(Valve)
Katup digerakkan oleh mekanisme katup, yang terdiri atas:
- Poros cam
- Batang penekan
- Pegas penutup
- Rol baut penyetel
Pegas katup
Rongga katup
Gambar 2.11 Katup dan komponen lain yang menyertainya
waktu dipasang
Sebagaimana terlihat pada gambar bagian lain dari katup adalah
kepala katup. Kepala katup mempunyai peranan yang sangat penting,
karena ia harus tetap bekerja baik, walaupun temperaturnya berubah-
ubah. Bidang atas kepala katup ini disebut tameng. Bentuknya ada
yang cekung dan ada yang cembung. Tameng cekung disebut tameng
terompet dan biasanya dipakai sebagai katup masuk. Sedangkan
tameng cembung dipakai sebagai katup buang karena kekuatannya
yang lebih tinggi.
Pada katup juga terpasang pegas-pegas. Pegas-pegas katup
ditugaskan untuk menutup katup sesuai dengan gerak tuas ungkit
menjauhi ujung batang katup.
SV (side valve)
Pada SV atau klep samping, cam dipasang pada poros
engkol dan mendorong keatas dan menggerakkan
valve. Valve terpasang disamping piston sehingga
ruang pembakaran lebih besar. Hal ini memungkinkan
untuk hasilkan perbandingan kompresi lebih besar
dan mengurangi tenaga mesin. Tipe ini cocok untuk
mesin dengan putaran rendah, biasanya dipakai di
Gambar 2.13 Penempatan katup overhead
Kerenggangan Katup
Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh
penyetelan celah katup. Jika celah katup lebih kecil dari standar berarti
katup cepat membuka dan lebih lama menutup, pembukaan yang lebih
lama membuat gas lebih banyak masuk. Akibatnya bensin lebih boros
dan akibat dari keterlambatan katup menutup adalah tekanan
kompresi menjadi bocor karena pada saat terjadi langkah kompresi
(saat piston bergerak dari bawah keatas), katup belum menutup
padahal seharusnya pada saat itu katup harus menutup rapat hal ini
mengakibatkan tenaga mesin berkurang. Mesin tidak bisa stasioner,
dan sulit dihidupkan, selain itu akibat celah katup terlalu sempit dapat
terjadi ledakan pada karburator.
Selanjutnya apabila celah katup lebih besar dari standar berarti katup
terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada
katup masuk maka pemasukan campuran bahan bakar udara
berlangsung cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.
Tekanan kompresi menjadi rendah karena jumlah campuran bensin dan
udara yang dikompresikan sedikit. Jika tekanan kompresi rendah maka
akan berakibat tenaga motor menjadi berkurang. Akibat selanjutnya
adalah mesin sulit dihidupkan. Setelah hidup maka suara mesinpun
berisik sekali. Karena pemasukan gasnya kurang, mesin akan
tersendat- sendat pada putaran tinggi. Sementara itu mesin tidak
dapat berputar stasioner. Itulah sebabnya celah katup harus disetel
dengan tepat.
Biasanya besar kerenggangan celah katup masuk dan katup buang
sekitar 0,04 0,07 mm.
Celah terlalu besar
Celah terlalu kecil
Gambar 2.16 Celah katup yang terlalu kecil dan celah katup
terlalu besar
1. Kunci kontak OFF. Posisi piston pada top kompresi. Untuk memastikan
bahwa posisi piston pada top kompresi, perhatikan bahwa pada saat ini
tanda T pada rotor magnet tepat dengan tanda garis pada bodi sepeda
motor, celah platina membuka dan kedua katup menutup.
2. Jika posisi piston belum tepat pada posisi top kompresi putar poros
engkol dengan kunci. Agar memutarnya ringan maka lepas busi dari
dudukannya.
3. Setel celah katup dengan feeler sesuai dengan ketentuan. Untuk
menyetel celah katup, kendorkan mur dan masukkan feeler dengan
ketebalan yang sesuai spesifikasi. Setelah itu putar baut penyetel dan
keraskan mur pengunci sedemikian rupa sehingga feeler hanya dapat
ditarik dengan sedikit tahanan (agak berat). Setelah dikeraskan mur
penguncinya, masukkan sekali lagi foler tersebut sebagai pengecekan
apakah penyetelannya sudah tepat.
4. Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang dilepas dan
hidupkan motor untuk pengontrolan. Jika ternyata celah katup terlalu
longgar maka akan timbul suara berisik dari arah kepala silinder. Jika
celah katup terlalu sempit biasanya motor agak sulit dihidupkan.
b. Penyetelan celah katup sepeda motor dua silinder
1. Kunci kontak OFF. Posisi piston silinder pertama pada top kompresi.
Untuk memastikan bahwa posisi piston silinder pertama pada top
kompresi, perhatikan bahwa pada saat ini tanda T pada rotor magnet
tepat segaris dengan tanda garis pada bodi motor, celah platina
membuka dan kedua katup silinder pertama menutup.
2. Jika posisi piston belum pada top kompresi, putar poros engkol dengan
kunci. Agar memutarnya ringan, lepas terlebih dahulu busi dari
dudukannya.
3. Setel kedua katup silinder pertama seperti cara menyetel katup pada
sepeda motor satu silinder. Katup silinder yang satunya dapat disetel
setelah poros engkol diputar satu kali putaran penuh dari
kedudukannya.
Perhatikan
1. Jika baut penyetel diputar ke kanan searah putaran jarum jam maka
celah katup menjadi sempit. Jika baut penyetel diputar ke kiri,
berlawanan dengan arah putar jarun jam, celah katup menjadi longgar.
2. Pada saat mengeraskan mur pengunci baut penyetel harus ditahan
agar celah katup tidak berubah.
3. Feeler yang sudah aus sekali atau bengkok sebaiknya tidak digunakan
untuk menyetel celah katup.
4. Jangan mengeraskan mur pengunci terlalu keras karena akan
menyulitkan untuk mengendorkannya kembali.
5. Untuk memudahkan penyetelan katup, lepas bagian-bagian yang
menggangu, seperti tangki bensin untuk jenis sepeda motor tertentu.