1. Baterai
2. Sikring (fuse)
3. Kunci kontak (switch)
4. External resistor
5. Ignition coil
6. Distributor
7. Busi
8. Kabel tegangan tinggi
A. BATERAI
Fungsi :
Di dalam system baterai berfungsi Sebagai sumber energi listrik sedang
baterai sendiri berfungsi untuk menyimpan energy listrik dalam bentu kimia.
1
B. FUSE / SIKRING
Fungsi :
1. Sebagai pengaman apabila terjadi hubungan singkat (korsleting).
2. Sebagai pembatas arus yang berlebihan
Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke coil.
D. EXTERNAL RESISTOR
Fungsi :
Mengurangi penurunan tegangan pada kumparan primer saat mesin berputar
pada putaran tinggi
2
E. IGNITION COIL / COIL PENGAPIAN
Fungsi :
Untuk membangkitkan tegangan listrik, dari 12 Volt menjadi 15.000 30.000
Volt. Untuk dapat mempertinggi tegangan listrik tersebut, pada ignition coil
terdapat 2 (dua) kumparan.
1 . Kumparan primer
a. Menciptakan medan magnet
b. Penampang kawat besar
c. Jumlah gulungan sedikit 400
2. Kumparan sekunder
a. Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
b. Penampang kawat kecil
c. Jumlah gulungan banyak 30.000
3
Integrated resistor type
a. Putaran rendah.
1. Waktu tertutup platina lebih lama.
2. Arus yang mengalir ke kumparan primer cukup meski ada self induksi.
3. Tegangan tinggi pada kumparan sekunder tetap.
b. Putaran tinggi.
1. Waktu tertutup platina lebih cepat
2. Arus yang mengalir kekumparan primer berkurang.
3. Tegangan tinggi pada kumparan sekunder menurun
4
a. Putaran rendah
Peristiwanya sama seperti pada coil tanpa resistor
b. Putaran tinggi
1. Waktu menutup platina lebih cepat.
2. Karena harga tahanan primer lebih kecil, arus yang mengalir masih cukup
untuk membentuk kemagnetan.
3. Tegangan tinggi yang dihasilkan kumparan sekunder tetap besar.
Pada saat start mesin, arus dari baterai lebih banyak mengalir ke motor
starter, sehingga tegangan baterai akan drop dan mengurangi arus yang
mengalir ke kumparan primer. Akibatnya tegangan tinggi pada kumparan
sekunder berkurang dan bunga api pada busi lemah, mesin sulit hidup.Guna
mencegah kejadian seperti itu, saat posisi start arus yang mengalir
kekumparan primer di by pass langsung tanpa melewati resistan, sehingga
arus yang mengalir ke kumparan primer mencukupi.
F. DISTRIBUTOR
Fungsi distributor adalah untuk membagikan arus listrik bertegangan
tinggi dari coil kemasing-masing busi sesuai dengan waktu pengapian.
5
Adapun komponen-komponenya terdiri dari :
6
Jika platina menutup, arus dari baterai dapat mengalir ke kumparan primer, sehingga
inti besi menjadi sebuah magnet.Ketika platina membuka, arus pada kumparan primer
terputus, dan medan magnet menghilang.Akibat menghilangnya medan magnet, akan
dibangkitkan tegangan induksi pada kumparan sekunder yang diteruskan ke busi.
Arus mengalir dari baterai > Ignition switch > (+) Coil > Primary coil > Platina >
Massa
Ignition coil menjadi magnet.
Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir kekumparan
primer agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.
Bagian-bagian Platina :
7
5. Lengan kontak pemutus
6. Sekrup pengikat
7. Ebonit
8. Kabel
9. Alur penyetel
1. Cam distributor
2. Kontak tetap
3. Kontak lepas
4. Pegas
Sudut pengapian
Yaitu : Sudut putar cam distributor Mesin 2 silinder.
dan saat platina mulai membuka (1),
sampai platina mulai membuka pada
tonjolan cam berikutnya (2).
CONDENSER
Fungsi :
1.Menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada
permukaan platina.
2.Tegangan induksi yang dihasilkan kumparan sekunder akan semakin besar, jika
menghilangnya kemagnetan (self induksi) kumparan primer berlangsung singkat.
3. Condensor akan mempercepat menghilangnya tegangan induksi kumparan primer
dengan cara menyerap arus induksi tersebut. Dengan cara itu maka tegangan tinggi
kumparan sekunder dapat dihasilkan.
Kemampuan dari suatu kondensor dinyatakan dengan besarnya kapasitas.
Untuk besarnya kapasitas kondenser dapat ditentukan melalui warna kabel
yang digunakan.
Cara kerja :
Sebelum bekerja
1. Fly weight (pemberat) belum mengembang
2. Cam plate belum ditekan
3. Advance belum bekerja
4. Salah satu pegas pembalik masih longgar
Saat bekerja
1. Fly weight centrifugal mulai mengembang sampai maksimum
2. Cam plate mulai ditekan
3. Advance centrifugal mulai bekerja sampai maksimum
4. Kedua pegas pengembali bekerja
Vacuum advancer
Fungsi :
Memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya beban mesin. Saat
beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena atomisasi
campuran sedikit, campuran kurus. Oleh sebab itu pembakaran menjadi lama.
Agar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum tetap terjadi sesudah
10
TMA, saat pengapian harus dimajukan
Cara kerja
11
G. BUSI
Fungsi :
Meloncatkan bunga api listrik melalui elektrodanya.
Bagian-bagian Busi :
1. Insulator
2. Cincin perapat
3. Cincin perapat
4. Penghantar
5. Rongga pemanas
6. Terminal
7. Baut sambungan
8. Rumah busi
9. Elektroda pusat (+)
10. Celah elektroda
11. Elektroda massa (-)
12
Busi dingin Normal
13
Berkerak karbon Isolator retak
14
Saat pengapian dan kemampuan mesin
15
KONTRUKSI MESIN EFI
Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem
utama, yaitu;
1. sistem bahan bakar (fuel system),
Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah
komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis
mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem
EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal
pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya
sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur
perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan
semakin sempurna.
Macam macam sistem dalam EFI :
16
2. Mesin Mobil EFI tipe L
Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk
di ukur menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang
melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya
suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injektor. Contoh mobil yang memakai
sistem EFI tipe L adalah Toyota Soluna, Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota
Kijang Innova, dan Toyota Corolla.
Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L adalah Mobil EFI tipe D
menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan selang ke Intake Manipold
17
setelah Throttle body dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter
atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle body.
A. Sistem Bahan Bakar
Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke
mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump),
saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan
bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem
bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan
menyemprotkan/menginjeksikan bahan bakar.
Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar.
2. Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan
bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan
dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem bahan bakar bisa
dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubah-ubah.
3. Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran
bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI
tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang
dipompa menuju injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa
(3,0 kgf/cm2, 43 psi)) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam
tangki.
18
4. Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor.
Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan
minimal sebesar tekanan yang dhasilkan oleh pompa.
5. Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold)
sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke throttle body.
Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor. Lama
dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM (Electronic/Engine Control
Module) atau ECU (Electronic Control Unit).
Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan
tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik
tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan
mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan
bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
20
4. TP (Throttle Position) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi
(deteksi) tentang posisi katup throttle/katup gas. Generasi yang lebih baru dari
sensor ini tidak hanya terdiri dari kontak-kontak yang mendeteksi posisi
idel/langsam dan posisi beban penuh, akan tetapi sudah merupakan potensiometer
(variable resistor) dan dapat memberikan sinyal ke ECU pada setiap keadaan
beban mesin. Konstruksi generasi terakhir dari sensor posisi katup gas sudah full
elektronis, karena yang menggerakkan katup gas adalah elektromesin yang
dikendalikan oleh ECU tanpa kabel gas yang terhubung dengan pedal gas.
Generasi terbaru ini memungkinkan pengontrolan emisi/gas buang lebih bersih
karena pedal gas yang digerakkan hanyalah memberikan sinyal tegangan ke ECU
dan pembukaan serta penutupan katup gas juga dilakukan oleh ECU secara
elektronis.
21
Sinyal atau informasi yang dikirim bank angle sensor ke ECU saat sepeda
motor terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan membuat
ECU memberikan perintah untuk mematikan (meng-OFF-kan) injektor, koil
pengapian, dan pompa bahan bakar. Dengan demikian peluang terbakarnya sepeda
motor jika ada bahan bakar yang tercecer atau tumpah akan kecil karena sistem
pengapian dan sistem bahan bakar langsung dihentikan walaupun kunci kontak
masih dalam posisi ON . Bank angle sensor akan mendeteksi setiap sudut
kemiringan sepeda motor. Jika sudut kemiringan masih di bawah limit yang
ditentukan, maka informasi yang dikirim ke ECU tidak sampai membuat ECU
meng-OFF-kan ketiga komponen di atas. Bagaimana dengan sudut kemiringan
sepeda motor yang sedang menikung/berbelok? Jika sepeda motor sedang
dijalankan pada posisi menikung (walau kemiringannya melebihi 550), ECU tidak
meng-OFFkan ketiga komponen tersebut. Pada saat menikung terdapat gaya
centripugal yang membuat sudut kemiringan pendulum dalam bank angle sensor
tidak sama dengan kemiringan sepeda motor.
22
2. intake manifold
23