PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui tentang kompresor baik dari jenis,
bentuk, prinsip kerja dan bahkan aplikasinya dalam kehidupan terutama dalam
bidang industri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Berdasarkan cara pemberian energi ke gas/ udara dibagi dalam dua golongan, yaitu :
3
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan
untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti
pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan
pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor
proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi;
terdapat empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical,
horizontal balance-opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating
vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor
horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm
untuk desain multitahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap
(Dewan Produktivitas Nasional, 1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal
dimana penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston.
Kompresor yang bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi
ganda. Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika
keseluruhan penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa
silinder yang parallel. Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi
satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan
masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau
masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan
tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to
160oC), sedangkan pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor udara
reciprocating diatas 100 horsepower/ Hp merupakan unit multi tahap dimana
dua atau lebih tahap kompresor dikelompokkan secara seri Udara biasanya
didinginkan diantara masing-masing tahap untuk menurunkan suhu dan
volum sebelum memasuki tahap berikutnya (Dewan Produktivitas Nasional,
1993).
Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara
maupun pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan,
mungkin dalam bentuk paket, dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan
kapasitas.
4
Yang termasuk Kompresor reciprocating adalah kompresor turbo dan
kompresor torak.
· Kompresor turbo adalah penghembus udara turbo dengan tekanan
keluaran 738 mmHg ( 10 m Aq ). Ia mempunyai sifat dapat mengeluarkan
terus-menerus gas dengan komposisi beraturan, dan ia sesuai bagi penerapan
tekanan rendah dan aliran gas besar. Motor dihubungkan langsung atau
melalui roda gigi penggerak untuk memperbesar perputaran, dan kompresor
dijalankan pada perputaran tinggi.
· Kompresor torak adalah kompresor yang kompresinya
dikerjakan oleh piston torak dalam silinder, dan macam kompresor ini sesuai
untuk tekanan tinggi ( 5kgcm2 atau lebih). Pada umumnya untuk kerja
perputaran lambat, ia digerakan dengan dikopel langsung pada motor
berkutub jamak atau melalui hubungan sabuk yang sesuai. Ia banyak
digunakan untuk keperluan industri. Jumlah silinder yang digunakan dapat
berupa silinder tunggal misalnya yang banyak diterapkan pada unit domestik
dan dapat berupa multi silinder. Jumlah silinder dapat mencapai 16 buah
silinder yang diterapkan pada unit komersial dan industrial.
Pada sistem multi silinder maka susunan silinder dapat diatur dalam 4
formasi, yaitu :
a. Paralel
b. Bentuk V
c. Bentuk W
d. Bentuk VW
5
Cara Kerja Reciprocating Compressor
6
Gambar 11.4 d, Ketika piston mencapai posisi tertentu, tekanan ruang
silinder lebih besar dari tekanan discharge, maka katub tekan
membuka,menyalurkan refrijeran ke condenseor.
Bandingkan sistem kompresi pada silinder motor bensin. Pergerakan
katub-katubnya lebih ke mechanical actuated daripada pressure actuated.
Demikian pula pada sistem kompresi kompresor udara biasa. Jadi katub
kompresor refrigerasi memang berbeda dengan katub kompresor pada
umumnya dilihat dari actingnya. Oleh karena itu ada tuntutan khusus yang
harus dipenuhi oleh katub kompresor refrigerasi.
Karakteristik
7
Kelemahan Reciprocating Compressors
Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah
diperlukan pondasi yang kuat dan dijaga keamanannya terhadap
lingkungan sekitar dan diperlukan penggunaan saluran pipa yang tahan
terhadap getaran yang timbul.
Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah
kompresor torak membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi
pada kapasitas yang sama.
8
b. Kompresor piston kerja ganda
Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja
tunggal, hanya saja yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja
ganda, silinder kompresi memiliki port inlet dan outlet pada kedua
sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan
udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.
c. Kompresor Diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan
mempunyai kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang
membedakan adalah, jika pada kompresor piston menggunakan piston
untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan
membran fleksible atau diafragma.
9
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak.
Namun letak torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara
yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-
bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini
udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh
karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan
makanan, farmasi, obatobatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak.
Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke
dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor
diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan
diafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan
menekan udara ke tabung penyimpan.
10
sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari
rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka
ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya
(mengalirnya) udara.
11
lurus antara satu dengan lainnya. Cara kerjanya adalah sebagai berikut.
Apabila kedua rotor diputar, ke dua lobe gigi akan berputar, pada saat
mulai berputar tekanan di daerah hisap vakum, sehingga udara masuk
ruang diantara lobe gigi dengan dinding blower kanan atau kiri, saling
bergantian. Karena udara semakin didesak ke ruang yang lebih sempit,
tekanananya mejadi naik, dan pada daerah pengeluaran udara tersebut
dikeluarkan.
12
c. Jenis sirip (Vane) atau Jenis baling-baling putar/ baling-baling
luncur.
Kompresor merupakan komponen yang sangat penting di dalam sistem
AC, kompresor berfungsi sebagai alat untuk menaikkan tekanan
refrigerant sebelum masuk ke dalam kondensor. Kompresor berperan
penting dalam siklus kerja pendinginan, karena apabila kompresor tidak
optimal maka proses pendinginan kurang maksimal. Dalam
perkembangan teknologi sekarang ini, banyak ditemukan berbagai macam
kompresor untuk peningkatan kerja system AC salah satunya ialah
kompresor type vane
Fungsi Komponen
Pada saat pully berputar oleh mesin maka rotor juga ikut berputar.
Sehingga refrigerant terhisap masuk melalui lubang Suction. Kemudian
refrigerant masuk keruang tekanan rendah. Refrigerant masuk kelubang
ditutup stator depan menuju lubang stator. Saat ruangan diruang stator
13
melebar, refrigerant akan terhisap. Dan kebalikannya jika pada saat ruang
stator menyempit maka refrigerant akan terhisap. Refrigerant ini
mendorong katup tekan menuju kefilter untuk disaring kotoran-kotoran
yang ikut masuk kekompresor. Setelah itu refrigerant keluar keruangan
tekanan tinggi dan keluar melalui lubang discharge.
e. Gulungan (Scroll)
Scroll kompresor memiliki satu gulir, atau spiral, yang mengorbit dalam
jalur yang didefinisikan oleh sebuah gulungan tetap cocok. Scroll tetap
melekat pada tubuh kompresor.
Gulir mengorbit digabungkan ke crankshaft dan orbit, daripada berputar.
Gerak mengorbit menciptakan serangkaian kantong gas bepergian antara
dua gulungan. Pada bagian terluar dari gulungan, kantong menarik gas,
dan kemudian pindah ke tengah gulungan, di mana gas sudah habis.
Seperti gas bergerak ke kantong batin semakin kecil, suhu dan tekanan
peningkatan tekanan debit yang diinginkan
14
2.2.2 KOMPRESOR DINAMIK ( DYNAMIC COMPRESSOR )
Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeler atau vane
berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas) yang
ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudu.
Kompresor ini menghasilkan volume udara kompresi yang besar pada tekanan yang
kecil. Kompresor sentrifugal dan aksial adalah jenis kompresor dinamik. Kompresor
sentrifugal menggunakan prinsip gaya sentrifugal, udara masuk melalui sisi inlet di
tengah-tengah kompresor, lalu melewati impeler yang berputar, dan melewati volute
cassing sebelum keluar menuju outlet kompresor. Sedangkan kompresor aksial
terdiri atas blade yang berputar pada rotor, dan blade yang diam di sisi stator.
Kompresor ini menggunakan prinsip gaya axial, dengan aliran udara yang searah
dengan sumbu poros.
Kompresor dinamik dibagi menadi :
1. Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara
( gaya kinetik ), ynag kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan
( menjadi gaya tekan ) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.
15
Berdasarkan hukum kekekalan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan dimusnahkan, Tetapi energi hanya dapat dikonversikan dari suatu bentuk energi
ke energi yang lainnya. Begitu juga kompresor sentrifugal juga menggunakan prisip
konversi energi untuk menaikan tekanan. Kompresor Sentrifugal termasuk dalam
kelompok kompresor dinamik adalah kompresor dengan prinsip kerja
mengkonversikan energi kecepatan gas/udara yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan
impeller yang berputar dari energi mekanik unit penggerak menjadi energi potensial
(tekanan) di dalam diffuser.
Karakteristik
16
Kompresor ini umumnya beroperasi pada putaran tinggi, diatas 3000 rpm digerakkan
oleh motor listrik atau turbin uap. Untuk tekanan discharge (keluaran) yang tinggi,
dipakai kompresor bertingkat banyak (Impeler nya lebih dari satu) Ada juga
kompresor yang mempunyai aliran hisap bertingkat lebih dari satu dengan pendingin
antara (Intercooler)
Kapasitas dan tekanan mudah di atur (baik dengan discharge valve atau dengan
variable speed)
Kontruksinya lebih rumit (perlu ketelitian dalam pemasangannya agar efisiensi dapat
dipertahankan)
2. Kompresor Aksial
Kompresor axial terdiri dari komponen yang tidak bergerak dan komponen
yang bergerak berputar. Suatu poros menggerakkan drum pusat, yang ditahan oleh
bearing, yang mempunyai sejumlah baris aerofoil berbentuk gelang berpasangan.
Poros ini berputar diantara baris aerofoil yang tidak bergerak yang jumlahnya sama,
terhadap selubung yang berbentuk pipa. Aerofoil yang berputar berbaris selang
17
seling (rotor) dan aerofoil yang diam (stator), dengan rotor yang
memberikan/menyalurkan energi ke dalam cairan, dan stator yang mengubah
penambahan energi kinetik secara rotasi menjadi tekanan statis melalui proses
difusi.. Sepasang aerofoil yang berputar dan tidak bergerak disebut suatu satu stage.
Daerah penampang melintang antara rotor drum dan selubung dikurangi arah
alirannya untuk menjaga percepatan axial ketika cairan dimampatkan.
Kompresor ini merupakan kompresor dengan debit udara yang yang paling besar.
Pesawat terbang jenis turbojet menggunakan kompresor jenis ini dalam
memampatkan udara menuju ruang bakar.
18
Ekshaust Fan
Ekshaust Fan juga termasuk jenis kompresor aksial. Kelebihan jenis kompresor
aksial adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan debit yang besar
2. Bentuknya sangat cocok untuk keperluan mesin jenis turbojet
Pada aplikasi mesin jet, kompresor dihadapkan pada kondisi pengoperasian secara
luas. Pada saat takeoff tekanan pintu masuk tinggi, kecepatan pada pintu masuk nol,
dan kompresor berputar pada berbagai kecepatan ketika tenaga diterapkan. Ketika
sekali terbang tekanan pintu masuk turun, tetapi kecepatan pada pintu masuk
meningkat (dalam kaitan dengan gerakan maju pesawat terbang) untuk memulihkan
19
beberapa tekanan ini, dan kompresor cenderung untuk bekerja pada kecepatan
tunggal untuk periode waktu yang lama.
Tidak ada kompresor simpel yang sempurna untuk cakupan kondisi pengoperasian
secara luas. Geometri kompresor yang tetap, seperti saat digunakan pada mesin jet
pertama kali, terbatas untuk mendesain perbandingan tekanan sekitar 4 atau 5:1.
ketika dengan mesin panas manapun, efisiensi bahan bakar betul-betul dihubungkan
dengan perbandingan kompresinya, sehingga membutuhkan keuangan yang sangat
kuat untuk meningkatkan stage kompresor di luar perbandingan yang dibutuhkan.
Apalagi kompresor dapat menjadi lambat jika kondisi-kondisi pintu masuk berubah
dengan kasar, suatu masalah umum pada mesin awalnya. Pada beberapa kasus, jika
pelambatan terjadi dekat bagian depan mesin, semua stage yang bekerja dari titik itu
akan berhenti mengkompresi udara. Pada situasi ini energi yang diperlukan untuk
menjalankan kompresor akan turun secara tiba-tiba, dan sisa udara panas pada bagian
belakang mesin mengijinkan turbin untuk menaikkan kecepatan motor secara
dramatis. Kondisi ini, dikenal sebagai surging, yaitu suatu masalah utama pada mesin
di awal dan sering menunjukkan kompresor atau turbin itu melemparkan mata pisau.
Karena semua pertimbangan ini, kompresor axial pada mesin jet modern lebih rumit
dibandingkan dengan rancangan sebelumnya.
20
2.4 KOMPONEN KOMPRESOR
1. Kerangka (frame)
21
2. Poros engkol (crank shaft)
22
5. Silinder (cylinder)
8. Water Jacket
9. Torak (piston)
23
10. Cincin torak ( piston rings)
24
Peralatan Pembantu
Saringan Udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak
debu maka silinder dan cincin torak akan cepat aus.
25
Tangki Udara
Tangki kompresor
26
ini disalurkan kebagian bawah katup pilot dari pembebas beban.
Namun jika tekanan didalam tanki udara naik maka katup isap akan
dodorong sampai terbuka. Jika tekanan turun melebihi batas maka
gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan gaya dari tekanan tanki
udara. Maka katup pilot akan jatuh, laluan udara tertutup dan
tekanan dalam pipa pembebas beban akan sama dengan tekanan
atmosfer.
Pelumasan
27
Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan
dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara
pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis roda gigi.
Pelumasan percik menggunakan tuas percikan minyak yang dipasang
pada ujung besar batang penggerak. Metode pelumasan paksa
menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros
engkol. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan
pelumas dalam yang dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer
secara terpisah.
28
2.5 CARA MERAWAT KOMPRESOR
a. Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada
oil glass
b. Tutup semua kran
c. Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu
kencang.
d. Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera
padamotor.
e. Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
f. Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas
untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
g. Pastikan motor mati / Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali
hidup / On pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan mati /
Off jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup / On pada 9
bar).
h. Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off
i. Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di
dalamtangki melalui drain valve.
j. Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
k. Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit
penggunaannya
l. Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang
cukupuntuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
m. Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
n. Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara
langsung(letakan di tempat terlindung).
o. Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan
angin(sebaiknya tiap hari).
29
2.6 APLIKASI KOMPRESOR
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sehingga makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara
garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan
Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Positive Displacement Compressor, menaikkan tekanan dengan memperkecil
atau memampatkan volume gas yang dihisap kedalam silinder atau stator oleh torak
atau sudu. Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeler atau
vane berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas) yang
ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudu.
Kompresor ini menghasilkan volume udara kompresi yang besar pada tekanan yang
kecil. Kompresor sentrifugal dan aksial adalah jenis kompresor dinamik.
Untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement
compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara
intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan
didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas
dinamakan piston / torak.
Kompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau gas.
Dimana fungsi ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi
kompresor antara lain:
31
DAFTAR PUSTAKA
32