Anda di halaman 1dari 27

Aerodinamika

Dan
Bentuk Bodi Kendaraan
Oleh :
Nurmansyah 15504241035
a Willu Utomo 15504241036
hmad Arif 15504241037
Aerodynamic
Aerodynamic
Aerodynamics (aerodinamika) didefinisikan sebagai
dinamika dari gas-gas, khususnya interaksi antara
obyek yang bergerak dengan udara sekitarnya.
[Anderson, John D., Jr. (1986)]
Aerodinamika dapat digunakan untuk menganalisis
kendaraan yang digunakan manusia, seperti mobil,
pesawat, kapal, dll
Fenomena aliran pada kendaraan digolongkan menjadi 3 bagian
yaitu :

1. Aliran udara sekeliling kendaraan dimana aliran bekerja


pada bagian luar kendaraan yaitu berupa aliran yang
berinteraksi dengan seluruh bentuk permukaan kendaraan
2. Aliran yang masuk ke dalam ruang kendaraan sebagai
pendingin mesin, radiator dan sirkulasi udara dalam ruangan
penumpang
3. Aliran internal adalah aliran yang berada dalam mesin itu
sendiri seperti aliran fluida di dalam radiator, blok mesin,
pada sistem transmisi kendaraan.
Gaya aerodinamik dapat dinyatakan sebagai akibat dari
aliran udara pada suatu permukaan dari suatu benda
seperti pesawat, kereta api, helikopter, mobil dan
sebagainya, yang bersumber dari :
Distribusi tekanan (pressure distribution) pada
permukaan.
Tegangan geser (shear force) pada permukaan.
Gaya aerodinamik yang terjadi pada benda meliputi :
Aerodynamic drag
Aerodynamic lift or down
Aerodynamic side

turbulence
Aerodynamic Drag (Drag force)
Adalah Jumlah semua gaya eksternal dalam aliran
fluida, yang melawan arah gerak objek. Dengan
kata lain Drag dapat dijelaskan sebagai gaya yang
disebabkan oleh aliran udara turbulen di sekitar
benda yang melawan gerak maju objek melalui
gas atau cairan. Cd Adalah koefisien hambatan
aerodinamik yang dipengaruhi oleh faktor bentuk
dan kehalusan permukaan kendaraan :
1. Semakin besar nilai cd maka semakin besar
pula hambatan aerodinamiknya
2. Bentuk bodi kendaraan yang mempunyai nilai
cd yang kecil dikatakan sebagai bentuk
aerodinamis dimana bentuknya adalah stream
line yang mengikuti arah aliran udara yang
Aerodynamic lift or down (Force)
Lift disebabkan oleh efek Bernoulli yang menyatakan semakin cepat udara
bergrak semakin kecil tekanannya. Artinya kecepatan udara pada
permukaan bagian atas lebih cepat dibanding kecepatan udara pada
permukaan bagian bawah. Karena kecepatannya lebih cepat, maka
tekanannya lebih kecil dari pada tekanan udara yang melewati permukaan
bagian bawah. Karena perbedaan tekananan inilah maka timbul gaya
angkat (lift) pada mobil.
Downforce adalah sama dengan gaya yang dialami oleh sayap pesawat,
hanya ini bertindak untuk menekan, bukannya mengangkat. Setiap obyek
yang bergerak melalui udara menciptakan baik mengangkat atau
menekan kebawah. mobil balap, menggunakan hal-hal seperti sayap
terbalik untuk memaksa mobil lebih menekan ke trek, meningkatkan
traksi. Mobil jalanan rata-rata cenderung menciptakan gaya angkat. Hal ini
karena bentuk body mobil itu sendiri yang menghasilkan wilayah tekanan
rendah di atas.
Aerodynamic Side (Side Force)
Gaya samping aerodinamik ditimbulkan oleh arah angin yang
membentuk sudut terhadap arah laju kendaraan. Kondisi ini
dapat terjadi akibat kendaraan berbelok atau arah hembusan
angin yang membentuk sudut terhadap arah laju kendaraan.
Gaya samping aerodinamik dapat mendorong kendaraan ke arah
samping sehingga kendaraan akan mengalami selip ke samping.
Kondisi lain yang mungkin terjadi adalah apabila gaya samping
ini bekerja tidak pada titik berat kendaraan, maka akan
menimbulkan rolling moment dan yawing moment yang akan
SIDE
menyebabkan kendaraan terguling maupun berbelok.

TOP FRONT

SIDE
Bentuk body kendaraan
Berdasar pada konstruksi tempat menempelnya bodi pada rangka, maka
terdapat 2 jenis konstruksi bodi kendaraan, yaitu konstruksi composite
(terpisah) dan konstruksi monocoq (menyatu).
KONSTRUKSI MENYATU (MONOCOQUE)
Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangka tersusun
menjadi satu kesatuan. Konstruksi ini menggunakan prinsip kulit telur, yaitu
merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga semua beban terbagi rata pada
semua bagian kulit. Pertautan antara bodi dan rangka menggunakan las. Karena
bodi dan rangka menyatu, maka bentuknya dapat menjadi lebih rendah
dibanding dengan tipe composite sehingga titik berat gravitasi lebih rendah
menyebabkan kendaraan akan lebih stabil. Konstruksi ini digunakan pada mobil
sedan, bahkan beberapa kendaraan MPV ( Multi Purpose Vehicle) mulai
menerapkan knostruksi monocoque body.
KONSTRUKSI TERPISAH (COMPOSITE)
Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangkanya
terpisah. Pertautan/penyambungan antara bodi dan rangka menggunakan baut
dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan saat digunakan, maka diantara bodi
dan rangka dipasang karet sebagain alat peredam getaran. Konstruksi bodi dan
rangka yang terpisah ini memberikan kemudahan dalam penggantian bagian
bodi kendaraan yang mengalami kerusakan, terutama bodi bagian bawah atau
putusnya rangka. Konstruksi ini biasanya digunakan pada kendaraan sedan tipe
lama, kendaraan penumpang dan mobil angkutan barang, seperti truck, bus,
pick up dan lain sebagainya.
Jenis Mobil Berdasarkan Bentuk Body
Minib
Jeep us

Hatchb Liftba
ack ck

Coup Converti
ble
e

TYP
Picku E
p MPV

SUV Sed
an
Wag
on
Perancangan Bentuk

Alternatif untuk merancang sebuah bentuk baru yang hambatan


aerodinamiknya rendah dapat ditempuh dengan mengawali sebuah bentuk
yang primitif, dimana bentuk tersebut hanya mewakili dimensi utama dari mobil
itu sendiri yang biasanya disebut dengan enveloping box, berisi ukuran panjang
keseluruhan, tinggi keseluruhan, wheel base, dan letak tempat duduk
penumpang
Hal-hal yang Mempengaruhi Bentuk
Ideal Mobil :
Pengaruh Bentuk Belakang terhadap Koefisien Drag
Pengaruh Bentuk Depan terhadap Koefisien Drag dan Lift
Pengaruh Sudut Kap dan Kaca Depan terhadap Koefisien
Drag
1. Sudut kemiringan kap dan kaca depan dapat menimbulkan efek separasi,
sehingga kemiringan yang tepat diperlukan untuk mengurangi nilai drag.
2. Sudut kemiringan kap depan yang diperlukan untuk membuat aliran tanpa
efek separasi cukup kecil, supaya tekanan aliran udara tidak mengalami
penurunan akibat peningkatan kecepatan aliran.
3. Sudut kemiringan kaca depan berfungsi agar tekanan aliran yang
menumbuk kaca depan tidak terlalu besar, yang akan menyebabkan
peningkatan drag.
4. Akan tetapi kemiringan sudut yang berlebihan tidak menyebabkan
punurunan angka drag yang lebih baik.
Pengaruh Kecembungan Atap terhadap Koefisien Drag
1. Untuk alasan estetika, kecembungan atap dirancang sekecil mungkin.
2. Kecembungan atap bertambah, maka terjadi penurunan koefisien drag.
3. Sebuah rancangan atap mobil dapat dibuat tidak cembung tetapi dengan
konsekuensi biaya pembuatan yang mahal karena kaca depan dan belakang
harus dibuat sedemikian rupa sehingga kurva kaca yang berhubungan
dengan atap dapat menyatu tanpa ada belokan, sambungan antara kaca
dan atap berupa smooth curvature
Pengaruh Kecembungan Bagian Samping terhadap Koefisien Drag
Kecembungan bodi bagian samping dapat menurunkan nilai koefisien drag,
karena beban radius pada siku bagian depan dapat berkurang, demikian
juga dengan bentuk boat tailing yang dirancang pada bagian belakang
tidak mengalami beban yang berlebihan sehingga efeknya adalah
peningkatan tekanan pada bagian belakang kendaraan yang menyebabkan
penurunan nilai koefisien drag.

Pengaruh Kedalaman Celah terhadap Koefisien Drag


Kedalaman celah antara pintu ataupun kaca dapat menimbulkan efek pada
angka koefisien drag. Semakin dalamnya celah menyebabkan peningkatan
dalam angka koefisien drag, demikian juga sebaliknya.
Pengaruh Kekasaran Permukaan Bawah terhadap
Koefisien Drag
Kekasaran pada permukaan bagian bawah kendaraan dapat
menyebabkan kenaikan angka koefisien drag. Dalam kondisi
permukaan bagian bawah yang sangat kasar, hal ini harus diatasi
dengan pemberian pelindung ataupun penutup. Tetapi hal hal ini
sangat sulit diatasi oleh karena desain dari mesin, serta
komponen-komponen lain sangat bervariasi.
Penggunaan Aerodynamic
SCOOPS
Scoops, atau positive pressure intake,
yang berguna ketika volume aliran udara
yang tinggi diinginkan dan hampir
semua jenis mobil balap menggunakan
perangkat tersebut. scoops bekerja
berdasarkan prinsip bahwa aliran udara
di dalam kotak bertekanan', ketika
mengalami aliran udara konstan. Kotak
udara memiliki pembuka yang
memungkinkan volume udara yang
memadai untuk masuk, dan dibagian
dalam kotak udara terdapat ruang yang
lebih luas untuk meningkatkan tekanan
di dalam kotak
SPOILER
Spoiler digunakan terutama pada mobil
balap jenis sedan. Spoiler bertindak
seperti hambatan aliran udara, dalam
rangka membangun tekanan udara yang
lebih tinggi di depan spoiler tersebut. Hal
ini berguna, karena seperti disebutkan
sebelumnya, sebuah mobil sedan
membutuhkan downforce yang besar
pada kecepatan tinggi. Air dam depan
juga merupakan bentuk spoiler, hanya
tujuan mereka adalah untuk membatasi
aliran udara yang mengalir kebawah
mobil.
WINGS
Wings berkinerja sangat efisien,
menghasilkan banyak gaya down dan
mengurangi drag. Spoiler tidak terlalu
efisien, tetapi karena kepraktisan dan
kesederhanaan, spoiler banyak digunakan
pada sedan. Sayap bekerja dengan
membedakan tekanan pada permukaan
atas dan bawah sayap. Seperti disebutkan
sebelumnya, semakin tinggi kecepatan
tertentu volume udara, semakin rendah
tekanan udara itu, dan sebaliknya. Apa
yang sayap lakukan adalah sama seperti
spoiler membuat udara yang lewat di
bawahnya itu menempuh jarak lebih besar
dari udara yang lewat di atasnya (pada
aplikasi mobil balap)
UNDERBODY TUNEL (DIFFUSER)
Diffuser merupakan salah satu komponen aerodinamik yang
tujuan utamanya pada sebuah mobil adalah untuk
merapikan aliran udara yang bergerak di bagian bawah
mobil dengan mengendalikan aliran transisi dari yang
berkecapatn tinggi (yang dilalui mobil yang melaju kencang)
dengan udara bebas di atmosfer yang jika tidak ada angin
berarti tidak memiliki kecepatan.
Prinsip Bernoulli menjadi dasar dalam pengembangan
komponen ini. Diffuser bekerja ketika mobil menyerang
udara yang terdapat dalam atmosfer bebas. Saat itu akan
terdapat suatu kekacauan yang diakibatkan oleh kontak mobil
yang berkecepatan tinggi dengan udara yang diam, yaitu
terbentuknya vortex yang lebih jauh dapat menyebabkan
turbulensi. Dengan adanya diffuser, ruang gerak udara di
bawa dibatasi dengan memperkecil luas bidang geraknya
sehingga gerakan udara bisa terkendali dan masuk ke dalam
kolom-kolom diffuser tersebut. Diperkecilnya luas bidang
gerak gerak udara mengakibatkan kecepatan udara di bawah
mobil meningkat sehingga tekanannya menurun, sesuai
dengan hukum Bernoulli. Dengan demikian diharapkan
tekanan yang terdapat di atas mobil lebih besar dibandingkan
dengan yang ada di bawah mobil agar mobil bisa
mendapatkan downforce (gaya tekan ke bawah) yang
bertujuan untuk mempertahankan stabilitas mobil.
WINGLET
Dengan menggunakan winglet akan
memberikan efek gaya tekan kebawah
atau istilah kerennyadownforce.
Kenapa harus ada diberi gaya tekan
kebawah? Itu dikarenakan pada
Motogp mesin yang digunakan
memiliki tenaga yang luar biasa
sehingga saat akselerasi bisa
menyebabkan ban depan
terangkat(wheelie), walaupun hanya SEKARANG DILARANG
DIGUNAKAN
sedikit hal tersebut menyebabkan
akselerasi kurang maksimal. Masalah
tersebut biasanya terjadi saat para
pembalap keluar dari tikungan, pada
saat tersebut membutuhkan power
mesin yang besar agar dapat lebih
cepat melaju, dengan adanya winglet
Filosofi Hidup Rasa Kopi
Pahit Manis Perjalanan Hidup Tetap
Terasa Nikmat
ih
as
ak
im
er
nT
ia
ek

Anda mungkin juga menyukai