Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIK

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

“KOMPONEN EMS MOTOR BENSIN”

Disusun oleh :

Diniar Swandari

16509134004

B11

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
I. Kompetensi
1. Mengidentifikasi komponen EMS pada motor bensin.

II. Sub Kompetensi


1. Menentukan letak dan ciri komponen sensor, ECU, dan aktuator pada EMS.
2. Menggunakan buku manual untuk mengidentifikasi komponen EMS dan
wiring diagramnya.
3. Menentukan jenis komponen EMS pada sistem EFI

III. Dasar Teori

EFI merupakan singkatan dari Electronic Fuel Injection yaitu penyemprotan atau
penginjeksian bahan bakar sudah dilakukan atau dikontrol secara elektronik.

Pengontrolan secara elektronik ini lebih baik dibandingkan dengan


penyemprotan bahan bakar yang masih konvensional (masih karburator).

Kelebihan dari sistem EFI dibandingkan dengan sistem konvensional degan


memakai karburator antara lain :
 Nilai campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin.
 Campuran antara bahan bakar dan udara akan lebih homogen.
 Pembakaran yang dihasilkan lebih baik.
 Tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih optimal.
 Emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah.
Pada sistem EFI terdapat 3 sistem utama yaitu sistem bahan bakar (fuel system),
sistem induksi udara (air induction system) dan sistem kontrol elektronik
(electronic control system).

Sistem bahan bakar


Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar
dari tangki menuju ke ruang bakar mesin.

Sistem bahan bakar EFI terdiri dari beberapa komponen, yaitu :


 Tangki bahan bakar yang berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dalam
jumlah tertentu di dalam kendaraan
 Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari
kotoran-kotoran.
 Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki
bahan bakar menuju ke injektor.
 Selang/ pipa penyalur bahan bakar berfungsi sebagai media penyalur
(yang dilewati) oleh bahan bakar.
 Pipa pembagi (delivery pipe) berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar
ke masing-masing injektor pada mesin.
 Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan bakan bakar agar
tetap stabil pada pipa pembagi.
 Pultation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya getaran atau
fluktuasi tekanan dari bahan bakar.
 Pipa pengembali berfungsi untuk menyalurkan kelebihan tekanan bahan
bakar dan nantinya akan dikembalikan ke dalam tangki bahan bakar.
 Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar di ruang bakar
(pada tipe GDI) atau pada intake manifold (pada tipe MPI).

Sistem induksi udara


Sistem induksi udara pada sistem EFI berfungsi untuk menyediakan udara yang
diperlukan saat proses pembakaran. Sistem induksi udara pada sistem EFI terdiri
dari beberapa komponen, antara lain :
 Throttle body terdiri dari katup throttle yang berfungsi untuk mengontrol
jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Dan pada throttle body ini
terdapat saluran ISC yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk
ketika posisi katup throttle tertutup (pada posisi idle).
 Air flow meter (pada tipe L-EFI) berfungsi untuk mengukur berapa
banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold.
 Air intake chamber berfungsi untuk meredam fluktuasi udara yang masuk.
 Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara menuju ke dalam
ruang bakar.

Sistem kontrol elektronik


Pada sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa komponen antara lain sensor-
sensor, ecu dan aktuator.

Sensor-sensor pada sistem kontrol elektronik EFI berfungsi untuk menyensor


atau mendeteksi atau mengukur kinerja dari mesin yang nantinya akan digunakan
sebagai data inputan.

Sensor-sensor EFI sendiri terdiri dari beberapa macam sensor antara lain sensor
WTS, sensor IATS, sensor MAP, Air flow meter, sensor knock, sensor CKP,
sensor CMP dan lain-lain.

Ecu pada sistem EFI berfungsi sebagai otak atau pengontrol dari aktuator-
aktuator. ECU akan mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator berdasarkan data
yang masuk dari sensor-sensor.

Sedangkan aktuator sendiri adalah sebagai pelaksana atau komponen yang


bekerja dan dikontrol oleh ECU. Contoh aktuator pada mesin EFI adalah injektor,
ISC, ESA dan lain-lain.
Rangkaian Kelistrikan Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)

IV. Data Praktik


1. Sensor-sensor Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)
Sensor Gambar Lokasi, Fungsi
nama
terminal
MAP Sensor Dibelakang Mengukur
intake tekanan udara
manifold masuk.

Water Di samping Mengukur


Temperatur mesin temperatur
Sensor suhu mesin.

CKP dan Pada CMP : untuk


CMP distributor membaca rpm
CKP : untuk
mengukur
posisi piston
pada kompresi
titik mati atas.
Intake Air Pada Untuk
Temperature salurang mengukur
Sensor udara temperatur
antara filter suhu udara
udara masuk
dengan
intake
manifold
Throttle Pada Untuk
Position throttle mengukur
Sensor body bukaan katup
throttle

CO Adjuster Di dekat Untuk


baterai mengukur
jumlah
campuran
udara dan
bahan bakar

Switch AC Pada sebagai alat


dashboard pengaman,
dimana alat ini
dapat
menghentikan
compressor
dengan
mematikan
magnetic
clutch saat
tekanan pada
high pressure
line tidak
normal
2. Electronic Control Unit (ECU)
Komponen Jumlah terminal Fungsi
36 Ecu adalah sistem
pengontrol yang
terdapat pada mobil EFI
berisi rangkaian
elektronika dan software
yang bertugas membaca
sensor-sensor
pada mesin kemudian
memerintahkan aktuator
untuk bekerja, berbagai
kontrol mesin dan
keamanan mobil.

3. Actuator Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)


Actuator Gambar Lokasi, Fungsi
nama
terminal
Idle Speed Di bawah Untuk mengatur
Control sensor TPS putaran mesin
saat idle.
Injector Pada kepala Mengabutkan
silinder bahan bakar.

Ignition Kabel untuk


Coil tegangan membangkitkan
tinggi tegangan tinggi
berhubungan lebih dari 10kV,
dengan yang diperlukan
distributor. untuk pengapian

Igniter untuk pengapian.

V. Pembahasan

Prinsip kerja sistem EFI adalah jumlah aliran/massa udara yang masuk ke dalam
silinder melalui intake manifold diukur oleh sensor aliran udara (air flow sensor),
kemudian informasikan ke ECU (Electronic Control Unit). Selanjutnya ECU
menentukan jumlah bahan bakar yang harus masuk ke dalam silinder mesin.
Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara masuk diinjeksikan 1 gram bensin dan
disesuaikan dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar serta beban kendaraan.
ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke
dalam pipa saluran masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur
jumlahnya. Bensin dan udara akan bercampur di dalam intake manifold dan masuk
ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan. Campuran ideal siap dibakar.

VI. Kesimpulan
Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) secara garis besar terbagi dalam tiga sistem
yaitu; sistem bahan bakar (fuel system), sistem induksi udara (air induction system) dan
sistem control elektronik (electronic control system). Sistem Pengapian pada EFI
(Electronic Fuel Injection) sangat berperan penting dalam mendeteksi kondisi kerja
mesin yang diatur dalam rangkaian elektronik. Tujuan pengontrolan mesin pada sistem
pengapiannya adalah untuk dapat memberikan sistem pengapian yang maksimal
hingga dapat tercapai torsi yang optimal, emisi gas yang rendah, bahan bakar yang irit,
dan meminimalkan engine knock.

VII. Daftar Pustaka


Prasetyadi, Juan. 2017. Pengertian Sistem EFI di www.teknik-otomotif.com
diakses pada 5 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai