Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN BENGKEL LISTRIK

JOB I
WEARING BOARD

I. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu membuat bulatan berbentuk mata itik

2. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan bulatan

II. TEORI DASAR

Wiring board merupakan suatu dasar instalasi listrik dalam merangkai di


papan PCB sesuai dengan standarisasi .
Kegunaan bulatan yaitu untuk memudahkan dalam penyambungan dan
kekuatan sambungan tersebut pada rangkaian instalasi listrik.
Pada percobaan ini , agar kabel tidak friksi (cacat) , dibutuhkan ketelitian
dalam menekuk atau membuat bulatan. Karena cacat kabel dapat menimbulkan
loncatan bunga api yang dapat mengakibatkan terjadinya panas pada bagian cacat
tersebut , sehingga kemungkinan dapat terjadi korslet.
Kabel yang di gunakan harus sesuai dengan kapasitas arus yang mengaliri
rangkaian.

III. ALAT DAN BAHAN

 Alat :
1. Tang Kombinasi 2 buah
2. Tang Pemotong 2 buah
3. Tang Pembulat 2 buah
4. Obeng + 1 buah
5. Obeng – 1 buah
 Bahan :
1. Papan PCB 1 buah
2. Baut dan Mur secukupnya
3. Kabel secukupnya dengan 3 ukuran yang berbeda :
a. Kabel NYA 4 mm warna kuning
b. Kabel NYA 2,5 mm warna biru
c. Kabel NYA 1,5 mm warna hitam

Kelompok 5 5
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Meluruskan semua kabel
3. memotong ukuran kabel sesuai dengan yang di butuhkan
4. Mengupas ujung kabel
5. menekuk ujung kabel yang sudah dikupas 90 derajat
6. Membuat bulatan dengan menggunakan tang pembulat
7. Membuat bulatan pada ujung kabel yang satu dengan arah
berlawanan
8. Memasang bulatan tang sudah dibuat pada papan PCB seperti pada
gambar

Kelompok 5 6
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

V. GAMBAR RANGKAIAN

Kelompok 5 7
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VI. KESIMPULAN

Dalam praktikum wearing board, kabel yang digunakan harus sesuai


dengan kapasitas arus yang mengaliri rangkaian , ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya beban lebih pada rangkaian.

JOB II

Kelompok 5 8
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

INSTALASI PENERANGAN
I. TUJUAN
 Diharapkan mahasiswa dapat merancang rangkaian instalasi penerangan
dengan benar.
 Diharapkan mahasiswa mampu merangkai rangkaian instalasi penerangan
dengan profesional.

II. TEORI DASAR


Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi yang dirangkai untuk
menghasilkan sumber cahaya yang di gunakan sebagai penerangan atau
pencahayaan.
Pada suatu instalasi penerangan akan menghasilkan cahaya. cahaya
adalah suatu gejala fisis akibat adanya pergerakan electron yang bergerak pada
jaringan penerangan.
Instalasi penerangan ada dua kelompok yaitu :
1. Sistem distribusi kabel
Sistem ini yang akan dipasang atau dirangkai sehingga membentuk sesuatu
instalasi pada suatu ruangan atau di luar ruangan
2. Sistem Penerangan
Sistem ini merupakan alat yang dapat menghasilkan sumber cahaya apabila
dialiri arus listrik. Misalnya lampu pijar , lampu neon , dll.
Saluran dalam instalasi-instalasi rumah.
Saluran utama dalam instalasi rumah terdiri dari dua kawat dengan ukuran 2,5
mm2, dimana yang satu dihubungkan dengan saluran fasa atau kutub dan kawat
yang lain dengan saluran netral
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
 Obeng bunga (plus) 1 buah
 Obeng plat (minus) 1 buah
 Tang kombinasi 1 buah
 Tang lancip 1 buah
 Tang potong 1 buah

Kelompok 5 9
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

 Testpen 1 buah
Bahan :
 Kabel penghantar secukupnya
 T dos 4 buah
 KWH meter 1 Phasa
 Lampu pijar 3 buah
 Saklar seri 1 buah
 Saklar tunggal 1 buah
 Stop kontak 1 buah
 Pipa PVC secukupnya
 Sadel pipa secukupnya
 MCB 1 phasa 1 buah
 Sekrup secukupnya

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


 Menyiapkan alat dan bahan.
 Memeriksa alat dan bahan yang akan digunakan.
 Memasang pipa sesuai dengan gambar rangkaian.
 Memasukkan kabel ke dalam pipa sesuai dengan gambar
rangkaian.
 Memasang saklar, stop kontak, MCB 1 phasa dan KWH meter.
 Melaporkan hasil pekerjaan kepada instruktur atau pembimbing
untuk disetujui.
 Mengetes hasil pekerjaan.
 Mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula.

V. KESELAMATAN KERJA
 Tidak bekerja dalam keadaan rangkaian bertegangan.
 Menggunakan alat sesuai fungsinya.
 Tidak menghubungkan rangkaian percobaan dengan sumber
tegangan tanpa sepengetahuan istruktur atau pembimbing.
VI. GAMBAR RANGKAIAN

Kelompok 5 10
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

Gambar Instalasi Penerangan dapat dilihat pada Gambar.

VII. PRINSIP KERJA

Kelompok 5 11
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

Arus listrik yang mengalir masuk melalui KWH meter 1 phasa akan
masuk ke MCB 1 phasa yang kemudian mengalir kesetiap saklar.
Setelah saklar dinaikkan atau di-ON-kan maka lampu yang dikontrol
oleh saklar tersebut akan menyala. Stop kontak yang terdapat pada
setiap saklar akan berfungsi pada saat tegangan sudah masuk melalui
pembatas.

VIII. KESIMPULAN
1. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya memeriksa kelengkapan
alat dan apakah masih layak digunakan apa tidak.
2. Pastikan tidak ada arus yang mengalir saat merangkai, karena dapat
membahayakan keselamatan diri.
3. Sebelum merangkai, pelajarilah terlebih dahulu sebelum merangkai,
agar mengerti apa yang akan dirangkai.
4. Pada saat merangkai pastikan rangkaian atau alur rangkaian sudah
benar dan sesuai prinsip kerja.

JOB III

Kelompok 5 12
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

POWER SUPPLY
I. TUJUAN
 Dapat merangkai rangkaian power supply dengan benar.
 Dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian power supply.
 Dapat mengetahui tujuan merangkai rangkaian power supply.

II. TEORI DASAR


Power supply merupakan alat yang dapat menyalurkan daya listrik, ini
biasa juga disebut catu daya listrik. Power suppy ada beberapa macam, yaitu
power supply AC dan DC.
Komponen utama dari power supply antara lain :
1. MCB
Merupakan alat pemutus rangkaian listrik. Prinsip kerjanya, apabila terjadi
atau dialiri arus yang lebih maka MCB akan memutuskan arus listrik yang
mengalir pada rangkaian tersebut. MCB juga sebagai pengaman apabila
terjadi hubung singkat, atau koslet.
2. Fuse
Fuse merupakan alat pemutus rangkaian apabila terjadi hubung singkat dan
arus lebih pada sebuah rangkaian.
3. Kontaktor
Kontaktor merupakan kontak pengendali arus, kontaktor mempunyai 2 jenis
kontak, yaitu kontak NO dan NC.
4. Stop kontak
Merupakan alat penyalur daya listrik yang menghubungkan alat komponen
listrik yang ingin dipakai.
5. Lampu indicator
Lampu indicator merupakan lampu penanda apabila rangakaian telah bekerja.
6. Saklar
Merupakan alat pemutus dan penghubung arus listrik.
7. Kabel
Merupakan penyalur atau media penghantar arus listrik pada suatu rangkaian,
kabel juga terdiri dari beberapa macam jenis.
III. ALAT DAN BAHAN

Kelompok 5 13
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

Alat :
 Testpen
 Obeng plus
 Obeng minus
 Tang potong
 Tang lancip
 Tang kombinasi
 Multimeter
Bahan :
 MCB 1 phasa 1 buah
 MCB 3 phasa 1 buah
 Kontaktor 1 buah
 Kontak bantu
 TOR 1 buah
 Panel boks
 Kabel penghantar seperlunya
 Stop kontak 3 phasa 1 buah
 Stop kontak 1 phasa 3 buah

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


 Menyiapkan panel percobaan.
 Memeriksa semua peralatan yang akan digunakan
 Memasang MCB 3 fasa dan 1 fasa, kontaktor dan stop kontak 3
fasa dan 1 fasa, pada panel percobaan
 Membuat rangkaian seperti pada gambar kerja
 Setelah rangkaian seleasai maka dilaporkan kepada
pembimbing job untuk diuji
 Setelah selesai diuji maka rangkaian di – offkan kemudian
semua peralatan yang sudah digunakan disimpan kembali
ditempatnya

V. KESELAMATAN KERJA

Kelompok 5 14
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.


 Tidak bekerja dalam keadaan rangkaian bertegangan.
 Tidak menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan tanpa
sepengetahuan instruktur atau pembimbing.

VI. GAMBAR RANGKAIAN

Kelompok 5 15
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

Gambar Power Supply dapat dilihat pada Gambar.

Kelompok 5 16
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

Kelompok 5 17
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VII. PRINSIP KERJA


Saat switch MCB 3 fasa , dan 1 fasa dalam keadaan on maka arus yang
masuk melalui MCB baru sampai pada terminal 1,3,5 kontraktor.Dan pada saat
tombol star dan juga berfungsi sebagai saklar stop di-onkan maka fasa R pada
tombol star/stop akan tehubung dengan netral kontraktor pada saat ini pula
kontaktor akan bekerja sehingga arus dari MCB akan mengalir melalui
kontraktor kemudian akan diteruskan ke kotak kontak biasa(KKB) dan kontak 3
phasa.

VII. KESIMPULAN
1. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya memeriksa kelengkapan
alat dan apakah masih layak digunakan apa tidak.
2. Pastikan tidak ada arus yang mengalir saat merangkai, karena dapat
membahayakan keselamatan diri.
3. Sebelum merangkai, pelajarilah terlebih dahulu sebelum merangkai,
agar mengerti apa yang akan dirangkai.
4. Pada saat merangkai pastikan rangkaian atau alur rangkaian sudah
benar dan sesuai prinsip kerja.

Kelompok 5 18
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

JOB IV
PENGOPERASIAN MOTOR 3 FASA DARI DUA TEMPAT

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini , prakikum diharapkan dapat :
 Membuat rangkaian pengoprasian motor induksi 3 Ǿ dari dua tempat
 Mengetahui prinsip kerja pengoprasian motor induksi 3 Ǿ dari dua tempat

II. TEORI DASAR


Pengoperasian motor 3 Ǿ dari dua tempat digunakan untuk suatu keadaan dimana
apabila terjadi kerusakan dapat di offkan dari tempat yang lain yang lebih
dekat.Motor induksi dari dua tempat adalah motor induksi yang memiliki 2
tombol on dan 2 tombol off.
Sebagai `contoh penerapan yang lain yaitu pada LIV, dimana LIV berada
dilantai bawah dan seseorang berada dilantai atas maka orang tersebut dapat
menekan tombol yang ada dilantai atas sehingga secara otomatis LIV dapat
beroperasi.
Pengoperasian motor induksi dari dua tempat menggunakan MCB 3 Ǿ untuk
rangakiaan kontrol menggunakan MCB 1 Ǿ. Pada rangkaian dayanya digunakan
satu buah kontaktor , yang menghubungkan antara motor dengan sumber arus
sedangakan pada rangkaian kontrolnya digunakan push button untuk tombol ON
dan OFF serta lampu untuk menandakan adanya eus yang mengalir dari
PLN,motor sedang beroperasi serta lampu untuk menandakan apabila ada
kelebihan beban.

Kelompok 5 19
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Tang Potong 1 buah
 Tang Lancip 1 buah
 Tang kombinasi 1 buah
 Obeng Test 1 buah
 Obeng (+) dan (-)1 buah
 Multimeter 1 buah
Bahan :
 MCB 3 Ǿ (1 buah)
 MCB 1 Ǿ (1 buah)
 Kontaktor (1 buah)
 Kontak Bantu (1 buah)
 TOR (1 buah)
 Push Button NO (2 buah)
 Push Button NC (2 buah)
 Lampu Indikator (3 buah)
 Panel Box
 Kabel Tunggal dan Serabut secukupnya

Kelompok 5 20
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


 Menyiapkanalat dan bahan
 Memeriksa kelayakan pakai alat dan bahan
 Memasang MCB 3 Ǿ dan 1 Ǿ
 Memasang kontaktor pada panel dimana TOR dipasang dulu pada kontak
utama
 Merangkai rangkaian daya kemudian rangkaian kontrol sesiau dengan
gambar percobaan
 Memeriksa kembali rangkaian yang telah dirangkai sebelum menguji
 Jika rangkaian telah benar, maka kemudian memasang motor dan
mengetes apa motor sudah berputar dengam benar

Pengamatan dan pemeriksaan


Rangkaian di test dengan menggunakan multimeter.memasang motor
kemudian menguji rangkaian.apabila motor telah berputar / bekerja seperti
yang diinginkan , maka rangkaian sudah benar.

V. KESELAMATAN KERJA
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Tidak bekerja dalam keadaan rangkaian bertegangan.
 Tidak menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan tanpa
sepengetahuan instruktur atau pembimbing.

Kelompok 5 21
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VI. GAMBAR RANGKAIAN

Kelompok 5 22
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VII. PRINSIP KERJA


Pertama – tama tegangan listrik di alirkan melalui MCB 1 Ǿ dan MCB 3
Ǿ.Setelah itu arus melalui percabangan .adapun arus melalui TOR (95 dan 96)
kemudian terus melalui push button NC1 dan NC2 karena pada NO1 dan NO2 masih
dalam keadaan terbuka , maka arus terhenti sampai NC2 saja dan secara otomatis
motor belum dapat bekerja.Untuk mengoperasikan motor , salah satu push button
harus ditekan ( NO1 dan NO2) yang secara otomatis arus mengalir melalui MC
( magnetic contactor) sehingga MC dapat menghasilkan medan magnet untuk
menarik kontaknya, baik itu kontak utama maupun kontak Bantu (NO menjadi NC),
bersamaan dengan itu motor akan bekerja.dan selanjutnya kontak utama akan dicatu
oleh kontak Bantu K1 (53 dan 54)
Untuk mematikan motor , maka salah satu push button harus ditekan (NC1 dan
NC2).Setelah ditekan maka arus yang melewati NC terputus sehingga motor berhenti
bekerja . Jika pada saat motor beroperasi dan terjadi beban lebih , maka TOR (95 dan
96) akan membuka sehingga motor berhenti beroperasi, bila arus yang melalui MCB
diputus maka secara otomatis arus terputus pada rangkaian.

VIII. KESIMPULAN
1. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya memeriksa kelengkapan
alat dan apakah masih layak digunakan apa tidak.
2. Pastikan tidak ada arus yang mengalir saat merangkai, karena dapat
membahayakan keselamatan diri.
3. Sebelum merangkai, pelajarilah terlebih dahulu sebelum merangkai,
agar mengerti apa yang akan dirangkai.
4. Pada saat merangkai pastikan rangkaian atau alur rangkaian sudah
benar dan sesuai prinsip kerja.

Kelompok 5 23
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

JOB V
MEMBALIK ARAH PUTARAN MOTOR 3 FASA

I. TUJUAN
Setelah melaksanakan percoban in, praktikan diharapkan dapat :
1. Memahami dengan benar dalam merangkai rangkaian control (motor
induksi 3 Ø dengan dua arah putaran)
2. Mengetahui dengan baik bentuk dan fungsi komponen control induksi 3
Ø.
II. TEORI DASAR
Pengoperasian motor induksi 3 Ø dengan dua arah putaran digunakan pada
saat ingin memindahkan suatu benda maka di Onkan , dan apabila ingin untuk
memindahkan benda yang lain , maka terlebih dahulu di Offkan kemudian di Onkan
sehingga putarannya berlawanan dari putaran yang sebelumnya
Pengoperasian motor induksi dengan dua arah putaran menggunakan MCB 3
Ø untuk rangkaian daya dan rangkaian control menggunakan MCB 1 Ø . Pada
rangkaian daya menggunakan 2 buah kontaktor yang menghubungkan antara motor
dengan sumber arus sedangkan pada rangkaian kontrolnya digunakan push button
untuk tombol On dan Off serta lampu untuk menandakan adanya arus yang mengalir
dari PLN , motor sedang beroperasi serta lampuu untuk menandakan apabila ada
kelebihan beban
Komponen komponen yang digunakan dalam menjalankan motor induksi 3 Ø
dengan dua arah putaran
1. Miniature Circuite Breaker (MCB)
MCB merupakan pemutus rangakaian listrik apabila terjadi hubung singkat
atau beban lebih . Pada saat ini MCB banyak digunakan sebagai pengaman utama
suatu instalasi listrik. Prinsipnya kumparan yang dililitkan pada inti besi yang ada
didalam MCB apabiala dialiri arus dan tegangan yang berlebihan , inti besi tersebut
akan menjadi magnet sehingga akan menarik bimetal, arus dan tegangan terputus ke
rangkaian.

Kelompok 5 24
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

2. Fuse
Fuse merupakan rangkaian pengaman apabila terjadi arus hubung singkat
dan beban lebih. Prinsip kerja dari fuse adalah pada saat arus mengalir akan
terjadi panas , dan panas yang lebih akanmeleburkan elemen lubur fuse yang
menyyebabkan rangakaian terputus.
3. Kontaktor
Kontaktor merupakan pengendali arus dan tegangan yang bekerja
berdasarkan prinsip magnetic yang dihasilkan oleh kumparan pada kontaktor
tersebut. Arus dan tegangan yang masuk pada kontaktor dapat dikendalikan oleh
saklar.
4. Kontak kontak
Kontak kontak merupakan terminal untuk mendapatkan arus listrik yang
diperlukan.
5. Lampu indicator
Lampu indicator berfungsi memberi tanda bahwa adanya arus dan
tegangan yang melewati pada suatu system.
6. Saklar (push button)
Saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada
suatu rangkaian.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Tang potong 1 buah
 Tang lancip1 buah
 Tang kombinasi 1 buah
 Obeng test 1 buah
 Obeng (+) dan (-) 1 buah
 Multimeter 1 buah
Bahan :
 MCB 3 Ø (1 buah)
 MCB 1 Ø (1 buah)
 Kontaktor (1 buah)

Kelompok 5 25
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

 Kontak Bantu (2 buah)


 TOR (2 buah)
 Push button NO (2 buah) dan NC (1 buah)
 Lampu indicator (5 buah)
 Panel box
 Kabel tunggal dan serabut secukupnya
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
 Menyiapkan alat dan bahan kemudian memeriksa apakah alat dan bahan ini
baik atau tidak
 Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar
 Mengecek dengan obeng test atau multimeter apa rangkaian sudah benar atau
suadah menyala
 Bila rangkaian sudah benar maka ditest
Pengamatan / Pemeriksaan
Rangkaian ditest dengan menggunakan multimeter , apabila tegangan sudah
ada dalam rangkaian , kemudian memasang motor dan dijalankan , dan apabila
rangkaian motor sudah benar , maka motor akan berputar sesuai dengan yang
diinginkan.

V. KESELAMATAN KERJA
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Tidak bekerja dalam keadaan rangkaian bertegangan.
 Tidak menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan tanpa
sepengetahuan instruktur atau pembimbing.

Kelompok 5 26
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VI. GAMBAR RANGKAIAN

VII. PRINSIP KERJA

Kelompok 5 27
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

Sumber tegangan dihubungkan dengan rangkaian melalui MCB 3 Ø (juga


sebagai F1) dan MCB 1 Ø (juga sebagai F3) , kemudian TOR (F2) dipasang pada
kontak utama (K1 dan K2) kontaktor. Pada rangkaian dayanya untuk putaran kekanan
phasa L1 , L2 , dan L3 berhubungan dengan kutub U1 , V1 dan W1 pada motor
melalui K1 dan untuk putaran kekiri phasa L1 dan L3 bertukar sehingga L1 , L2 dan
L3 berhubungan kutub W1 , V1 dan U1 secara berurutan pada motor melalui K2.
pada rangkaian kontrolnya terdapat satu push button stop (S0) dan dan 2push button
start (S1 dan S2) yang masing masing memiliki fungsi arah putaran motor yang
berbeda . jika MCB 3 Ø dan MCB 1 Ø dinaikan maka arus akan mengalir melalui F1
dan F3 sehingga lampu L1 menyala. Selain itu juga arus mengalir melewati F3.1 (95
dan 96 K1) , F3.2 (95 dan 96 K2) dan push button S0 (NC). Untuk mengoperasikan
motor putaran kekanan , maka tombol NO dan S1 ditekan , maka arus melewati NC
K2 (61 dan 62) kemudian masuk ke koil K1 sehingga timbil medan magnet yang
akan menarik kontak utama maupun kontak Bantu K1 (NC menjadi NO dan NO
menjadi NC) . Bersamaan dengan itu , motor sudah beroperasi (putaran kanan) dan
lampu L2 akan menyala (L1 tetap menyala). Walaupun NO S1 ditekan lagi , tidak
akan mempengaruhi kinerja motor yang sedang berputar kekanan , hal itu
dikarenakan pengunci dari NO kontak Bantu K1 (53 dan 54). Pada saat itu , meskipun
NO S2 ditekan , K2 tidak akan beroperasi karena belum ada arus masuk di koil K2 ,
terlebih dahilu dilewatkan pada kontak Bantu NC K1 (61 dan 62) , maka saat itu
kontak terbuka sehingga arus tidak akan lewat. Jadi untuk mengoperasikan motor
putaran kiri , terlebih dahulu motor dimatikan dan saklar NC S0 . Setelah itu , saklar
NO S2 (putaran kiri) ditekan. Prinsip kerja ini sama dengan saklar NO S1 , namun
yang dikontrol adalah koil K2.

VIII. KESIMPULAN

Kelompok 5 28
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

1. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya memeriksa kelengkapan


alat dan apakah masih layak digunakan apa tidak.
2. Pastikan tidak ada arus yang mengalir saat merangkai, karena dapat
membahayakan keselamatan diri.
3. Sebelum merangkai, pelajarilah terlebih dahulu sebelum merangkai,
agar mengerti apa yang akan dirangkai.
4. Pada saat merangkai pastikan rangkaian atau alur rangkaian sudah
benar dan sesuai prinsip kerja.

JOB VI

Kelompok 5 29
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

PENGOPERASIAN MOTOR 3 PHASA HUBUNGAN STAR Y-  SECARA


OTOMATIS
I. TUJUAN
 Dapat merangkai rangkaian pengoperasian motor induksi 3 phasa hubungan
Star Y-  secara otomatis.
 Dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian pengoperasian motor induksi
3 phasa hubungan Star Y-  secara otomatis.
 Dapat mengetahui tujuan dari pengoperasian motor induksi 3 phasa
hubungan Star Y-  secara otomatis.

II. TEORI DASAR


Pengoperasian motor induksi 3 Ø starting Y-  secara otomatis banyak
diaplikasikan pada industry. Arus jala-jala motor 3 fasa dalam hubungan bintang
besarnya sama dengan seper akar tiga kali arus jala-jala motor dalam hubungan
segitiga. Arus yang kecil pada hubungan bintang dapat dimanfaatkan untuk
menurunkan arus start motor yang besar.
Komponen komponen yang digunakan dalam Pengoperasian motor induksi 3
Ø starting Y-  secara otomatis, antara lain :
1. Miniature Circuite Breaker (MCB)
MCB merupakan pemutus rangakaian listrik apabila terjadi hubung singkat
atau beban lebih . Pada saat ini MCB banyak digunakan sebagai pengaman utama
suatu instalasi listrik. Prinsipnya kumparan yang dililitkan pada inti besi yang ada
didalam MCB apabiala dialiri arus dan tegangan yang berlebihan , inti besi tersebut
akan menjadi magnet sehingga akan menarik bimetal, arus dan tegangan terputus ke
rangkaian.
2. Fuse
Fuse merupakan rangkaian pengaman apabila terjadi arus hubung singkat
dan beban lebih. Prinsip kerja dari fuse adalah pada saat arus mengalir akan
terjadi panas , dan panas yang lebih akanmeleburkan elemen lubur fuse yang
menyyebabkan rangakaian terputus.
3. Kontaktor

Kelompok 5 30
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

Kontaktor merupakan pengendali arus dan tegangan yang bekerja


berdasarkan prinsip magnetic yang dihasilkan oleh kumparan pada kontaktor
tersebut. Arus dan tegangan yang masuk pada kontaktor dapat dikendalikan oleh
saklar.
4. Kontak kontak
Kontak kontak merupakan terminal untuk mendapatkan arus listrik yang
diperlukan.
5. Lampu indicator
Lampu indicator berfungsi memberi tanda bahwa adanya arus dan
tegangan yang melewati pada suatu system.
6. Saklar (push button)
Saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada
suatu rangkaian.
7. Timer
Adalah kontak yang bekerja secara otomatis dengan pengaturan waktu
yang telah ditentukan.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Tang potong 1 buah
 Tang lancip 1 buah
 Tang kombinasi 1 buah
 Obeng plus 1 buah
 Obeng minus 1 buah
 Testpen 1 buah
 Multimeter 1 buah
Bahan :
 MCB 3 phasa 1 buah
 MCB 1 phasa 1 buah
 Kontaktor 3 buah
 Kontaktor bantu 3 buah
 TOR 1 buah

Kelompok 5 31
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

 Kabel tunggal
 Kabel serabut
 Panel boks.
 Timer
 Push button 2 buah
 Lampu indicator 5 buah

IV.PROSEDUR PERCOBAAN
 Menyiapkan alat dan bahan.
 Memeriksa alat dan bahan, apakah baik untuk digunakan atau tidak.
 Memasang MCB 1 phasa dan 3 phasa serta kontaktor pada panel, terlebih
dahulu TOR dipasang pada kontaktor.
 Kerjakan rangkaian daya dan kontrol seperti pada gambar kerja.
 Setelah selesai periksa rangkaian apakah benar atau salah dengan
menggunakan multimeter.
 Setelah itu melaporkan pada pembimbing untuk diuji.
 Pada saat pengujian rangkaian kontrol terlebih dahulu diuji.
 Apabila rangkaian kontrol benar maka rangkaian daya dapat diuji dengan
menggunakan motor 3 phasa.
 Menyimpan alat dan bahan setelah selesai, pada tempatnya.

V. KESELAMATAN KERJA
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Tidak bekerja dalam keadaan rangkaian bertegangan.
 Tidak menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan tanpa
sepengetahuan instruktur atau pembimbing.

Kelompok 5 32
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VI. GAMBAR RANGKAIAN

Kelompok 5 33
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VII. PRINSIP KERJA


Apabila Fuse 2 (F2) dalam keadaan dinaikkan maka rangkaian siap dioperasikan
dan lampu L5 menyala, hal ini menandakan rangkaian kontrol siap dioperasikan.
Jika tombol Normaly Open (NO) ditekan maka coil Kontaktor 1 (K1)
berpenguatan mengakibatkan coil K2 juga berpenguatan sehingga kontak NO (13
dan 14) terkunci dan kontak K2 (53 dan 54) tertutup sehingga coil K4
berpenguatan dan ON Delay bekerja. Coil K3 tidak berpenguatan karena kontak
Normaly Close (NC) K1 (61 dan 62) terbuka, dalam hal ini pada rangkaian daya
yang bekerja adalah K1 dan K2 sehingga motor terhubung Y, lampu L1 dan L2
menyala yang menandakan motor terhubung Y. Apabila ON Delay diset 5 detik,
maka pada saat 5 detik kontak NC ON Delay (55 dan 56) terbuka sehingga K1
tidak berpenguatan mengakibatkan K3 berpenguatan karena kontak NC K1 (61
dan 62) terbuka, dalam keadaan ini pada rangkaian daya yang bekerja adalah K2
dan K3 sehingga motor terhubung, lampu L2 dan L3 menyala menandakan motor
terhubung Delta    .

VIII. KESIMPULAN
1. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya memeriksa kelengkapan
alat dan apakah masih layak digunakan apa tidak.
2. Pastikan tidak ada arus yang mengalir saat merangkai, karena dapat
membahayakan keselamatan diri.
3. Sebelum merangkai, pelajarilah terlebih dahulu sebelum merangkai,
agar mengerti apa yang akan dirangkai.
4. Pada saat merangkai pastikan rangkaian atau alur rangkaian sudah
benar dan sesuai prinsip kerja.

Kelompok 5 34
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

JOB VII
PENGOPERASIAN MOTOR 3 PHASA SWITCHING BERURUTAN
SECARA OTOMATIS UNTUK MENJALANKAN 3 MOTOR
I. TUJUAN
 Dapat merangkai rangkaian pengoperasian motor induksi 3 phasa
switching berurutan secara otomatis.
 Dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian pengoperasian motor induksi
3 phasa switching berurutan secara otomatis.
 Dapat mengetahui tujuan dari pengoperasian motor induksi 3 phasa
switching berurutan secara otomatiS.

II. TEORI DASAR


Tujuan dari menjalankan motor indukssi 3 Ø switching berurutan adalah untuk
menjalankam motor secara berurutan untuk memindahkan benda ketempat lain.
Komponen komponen yang digunakan dalam menjalankan motor induksi 3 Ø
dengan dua arah putaran.
1. Miniature Circuite Breaker (MCB)
MCB merupakan pemutus rangakaian listrik apabila terjadi hubung singkat
atau beban lebih . Pada saat ini MCB banyak digunakan sebagai pengaman utama
suatu instalasi listrik. Prinsipnya kumparan yang dililitkan pada inti besi yang ada
didalam MCB apabiala dialiri arus dan tegangan yang berlebihan , inti besi tersebut
akan menjadi magnet sehingga akan menarik bimetal, arus dan tegangan terputus ke
rangkaian
2. Fuse
Fuse merupakan rangkaian pengaman apabila terjadi arus hubung singkat
dan beban lebih. Prinsip kerja dari fuse adalah pada saat arus mengalir akan
terjadi panas , dan panas yang lebih akanmeleburkan elemen lubur fuse yang
menyyebabkan rangakaian terputus
3. Kontaktor
Kontaktor merupakan pengendali arus dan tegangan yang bekerja
berdasarkan prinsip magnetic yang dihasilkan oleh kumparan pada kontaktor

Kelompok 5 35
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

tersebut. Arus dan tegangan yang masuk pada kontaktor dapat dikendalikan oleh
saklar
4. Kontak kontak
Kontak kontak merupakan terminal untuk mendapatkan arus listrik yang
diperlukan
5. Lampu indicator
Lampu indicator berfungsi memberi tanda bahwa adanya arus dan
tegangan yang melewati pada suatu sistem
6. Saklar putar
Saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada
suatu rangkaian.
7. Timer
Adalah kontak yang bekerja secra otomatis sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Tang potong 1 buah
 Tang lancip 1 buah
 Tang kombinasi 1 buah
 Obeng test 1 buah
 Obeng (+) dan (-) 1 buah
 Multimeter 1 buah
Bahan :
 MCB 3 Ø (1 buah)
 MCB 1 Ø (1 buah)
 Kontaktor (3 buah)
 Kontak Bantu (3 buah)
 TOR (3 buah) dan time delay (1 buah)
 Push button NO (1 buah) dan NC (1 buah)
 Lampu indicator ( buah)
 Panel box dan kabel tunggal dan serabut
 Timer 2 buah

Kelompok 5 36
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


 Menyiapkan alat dan bahan.
 Memeriksa alat dan bahan, apakah baik untuk digunakan atau tidak.
 Memasang MCB 1 phasa dan 3 phasa serta kontaktor pada panel, terlebih
dahulu TOR dipasang pada kontaktor.
 Mengerjakan rangkaian daya dan kontrol seperti pada gambar kerja.
 Memeriksa rangkaian setelah selesai apakah benar atau salah dengan
menggunakan multimeter.
 Setelah itu, melaporkan hasilnya kepada pembimbing untuk diuji.
 Pada saat pengujian rangkaian kontrol terlebih dahulu diuji.
 Apabila rangkaian kontrol benar maka rangkaian daya dapat diuji dengan
menggunakan motor 3 phasa.
 Menyimpan alat dan bahan setelah selesai, pada tempatnya

V. KESELAMATAN KERJA
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Tidak bekerja dalam keadaan rangkaian bertegangan.
 Tidak menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan tanpa sepengetahuan
instruktur atau pembimbing.

Kelompok 5 37
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VI. GAMBAR RANGKAIAN

Kelompok 5 38
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

VII. PRINSIP KERJA


Apabila F2 dan F4 dalam posisi tertutup maka rangkaian siap
dioperasikan. Jika tombol NO1 maka coil K1 berpenguatan menghasilkan coil K2
juga berpenguatan sehingga kontak NO (13 dan14) terkunci dan kontak K2 (53
dan 54) tertutup, sehingga coil K4 berpenguatan dan ON Delay bekerja, coil K3
tidak berpenguatan karena kontak NC K1 (61 dan 62) terbuka, dalam hal ini pada
rangkaian yang bekerja adalah K1. Apabila ON Delay diset 5 detik maka, pada
saat 5 detik kontak NO ON Delay (6 dan 8) tertutup, sehingga K1 tidak
berpenguatan yang mengakibatkan K2 berpenguatan karena NC K1 (61 dan 62)
kembali tertutup, ini mengakibatkan K4 tidak berpenguatan, karena kontak NC
K3 (71 dan72) terbuka, sehingga kontak NC ON Delay (6 dan 8) tertutup, tetapi
koil K1 tidak berpenguatan, karena kontak NC K3 (61 dan 62) terbuka, dalam
keadaan ini pada rangkaian daya yang bekerja adalah K2, begitu juga dengan K3
sama prinsipnya dengan diatas. Apabila terjadi beban lebih maka F1 bekerja
sehingga Kontak NC (97 dan 98) terbuka dan arus ke rangkaian kontrol terputus,
mengakibatkan motor berhenti bekerja dan lampu L4 menyala, begitu pula halnya
dengan K2 dan K3 tergantung mana yang berfungsi. Apabila pada rangkaian
kontrol terjadi hubung singkat, maka F6 terbuka, sehingga motor berhenti bekerja
dan lampu L7 padam yang menandakan terjadinya hubung singkat pada
rangkaian kontrol.

VIII. KESIMPULAN
1. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya memeriksa kelengkapan
alat dan apakah masih layak digunakan apa tidak.
2. Pastikan tidak ada arus yang mengalir saat merangkai, karena dapat
membahayakan keselamatan diri.
3. Sebelum merangkai, pelajarilah terlebih dahulu sebelum merangkai,
agar mengerti apa yang akan dirangkai.
4. Pada saat merangkai pastikan rangkaian atau alur rangkaian sudah
benar dan sesuai prinsip kerja.

Kelompok 5 39
LAPORAN BENGKEL LISTRIK

PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum bengkel listrik ini, maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Instalasi penerangan.
a. Pemasangan instalasi ada dua macam yaitu; pemasangan dalam
tembok ( Inbow) dan diluar tembok ( Outbow).
b. Pemasangan intalasi penerangan umumnya menggunakan kabel
NYA .
2. pengoperasian motor induksi 3 phasa.
a. Untuk menjalankan dan mematikan motor dari beberapa tempat
maka semua tombol stop dihubung seri dan semua tombol start
dihubung paralel .
b. Untuk membalik arah putaran motor 3 Phasa maka cukup dengan
mempertukarkan salah satu dari ketiga phasanya.
c. Pengasutan starting bintang / segitiga bertujuan untuk menurunkan
arus start awal yang lebih besar. Sehingga tegangan yang mengalir
setiap phasanya menjadi 1/ 3 < dari sumber tegangan jala-jala.
d. Rangkaian Y/  yang menggunakan timer, pada perpindahan
hubungan Y kehubungan  , tidak lagi membutuhkan campur tangan
manusia.
e. Switching berurutan umumnya digunakan belt Conveyer (ban
berjalan).
f. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya dengan menggunakan
kabel NYA sedangkan kontak Bantu digunakan untuk rangkaian control
dan menggunakan kabel NYF.

Kelompok 5 40

Anda mungkin juga menyukai