Anda di halaman 1dari 25

SISTEM DISTRIBUSI UAP

OLEH :
Gunawan Wibisono
I. SISTEM DISTRIBUSI UAP

1. Pengertian Dasar
2. Distribusi Uap
3. Komponen Sistem Uap
4. Pemanfaatan Uap
5. Tekanan Uap
6. Jenis Uap
7. Bocoran Uap
8. Pemanfaatan Condensate
9. Panas Hilang Melalui Pipa Tanpa Isolasi
10. Pemeriksaan Operasi Sistem Uap
1. Pengertian Dasar

Apakah uap ?
- Air pada fasa gas, dihasilkan dari Boiler / WHR

Mengapa uap digunakan untuk kebutuhan pemanasan dan proses kerja


- Dibuat/dibangkitkan dari air yang selalu tersedia
- Mempunyai panas sensible dan panas latent tinggi
- Dapat disimpan dan dapat membawa energi dalam
kuantitas yang besar
Pengertian Dasar

Keuntungan menggunakan uap


- Panas laten tinggi, sehingga ukuran pipa relatif kecil
- Berat uap lebih kecil dibanding dengan minyak/air panas
- Aliran uap terjadi dengan sendirinya
- Lebih fleksibel
- Koefisien perpindahan panas tinggi, sehingga ukuran alat
pemindahan panas (heat exchanger) relatif kecil
- Lebih aman
2. Distribusi Uap

Antena
X A
C X
X B
D

Melingkar X A

C X

D X B

X
X X
F
F = RUMAH KETEL A,B,C DAN D PROSES PLANT
Distribusi Uap

A
Sentral
C

X X X X

Bukan Sentral
X A

X X X X
X

F = RUMAH KETEL A,B,C DAN D PROSES PLANT


3. Komponen Sistem Uap

Steam Generator
- Boiler : pipa air (water tube boiler) & pipa api (fire tube boiler)
- WHR (waste heat boiler)
Pipa Uap
- Kontrol (PRV),
- Steam trap, katup untuk menjebak uap, supaya tidak menimbulkan
water hammer/air tidak masuk kedalam sistem (Thermostatic,
mechanical, thermodynamic),
- Isolasi(kalsium silikat, rockwool, fiber, asbestos),
Sistem pengembalian kondensat
- Tangki penampungan,
- Pompa
Pengguna uap
- Pemanasan langsung (direct heating)
- Pemanasan tidak langsung (indirect heating) -> ada HEnya
- Pembangkit tenaga (power geration)
4. Pemanfaatan Uap

Pemanfaatan Langsung

Storage Boiler Steam User

Siklus Terbuka (lebih efesien)

Steam User
Storage Boiler Steam trap

Sewer
Pemanfaatan Uap

Siklus Tertutup Dengan Pengembalian Kondensat

Steam User
Storage Boiler Steam trap / Pompa

Condensate Return

Siklus Tertutup Dengan Pemanfaatan Uap Ikutan


Flash
Tank
Steam User Steam User
Storage Boiler Steam trap
/ Pompa
Condensate Return
5. Tekanan Uap

1. Pembagian tekanan meliputi : super kritis SCP, kritis C, tinggi


HP, menengah MP, antara IP, rendah LP)

2. Aplikasi
PLN (SCP 220, HP 160, MP 60, LP 60 kebawah)
Pupuk (HP diatas 100, MP 40, LP dibawah 40)
Refinery -> pengolah minyak (HP 60, MP 20, LP 5)
Kertas (HP 42,5, MP 13,5, LP 6)
Petrokimia (HP 40, MP 15, IP 8, LP 4)
Ban (HP 25, MP 10)
Catatan: flash tank untuk menurunkan tekanan yang berlebih, jika
fasa airnya dibuang, fasa uapnya dimanfaatkan
Diarator berfungsi untuk
6. Jenis Uap

Uap Jenuh (saturated steam)  Panambahan panas laten pada


air mendidih
- Aplikasi untuk HE, Dryer, Reactors dan lain-lain

Uap Panas Lanjut (superheated steam)  Penambahan Panas


Sensibel pada uap jenuh
- Aplikasi untuk penggerak turbin, proses pemanasan
langsung, stripping,dll
Catatan :
Sifat – sifat fisik uap dapat diketahui dengan menggunakan tabel
uap (steam table) atau mollier chart
Steam Properties (Tabel Uap)

Properties of water - saturation - pressure table (SI unit)*


3 3 -3 3 3
v in cm /g, 1 cm /g = 10 m /kg; h and u in kJ/kg; s in kJ/kg.K; p in bars, 1 bar = 10 Pa
Specific volumeInternal energy Enthalpy Entropy
Press. Temp. Sat. Sat. Sat. Sat. Sat. Sat. Sat. Sat.
0
bars C liquid vavor liquid vavor liquid Evap vavor liquid vavor
P T vf vg uf ug hf h fg hg sf sg
1.00 99.63 1.0432 1694 417.36 2506 417.46 2258.0 2675.5 1.3 7.3594
1.50 111.4 1.0528 1159 466.94 2520 467.11 2226.5 2693.6 1.43 7.2233
2.00 120.2 1.0605 886 504.49 2530 504.70 2201.9 2706.7 1.53 7.1271
2.50 127.4 1.0672 719 535.10 2537 535.37 2181.5 2716.9 1.61 7.0527
3.00 133.6 1.0732 606 561.15 2544 561.47 2163.8 2725.3 1.67 6.9919
4.00 143.6 1.0836 463 604.31 2554 604.74 2133.8 2738.6 1.78 6.8959
5.00 151.9 1.0926 375 639.68 2561 640.23 2108.5 2748.7 1.86 6.8213
6.00 158.9 1.1006 316 669.90 2567 670.56 2086.3 2756.8 1.93 6.7600
7.00 165.0 1.1080 273 696.44 2573 697.22 2066.3 2763.5 1.99 6.7080
8.00 170.4 1.1148 240 720.22 2577 721.11 2048.0 2769.1 2.05 6.6628
9.00 175.4 1.1212 251.0 741.83 2581 742.83 2031.1 2773.9 2.09 6.6226
10.0 179.9 1.1273 194 761.68 2584 762.81 2015.3 2778.1 2.14 6.5863
20.0 212.4 1.1767 99.6 906.44 2600 908.79 1890.7 2799.5 2.45 6.3409
30.0 233.9 1.2165 66.7 1004.8 2604 1008.4 1795.7 2804.4 2.65 6.1869
40.0 250.4 1.2522 49.8 1082.3 2602 1087.3 1714.1 2801.4 2.8 6.0701
50.0 264.0 1.2859 39.4 1147.8 2597 1154.2 1640.1 2794.3 2.92 5.9734
100 311.1 1.4524 18 1393.0 2544 1407.6 1317.1 2724.7 3.36 5.6141
150 342.2 1.6581 10.3 1585.6 2456 1610.5 1000.0 2610.5 3.68 5.3098
200 365.8 2.036 5.83 1785.6 2293.0 1826.3 583.4 2409.7 4.01 4.9269
221 374.1 3.155 3.16 2029.6 2030 2099.3 0 2099.3 4.43 4.4298

Source : Keenan “Steam Table” Wiley, New York, 1969


Steam Properties (Mollier Chart)

Constant Temperature Deg F

Cons
tant S
Enthalpy, Btu/lb

uperh
e at De
g F

Satur
at ion L
Moi ine
sture
here %
sp
t mo
A
dard
n
Sta

Entropy, Btu/lb DegF


CONTOH PERHITUNGAN :
Menghitung Diameter Pipa Uap dengan bantuan tabel uap

Tekanan kerja yang direncanakan = 9 bar


Jumlah aliran uap = 4.400 kg/jam
Kecepatan uap = 40 m/dtk (diambil)

Dari Tabel uap, g = 0,215 m3/kg

V (m/det) = Q (m3/jam) = Q (m3/3600 dtk) = Q (m3/3600 dtk)


A (mm)2 /4 D2 (mm) 2 3,14/4 D 2 x 10-6 (m)2
= Q (m3/3600 dtk)
0,785 D2 x 10-6
D2 = Q/3600 = 353,7 Q/V
0,785 V. 10-6
1/2
D = 353.7 Q = 353.7 x 4.400 x 0,215
V 40
= 91,46 mm
7. Bocoran Uap (Kurva Estimasi Bocoran Uap)

6
0 m m
750
Bocoran uap (kg/jam)

5
0
4
0
3
0
2
0
1
0

0
250 500 7500 1000 1250
Panjang semburan (mm)
1500
Sumber : Audit Energi Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi, 1987
Bocoran Uap (Kurva Estimasi Bocoran Uap)

12.8
1000

6.4
100
Leak Rate (kg/hr)

3.2

1.6
10

0.8
)
iam e ter (mm
1 hole d

0,1

1 4 7 10 13 16 19 22
Steam Pressure (bar)
Source : U.S. Department of Commerce, Energy Conservation Program Guide for Industry and Commerce, NBS Handbook, 1974
CONTOH PERHITUNGAN :
Konservasi energi dengan memperbaiki bocoran uap

Panjang semburan = 750 mm


Dari gambar
Jumlah bocoran uap = 10 kg/jam
Jam operasi = 6000 jam/tahun
Asumsi harga uap = 250 Rp/kg uap (low pressure steam < 5 bar)
Kehilangan biaya = 10 kg/jam x 6000 jam/thn x 250 Rp/kg
= 15 juta Rp/tahun
Jika dalam jaringan terdapat 10 bocoran dengan panjang sama
maka,
Kehilangan biaya = 150 juta Rp/tahun
8. Pemanfaatan Kembali Kondensat
(Condensate Recovery)

KEUNTUNGAN
• Masih mengandung energi panas, sehingga butuh lebih

sedikit energi untuk merubahnya menjadi uap


• Mengurangi konsumsi fresh make-up water
• Mengurangi biaya pengolahan air umpan boiler
• Mengurangi dampak terhadap lingkungan
HAMBATAN
• Resiko ter-kontaminasi
• Jarak antara Boiler dengan pengguna uap sangat
jauh
• Cat: dari air kondensat tidak usah di olah lagi
Condensate Recovery Estimation

14

100
12
% Boiler Fuel Saved (selama satu tahun)

n
r et ur
te
ns a
10 o nde
C 75
%
8

50
6

4
25

20 30 40 50 60 70 80 90 o
C
60 80 100 120 140 160 180 200 o
F
Condensate Temperature
Condensate Heat Content

35

30
Condensate heat content
Steam Heat content (%)

25

20

15

10

0
3 6 10 15 20
Pressure (bar)
Source : Rational Use of Energy, Asian Institute of Technology, Bangkok, 1992
CONTOH PERHITUNGAN :
Konservasi energi melalui pemanfaatan kondensat

Sebuah boiler men-suplai uap jenuh ke suatu proses pada


tekanan 200 psig sebesar 30.000 lb/hr. Tekanan kondensasi
25 psig. Jam operasi 7.500 hr/yr. Harga uap $1,50/MMBtu.
Berapa penghematan biaya jika seluruh kondensat dikem-
balikan ke boiler sebagai air umpan ?.
Dari tabel uap,
Untuk 200 psig uap jenuh = 1194 Btu/lb (atas-
bawah)
Untuk 70oC make-up water = 38 Btu/lb
Net Heat Value = 1160 Btu/lb
Diasumsikan sebesar 17% energi panas dpt dimanfaatkan kembali,
sehingga potensi penghematan yang diperoleh :
= 17%/100% x 1160 Btu/lb x 30.000 lb/hr x 7.500 hr/yr
x $1,5/Mmbtu= $66.555 per year
9. Panas Hilang Melalui Pipa Tanpa Isolasi
6
5
(Cara Grafis)

1m
Heat Loss MJ/m per hour

ID
m
4

0 m
9
170 oC m ID
m
65
3

m ID
50 m
ID
2

m m
25
m ID
15 m
1
0

0 50 100 150 200 250

Pipe Temperature oC
10. PEMERIKSAAN OPERASI SISTEM UAP

Unjuk kerja sistem uap dapat dievaluasi melalui


pengecekan sistem diantaranya :
 Tekanan dan temperatur uap
 Penyimpangan fungsi steam trap
 Pengembalian kondensat
 Kebocoran, terkelupas atau hilangnya isolasi
PEMERIKSAAN OPERASI SISTEM UAP

Salah satu cara untuk pengecekan yaitu dengan


menjawab serangkaian pertanyaan berikut :
 Apakah boiler yang ada sudah sesuai ?
 Apakah boiler sudah beroperasi dengan efisien
dan benar ?
 Apakah penggunaan bahan bakar dan produksi
uap diberi alat ukur ?(kalau tidak dipasang alat
ukur tidak akan diketahui efesiensinya)
 Apakah kondisi feed water sudah memuaskan ?
 Apakah blowdown sudah terkontrol dng baik?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai