Anda di halaman 1dari 13

KEUANTUNGAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEKERJA DAN

PENGUSAHA DILUAR PENGADILAN DALAM MEWUJUDKAN


HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG HARMONIS

Helwan Kasra
Fakultas Hukum UM Palembang
Email: helwankasra@ymail.com

Abstract
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 on Industrial Relations Dispute Settlement explained there
are several models of dispute settlement that can be done by the disputing parties in settling the
dispute that is through the effort outside court and through the court. Court efforts are a last
resort after various ways of non-court settlement can not solve the problem. Unfortunately there
are still many parties who rely more on settlement in court than settlement out of court pahahal
dispute settlement between workers with entrepreneurs give a lot of keuantungan including
penyelesainnya is confidential, easy and cheap.

Keywords: Profit, Dispute Settlement, Industrial Relations, Outside Court.

Abstrak
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial dijelaskan ada beberapa model penyelesaian perselisihan
yang bisa dilakukan para pihak yang berselisih dalam menyelesaikan
perselisihannya yaitu melalui upaya di luar pengadilan dan melalui pengadilan.
Upaya pengadilan merupakan jalan terakhir setelah berbagai cara penyelesaian
di luar pengadilan tidak dapat menyelesaiakan permasalahanya. Sayangnya
masih banyak para pihak yang lebih mengandalkan penyelesaian di pengadilan
dibandingkan penyelesaian di luar pengadilan paahal penyelesaian perselisihan
antara pekerja dengan pengusaha banyak memberikan keuantungan diantaranya
penyelesainnya bersifat rahasia, mudah dan murah.
Kata Kunci :Keuntungan, Penyelesaian Perselisihan, Hubungan Industrial, Luar Pengadilan.

Pendahuluan dapat melepaskan diri untuk


Manusia sebagai mahluk melakukan interaksi dengan
sosial (zoon politicon) tidak manusia yang lain dalam rangka

572
memenuhi kebutuhannya baik membayarkan upah sebagaimana
yang bersifat jasmani maupun mestinya. (ii) Tindakan
rohani. Di dalam melakukan pengusaha yang diskriminatif,
interaksi tersebut banyak misalnya dalam hal jabatan,
terdapat kesamaan-kesamaan masa kerja yang sama tapi gaji
yang menjadikannya hidup yang berbeda dan perlakuan yang
harmonis tetapi tidak jarang berbeda berdasarkan jenis
pula hubungan itu menjadi buruk kelamin. Sedangkan perselisihan
disebabkan terjadinya yang tidak didahului oleh
pertentangan, perselisihan, atau pelanggaran, umumnya
sengketa. disebabkan oleh; (i) perbedaan
Konflik atau perselisihan dalam menafsirkan hukum
juga terjadi dalam dunia perburuhan, misalnya
ketenagakerjaan, para pihak menyangkut cuti melahirkan dan
yang terlibat biasanya antara gugur kandungan, pengusaha dan
pekerja dengan pengusaha. pekerja/buruh menafsirkan
Masalah-masalah berbeda tentang hak cuti. (ii)
ketenagakerjaan yang berujung Terjadi karena
pada perselisihan hubungan ketidaksepahaman dalam
industrial antara pekerja/buruh perubahan syarat-syarat kerja,
dengan pengusaha tersebut misalnya pekerja/buruh
biasanya didahului oleh menuntut kenaikan upah, uang
pelanggaran tetapi dapat juga makan dan transport tetapi pihak
tidak didahului oleh pelanggaran pengusaha tidak menyetujuinya1.
hukum. Perselisihan yang Sedangkan Abdul Khakim
didahului oleh pelanggaran menyebutkan ada beberapa hal
hukum biasanya disebabkan yang menjadi potensi penyebab
karena; (i) terjadinya perbedaan perselisihan hubungan industrial,
paham dalam pelaksanaan hukum yaitu: pelanggaran ketentuan
perburuhan seperti pengusaha perjanjian kerja waktu tertentu
tidak memberikan jamsostek 1
Aloysius Uwiyono, Hak Mogok di
atau pengusaha tidak Indonesia, (Jakarta, Universitas
Indonesia, 2001), hlm. 215.
573
(PKWT), pelaksanaan ketentuan perusahaan3. Semenjak era
pengupahan dan hak upah reformasi kasus pemogokan
lembur, pelaksanaan jaminan marak terjadi dimana-mana,
sosial tenaga kerja, PHK dan bahkan sudah seperti menjadi
pembayaran hak-hak PHK, mode. Pemogokan pada dasarnya
pembentukan dan keanggotaan terjadi karena adanya
SP/SB, klausula perjanjian kerja, ketidakharmonisan hubungan
peraturan perusahaan, dan antara pekerja dan pengusaha,
perjanjian kerja bersama yang yang biasanya disebabkan oleh
multi tafsir dan bertentangan adanya tuntutan yang diajukan
dengan hukum, pelanggaran dan pekerja yang tidak ditanggapi
kinerja buruk pekerja/buruh oleh pengusaha dengan berbagai
serta penafsiran kalimat “tidak alasan4. Beberapa kasus
mempunyai kekuatan hukum pemogokan yang terekspos akhir-
mengikat” dalam putusan akhir ini antara lain mogok di PT
Mahkamah Konstitusi perkara Doosan Cipta Buana Jaya akibat
nomor 12/PUU-1/2003 dan status pekerjanya menuntut kenaikan
hukum Surat Edaran Menteri upah5. Kasus lain mogok yang
Tenaga Kerja dan Transmigrasi terjadi di PT Mekar Armada Jaya
nomor SE-13/MEN/SJ- (MAJ) karena Pemutusan
HK/I/20052. Hubungan Kerja yang dilakukan
Perselisihan antara semena-mena6. Jika mogok kerja
pekerja dan pengusaha tidak
3
Aloysius Uwiyono, Op. Cit, hlm.
selalu dapat diselesaikan dengan 149.
4
Adrian Sutedi, Hukum
mudah, bahkan akan semakin Perburuhan, (Jakarta, Sinar Grafika,
meruncing manakala perselisihan 2009), hlm. 83.
5
PHK dan Gugat Buruh Rp. 2.4 M
tersebut diikuti pemogokan oleh PT Doosan: Mogok Rugikan Perusahaan,
dalam
para pekerja atau lock out atau http://news.liputan6.com/read/683699
/phk-dan-gugat-buruh-rp-24-m-pt-
pemutusan hubungan kerja oleh doosan-mogok-rugikan-perusahaan,
diakses 21 September 2015.
2 6
Abdul Khakim, Aspek Hukum Empat Hari Pekerja Mogok Kerja,
Penyelesaian Perselisihan Hubungan dalam
Industrial Antara Peraturan dan http://www.radarjogja.co.id/blog/201
Pelaksanaan, (Bandung, PT.Citra Aditya 4/03/18/empat-hari-pekerja-mogok-
Bakti, 2010), hlm.49. kerja, diakses 21 September 2015.
574
adalah hak pekerja, pengusaha Akibat perselisihan atau
juga memiliki hak yang serupa sengketa di antara pekerja
yaitu Penutupan Perusahaan dengan pengusaha tersebut tentu
(Lock Out). Beberapa kasus yang saja akan sangat merugikan para
penutupan perusahaan yang pihak seperti terganggunya
sempat menjadi pemberiataan proses produksi di perusahaan,
adalah PT BBA Batam yang dan tidak adanya ketenangan
mengancam melakukan dalam bekerja. Untuk itulah
penutupan perusahaan jika diperlukan penyelesaian
pekerja terus melakukan mogok secepatnya. Secara konvensional
kerja7. Sedangkan kasus PHK penyelesaian sengketa biasanya
sangat lumrah terjadi di dilakukan dengan litigasi atau
perusahaan dan biasanya mejadi penyelesaian sengketa di muka
sumber perselisihan yang paling pengadilan. Sehubungan dengan
banyak. Berbagai perselisihan hal ini, Abdurrahman dan Ridwan
tersebut perlu secepatnya Syahrani mengatakan :
diselesaikan sehingga tidak Pengadilan merupakan tumpuan
memperbesar kerugian baik harapan bagi setiap pencari
pekerja maupun pengusaha. keadilan untuk mendapatkan
Untuk itu diperlukan suatu cara suatu keadilan yang memuaskan
penyelesaian perselisihan antara dalam suatu perkara. Dari
pekerja dengan pengusaha pengadilan inilah diharapkan
ataupun antara Serikat Pekerja/ suatu keputusan yang tidak berat
Serikat Buruh di yang cepat, sebelah. Oleh karena jalan yang
8
tepat, adil dan murah . sebaik-baiknya untuk dapat
penyelesaian suatu perkara
7
PT. BBA Batam Akan Ajukan Lock
Out, dalam
http://swarakepri.com/2014/01/08/pt-
bba-batam-akan-ajukan-lock-out,
dikases 19 September 2015. Perselisihan Hubungan Industrial secara
8
Sejalan dengan semakin normative amatlah luhur dimana
meningkat dan kompleksitasnya mewujudkan hubungan industrial yang
permasalahan perselisihan hubungan harmonis, dinamis dan berkeadilan
industrial di era industrialisasi, maka secara optimal berdasarkan nilai-nilai
cita-cita Undang-Undang Nomor 2 Pancasila, Abdul Khakim, Op. Cit.,
Tahun 2004 tentang Penyelesaian hlm.4.
575
dalam suatu negara hukum mengatakan berperkara di
adalah melalui pengadilan.9 pengadilan yang menang menjadi
Kenyataannya, berperkara arang sedang yang kalah akan
di pengadilan bukanlah hal yang menjadi abu, bahkan Abraham
sederhana, justru proses Lincoln mengatakan bahwa
pengadilan kerap menimbulkan dalam setiap perkara
penderitaan-penderitaan baru sesungguhnya tidak ada pihak
bagi pencari keadilan sebab akan yang menang, semua kalah,
memakan waktu yang cukup lama hanya satu yang menang yaitu
juga menghabiskan biaya yang Penasehat Hukum yang menerima
tidak sedikit dan tidak terlepas bayaran dari pihak-pihak yang
dari kelemahan-kelemahan yang berperkara.
terdapat pada peradilan formal Hal senada juga
itu sendiri. Berperkara melalui disampaikan Yahya Harahap, ada
pengadilan akan sangat beberapa kelemahan pengadilan
merepotkan bagi para pekerja termasuk Pengadilan Hubungan
dan pengusaha dan proses Industrial yaitu :12
beracaranya bertele-tele.10 a. Penyelesaian perkara melalui
Terutama bagi pekerja akan proses litigasi pada umumnya
sangat memberatkan karena lambat atau disebut waste of
setidaknya diharuskan membayar time (buang waktu lama), hal
advokat untuk menangani ini diakibatkan proses
kasusnya, padahal jangankan pemeriksaan sangat
untuk membayar advokat untuk formalistik dan sangat teknis
kebutuhan sehari-haripun masih sekali. Selain dari pada itu
kesulitan.11 Tidak salah orang arus perkara semakin deras
sehingga pengadilan dijejali
9
Abdurrahman dan Riduan
Syahrani, Hukum dan Peradilan,
(Bandung : Alumni, 1987), hlm. 63 Bebankan Buruh, dalam
10
Beracara di PHI http://www.hukumonline.com, diakses
Memberatkan, dalam 21 Juli 2017
12
http://www.hukumonline.com, diakses M.Yahya Harahap, Beberapa
21 Juli 2017 Tinjauan Mengenai Sistem Peradilan
11
Tuntutan Penggunaan Jasa dan Penyelesaian Sengketa, (Bandung :
Advokad di Sengketa Perburuhan, PT.Citra Aditya Bhakti, 1997), hlm. 237
576
dengan beban yang terlampau luar pengadilan tidak tercapai.
banyak. Upaya penyelesaian di luar
b. Biaya perkara mahal, apalagi pengadilan tersebut adalah
jika dikaitkan dengan lamanya melalui bipartit, mediasi, dan
penyelesaian, semakin lama konsiliasi. Berdasarkan uraian
penyelesaian semakin tinggi diatas penulis tertarik untuk
biaya yang harus dikeluarkan. membahas permasalahan apakah
c. Putusan pengadilan tidak keuntungan penyelesaian
menyelesaikan masalah, oleh perselisihan pekerja dan
karena putusan pengadilan pengusaha di luar pengadilan
tidak mampu memberikan hubungan industrial?
penyelesaian yang
memuaskan kepada para Pembahasan
pihak yang bersangkutan A. Perselisihan Hubungan
sangat antagonistis, salah Industrial
satu pihak pasti menang dan Perselisihan hubungan
pihak lain pasti kalah. industrial merupakan istilah baru
Keadaan kalah menang dalam yang diperkenalkan oleh Undang-
berperkara tidak pernah Undang Nomor 2 Tahun 2004
membawa kedamaian tetapi tentang Penyelesaian
menumbuhkan bibit dendam Perselisihan Hubungan Industrial
dan permusuhan. (UU PPHI). Dalam undang-undang
Perselisihan antara sebelumnya, yaitu Undang-
pekerja dengan pengusaha, Undang Nomor 22 Tahun 1957
penyelesaiannya juga bisa dan Undang-Undang Darurat
diselesaikan melalui pengadilan, Nomor 16 Tahun 1951
namanya Pengadilan Hubungan menggunakan istilah perselisihan
Industrial yang berada di bawah perburuhan. Terdapat perbedaan
Pengadilan Negeri di ibukota pengertian menurut ketiga
provinsi. Upaya penyelesaian di undang-undang tersebut, yaitu:
pengadilan merupakan upaya Menurut Undang-Undang Darurat
terakhir setelah penyelesaian di Nomor 16 Tahun 1951

577
memberikan pengertian secara bersama-sama dapat
perselisihan perburuhan adalah menuntut majikan di depan
pertentangan antara majikan persidangan Panitia Penyelesaian
atau perserikatan majikan Perselisihan Perburuhan.13
dengan perserikatan buruh atau Menurut Undang-Undang Nomor
sejumlah buruh berhubung 22 Tahun 1957, dari pihak buruh
dengan tidak adanya persesuaian yang dapat menuntut dalam
paham antara hubungan kerja penyelesaian hanyalah organiasi
dan atau keadaan perburuhan. buruh saja, hal ini tidak lain
Sedangkan menurut Undang- maksudnya adalah untuk
Undang Nomor 22 Tahun 1957 merangsang para buruh untuk
disebutkan perselisihan bergabung dalam satu
perburuhan adalah pertentangan oraganisasi.
antara majikan atau Setelah keluarnya UU PPHI
perkumpulan majikan dengan muncul istilah perselisihan
serikat buruh berhubung dengan hubungan industrial sebagai
tidak adanya persesuaian paham, pengganti istilah perselisihan
mengenai hubungan kerja, perburuhan. Menurut undang-
syarat-syarat kerja dan atau undang ini, perselisihan
keadaan perburuhan. hubungan industrial adalah
Dari kedua rumusan perbedaan pendapat yang
tersebut menurut Zaeni Asyadie mengakibatkan pertentangan
sebenarnya yang perlu mendapat antara pengusaha atau
perhatian adalah pihak yang gabungan pengusaha dengan
berselisih, menurut undang- pekerja/buruh atau serikat
undang darurat, dari pihak buruh pekerja/buruh karena adanya
yang boleh menjadi pihak dalam perselisihan mengenai hak,
perselisihan disamping organisasi perselisihan kepentingan,
buruh adalah juga sejumlah perselisihan pemutusan
buruh yakni beberapa orang hubungan kerja dan
buruh tanpa ikatan organisasi. 13
Zainal Asikin, Dasar-Dasar
Jadi beberapa orang buruh Hukum Perburuhan, (Jakarta: Rajawali
Pers, 1993), hlm. 165.
578
perselisihan antar serikat perundang-undangan yang
pekerja/serikat buruh dalam berlaku, pihak satu menafsirkan
satu perusahaan. lain terhadap kesepakatan
Dari pengertian tersebut.15
perselisihan hubungan industrial Perselisihan kepentingan
tersebut diketahui terdapat menurut Undang-Undang Nomor
beberapa jenis perselisihan 2 Tahun 2004 Pasal 1 Angka 3
hubungan industrial yaitu adalah perselisihan yang timbul
perselisihan hak, perselisihan dalam hubungan kerja karena
kepentingan, perselisihan tidak adanya kesesuaian
pemutusan hubungan kerja dan mengenai pembuatan, dan/atau
perselisihan antar serikat perubahan syarat-syarat kerja
pekerja/serikat buruh hanya yang ditetapkan dalam
dalam satu perusahaan. perjanjian kerja, atau peraturan
Perselisihan hak adalah perusahaan, atau perjanjian
perselisihan yang timbul karena kerja bersama. Jadi perselisihan
tidak dipenuhinya hak, akibat jenis ini timbul karena
adanya perbedaan pelaksanaan perbedaan paham dari para
atau penafsiran terhadap pihak dalam pembuatan atau
ketentuan perundang-undangan, perubahan syarat-syarat kerja.
perjanjian kerja, peraturan Sedangkan perselisihan
perusahaan, atau perjanjian pemutusan hubungan kerja
kerja bersama.14 Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul
dapat juga disebut perselisihan karena tidak adanya kesesuaian
hukum yang diakibatkan tidak pendapat mengenai pengakhiran
ditaatinya kesepakatan yang hubunga kerja yang dilakukan
telah diperjanjikan termasuk oleh salah satu pihak. Dan jenis
didalamnya ketentuan-ketentuan perselisihan terakhir adalah
yang terdapat dalam peraturan perselisihan antar serikat

14 15
Abdul Khakim, Pengantar Imam Soepomo, Hukum
Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Perburuhan Bidang Aneka Putusan (P4),
(Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2003), (Jakarta: Pradya Paramita, 1978), hlm.
hlm. 90. 97.
579
pekerja/serikat buruh hanya dibandingkan penyelesaian lewat
dalam satu perusahaan yaitu pengadilan yakni:16
perselisihan antar serikat a. Sifat kesukarelaan dalam
pekerja/serikat buruh dengan proses
serikat pekerja/serikat buruh lain b. Prosedur yang relatif cepat
hanya dalam satu perusahaan, c. Keputusan non judicial
karena tidak adanya kesesuaian d. Prosedur rahasia
paham mengenai keanggotaan, e. Fleksibelitas yang besar
pelaksanaan hak, dan kewajiban dalam merancang syarat-
keserikat pekerjaan. syarat penyelesaian sengketa.
B. KEUNTUNGAN PENYELESAIAN f. Hemat waktu dan biaya
PERSELISIHAN DILUAR g. Perlindungan dan
PENGADILAN HUBUNGAN pemeliharaan hubungan
INDUSTRIAL h. Kemungkinan untuk
Jika dalam penyelesaian melaksanakan putusan tinggi
perselisihan melalui pengadilan i. Tingkat yang lebih tinggi
dirasakan menyita cukup banyak untuk melaksanakan kontrol
waktu, mahal serta dapat dan lebih mudah
menciptakan pertikaian yang memperkirakan hasil.
mendalam karena putusan j. Kesepakatan-kesepakatan
pengadilan hanya ada dua yang lebih baik daripada
alternatif yakni menang atau sekedar kompromi atau hasil
kalah, maka dalam penyelesaian yang di peroleh dari cara
secara alternatif ini akan penyelesaian kalah menang.
dirasakan lebih murah dan cepat, k. Keputusan yang bertahan
keputusannya dapat sepanjang waktu.
melenggangkan hubungan karena
sifatnya win-win solution.
Cristoper W Moor
16
Joni Emirzon, Alternatif
menyebutkan ada beberapa Penyelesaian Sengketa di Luar
keuntungan penyelesaian Pengadilan (Negosiasi, Mediasi,
Konsiliasi, Arbitrase), (Jakarta :
sengketa dengan mekanisme ADR Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm.
3-4.
580
Setelah dilakukan Hubungan Industrial
wawancara terhadap pekerja disebutkan perkara yang
atau serikat pekerja, pada bernilai di bawah
umumnya pekerja mengeluhkan Rp.150.000.000,00 (seratus
susahnya berperkara di lima puluh juta) tidak harus
pengadilan hubungan industrial. membayar tetapi
Pekerja menganggap berperkara kenyataannya dilapangan
di Pengadilan Hubungan tidak demikian. Pemohon
Industrial sangatlah harus membayar sejumlah
mengecewakan. Pengalaman uang dan untuk urusan-urusan
yang dirasakan selama ini yang lain juga harus
membuat pekerja agak sedikit mengeluarkan uang. Belum
”kapok” untuk berperkara di lagi pekerja juga harus
Pengadilan Hubungan Industrial. membayar jasa pengacara
Seringkali dalam hal penyelesaian untuk mengurus kasus yang
secara mediasi para pekerja dihadapi karena umumnya
terpaksa harus menerima tidak menguasai masalah
kesepakatan dengan pengusaha hukum.
walaupun itu merugikan pekerja, b. Penyelesaian yang lambat
hal ini mengingat kalau Sebenarnya untuk
perselisihan sampai ke menyelesaikan perselisihan
pengadilan bisa saja tidak hubungan industrial sudah
mendapatkan apa-apa. ditentukan jangka waktunya,
Pekerja atau serikat namun seringkali waktu
pekerja, mengatakan ada penyelesaian yang di tetapkan
beberapa hal yang dialami ketika dalam undang-undang tidak
berperkara di Pengadilan ditaati oleh hakim, akibatnya
Hubungan Industrial, yaitu : keputusan hakim menjadi
a. Harus mengeluarkan biaya berlarut-larut, belum lagi
Undang-undang Nomor 2 memang proses berperkara di
Tahun 2004 tentang Pengadilan Hubungan
Penyelesaian Perselisihan Industrial sangat panjang.

581
c. Kemampuan para hakim yang Berdasarkan wawancara di
tidak merata lapangan, ada beberapa
Pengakuan pekerja, keuntungan penyelesaian di luar
kebanyakan hakim yang lembaga Pengadilan Hubungan
mengadili perkara Indsutrial, yaitu :
perselisihan hubungan a. Hemat biaya
industrial tidak terlalu Penyelesaian di luar
menguasai masalah Pengadilan Hubungan
ketenagakerjaan, terlebih lagi Industial tidak harus
para hakim karir yang berasal mengeluarkan biaya, hal ini
dari Mahkamah Agung, sangat cocok dengan pekerja
akibatnya keputusan yang yang rata-rata tidak memiliki
diambil para hakim dirasakan kemampuan ekonomis.
kurang adil oleh para pihak b. Hemat waktu
yang berperkara. Proses penyelesaian hubungan
Memperhatikan beberapa industrial di luar pengadilan
kelemahan Pengadilan Hubungan tidak diharuskan mengikuti
Industrial tersebut, para pihak proses penyelesaian seperti di
yang berselisih terutama pekerja pengadilan sehingga waktu
akan selalu menghindari kasusnya yang diperlukan tidak lama
sampai ke Pengadilan Hubungan dan bertele-tele.
Industrial. Biasanya pekerja akan c. Prosedur yang cepat
menerima hasil perundingan atau Penyelesaian di luar
mediasi walaupun hasilnya tidak pengadilan tidak memerlukan
seperti yang diharapkan. prosedur seperti di pengadilan
Pengadilan Hubungan Industrial sehingga prosedurnya cepat
akan ditempuh jika memang sehingga proses
pengusaha tidak mau penyelesaiannya menjadi
menyelesaiakan perselisihannya cepat.
di lembaga di luar Pengadilan d. Bersifat rahasia
Hubungan Indsutrial. Hal ini terutama sangat baik
bagi perusahaan karena pihak

582
luar tidak akan tahu ada Hubungan Industrial. Jika dalam
permasalahan di perusahaan penyelesaian perselisihan melalui
sehingga dapat menjaga nama pengadilan dirasakan menyita
baik perusahaan. cukup banyak waktu, mahal serta
e. Hubungan pengusaha dan dapat menciptakan pertikaian
pekerja tetap terjaga. yang mendalam karena putusan
Bila penyelesaian perselisihan pengadilan hanya ada dua
dilakukan di luar pengadilan alternatif yakni menang atau
maka hubungan antara kalah, maka dalam penyelesaian
pengusaha dengan pekerja secara alternatif ini akan
akan tetap terjaga sehingga dirasakan lebih murah dan cepat,
apabila nantinya antara keputusannya dapat
keduanya harus melakukan melenggangkan hubungan karena
kerjasama lagi dapat sifatnya win-win solution.
dilakukan dengan segera
tanpa ada yang merasa sakit
Daftar Pustaka
hati.

BUKU
Penutup
Sebelum menyelesaikan Abdul Khakim, 2010, Aspek
Hukum Penyelesaian
perselisihan di Pengadilan Perselisihan Hubungan
Hubungan Industrial, para Industrial Antara
Peraturan dan
pekerja dan pengusaha harus Pelaksanaan, PT.Citra
terlebih dahulu menyelesaikan Aditya Bakti, Bandung.
perselisihannya di luar -----------------, 2003, Pengantar
pengadilan yaitu bipartit, Hukum
Ketenagakerjaan
mediasi dan Konsiliasi. Indonesia, Citra Aditya
Hendaknya para pihak Bhakti, Bandung
mengoptimalkan forum tersebut Abdurrahman dan Riduan
karena memiliki banyak Syahrani,1987, Hukum dan
Peradilan, Alumni, Bandung
kelebihan jika dibandingkan
penyelesaian di Pengadilan

583
Adrian Sutedi, 2009, Hukum ne.com, diakses 21 Juli
Perburuhan, Sinar Grafika, 2017
Jakarta.
Empat Hari Pekerja Mogok Kerja,
Aloysius Uwiyono,2001, Hak dalam
Mogok di Indonesia, Universitas http://www.radarjogja
Indonesia, Jakarta. .co.id/blog/2014/03/18
/empat-hari-pekerja-
Imam Soepomo, 1978, Hukum mogok-kerja, diakses 21
Perburuhan Bidang September 2015.
Aneka Putusan (P4),
Pradya Paramita, PHK dan Gugat Buruh Rp. 2.4 M
Jakarta PT Doosan: Mogok
Rugikan Perusahaan,
Joni Emirzon,2001, Alternatif dalam
Penyelesaian Sengketa http://news.liputan6.c
di Luar Pengadilan om/read/683699/phk-
(Negosiasi, Mediasi, dan-gugat-buruh-rp-24-
Konsiliasi, Arbitrase), m-pt-doosan-mogok-
Gramedia Pustaka rugikan-perusahaan,
Utama, Jakarta diakses 21 September
2015.
M.Yahya Harahap, 1997,
Beberapa Tinjauan PT. BBA Batam Akan Ajukan Lock
Mengenai Sistem Out, dalam
Peradilan dan http://swarakepri.com
Penyelesaian Sengketa, /2014/01/08/pt-bba-
PT.Citra Aditya Bhakti, batam-akan-ajukan-
Bandung lock-out, dikases 19
September 2015.
Zainal Asikin, 1993, Dasar-Dasar
Hukum Perburuhan, Rajawali Tuntutan Penggunaan Jasa
Pers, Jakarta Advokad di Sengketa
Perburuhan, Bebankan
Buruh, dalam
http://www.hukumonli
INTERNET ne.com, diakses 21 Juli
2017
Beracara di PHI Memberatkan,
dalam
http://www.hukumonli

584

Anda mungkin juga menyukai