Anda di halaman 1dari 20

Nama : Farhan Bii Ramadon

No. : 06
Kelas. : XI TKRO 1
Connecting Rod
Pengertian Connecting Rod

Connecting Rod (batang piston) menghubungkan piston ke crank atau poros


engkol. Bersama dengan crank, sistem ini membentuk mekanisme
sederhana yang mengubah gerak lurus/linear menjadi gerak melingkar.
Batang piston juga dapat mengubah gerak melingkar menjadi gerak linear.
Fungsi Connecting Rod

1. Menghubungkan piston dengan poros engkol (crankshaft) sehingga tenaga yang dihasilkan saat
proses pembakaran dapat diteruskan ke poros engkol.
2. Sebagai pendukung piston agar dapat bergerak naik turun
3. Connecting rod atau batang piston dijadikan lengan untuk mengubah gaya naik turun menjadi
gaya putar
Konstruksi Connecting Rod
Komponen – komponen Connecting Rod
1. Small End
Small end terdapat pada bagian atas, atau lebih tepatnya pada bagian yang menghubungkan antara batang
piston degan piston.
2. Big end
Big end terdapat pada bagian bawah, atau lebih tepatnya pada bagian yang menghubungkan antara batang
biston dengan poros engkol atau tepatnya pada bagian crank pin (pen engkol).
3. Pena Piston
piston pin merupakan komponen di mesin yang berfungsi untuk menghubungkan piston dengan ujung batang
piston yang paling kecil atau small end. Pada pena piston dibuat berlubang pada bagian dalamnya, hal ini bertujuan
untuk mengurangi berat dari pena piston.
pena piston yang menggunakan beberapa model, yaitu full floating dan semi floating :
 Full floating
 Pada model ini, pena piston tidak terikat pada bushing piston atau batang piston, sehingga pena
piston ini dapat bergerak bebas. Pada kedua ujung pena piston ini dikunci atau ditahan dengan
pegas snap ring.
 Semi floating
 Pada model ini, pena piston dipasang dengan cara dibaut pada batang pistonnya, hal ini bertujuan
agar pena piston tidak lepas keluar.
3. Rod bushing
Rod bushing merupakan jenis bearing yang mendistribusikan beban dan dapat diganti bila aus
4. Shank
Shank adalah bagian connecting rod antara small dan big end, berbentuk I-beam yang kuat dan kaku.
5. Crank shaft journal bore dan rod cap
Terletak pada bagian ujung besar (big end) connecting rod. Komponen ini membungkus crank shaft bearing
journal dan mengikatkan connecting rod ke crankshaft
6. Rod bolt dan Rod nut
mengunci rod dan cap pada crankshaft, disebut crank end atau big end dari connecting rod
7. Rod Bearing
Crankshaft berputar di dalam bearing connecting rod, yang membawa beban. Connecting rodmemindahkan
gaya hasil pembakaran ke crankshaft dan merubah gerakan naik turun menjadi gerak putar.
Pemeriksaan Dan Pengukuran Connecting
Rod
Pemeriksaan connecting rod pada mobil :
1. Ukur lubang ujung kecil (lubang untuk pin piston) batang piston

2. Hitung kelonggaran antara Iubang ujung batang piston dan pin


piston. Spesifikasi celah 0,015 — 0,040 mm. V

3. Bila kelonggaran melebihi spesifikasi, ganti batang pistonda atau pasaknya.


Pengukuran kepuntiran dan kebengkokka batang piston :

1.Pasang batang piston pada connecting rod aligner (diameter pena engkol disesusaikan)
2. Letakkan pelurus pada pena torak dengan posisi yang benar
3. Tempelkan sensor pada dinding alat
4. Lihat sensor lainnya yang masih ada celahnya dan ukur menggunakan feeler gauge
Kebengkokan Batang Piston Kepuntiran Batang Piston
5. Bila celah itu pada sensor bagian atas berarti adalah kebengkokkan. Dan bila celah itu pada sensor
bagian kiri atau kanan berarti celah tersebut adalah kepuntiran

Anda mungkin juga menyukai