Anda di halaman 1dari 37

SISTIM KELISTRIKAN

TIMBULNYA TEGANGAN TINGGI


Kumparan dg teras besi, jumlah garis gaya
S U magnetnya lebih banyak (± 6000 X)
Magnet molekuler besi  magnet

Kumparan Primer Kumparan Sekunder


Saat saklar di ON kan  medan magnet
terbentuk  pada gulungan sekunder
timbul arus listrik  tegangan induksi
(timbulnya perpotongan medan magnet
dari TIDAK ADA ADA)

+
Kumparan Primer Kumparan Sekunder
Saat saklar di OFF kan  medan magnet
hilang  pada gulungan sekunder timbul
arus listrik  tegangan induksi
(timbulnya perpotongan medan magnet
dari ADA TIDAK ADA)

+
Komponen dan Cara Kerja Sistem Pengapian
Aliran Listrik Saat Kunci Kontak On, Kontak Pemutusus Tertutup

Inti koil pengapian


menjadi magnet
Cara Kerja Sistem Pengapian Saat Kontak
Pemutus Terbuka
Tegangan Induksi dari Koil
Pengapian 20.000- 30.000 V
mengalir ke busi

Kontak pemutus
terbuka

Percikan api
pada celah busi
1. Koil Pengapian
Fungsi: Step up trafo/ merubah tegangan 12 V menjadi tegangan tinggi
20.000 – 30.000 V

Konstruksi
Garis Gaya Magnet

Inti Besi
2. Kontak Pemutus Arus (Platina)
Fungsi : Memutus & menghubungkan arus yang mengalir ke primer koil. Saat terjadi
pemutusan arus maka terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder koil.

Posisi kontak
Konstruksi Platina

3 5

9
7

1 6

Bagian-bagian
1.Kam distributor 6. Sekrup pengikat
2.Kontak tetap ( wolfram ) 7. Tumit ebonit
3.Kontak lepas ( wolfram ) 8. Kabel ( dari koil - )
4.Pegas kontak pemutus 9. Alur penyetel
5.Lengan kontak pemutus
Bentuk-Bentuk Kontak Pemutus

1. Kontak Berlubang 2. Kontak Pejal

Keausan Yang Terjadi


1 2

Keausan permukaan rata Keausan permukaan tidak merata


Pemindahan panas baik Pemindahan panas kurang baik
Sudut Pengapian

Sudut pengapian adalah :


Sudut putar kam distributor dari saat
kontak pemutus mulai membuka 1 sampai
kontak pemutus mulai membuka pada
360
tonjolan kam berikutnya 2 Z
Contoh : sudut pengapian
1
 
360o 360o
  90o
z 4
2 Z = jumlah silinder

Contoh untuk motor 4 silinder sudut


pengapiannya = 90 derajad Poros Nok
Sudut Dwel / Dwel Angle

Sudut putar kam distributor :


A – B = Sudut buka Katup
B – C = Sudut tutup Katup
A
B Sudut tutup kontak pemutus dinamakan sudut
dwel
C

Kesimpulan : sudut dwel adalah sudut putar kam distributor pada saat
kontak pemutus menutup (B ) sampai kontak
pemutus mulai membuka ( C ) pada tonjolan kam berikutnya
Hubungan Celah Platina dengan Sudut Dwel

Celah kontak pemutus kecil


•Sudut buka kecil (  )
•Sudut Dwel besar ( )
 

Celah kontak pemutus besar


 Sudut buka besar (  )
 Sudut Dwel kecil ( )

 

Sudut dwel  60% x sudut pengapian


360
 60% x
z
Toleransi ± 20
Besar sudut dwell mempengaruhi besar
arus listrik ke koil pengapian dan tegangan
induksi yang dihasilkan
Sudut dwell kecil

Waktu penutupan kontak pemutus pendek  Arus primer tidak mencapai


maksimum Kemampuan pengapian kurang.
Sudut dwel besar

Kemampuan pengapian baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu lama  kontak
pemutus menjadi panas  konntak pemutus cepat aus.

Kesimpulan : Besar sudut dwel merupakan kompromi antara kemampuan


pengapian dan umur kontak pemutus
3. Kondesor
Fungsi : menyerap arus listrik saat platina terbuka, sehingga kecepatan
pemutusan arus lebih tinggi dan induksi tegangan tinggi dari
koil meningkat
Kerja Kondensor
Efek Kapasitas Kondensor Tidak Tepat
Pada Platina
4. Distributor
Fungsi : Mendistribusikan listrik tegangan tinggi dari koil pengapian ke busi
sesuai urutan saat pengapiannya.
Detail Konstruksi
Distributor

Keterangan
• Kap, Rotor, Penutup & Paking
• Terminal
• Damping Spring
• Kabel masa
• Vacuum Advancer
• Breaker Plate
• Cam/nok
5. Kabel Tegangan Tinggi
Fungsi : penghantar arus listrik tegangan tinggi dari koil ke busi

Cara Melepas Mengukur Tahanan

Kurang dari
25 K Ohm
Pemeriksaan Arus Pada Kabel
Tegangan Tinggi
Test Kekuatan Percikan Api Test Polaritas Koil Pengapian
6. Busi
Fungsi: Menghasilkan percikan api
bila dialiri listrik tegangan
tinggi
Jenis Busi
Hubungan Kecepatan dan Tegangan
Koil Pengapian
Deposit Pada Busi
Jenis Gangguan Pada Busi
Saat Pengapian
Saat pengapian 10 sebelum
TMA pada putaran 1000 rpm
Pengajuan Saat Pengapian

Pengapian diajukan agar tekanan akhir


pembakaran tetap pada 10o sesudah TMA
Hubungan Antara Temperatur Busi dan Power Mesin
Detonasi
Detonasi merupakan suara pukulan pada piston dan dinding silinder akibat tekanan
pembakaran yang tidak stabil. Tekanan tersebut disebabkan oleh benturan tekanan
hasil pembakaran karena di dalam silinder, karena didalam silinder terdapat lebih
dari satu titik awal pembakaran

Salah satu penyebab


detonasi adalah saat
pengapian terlalu maju
7. Centrifugal Advenser
Fungsi : Mengajukan Saat Pengapian sebanding dengan
putaran mesin
8. Vacuum Advancer
Fungsi : Mengajukan saat pengapian
berdasarkan perubahan
kevacuman intake manifold
Pemeriksaan Advancer
Pemeriksaan Centrifugal Advancer
Buka tutup distributor, putar rotor
searah jarum jam, lepas maka rotor
harus kembali ke posisi semula

Pemeriksaan Vacuum Advancer


Pasang vacuum tester pada vacuum,
pompa alat, perhatikan dudukan platina,
dudukan platina harus bergeser
sebanding dengan kevacuuman.

Anda mungkin juga menyukai