LANDASAN TEORI
2.1 Valve
Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau
mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka,
menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Valve (katup) dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti
keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil
yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi.
Katup memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air
minum juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket.
Valve (Katup) dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan
lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat dioperasikan secara
otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu dll. Perubahan2 ini
dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan
katup secara otomatis.
Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada
di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua
ujung Valve/katup, maka aliran akan terjadi.
Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung
katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.
Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan
kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa
mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan
temperature sekitar 200 derajat Celcius.
Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka
sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 °
F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik.
Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.
Fungsi dari "Ball Valve" ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve jenis ini,
metode buka-tutup jalur menggunakan bola (disk pada butterfly valve) berlubang
ditengahnya. Jika posisi bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan
sebaliknya, jika posisi lubang ditengah bola yang ada di jalur, valve dalam posisi
terbuka.
Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar
kecil aliran gas dan uap
terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup
kedap untuk menahan fluida/ zat cair. Ball valve tidak menggunakan handwheel,
tetapi menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°.
Disainnya yang simpel, meminimalkan turunnya tekanan pada saat valve dibuka
penuh.
Global Valve digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida
dalam pipa (throttling). Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan
tegak lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk
cincin antara disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup. Dengan mudah
memutar handel valve, besarnya aliran zat yang melewati valve bisa diatur.
Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien ketika
mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan dudukan.
Namun demikian tahanan didalam valve cukup besar.
Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan
arah aliran zat didalam valve, sehingga tekanan menurun drastis dan
menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri. Dengan demikian, Globe
Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang menghindari penurunan tekanan,
dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-
body dan Angle- body :
Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan
diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan
batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya
yang simetris memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun
perbaikannya.
Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi
dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis
ini sangat cocok untuk tekanan tinggi
Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan
untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.
Steam trap dapat digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan prinsip kerjanya:
1) Thermostatic
Pelampung hanya bisa terbuka ketika ada perbedaan suhu antara steam dan
condensate. Contohnya adalah balanced pressure thermostatic-type trap.
Gambar 2.6 Steam Trap Thermostatic
(sumber: https://process-engineers.blogspot.com/2018/01/steam-and-
condensate-steam-traps-bagian.html)
Jenis steam trap diatas memiliki element ditunjukkan dengan kata "vaporized
fill" yang berisi cairan berupa campuran alkohol dengan titik didih yang lebih
rendah daripada air. Condensate yang sudah dingin bisa mengangkat valve tersebut.
Ketika condensate yang melewati steam trap tersebut secara gradual mulai
memanas, maka terjadi transfer panas dari condensate ke dalam element tersebut.
Cairan dalam element akan menguap dan berekspansi sehingga menekan valve
untuk menutup.
2) Mechanical
Jenis steam trap ini memiliki perangkat mekanis internal yang bekerja
berdasarkan perbedaan densitas antara steam dengan kondensat.
Contoh steam trap berdasarkan prinsip mechanical adalah float-type trap with
manual air venting seperti ditunjukkan pada gambar diatas. Steam trap tersebut
mengandalkan tuas yang terhubung dengan pelampung berbentuk bola. Ketika
condensate berakumulasi, ia akan mengangkat pelampung sehingga otomatis tuas
terangkat dan valve outlet menjadi terbuka.
3) Thermodynamic
Prinsip kerja steam trap ini adalah berdasarkan perbedaan energi kinetik/
kecepatan antara steam dengan condensate yang mengalir melalui trap.