CHAPTER 9
DIAGRAM FASE
MITHA PRAMISTY
1201172466
Komponen adalah logam murni atau senyawa yang menyusun suatu logam paduan.
Contoh : Cu - Zn(perunggu)
komponennya adalah Cu dan Zn.
Solid solution (larutan padat)
Terdiri dari beberapa atom, minimal dua atom yang berbeda, atom terlarut
menempati posisi substitusi interstisi pada kisi pelarut dan struktur kristal
mengikuti struktur kristal pelarut.
Batas kelarutan (solubility limit).
Suatu logam paduan akan mempunyai maksimum konsentrasi dari atom terlarut
yang akan larut pada pelarut.
Jika atom terlarut konsentrasinya melampaui batas kelarutan maka sebagian
atom tersebut tidak akan terlarut lagi. Untuk menggambarkan keadaan ini bisa
dilihat contoh larutan air gula. Jika gula yang dicampur terlalu banyak maka gula
tersebut tidak akan larut lagi (lihat grafik 9.1).
Fase
Fase didefinisikan sebagai sistem yang homogen yang mempunyai sifat kimia
dan sifat fisika yang seragam/uniform.
Satu fase : contohnya logam murni, padatan, cairan.
Lebih 1 fase : contohnya larutan air-gula dengan gula (larutan air gula yang
melampaui batas kelarutan).
Sistem fase tunggal → homogen
Sistem 2 atau lebih fase → campuran atau sistem heterogen.
Struktur mikro
Sifat-sifat fisik suatu bahan seperti sifat mekanik tergantung dari struktur
mikro. Struktur mikro diketahui dengan observasi mikroskopik menggunakan
mikroskop optik atau mikroskop elektron.
Pada logam paduan, penggolongan struktur mikro berdasarkan berapa jumlah
fase, proporsinya dan bagaimana susunannya didalam bahan.
Struktur mikro bergantung kepada jumlah elemen paduan, konsentrasinya
dan perlakuan panasnya (temperatur, lamanya pemanasan, laju pendinginan).
Kesetimbangan fase
Kesetimbangan : jika sebuah sistem mempunyai energi bebas minimum pada
temperatur, tekanan dan komposisi tertentu → tidak terjadi perubahan
kondisi Makin tinggi energi bebas → gerak atom pada bahan makin acak dan
tidak teratur.
Secara makro : sifat-sifat sistem tidak berubah terhadap waktu → stabil
Kesetimbangan fase : adalah kesetimbangan pada sistem yang terdiri lebih
dari 1 fase. Masing-masing fase tidak mengalami perubahan.
Jika pendinginan terjadi lebih cepat maka terjadi segregasi yaitu distribusi yang tidak
merata yang terjadi di dalam butir. Pada pusat butir yang pertama membeku akan
kaya oleh bahan yang mempunyai titik leleh tinggi, bahan yang mempunyai titik leleh
rendah akan naik manjauhi pusat butir. Jadi terjadi gradient konsentrasi pada butir
(gb. 9.4). Fenomena ini disebut “ cored
structure”.
Kelemahan “cored structure” :
jika dipadatkan, akan cepat meleleh.
mengurangi kekuatan mekanik pada temperatur tinggi.
Komposisi bahan akan mempengaruhi kekuatan tarik dan keuletan bahan
tersebut (gb. 9.5).
Diagram fase untuk reaksi eutectic adalah paduan Cu – Ag. (gb. 9.6).
Pada diagram fase Cu – Ag terdapat tiga daerah 2 fase yaitu : α+ L, β+ L, α+ β
α adalah fase kaya Cu.
β adalah fase kaya Ag.
Reaksi peritectic yaitu pada proses pemanasan, satu fase padat berubah menjadi 1
fase padat dan 1 fase cair.
Contoh : pd T = 598 0C 78,6 Wt% Zn – 21,4 Wt% Cu.
TRANSFORMASI FASE KONGRUEN/SEBANGUN
Transformasi fase congruent adalah transformasi fase dimana tidak terjadi
perubahan komposisi Lawannya transformasi fase incongruent→terjadi perubahan
komposisi. Contoh transformasi fase congruent Titik M pada Gb. 9.18