Anggota Kelompok :
1. Muhammad Farid (1610911001)
2. Asyraf Hadi Fauzi (1610911002)
3. Reinalldo (1610911006)
4. Dheby Nanda Pratama (1610911007)
Definisi Heat EXchanger
HEAT EXCHANGER
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam
standart yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau
dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida yang satu mengalir di
dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang
anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas
jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan
tekanan operasi yang tinggi
Gambar Double Pipe HE
Kelebihan dan Kekurangan
Double Pipe
Kelebihan :
Mampu beroperasi pada tekanan yang tinggi
Resiko tercampurnya fluida sangat kecil
Mudah dibersihkan pada bagian Fitting
Fleksibel dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa
Dapat dipasang sri atu paralel
Pressure drop dan LMTD bisa diatur
Kekurangan :
Kapasitas perpindan panasnya sangat kecil
Mahal
Area perpindahan kalornya kecil ( <50 m2)
Jumlah fluida yang bisa dipakai kecil
Plate and Frame Heat Exchanger
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat-
pelat tegak lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara
pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak (biasanya terbuat dari
karet). Pelat-pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat
penekan yang pada setiap sudut pelat (kebanyakan segi empat)
terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida
dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida
yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya
karena ada sekat.
Gambar Plate and Frame HE
Kelebihan dan Kekurangan
Plate and Frame
Kelebihan :
Efektivitas tinggi
Kekurangan :
Ada banyak jenis exchanger plate yang permanen atau tipe close
Shell and Tube Heat Exchanger
Terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan secara parallel dan
ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida yang satu
mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di
luar pipa pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Untuk
meningkatkan effisiensi pertukaran panas, biasanya dipasang sekat
(buffle). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan
menambah waktu tinggal (residence time), namun pemasangan sekat
akan memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja
pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus
diatur.
Gambar Shell and Tube HE
Kelebihan dan Kekurangan Shell
and Tube
Kelebihan :
Thermal performance lebih tinggi dari tipe HE lain
Tekanan lebih tinggi dari HE Plate and Frame
Efisiensi tinggi
Memerlukan tempat yang minim dan mudah diraawat
Mudah beradaptasi hampir semua tipe liquid chilling
Kekurangan :
Thermal performance lebih rendah dari HE Plate and
Frame
Tekanan Lebeih rendah dari HE Double Pipe
Adiabatic Wheel Heat Exchanger
3.Baffle
Sekat-sekat yang digunakan untuk :
Mengatur aliran lewat shell sehingga turbulensi
yang tinggi akan diperoleh
Menahan struktur tube bundle
Menahan atau mencegah terjadinya getaran pada
tube
Tipe baffle
Komponen Dasar Penyusun HE(
shell and Tube)
4.Shell
Merupakan bagian tengah alat penukar panas
Merupakan tempat untuk tube bundle
6.Channel Cover
Tutup yang dapat dibuka saat pemeriksaan dan pembersihan
31
Log. Mean Temperature Difference
LMTD
Beda temperatur rata-rata logaritmik (Log. Mean
Temperature Difference LMTD) adalah perbedaan
temperatur rata-rata setiap bagian HE, karena perbedaan
temperatur di setiap bagian HE tidak sama. LMTD
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Aliran Turbulen dan Laminar
Aliran turbulen lebih baik dalam perpindahan
panasnya karena fliuda bercampur
Aliran laminar, proses perpindahan panas
bergantung seluruhnya pada konduktifitas
termal dari fluida untuk perpindahan panas
dari dalam aliran ke dinding exchanger
Aliran laminar menghasilkan kerugian kecil,
yang hasilnya berbanding lurus dengan
kenaikan kecepatan. contohnya : dua kali lipat
kecepatan aliran, menggandakan kehilangan
tekanan
Arah Alirannya Heat Exchanger
1. Heat Exchanger dengan aliran searah
(co-current/parallel flow) Pertukaran
panas jenis ini, kedua fluida (dingin dan panas)
masuk pada sisi Heat Exchanger yang sama,
mengalir dengan arah yang sama, dan keluar
pada sisi yang sama. Karakter Heat Exchanger
jenis ini, temperatur fluida dingin yang keluar
dari Heat Exchanger (Tco) tidak dapat
melebihi temperatur fluida panas yang keluar
(Tho), sehingga diperlukan media pendingin
atau media pemanas yang banyak.
1
Aliran co current
2 T 10
T2
T1
T4
T5
∆ T1
T6
T3
∆ T2
∆A
T8 T9
A T7
P ara ll el Fl ow
T2
1 2 T1 T4 T5
T3
T4
T6
T6T 3 T6
T1
Wall
T2
T7
T8
T9
T10 T8 T9
T7
A
T1 Thin Tcout T3 T7
Co un t e r - C u r re n t F l ow
q hc Ao Tlm
(T1 T7 ) (T2 T10 )
Tlm
(T1 T7 )
ln
(T2 T10 )
Arah Alirannya Heat Exchanger
3. Cross flow
Dimana satu fluida mengalir
tegak lurus dengan fluida yang
lain. Biasa dipakai untuk aplikasi
yang melibatkan dua fasa.
Misalnya sistem kondensor uap
(tube and shell heat exchanger),
di mana uap memasuki shell, air
pendingin mengalir di dalam
tube dan menyerap panas dari
uap sehingga uap menjadi cair.
Illustration
1 Cold fresh air
2 Cool stale air
3 Warm stale air
4 Warmed fresh ai
Contoh Soal Heat Exchanger
Asumsi :
Pengoperasian stabil
HE terisolasi dengan baik sehingga panas
hilang kelingkungan di abaikan
Perubahan EP dan EK diabaikan
Tidak ada fouling
Sifat fluida konstan
Jawab:
Mencari Thot, out
Q air Q geo
Air
Q [m.C P .(Tout Tin )]air
kJ o 80 20
Q 1.2 kg 4.18
s kg. C
Q 301kW
Geothermal
Q [m.C P .(Tin Tout )]geo
kJ o 160 o C T
Q 2 kg
s
4.31 out,geo
kg. C
2 kg
s 4.31 kJ o
kg. C
160 o
C Tout,geo 301kW
Mencari LMTD
T1 Thot,in Tcold,out 160 80 C 80 o C
o