Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Indikator Pencapaian

 Menentukan kerusakan sistem pengapian konvensional.


 Menguraikan cara perbaikan kerusakan sistem pengapian
konvensional.

 Melakukan perbaikan kerusakan sistem pengapian


konvensional.
 Melakukan pengujian hasil perbaikan kerusakan sistem
pengapian konvensional.
Cara kerja
Saat kunci kontak on, kotak pemutus menutup

1 3

2 4

1 2 3 4

Arus mengalir dari (+) baterai  kunci kontak  kumparan primer koil kontak
pemutus  massa.
• Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil
Saat kunci kontak on, kontak pemutus membuka

Arus primer terputus dengan cepat maka :


 Ada perubahan medan magnet ( medan magnet jatuh )
 Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder ( terjadi loncatan bunga
api di antara elektroda busi )
CARA PENYALAAN BAHAN BAKAR
PADA MOTOR BAKAR

Penyalaan sendiri Penyalaan dengan bunga api listrik


( Motor diesel ) ( Motor bensin )
SAAT PENGAPIAN
(Pembakaran Normal)
Percikan bunga api terjadi
Pada saat piston bergerak ke atas pada langkah kompresi,
percikan bunga api terjadi pada saat yang tepat untuk
membakar campuran dan meneruskan proses pembakaran.

Pembakaran dimulai
Piston masih bergerak ke atas, campuran sedang terbakar
dengan ‘nyala depan’ dengan stabil merambat ke seluruh ruang
bakar.

Pembakaran selesai
Piston bergerak melampaui TMA dan pada kira-kira 10 derajat
perputaran poros engkol setelah TMA, dihasilkan tekanan
pembakaran maksimum. Ini mendorong piston bergerak ke
bawah pada saat langkah usaha.
KOMPONEN PENYUSUN

2
3 4

1
1. Baterai/Accu
PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN
2. Kunci Kontak
3. Koil Pengapian/Ignition Coil
4. Distributor
Perawatan dan Pemeriksaan
5. Platina
Sudut Pengapian

Sudut pengapian adalah :


Sudut putar cam distributor dari saat
kontak pemutus mulai membuka 1
sampai kontak pemutus mulai membuka
pada tonjolan kam berikutnya 2
1 Contoh :
 3600
sudut pengapian =
2 Z

Z = jumlah silinder

Untuk motor 4 silinder

360
  900
4
Sudut dwell

Sudut putar kam distributor :


A – B = Sudut buka Kp
B – C = Sudut tutup Kp
BA A
B Sudut tutup kontak pemutus dinama
kan sudut dwell
C
C

Kesimpulan : sudut dwell adalah sudut putar cam distributor pada saat
kontak pemutus menutup (B ) sampai kontak pemutus mulai membuka ( C )
pada tonjolan cam berikutnya
6. Kondensor
Cara Kerja Kondensor

Poin Terbuka, Tegangan


Kondensor Naik

Pengosongan Kondensor

Tegangan kondensor turun.

Langkah Pengisian/Pengosongan
Kondensor
CENTRIFUGAL ADVANCER
Cara Kerja Advans Vakum (VACUUM ADVANCER)

Advans vakum tidak bekerja


( Pada saat idle dan beban penuh )
Vakum rendah membran tidak tertarik
Plat dudukan kontak pemutus masih
tetap pada kedudukan semula
Saat pengapian tetap

Advans vakum bekerja


( Pada beban rendah dan menengah )
Vakum tinggi, membran tertarik
Plat dudukan kontak pemutus diputar
maju berlawanan arah dengan putaran
kam governor
Saat pengapian semakin di majukan
Advans Vakum (VACUUM ADVANCER)
Pada beban rendah atau mencegah, kecepatan bakar rendah karena tolakan
rendah, temperatur rendah, campuran kurus. Oleh karena itu waktu pembakaran
menjadi lebih lama, Agar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum tetap dekat
sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan beban motor digunakan advans
vakum

3
`6
Bagian – bagian
1. Plat dudukan kontak pemutus
yang bergerak radial
2. Batang penarik
3. Diafragma 4
4. Pegas
5. Langkah maksimum
6. Sambungan slang vakum 2

`5
Kondisi Kerja Vacuum Advancer

Idle
Vakum yang benar terjadi di bawah katup gas
Vakum belum mencapai daerah sambungan advans, maka
advans vakum belum bekerja

Beban rendah & menengah


Vakum yang besar mencapai daerah sambungan advans,
maka advans vakum bekerja

Beban penuh
Vakum pada daerah sambungan advans kecil, maka
advans vakum tidak bekerja
Busi

5 10

3 2

8 4

11 9

12

6 7
Nilai Panas
Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas yang
dapat dipindahkan oleh busi.
Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada
bentuk kaki isolator / luas permukaan isolator
Nilai panas harus sesuai dengan kondisi operasi mesin

Busi panas Busi dingin


• Luas permukaan kaki isolator besar • Luas permukaan kaki isolator kecil
• Banyak menyerap panas • Sedikit menyerap panas
• Lintasan pemindahan panas panjang, • Lintasan pemindahan panas pendek,
akibatnya pemindahan panas sedikit cepat menimbulkan panas
KONDISI BUSI
Normal
Isolator berwarna kuning atau coklat muda
Puncak isolator bersih, permukaan rumah isolator kotor
berwarna coklat muda atau abu – abu ,
Kondisi kerja mesin baik
Pemakaian busi dengan nilai panas yang tepat

Terbakar
Elektrode terbakar, pada permukaan kaki isolator ada
partikel-partikel kecil mengkilat yang menempel
Isolator berwarna putih atau kuning
Penyebab :
Nilai oktan bensin terlalu rendah
Campuran terlalu kurus
Knoking ( detonasi )
Saat pengapian terlalu awal
Tipe busi yang terlalu panas
Berkerak karena oli
Kaki isolator dan elektroda sangat kotor.
Warna kotoran coklat
Penyebab :
Cincin torak aus
Penghantar katup aus
Pengisapan oli melalui sistem ventilasi karter
Berkerak karbon / jelaga
Kaki isolator, elektroda-elektroda, rumah busi berkerak jelaga
Penyebab :
Campuran terlalu kaya
Tipe busi yang terlalu dingin

Isolator retak
Penyebab :
Jatuh
Kelemahan bahan
Bunga api dapat meloncat dari isolator langsung ke massa
Kerusakan dan Cara Mengatasi

Gejala : Mesin hidup, gas buang warna hitam

1.Pembakaran tidak sempurna yang disebabkan waktu


pengapian yang tidak tepat.

NO Kemungkinan Kerusakan Komponen Cara Mengatasi

1. Celah platina terlalu rapat. Stel celah platina sesuai


spesifikasi (0,4 s/d 0,5
mm)

2. Penyetelan poros distributor terlalu mundur Stel poros lebih maju


(Foor) (Naa)
2. Pembakaran gas dalam silinder tidak sempurna yang disebabkan karena
percikan bunga api kurang besar
N Kemungkinan Kerusakan Komponen Cara Mengatasi
O

1. Busi kotor atau mati Bersihkan busi atau ganti

2. Kebocoran arus pada tutup distributor Ganti tutup distributor


3. Celah platina terlalu renggang Stel platina sesuai
spesifikasi (0,4 s/d 0,5
mm)

4. Kebocoran arus di ignition coil Ganti ignition coil


5. Kabel-kabel tegangan tinggi sudah bocor Ganti kabel
 Gejala II : Saat distarter, poros engkol berputar cepat namun mesin
tidak hidup
1. Tidak ada percikan api pada busi
N Kemungkinan Kerusakan Komponen Cara Mengatasi
O

1. Kabel penghantar arus primer putus atau lepas Sambung/pasang


sambungan nya

2. Rotor distributor tidak terpasang/rusak Pasang/ganti

3. Ukuran celah platina tidak sesuai spesifikasi atau Stel celah platina sesuai
titik kontak terbakar spesifikasi atau ganti
platina (0,4 s/d 0,5 mm)
 2. Pemasangan kabel busi tidak sesuai dengan urutan pengapian

No Kemungkinan Kerusakan Komponen Cara Mengatasi

1. Pemasangan kabel tidak sesuai urutan Pasang sesuai urutan


pengapian pengapian. ( Mesin 4
silinder FO : 1-3-4-2 atau
FO : 1-3-2-4

Anda mungkin juga menyukai