KOMPRESOR
Oleh:
1. Cintya Gustiarini Putri (141734009)
2. Devi Alpiani (141734011)
3. Iqbal Muwahid (141734016)
4. Raditya Galih B (141734025)
5. Silmi Muharam (141734028)
I. Tujuan
1. Memahami cara kerja kompresor
2. Mengamati parameter yang terlibat di dalam kompresi
3. Menganalisis perubahan antar parameter
4. Memahami neraca massa dan energi pada kompresor
2. Klasifikasi Kompresor
3. Kompresor torak
Kompresor torak merupakan suatu kompresor yang menggunakan torak (piston) di
dalam silinder yang bergerak bolak balik untuk menghisap, mengompresi dan
mengeluarkan udara secara terus menerus. Dalam hal ini udara yang ditekan tidak boleh
bocor melalui celah antara piston dan silinder yang bergesekan. Untuk mencegah
kebocoran ini maka pada piston dilengkapi dengan ring piston yang berfungsi sebagai
perapat sekaligus penyalur oli sebagai pelumasan pada piston dan silinder.
Berikut ini konstruksi dari kompresor torak:
b) Langkah kompresi
Ketika piston mulai naik dari titik mati bawah maka katup masuk pun tertutup
sehingga udara dalam silinder akan termampatkan.
c) Langkah keluar
Apabila piston terus menerus bergerak ke atas hingga titik mati ats maka katup keluar
akan terbuka akibat tekanan udara tersebut sehingga udara keluar dari silinder melalui
katup keluar. Besarnya tekanan udara untuk membuka katup keluar ini sama dengan besar
tekanan udara pada akhir langkah kompresi.
5. Jenis-jenis Kompresi
a) Kompresi isotermal
Apabila udara dikompresi maka terdapat energi mekanik yang diberikan dari luar.
Energi mekanik ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur akan naiak apabila
tekanan semakin tinggi. Ketika proses ini dilakukan dengan pendingin untuk
mengeluarkan panas yang terjadi maka temperaturnya dapat dijaga konstan. Proses
kompresi dengan temperatur konstan disebut kompresi isotermal. Hubungan tekanan dan
volume pada proses ini dinyatakan dalam persamaan:
PV = konstan
Namun pada kenyataannya, temperatur sulit untuk dijaga konstan meskipun silinder
didinginkan sepenuhnya. Hal tersebut disebabkan karena cepatnya proses kompresi.
b) Kompresi adiabatik
Apabila silinder diisolasi secara sempurna maka kompresi akan berlangsung tanpa
adanya perpindahan panas. Proses kompresi seperti ini disebut kompresi adiabatik.
Hubungan tekanan dan volume pada proses ini dinyatakan dalam persamaan:
PVk = konstan
Namun pada kenyataannya akan selalu ada perpindahan panas karena isolasi terhadap
silinder tidak pernah sempurna.
c) Kompresi politropik
Kompresi pada kompresor sesungguhnya adalah kompresi politropik. Hubungan
tekanan dan volume pada proses ini dinyatakan dalam persamaan:
PVn = konstan
1.
6. Metode Perhitungan
a. Perhitungan Dasar
Dimana :
T = temperatur ruangan (K)
ts = temperatur ruangan (oC)
R = konstanta gas universal
udara = rapat massa udara pada sisi isap (kg.m-3)
saluran = rapat massa udara pada saluran (kg.m-3)
SG = spesifik gravity
X = kelembaban relatif (%)
Pbar = tekanan barometer (mmHg)
Ps = tekanan atmosfer pada sisi isap (mH2O)
P = tekanan atmosfer (kg.m-2)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
hair = beda tekanan antara sebelum dan sesudah orifice (mH2O)
k = konstanta adiabatik = 1,4
b. Daya Udara Adiabatik teoritis
Dimana :
Lad = daya udara adiabatik teoritis [kW]
Pd = tekanan absolut udara pada sisi buang kompresor [kg m-2abs]
Pdgage = tekanan udara pada sisi buang kompresor [kg cm-2]
A. Efisiensi Adiabatik
Dimana :
Ls = daya input kompresor [kW]
Nm = daya input motor penggerak [kW]
m = efisiensi motor penggerak
B. Efisiensi Volumetrik
Dimana :
Qth = kapasitas teoritis kompresor [m3/min]
Vc = volume langkah piston [m3]
Dc = diameter silinder [m]
Lc = langkah piston [m]
nc = jumlah silinder
Nc = putaran kompresor [rpm]
T L3
V. Prosedur Percobaan
1. Siapkan peralatan yang diperlukan.
2. Pastikan sumber tegangan pada posisi OFF. (saklar off pada panel utama kompresor)
3. Buka box panel kompresor.
4. Cek penghantar tiap-tiap fasa. (apakah bisa dipasang clamp on atau tidak dan cek
urutan fasa sudah benar atau tidak)
5. Pasang alat ukur clamp on pada instalasi listrik yang masuk ke motor
6. Pasang PVC pada gas output bertekanan, lalu pasang anemometer agar terukur
kecepatan gas outputnya.
7. ON kan sumber tegangan pada panel utama kompresor. Jangan terlalu dekat dengan
belt kompresor pada saat pengONan.
8. Atur tekanan pada kompresor mulai dari 0.5-5 bar dengan kenaikan sebesar 0.5 bar.
9. Pertahankan tekanan kompresor konstan pada saat pengukuran dengan mengatur
bukaan katup gas output.
10. Pada tekanan kompresor konstan. Ukur parameter masuk pada motor. Dan ukur
parameter pada kompresor.
11. Parameter yang diukur pada masukan motor yaitu nilai tegangan, arus, cos , daya
aktif (Kw) dan daya semu (KVA). Besaran besaran ini diukur 3 fasa.
12. Parameter yang di ukur pada kompresor adalah tekanan udara (P) kompresor di
pressure gauge, dan kecepatan udara menggunakan anemometer. Lakukan langkah 10
dan 11 untuk tekanan kompresor yang berbeda.
13. Catat hasil pengukuran pada tabel
14. OFF kan kompresor dengan meng OFFkan saklar pada panel utama kompresor
15. Buang udara bertekanan pada kompresor.
16. Bereskan kembali peralatan.
VII. Perhitungan
Perhitungan dibawah ini mengambil data pertama yaitu saat tekanan dalam tangki 0.5 bar.
a) Indeks politropik (n)
Cp = 1,005 kJ/kg K
Cv = 0,718 kJ/kg K
Cp 1,005 kJ /kg K
n = = 0,718 kJ /kg K = 1,4
Cv
b) Laju alir udara (m)
v = 7 km/jam
D = 3 inchi = 0,0762 m
1 1
A= d 2= . . 0,07622=0,004558 m 2
4 4
7000 m 1 jam m3
Q=vA= . .0,004558 m2=0,5318
jam 60 menit menit
= Q = 1,184 kg/m3 x 0,5318 m3/menit = 0,6296 kg/menit
c) Daya mekanik masuk kompresor
Motor yang digunakan untuk menggerakkan kompresor memiliki 4 kutub dan daya
keluaran 7,5 kW yang mana berdasarkan JAPAN JIS C 4210 memiliki efisiensi 83,5%.
P mekanik
=
P listrik
P mekanik = P listrik = 0,835 x 2,89 kW = 2,413 kW
d) Daya untuk kompresi adiabatic
P dalam tangki = 0,5 bar
Pd = 0,5 bar + 1,01325 bar =1,51325 bar = 15430,85559 kgf/m2
Ps = 1 atm = 10332,224 kgf/m2
m = jumlah tingkat kompresi = 2
p Q mn Pd n1
Pad= s x
6120 n1 ps
mn
[( ) ]
1
[( ]
1,41
10332,224 x 0,53176 2 x 1,4 15430,85559
Pad=
6120
x
1,41 10332,224 ) 2 x 1,4
1
Pad=0,368 kW
P ad
e) = x 100
P mekanik
0,368
= x 100 =15,26
2,413
Debit Aliran
Tekanan Tekanan P 3 Kec. Udara P Mekanik P Adiabatis Efisiensi
Udara (kg/m)
(bar) (bar) (kW) (km/h) (kW) (kW) (%)
(m3/m)
Grafik Karakteristik
2.500
Daya Mekanik (kW)
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
0 1 2 3 4 5 6
Tekanan (bar)
2.0000
Daya Adiabatis (kW)
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0 1 2 3 4 5 6
Tekanan (bar)
Tekanan Terhadap Efisiensi
90.000
80.000
70.000
60.000
Efisiensi (%)
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
0 1 2 3 4 5 6
Tekanan (bar)
IX. Kesimpulan
1. Besar tekanan dalam tangki berbanding lurus dengan peningkatan perpindahan
kalornya.
2. Besar tekanan dalam tangki berbanding terbalik dengan nilai daya mekaniknya.
3. Motor listrik berkutub empat dengan daya keluaran 7,5 kW memiliki efisiensi sebesar
83,5%
X. Daftar Pustaka
Moran, Michael J, et.al. 2014. Fundamental of Engineering Thermodynamics 8th Ed.
Wiley: New York
___. 2011. Kompresor. https://zifamurath.files.wordpress.com/2011/12/dasarkompresor.
Pdf
___. ___. Kompresor. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27446/4/Chapter
%20II.pdf