Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES ENERGI II

KOMPRESOR

Dosen Pembimbing : Yanti Suprianti, ST., MT

Oleh:
1. Cintya Gustiarini Putri (141734009)
2. Devi Alpiani (141734011)
3. Iqbal Muwahid (141734016)
4. Raditya Galih B (141734025)
5. Silmi Muharam (141734028)

D4-TEKNIK KONSERVASI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
KOMPRESOR

I. Tujuan
1. Memahami cara kerja kompresor
2. Mengamati parameter yang terlibat di dalam kompresi
3. Menganalisis perubahan antar parameter
4. Memahami neraca massa dan energi pada kompresor

II. Dasar Teori


1. Kompresor
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara sehingga mempunyai
tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan. Dalam
kehidupan sehari-hari, udara mampat digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda
montor, udara mampat untuk membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-
bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai sehari-hari.
Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara
mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk
mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin
pendingin dan lainnya.

2. Klasifikasi Kompresor

Gambar 1 Klasifikasi Kompresor

a) Kompresor perpindahan positif atau statis (positive displacement compressor)


Kompresor positive displacement adalah kompresor yang menghasilkan udara
bertekanan tinggi dengan jalan menurunkan besar volume. Kompresor jenis ini dibagi
menjadi kompresor reciprocating (torak) dan rotary (putar).
b) Kompresor perpindahan non positif atau dinamik (dynamic compressor)
Kompresor dinamik adalah kompresor yang menghasilkan udara bertekanan tinggi
dengan cara mengubah energi kinetik yang dihasilkan oleh impeller menjadi tekanan.
Kompresor ini dibagi menjadi kompresor sentrifugal dan radial.

3. Kompresor torak
Kompresor torak merupakan suatu kompresor yang menggunakan torak (piston) di
dalam silinder yang bergerak bolak balik untuk menghisap, mengompresi dan
mengeluarkan udara secara terus menerus. Dalam hal ini udara yang ditekan tidak boleh
bocor melalui celah antara piston dan silinder yang bergesekan. Untuk mencegah
kebocoran ini maka pada piston dilengkapi dengan ring piston yang berfungsi sebagai
perapat sekaligus penyalur oli sebagai pelumasan pada piston dan silinder.
Berikut ini konstruksi dari kompresor torak:

Gambar 2 Konstruksi Kompresor Torak

4. Prinsip kerja kompresor torak


a) Langkah hisap
Pada langkah hisap, piston bergerak ke bawah dan tekanan udara di dalam silinder
lebih kecil dari tekanan atmosfer sehingga udara bebas akan terhisap dan mendorong
katup hisap sampai titik mati bawah.
Gambar 3 Kompresor Torak Langkah Hisap

b) Langkah kompresi
Ketika piston mulai naik dari titik mati bawah maka katup masuk pun tertutup
sehingga udara dalam silinder akan termampatkan.

Gambar 4 Kompresor Torak Langkah Kompresi

c) Langkah keluar
Apabila piston terus menerus bergerak ke atas hingga titik mati ats maka katup keluar
akan terbuka akibat tekanan udara tersebut sehingga udara keluar dari silinder melalui
katup keluar. Besarnya tekanan udara untuk membuka katup keluar ini sama dengan besar
tekanan udara pada akhir langkah kompresi.

Gambar 5 Kompresor Torak Langkah Keluar

5. Jenis-jenis Kompresi
a) Kompresi isotermal
Apabila udara dikompresi maka terdapat energi mekanik yang diberikan dari luar.
Energi mekanik ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur akan naiak apabila
tekanan semakin tinggi. Ketika proses ini dilakukan dengan pendingin untuk
mengeluarkan panas yang terjadi maka temperaturnya dapat dijaga konstan. Proses
kompresi dengan temperatur konstan disebut kompresi isotermal. Hubungan tekanan dan
volume pada proses ini dinyatakan dalam persamaan:
PV = konstan
Namun pada kenyataannya, temperatur sulit untuk dijaga konstan meskipun silinder
didinginkan sepenuhnya. Hal tersebut disebabkan karena cepatnya proses kompresi.
b) Kompresi adiabatik
Apabila silinder diisolasi secara sempurna maka kompresi akan berlangsung tanpa
adanya perpindahan panas. Proses kompresi seperti ini disebut kompresi adiabatik.
Hubungan tekanan dan volume pada proses ini dinyatakan dalam persamaan:
PVk = konstan
Namun pada kenyataannya akan selalu ada perpindahan panas karena isolasi terhadap
silinder tidak pernah sempurna.
c) Kompresi politropik
Kompresi pada kompresor sesungguhnya adalah kompresi politropik. Hubungan
tekanan dan volume pada proses ini dinyatakan dalam persamaan:
PVn = konstan

1.

6. Metode Perhitungan
a. Perhitungan Dasar

Dimana :
T = temperatur ruangan (K)
ts = temperatur ruangan (oC)
R = konstanta gas universal
udara = rapat massa udara pada sisi isap (kg.m-3)
saluran = rapat massa udara pada saluran (kg.m-3)
SG = spesifik gravity
X = kelembaban relatif (%)
Pbar = tekanan barometer (mmHg)
Ps = tekanan atmosfer pada sisi isap (mH2O)
P = tekanan atmosfer (kg.m-2)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
hair = beda tekanan antara sebelum dan sesudah orifice (mH2O)
k = konstanta adiabatik = 1,4
b. Daya Udara Adiabatik teoritis

Dimana :
Lad = daya udara adiabatik teoritis [kW]
Pd = tekanan absolut udara pada sisi buang kompresor [kg m-2abs]
Pdgage = tekanan udara pada sisi buang kompresor [kg cm-2]
A. Efisiensi Adiabatik

Dimana :
Ls = daya input kompresor [kW]
Nm = daya input motor penggerak [kW]
m = efisiensi motor penggerak

B. Efisiensi Volumetrik

Dimana :
Qth = kapasitas teoritis kompresor [m3/min]
Vc = volume langkah piston [m3]
Dc = diameter silinder [m]
Lc = langkah piston [m]
nc = jumlah silinder
Nc = putaran kompresor [rpm]

III. Gambar Rangkaian


Clamp On dipasang
L1 disalah satu fasa
R (R/S/T)
S
L2

T L3

IV. Alat Dan Bahan


Kompresor 3 fasa
Clamp On 3 fasa
Anemometer
PVC (polovinylchloride)
Pressure gauge (terpasang pada tabung)

V. Prosedur Percobaan
1. Siapkan peralatan yang diperlukan.
2. Pastikan sumber tegangan pada posisi OFF. (saklar off pada panel utama kompresor)
3. Buka box panel kompresor.
4. Cek penghantar tiap-tiap fasa. (apakah bisa dipasang clamp on atau tidak dan cek
urutan fasa sudah benar atau tidak)
5. Pasang alat ukur clamp on pada instalasi listrik yang masuk ke motor
6. Pasang PVC pada gas output bertekanan, lalu pasang anemometer agar terukur
kecepatan gas outputnya.
7. ON kan sumber tegangan pada panel utama kompresor. Jangan terlalu dekat dengan
belt kompresor pada saat pengONan.
8. Atur tekanan pada kompresor mulai dari 0.5-5 bar dengan kenaikan sebesar 0.5 bar.
9. Pertahankan tekanan kompresor konstan pada saat pengukuran dengan mengatur
bukaan katup gas output.
10. Pada tekanan kompresor konstan. Ukur parameter masuk pada motor. Dan ukur
parameter pada kompresor.
11. Parameter yang diukur pada masukan motor yaitu nilai tegangan, arus, cos , daya
aktif (Kw) dan daya semu (KVA). Besaran besaran ini diukur 3 fasa.
12. Parameter yang di ukur pada kompresor adalah tekanan udara (P) kompresor di
pressure gauge, dan kecepatan udara menggunakan anemometer. Lakukan langkah 10
dan 11 untuk tekanan kompresor yang berbeda.
13. Catat hasil pengukuran pada tabel
14. OFF kan kompresor dengan meng OFFkan saklar pada panel utama kompresor
15. Buang udara bertekanan pada kompresor.
16. Bereskan kembali peralatan.

VI. Data Pengamatan


Waktu Kec. Udara
Tegangan (VLL) Arus (AL) P 3 (kW) Cos Phi
(Jam:Menit) (km/h)
13:45 418 6.32 2.89 0.63 7
13:47 416 6.23 2.84 0.634 9.2
13:48 415 6.37 2.98 0.64 10.3
13:49 414 6.4 2.98 0.64 10.5
13:50 415 6.45 2.9 0.62 9.5
13:53 417 6.59 3.16 0.66 9.3
13:55 419 6.7 3.29 0.67 9.4
13:56 418 6.73 3.2 0.65 9.2
13:58 419 6.81 3.38 0.68 9.6
14:00 418 6.88 3.42 0.68 9.2
Kecepatan udara dalam pipa PVC diameter 3 inchi saat tekanan steady

VII. Perhitungan
Perhitungan dibawah ini mengambil data pertama yaitu saat tekanan dalam tangki 0.5 bar.
a) Indeks politropik (n)
Cp = 1,005 kJ/kg K
Cv = 0,718 kJ/kg K
Cp 1,005 kJ /kg K
n = = 0,718 kJ /kg K = 1,4
Cv
b) Laju alir udara (m)
v = 7 km/jam
D = 3 inchi = 0,0762 m
1 1
A= d 2= . . 0,07622=0,004558 m 2
4 4
7000 m 1 jam m3
Q=vA= . .0,004558 m2=0,5318
jam 60 menit menit
= Q = 1,184 kg/m3 x 0,5318 m3/menit = 0,6296 kg/menit
c) Daya mekanik masuk kompresor
Motor yang digunakan untuk menggerakkan kompresor memiliki 4 kutub dan daya
keluaran 7,5 kW yang mana berdasarkan JAPAN JIS C 4210 memiliki efisiensi 83,5%.
P mekanik
=
P listrik
P mekanik = P listrik = 0,835 x 2,89 kW = 2,413 kW
d) Daya untuk kompresi adiabatic
P dalam tangki = 0,5 bar
Pd = 0,5 bar + 1,01325 bar =1,51325 bar = 15430,85559 kgf/m2
Ps = 1 atm = 10332,224 kgf/m2
m = jumlah tingkat kompresi = 2
p Q mn Pd n1
Pad= s x
6120 n1 ps
mn
[( ) ]
1

[( ]
1,41
10332,224 x 0,53176 2 x 1,4 15430,85559
Pad=
6120
x
1,41 10332,224 ) 2 x 1,4
1

Pad=0,368 kW

P ad
e) = x 100
P mekanik
0,368
= x 100 =15,26
2,413

Dibawah ini adalah tabel hasil perhitungan:

Debit Aliran
Tekanan Tekanan P 3 Kec. Udara P Mekanik P Adiabatis Efisiensi
Udara (kg/m)
(bar) (bar) (kW) (km/h) (kW) (kW) (%)
(m3/m)

0.5 1.51325 2.89 7 0.5318 0.6296 2.413 0.3683 15.263


1 2.01325 2.84 9.2 0.6989 0.8275 2.371 0.8458 35.668
1.5 2.51325 2.98 10.3 0.7825 0.9264 2.488 1.2732 51.167
2 3.01325 2.98 10.5 0.7977 0.9444 2.488 1.5778 63.409
2.5 3.51325 2.9 9.5 0.7217 0.8545 2.422 1.6470 68.015
3 4.01325 3.16 9.3 0.7065 0.8365 2.639 1.8023 68.306
3.5 4.51325 3.29 9.4 0.7141 0.8455 2.747 1.9942 72.592
4 5.01325 3.2 9.2 0.6989 0.8275 2.672 2.1053 78.790
4.5 5.51325 3.38 9.6 0.7293 0.8635 2.822 2.3438 83.046
5 6.01325 3.42 9.2 0.6989 0.8275 2.856 2.3765 83.218

Grafik Karakteristik

Tekanan Terhadap Daya Mekanik


3.000

2.500
Daya Mekanik (kW)

2.000

1.500

1.000

0.500

0.000
0 1 2 3 4 5 6
Tekanan (bar)

Tekanan Terhadap Daya Adiabatis


2.5000

2.0000
Daya Adiabatis (kW)

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
0 1 2 3 4 5 6
Tekanan (bar)
Tekanan Terhadap Efisiensi
90.000
80.000
70.000
60.000
Efisiensi (%)

50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
0 1 2 3 4 5 6
Tekanan (bar)

Grafik grafik diatas merupakan grafik efek perubahan tekanan terhadap


parameter parameter kelistrikan motor. Seperti diketahui bahwa kompresor
menggunakan motor listrik untuk menggerakkannya lalu menghasilkan udara
bertekanan. Torak bergerak dikarenakan daya mekanik motor. Pada percobaan
kali ini, kami mengamati parameter parameter kelistrikan motor yang di couple
dengan kompresor (Daya, Tegangan, Arus, Cos Phi) terhadap perubahan tekanan.
Dari grafik diatas terlihat kelakuan dari parameter parameter kelistrikan motor
listrik. Nilai daya tiga fasa, arus, dan cos phi berbanding lurus dengan
bertambahnya tekanan. Sedangkan tegangannya berkisar di 414 V sampai 419 V
nilai tegangan yang dihasilkan ini tidak semestinya, karena biasanya berkisar
218-220 Volt hal ini disebabkan karena kepresisian pada saat penempatan clamp
on di kabel masukan kompresor.
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kompresor kali ini, kami mengenali cara kerja kompresor yang
digunakan. Kompresor yang dipakai merupakan kompresor torak yang digerakkan oleh
motor listrik. Secara sederhana, gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan
perubahan volume dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan
pengeluaran. Untuk memperoleh efisiensi pada kompresor yang berjumlah empat kutub
tersebut, praktikan mengambil parameter seperti tegangan, arus, dan nilai cos phi pada
motor listrik menggunakan clamp on dan nilai tekanan dalam kompresor sebanyak 10
data kenaikan tekanan selang 0.5 bar.
Diambil contoh perhitungan ke-1 pada data kenaikan tekanan dimana P dalam tangki =
0,5 bar, dan P out nya = 1,51325 bar nilai indeks politropiknya = 1,4. Indeks ini
didapatkan dari perbandingan nilai Cv dan Cp dimana dapat dicari melalui tabel
termodinamika berdasarkan tekanan dan suhunya. Dengan suhu masuk, tekanan masuk
dan keluar, serta indeks politropiknya diperoleh suhu keluaran kompresor adalah 344,192
K. Nilai daya kompresor/mekanik dapat dicari melalui perkalian efisiensi dan daya
penggunaan listrik. Dimana efisiensi motor listrik berjumlah kutub 4 berdasarkan tabel
JAPAN JIS C 4210 sebesar 83,5% sehingga diperoleh daya mekanik sebesar 2.413 kW.
Kemudian Laju masa alir keluaran sama dengan laju masa alir masukan yaitu 0,6296
kg/menit, kemudian untuk mendapatkan nilai daya kompresi adiabatik, dicari dengan
menggunakan persamaan sehingga didapat nilainya yaitu 0,368 kW . Untuk
menghitung efisiensi dari kompresor ini maka dicari dengan menggunakan Daya
adiabatik dibagi dengan daya mekanik dan nilai efisiensi yang didapat yaitu sebesar
15.26%
Adanya perbedaan bilangan desimal pada parameter tekanan dalam tangki terjadi
karena disebabkan alat ukur parameter listrik berupa clamp on menunjukan nilai yang
selalu berubah ubah (tidak tetap) pada tiap pengukuran kabel perfasanya. Hal ini
memengaruhi nilai yang dihasilkan seperti daya mekanik.

IX. Kesimpulan
1. Besar tekanan dalam tangki berbanding lurus dengan peningkatan perpindahan
kalornya.
2. Besar tekanan dalam tangki berbanding terbalik dengan nilai daya mekaniknya.
3. Motor listrik berkutub empat dengan daya keluaran 7,5 kW memiliki efisiensi sebesar
83,5%

X. Daftar Pustaka
Moran, Michael J, et.al. 2014. Fundamental of Engineering Thermodynamics 8th Ed.
Wiley: New York
___. 2011. Kompresor. https://zifamurath.files.wordpress.com/2011/12/dasarkompresor.
Pdf
___. ___. Kompresor. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27446/4/Chapter
%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai