Anda di halaman 1dari 46

Mata Pelajaran :

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Kompetensi Dasar :
3.18. Mendiagnosis Sistem AC (Air Conditioning)
4.18. Memperbaiki Sistem AC (Air Conditioning)

Tujuan Pembelajaran :
Mendiagnosis kerusakan sistem Air Conditioning (AC) sesuai SOP
Merawat dan Memperbaiki sistem Air Conditioning (AC)

Oleh : Haris Purnawan, S.Pd.T

A. PENDAHULUAN
Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan
agar temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki. Bila di dalam
ruangan temperaturnya rendah maka panas akan diberikan sehingga temperaturnya naik
(pemanasan) dan bila temperatur di dalam ruangan tinggi maka panas di dalam ruangan akan
diturunkan (pendinginan). Kelembaban dikurangi atau ditambah demi kenyamanan. Selain itu
sistem pengkondisian udara juga mengontrol sirkulasi udara, memurnikan udara (air purifier),
menghilangkan gangguan semacam pembekuan dan pengembunan di permukaan kaca.

Gambar 1. Sistem pengkondisian udara

B. KOMPONEN SISTEM AC
Komponen dasar dari sistem pendingin dalam kendaraan terdiri dari kompresor,
kondensor, receiver/dryer, katup ekspansi dan evaporator. Ada juga komponen lain agar
sistem AC dapat bekerja sempurna yaitu unit kopling magnet (magnetic clutch), blower untuk

Page 1 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
menghembuskan udara pada evaporator, saringan udara untuk membersihkan udara yang
dihisap blower, kontrol panel, sistem anti pembekuan, pencegah mesin mati dan lain-lain.

Gambar 2. Komponen sistem AC

Gambar 3. Komponen AC pada kendaraan

C. FUNGSI KOMPONEN AC
1. Kompresor

Kompresor merupakan pompa yang berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigran di dalam
sistem AC. Dikarenakan tekanan dinaikkkan maka temperatur refrigeran juga akan naik.
Kompresor digerakkan oleh mesin ketika mesin hidup dan saklar kontrol AC dinyalakan untuk
mengaktifkan kopling magnet yang akan menghubungkan putaran mesin dengan kompresor.
Kompresor dikelompokkan sebagai berikut:

Tipe gerak bolak-balik Tipe gerak putar


1. Tipe Crank 1. Tipe through vane
2. Tipe Swash plate 2. Tipe scroll
3. Tipe Wobble plate

Tipe crank

Page 2 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Putaran poros engkol diubah menjadi gerakan naik turun piston untuk menghisap masuk
refrigeran dan menekannya keluar menuju kondensor. Mekanisme pemasukan dan pengeluaran
refrigeran terdiri dari katup pemasukan dan pengeluaran. Katup pemasukan berada pada sisi dalam
silinder sedangkan katup pengeluaran berada pada sisi luar silinder. Katup pengeluaran ditahan oleh
valve stopper untuk menahan pembukaan katup pengeluaran akibat tekanan tinggi refrigeran.

Gambar 4. Kompresor AC tipe crank

Gambar 5. Konstruksi mekanisme katup pada kompresor tipe crank

Pada saat piston bergerak ke bawah, ruangan di atas piston volumenya membesar sehingga
tekanannya turun. Katup pemasukan bergerak membuka sehingga refrigeran terhisap masuk. Poros
engkol yang berputar akan menggerakkan piston untuk bergerak ke atas, tekanan di atas piston naik
dan menyebabkan katup pengeluaran membuka sehingga refrigeran terdorong keluar menuju ke
kondensor.

Page 3 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 6. Kerja mekanisme katup saat pemasukan dan pengeluaran refrigeran

Tipe swash plate

Kompresor tipe swash plate terdiri dari beberapa piston yang disusun dengan interval 72 derajat
untuk kompresor dengan jumlah silinder 10 dan interval 120 derajat untuk kompresor dengan jumlah
silinder 6. Pada saat salah satu piston melakukan langkah hisap maka pada sisi piston yang lain
melakukan langkah kompresi.

Gambar 7. Kompresor tipe swash plate

Piston akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur (swash plate)
untuk menghisap dan menekan refrigeran. Saat piston bergerak ke arah dalam dalam, katup
pemasukan terbuka dan menghisap refrigeran ke dalam silinder. Sebaliknya ketika piston bergerak
keluar katup pemasukan menutup dan katup pengeluaran membuka untuk menekan refrigeran keluar.
Katup pemasukan dan pengeluaran yang bekerja satu arah mencegah terjadinya pemasukan balik.

Gambar 8. Mekanisme pemasukan dan pengeluaran refrigeran pada tipe swash plate

Page 4 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 9. Kompresor tipe wobble plate

Tipe wobble plate memiliki konstruksi yang hampir sama dengan tipe swash plate. Bila poros
berputar, pin pengarah memutar swash plate. Gerakan memutar dari swash plate ini dibelokkan ke
piston menjadi gerak maju mundur untuk menghisap dan menekan refrigeran. Katup kontrol
digunakan untuk mengubah tekanan di ruang swash plate agar sesuai dengan beban pendinginan
dengan cara mengatur sudut posisi swash plate terhadap poros menggunakan pin pengarah.

Gambar 10. Mekanisme pemasukan dan pengeluaran refrigeran tipe wobble plate

Tipe Through vane

Kompresor tipe ini memiliki dua buah bilah (vane) yang terpasang saling tegak lurus pada
bagian dalam silinder. Jika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial dan menyentuh
bagian dalam silinder (stator). Ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder dan rotor membentuk
ruang pemasukan dan pengeluaran refrigeran.

Gambar 11. Kompresor tipe through vane

Page 5 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 12. Cara pemasukan dan pengeluaran refrigeran pada kompresor tipe through vane

Pada saat bilah berputar bersama rotor, gaya sentrifugal bekerja pada bilah sehingga
bergerak menyentuh dinding stator. Ketika saluran pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk.
Seiring berputarnya bilah, refrigeran yang sudah masuk kemudian dikompresikan dengan cara
mempersempit ruang dan selanjutnya menekan refrigeran pada saluran pengeluaran. Terlihat
pada gambar bahwa pada saat terjadi langkah pengeluaran refrigeran, pada sisi lain dari rotor dan
bilah melakukan langkah pemasukan refrigeran.

Gambar 13. Katup tekanan lebih (pressure relief valve)

Kompresor dilengkapi dengan katup tekanan lebih (pressure relief valve) untuk membebaskan
tekanan pada saluran keluar kompresor jika beban pendinginan terlalu besar atau tekanan dalam sisi
tekanan tinggi di dalam kondensor dan receiver/ dryer menjadi tidak normal yang dapat menyebabkan

Page 6 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
bahaya meledaknya pipa. Bila tekanan pada sisi tekanan tinggi meningkat antara 3,43–4,14 Mpa MPa
(35–42,4 kgf/cm²), katup tekanan lebih membuka dan mengurangi tekanan. Biasanya sebelum katup
tekanan lebih bekerja, terlebih dulu hubungan arus ke magnetic clutch diputus sehingga katup
tekanan lebih jarang bekerja jika tidak dibutuhkan benar. Pada bagian poros kompresor dilengkapi
dengan sil (perapat) untuk mencegah kebocoran refrigeran pada kompresor. Kompresor tipe wobble
plate sil porosnya tidak dapat diganti karena kompresornya merupakan tipe yang tidak dapat
dibongkar.

Tipe kompresor through vane mempunyai saklar temperatur yang mendeteksi temperatur
refrigeran. Bila temperatur refrigeran terlalu tinggi, maka bimetal dalam saklar akan mendorong
batang di atasnya dan membuka kontak saklar. Akibatnya arus yangmengalir ke magnetic clutch
terputus dan kerja kompresor terhenti. Hal ini untuk mencegah kerusakan kompresor saat temperatur
refrigeran tinggi.

Gambar 14. Thermosaklar kompresor tipe through vane

Page 7 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 15. Kompresor tipe scroll

Tipe kompresor ini terdiri dari scroll tetap dan scroll putar. Ruang pemasukan dan
pengeluaran terbentuk di antara scroll putar dan scroll tetap saat scroll putar diputar oleh
poros kompresor. Ketika lubang pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk kemudian
dibawa berputar sambil dimampatkan hingga mencapai lubang pengeluaran untuk
disalurkan ke kondensor pada kondisi bertekanan tinggi.

Gambar 16. Konstruksi scroll

Oli kompresor

Oli kompresor melarutkan diri bersama refrigeran untuk melumasi bagian-bagian


kompresor yang bergerak. Oleh karena itu kualitas dan kuantitas oli sangat penting untuk
diperhatikan. Pada sistem pendingin dengan refrigeran jenis R134a, oli kompresor tidak
dapat saling dipertukarkan dengan sistem pendingin dengan refrigeran R12. Jumlah oli
kompresor yang tidak memadai dapat mengakibatkan gesekan antar komponen yang
berlebihan, menghalangi pertukaran panas, melapisi dinding evaporator sehingga
mengurangi kemampuan pendinginan.

Page 8 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 17. Penambahan oli karena penggantian komponen sistem AC

Penambahan oli setelah mengganti komponen

Oli kompresor memiliki sifat yang lebih sulit menguap dibandingkan refrigeran. Oleh
karena itu saat terjadi penggantian komponen yang mengharuskan pelepasan komponen
seperti kompresor, receiver /dryer, katup ekspansi dan lain-lain maka oli refrigeran mudah
menguap sedangkan oli tidak. Namun karena sebagaian oli masih melekat pada
komponen yang diganti maka jumlah oli yang ditambahkan saat penggantian komponen
adalah sebanyak oli yang melekat pada komponen tersebut.

b. Magnetic clutch

Kopling magnet berfungsi menghubungkan dan melepaskan putaran


mesin terhadap kompresor. Magnetic clutch terdiri dari rotor, stator dan plat tekan.
Rotor terhubung dengan puli penggerak. Stator diikat pada rumah kompresor dan plat
tekan terpasang pada poros kompresor.

Page 9 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 18. Komponen magnetic clutch

Pada saat mesin berputar, puli penggerak yang berhubungan dengan poros mesin
juga akan berputar. Pada saat ini kompresor tidak ikut berputar dikarenakan puli
penggerak tidak dihubungkan dengan poros kompresor. Jika saklar kontrol AC
dinyalakan, arus mengalir dari baterai menuju ke kumparan pada stator. Gaya
elektromagnet yang terbentuk pada stator akan menarik plat tekan untuk berhubungan
dengan rotor dan selanjutnya rotor dan poros kompresor akan berputar bersama-sama.

Bila saklar kontrol AC dimatikan, arus yang mengalir ke kumparan stator terputus
sehingga kemagnetan menghilang. Plat tekan tidak lagi tertarik dan kembali ke posisi
semula. Kompresor tidak berputar meskipun puli masih tetap berputar selama mesin
mesin hidup.

Gambar 19. Cara kerja magnetic clutch

c. Kondensor

Ketika kompresor bekerja dengan cara menaikkan tekanan refrigeran, temperatur


refrigeran menjadi tinggi. Tugas kondensor adalah menurunkan temperatur refrigeran
yang tinggi tersebut dengan cara mengambil panas refrigeran melalui aliran udara
pada sirip-sirip kondensor. Gas refrigeran dari kompresor selanjutnya berubah fasa

Page 10 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
menjadi cair dikarenakan pengambilan panas tersebut. Kondensor dipasang pada
bagian depan radiator sistem pendingin dan terdiri dari tabung dan sirip-sirip.

Gambar 20. Kondensor AC

d. Receiver/dryer

Refrigeran cair dari kondensor selanjutnya diterima oleh receiver/dryer dan dikirim
ke evaporator. Sebelum dikirim, refrigeran disaring dan dikurangi kelembabannya
agar tidak menimbulkan karat pada bagian dalam komponen yang dapat
menyumbat sistem. Kaca periksa dipasang pada bagian atas receiver/dryer untuk
melihat aliran refrigeran atau untuk mengetahui jumlah refrigeran.

Gambar 21. Receiver/dryer dan sumbat pengaman

Pada receiver/dryer tipe lain, kaca periksa terpasang pada pipa antara
receiver/dryer dan katup ekspansi. Jumlah refeigeran dalam sistem AC dapat diketahui
melalui kaca periksa dengan memperhatikan banyaknya gelembung. Gelembung yang
banyak menandakan jumlah refrigeran tidak mencukupi, bila sedikit sekali gelembung
atau hampir tidak ada maka jumlah refrigeran sudah memadai, jika tidak terlihat
gelembung sama sekali berarti refrigeran kosong atau terlalu penuh.

Receiver/dryer dilengkapi dengan sumbat pengaman untuk mengantisipasi


kenaikan tekanan pada saluran AC yang disebabkan ventilasi kondensor rusak atau
beban pendinginan terlalu tinggi sehingga dapat merusak komponen. Sumbat
2 o o
pengaman bekerja pada tekanan 30 kg/cm dan temperatur refrigeran antara 95 -100 C

Page 11 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
dengan cara melelehkan diri sehingga refrigeran keluar dan kerusakan komponen dapat
dihindari.

Gambar 22. Tampilan gelembung pada kaca periksa refrigeran

e. Katup ekspansi

Katup ekspansi dipasang setelah receiver/dryer untuk mengabutkan refigeran


cair dengan temperatur rendah. Pada kendaraan umumnya yang dipakai adalah katup
ekspansi termal yang memungkinkan penampungan refrigeran ke dalam evaporator
hanya sejumlah refrigeran yang akan diuapkan saja. Katup ekspansi dilengkapi dengan
pipa sensitif kalor yang mendeteksi temperatur dan tekanan refrigeran yang keluar dari
evaporator dan mengatur aliran refrigeran katup ekspansi setiap saat. Katup ekspansi
juga memastikan refrigeran yang keluar dari evaporator dalam kondisi uap yang telah
dipanaskan dan perbedaan temperatur antara uap refigeran dan uap jenuh senantiasa
konstan.

Gambar 23. Katup ekspansi

Page 12 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
f. Evaporator

Ketika tekanan refrigeran cair turun setelah melalui katup ekspansi, panas dari
udara yang dihembuskan oleh blower diserap oleh refrigeran sehingga temperaturnya
naik. Evaporator menjaga udara yang dilewatkan blower mejadi dingin dan diserap
efektif oleh refrigeran.

Gambar 24. Evaporator

g. Kontrol panel

Kontrol panel berisi selektor saklar yang mengatur kerja dari AC, kecepatan
blower, arah hembusan dan kontrol temperatur. Selektor kontrol panel dalam bekerjanya
mengontrol pelat pengatur udara (damper) dan motor blower serta magnetic clutch
secara mekanis dan elektrik.

Gambar 25. Selektor pada kontrol panel

Page 13 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 26. Kontrol panel AC

Gambar 27. Konstruksi pelat pengatur udara

Selektor aliran udara masuk

Selektor aliran udara masuk mengatur udara yang dihisap oleh blower. Udara
masuk diperoleh dari sirkulasi udara dalam interior kendaraan atau udara segar.
Udara segar yang terpolusi dapat dihalangi masuk sehingga hanya udara sirkulasi
saja yang dihisap oleh blower.

Page 14 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 28. Pelat pengatur udara masuk

Pelat pengatur campuran udara untuk mengontrol temperatur udara.

Gambar 29. Pelat pencampur udara

Dengan mencampur udara yang lewat dari evaporator dan inti pemanas sesuai rasio
tertentu akan diperoleh temperatur udara keluar yang diinginkan.

Page 15 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 30. Kerja pelat pengatur udara campuran kondisi dingin

Gambar 31. Kerja pelat pengatur udara campuran kondisi hangat

Page 16 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 32. Kerja pelat pengatur udara campuran kondisi panas

Pelat pengatur arah hembusan

a. FACE : Berhembus ke setengah badan atas.

b. BI-LEVEL : Berhembus ke setengah badan atas sampai kaki

c. FOOT : Berhembus ke kaki

d. DEF : Menghilangkan embun di jendela depan

e. FOOT-DEF : Berhembus ke kaki dan menghilangkan embun jendela depan.

Gambar 33. Hembusan arah setengah badan ke atas


Page 17 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 34. Hembusan arah setengah badan atas sampai kaki

Gambar 35. Hembusan arah kaki

Page 18 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 36. Hembusan untuk menghilangkan embun kaca depan

Gambar 37. Hembusan arah kaki dan menghilangkan embun kaca depan

Cara kerja pelat pengatur udara

Tipe kabel kawat

Tipe ini secara mekanis menggerakkan kabel kawat untuk merubah posisi
pembukaan dan penutupan pelat pengatur udara. Kerugiannya jika kawat kabel rusak
atau macet maka pelat pengatur udara tidak bekerja sama sekali.

Page 19 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 38. Tipe penggerak pelat pengatur udara

Tipe Motor

Dengan konstruksi yang lebih rumit, motor secara elektrik menggerakkan pembukaan
dan penutupan pelat pengatur udara berdasarkan selektor pada kontrol panel.

Selektor kecepatan blower

Selektor kecepatan blower mengontrol arus yang masuk ke motor blower sehingga
kecepatan blower dapat diatur. Cara yang dipakai menggunakan rangkaian dengan
resistor atau transistor.

Tipe Resistor

Pada tipe resistor digunakan tiga buah resistor yang dirangkai seri untuk membentuk
rangkaian massa bagi blower. Jika selektor kecepatan blower pada posisi LO (rendah)
maka arus yang masuk ke blower dilewatkan seluruh tahanan yang dirangkai seri tersebut
sebelum mencapai massa sehingga blower berputar pada kecepatan lambat. Jika selektor
kecepatan blower pada posisi 2 maka arus dilewatkan pada 2 rangkaian seri resistor dan
jika selektor kecepatan blower pada posisi 3 maka arus dilewatkan pada 1 resistor. Arus
akan masuk ke blower tanpa melalui resistor jika selektor kecepatan blower pada posisi
HI.

Tipe transistor

Transistor digunakan pada tipe ini untuk mengontrol arus yang masuk ke blower
dengan rangkaian yang hampir sama dengan tipe resistor.

Page 20 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 39. Kontrol kecepatan

Gambar 40. Rangkaian kelistrikan AC

Cara kerja sirkuit kelistrikan AC

Pada saat kunci kontak dan saklar blower pada posisi ON, arus mengalir ke
kumparan relai pemanas dan mengaktifkan relai pemanas. Jika saklar AC diposisikan
pada posisi ON, arus dari baterai mengalir ke pemutus sirkuit, relai pemanas, motor
blower dan menuju massa. Saat ini motor blower menghisap udara masuk dan
menghembuskannnya ke evaporator. Pada saat yang sama arus juga mengalir ke AC
amplifier dan membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai magnetic clutch
sehingga relai kopling magnet bekerja. Arus dari baterai selanjutnya mengalir ke relai
kopling magnet, sensor temperatur refrigeran, kopling magnet dan menuju massa. Kopling
magnet bekerja dan kompresor berputar. Sensor temperatur refrigeran bekerja pada
Page 21 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
o
posisi ON jika temperatur refrigeran kurang 180 . Lamanya AC amplifier membentuk
rangkaian massa untuk relai kopling magnet tergantung dari masukan sinyal putaran
mesin, suhu evaporator dan tekanan refrigeran (dual pressure switch).

Pada saat mesin hidup pada putaran idle, mesin akan mati jika magnetic clutch
diaktifkan karena adanya kenaikan beban utnuk memutarkan kompresor. Oleh karena itu,
pada kendaraan dengan sistem pengkondisian udara biasanya dilengkapi dengan
peralatan idle up untuk menaikkan putaran mesin saat magnetic clutch bekerja. Peralatan
idle up yang dipakai tergantung tipe mesin dan sistem bahan bakar. Mesin dengan sistem
bahan bakar menggunakan karburator atau EFI memakai VSV (vacuum switching valve)
yaitu katup yang akan mengaktifkan saklar dengan prinsip adanya kevakuman.

Gambar 41. Rangkaian menaikkan putaran idle pada sistem karburator

Pada kendaraan dengan sistem bahan bahan bakar injeksi (EFI) digunakan
VSV dan diafragma untuk melewatkan udara melalui surge tank. Jumlah udara yang
masuk akan diiinformasikan oleh meter pengukur aliran udara kepada EFI ECU agar
menambah bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor sehingga putaran mesin
bertambah.

Gambar 42. Rangkaian menaikkan putaran idle pada sistem EFI

Page 22 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
14.4. Prinsip Kerja Sistem AC
14.4.1. Teori dasar pendinginan
Pada saat kita sehabis berenang pada kondisi panas, air yang menempel pada
badan akan menyerap panas tubuh dan menguap. Itu sebabnya tubuh kita merasa
dingin dan segar. Dengan cara yang sama jika kita mengoleskan alkohol pada tubuh,
kita juga merasa dingin pada bagian yang disentuh alkohol karena alkohol dengan cepat
menyerap panas tubuh.

Gambar 43. Penyerapan panas tubuh oleh air

Gambar 44. Penyerapan panas tubuh oleh alkohol

Suatu eksperimen dilakukan dengan menempatkan suatu bejana dalam kotak


terisolasi dan ujung bejana diberi katup. Ke dalam bejana diisikan cairan yang mudah
menguap. Ketika katup bejana dibuka, cairan dalam bejana akan berusaha meyerap
panas pada udara di dalam kotak isolasi sehingga cairan menguap dan keluar dalam
bentuk gas melalui katup. Karena kalor pada udara di ambil maka suhu ruangan di
dalam kotak akan menjadi lebih dingin.

Page 23 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 45. Eksperimen cairan yang mudah menguap dalam kotak terisolasi

Pada sistem AC, untuk menghasilkan kondisi yang sama diperlukan suatu zat
yang memiliki kemampuan mudah menguap dan mencair. Zat ini disebut refrigeran.
Jadi refrigeran menyerap panas untuk menghasilkan penguapan dan melepas panas
untuk menghasilkan pencairan. Refrigeran yang dipakai saat ini adalah HFC-134a
(Hydofluorocarbon-134a/ R134a).

14.4.2. Karakteristik refrigeran


Agar refrigeran dapat bekerja sesuai yang diharapkan maka ada persyaratan
yang harus dipenuhi yaitu: mudah menguap dan mudah mencair, aman, stabil secara
scientific dan kualitas tidak berubah.
Refrigran R134a memiliki karakteristik seperti terlihat grafik di bawah. Refrigeran
tersebut berubah titik didih dan fasanya tergantung dari tekanan dan temperatur
refrigeran tersebut. Pada tekanan rendah, R134a menguap pada temperatur rendah
tetapi pada tekanan tinggi, refrigeran tetap kondisi cair meskipun temperatur tinggi
o
(kurang dari 100 C) tanpa terjadi penguapan.

Gambar 46. Karakteristik refrigeran

Page 24 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
14.4.3. Aliran refrigeran
a. Kompresor menekan refrigeran pada tekanan tinggi sehingga temperatur refrigeran
menjadi lebih tinggi.
b. Gas refrigeran mengalir ke kondensor. Di dalam kondensor gas refrigeran ini
mengembun dan menjadi cairan refrigeran. Refrigeran cair ini mengalir ke receiver
yang menyaring dan menyimpannya.
c. Refrigeran cair yang sudah melewati filter ini mengalir ke katup ekspansi sekaligus
mengubah refrigeran cair ini ke suhu dan tekanan yang rendah, menjadi semacam
percampuran gas.
d. Percampuran gas dan cairan refrigeran yang dingin ini mengalir ke evaporator,
yang menguapkan cairan tersebut. Panas dari udara yang melewati eveporator
diserap refrigeran. Maka refrigeran yang masih cair berubah menjadi semacam gas
refrigeran di dalam evaporator dan hanya gas yang panas dari refrigeran yang
menuju ke kompresor.
e. Proses ini terus menerus berulang kembali

14.5. Pemeliharaan Sistem AC


Sebelum mengisi refrigeran, perlu dipastikan apakah jumlah refrigeran cukup
atau tidak. Bila kurang, periksa apakah terjadi kebocoran pada bagian-bagian atau
sambungan sistem AC.

Gambar 47. Pemeliharaan sistem AC

Cara untuk melakukan pengisian refrigeran pada sistem AC:


a. Periksa jumlah pengisian refrigeran
Periksa jumlah pengisian refrigeran dan adanya kebocoran gas.
b. Refrigeran yang telah dipulihkan
Pulihkan refrigeran AC dengan mesin pemulih refrigeran.
c. Lepas dan pasang kompresor AC
Dengan cara melepas drive belt, lepas dan pasang kompresor AC.
d. Isi refrigeran
Page 25 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
14.5.1. Periksa jumlah pengisian refrigeran
Pemeriksaan jumlah refrigeran dilakukan pada kondisi berikut:
a. Mesin berputar pada 1500 rpm
b. Saklar kontrol kecepatan blower pada posisi "HI"
c. Saklar AC pada posisi "ON"
d. Selektor temperatur pada posisi "MAX COOL"
e. Semua pintu terbuka penuh

Gambar 48. Mengkondisikan kendaraan saat pemeriksaan jumlah refrigeran

Pemeriksaan dengan kaca periksa


Biasanya, sejumlah besar gelembung yang terlihat melalui kaca periksa
menunjukkan bahwa jumlah refrigeran tidak memadai. Bila terlihat sedikit gelembung
atau hampir tidak ada maka jumlahnya tepat. Gelembung yang tidak terlihat berarti
jumlah refrigeran kosong atau kelebihan refrigeran.

Gambar 49. Pemeriksaan jumlah refrigeran melalui kaca periksa

Page 26 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Pemeriksaan dengan set pengukur manometer
a. Hubungkan pengukur manometer.
b. Hubungkan selang hanya pada sisi kanan dan kiri saja. Hindari pemasangan pada
bagian tengah manometer.

Gambar 50. Memeriksa jumlah refrigeran dengan menggunakan manometer

Gambar 51. Pengaturan pembukaan katup tekanan rendah dan tinggi

c. Tutup katup sisi tekanan rendah dan katup sisi tekanan tinggi pengukur manometer
sepenuhnya.

Page 27 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 52. Menutup kedua katup

d. Hubungkan satu ujung slang pengisian ke pengukur manometer dan ujung yang
satu lagi ke katup servis pada sisi kendaraan.
• Slang biru → Sisi tekanan rendah
• Slang merah → Sisi tekanan tinggi
• Untuk mengencangkan persambungan harus menggunakan tangan
• Bila persambungan selang pengisian jika rusak
• Selang tidak dapat dipertukarkan satu sama lain pada sisi yang berlawanan
karena ukuran persambungan berbeda-beda
• Penyambungan selang ke katup servis pastikan sampai berbunyi klik

Gambar 53. Memasang selang pengukur manometer

e. Hidupkan mesin dan periksa tekanan yang ditunjukkan oleh pengukur manometer saat AC
bekerja.
Tekanan spesifikasi: 2
Sisi tekanan rendah : 0.15-0.25 MPa (1.5-2.5 kgf/cm , 21-36 psi)
2
Sisi tekanan tinggi : 1.37-1.57 MPa (14-16 kgf/cm , 199-228 psi)

Page 28 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Penunjukan tekanan pada pengukur manometer dapat dipengaruhi temperatur
udara luar sehingga memberikan hasil yang sedikit berbeda.

Gambar 54. Penunjukan tekanan pengukur manometer

Pemeriksaan kebocoran gas


Pemeriksaan kebocoran gas dilakukan menggunakan tester kebocoran.
Lokasi-lokasi utama yang harus diperiksa dengan tester kebocoran gas adalah
sebagai berikut:
a. Blower
b. Kompresor AC
c. Kondenser
d. Evaporator
e. Receiver/dryer
f. Selang penguras
g. Bagian persambungan pipa
h. EPR (dengan Evaporator Pressure Regulator)

Gambar 55. Lokasi pemeriksaan kebocoran gas refrigeran

Page 29 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Periksa kebocoran refrigeran dengan memperhatikan kedipan lampu dan
suara dari tester kebocoran. Pada saat mendekati lokasi kebocoran maka frekuensi
kedipan lampu dan suara menjadi semakin cepat. Sensifitas dapat disetel untuk
mengenali kebocoran kecil.

Gambar 56. Tester kebocoran gas

Prosedur pemeriksaan kebocoran


a. Lakukan pemeriksaan dengan mesin dalam keadaan mati.
b. Letakkan tester pada sisi bawah pipa dan gerakkan perlahan-lahan secara
melingkar. Hal ini dikarenakan refrigeran sedikit lebih berat daripada udara.
c. Berikan sedikit getaran pada pipa saat melakukan pemeriksaan.

Mesin tidak boleh


dihidupkan

Gambar 57. Prosedur pemeriksaan dengan tester kebocoran

14.5.2. Memulihkan refrigeran


1. Hubungkan pengukur manometer dengan kondisi
• Saklar AC pada posisi "OFF"
• Mesin dimatikan
2. Pulihkan refrigeran dengan menggunakan mesin pemulih

Page 30 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 58. Penggunan mesin pemulih refrigeran

14.5.3. Melepas dan memasang kompresor AC


1. Lepas drive belt
Kendorkan baut-baut dudukan alternator dan dengan tangan, tekan alternator ke
arah mesin dan kemudian lepas drive belt.

Gambar 59. Mengendorkan baut pengikat alternator

Page 31 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 60. Mendorong alternator ke arah dalam

2. Lepas pipa dari kompresor AC


Segera setelah melepas pipa komresor AC, sumbat ujung pipa agar refrigeran tidak
bocor atau udara masuk.

Gambar 61. Melepas pipa kompresor AC

3. Lepas kompresor AC
Dengan hati-hati lepas baut pengikat kompresor AC. Hindari terjadinya benturan
antara kompresor AC dengan komponen lain saat mengngkat kompresor. Cegah
kebocoran oli kompresor dengan menutup kompresor dengan kantong plastik.

Page 32 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 62. Baut pengikat kompresor AC

Setelah kompresor dilepas lakukan hal berikut:


a. Periksa oli kompresor AC
b. Pengosongan
c. Pasang kompresor AC
d. Isi refrigeran dan lakukan pemeriksaan akhir

Gambar 63. Urutan penggantian oli kompresor

Oli kompresor AC yang lama tetap harus dikuras dan dipertimbangkan jumlahnya
untuk penggantian kompresor AC dengan yang baru karena selama beroperasi oli
kompresor AC beredar di dalam sistem AC.

Page 33 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 64. Distribusi oli kompresor pada sistem AC

Berikut ini merupakan cara mengukur jumlah oli kompresor saat pembongkaran
atau penggantian kompresor
a. Saat membongkar rakitan kompresor AC
3
Ukur jumlah oli kompresor AC yang dibongkar dan tambahkan 20 mm untuk
dituangkan kembali ke dalam kompresor AC setelah pembongkaran. Jumlah 20
3
mm dipakai untuk mengganti oli kompresor yang hilang saat pembongkaran
kompresor.

b. Saat mengganti rakitan kompresor AC


Ukur jumlah oli kompresor AC yang dilepas (jumlah A). Periksa jumlah oli
kompresor AC yang baru di buku Pedoman Reparasi dan kurangi dengan
jumlah A. Buat agar jumlah oli di dalam kompresor AC baru sama dengan
jumlah oli (jumlah A) di dalam kompresor AC yang dilepas.

Gambar 65. Menghitung jumlah penggantian oli kompresor

Page 34 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Memasang kompresor AC
1. Pasang baut kompresor AC
Lakukan pengencangan dengan tangan kemudian dengan alat secara merata.

Gambar 66. Memasang kembali kompresor AC

2. Pasang pipa-pipa kompresor AC


Lumasi 2 ring-O baru dengan oli kompresor AC dan pasangkan pada pipa-pipa.

Gambar 67. Memasang pipa saluran ke kompresor

3. Pasang drive belt


Pasang drive belt dan tekan dengan batang palu pada sisi dalam alternator ke arah
luar dan kencangkan baut pengikat alternator setelah kekencangan drive belt
sesuai.

Page 35 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 68. Mengencangkan sabuk penggerak kompresor

Membuang udara dari sistem AC


a. Hubungkan slang hijau ke bagian tengah pengukur manometer dan hubungkan
vacuum pump ke ujung lain slang.

Gambar 69. Mengosongkan refrigeran

b. Tutup katup sisi tekanan rendah dan katup sisi tekanan tinggi pengukur
manometer sepenuhnya.

Page 36 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 70. Menutup kedua katup pada pengukur manometer

Gambar 71. Mengontrol katup tekanan rendah dan tinggi

c. Buka katup-katup pada sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah pengukur
manometer dan nyalakan vacuum pump untuk mengosongkan. Lakukan
pengosongan sampai sisi tekanan rendah pengukur manometer menunjukkan 750
mmHg atau lebih. Jaga tekanan penunjukan sebesar 750 mmHg atau lebih dan
kosongkan selama 10 menit.

Page 37 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 72. Menguras udara dari sistem AC

d. Tutup katup-katup pada sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah pengukur
manometer dan matikan vacuum pump untuk mencegah udara masuk kembali.

Gambar 73. Mencegah udara masuk kembali

e. Untuk memeriksa kepadatan udara, setelah pompa berhenti, biarkan sistem


selama 5 menit dengan kedua sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi tertutup.
Kemudian, pastikan bahwa pembacaan indikator pengukur manometer tidak
berubah. Bila tekanan naik maka udara kembali masuk ke dalam sistem AC oleh
karena itu periksa ring-ring O dan kondisi persambungan sistem AC. Udara dan
kelembaban yang tertinggal akan membeku di dalam pipa dan mencegah
refrigeran mengalir dengan baik atau mengakibatkan karat di dalam sistem AC.

Page 38 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 74. Memeriksa kepadatan udara

14.5.4. Mengisi refrigeran


Pada saat melakukan pengisian refrigeran ada hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Gunakan pelindung mata untuk mencegah refrigeran masuk ke dalam mata
b. Hindari mengarahkan kaleng servis pada orang lain. Kaleng servis memiliki
kemampuan melepaskan refrigeran saat kondisi darurat.
c. Kaleng servis sangat peka terhadap panas tinggi oleh karena itu jangan dekatkan
dengan sumber panas.

Gambar 75. Perlakuan yang harus dihindari terhadap kaleng servis

Page 39 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 76. Pemasangan kaleng servis

Memasang kaleng servis


1. Hubungkan katup untuk kaleng servis
a. Putar pegangan berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan jarum dan juga
putar piringan berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan piringan.
b. Putar katup ke dalam kaleng servis sampai packing terpasang dengan
kencang, dan kemudian kencangkan piringan untuk menahan katup.
c. Hindari memasang kaleng servis sebelum jarum naik dan jangan memutar
pegangan searah jarum jam karena akan menyebabkan jarum menempel pada
kaleng servis, dan refrigeran terbebaskan.

Gambar 77. Menghubungkan katup pada kaleng servis

2. Pasang kaleng servis pada pengukur manometer


a. Tutup sepenuhnya katup sisi tekanan rendah dan tinggi pengukur manometer.

Page 40 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
b. Hubungkan selang hijau dari kaleng servis ke bagian tengah pengukur
manometer.
c. Putar pegangan searah jarum jam sampai berhenti dan buat lubang pada
kaleng.
d. Putar pegangan berlawanan arah jarum jam dan kembalikan jarum.
e. Tekan katup pembersih udara pengukur tekanan dengan obeng dan bebaskan
udara sampai refrigeran keluar dari katup.

Gambar 78. Memasang kaleng servis pada manometer

Mengisi refigeran pada sisi tekanan tinggi


a. Pada kondisi mesin mati, buka katup sisi tekanan tinggi dan isi refrigeran sampai
2
pengukur sisi tekanan rendah mencapai sekitar 98 Mpa (1 kg/cm , 14psi). Tutup
katup sisi tekanan tinggi setelah terisi.
b. Jangan mengoperasikan kompresor AC saat refrigeran diisi pada sisi tekanan
tinggi karena dapat merusak kompresor. Jangan pernah membuka katup sisi
tekanan rendah. Bila katup sisi tekanan rendah dibuka refrigeran segera berubah
menjadi cair dan kompresor AC dapat menjadi rusak

Gambar 79. Mengisi refrigeran

Page 41 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Mengisi refrigeran pada sisi tekanan rendah
a. Tutup katup sisi katup tekanan tinggi dan nyalakan mesin dan AC.

Gambar 80. Menutup katup tekanan tinggi

b. Buka katup sisi tekanan rendah manometer dan isi dengan jumlah refrigeran yang
telah ditentukan sesuai spesifikasi kendaraan dengan kondisi:
• Mesin berputar pada 1500 rpm
• Saklar kontrol kecepatan blower pada posisi "HI"
• Saklar AC pada posisi ON
• Selektor temperatur pada posisi "MAX COOL"
• Buka penuh semua pintu

Gambar 81. Mengisi refrigeran pada sisi tekanan rendah

Page 42 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
c. Agar gas AC tidak masuk ke dalam kompresor dalam bentuk cair, hindari
membalik kaleng servis saat mengisi refrigeran pada sisi tekanan rendah.
Pengisian berlebihan membuat proses pendinginan tidak maksimal.

Gambar 82. Jangan membalik kaleng servis saat mengisi pada tekanan rendah

Hindari membuka katup sisi tekanan tinggi saat mesin hidup karena dapat
menyebabkan gas bertekanan tinggi mengalir kembali ke kaleng servis, dan
membuat kaleng pecah.

Gambar 83. Hindari membuka katup tekanan tinggi saat mesin hidup

d. Periksa jumlah pengisian refrigeran berdasarkan penunjukkan pada manometer.


Tekanan spesifikasi :
Sisi tekanan rendah : 0.15-0.25 MPa (1.5-2.5kgf/cm2, 21-36 psi)
Sisi tekanan tinggi : 1.37-1.57 MPa (14-16 kgf/cm2, 199-228 psi)

Page 43 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Gambar 84. Penunjukan tekanan manometer

Kondisi refrigeran dipengaruhi temperatur udara luar oleh karena itu dinginkan
kondensor dengan udara atau air bila temperatur udara luar tinggi dan hangatkan kaleng
o
servis di dalam air hangat (di bawah 40 C) saat temperatur luar rendah agar dapat
mengisi refrigeran dengan lebih mudah.

Gambar 85. Menghangatkan kaleng servis

e. Tutup katup sisi tekanan rendah dan matikan mesin.

Gambar 86. Menutup katup sisi tekanan rendah

Page 44 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
f. Lepas selang pengisian dari kaleng servis pada sisi kendaraan dan sisi katup kaleng
servis.

Gambar 87. Melepas selang pengisian dari kaleng servis

Pemeriksaan akhir
Periksa bahwa refrigeran diisi dengan tepat dan bahwa sistem AC bekerja dengan
baik. Lakukan pemeriksaan berikut ini :
a. Periksa jumlah refrigeran yang telah diisikan dengan kaca periksa
b. Periksa terhadap adanya kebocoran gas
c. Periksa kondisi pendinginan AC

Gambar 88. Pemeriksan akhir sistem AC

Page 45 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
14.6. Analisa Gangguan pada Sistem AC

Tabel 1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem AC

Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi


AC tidak bekerja Saklar kontrol rusak Periksa saklar kontrol
Sekering putus Ganti sekering
Magnetic clutch tidak Periksa magnetic clutch
bekerja
AC kurang dingin Refrigeran kurang Periksa dan isi refrigeran
Sirip kondensor kotor Periksa kondensor
Sirip evaporator kotor Periksa evaporator
Kontrol temperatur pada Periksa kontrol panel
panel tidak bekerja
Blower tidak bekerja baik Periksa blower
Udara hanya Pelat pengatur tidak Perika pelat pengatur udara
menghembus pada bekerja baik
area tertentu dalam Ventilasi tersumbat atau Bersihkan ventilasi udara
kabin kotor
Blower bermasalah Periksa kerja blower
Aliran udara tidak Saklar blower rusak Periksa saklar
cukup Tegangan baterai rendah Periksa tegangan baterai
Evaporator membeku Periksa evaporator
Saringan udara tersumbat Berihkan saringan udara

Page 46 of 46
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom

Anda mungkin juga menyukai