof case adalah foto liburan keluarga yang
diambi l di Pantai Wediombo di samping ini.
Hasilnya adalah foto unik dari si tuasi ekstrem
yang diambil di moment yang tepat.

u
"'
(/)

AKSESORI KAMERA I 187 �


Tripod

T
ripod masuk dalam daftar aksesori yang Ballhead: Kepala tri pod model
patut Anda miliki. Fungsinya tak tcrganci­ Ballhead keuntungannya lebih
kan kecika kita banyak melakukan pemo­ fleksibel diubah arahnya. Topi,
tretan dengan kecepatan shutter lambat, seperci posisinya kadang sedikit kurang
akurat. Selain itu, head model
saat memotret landscape, cityscape, star trail, milky
ini cenderung memiliki daya
way, dan sebagainya.
topang yang lebih besar. Untuk
Tripod, arnu kaki tiga, berfungsi membuat fotografi landscape lebih cocok
posisi kamera stabil. Karena iru, syarat terpenting menggunakan model ballhead.
dalam memilih tirpod adalah kokoh dan stabil.
Untungnya, penggunaan bahan karbon, alumium
alloy, mcmbuat tripod bcrkualitas baik, bobomya
jadi lebih ringan. Contohnya, tripod Coman Tlvl-
227A yang berbahan aluminium alloy. Apalagi,
tripod model scpcrti ini, saat tcrlipac panjangnya
hanya 30 cm. Bisa masuk ke dalam tas, nyaman
sekali dibawa travelling ke mana saja.
Head 3-Way: Arahnya diubah le­
wat ti ga poros yang diatur satu per
satu. Head dengan sistem 3-way
akan memberikan posisi yang
Gorilla Pod: Untuk situasi khusus, dudukan lebih presi si. Khususnya untuk
kamera yang patut dipertimbangkan pengaturan sum bu vertikal dan
adalah Gorilla Pod. Dengan kaki yang bisa horizontal. Head model 3-way
ditekuk-tekuk secoro fteksibel, Gori lla Pod sangat cocok untuk kebutuh­
bisa dililitkan di dahan, tiang, atau diduduk­ on fotogrofi orsitektur.
kan pada permukaan yang ti dak rata.
Yang terpenting, pasti kan
head 3-way yang Anda
miliki benar-benar kokoh
supaya tidak kalah
dengan kamera
yang dibebankan di
atasnya.

u
(/)

188 I BEDAH KAMEI


u
"'
(/)

AKSESORI KAMERA I 189 �


Flash Eksternal

U
ntuk mcngarasi keterbatasan cahaya, kita
Tombol Ti lt-and-Shift - Kalau flash ditembakkan
bisa menggunakan cahaya tambahan.
langsung ke subjek, cahaya yang jatuh akan
Sumber cahaya tambahan yang paling
ter1alu keras. Tombol til t-and-shift di head flash
populer adalah lampu kilat (fl.ash). Dulu, untuk
eksternal dapat dimanfaatkan untuk memantul-
mendapackan eksposur yang pas harus melakukan
kan tembakan flash ke langit-langit atau tembok ----­
perhitungan secara manual berdasarkan Guide
supaya cahaya yang jatuh ke subjek menjadi
Number (GN) pada nilai ISO tertentu dibandingkan
lebih lembut. Teknik ini disebut teknik boundng.
dengan jarak fokusnya. Guide Number (GN) adalah
nilai yang menunjukkan kekuatan tembakan cahaya
sebuah flash. Setiap flash memiliki nilai GN yang
bcrbeda-bcda. Nilai GN makin tinggi pancaran
cahayanya makin kuat.
Teknologijlash sekarang ini sudah bisa m e ­
ncncukan tcmbakannya seca.ra otomatis berdasar­
kan nilai cksposur kamera. Dcngan kata lain, kita
menencukan bukaan aperlure- nya cerlebih dulu,
kemudianjlash akan secara otomatis menyesuaikan
kekuacan tembakannya sehingga hasilnya tetap
akurac dengan cara yang lebih prakcis. Flash Ratio - Di rasi o 1/1 (full power). flash menem­
bakkan cahaya terkuatnya. Kekuatan tersebut
dapat diperkecil dengan menurunkan flash ratio­
nya. Umumnya, rasio terkecil di 1 /64-11128.

Gambar di atas adalah contoh penggunaan flash


Synch Speed ratio 1/128. Untuk bisa merekam cahaya senja
di latar belakang subjek, pemotretan dilakukan
Synch speed adalah kecepatan shut/er tertinggi di mana
dengan ISO tinggi dan aperture besar. Karena itu,
kita masih bisa memotret denganjlash. Kalau kecepatan
cahaya flash ti dak boleh terlalu kuat. Solusinya,
sh11t1er-n ya di atas rJnch speed, tirai shutter akan menunip
flash ratio diturunkan.
terlebih dulu sebelum sensor terekpos secara penuh.
Akibacnya, bagian pcrmukaan sensor yang bclum scmpat
tercahayai akan gelap. Tirai di TTL (Through The Lens) Flash - Flash memancarkan
depan sensor harus terbuka pre-flash dulu, kemudian cahaya pantulnya di­
penuh supaya kamera dapat ukur untuk mengetahui kekuatan flash yang meski
menangkap cahayajlash secara ditembakkan. Tembakan pre-flash dengan flash
sempurna. Umumnya, kamera utama sangat berdekatan. Mata kita pun tidak
mcmiliki nilai rJnch speed di menyadarinya. Asalkan subjek masi h dalam jang­
1 /200 -1 /250 detik. kauan. secara umum fitur TTL flash terbaru akan
bekerja dengan baik.
u
(/)

190 I BEDAH KAMERA


High Speed Synchro - Fitur high speedsychro
membuot flash eksternol biso digunokon dengon
kecepatan shutter tinggi di atas synch speed­
nya, misalnya 1/1000 atau 1/1250 deti k.

Fitur tersebut berguna untuk mengontrol ca­


haya sekitar (ambient). Contohnya, pada foto
di samping ini. Flash eksternal bisa beke�a di
kecepatan 1/5000 detik sehingga background
dapat dibuat lebih gelap tetapi subjeknya tetap
tercohoyoi oleh flash eksternol dengon boik.
Channel dan Group - Duo flash eksternol sejenis
harus diatur di channel yang sama - misal di chan­
nel 1 - supaya menyala bersamaan. Pengaturan
grup dibedokon berdosor flash rati o. Contohnyo,
slave unit 1 dengan nosh ratio 1 /4 diatur di grup A,
slave unit2di Grup B dengan flash ratio 1/8.

Multiple Flash - Soot ini, hompir semuo flash


eksternol high-end memiliki fitur koneksi
secara nirkabel supaya bisa d i gunakan bersa­
moon. Dengon sotu unit flash ekstemol dipo­
sang di kamera sebagai master unit, paling
tidok tigo flash ekstemol tombohon dopa!
dipicu dan dioperasikan sekali gus secara
off-shoe sebagai slave unit

Kecepatan Shutter - Supaya kerjanya


optimal, gunakan kecepatan shutter
ti dak melebihi synch speed-nya. Kita bisa
menggunakan kecepatan shutter tinggi
kolou flash eksternol yang digunokon
memiliki fitur high speed synchro (HSS}.

Aperture - Fungsi kontrol cohoyo flash di


kamera dijalankan oleh aperture. Kalau
Zoom - Fitur zoom berfungsi mengontrol penye­ eksposur terlalu terang, kecilkan bukaan
baran ca haya. Dengan mode automaticzoom, aperture. Kalau gelap, bukaan aperture
secara otomatis konsentrasi cahayanya disesuai­ diperlebar. Fungsi ini harus dilakukan kalau
kan dengan panjang fokal lensa. kilo menggunokon flash manual.
u
(/)

AKSESORI KAMERA 191


Prinsip Pengaturan Flash Eksternal
<:
I
au kita mcnggunakan fl.ash cktcrnal anya dari flash terscbut dcngan mcngarur nilai
secara manual, ada dua hal yang perlu flash ratio-nya. Namun secara umum, mengoncrol
ilakukan untuk mendapatkan ekspo­ cahaya flash dengan aperture lebih sering digu­
sur yang sempurna: mengontrol cahaya fl.ash dan nakan. Oleh karena, tidak semua fl.ash ekscernal
cahaya sckitar (ambient). Di kamcra, intensitas dilcngkapi ficur pcngacuranj/ash ratio. Concohnya,
cahaya dari fl.ash eksternal dapat dikendalikan flash eksternal murah seperti Amity 820MZ atau
dengan mengatur besar-kecilnya bukaan aperrure. EVO 720. Flash-flash seperti ini selalu menembak
Pilihan lainnya, kita mengatur intensicas cahay- dengan incesitas cahaya secarafu/1 power.

Mengontrol Cahaya Flash


1 25 I F1 8
Kecepatan Shutter: Kecepatan
shutter tidak berpengaruh pada
pengukuran eksposur flash yang
bekerja secara manual. Yang
terpenting, tentu ka nla h kece­
pata n shutterselalu di bawah
shync speedkamera.

I

1 25 F1 1
Under Exposed: Kalau hasil
gelap (under exposed}, cukup
perbesar bukaan aperture-nya.
Lakukan langkah seperti ini
sampai Anda mendapatkan
eksposur yang diinginkan.


125 I F7. 1
Over Exposed: Apakah sekali
memperkecil bukaan aperture
, '
hasilnya langsung tepat? Kalau
masih terl alu terang, perkecil
..
lagi bukaan aperture-nya sam­
pai eksposurnya pas.

u
(/)

192 I BEDAH KAMERA


Supoyo eksposur fiost1 okurot. biosokon me­
Saat ingin mcngombinasikan cahaya flash
ngukur cahaya ambient dahulu menentukan
dengan cahaya sekicar (ambient), kita baru menga­
intcnsitos cohoyo fiosh ckstcrnol dcnqon
n1r keceparnn shurter-nya. Kalau cahaya ambient mangatur nos/1 ratio nyo. Dengon fitur TTL.
terasa lebih gelap, kecepatan shutter-nya diperlam­ okurasi fiosh ckstcrnol dipcrmudoh dcngon
bar. Scbaliknya, keccparan shutter perlu diperccpac melakukan nosh exposure lock (FEL). Caranya
kalau cahaya ambient terlalu terang . Hal ini sering hanya dengan menekan tombol AE-Lock di
dilakukan saat kita melakukan pemotretan dengan bodi kamera lebih dulu.
teknik mix.fighting clan s/010 synchro.

M engontrol Ca haya Ambient


1 25 I F14 200 I F2.8 I
Aperture: Untuk mendapat eksposur Background Gelap. engan
yang pas, lakukan pengaturan nilai aperture sama, foto ini
pada bukaan aperture. Perlebar menunjukkan ekpsosur flash
bukaannya kalau masih terlalu yang akurat. Tapi, dengan
gelap, atau perkecil kalau hasilnya kecepatan shutter 1/200
terl alu terang. deti k cahaya ambient di latar
belakang terekam terlalu gelap.

1 25 I F9 1 00 I F2.8
Eksposur Tepat: Perubahan bukaan Kecepatan Shutter: Dengan
aperture dilakukan sampai eksposur menurunkan kecepatan
pas. Untuk mengetahui hasilnya, kita shutter di 1/100 detik, cahaya
dapat melihatnya langsung di layar ambient di background jadi
LCD. Dalam kasus ini, eksposur pa­ lebih terang. Tapi, eksposur
ling pas diperoleh di f/9. flash di subjek tetap.

1 25 I F5.6 30 I F2.8
Over Exposed: Kalau hasil gambar Lebih Terang: Setelah
pertama terlalu terang (over ex­ kecepatan shutter diturunkan
posed), seperti pada contoh foto di jadi 1 /30 detik, intensitas
samping ini, kita tinggal mem perke­ cahaya ambient di latar
c i l bukaan aperturekamera. belakang menjadi jauh lebih
terang.

u
(/)

AKSESORI KAMERA 193


Q&A Seputar Flash

F
lash modern memang bekerja semakin
canggih sehingga mempermudah foto­
grafcr. Namun dcmikian, uncuk mendapac­
kan hasil yang maksimal kita cctap pcrlu mcm­
pelajari karakter Aash tersebut. Berikut ini adalah
beberapa permasalahan yang sering terjadi seputar
penggunaan Rash ekscernal, terutama tentang cfek
yang ditimbulkannya, serta kapan wakcu yang tepat
Tercahayai Baik Sebagian
unnik menggunakannya. Sebab: Subjek jaraknya berbeda. Karena i tu,
subjek yang jouh dori flash okon ter1ihot lebih
gelap dibanding yang lainnya. Cahaya flash tidak
menjangkau tern pat tersebut secara merata.

Solusi: Atur subjek agar berkumpul pada jarak yang


soma dori flash. Atou gunokon teknik multiple flash
yang masing-masi ng mencahayai subjek tersebut.

Subjek Bergerak Kabur


Sebab: Sadar atau ti dak sadar ki ta
menggunakan kecepatan shutter yang
terl alu rendah.

Solusi: Mengatur flash eksternal pada


mode second curtaint. Flash akan me­
nyala di akhir waktu eksposur sehingga
gerakan subjek dapat dibekukan.

Subjek Gelap Pantulan Cahaya


Sebab: Subjek under ex­ Sebab: Cohoya flash yang
posed. lntensitas cahaya datang dari arah tegak lurus
pada subjek terl alu sedikit. dipantulkan kembali oleh
permukaan obj ek yang pu­
Solusi: Anda dapat meng­ nyo si fot mengki lat (reflektif).
gunakan flash sebagai
fill-in, cahaya pengisi pada Solusi: Ambillah posisi me­
sub ek yang kekurangan nyudut untuk menghindari
j
cahaya. Dengan demikian, pantulan cahayanya.
pencaha-yaan pada subjek Dengan menggunokon flash
menjadi lebih baik. secara off-shoe, mencegah
pontulon flash poda permu­
koon reflektif lebih mudoh
dilakukan.

u
(/)

194 I BEDAH KAMERA


Karakter Cahaya Keras
Sebab: Fl ash diarahkan langsung ke subjek.
Membuat cahaya yang jatuh ke subjek sa­
ngat kuat sehingga kontrasnya tinggi.

Selusi: Diperl embut dengan melakukan


boundng. Mengubah sudut head-flash ke
arah atas sekitar 45°-60°. Dengan demikian,
cahoyo flash lebih menyebor. Solusi loinnyo,
memosongi diffuser podo flash tersebut.

Problem Poto Under Exposed

W alaupun sudah memakai flash e k ­


stcrnal, foto tcrkadang masih gclap
(under exposed). Berikut beberapa kemung­
belum lampu sinyal yang menandakan
cncrgi flash tclah terisi pcnuh mcnyala.

Solusi: Tunggu sinyal yang m e ­


kinan penyebab foco yang diambil dengan
nunjukkan energi flash telah rerisi
flash masih under exposed:
penuh! Flash mahal un1umnya memiliki
1. Ruangan terlalu gelap clan besar: rerycli11g time lebih cepat. Memakai b a ­
Ruangan gelap bersifat menyerap terai rechargeable berkualitas baik juga
cahaya. Ruangan terlalu besar membuac bisa mempercepat rerycling time.
pantulan flash di dinding dan langit­
langit menjadi tidak efektif. 3. Cahaya flash kurang kuat: Ka-
lau foto under exposed terlalu sering,
Solusi: Naikkan eksposur sekitar satu
kemungkinan cahaya flash lebih Jemah
scop dari nilai normalnya. Kompensasi
dari yang kita pikirkan.
scperti ini bisa dilakukan pada saat me­
motret di luar ruangan di malam hari Solusi: Turunkan niJai ISO di menu
acau di ruangan berukuran besar. flash. Setiap kali menurunkan nilai ISO,
kekuatan ce1nbakan flash naik sebesar
2. Energi flash tidak penuh: Kalau 1111- satu stop. Contoh, jika nilai ISO flash
der exposed- nya hanya terjadi sekali, saat adalah ISO 400, maka rurunkan pada
iru saja, kemungkinan kica cerlalu cepat 200. Foto akan mendapatkan intensicas
memocret. Pemocrecan dilakukan se- pencahayaan saru stop lebih banyak.

u
(/)

AKSESORI KAMERA I 195


Aksesori Flash

F
lash mcmiliki portabilitas yang tinggi. D c ­
ngan ukuran yang ringkas dan ringan, riga
buah Rash bisa dibawa serta di dalam saru
tas kamera sekaligus. Membuat kita leluasa untuk
mcndapackan dimcnsi cahaya yang diinginkan.
Dengan baterai yang juga portable, Rash cksccrnal
bisa cligunakan di mana saja, kapan saja.
Dirambah dcngan semakin banyaknya pilih­
an akscsori unruk flash ckstcrnal, kica pun lebih
dLmudahkan uncuk mendapatkan karakter lampu
srudio dcngan mcnggunakan Rash eksternal.
Keras-lcmbucnya ccmbakan flash, arah jaruhnya
cahaya bisa dikontrol dengan mudah dengan me­
lepaskannya dari hot-shoe kamcra. Pcmakaian Rash
eksternal sccara off-shoe inilah yang dikcnal dengan
teknik strobisL. Unruk melakukan teknik strobisL
dengan hasil yang optimal, berikut ini sejumlah
pilihan akscsori yang bisa kita gunakan.

TTL Cord - Berfungsi untuk menyambungkan


flash eksternol ke hot-shoe. Ponjongnyo
sekitar 90 cm. Dengan menggunakan-
nyo. oroh tembokon flash depot sedikit
diubah sehingga gambar yang dihasil­
kannya menjadi lebih berdimensi.

u
(/)

196 I BEDAH KAMERA


Speedlite Kit - Dulu, kita mungkin hanya me­
ngenol oksesori seperti reflektor. diffuser. filter
warna, atau payung. Na mun sekarang ini, pi lih­
on oksesori untuk flash eksternol sudoh mokin
komplit dan mudah didapat. Untuk mendapat­
kon korokter cohoya yang l ebih spesifik sesuoi
kebutuhan, ki ta juga dapat memasang mini
softbox, beauty disc. honeycmb. atau snoot
podo flash eksternol.

Aksesori tersebut umumnya ditawarkan dalam


satu paket Speedlite Kit. Sebagai contohnya,
dalam satu paket Speedli te Kit keluaran Ever­
brait kita bisa menda­
patkan masing-masi ng
satu unit beauty disc,
diffuser, softbox, da n
snoot sekali gus.

Wireless Trigger - Kalau


serius ingin mendalami
pemokoion flash ek­
sternal, pertimbangkan
i
memil ki wireless trlggetf.
Menggunakan aksesori ini akan jauh lebih
TTL Wireless Trigger - Kolou ingin semuo fitur podo flash
fteksibel dibondi ng memokoi TTL-cord.
bekerja, TTL wi reless trigger merupakan pilihan terbaik. De­
Tri gger yang bekerja dengan frekuensi ngan wi reless tri gger seperti Photti x Odin kita bisa menga­
radio bisa bekerja cukup sensitif dan kon­ tur mode flash yang di gunokon. flash rati o. channel. don
sisten walaupun dalam kondisi terhalang. grup longsung dori tronsmitter-nyo. Songot fleksibel untuk
Hanya saja, wireless trlggerekonomis beragam situasi pemotretan.
umumnya bekerja secara manual.

Tripod - Dengan flash eksternal yang Baterai - Pilihan baterai


ukurannya kecil dan ringan, fungsi memiliki pengaruh yang
light-stand bisa diganti dengan tri pod. signifikon podo kemampuan
Tri pod kecil seperti Velbon Cube - recycling time flash eksternol.
seperti pada gambar di samping Baterai ti pe Ni-MH rechargeable
ini - cukup praktis di gunakan sebagai merupakan pilihan yang baik
dudukon olternoti f flash eksternol. De­ untuk flash eksternol. Seloin meno­
ngan ukurannya yang ringkas, Velbon warkan daya yang besar supaya
Cube dapat dimasukkan ke dalam tas durasi pemokoion flash lebi h lama.
backpack dengan mudah. Tapi, untuk baterai tipe ini akan membuat recycling
situasi yang berangin kencang, tri pod time flash menjodi lebih cepot.
mini seperti ini tidak direkomendasikan.

u
(/)

AKSESORI KAMERA I 197


Filter

F
ilter dipasang di bagian depan lcnsa. Man­
faatnya untuk penciptaan efek kreatif dan
juga melindungi lensa. Karena ditempel di
lensa, filter sebaiknya memiliki optik berkualitas
tinggi dan senantiasa terjaga kebersihannya. Ada
banyak pilihan filter. Tetapi, yang paling sering
cligunakan adalah filter UV {Ultra Violet), polariz.er,
ND (Neutral Density), GND (GradualNeutral Density
Red), dan l\1akro (close-up).
Meskipun di era digital efek filter ada yang
dapat dilakukan lcwat proses digital dengan soft1uare
pengolah gambar, misa filter warna, tetap ada
sejumlah filter yang perannya tidak tergantikan,
seperti filter ND, G D, dan Polarizer..

Filter UV/Skylight (1A)

Walaupun pengaruhnya kecil pada foto di era


fotogrofi digi tal, filter UV mosih bonyok dipokoi
sebogi pelindung lenso. Apobilo filter kotor,
Ando cukup membersihkannyo. Jika filler rusak
dan harus membeli yang baru, Anda tidap
perlu cemas karena harganya tidak semahal
membeli lensa baru. Filter UV sekarang ini
lebih berfungsi untuk melindungi optik bagian
depan lensa supaya tidak gampang terkena
goresan atau benturan langsung.

Filter Nisi Wide Band Pro UV

198 I BEDAH KAMERA


Filter Polarizer
Cahaya pantul yang datang ke lensa bi sa datang
dari banyak arah. Filter Polarizer berfungsi untuk
menyari ng cahaya tersebut dengan memilih dari
arah tertentu saja. Proses tersebut kasatmata,
tapi efeknya akan terlihat langsung di hasilnya.
Dengon filler Polari zer, soot memolrel di outdoor
ki ta bisa mendapatkan langit dengan warna biru
yang lebih pekat. Selain ilu, filler polori dapat
d i gunakan untuk mengu­
rangi pantulan cahaya
pada saat memotret
benda di balik
kaca atau air
sehingga objek di
dalamnya terl i­
Nisi Ul tra Slim PRO MC C-PL hat lebih jelas.

Step-Up Ring
Untuk pengguna kamera m i rrorl ess yang
lensonyo memiliki diameter ring filter kecil
(37 mm, 42 mm, 46 mm, 52 mm), mencari
filter yang cocok masih cukup susoh.
Kalupun ada. harganya relatif masih cukup
mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut,
Anda bisa memasang step-up ri ng
Reflektif. Perhatikan dua foto in! Pada foto tanpa supaya bisa menggunakan
filler C-PL, cohoyo motohori yang joluh podo doun
filter dengan diameter
menimbulkon efek reflektif yang menyebobkon komero
lebih besar.
tidak bi sa merekam detail pada daun tersebut dengan
Conlohnyo, filler 58
boik. Podo foto dengon filter C-PL, efek reflektif tesebut
mm yang pali ng
dapat dihilangkan. Membuat detail daun pada foto
banyak ada di
di alas dopot terekom dengon lebih boik. Di fotografi
pasaran.
digital, peron filter Polari zer seperti podo foto di alas
tetap tidak tergantikan.

u
(/)

AKSESORI KAMERA I 199


Filter Neutral Density (ND)

Filter Neutral Density (ND} berfungsi seperti


kacamata hitam. Filter ini mengurangi intensitas
cahaya yang masuk ke kamera tan pa mengubah
warna gambar. Filter ND secara khusus dipakai
pada waktu memotret di cahaya terang untuk
mendapatkan bukaan aperture yang lebih besar
untuk mempersempit DOF atau untuk mendapat­
kan kecepatan shutterlambat. Pada dasarnya,
setiop niloi 0.1 podo filter ND setoro dengon
1/3 f-stop. Dengon demikion. filter ND
0.1 dapat mengurangi penca­
hayaan sebesar 1/3 stop
don filter ND 0.3 dopot
mengurangi penca­
hayaan sebesar 1
stop.

N i si ND1000

Tripod: Untuk melakukan


teknik kecepatan shutter
lambat seperti pada
foto di samping ini, selain
menggunokon filter ND, jugo
diperlukan sebuah tri pod
yang kokoh yang akan
membuat posisi kamera
benar-benar stabil.

Bila perl u, untuk menekan


tombol shutter, Anda
menggunakan shutter
releasesupaya tidak ada
pengaruh sama sekali
pada kamera.

u
(/)
u
"'
(/)

AKSESORI KAMERA I 201 �


Soot menggunokon filter ND. pilihon kecepo­
tan shutter yang digunakan memiliki pengaruh
yang besar pa da karakter air yang bergerak.
Pada foto di halaman sebelumnya, dengan
kecepatan shutter 30 detik, air laut terekam
seperti kapas. Di foto ini, dengan kecepatan
shutter 1/2 detik, gerakan gelombang masih
sedikit terekam. Memberi karakter yang ber­
beda dengan foto sebelumnya.
U
ntuk mendapat efek yang beragam, sering
kali beberapa filter digunakan bersamaan.
Disusun secara bertumpuk. Nlisalnya,
filter ND ditumpuk dengan filter Gradual D.
Yang perlu dicermati, penggunaan filter bersama
kadang menimbulkan terjadinya vignetting. Ekspo­
sur di pinggir gambar menjadi sedikit gelap karena
intensitas eahaya yang masuk lewat bagian pinggir
lensa sedikit tertahan oleh ring filter yang dipasang
di depan lensa.
Dcngan lens holder, kita bahkan dapat
menggunakan dua sampai tiga filter sekaligus. Bisa
filter dengan karakter yang sama ataupun berbeda.
Sebagai cont0h, untuk menguatkan efeknya kita
bisa mengondisikan intensiras cahaya yang masuk
ke lensa lebih sedikit dengan menggunakan dua
filter D 8 sekaligus. Arau, filter D digabung
dengan Gradual D. Kombinasi penggunaannya
tergantung situasi dan kebutuhan.

Filter Gradual Neutral Density (GND)

Fi lter Neutral Density (ND} berfungsi seperti


kacamata hitam. Fi lter ini mengurangi inten­
sitas cahaya yang masuk ke kamera tanpa
mengubah warna gambar. Fi lter ND secara
khusus dipakai pada waktu memotret di
cahaya terang untuk mendapatkan bukaan
aperture yang lebih besar untuk mempersem­
pit DOF atau untuk mendapatkan kecepatan
shutter lambat. Pada dasarnya, seti ap nilai
0.1 pada filler ND setora dengan 1 /3 f-stop.
Dengon demikian. filter ND 0.1
dapat mengurangi
pencahayaan sebe­
sar 1 /3 stop don filter
N D 0.3 dapat me­
ngurangi penca­
hayaan sebesar
1 stop. Nisi Ultra Slim PRO GC-Gray

u
(/)

204 I BEDAH KAMERA


u
"'
(/)

AKSESORI KAMERA I 205 �


Filter Macro + Super Wide Angle

Untuk pengguna kamera saku digital dan lensa


kit dengan focal length terlebar 16-18 mm, untuk
mendapatkan cakupan sudut pemotretan yang
lebih luas dapat mempertimbangkan mengguna­
kon filter Wide Angle. Contoh. dengon memosong
filter seperti Nisi PRO Digital Super Wide AF 0.45x,
lensa 24 mm akan memiliki cakupan maki n lebar,
setara dengan lensa 10,8 mm.

Filter seperti Nisi PRO Digi tal Super Wide AF 0,4Sx


merupakan solusi yang ekonomis. Selain berman­
fool sebogoi wide angle converter. filler tersebul
jugo biso menjodi filler mokro honyo dengon
melepas optik di bagian depannya.

Yong perlu diperhotikon, dengon memokoi filler


tersebut kualitas gambar sedikit menurun. Seperti
foto di somping ini. filter Nisi Pro Super Wi de AF
0,4Sx menimbulkan distorsi yang cukup kuat dan
di bagian pinggir
gambar ketajaman­
nya turun. Namun,
untuk tujuan kreatif,
filter ini potul
diperti mba ngka n
karena prakti s.

u
(/)

206 I BEDAH KAMERA


u
"'
(/)

AKSESORI KAMERA I 207 �


Benteng Kerajaan Buton
Dalam kondisi berawan seperti ini, pemakaian
filter Gradual ND tipe sangat membantu
supaya eksposur yang dihasilkan lebih
seimbang. Eksposur di area bawah tepat.
tapi eksposur di bagian langitnya juga tetap
terjaga. Filter Gradual ND dan N D adalah dua
filter yang masih sangat berguna di era digital.
\

-.,..
/

Bale Rante - Sri Sadono


Dengan menggunakan filter gradual ND,
foto landscape Gunung Merapi yang
diambil dari Bale Rante, Kl aten, ini menjadi
lebih sempurna. Eksposur di bagian langit
dapat diturunkan sehingga warna birunya
menjadi pekat. Kesan udaranya yang ber­
sih, cuacanya yang baik semaki n kuat.
Daftar Pustaka
The Camera. Time Life Book. Nederland - Time Motif untuk Foto Anda. Peter Carpentier, Jan
Life International. 1975. Visser, Johan Den Ouden; Disantun oleh: Rlvl.
Soelarko. Semarang - Dahara Publishing. 1979.
The Great Theme. Time Life Book. Nederland
Time Life International. 1972 Perbedaan dan Persamaan antara Proses
secara Analog dengan Proses secara Digital.
Photographing Nature. Time Life Book.
Fotomedia - No.4 Tahun XL April 2003.
Nederland - Time Life International. 1971.
Kombinasi Dwi Cahaya. Heret Frasthio.
The Joy of Photographing People. Eastman
Fotomedia - No. 9 Tahun XI. September 2003.
Kodak Company. 1983.
Tips Membuat Gambar Digital. Focomcdia -
More Joy of Photography. Eastman Kodak
No.7 Tahun X. Juli 2002.
Company. �fassachusetts - Addison \Xlesley. 1988.
Memotret Landskap. Digital Photography Made
Winning Pictures: 100 Ideas for Outstanding
Easy. September 2004.
Photograph. Jeff \Xlignall. Eastman Kodak
Company. 1988. Workflow for Evaluating a Photograph.
JMSetzler. www. p hotos-of-the-year.com.
Photography. Barbara London,John Upton. New
York - Harper Collins College. 1994. Perspective. 2003-2005. www.photoinf.com
Alpha Teach Yourself Black and White Multiple Exposures. 2006. ww\v.fodors.com
Photography in 24 Hours. Thomas :McGovern.
Multiple Exposures. Tim Grey. 2004. www.
Pearson Education, Inc. 2003.
TakeGreatPicrnres.com
123 Klik:: Petunjuk Memotret Kreatif untuk
l Ambient Light. www.phocography.com
Pemula. Dini Yozardi, Itta \'( iyono. Jakarta - PT
Gramedia Pustaka Utama. 2004. Color Temperature. W\V\\sphotography.com

u
(/)

212 I BEDAH KAMERA

Anda mungkin juga menyukai