Anda di halaman 1dari 148

BEAUTY PHOTOGRAPHY 10 STUDY BY CASE 48

Beauty Photography 12 Simple Beauty 50


--
~
I -.
Detail dan Warna 14 Sparkling 54

Lensa 16 58

Golden Rule 62
Ang le 18

--
Glamour Beauty 66

- - - Karakterlstlk 20
--
~~
]_
Overly White 70

STROBIST FOR BEAUTY 32

34
-- Pencahayaan Beauty

- ~ Smokey Eyes 74

I ...r I
Light Modifier 38
--
.
., J

....
Beauty in The Pool 78
."
)

8
Sensual White 84 White Bride 120

Hard Light 88 Audrey in Yellow 124

Eye of Beauty 94 LED Lig hts 128


......'
...

Simply Elegance 98 The Braids 132

A Little Flare 102 Supernova 136

Japan Vintage 106 PENUTUP

Ucapan Tenma Kasih 140

Soft Temptation 112


~

·.-
~

-
I ·i
-~
Tentang Penulis 143

'

Sliver Leia 116

9
,
I BEAUTY PHOTOGRA _PH_Y_
BEAUTY PHOTOGRAPHY
Definisi utama dari foto beauty adalah foto yang menampilkan atau menonjolkan tata
rlas dan kecantikan. Biasanya foto lni berupa close up atau tampak dekat, mulai dari leher
hingga kepala. Pada foto beaury, fokus utama foto adalah tata rias termasuk tata rambut
yang diaplikasikan pada model.

Pada foto beauty, tata riaslah yang harus ditonjolkan. Oleh karena itu wama, bentuk, dan
tekstur dari tata rias harus bisa kelihatan dengan baik. Tata rias pada foto beauty adalah
hasil karya darl seorang make up artist atau penata rias dan Anda sebagal fotografer harus
bisa menangkapnya dengan baik sesuai dari konsep yang ingin ditampilkan oleh penata
rias tersebut

Ada pula foto beauty yang menampilkan detail beauty yaltu hanya menampilkan bagian-
bagian tertentu dari wajah yang ingin difokuskan seperti misalnya mata, hidung, bibir, dan
sebagainya. Foto beauty semacam ini biasanya memiliki cropping yang sangat ketat untuk
menonjolkan detail yang jelas.

Foto beauty menarnpilkan suatu keindahan atau kecantikan, dan secara umum orang
memandang kecantikan sebagai sesuatu yang harus ditampllkan secara sempurna. Oleh
karena itu foto beauty juga menuntut kesempurnaan baik di dalam detail tata rias, rambut,
pose, ekspresi wajah model, hingga ke pencahayaannya.

12
Qi.
,,,
T

.,i ,
·1;1\,

..--

"'
.
'
\--t·
'
..

USERIAS MAGAZINE MODEL RENATA MAKE UPIRWAN DOKE


LENS24 70 MM EXPOSURE F/18. 1/100. ISO 200

13
DETAIL DAN WARNA
Foto beauty sangat mementingkan detail dan ketajaman. Setiap warna dan tekstur dari
wajah sang model jug a harus ditampilkan dengan tepat. Warna harus terhhat sesuai aslinya,
tekstur dan detail make up harus kelihatan jelas dan tajam.

Make up artist (penata rias) menggunakan warna-warna untuk mengungkapkan konsep


serta jenis produk yang ingin ditampilkannya. Sebagai fotografer, Anda harus mampu
menampilkan warna-warna seperti yang diharapkan oleh penata rias tersebut, jangan
sampai warna make up berubah, baik karena pengaruh lampu atau karena olah Photoshop.

Begitu pula detail make up dan tekstur kulit, keduanya harus ditampilkan dengan
tajam. Kadang ada beberapa foto beauty di mana kulit model terlihat terlalu
halus. Hal ini harus dihindari. Secara umum, foto beauty yang baik adalah foto
yang menampilkan tekstur kulit secara alami, tidak terlalu kasar, tetapi tidak juga
terlalu halus.

Untuk menghasilkan foto beauty dengan detail yang baik, pencahayaan haruslah diatur
dengan tepat. Kuantitas cahaya yang jatuh harus diukur dengan pas agar tidak terjadi over­
exposure atau under-exposure. Begltu pun dengan kualltas cahaya seperti arah jatuhnya
cahaya pada model, karakteristik cahaya yang digunakan, hingga besar dan tajamnya
bayangan yang muncul harus dikalkulasi dengan tepat.

14
MODEL RIE VIERA MAKE UPFUJI
LENSSO MM EXPOSURE F/2.2, 1/80, ISO 400

15
LENSA
Distorsi adalah bentuk atau garis yang aslinya lurus menjadi tampak melengkung karena
pengaruh lensa. Garis yang seharusnya benar-benar lurus, karena pengaruh lensa bisa
menjadi melengkung keluar (barrel distortion) atau melengkung ke dalam (pincushion
distortion).

Distorsi sangat dihindari pada foto beauty. Penggunaan lensa yang salah akan membuat
seseorang tampak menjadi lebih gemuk atau lebih kurus, kepala akan terlihat terlalu
lonjong, dan sebagainya. Biasanya lensa yang menghasilkan distorsi adalah lensa dengan
rentang yang lebar (lensa wide).

Untuk mendapatkan foto beauty yang sempurna, Anda disarankan untuk menggunakan
lensa dengan rentang di atas SO mm. Jika Anda menggunakan lensa dengan rentang
terlalu lebar (di bawah 50 mm), foto akan menjadi distorsi. Lensa yang disarankan untuk
foto beauty di antaranya seperti 85 mm, 1 OS mm, 135 mm, dan sebagainya. Ada pula
fotografer yang menggunakan lensa 2 4 7
- 0 mm atau 70-200 mm untuk memotret beauty.
Pastikan sudut pengambilannya tepat untuk mengurangi distorsi yang mungkin muncul.

200mm 24mm

16
USE RIAS MAGAZINE MODEL KIMMY JAYANTIMAKE UP KJKJ FRANKY
LENS24·70 MM EXPOSURE F/10, 1/160, ISO 200

17
ANGLE
Angle adalah sudut pengambilan gambar yaitu bagaimana Anda sebagai fotografer
menempatkan kamera di depan model untuk mengambil foto.

Sudut pengambilan gambar bisa dilakukan dari mana saja, bisa dari depan, samping, atas,
bawah, dan sebagainya. Tetapi pada foto beauty ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Model harus terlihat kecantikannya secara sempurna, tidak boleh ada distorsi pada wajah
model, dan bagian wajah yang menjadi fokus harus bisa ditonjolkan dengan baik.

Setiap orang memiliki bentuk muka dan tubuh yang berbeda-beda, seperti misalnya wajah
yang bulat, telinga yang lebar, hidung yang mancung, dan sebagainya. Jika Anda salah
dalam melakukan sudut pengambilan gambar, hal tersebut bisa menyebabkan wajah
model menjadi tampak kurang baik. Sebagai fotografer, Anda harus mengetahui sudut
pengambilan yang terbaik untuk setiap model yang berbeda.

Pada foto beauty biasanya ada satu hal yang ingin ditonjolkan oleh penata rias, sebagai
contoh tata rias mata, bibir, rambut, dan sebagainya. Ambillah sudut pengambilan gambar
yang dapat menampilkan hal ini. Jangan sampai tata rias yang ingin ditonjolkan malah
tidak terlihat dengan baik.

18
USE RIASMAGAZINE M ODEL S ALLY MAKE UPHERM AN TALENTS
LENS 2 470
- MM EXPOSURE F/6.3, 1/200, ISO 200

19
KARAKTERISTIK FOTO BEAUTY
Seperti telah saya singgung sebelumnya, foto beauty lebih mementingkan kepada detail
dan warn a. Semua warna, tekstur, dan detail make up tidak boleh berubah.

Foto beauty yang umum memiliki beberapa karakterlstik tertentu, di antaranya seperti:

1. Pencahayaan yang lembut


2. Bagian-bagian wajah yang terang lebih banyak.

3. Bayangan tampak halus dan tidak terlalu dalam.


4. Warna-warna kelihatan alami.

5. Olah digital yang minimalis.

Kelima karakter di alas adalah ciri-ciri foto beauty yang umum. Tetapi ada juga foto
beauty yang "melanggar" aturan di atas. Semuanya sah-sah saja di dalam fotografi,
asalkan sesuai dengan tema dan klien Anda menyepakatinya.

20
21
PENCAHAYAAN LEMBUT

Foto beauty yang umum biasanya menampilkan nuansa yang lembut. Wajah tampak halus
dengan tekstur kulit yang tidak terlalu kasar. Untuk itu dibutuhkan pencahayaan yang
lembut pula. Pencahayaan lembut bisa dihasilkan menggunakan lampu dengan intensitas
yang tidak terlalu besar dan aksesori pembentuk cahaya yang berukuran besar serta
mampu menghasilkan cahaya yang lembut.

Semakin besar ukuran sumber cahaya, semakin halus dan lembut cahaya yang dihasilkan.
Oleh karena itu aksesori yang berukuran besar biasanya sering digunakan untuk
menghasilkan cahaya yang lembut ini, seperti misalnya softbox, umbrella, beauty dish, dan
sebagainya.

Agar cahaya tampak lebih lembut, beberapa aksesori biasanya memiliki diffuser atau
penyaring cahaya. Aksesori yang tidak mengarahkan cahaya secara langsung (seperti
misalnya umbrella) juga mampu menghasilkan cahaya yang cukup lembut.

22
USERIAS MAGAZINE MODEL USTY MAKE UP JOHNY MALLATO
LENS 24-70 MM EXPOSURE F/8, 1/160, ISO 200

23
DIDOMINASI TERANG

Pada foto beauty, bagian-bagian yang terang biasanya lebih banyak. Sementara bayangan
atau bagian-bagian yang gelap hanya muncul sedikit saja dari keseluruhan foto.
Pencahayaan semacam ini mendominasi sebagian besar foto beauty secara umum.

Pencahayaan yang terang lebih disukai karena dapat menonjolkan tata rias dan tata
rambut pada foto beauty. Warna menjadi kelihatan jelas, detail juga kelihatan lebih tajam.
Biasanya para make up artist (penata rias) tidak ingin hasil karyanya tampak terlalu gelap
atau bahkan tidak kelihatan.

Foto beauty yang didominasi cahaya terang juga akan membuat nuansa foto menjadi
lebih cerah, wajah model menjadi tampak bersinar dan bercahaya, serta detail dan warna
foto tampak menonjol sehingga yang orang yang melihatnya menjadi terpesona dengan
kecantikan yang ingin dijual pada foto tersebut.

Untuk menghasilkan pencahayaan yang didominasi terang, gunakanlah pembentuk


cahaya seperti softbox atau umbrella yang mampu menyebarkan cahaya dengan luas.
lntensitas pencahayaan Juga diatur agak lebih kuat.

Ada pula beberapa foto beauty yang cenderung gelap dan dramatis. Hal ini boleh-boleh
saja asalkan detail dan warna tata rias tetap kelihatan. Di dalam buku ini akan dibahas cara
membuat foto beauty dengan pencahayaan terang maupun gelap.

24
E RIAS MAGAZINE MODEL AIMEEMAKE UP ULTIMA
MM EXPOSURE Fl14, 1/60, ISO 200

25
BAYANGAN HALUS

Pada foto beauty, bayangan-bayangan yangjatuh pada wajah dan tubuh model biasanya
diusahakan seminimal mungkin. Artinya, tidak boleh ada bayangan-bayangan yang
terlalu gelap dan tajam. Bayangan dianggap memberikan nuansa yang Nkurang indahN
pada foto beauty dan menutupi sebagian kecantikan yang ingin dltampilkan. Jika ada
bayangan, diusahakan bayangan tersebut jatuh dengan halus. Tidak terlalu tajam dan
dalam.

Bayangan yang halus dapat dihasilkan menggunakan aksesori pembentuk cahaya


seperti softbox, umbrella, beauty dish, dan sebagainya. Untuk membantu menghilangkan
bayangan bisa menggunakan tambahan lampu fill-in atau lampu pengisi. Anda juga
bisa menggunakan reflektor atau styrofoam untuk memantulkan cahaya sehingga
meminimalkan daerah-daerah yang gelap.

Aksesori pembentuk cahaya yang mengarahkan cahaya secara langsung seperti


misalnya standard reflector, honeycomb, dan snoot akan menghasilkan bayangan yang
dalam dengan pinggiran yang tajam. Hal ini tidak terlalu disukai pada foto beauty yang
konvensional. Tetapi ada pula foto beauty yang menginginkan efek dramatis dengan
bayangan-bayangan yang dalam. Pada buku ini akan dijelaskan cara pembuatannya.

26
27
WARNA DAN DETAIL YANG ALAMI

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, foto beauty adalah foto yang menonjolkan tata rias
dan rambut Tata rias inilah yang menjadi fokus utama dari foto beauty, mulai dari warna,
bentuk, dan detailnya. Oleh karena itu warna tidak boleh dimanipulasi sehingga berubah
dari aslinya.

Pencahayaan yang disukai pada foto beauty biasanya adalah pencahayaan dengan warna
alami yang mirip dengan cahaya matahari yang Iembut yang berwarna putih. Kebanyakan
lampu studio dan lampu strobirt telah diset agar memiliki temperatur warna yang
menyerupai cahaya matahari.

Gunakanlah white balance yang sesuai dengan cahaya yang Anda gunakan. Karena di sini
kita akan menggunakan external flash, aturlah setting white balance ke Flash. Atau Anda
juga bisa mengaturnya secara manual dengan kisaran antara 5000 hingga 5500 Kelvin

Selain warna, detail juga harus muncul dengan alami. Tekstur kulit tidak boleh terlalu halus
dan detail tata rias harus muncul dengan baik. Gunakanlah lensa yang tajam. Diafragma
atau aperture Jangan terlalu besar, biasanya antara f/4 sampai f/8 atau f/11.

28
USERIAS MAGAZINE MODEL AIRA MAKE UP S AKE
LENS24·70 MM EXPOSURE F/10, 1/160, ISO 200

29
OLAH DIGITAL MINIMAL

Penggunaan olah digital (digital imaging) pada foto beauty harus seminim mungkin.
Manipulasi yang biasanya saya gunakan hanyalah menghilangkan jerawat dan kotoran,
menghaluskan kulit, serta mengoreksi warna dan kontras. ltu saja. Anda tidak boleh
mengubah warna, bentuk, serta detail tata rias sesuka hati dengan Photoshop, karena itu
akan merusak konsep yang ingin ditampilkan oleh sang penata rias.

JikaAnda ingin bermain dengan olah digital yang lebih dalam, sebenarnya boleh-boleh saja
asalkan tidak mengubah atau merusak detail dan warna tata rias yang ingin dimunculkan.
Olah digital juga boleh dilakukan asalkan sesuai dengan konsep foto dan dengan seizin
klien dan penata rias. Seperti pada contoh foto di sebelah ini, olah digital dilakukan karena
merupakan konsep awal yang telah ditentukan bersama-sama.

Penggunaan olah digital yang tinggi saat ini sering dijumpai pada foto beauty untuk
memperkuat konsep. Gunakanlah dengan baik sesuai konsep yang ingin Anda hasilkan,
tanpa harus mengorbankan detail dan warna tata rias pada foto.

30
USE RIAS MAGAZINE MODEL ADVINA MAKE UPS
LENS 2 470
- MM EXPOSURE Fn.1. 1/125, ISO

31
STROBIST FOR BEAUTY
I
.'

f\
PENCAHAYAAN BEAUTY
Untuk memotret foto beauty, Anda bisa menggunakan berbagai jenis pencahayaan mulai
dari lampu studio, cahaya matahari, available light, external flash, lampu LED dan sebagainya.
Semua jenis pencahayaan tersebut bisa digunakan untuk menghasilkan foto beauty yang
balk, tergantung dari konsep yang diinginkan dan peralatan yang Anda miliki.

LAMPU STUDIO

Sebagian besar pencahayaan pada foto beauty dihasilkan oleh lampu studio karena
biasanya foto beauty dilakukan di dalam studio. Lampu studio memiliki intensitas atau
poweryang besar, aksesorinya sangat lengkap, serta menggunakan tenaga listrik sehingga
cocok untuk pemakaian yang lama. Untuk pemotretan yang statis di dalam ruangan seperti
pada pemotretan beauty, lampu studio sering sekali digunakan.

CAHAYA MATAHARI

Foto beautyjuga kadang dilakukan di luar ruangan dengan memanfaatkan cahaya matahari.
Biasanya cahaya matahari yang paling sering digunakan untuk memotret beauty adalah
pada saat pagi atau sore hari, karena warnanya cukup hangat dan arahnya tidak terlalu
tegak lurus di atas kepala. Untuk membantu mengurangi bayangan, biasanya pemotretan
dengan cahaya matahari dibantu dengan reflektor.

AVAILABLE LIGHT

Di lokasi biasanya terdapat cahaya yang sudah ada, seperti misalnya cahaya lampu ruangan,
cahaya lilin, cahaya lampu jalan dan sebagainya. Beberapa fotografer sering memanfaatkan
cahaya ini sebagai cahaya utama untuk memotret, terutama untuk memotret fashion.
Jika untuk memotret beauty, available light agak kurang memadai karena tidak mampu
menghasilkan cahaya yang cukup sehingga detail kemungkinan bisa hilang.

34
Karena sifatnya sta­
tis, foto beauty paling
sering dilakukan di
dalam studio menggu­
nakan lampu studio.

35
STROBIST LIGHT

Di buku ini akan dibahas cara memotret beauty khusus menggunakan peralatan dan teknik
strobist. Di sini tidak akan digunakan lampu studio yang besar, melainkan hanya external
flash yang kecil saja. DI slni juga akan dljelaskan cara menggunakan external flash dengan
sumber pencahayaan lain seperti cahaya matahari, cahaya ambient, dan lampu LED.

Seperti telah di jelaskan pada buku-buku saya lainnya mengenai strobist, external flash
memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan dibandlngkan lampu yang lain. Salah satu
kelebihannya adalah portabilitas dan tleksibilitas yang tinggi. Anda bisa menggunakan
external flash di mana saja, mulai dari di dalam ruangan, di luar ruangan, hingga di dalam
studio.

External flash memiliki karakter cahaya yang hampir mirip dengan lampu studio, hanya
saja ukurannya jauh lebih kecil. Sehingga intensitas atau powernya juga jauh lebih kecil
dibandingkan dengan lampu studio. Selain itu, Anda tidak bisa memeriksa arah jatuhnya
bayangan secara langsung karena sebagian besar external flash tidak memiliki modeling
light.

External flash memiliki kelebihan lain dibandingkan lampu studio atau lampu lainnya. Di
antaranya seperti kemampuan high speed sync atau menggunakan shutter speed di atas
shutter speed yang bisa didukung oleh kamera Anda. Hal ini sangat bermanfaat untuk
pemotretan outdoor atau pemotretan dengan kecepatan tinggi.

Kelebihan-kelebihan lain dari external flash atau perlengkapan strobist lainnya bisa Anda
baca pada buku Lighting for Strobist -The Basics.

36
External flash bisa
digunakan sebagai
pengganti lampu
studio untuk
memotret beauty.

37
LIGH T M O DIFIER
Cahaya dapat disebarkan, dipantulkan, disaring, serta diarahkan. Untuk menghasilkan
cahaya yang berbeda-beda, kita perlu membentuk cahaya tersebut sesuai dengan
keinginan kita. Untuk itulah kita membutuhkan aksesori lampu yang disebut dengan light
modifier atau light shaper.

Sebagai contoh, untuk menghasilkan cahaya yang halus dan lembut kita harus menyaring
cahaya agar jatuhnya tidak terlalu keras. Untuk menghasilkan cahaya seperti ini Anda perlu
memakai aksesori softbox. Sebaliknya jika Anda ingin menghasilkan cahaya yang terarah
dengan bayangan-bayangan yang dalam, Anda bisa menggunakan snoot.

Pemilihan light modifier yang tepat sangat menentukan hasil akhir dari foto Anda. Jika salah
memilih, maka foto tidak akan sesuai dengan konsep, pencahayaan menjadi tampak tidak
baik, dan kualitas foto Anda menjadi kurang bagus.

Saat ini sudah banyak sekali aksesori light modifier yang tersedia untuk external flash,
mulai dari softbox, umbrella, honeycomb, dan lain-lain. Bentuknya relatif sama dengan
light modifier untuk lampu studio, hanya saja ukurannya jauh lebih kecil. Anda bisa juga
menggunakan light modifier lampu studio untuk external flash dengan memasang bracket
tambahan.

38
39
STANDARD DIFFUSER

Diffuser adalah pelembut cahaya


yang biasa dipasangkan pada
external flash. Gunanya untuk
menyebarkan dan melembutkan
cahaya agar tidak terlalu keras.
Ada beberapa flash yang sudah
dilengkapi dengan aksesori ini
sebagai standar. Sering disebut
juga dengan istilah omni diffuser
atau omni bounce.

40
LAMBENCY/LIGHTSPHERE

Lambency fungsinya mirip dengan


diffuser standar tetapi ukurannya
lebih besar sehingga penyebaran
cahayanya lebih luas dan lembut.
Diciptakan dan dipopulerkan oleh
Gary Fong sehingga sering disebut
pula sebagai Gary Fong Lightsphere.

41
BEAUTY DISH

Beauty Dish biasanya digunakan


untuk pemotretan portrait atau
beauty. Dengan beauty dish,
cahaya akan dipantulkan dan
disebarkan oleh piringan putihnya
secara terarah. Kelebihan lain
dari beauty dish adalah pantulan
cahaya yang berbentuk bulat
pada mata model.

42
SOFTBOX

Softbox biasanya terbuat dari


bahan transparan yang berguna
untuk menyebarkan, menyaring
dan melembutkan cahaya. Softbox
memiliki beragam bentuk, tetapi yang
paling banyak digunakan adalah
yang berbentuk segi empat. Softbox
sering digunakan untuk segala
macam pemotretan termasuk pada
pemotretan beauty.

43
SHOOT-THROUGH UMBRELLA

Umbrella ini memiliki bahan


yang transparan atau tembus
pandang. Flash diarahkan atau
ditembakkan langsung ke arah
umbrella untuk menghasilkan
cahaya yang tersaring dan
halus. Shoot-through umbrella
juga sering disebut dengan
istilah transparent umbrella atau
umbrella tembus pandang.

44
SILVER UMBRELLA

Silver umbrella adalah umbrella


.. standar yang paling banyak

f-- digunakan. Cahaya dipantulkan ke


arahnya dan disebarkan secara luas.
Cahaya yang dihasilkan oleh umbrella
ini penyebarannya cukup luas dan
merata. Biasanya umbrella memiliki
lapisan dalam yang terbuat dari bahan
perak, emas, atau putih. Ada pula
silver umbrella yang ditambahi dengan
lapisan diffuser untuk melembutkan
cahaya yang dipantulkannya.

45
HONEYCOMB

Honeycomb terbuat dari grid


yang terdlri dari sel-sel berbentuk
heksagonal. Honeycomb berfungsi
untuk mengonsentrasikan arah
cahaya agar lebih membulat.
Bayangan yang dihasilkannya
cukup dalam. Honeycomb sering
digunakan untuk menghasilkan
cahaya yang terarah dan dramatis.

46
SNOOT

Snoot adalah aksesori lampu


yang berbentuk kerucut dengan
lubang kecil di ujungnya. Dengan
snoot, cahaya yang dihasilkan
sangat terpusat atau terkonsentrasi
dengan lingkaran yang cukup
kecil. Biasanya digunakan untuk
menerangi bagian-bagian tertentu
yang diinginkan saja.

47
I ST U DY BY CASE
-
S IMPLE BEAUTY
MODEL RIE MAKEUPEXOTIQUE
LENS SO MM EXP OSUREF/2, 1 /80, ISO 200
F oto beauty semacam ini adalah foto beauty yang paling sering ditemui pada iklan­
iklan maupun majalah. Foto seperti ini sangat disukai karena dapat memberi
kesan terang, segar, dan tajam. Selain itu, seluruh detail tata rias dan kecantikan model
kelihatan dengan begitu jelas.

Foto seperti ini dapat dihasilkan menggunakan pencahayaan yang merata atau lebih
dikenal dengan istilah flat light. Pencahayaan yang merata artinya seluruh cahaya jatuh
menyebar dengan baik dan rata pada wajah dan tubuh model. Bayangan-bayangan
tidak tampak terlalu gelap dan dalam. Jika ada bayangan, harus diminimalkan atau
hanya terlihat dengan halus.

Untuk mendapatkan foto dengan pencahayaan merata, Anda bisa menggunakan satu,
dua atau banyak lampu. Pada foto ini, kebetulan saya menggunakan tiga buah lampu.
Dua lampu diletakkan sejajar di depan wajah model menggunakan softbox. Sementara
satu lampu lagi ditembakkan dari belakang untuk memberikan sedikit rim light yang
lembut di bagian tubuh sebelah kiri model.

Dua lampu yang sejajar di depan model akan saling mengisi bayangan yang dihasilkan
oleh lampu yang lain sehingga akan menghasilkan pencahayaan yang merata. Jika
menggunakan dua lampu sejajar seperti inl, pastikan menggunakan lampu dengan
intensitas atau power yang sama dan fight modifier yang sama pula.

Untuk mendapatkan pencahayaan merata hanya menggunakan satu lampu, bacalah


buku Lighting with One Light.

52
Foto dengan
pencahayaan
merata sangat
sering dijumpai
pada iklan mau­
pun majalah.

53
S PA R K L I NG
USE BEAUTY & HAIR MAGAZINE MODEL SHEILA MAKEUP ADRIAN
LENSSO MM EXPOSURE F/2.8, 1/80, ISO 200
S aya tidak menggunakan Photoshop untuk menghasilkan efek air pada foto ini
melainkan menggunakan titik-titik air sungguhan yang dipasang di depan model.
Titik-titik air ini diletakkan agak jauh di depan model sebagai foreground atau latar
depan yang nantinya akan dibuat b/ur dengan depth of field yang sempit.

Untuk menerangi titik-titik air yang bercahaya ini, saya meletakkan satu lampu dari
belakang model yang diarahkan langsung ke titik-titik air tersebut, menjadikannya
tampak lebih berkilau. Usahakan jangan sampai lampu tersebut terlalu kencang atau
mengarah langsung ke kamera, atau nanti detail titik-titik air akan hilang.

Sementara untuk menerangi wajah model, saya menggunakan satu buah lampu yang
dipasangi dengan softbox. Lampu ini diletakkan agak frontal di depan model dan
mengarah ke bawah, menghasilkan sebuah pencahayaan butterfly yang sering dijumpai
pada foto-foto beauty. Salah satu ciri dari pencahayaan butterfly ini adalah bayangan di
bawah hidung yang berbentuk segitiga.

56
Efek seperti ini di­
hasilkan menggu­
nakan titik-titik air
di depan model.

57
RED A LEXA
MODEL ALEXA KEY MAKE UPTANIA LEDEZMA
LENS 85 MM EXP OSURE F/5.6, 1/125, ISO 200
B iasanya pemotretan beauty di studio dilakukan menggunakan lampu studio. Hal
ini wajar karena studio merupakan lokasi yang statis dan tidak membutuhkan
peralatan yang portabel seperti external flash. Pemotretan di studio juga cenderung
memiliki durasi yang lama sehingga penggunaan lampu studio yang bertenaga listrik
lebih cocok dlgunakan.

Tetapi saya sekali-sekali juga menggunakan external flash atau peralatan strobist untuk
memotret di dalam studio. Kadang jika saya ingin bereksperimen dan memotret dengan
cepat, saya cukup menggunakan external flash saja. Hasil akhir yang didapat pun tidak
berbeda, asalkan Anda bisa mengoptimalkannya dengan baik.

Foto ini dibuat hanya menggunakan dua buah external flash. Flash utama saya letakkan
agak di atas model menggunakan aksesori honeycomb. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, honeycomb memiliki penyebaran cahaya yang cukup terarah. Bayangan
yang dihasilkannya cukup dalam sehingga dapat menghasilkan pencahayaan yang
dramatis.

Sedangkan lampu kedua saya tembakkan ke arah latar belakang (background studio)
yang berwarna putih. Lampu ini saya lapisi dengan filter berwarna merah untuk
memberikan efek warna pada latar belakang. Untuk menghasilkan latar belakang
berwarna-warni, saya biasanya menggunakan teknik ini. Aturlah intensitas lampu flash
Anda untuk menentukan intensitas warna yang diinginkan.

60
External flash juga
bisa digunakan
di studio dengan
hasil yang sama
seperti memakai
lampu studio!

61
...,.
••
G O LDEN RU LE
MODEL GISCA OMELIA MAKEUPDERRY
LENS 35 MM EXPOSURE F/8, 1/100, ISO 200
oto ini juga masih diambil di dalam studio menggunakan external flash. Berbeda
F
dengan foto sebelumnya yang dramatis, foto ini dihasilkan dengan pencahayaan
yang terang dan merata.

Untuk menghasilkan foto seperti ini, saya menggunakan empat buah external flash
yang ditata dengan baik. Konsep yang ingin saya tampilkan adalah pencahayaan yang
berkesan kuning keemasan tanpa membuat keseluruhan foto menjadi terlalu kuning.

Lampu utama yang diletakkan di depan model menggunakan aksesori umbrella


yang dilapisi dengan diffuser. Umbrella ini memiliki penyebaran cahaya yang hampir
mirip dengan softbox, hanya saja penggunaannya lebih ringkas dan mudah. Untuk
menghasilkan cahaya yang lebih merata dari atas hingga bawah, saya menjauhkan
letak lampu ini dari model.

Agar tubuh model kelihatan berdimensi dan bercahaya (glowing), saya menggunakan
dua buah external flash yang ditembakkan dari arah kiri dan kanan belakang tubuh
model. lntensitasnya diset jauh lebih rendah dari lampu utama agar detail pinggiran
busana tidak hilang atau tetap terdefinisi.

Yang terakhir, saya menggunakan satu buah lampu untuk menembak ke latar belakang.
Untuk menambahkan kesan keemasan, saya melapisi lampu ini dengan filter berwarna
kuning. lntensitas lampu ini diatur sedemikian rupa agar menghasilkan tonal warna
kuning yang tepat untuk keseluruhan foto.

64
Terang, merata,
dan tajam! Penca­
hayaan seperti
ini sangat disukai
pada sebagian be­
sar foto beauty.

65
G LA MO U R B EA U TY
M ODE L $ONITA MAKEUP YOPIE
LENS SO MM EXPOSURE F/1.8, 1/100, ISO 200
F oto glamour beauty adalah foto yang menonjolkan pada kecantikan sang model.
Pada fo to glamour beauty, tata rias wajah tidak boleh terlalu berlebihan dan aneh­
aneh. Tata rias di sini hanya digunakan untuk membuat model tampak menjadi lebih
cantik. Di sini yang lebih ditonjolkan adalah kecantikan modelnya, bukan tata riasnya.

Setting foto ini sangat sederhana. Hanya menggunakan dua buah external flash saja,
saya menghasilkan foto yang berkesan agak terang atau over exposure. Foto semacam
ini saat ini banyak disukai, tetapi jangan sampai over exposure yang disengaja membuat
detail-detail pad a foto Anda menjadi hilang. Pada foto beauty, detail harus tetap terjaga
dengan baik.

Model saya minta untuk menghadap ke jendela yang terang. Untuk menguatkan
kontras pencahayaan dari depan, saya menambahkan satu buah external flash yang
diberi aksesori umbrella.Jika menggunakan dua mac.am pencahayaan secara bersamaan
seperti ini, ingat untuk selalu mengatur white balance ke cahaya yang lebih domlnan.
Di sini saya mengatur white balance mengikuti warna external flash.

Untuk memberikan kesan over exposure, saya menambahkan satu buah external flash
di belakang model yang ditembakkan dengan kencang. Aturlah intensitas flash sesuai
dengan keinginan, jangan sampai terlalu keras atau nanti malah akan membuat foto
Anda terlalu terang dan hilang detailnya.

68
Foto glamour
beauty menonjol­
kan kecantikan
sang model.

69
O V E R LY W H I T E
MODEL OJ ALFI MAKEUP BARNES
LENS SO MM EXPOSURE F/S.6, 1/100, ISO 200
encahayaan pada foto ini juga sengaja dibuat agak keras a tau over exposure. Artinya
P
intensitas cahaya diperbesar sehingga kelihatan terlalu terang dan ada detail-detail
yang hilang. Walaupun begitu, di foto ini saya berusaha agar semua detail pada wajah
model tetap terjaga. Bedanya dari foto sebelumnya, foto ini diambil di dalam studio
menggunakan external flash dengan intensitas yang jauh lebih keras.

Untuk menghasilkan foto seperti ini, gunakanlah pencahayaan dengan penyebaran yang
luas dan karakter yang keras. Di sini, saya menggunakan external flash tanpa aksesori
apapun di kiri dan kanan belakang model. lntensitas dari kedua flash ini diperbesar agar
menghasilkan cahaya yang kelihatan keras.

Untuk bagian depan model, saya menggunakan satu lampu dengan fight modifier
umbrella yang dilengkapi diffuser. lntensitas lampu ini sengaja diset lebih kecil daripada
lampu-lampu lain agar lampu yang dari belakang berkesan lebih keras. Eksposur kamera
saya set pada daerah wajah model dan mengikuti lampu depan. Setelah mendapatkan
eksposur yang tepat, saya sengaja menurunkannya sedikit agar lampu belakang jadi
berkesan lebih kuat.

72
-
Foto over exposure
boleh dilakukan
asal jangan sampai
menghilangkan
detail-detail yang
penting.

73
SMOKEY EYES
USE BEAUTY & HAIR MAGAZINE MODEL BRUNA MAKEUP OSCAR DANIEL
LENS SO MM EXPOSURE F/4, 1 /50, ISO 200
F oto beauty tidak hanya diambil di studio saja. Ada kalanya memotret beauty juga
harus dilakukan di lokasi, baik itu di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan
(outdoor).

Jika memotret di lokasi, baik indoor maupun outdoor, Anda harus bisa memanfaatkan
cahaya ambient atau cahaya yang tersedia di lokasi untuk menambah suasana dan
memperkuat foto Anda. Cahaya ambient ini bisa berupa cahaya matahari, cahaya lampu,
cahaya lilin, dan sebagainya.

Jika Anda tidak memanfaatkan cahaya ambient di lokasi, foto Anda akan berkesan polos
seperti di studio biasa, sehingga percuma saja Anda jauh-jauh memotret di lokasi. Justru
dengan lokasi yang berbeda dari studio, Anda harus bisa memanfaatkan setiap cahaya
ambient atau pernik-pernik yang unik di lokasi memotret.

Di sini saya menggunakan jendela dengan warna agak kehijauan sebagai latar belakang
foto beauty ini. Model saya posisikan agak jauh dari jendela untuk mendapatkan DOF
(depth of field) yang sempit agar latar belakang terlihat blur dan tidak terlalu ramai.

Cahaya ambient biasanya bersifat continuous (menyala terus) dan intensitasnya jauh
lebih kecil dari lampu flash Anda. Untuk menangkapnya, gunakan shutter speed yang
rendah. Atur pula intensitas flash Anda agar tidak terlalu keras.

76
Manfaatkanlah
cahaya ambient
untuk membantu
menambah suasa­
na pada foto.

77
B EAUTY I N T H E POO L
USE KARTINI MAGAZINE MODEL KELLY MAKEUP YOGA SEPTA
LENS 3S MM EXPOSURE F/35, 1/2S0, ISO 200
S elain di studio dan di dalam ruangan, foto beauty juga bisa dilakukan di berbagai
tempat, salah satunya seperti di kolam renang seperti ini. Walaupun dilakukan
setengah di dalam air, pada foto ini tetap ingin ditonjolkan detail dan warna tata rias
yang dapat terlihat dengan jelas.

Saya melakukan pemotretan dari pinggiran kolam renang,sementara model mengapung


agak dekat ke tepi kolam. Lampu external flash juga diletakkan pada pinggiran kolam.
Di sini penggunaan external flash sangat cocok karena saya tidak harus menarik kabel
atau memakai lampu yang membutuhkan tenaga listrik karena cukup berbahaya.

Untuk menghasilkan foto ini, saya menggunakan dua buah lampu. Satu lampu
diposisikan agak frontal mengarah ke bawah, menggunakan aksesori umbreffa yang
dilengkapi dengan diffuser. Sementara lampu lain diletakkan agak di belakang model,
untuk memberikan pencahayaan tambahan dari samping belakang.

80
Menggunakan
external flash di
lokasi membuat
pemotretan lebih
mudah dan ring­
kas.

81
"Love of beauty is taste.
The creation of beauty is art"
- Ralph Waldo Emerson

SENSUAL WH I T E
MODEL SISCA MELLIANA MAKEU P YOPIE
LENS 85 MM EXPOSUREF/1.8, 1/100, ISO 200
encahayaan beauty di sini agak unik karena saya tidak menggunakan lampu artifisial
P
atau lampu flash sebagai cahaya utama melainkan hanya sebagai pencahayaan
tambahan. Untuk pencahayaan utama di sini saya malah menggunakan cahaya
matahari.

Foto ini diambil di sebuah ruangan yang memiliki jendela yang cukup besar. Dari jendela
tersebut cahaya matahari masuk cukup terang. Saya memanfaat.kan cahaya matahari
tersebut sebagai cahaya utama untuk menerangi model. Kebetulan jendela tersebut
memiliki gorden putih yang tembus pandang. Saya menggunakan gorden tersebut
sebagai diffuser agar cahaya yang jatuh tidak terlalu keras.

Pencahayaan seperti ini sering disebut dengan window lighting, di man a efeknya cukup
lembut sehingga menyerupai cahaya lampu yang menggunakan softbox. Pencahayaan
ini jika dimanfaatkan dengan baik dapat menghasilkan cahaya yang lembut, merata,
dan berkesan feminin.

Untuk memberikan efek tambahan yang menarik, saya menambahkan lagi dua buah
external flash. Satu external flash saya gunakan sebagai rim light agar tubuh model
tampak lebih berpendar. Satu lagi saya gunakan untuk menerangi ranjang agar tampak
lebih putih.

86
Window lighting menghasilkan efek
yang lembut seperti menggunakan
lampu dengan softbox.

87
/
HA RD L I G H T
USE RIAS MAGAZINEMODEL OINDA MAKEUP S AKE
LENS 24·70 MM EXPOSURE F/2.8, 1/30, I S O 100
F oto beauty ada yang dihasilkan menggunakan cahaya lembut, ada pula yang
dihasilkan dengan cahaya yang keras. Hal ini boleh-boleh saja sesuai dengan tema
atau konsep yang ingin dihasilkan.

Cahaya lembut biasanya digunakan untuk menghasilkan pencahayaan yang feminin dan
berkesan terang. Sementara cahaya keras d igunakan untuk menghasilkan pencahayaan
yang dramatis dengan bayangan-bayangan yang dalam.

Seperti pada foto di sini, saya menggunakan cahaya keras untuk menghasilkan sebuah
foto yang berkesan dramatis sesuai dengan konsep dan tata rias yang ingin ditampilkan.
Latar belakang juga dicari yang agak dramatis, sedikit berkesan ramai tetapi tidak terlalu
mengganggu objek utama, malah bisa menguatkannya.

Untuk pencahayaan, saya hanya menggunakan satu buah external flash yang dilengkapi
dengan snoot. Snoot menghasilkan penyebaran cahaya yang memusat atau terarah dan
membentuk lingkaran yang kecil. Penggunaan snoot harus benar-benar tepat arahnya
agar tidak membentuk bayangan-bayangan yang buruk.

Snoot juga menghasilkan cahaya yang keras karena cahaya dari flash tidak disaring oleh
apapun. Di sini Anda harus menggunakan intensitas yang tidak terlalu besar. Aturlah
aperture untuk mengimbangi intensitas flash agar wajah model tidak menjadi terlalu
over exposure.

90
Pencahayaan
keras juga sering
digunakan pada
foto beauty untuk
mem.beri kesan
dramatis.

91
"Beauty awakens the soul to act"
- Dante Alighieri
EYE O F B EAUTY
USE RIAS MAGAZINE MODEL KRI STINAMAKEUP SAKE
LE NS 24·70 MM EXPOSURE F/6.3, 1/125, I S O 100
A
da beberapa foto beautydengan cropping yang sangat ketat. Cropping ketat artinya
objek utama memenuhi sebagian besar bingkai foto. Pada foto beauty, hal i ni
disebut dengan istilah extreme close up.

Biasanya extreme close up memfokuskan pada bagian-bagian wajah tertentu, seperti


misalnya mata, bibir, hidung, dan lain-lain. Bagian-bagian inilah yang menjadi fokus
utama pada foto sehingga harus tampak tajam dan menonjol. Sementara bagian­
bagian lainnya pada foto boleh tidak tajam atau tidak kelihatan.

Seperti contohnya pada foto ini, titik fokus utama adalah mata model. Saya sengaja
menggunakan cropping ketat agar fokus lebih ke mata model. Bagian-bagian tubuh
yang lain boleh tertutup atau tidak kelihatan.

Di sini saya hanya menggunakan satu buah lampu dengan aksesori softbox. Aksesori
softbox sering digunakan untuk memotret beauty dan fashion karena mampu
menghasilkan cahaya yang lembut dan merata. Bayangan-bayangan yang dihasilkannya
pun halus sehingga berkesan feminin.

96
,. ,
Foto dengan crop
yang ketat sering
ditemui pada foto
beauty.

97
S I M P LY E L E G A N C E
USE RIAS MAGAZINEMODEL DINDA MAKEUPSUGI
LE NS 24·70 MM EXPOSURE F/6.3, 1/125, ISO400
F oto ini fokusnya adalah rambut sehingga saya memutuskan untuk membuat
bagian rambut saja yang tampak terang. Di sini hanya sebagian kecil saja dari
rambut yang diberi cahaya dan ditampilkan detailnya, sementara bagian lain sengaja
dibiarkan gelap.

Walaupun kelihatannya foto ini sangat dramatis, tetapi sebenarnya tata lampunya
sangat sederhana. External flash pertama diletakkan di sebelah kiri atas model
dengan menggunakan snoot. Flash ini diarahkan ke arah rambut model khusus untuk
menerangi bagian rambut tersebut.

Sedangkan flash yang kedua diletakkan tepat di belakang model untuk memberi efek
berpendar serta untuk memisahkan antara model dengan latar belakangnya. Flash ini
diletakkan di anak tangga dan ditutupi oleh tubuh model sehingga tidak terlihat.

Untuk mendapatkan efek seperti di foto ini, saya menggunakan snoot yang ujungnya
dilengkapi dengan honeycomb yang saya buat sendiri. Bahan yang saya gunakan
adalah cardboard yang mudah didapatkan di toko-toko buku. Efeknya sangat
mengagumkan. Saya dapat memfokuskan arah cahaya ke tempat-tempat yang
diinginkan, sama persis seperti menggunakan snoot untuk lampu studio.

100
Dengan snoot,
cahaya menjadi
lebih terarah ke
tempat yang di­
inginkan.

101
A L I T T L E F LA R E
MODEL DEWI KIMORA MAKEUP DEWI KlMORA
LENS 35 MM EXPOSURE F/4, 1/250, ISO 200
F oto ini sengaja dibuat dengan teknik pencahayaan yang agak over exposure, dengan
sedlkit cahaya yang "bocor" dari arah belakang. Cahaya bocor adalah cahaya yang
mengarah langsung ke kamera sehingga menghasilkan flare. Jika terlalu banyak, flare
dapat menyebabkan foto terlalu terang dan menghapus detail pada foto. Tetapi jika
digunakan dengan balk, flare dapat menjadi efek yang menarik.

Untuk menghasilkan flare tersebut saya menggunakan dua buah externaf flash di
samping kiri dan kanan belakang model yang posisinya agak mengarah ke kamera.
Aturlah intensitasnya agar tidak terlalu besar. Jika terlalu besar, nanti malah cahaya yang
masuk akan terlalu banyak dan membuat foto menjadi terlalu terang.

Untuk pencahayaan utama di depan, saya menggunakan satu buah external flash yang
dilengkapi dengan transparentumbreffa. Aksesori ini mampu menghasilkan cahaya yang
lumayan halus, sehingga sering saya gunakan untuk memotret beauty dan fashion. Di
sini saya meletakkannya agak di atas kepala model dan mengarah ke bawah, sehingga
dapat lebih banyak menerangi daerah-daerah di rambut dan kepala.

104
Pencahayaan yang
agak bocor dapat
memberi efek
yang menarik
pada foto beauty.

105
JAPAN V I NTAG E
MODEL RIEM AKEUP S AMMY SAMUEL
LENSSO MM EXPOSURE F/3.2, 1/50, ISO 200
S aya menyukai foto ini karena memberikan kesan yang kuat walaupun pencahayaan
yang digunakan cukup sederhana. Di sini saya menggunakan tiga buah external
flash untuk menghasilkan foto dengan tema geisha yang berkesan kuno.

Untuk menghasilkan foto ini, saya menggunakan tiga buah external flash yang
pengaturannya sebagai berikut:
External flash pertama digunakan untuk menyinari sebagian rambut agar terlihat
bercahaya dan memberi dimensi yang baik. Di sini saya menggunakan light modifier
transparent umbrella dengan intensitas yang kecil.
External flash kedua digunakan sebagai background light untuk menghasilkan
latar belakang yang agak berpendar. Untuk melakukan hal itu saya menggunakan
honeycomb dengan intensitas yang agak kecil. Tampak sebagian pantulan dari
dinding memantul ke beberapa bagian tubuh model.
• Sedangkan untuk external flash yang menerangi bagian depan model saya
menggunakan umbrella dengan diffuser. lntensitasnya justru sengaja saya kecilkan,
lebih kecil dari intens i tas lampu-lampu yang lain.

Khusus untuk wajah model saya sengaja menggunakan cahaya yang lntensitasnya lebih
kecil sehingga pencahayaan pada bagian depan wajah model berkesan sedikit lebih
gelap dari cahaya-cahaya lainnya (cahaya ke rambut dan ke latar belakang).

108
Pencahayaan ke wajah model lebih kecil
dibanding pencahayaan lain sehingga bagian
wajah tampak agak lebih gelap dan dramatis.

109
"Beauty is eternity gazing
at itself in a mirror."
- Khalil Gibran
SOFT TEMPTAT I ON
MODEL TIUR MAKEUP SAMMY SAMUEL
LENS SO MM EXP OSURE F/1.8, 1/S00, ISO 200
F oto ini jug a diambil di sebuah ruangan yang memiliki jendela yang cukup besar. Di
sini kebalikan dari foto sebelumnya yang juga menggunakan cahaya jendela, saya
menggunakan jendela tersebut sebagai latar belakang.

Cahaya matahari yang datang dari jendela cukup keras sehingga bisa digunakan sebagai
backlight yang bag us untuk foto beauty. Tetapi di sini perlu diperhatikan agar eksposur
tidak terlalu terang sehingga dapat menyapu detail-detail pada objek utama seperti
rambut atau pinggiran-pinggiran tubuh.

Pertama-tama ukurlah eksposur pada cahaya latar belakang agar mendapatkan tingkat
terang yang pas. Di sini saya menggunakan aperture yang agak besar yaitu f/1.8 untuk
mendapatkan depth ofneldyang sempit. Sedangkan kecepatannya diset ke 1/500 detik.

Yang terakhir, aturlah intensitas external flash sesuai dengan eksposur untuk
mendapatkan pencahayaan yang pas untuk latar depan. Di sini saya menggunakan
aksesori umbrella agar cahaya tampak merata dengan baik.

Tidak semua flash dan trigger dapat mendukung kecepatan tinggi seperti 1/500 detik.
Rata-rata sync speed kamera hanyalah l /200 - 1 /250 detik. Untuk dapat menggunakan
flash di atas sync speed, Anda harus menggunakan flash dan trigger yang mendukung
high speed sync. Untuk lebih jelasnya mengenai cara penggunaan high speed sync,
bacalah buku Lighting for Strobist • The Basics.

1 14
Cahaya jendela
memberikan
backlight yang
menarik sebagai
latar belakang.

1 15
S I LV E R L E I A
USE RIAS MAGAZINE MODEL RUTH MAKEUPINDRA TAN
LE NS 24·70 MM EXPOSURE F/5.6, 1/125, ISO 200
oto ini kelihatan berkesan dramatis tetapi bayangan yang dihasilkan tidak terlalu
F
dalam. Pencahayaan di sini disebarkan dengan cukup merata untuk menghasilkan
suasana yang futuristik sesuai dengan tema pemotretan. Cahaya yang jatuh juga
menghasilkan sedlkit bayangan yang menguatkan karakter dari sang model.

Latar belakang yang digunakan pada foto ini adalah permukaan metalik yang berwarna
perak, disesuaikan dengan tema foto yang futuristik. Latar belakang ini juga dapat
membantu memantulkan lampu sehingga menghasilkan efek yang menarik.

Di sini saya hanya menggunakan dua buah external flash. Flash yang pertama diletakkan
di sebelah kiri model menggunakan aksesori honeycomb. Dengan aksesori honeycomb,
cahaya yang dihasilkan lebih terarah dan tidak terlalu keras. Dengan honeycomb juga
bisa menghasilkan sedikit bayangan yang tampak di hidung dan di tulang pipi model,
menjadikan karakternya lebih kuat.

Sementara untuk menerangi latar belakang, saya menambahkan satu buah lampu yang
ditembakkan langsung ke arah latar belakang. Cahaya dari lampu ini sebagian memantul
dan memberikan cahaya aksen di sekeliling tubuh model sehingga menjadikannya
lebih berdimensi.

118
Sudut pencahayaan yang berbeda akan
menghasilkan karakter yang berbeda pula.

119
WH ITE BRIDE
USE BEUAOONNA MAGAZINE MODEL VI VIEN MAKEUP DECHA VERONICA
LENS 3S MM EXPOSURE F/S.6, 1/160, ISO 200
oto ini diambil di sebuah lapangan golf pada siang hari yang sangat terik. Beberapa
F
foto lain pada pemotretan ini diambil tepat di bawah sinar matahari langsung, tetapi
khusus untuk foto ini saya memutuskan untuk mengambilnya pada daerah yang teduh.
Di sini ingin ditampilkan kecantikan model sekaligus dengan baju pengantinnya secara
agak detail.

Walaupun cahaya matahari sudah mencukupi, saya tetap ingin menggunakan external
flash agar objek utama tampil lebih menonjol dan lebih kontras dari sekitarnya. Di sini
saya menggunakan dua buah external flash untuk membantu hal tersebut.

Flash yang pertama diletakkan di belakang model tanpa aksesori. Saya ingin
menghasilkan pendaran sinar yang muncul dari belakang tubuh model. Sementara
lampu yang kedua diletakkan di depan model menggunakan transparent umbrella.
Umbrella ini menghasilkan pencahayaan yang cukup merata dan halus.

Jika Anda memotret di luar ruangan menggunakan flash, aturlah selalu white balance
mengikuti cahaya utama yang menerangi objek utama. Karena di sini cahaya utama
yang menerangi objek utama atau model adalah flash, aturlah setting white balance ke
Flash. Jangan menggunakan setting Auto atau Daylight.

122
Pemotretan outdoor
tetap harus menggu­
nakan bantuan flash
jika ingin objek ter­
lihat kontras.

123
A U D R E Y I N Y E L LOW
MODEL RIE VIERA MAKEUPEXOTIQUE
LENS 85 MM EXPOSURE F/1 .4, 1/160, ISO 200
ada buku ini, saya ingin menampilkan bahwa foto-foto yang bagus tidak harus
P
dihasilkan oleh pencahayaan yang rumit atau mahal. Hanya menggunakan external
flash dan aksesori yang sederhana pun Anda bisa menghasilkan foto beauty yang indah.

Contohnya pada foto ini saya hanya menggunakan dua buah external flash yang
diposisikan dengan mudah. Aksesori yang digunakan pun tidak yang aneh-aneh, hanya
sebuah lambency d;ffuser saja.

Lambency diffuser memiliki ukuran yang besar sehingga dapat menyebarkan cahaya
dengan lebih luas dan lembut dibandingkan dengan diffuser standar. Biasanya saya
menggunakan lambency dengan cara dipantulkan ke atas atau ditembakkan langsung.
Jika dipantulkan ke atas, cahaya akan turut menyebar pula ke arah langit-langit sehingga
dapat membantu memperkuat cahaya ambient.

Saya lebih suka menggunakan lambency daripada diffuser standar karena cahaya
yang dihasilkannya cenderung lebih baik. Penyebarannya lebih luas dan cahaya yang
dihasilkannya cukup lembut.

126
Dengan lambency, cahaya

] yang dihasilkan lebih luas


dan lembut dibandingkan
diffuser standar.

127
LED LIGHT
USE BEAUTY &HAIR MAGAZINE MODEL KRISTINA MAKEUP JOHNY MALATO
LENS 50 M M EXPOS URE F/2, 1/160, ISO 200
S ebenarnya pencahayaan utama pada foto lni bukanlah berasal darl external flash,
melalnkan dari lampu LED. Lampu LED adalah lampu yang menyala terus-menerus
(continuous) dan memiliki warna putih. Lampu LED saat ini biasanya lebih sering
digunakan untuk perekaman video.

Di foto ini, saya ingin mencoba bereksperimen menggunakan lampu LED untuk
memotret. Karena lampu ini sifatnya continuous, saya bisa mengatur arah jatuhnya
cahaya dan bayangan secara langsung. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari
lampu yang slfatnya menyala terus-menerus seperti lampu LED ini.

Kebetulan lampu LED yang saya gunakan memiliki bentuk yang melingkar seperti ring
flash dan dipasangkan tepat di depan lensa. Cahaya dari lampu ini berasal tepat dari
tengah dan menyebar ke segala arah. Hasilnya adalah foto yang nyaris tanpa bayangan
atau lebih sering disebut dengan istilah shadowless lighting.

Sebagai pencahayaan tambahan, saya masih menggunakan external flash di bagian


belakang untuk memberikan rim light yang relatif keras. Seperti sering saya jelaskan,
jlka memotret menggunakan dua sumber cahaya yang berbeda seperti ini, gunakanlah
white balance sesuai dengan cahaya yang dominan, dalam hal ini white balance saya set
ke lampu LED.

130
Lampu LED juga
bisa digunakan
untuk memotret
beauty dengan
memberikan efek
yang menarik.

131
T H E B RA I DS
USE RUDY H ADISUWARNO MODEL ELIEMMAKEUP RUDY HADISUWARN O
LENS 8 S MM EXPOSURE F/63, 1/100, ISO 400
encahayaan pada foto ini termasuk sulit. Saya menggunakan banyak lampu untuk
P
menghasilkan pencahayaan yang terarah serta bayangan-bayangan yang dalam.
Foto secara keseluruhan ingin memliki tonal warna kuning keemasan, tetapi rambut
model tidak boleh menjadi terlalu kuning. Rambut pada foto harus tetap memiliki
warna asli yaitu agak kecoklatan.

Saya menggunakan flash yang dilengkapi dengan honeycomb yang diarahkan khusus
ke tubuh model. Flash ini dilengkapi pula dengan filter berwarna kuning untuk
memberikan efek keemasan. Lampu ini diarahkan dengan teliti agar tidak terlalu banyak
mengenai rambut model.

Model sudah diberi riasan wajah berwarna emas sehingga untuk daerah wajah dan
rambut saya menggunakan flash yang tidak dilengkapi dengan filter warna. Hal ini juga
dimaksudkan agar tidak terlalu mengubah warna rambut. Di sini saya mengatur lampu
agar intensitasnya tidak terlalu keras sehingga warnanya tidak kontras dengan lampu­
lampu yang lain yang memiliki wama berlainan.

Lampu yang lain diletakkan di belakang model mengarah ke tubuhnya untuk


memberikan rim light yang agak lembut. Sementara lampu terakhir digunakan untuk
menembak latar belakang. Lampu ini juga menggunakan filter warna sehingga latar
belakang tampak lebih kekuning-kuningan.

134
Menggunakan
banyak lampu
membutuhkan
pengaturan yang
teliti.

KEARAH
W/VNi

135
S U P E RN OVA
USE RUDY HADISUWARNO MODEL KARIN MAKEUP RUDY HADISUWARNO
LENS 85 MM EXPOSURE F/4, 1/100, ISO 400
oto ini menggunakan lima buah external flash untuk menghasilkannya. Setiap
F
lampu diposisikan dengan teliti agar cahaya-cahaya yang diinginkan jatuh tepat
pada bagian-bagian tertentu.

Di sini, dua buah external flash digunakan untuk memberikan rim light dari a rah kiri dan
kanan belakang model. Kedua rim light ini berfungsi memberi pendaran cahaya yang
menarik pada sisi-sisi tubuh model serta memberi dimensi yang kuat.

Satu buahexternalf/ash ditembakkan langsung ke arah latar belakang untuk memberikan


cahaya putih yang menyebar dari tengah ke segala arah. Di sini latar belakang foto
(background) memang sudah berwarna hijau. External flash yang menembak ke
background diposisikan persis di belakang model sehingga cahaya bis a menyebar persis
dari tengah-tengah.

Untuk bagian depan model, saya menggunakan flash yang dilengkapi dengan umbrella
yang dilengkapi diffuser. lntensitasnya diset agak rendah agar tidak lebih kuat dari
cahaya-cahaya yang lain namun masih tetap memberi cahaya yang detail pada tubuh
dan ram but bagian samping yang menjadi titik utama dari foto ini.

Lampu terakhir menggunakan snoot diarahkan langsung ke bagian kiri atas rambut
model untuk memberinya pendaran cahaya yang tidak bisa dijangkau oleh rim light dari
belakang.

Menggunakan banyak lampu membutuhkan ketelitian dan kemahiran tersendiri. Setiap


lampu harus diposisikan dengan tepat. Arah dan intensitasnya juga harus benar-benar
tepat agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

138
Dengan banyak
lampu, cahaya
yang dihasilkan
lebih beragam.

139
UCAPAN T E R I MA KAS I H
Ucapan terima kasih ingin saya sampaikan untuk para pendukung buku ini:

Models
Advina, Alexa Key, Alfi, Bruna, Dlnda, Dewi Klmora, Catherine, Gisca Dmella, Kelly, Kimmy Jayanti,
Kristina, Listy, Rle Viera, Rhani, Renata, Sabina, Sally, Sheila, Sisca Melliana, Silvla Arnie, Sonita, Tiur, Vivien.

Makeup Artists
Adrian, Barnes Nicolay, Decha Veronica, Derry, Dewl Klmora, Fuji, Herman Talents, Indra Tan,
lrwan Doke, Johny Malato, Maulin Hlkmandanis, Oscar Daniel, Rudy Hadlsoewarno, QQ Franky,
Sammy Samuel, Sake, Tania Ledezma, Yoga Septa, Yople.

Stylists
Adi Surantha, Diana, Mia Apilia, Nikita Nazhlra, Ratna Kamil , Radhltlo Anindhito, Wlwlt Sebrina Tristi.

140
•Apa yang terjadi kalau seorang fotografer yang perupa
bertutur tewat cerlta pendek? Membaca Kinky Rain hetal
demi hetai, saya merasa buku ini memang adimodel
••PAI SIPl IJ,Y�
IAUS dengan segala sisinya, cara pandangnya maupun gejotak
CI A 1 �
dan keisengannya�
• Arbatn Rambey

•Pada karya Ad i, kita menemukan bahasa yang


terasa spontan tetapl tetap terjaga dalam hat
kemampuannya membangun imaji, seperti
sebuah upaya menghadirkan ketiaran tetapi
tetap memberi efek kei ndahan. Dalam suasana

kinkv rain
sepertl itu, cerlta-cerlta dalam buku Int seolah
ingin merangkum ketegangan antara keperihan
dan kebahagiaan, antara kekerasan sekaligus
kelembutan.•
� - Agus Noor

Kinky Rain adalah sebuah buku fiksi sastra pertama karya adimodel. Ti dak seperti
buku-buku fotografinya, Kinky Rain menyajikan sebuah sisi gelap dari seorang
adimodel yang menarik untuk dibaca.

Cinta. Kegelapan. Sepi. Bayang-Bayang. Semuanya berkelindan di dalam


sepuluh cerita yang bergenre suram dan erotik. Dipadu dengan foto-foto dan
ilustrasi karya adimodel yang juga bernuansa kelam, buku ini terasa begitu unik
dan dalam.

Dengan bahasa yang cukup puitis serta cerita-cerita yang bernuansa realis dan
surealis, buku Kinky Rain memberikan warna tersendiri ke dalam dunia sastra
Indonesia.

Pada bulan Agustus 2014 akan terbit kembali kumpulan cerpen adimodel kedua
yang berjudul Kinky Rain 2.
adimodel adalah seorang fotografer profesional yang meng­
khususkan dirinya di bidang beauty, fashion, dan glamour.

Sebelumnya, ia telah dikenal pula menulis banyak buku


mengenai komputer dan Photoshop. Belakangan ini ia lebih
khusus menulis tentang dunia fotografi. Hingga tahun 2014
sudah tiga belas buku tentang fotografi dan enam buku ten­
tang Photoshop ditulisnya.

Beranjak dari dunla dan latar belakang yang berbeda,


adimodel memulal karler fotografinya pada tahun 2004.
adimodel belajar secara otodldak dan terlihat sangat kreatlf
dan ldealis di dalam setiap konsepnya.

Terakhir adlmodel Juga menulis sebuah buku fiksi sastra In­


donesia berjudul Kinky Rain. Buku kumpulan cerpen ini ber­
tema gelap dan menampilkan sebuah sisi lain yang kelam
dari seorang adimodel.

www.adlmodel.com

book@adimodel.com

http:Jlwww.facebook.com/adimodel

@adlmodel

ro,�foto Y""!I ....tapacd -m b,Jku lruda,h -..,.a,hponuhs t,,dmodoO d•ndllosdungi -hokaptL

-m
Bct,cr•� foto produklcsti:nbJdidmblil d.i 1¥Ctnrte�ml prod.Jk. hekc1P1• be1dda �da pcmililfot.o trnebut.
Co� don iu bullu dldeu1 n olehpenuhs Ot49r#"l'I hghlll9dibubl oleh penuleu.,.ukkt-pentiingon bulwi ni
"'""l>f�• '>'•I<..,...,..,.,,
01,.,..,g mu meng�-semu• loto, _,..,,.,,., loyoul (1,1ft NieI di buku l ni
Ull� l7W'I r4'ffl'IIURpcmul.kd.anpPrwrblt Ete,r Medi iiiIComputlndo.
OacUmod.t.All ttghtl t•wrYM • Wtt.ltlte : www.adllfflOdet.c.om• f,nMI:book8MMmMltl.coffl

143
I__ B O O K S BY ADIMODE L
-- I

• BAS11i116H]06
ll6HTln6 FORlflERITT!I
FOR BERUT!I
,ol--:!& "Y'lQO.;.j,'
-- - - - - __-•.:..:________:,_

,
. .
--
BOSlC
GHTln PHOTOSHOP
FOR BEAUT�
,

.. "' ..
• _,:. . II

ll6HT106 LIGHTiOG
FOR STROBIST JJfilfflJJg I
FU:{ :rrnum:rr
WITH
,. ..
I
AUAILABUE •UGHT
I�
' t!...
\

. ..

I I

.-..,.-'
<1.-• ...
kinky rain
LIGHTlnG FOR STRDBIST
BEAUTY
Foto rtas clan lcec:antbn. Untuk
beauty adalah foto yang menonjolcan tata
menghaslllcan foto beauty yang balk, pencahayaan hlruslah dlatur dengan
sempuma.

Biasanya pencahayaan untuk foto beauty dlhasllkan menggunakan lampu


studio karena pada umumnya pernotretan beauty sering dllakukan di dalam
studio. Tetapi pada buku ini akan ditampilkan cara memotret beauty hanya
menggunakan external flash yang sedemana. Hasilnya pun tidak kalah baik
dengan lampu studio.

Pada buku inl akan dijelaskan mengenai beauty photography secara detail,
karakteristiknya, pencahayaannya, hingga peralatan apa saja yang dibutuhkan.
Buku ini juga akan rnembahas cara menghasilkan foto-foto beauty dengan
tingkat kesulitan mulai dari yang mudah hingga sulit.

Oilengkapi dengan portfolio karya fotografer adlmodel, buku ini menyajikan


pendekatan study by case atau bedah foto, di mana pembaca bisa mempelajari
baga1mana sebuah foto dibuat. Baik dari segi teknis, konsep, komposlsi, hingga
tata letak lampunya.

.U�.rn
fOTOGAArl
1$(1N978-60l 02--41$3-S

1}]14144]

Anda mungkin juga menyukai