TINJAUAN UMUM
1
10 Desember 1957 PT PERMINA (Perusahaan Minyak Nasional) didirikan.
Tahun 1961 Terdapat 3 perusahaan minyak dan gas milik negara: PN PERMINA
(ex PT PERMINA), PN PERTAMIN, dan PN PERMIGAN.
10 Desember 2005 PERTAMINA dengan logo baru dan semangat baru yang “Selalu
Hadir Melayani”
1
(Refinery Unit) yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Ketujuh Unit Pengolahan tersebut
adalah :
1. RU I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara
2. RU II Dumai, Riau
3. RU III Plaju – Sungai Gerong, Sumatera Selatan
4. RU IV Cilacap, Jawa Tengah
5. RU V Balikpapan, Kalimantan Timur
6. RU VI Balongan, Jawa Barat
7. RU VII Kasim, Papua
Dari ketujuh unit ini pengolahan tersebut, yang masih beroperasi hingga kini hanya
enam unit. Refinery Unit I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara telah berhenti beroperasi
sejak tahun 2007 karena permasalah pemasokan crude oil.
1
Pertamina merupakan perusahaan nasional yang menguasai hampir seluruh tempat unit
pengolahan minyak bumi di Indonesia, yang memiliki enam unit pengolahan yang tersebar di
enam daerah Indonesia, yang salah satunya yaitu Refinery Unit (RU) III yang berada di
Sumatera Selatan. Daerah operasi RU III Plaju meliputi Kilang Plaju dan Kilang Sungai
Gerong, dimana diantara Kilang Plaju dengan Kilang Sungai Gerong dipisahkan oleh sebuah
sungai yaitu sungai komering. Kilang RU III Plaju mengolah bahan baku minyak mentah
yang berasal dari daerah Sumatera Bagian Selatan dan sebagian lagi dari luar Sumatera
Bagian Selatan, dengan produksi kapasitas 145,60 MBSD.
Kilang minyak Plaju yang terletak di sebelah Sungai Musi dan sebelah Barat Sungai
Komering dibangun pada tahun 1920 oleh pemerintah Belanda dengan nama Bataafsche
Petroleum Maatshappij (BPM). Tujuan dari pembangunan adalah untuk mengolah minyak
mentah yang berasal dari Prabumulih dan Jambi. Tahun 1957, kilang ini diteruskan
pengelolaannya oleh PT. SHELL Indonesia, yaitu perusahaan minyak Inggris dan pada tahun
1965 kilang ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Kapasitas dari kilang Plaju ini adalah
sebanyak 100 MBSD.
Kilang minyak Sungai Gerong terletak di persimpangan Sungai Musi dan Sungai
Komering dibangun oleh perusahaan minyak Amerika ESSO (STANVAC) pada tahun 1920.
Kilang ini baru dibeli oleh PERTAMINA pada tahun 1970, dengan kapasitas produksi 70
MBSD. Kilang PT.Pertamina RU-III Plaju disebut Kilang Musi karena lokasinya berada
ditepi Sungai Musi, untuk pengembangan Kilang selanjutnya dibangun beberapa unit proses
antara lain :
Tahun 1972, dibangun Asphalt blowing Plant dengan kapasitas 45.000 ton/tahun.
Tahun 1973, dibangun pabrik bahan plastik Polypropyline dengan mengolah gas
propylene menjadi biji plastik (polytam pellet), dengan kapasitas produksi 20.000
ton/tahun.
Tahun 1982, dilaksanakan Revamping beberapa unit proses CD II, III dan IV yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi Kilang Musi dan pembangunan HVU kapasitas
54 MBSD.
Tahun 1984, dibangun Proyek Aromatik yang diberi nama Plaju Aromatik Center (PAC)
yang bertujuan memenuhi kebutuhan serat polyester di dalam negeri dengan kapasitas
produksi 150.000 ton/tahun.
1
Tahun 1985, didirikan Asphalt Drum Filling di Plaju dengan kapasitas produksi 75.000
ton.
Tahun 1985, didirikan Vacuum Distillation Unit (VDU) di Sungai Gerong dengan
kapasitas produksi 48.000 barel per hari.
Tahun 1990, diadakannya proyek Debottlenecking Kilang PTA kapasitasnya di
tingkatkan menjadi 225.000 ton/tahun.
Tahun 1993, pembanguan Proyek Kilang Musi II yang bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas Polypropyline menjadi 45.000 ton/tahun dan Revamping FCCU dari 15 MBSD
menjadi 20,5 MBSD.
1
trasnportasi bahan baku dan produk. Luas wilayah efektif dipergunakan oleh Pertamina dapat
dilihat pada table 2.2
Total 921.02
Pertamina Refinery Unit III mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi bahan bakar
minyak dan non bahan bakar minyak. Unit bagian proses untuk melaksanakan tugas tersebut
adalah sebagai berikut :
Tujuan utamanya adalah memisahkan minyak mentah (crude oil) menjadi fraksi-
fraksi produk bahan bakar minyak.
1
Secondary Processing
Adapun produk-produk dari hasil pengolahan minyak mentah atau crude oil di Kilang
Pertamina RU III adalah sebagai berikut :
- LPG (Liquid Petroleum Gas), digunakan untuk bahan bakar keperluan rumah
tangga.
- Pelarut (Solvent), seperti SBPX,LAWS dan BGO. Digunakan sebagai pelarut
dalam industri.
- LSWR (Low Sulfur Waxy Residue).
- Musi Cool.
1
- Musi Green.
2.4.2 Kilang Petro Kimia
a. Kilang Polypropyline
- Polytam Pellet.
b. QAKilang TA / PTA
Kilang TA / PTA ini menghasilkan tepung Pure Terephtalic Acid tetapi pada
tahun 2006 kilang ini stop idle karena harga bahan bakunya lebih mahal daripada
harga produk yang dihasilkan oleh kilang ini (biaya operasionalnya tinggi). Jadi
untuk menghindari kerugian yang lebih besar maka kilang ini di stop idle hingga
saat ini.
Pertamina RU III Plaju di pimpin oleh seorang General Manager (GM) yang dibantu
oleh seorang senior manager dan kemudian dibantu oleh beberapa orang Manager dan Kepala
Bagian , manager- manager tersebut ada yang langsung bertanggung jawab kepada General
Manager dan sebagian lagi bertanggung jawab kepada Senior Manager dan kemudian Senior
Manager (SMOM) bertanggung jawab kepada General manager. serta seorang General
Manager dibantu oleh seorang sekertaris , struktur organisasi PT PERTAMINA RU – III
Plaju sebagai berikut :
1
GM REFINERY
1
e. General Maintenace yang mempunyai tugas untuk memelihara dan memperbaiki
fasilitas-fasilitas umum yang ad disekitar kilang.
SMOM
MANAGER
1
2.5.1 Maintenance Execution
Manager
Maintenance
Execution
Rotating
Equip.
Non
Rotating
Equip.
Listrik
Instrume
nt
Gambar 2.5.1 Organization Structure Maintenance Area-Maintenance Execution
Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam
kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian,
menyesuaian, dan perbaikan. Ada tiga jenis maintenance yang biasa dilakukan, yaitu:
1
ini dapat digunakan untuk memprediksi sampai kapan peralatan mampu beroperasi
secara normal.
- Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan.
- Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih
tinggi.
Semua peralatan dan unit yang ada di kilang plaju antara lain unit CD&GP OM, dan
Dermaga Plaju. CD&GP meliputi Crude Distiller II, Crude Distiller III, Crude Distiller IV,
Stabilizer C/A/B, Straight Run Motor Gas Compressor (SRMGC), Butane Butylene motor gas
compressor (BBMGC), Butane-Butylene Distiller (BB Distiller), Unit Polimerisasi, dan Unit
Alkilasi. Dan untuk unit OM meliputi seluruh wilayah kerja Oil movement kilang Plaju.
Maintenance Area ini di bagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Rotating Equipment (RE) Maintenance Area (MA) mempunyai peranan sangat penting
dalam menunjang operasi kilang RU-III Pertamina Plaju dalam hal pemeliharaan peralatan
yang ada. Salah satu seksi yang berperan penting dalam menjaga kehandalan peralatan
kilang yaitu Rotating equipment. Rotating Equipment yaitu seksi yang melakukan
perbaikan/pemeliharaan peralatan Rotating atau peralatan yang berputar dalam operasinya,
antara lain pompa, motor, kompresor, turbin.
1
kehandalan peralatan kilang yaitu seksi stationary, Seksi stationary yaitu seksi yang
melakukan perbaikan/pemeliharaan peralatan Non Rotating (Stationary) peralatan seperti
perpipaan, tangki, Heat Exanger, coloum, reaktor, vessel, accu tank, dan lain lain (sesuatu
yang tidak “bergerak”).
3. Electrical Maintenance Area (MA) mempunyai peranan sangat penting dalam menunjang
operasi kilang RU-III Pertamina Plaju dalam hal pemeliharaan peralatan yang ada. Salah
satu seksi yang berperan penting dalam menjaga kehandalan listrik di kilang yaitu Seksi
Electrical, Seksi Electrical yaitu seksi yang mengurus hal-hal berkenaan dengan kelistrikan
arus kuat, distribusi listrik ke seluruh wilayah Pertamina, menaikkan dan menurunkan
tegangan dan hubungan listrik arus kuat lainnya.
4. Instrument Maintenance Area (MA) mempunyai peranan sangat penting dalam menunjang
operasi kilang RU-III Pertamina Plaju dalam hal pemeliharaan peralatan yang ada. Salah
satu peralatan yang penting dilakukan pemeliharaan untuk kemajuan kilang yaitu Peralatan
Instrument. Seksi instrument yaitu seksi yang mengurus hal-hal yang berkaitan dengan
instrumentasi di lapangan, baik itu sensor, sistem kontrol, ruang kendali, transmiter dan
instrumen-instrumen lain di lapangan. Fungsi Instrument pada suatu proses industri dapat di
klasifikasikan kedalam 4 golongan sebagai berikut :