Anda di halaman 1dari 9

BAB I .

PENDAHULUAN

Compressor adalah suatu mesin penghasil udara dengan bertekanan, hanya saja didalam pemakaiannya setiap unit kompresor selalu dipakai dengan suatu sistem pemipaan. Sistem pemipaan ini dimaksudkan untuk dapat mengalirkan udara yang dihasilkan oleh compressor ketempat-tempat yang diinginkan. Didalam ruang central compressor di gedung OWS terdapat 3 (tiga) unit Compressor dengan tipe Screw Compressor model SSR 2000-16,9 HH dan Air Dryer merk ZEKS model 700 HAS. Fungsi dan hubungan antara Compressor dan Air Dryer adalah udara tekan yang dihasilkan oleh Compressor masih dengan temperature tinggi dan mengandung uap air, sedangkan didalam pemakaiannya udara tekan tersebut haruslah kering dengan temperature rendah, maka dari itu sebelum pemakaian udara tersebut harus dimasukkan kedalam Air Dryer terlebih dahulu.

Type Compressor Udara tekan yang dihasilkan Compressor pada dasarnya akibat adanya pengecilan volume secara paksa (kompresi). Ditinjau dari system pengecilan volume yang secara paksa, maka compressor dapat dibagi menjadi : a. Reciprocating Air Compressor : Suatu jenis Compressor dimana udara tekan yang dihasilkan akibat adanya tekanan kompresi dari piston. b. Rotary Screw Air Compressor : Suatu jenis compressor dimana udara tekan tang dihasilkan akibat adanya perputaran screw yang menghisap dan mendorong udara diatas kedua screw.

Cara-cara mengoprasikan dan perawatan Rotary Screw Air Compressor. Pada kesempatan kali ini, lebih kita tekanankan untuk mengenal lebih jauh cara-cara dan perawatan dari Rotary Screw Air Compressor, yang banyak sekali dipergunakan di pabrik-pabrik besar di Indonesia seperti : PT. PAL, PT. Semen Gresik, PT. Nurtanio dan masih banyak lagi. Sedangkan unit compressor screw yang terpasang di ruang Central Compressor di PT. PAL adalah Rotary Screw Air Compressor jenis Single Source Responsibility (SSR) 2000 model 16,9 HH. 16,9 HH menunjukkan bahwa kapasitas dari compressor tersebut adalah 16,9 M3/menit. menunjukan bahwa tekanan dari compressor tersebut adalah 150 Psig.

Demi menjaga kelancaran dan kestabilan dalam mengoperasikan compressor tersebut perlu kami himbau kepada para operator agar selalu memperhatikan petunjuk-petunjuk yang selalu ada pada labellabel yang tertempel pada unit. Pada dasarnya dapat kami berikan petunjuk-petunjuk kepada para operator cara-cara merawat dan mengoperasikan compressor sebagai berikut : 1. Sebelum kita operasikan compressor tersebut terlebih dahulu harus kita periksa dengan teliti semua kelengkapan yang ada pada compressor itu sendiri serta mengamankan aliran listrik yang tersedia sebelum kita mulai mengalirkan kesetiap unit dan memeriksa oli setiap kali akan menghidupkan. 2. Pemeriksaan oli tersebut sangat penting karena kita tahu akibat dari kekurangan oli tersebut akan mengakibatkan kerugian besar pada unit. Juga tidak kalah pentingnya untuk memperhatikan jangan sekali-kali memindahkan tutup-tutup atau melepas tutup-tutup atau sambungan-sambungan atau juga alat-alat lain bila unit ini dalam keadaan hidup / operasi. 3. Pada compressor yang mempunyai tekanan tinggi, berbahaya sekali apabila voltage pada motor tidak sesuai dengan tanda-tanda pada kotak instrument, untuk menghidupkan semua instalasi listrik yang ditempatkan dengan baik pada setiap unit juga dilengkapi pengenalan kode-kode listrik, karena itu sebelum mengerjakan system listriknya harus dipastikan terlebih dahulu tegangan yang ada dari saluran induknya harus dilengkapi pula dengan sebuah pemutus hubungan dan sekering penyelamat pada arus listrik yang menuju ke compressor. Instalasi tersebut akan lebih bisa dipertanggungjawabkan apabila dilengkapi dengan pentahanan yang sesuai dan diatas ruangan operator diberi penangkal petir untuk menjaga semua komponen listrik sebagai persyaratan yang tercantum dalam O.S.H.A.1910.308 sampai 1910.329. 4. Jangan sekali-kali mengoperasikan compressor yang masih mempunyai tekanan tinggi seperti tertulis pada spesifikasi plat nama compressor atau motor, karena apabila ini terjadi maka motor akan mendapat kelebihan beban yang menyebabkan compressor mati. 5. Untuk membersihkan compressor serta kelengkapan pembantu hanya boleh dipakai larutan cair atau solvent. 6. Sebuah kran penyelamat perlu sekali ditempatkan pada tangki pemisah pada setiap compressor untuk mengeluarkan tekanan udara didalam system ini, agar tekanan yang luar biasa akan dapat diatasidengan segera. 7. Sebelum melaksanakan pekerjaan pada setiap pesawat dalam compressor terlebih dahulu harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Matikan aliran listrik dari induknya dengan menurunkan atau meng-off-kan saklar listrik b. Untuk mengisolir listrik dari compressor biasanya memakai saluran atau pemutus hubungan secara manual yang terdapat pada jalur tenaga ke compressor. Kuncilah tempat perpindahan supaya tidak dapat dioperasikan. c. Memastikan diri bahwa setiap unit mempunyai drain atau pengurasan kemudian tutuplah kran pada unit untuk mencegah kemungkinan arus kembali dari system udara disetiap unit tersebut.

8. Dapat terjadi efek-efek yang kurang baik jika pendingin compressor atau pelumas dibiarkan masuk kedalam system produksi udara. Karena itu lin penghubung udara seharusnya diteliti dan diatur agar dapat memperkecil setiap kemungkinan menuju ketitik nol. Pemakaian mangkok plastik diatas filter line tanpa logam-logam penjaga dapat membahayakan kerawanan tersebut dapat diakibatkan oleh salah satu pelumas sintetisatau menambah oli dengan minyak tambang. Karena itu memperbaiki lin system produksi udara dan memakai mangkok-mangkok logam pada setiap system tekanan agar penyelamatan tetap pada kondisi yang baik adalah tindakan terpuji. 9. Akan lebih baik apabila tangki yang dipakai diharapkan dapat dijadikan sebagai tindakan penyelamatan dan standart kesehatan yang tercantum didalam daftar pabrik jilid 36 nomor 105 halaman 11 pasal 1910/169 yang biasanya dilekatkan pada label perawatan tabung. 10. Sebelum menghidupkan compressor baca dan pahamilah dengan sungguh-sungguh petunjuk perawatan karena kurangnya perhatian dapat mengakibatkan kesalahan yang menjadi penyebab kerugian diri sendiri. Catatan : Untuk memperbaiki atau mengganti onderdil-onderdil atau peralatan-peralatan yang lain daripada produksi Ingersoll-Rand hendaknya dimintakan persetujuan pada Ingersoll-Rand atau cabang-cabangnya untuk mencegah kerusakan-kerusakan lain dan menjamin kstabilannya.

BAB II. ROTARY SCREW AIR COMPRESSOR SINGLE SOURCE RESPONSIBILITY SSR 2000 MODEL 16,9 HH

Compressor Ingersoll-Rand SSR 2000 model 16,9 HH adalah salah satu jenis dari screw compressor yang mempunyai kapasitas 16,9 M3/menit dengan tekanan kerja 10 bar (150 Psig). Didalam mengoprasikan unit maka perlulah diketahui petunjuk-petunjuk mengenai cara serta peraturannya. Jika kita memetahui ketentuan-ketentuan seperti yang tercantum pada buku manual maka akan kita dapatkan udara tekan yang bersih bebas dari kandungan oli. Compressor SSR 2000 menggunakan motor listrik 1 (satu) tingkat ; screw compressor lengkap dengan accessoriesnya seperti pipa, kabel-kabel dan baseplate. Semua peralatan tersebut terpasang menjadi satu dalam satu package compressor unit. Dalam 1 (satu) unit package compressor terdiri dari : Saringan udara masuk Compressor & Motor Assembly Pompa tekan minyak pelumas System control pembeban System pendingin udara System control untuk motor starting Instrument System keamanan

Tekanan udara untuk compressor type screw diperoleh dari perputaran poros ulir (screw) sebanyak 2 (dua) buah yaitu male & female yang didalam suatu rumah lengkap dengan lobang untuk udara masuk & udara keluar. Male rotor mempunyai 4 (empat) buah lobang dengan jarak 60o. Male rotor berputar dan akan memutar female rotor. Udara dan minyak pelumas akan masuk bersama-sama kedalam penyaringan oli (oli separator) dimana penyaringan oli ini berada didalam suatu tabung. Didalam tabung inilah oli akan disaring sehingga untuk selanjutnya yang keluar hanyalah udara bersih saja, sedangkan oli akan kembali kedalam system.

BAB III. SISTEM PEMIPAAN

SISTEM ALIRAN UDARA : Udara yang dihasilkan dipergunakan untuk ke kapal cepat dan untuk Sand Blasting serta ke Out Fitting Work Shop (OWS). Pemakaian tersebut dapat dipergunakan dengan 2 (dua) system, yaitu : 1. Saluran langsung 2. Saluran tidak langsung SALURAN LANGSUNG : Yang dimaksudkan dengan saluran langsung adalah udara yang dihasilkan oleh compressor setelah melewati Air Dryer langsung dipergunakan sesuai kebutuhan yaitu ke Sand Blasting & ke Kapal Cepat. Dimana cara pengoperasiannya dapat dijelaskan sebagai berikut : (liat As Built Drawing Gambar FMM 004) a. Untuk pemakaian ke Sand Blasting : Udara yang dihasilkan oleh compressor I, II dan III masing-masing dilewatkan pada Air Dryer I, II dan III, jika udara tersebut pemakaian langsung yaitu untuk Sand Blasting maka didalam pengoperasian Ball Valve IB, IIB, & IIIB haruslah tertutup sedangkan Ball Valve IA, IIA, & IIIA haruslah terbuka. Ball Valve tersebut diatas adalah Ball Valve Hisaka flange type diameter 2 in dan 2 in. Sehingga udara yang dihasilkan oleh compressor yang dilewatkan pada Air Dryer, begitu keluar dari Air Dryer udara tersebut melalui Ball Valve IA, IIA, & IIIA langsung dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. b. Untuk pemakaian ke Kapal Cepat : Udara yang dihasilkan oleh compressor I, II & III masing-masing dilewatkan pada Air Dryer I, II & III. Jika udara yang dihasilkan tersebut pemakaiannya secara langsung untuk ke Kapal Cepat maka didalam pengoperasiannya haruslah diperhatikan bahwa Ball Valve IA, IIA, & IIIA dalam posisi tertutup sedangkan Ball Valve IB, IIB, & IIIB dalam posisi terbuka dan juga Ball Valve Hisaka flange type diameter 4 in yang terletak disaluran masuk/keluar dari Air Receiver haruslah dalam posisi tertutup juga tetapi Ball Valve diameter 4 in yang terletak pada Trench diantara Air Dryer I & II haruslah dalam posisi terbuka. SALURAN TIDAK LANGSUNG : Yang dimaksudkan dengan saluran tidak langsung adalah udara yang dihasilkan oleh compressor yang dilewatkan pada Air Dryer tidak langsung dipergunakan tetapi dilewatkan melalui Receiver terlebih dahulu.

Sehingga didalam pengoperasiannya semua Ball Valve harus dalam posisi terbuka. a. Untuk pemakaian ke Sand Blasting : Jika udara yang dihasilkan pemakaiannya untuk ke Sand Blasting dengan system tidak langsung maka semua Ball Valve terbuka kecuali Ball Valve Hisaka flange type diameter 4 in yang terletak pada trench antara Air Dryer I & II dalam posisi tertutup. b. Untuk pemakaian ke Kapal Cepat : Jika udara yang dihasilkan pemakaiannya untuk ke Kapal Cepat dengan system tidak langsung maka semua Ball Valve harus terbuka kecuali Ball Valve IA, IIA, & IIIA harus dalam posisi tertutup.

SISTEM SALURAN PEMBUANGAN AIR Udara yang dihasilkan oleh compressor masih mengandung uap air demikian juga udara yang masuk kedalam Air Dryer juga harus dipisahkan kandungan uap airnya. Sehingga kandungan air yang cukup banyak tersebut haruslah dibuang, maka pada system pemipaan disini harus diberikan system saluran pembuangan air. Pada masing-masing saluran pemipaan dari compressor dan air dryer dipasang 1 (satu) unit pembuang air otomatis yang dinamakan dengan Condensate Drain. Condensate Drain adalah suatu alat pembuang air secara otomatis yang mana pada prinsip kerjanya apabila kandungan air didalam pipa saluran sudah cukup banyak maka apabila Ball Valve diameter in dibuka maka air saja yang keluar melalui Condensate Drain. Disamping pada masing-masing saluran udara antara compressor & air dryer, pemasangan condensate drain masih diperlukan dipasang pada pipa saluran udara yang berdiameter 4 in. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan / membuang kandungan uap air dari udara yang tersimpan didalam pipa diameter 4 in apabila system tidak dipergunakan karena apabila system tidak dipergunakan berarti udara yang berada didalam pipa saluran tidak bersirkulasi sehingga akibat adanya perbedaan temperature yang cukup tinggi dari ruangan akan menimbulkan peristiwa/kejadian pengembunan. Akibat dari pengembunan/condensasi ini maka didalam udara akan terjadi kumpulan-kumpulan air dan air ini haruslah dibuang sehingga diperlukan adanya condensate drain.

PERALATAN-PERALATAN TAMBAHAN PADA SISTEM Pada system pemipaan disini tidak hanya dipakai pipa-pipa sebagai saluran yang disambung satu dengan yang lain dengan sambungan las, akan tetapi masih diperlukan material-material tambahan antara lain :

1. FLANGE : Fungsi dari flange ini adalah untuk memudahkan sambungan antara pipa yang satu dengan yang lain. Sehingga dalam satu saluran tidak mungkin hanya terdiri dari satu pipa, hal ini dimaksudkan apabila akan diadakan perbaikan tidak perlu harus dilepas secara keseluruhannya. Jenis flange yang dipakai disini adalah 10-K yang tediri dari : - Pipe Flange - Bland Flange - Draad Flange 2. WELDING ELBOW : Fungsi dari Welding Elbow disini adalah untuk memudahkan penyambungan & kerapian system apabila sambungan system tidak pada satu dimensi tetapi pada dua dimensi. Welding Elbow yang dipakai disini adalah : merk CRANE dengan sudut 90o. 3. WELDING TEE : Fungsi dari Welding Tee disini adalah untuk memudahkan penyambungan yang bercabang. Welding Tee yang dipakai disini adalah merk CRANE. 4. WELDING REDUCER : Fungsi dari Welding Reducer disini adalah untuk menyambung saluran pemipaan/system dengan adanya penyempitan diameter saluran. 5. FLEXIBLE JOINT : Fungsi dari Flexible Joint disini adalah untuk meredusir adanya getaran oleh Compressor maupun oleh air dryer agar tidak tersalurkan pada system serta untuk meredusir panas yang dapat menyebabkan pertambahan panjang pada pipa-pipa saluran. Flexible Joint yang dipakai disini adalah Rubber Connection merk TOZEN 6. BALL VALVE : Fungsi dari valve-valve yang dipakai disini adalh untuk memutuskan dan menyambung aliran udara pada system. Apabila tidak diinginkan adanya aliran/flow dari udara yang melewati system maka untuk hal itu dipergunakan valve dimana pada system yang dikehendaki tidak aliran harus dalam posisi tertutup. Ball Valve disini digunakan 2 type yaitu : - Flange type - Screw type Sedangkan merk yang digunakan adalah : Hisaka Comanche Pada prinsipnya antara flange type & screw type adalah sama hanya disini berbeda akibat perbedaan diameter (untuk Ball Valve diameter 2 in keatas selalu flange type, sedangkan untuk yang diameter 2 in kebawah dipakai screw type). 7. Condensate Drain : Fungsi dari Condensate Drain adalah untuk membuang kandungan air didalam system secara otomatis. Apabila didalam system cukup banyak terkandung air maka air tersebut haruslah dibuang / dikeluarkan. Untuk hal itu air tersebut melewati bagian dari bawah dari condensate drain akan tersembur keluar jika valve dibuka sedangkan jika airnya sudah keluar semua maka valve segera ditutup kembali agar udara tidak ikut keluar juga. Condensate Drain yang dipakai disini adalah : TLV Free Float Air Trap.

8. UNION : Fungsi dari Union disini adalah untuk menyambung system dengan tanpa mempergunakan las tetapi dengan menggunakan Draad.

BAB IV. RECOMMENDED PART

Untuk menjaga kestabilan dalam mengoperasikan unit Rotary Screw Air Compressor seperti yang ada di PT. PAL, maka perlulah kiranya bahwa pemeliharaan yang baik merupakan salah satu factor yang penting dan perlu diperhatikan. Agar didapatkan pemeliharaan yang baik tentu diperlukan persediaan suku cadang yang cukup, walaupun mungkin tidak seluruh bagian / part dari unit tersebut perlu diganti untuk waktu yang tertentu. Akan tetapi dalam hal ini ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan. Bagian / spare part yang selalu perlu dipersiapkan dapatlah dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. FAST MOVING PART yang tediri dari : o Element Air Filter o Element Separator o Element Kit o SSR Coolant 2. EMERGENCY PART yang terdiri dari : o Hose yang menghubungkan Tangki ke Oil Pump o Hose yang menghubungkan Filter Tank ke Air End o Hose yang menghubungkan Air End ke Relief Valve Sedangkan penggantian part-part tersebut diatas dapat kita lihat seperti daftar terlampir.

Anda mungkin juga menyukai