Anda di halaman 1dari 15

Loading ...

ILMU BAHAN

Muhammad Hidayatullah

34218040

1b teknik konversi energi


Prinsip ilmu bahan
Bahan logam adalah semua jenis bahan
yang mengandung unsure logam, atau hanya
sedikit mengandung unsur non logam.logam
dapat dibagi dalam dua golongan yaitu logam
ferro dan logam non ferro
a.Logam ferro
1.besi tuang (kadar karbon 4%)

Bahan Logam 2.besi tempa (99 % besi murni)


3.baja karbon
a)sedang (kadar karbon 0,4-0,6 %)
b) tinggi (kadar karbon 0,7-1,5%)
c) tinggi dengan campuran (kadar karbon di atas
1,5%)
LOGAM NON FERO
3.Timbal
1.Tembaga Selain untuk pemakaian sebagai isolator radiasi,
Sifat listrik dan sebagai penghantar panas yang Timah hitam digunakan juga sebagai bahan
baik dari Tembaga (Electrical and Thermal pelapis pada bantalan luncur, bahan timah
Conductor) Tembaga dan Tembaga pateri serta sebagai unsur paduan dengan baja
dipersyaratkan memiliki kemurnian hingga 99,9 atau logam Non Ferro lainnya yang
%. Salah satu sifat yang baik dari tembaga ini menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting
juga adalah ketahanannya terhadap korosi atau yang disebut sebagai baja Otomat.
atmospheric bah 4.Timah
22.Aluminium paling banyak digunakan sebagai timah pateri
Aluminium adalah logam yang berwarna serta paduan pada logam- logam bantalan
putih terang dan sangat mengkilap dengan seperti Bronzes dan gunmetal atau
titik cair 660˚C sangat tahan terhadap pengaruh ditambahkan sedikit pada paduan Tembaga
atmosfer juga bersifat electrical dan Thermal Seng (Kuningan, Brasses) untuk memperoleh
Conductor dengan koefisien yang sangat tinggi. ketahanan korosi.
kan j
BAHAN NON-LOGAM
1. Asbes
Asbes adalah suatu jenis mineral terdiri dari asam kerbik dan
magnesium yang berbentuk serat. Untuk beberapa mineral
sangat berbeda dalam komposisi kekuatan, fleksibilitas, dan
kualitas dari serat – seratnya.
2. Karet
. Karet dapat ditambahlan bahan pengisi, misalnya arang, kapur,
antimon, dan timbel. Karet tahan terhadap keausan. Karet
sintesis atau karet tiruan dibuat dari mineral minyak bumi. Karet
sintesis lebih tahan terhadap minyak dan gemuk, tetapi kurang
tahan terhadap temperatur tinggi.
3. Plastik
Kita dapat membagi plastik dalam dua golongan yaitu golongan
“termoplast” dan golongan “termohard”.
 
MANUFACTURING LOGAM DAN
PRODUK BAJA
PROSES PEMBUATAN BAJA
A.KONVERTER
proses konverter adalah salah satu proses dari dapur baja yang
menggunakan batu bata tahan api yang bersifat asam dan juga
batu bata yang bersifat basa.
1.Proses bessemer
2.Proses thomas
3.Proses siemens martin
B.DAPUR LISTRIK
Dapur listrik digunakan untuk pembuatan baja yang tahan
terhadap suhu tinggi
1.Dapur Busur Cahaya
2. Dapur Induksi (Frekuensi tinggi/rendah)
Pengaruh unsur campuran

a. Pengaruh Unsur Campuran Terhadap Perlakuan Panas Baja


karbon mempunyai kecepatan pendinginan kritis yang tinggi,
artinya pendingin harus secara drastis jika ingin menghasilkan
struktur lapisan martensit. Pendinginan yang drastis menyebabkan
terjadi destorsi atau pecahanpecahan pada baja, apabila dikurangi
kecepatan kritis dengan membuat austenit berubah maka struktur
martensit dapat dihasilkan dengan jalan pendinginan kritis tetap
dikurangi maka dapat digunakan pendinginan udara.
b. Pengaruh Unsur Campuran Terhadap Sifat-sifat Baja Sifat baja
pada saat digunakan tergantung pada dasarnya reaksi terhadap
perlakuan panas dang pengaruh yang akan diuraikan, yaitu syarat-
syarat yang berhubungan langsung dengan kondisi pemakaiannya.
Proses Pembuatan Besi Tuang

Secara umum Besi Tuang (Cast Iron) adalah Besi yang mempunyai
unsur karbon 2.5% – 4%. Oleh karena itu Besi Tuang yang
kandungan karbonnya 2.5% – 4% akan mempunyai sifat mampu las
nya (weldability) rendah. Karbon dalam Besi Tuang dapat berupa
sementit (Fe3C) atau biasa disebut dengan Karbon Bebas (grafit)
1.Dapur peleburan
a)Dapur kubah
b)Dapur aduk
c)Dapur rotasi
d)Dapur listrik
2.Pembentukan struktur besi tuang
Proses Pembuatan Besi Tempa
a.      Tingkat Pencairan
Tingkat pencairan terjadi selama tingkat uji bahan baku dicairkan. Saat itu
sebagian besar unsur mangan dan sedikit unsur silikon dioksidasikan menjadi
terak.
b.      Tingkat Pendidihan
Tingkat pendidihan terjadi pads besi yang telah lumen, sebagian pembersihan
ditandai dengan mulai terjadi pereduksian karbon. Karbon yang direduksi
membentuk gas CO dan CO2 yang menyebabkan gas tersebut mendidihkan bahan-
bahan yang dimasukkan ke dalam dapur. Selama dalam tingkat pendidihan terjadi
proses oksidasi antara terak cair dengan besi cairan.
c.       Tingkat Penyelesaian
Pada tingkat penyelesaian, besi cair yang telah membeku dibentuk bulat dan
masing-masing beratnya sekitar 30–40 kg. Kemudian, besi ditempa untuk dijadikan
balok-balok besi tempa (ingot) dan didinginkan dalam bak pendinginan. Terakhir
besi digiling untuk dijadikan batangan besi tempa yang setiap potongnya
disesuaikan dengan standar perdagangan.
Apabila akan membuat besi tempa yang berkualitas baik maka dibentuk
ukurannya sepanjang 6–9 meter. Kemudian dipanaskan kembali pads temperatur
las dan digiling kembali sehingga dihasilkan suatu besi tempa yang berkualitas
baik.
Identifikasi logam ferro
Dan non-ferro
KLASIFIKASI BAJA
1.sistem angka
a).Angka pertama menunjukkan jenis-jenis baja
b)Angka kedua menunjukkan prosen campuran baja yangmendekati
c) Dua angka terakhir menunjukkan jumlah prosen karbon yang
mendekati
2. Sistem Huruf
a). Huruf A untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Siemens
Martin
b). Huruf B untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Bessemer
c). Huruf C untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Open Heart
untuk baja karbon basa
d). Huruf D untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Open Heart
untuk baja karbon asam e. Huruf E untuk baja karbon yang dihasilkan
dari dapur listrik
Identifikasi logam non-fero
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai