Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Valve
Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau
mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka,
menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.

Valve (katup) dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti
keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil
yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi.

Katup memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air
minum juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket.

Valve (Katup) dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan
lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat dioperasikan secara
otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu dll. Perubahan2 ini
dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan
katup secara otomatis.

2.2 Jenis-jenis Valve


Valve memiliki berbagai macam jenis dengan karakteristik dan cara kerja yang
berbeda-beda. Berikut beberapa jenis valve:

2.2.1 Ball Valve

Gambar 2.1 Ball Valve


(sumber: https://rsteyn.files.wordpress.com/2010/07/valves-basics1.pdf)
Gambar 2.2 Bagian-bagian ball valve
(sumber : https://rsteyn.files.wordpress.com/2010/07/valves-basics1.pdf)

Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada
di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua
ujung Valve/katup, maka aliran akan terjadi.
Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung
katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.
Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan
kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa
mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan
temperature sekitar 200 derajat Celcius.
Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka
sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 °
F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik.
Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.

Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :


a. Full bore ball valve
Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya
sama dengan diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan
pada blow down, piggable line, production manifold, pipeline dll.
b. Reduced bore ball valves
Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang
bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola
katup yang berkurang adalah satu ukuran lebih rendah dari ukuran
diameter pipa sebenarnya. Misalnya ukuran diameter pipa 4 inci dan
diameter bola valve adalah 3 inchi. Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve,
full bore dan reduced bore.
Usage ( Fungsi ) Ball Valve:
 Flow control/pengendalian Aliran
 Pressure control/pengendali tekanan
 Shut off
 Cocok untuk high pressure dan temperatures/tekanan dan suhu yang tinggi

Fungsi dari "Ball Valve" ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve jenis ini,
metode buka-tutup jalur menggunakan bola (disk pada butterfly valve) berlubang
ditengahnya. Jika posisi bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan
sebaliknya, jika posisi lubang ditengah bola yang ada di jalur, valve dalam posisi
terbuka.
Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar
kecil aliran gas dan uap
terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup
kedap untuk menahan fluida/ zat cair. Ball valve tidak menggunakan handwheel,
tetapi menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°.
Disainnya yang simpel, meminimalkan turunnya tekanan pada saat valve dibuka
penuh.

2.2.2 Butterfly Valve

Gambar 2.3 Butterfly valve


(sumber : https://5.imimg.com/data5/IA/OD/MY-5302495/kirloskar-butterfly-
valve-500x500.jpg)
Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-
valve yang lain. Butterfly menggunakan plat bundar atau disk yang dioperasikan
dengan ankel untuk posisi membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°.
Disk ini tetap berada ditengah aliran, dan dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat
valve dalam keadaan tertutup, Disk tersebut tegak lurus dengan arah aliran,
sehingga aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris dengan
aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.
Batterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop)
yang minimal. Valve ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan
bagus untuk mengontrol aliran zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun
demikian valve ini biasanya tidak memiliki kekedapan yang bagus, dan harus
digunakan pada situasi/ sistem yang memiliki tekanan rendah (low-pressure).

2.2.3 Gate Valve

Gambar 2.4 Gate valve


(sumber : https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR2v3Q6mGe19jUVadzxyVG9bPamR_
Aw399fw9c2TqgyvRzM7YKi&s)
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran
dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi
panjang. Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem
perpipaan. Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan
cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini
harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika
posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan
turbulensi ini akan menyebabkan :
 Terjadi pengikisan sudut-sudut gate.
laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat
menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara
sempurna.
 Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya
Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat),
sehingga lama kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat)
sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada
pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.
Ada 3 jenis gate valve:
1. Rising Stem Gate Valve, jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga naik
2. Non Rising Stem Gate Valve, jika di opersikan handwheel tetap dan stem juga
tetap.
3. Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di operasikan handwheel tetap tapi
stemnya naik.
Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu
tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat
cocok digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di
lapangan minyak, medan yang tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y
stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi
itu menandakan posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya body & bonet
pada gate terbuat dari bahan yang sama.

2.2.4 Globe Valve

Gambar 2.5 Globe valve


(sumber : https://5.imimg.com/data5/DD/IP/MY-5030044/flanged-globe-valve-
500x500.jpg)

Global Valve digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida
dalam pipa (throttling). Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan
tegak lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk
cincin antara disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup. Dengan mudah
memutar handel valve, besarnya aliran zat yang melewati valve bisa diatur.
Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien ketika
mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan dudukan.
Namun demikian tahanan didalam valve cukup besar.
Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan
arah aliran zat didalam valve, sehingga tekanan menurun drastis dan
menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri. Dengan demikian, Globe
Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang menghindari penurunan tekanan,
dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-
body dan Angle- body :
 Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan
diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan
batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya
yang simetris memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun
perbaikannya.
 Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi
dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis
ini sangat cocok untuk tekanan tinggi
 Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan
untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.

2.2.5 Check Valve

Gambar 2.6 Check valve


(sumber : https://4.imimg.com/data4/VF/JI/FUSIONI-14455473/prod-image-
500x500.jpg)
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya
mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk
mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya.
tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi
dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah
aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari
sebuah equipment dalam sistem perpipaan.
Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal
pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut
akanmembuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari
arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup. Check Valve
memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe Valve. Valve ini
di disain untuk mencegah aliran balik.
Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling umum yaitu
Swing Check dan Lift Check. Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan
Gate Valve, sedangkan Lift Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk
menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak
menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan
tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah
aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari
sebuah equipment dalam sistem perpipaan.

2.3 Steam Trap


Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk mengeluarkan kondensat,
udara, dan fluida non-kondensibel yang terjebak atau tertahan di steam system. Steam
trap akan terbuka jika aliran yang masuk sudah berupa kondensat saja. Ketika steam yang
mengalir kedalam steam trap, steam trap akan tertutup, menjebak steam. Ketika steam
telah berubah menjadi kondensat, steam trap baru akan terbuka.
Dalam steam trap terdapay 4 fasa operasi:
1. Start-Up. Selama “strat-up”, ketika steam system mulai diaktifkan, udar dan fluida
non-kondensibel HARUS dikeluarkan dari sistem.
2. Heat-up. Selama “heat-up”, ketika sistem bekerja mencapai suhu dan tekanan yang
diinginkan kondensat harus dikeluarkan dari sistem.
3. Pada temperatur yang diinginkan. Ketika level yang diinginkan telah tercapai, valve
harus ditutup untuk mempertahankan steam.
4. Pemanfaatan panas. Selama pemanfaatan panas, valve tetap tertutup kecuali jika
kondensat terbentuk, kemudian valve akan terbuka dan mengeluarkan kondensat
dan akan segera menutup kembali tanpa membuang steam.

Steam trap dapat digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan prinsip kerjanya:
1) Thermostatic
Pelampung hanya bisa terbuka ketika ada perbedaan suhu antara steam dan
condensate. Contohnya adalah balanced pressure thermostatic-type trap.
Gambar 2.6 Steam Trap Thermostatic
(sumber: https://process-engineers.blogspot.com/2018/01/steam-and-
condensate-steam-traps-bagian.html)

Jenis steam trap diatas memiliki element ditunjukkan dengan kata "vaporized
fill" yang berisi cairan berupa campuran alkohol dengan titik didih yang lebih
rendah daripada air. Condensate yang sudah dingin bisa mengangkat valve tersebut.
Ketika condensate yang melewati steam trap tersebut secara gradual mulai
memanas, maka terjadi transfer panas dari condensate ke dalam element tersebut.
Cairan dalam element akan menguap dan berekspansi sehingga menekan valve
untuk menutup.

2) Mechanical
Jenis steam trap ini memiliki perangkat mekanis internal yang bekerja
berdasarkan perbedaan densitas antara steam dengan kondensat.

Gambar 2.7 Steam Trap Mechanical


(sumber : https://process-engineers.blogspot.com/2018/01/steam-and-
condensate-steam-traps-bagian.html)

Contoh steam trap berdasarkan prinsip mechanical adalah float-type trap with
manual air venting seperti ditunjukkan pada gambar diatas. Steam trap tersebut
mengandalkan tuas yang terhubung dengan pelampung berbentuk bola. Ketika
condensate berakumulasi, ia akan mengangkat pelampung sehingga otomatis tuas
terangkat dan valve outlet menjadi terbuka.
3) Thermodynamic
Prinsip kerja steam trap ini adalah berdasarkan perbedaan energi kinetik/
kecepatan antara steam dengan condensate yang mengalir melalui trap.

Gambar 2.8 Steam Trap Thermodynamic


(sumber : https://process-engineers.blogspot.com/2018/01/steam-and-
condensate-steam-traps-bagian.html)

Salah satu contoh steam trap yang bekerja berdasarkan prinsip


thermodynamic adalah steam trap dengan model disc/ piringan. Ketika steam
melewati steam trap tersebut, maka steam akan melalui pinggiran disc dan
menutup valve outlet melalui control chamber. Hal ini bisa terjadi karena luas
permukaan disc pada control chamber lebih besar jika dibandingkan pada inlet
disc sehingga tekanan pada sisi control chamber menjadi lebih besar. Setelah
beberapa waktu, akan terjadi peristiwa kondensasi steam yang berada pada control
chamber tersebut. Hal ini akan memaksa disc untuk terbuka dan condensate bisa
melewati steam trap tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2019. “Different Types of Valves”.


https://engineeringdiscoveries.com/2019/06/25/different-types-of-valves-with-pdf-file/
(diakses 11 November 2019).
Anonim2. 2019. “Definisi Valve, Jenis, dan Fungsinya”.
http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve (diakses 11
November 2019).
Anonim3. 2016. “Katup”.
http://eprints.polsri.ac.id/1613/3/BAB%20II%20Tinjauan%20pustaka.pdf (diakses 11
November 2019).
Anonim4. 2010. “INTRODUCTION TO VALVE”
https://rsteyn.files.wordpress.com/2010/07/valves-basics1.pdf (diakses 11 November 2019).
Anonim5. No date. “Steam Trap”.
http://www.yoshitake.jp/download/image/05_Steam%20trap.pdf. (diakses 11 November
2019).
FISHER CONTROLS INTERNATIONAL, INC. 2001. CONTROL VALVE HANDBOOK.
USA.
M. S Nursyahid. 2017. “Berbagai Jenis Valve”. https://www.cnzahid.com/2017/01/globe-valve-
berbagai-jenis-beserta.html (diakses 11 November 2019).
Muchtar, Ichsan ST., MT. no date. “STEAM TRAP”. http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t4-
_Steam_Trap_--Ichsan_Muchtar.pdf (diakses 11 November 2019).
Putra, Dwi Adhi Dkk. 2014. Macam-Macam Valve dan Fungsinya. Institut Sains Dan Teknologi
Akprind:Yogyakarta.
PT. Alviandocs. 2019. “Valve”. https://alvindocs.com/news-events/read/cara-kerja-control-valve
(diakses 11 November 2019).

Anda mungkin juga menyukai