Penyusun :
Pada hari ini selasa tanggal 26 bulan septembertahun 2017 Bahan Ajar Mata Pelajaran
Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Wirosari telah diverifikasi oleh Ketua Program
Keahlian Mujianto, S.Pd
ii
PRAKATA
iii
DESKRIPSI MATA PELAJARAN
Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator.
4.4 Merawat berkala sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator.
iv
Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
dengan santun.
dengan teliti.
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
MENERAPKAN CARA MERAWAT SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
KONVENSIONAL/KARBURATOR
A. Deskripsi Singkat
Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Otomotif dengan
kompetensi dasar menerapkan cara merawat sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator pada BAB I membahas tentang beberapa hal penting
yang perlu diketahui diantaranya: komponen-komponen system bahan bakar
bensin konvensional/karburator. fungsi dari tiap komponen-komponen system
bahan bakar bensin konvensional/karburator. prinsip kerja sistem bahan bakar
bensin konvensional/karburator dan cara merawat sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik akan dapat :
C. Uraian Materi
Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk
mencampur udara dan bahan bakar selanjutnya mengirim campuran tersebut
dalam bentuk kabut ke ruang bakar.
Dilihat dari cara pemasukan campuran bahan bakar dan udara tersebut
terdapat dua macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan
1
bakar dengan cara dihisap atau disebut juga dengan sistem bahan bakar
konvensional. Cara kedua, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan
cara diinjeksikan.
1. Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
Komponen sistem bahan bakar konvensional terdiri dari :
a. Tangki bahan bakar.
b. Saluran bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar.
d. Pompa bahan bakar.
e. Karburator.
2. Fungsi Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
a. Tangki bahan bakar.
Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin.
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis.
Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan di bagian belakang
kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan.
b. Saluran bahan bakar
Pada saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar
yaitu :
1) Saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa
bahan bakar.
2) Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari
karburator ke tangki.
3) Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari
dalam tangki bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar
Berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat
di dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk
menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan
kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di
dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.
2
Gambar 1. Pompa bahan bakar tipe mekanik
e. Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap
bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap
bensin yang dikeluarkan dari saluran emission pada saat tekanan di
dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal
canister agar tidak terbuang keluar. Uap bensin yang ditampung oleh
charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold, kemudian ke ruang
bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.
3
f. Karburator
Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang
berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan menggunakan
perbandingan tertentu.
Adapun macam-macam karburator adalah sebagai berikut :
1) Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi 3
yaitu meliputi :
a) Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi). Karburator
dengan venturi tetap (fixed venturi) dewasa ini masih banyak
digunakan karena konstruksinya sederhana.
b) Karburator variable venturi. Karburator variable venturi
menggunakan sistem dimana permukaan venturi dikontrol sesuai
dengan banyaknya udara yang dihisap.
c) Karburator air valve venturi Pada karburator air valve venturi,
membukanya air valve dikontrol dengan besarnya udara yang
dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator variable
venturi, tetapi cara kerjanya sama.
Gambar 4. Venturi
4
lebih lambat menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang
kecil.
(2). Karburator double barel
Pada putaran rendah, karburator double barel cepat
menghasilkan tenaga (output) karena yang bekerja hanya primary
venturi yang mempunyai diameter venturi kecil. Pada putaran
tinggi, baik prymary maupun secondary venturi bekerja bersama-
sama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena total
diameter venturinya besar.
Gambar 5. Venturi
h. Cara Kerja Karburator
Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat
beberapa sistem yaitu :
1) Sistem pelampung
2) Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer
4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
5) Sistem Tenaga (Power System)
6) Sistem Percepatan
7) Sistem Cuk
8) Mekanisme idel cepat
9) Hot Idle Compensator
10) Anti Dieseling
11) Deceleration Fuel Cut Off System
5
Untuk mempermudah dalam analisa kerusakan atau gangguan yang
disebabkan karburator, maka perlu diuraikan atau dijelaskan masing-
masing sistem yang ada pada karburator.
a) Sistem Pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan
bahan bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Pada ruang
pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle
valve).
6
Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas
akan membuka lebih lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang
pelampung tersebut masuk ke ruang bakar selain melalui idle port
juga melalui slow port.
7
Gambar 10. Karburator tipe damper (bobot)
e) Sistem Tenaga
Prymary high system mempunyai perencanaan untuk
pemakaian bahan bakar yang ekonomis. Apabila mesin harus
mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan
bakar ke prymary high speed system. Tambahan bahan bakar
disuplai oleh power sistem (sistem tenaga) sehingga campuran udara
dan bahan bakar menjadi kaya (12-13 : 1).
8
Gambar 15. Cara kerja sistem tenaga
f) Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, katup gas akan
membuka secara tiba-tipa pula, sehingga aliran udara akan menjadi
lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat karena
berat jenis bahan bakar lebih rendah dari pada udara sehingga
campuran menjadi kurus. Padahal pada keadaan tersebut dibutuhkan
campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan
sistem percepatan.
9
Gambar 17. Cara kerja sistem percepatan
g) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap
dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang
mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena
intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan
mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus
sehingga mesin sukar hidup. Sistem cuk membuat campuran udara
dan bahan bakar menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke dalam
silinder apabila mesin masih dingin. Ada dua sistem cuk yang biasa
digunakan pada karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk
otomatis.
(1). Sistem Cuk Manual
Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup
cuk digunakan linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Apabila
pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk cukup menarik
atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen panel
(dashboard).
(2). Sistem Cuk Otomatis
Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup
secara otomatis tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya
10
sistem cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada dua macam
yaitu : sistem pemanas dari exhaust dan sistem electric.
Gambar 18. Cara kerja sistem chuk otomatis dengan sistem pemanas dari
exhaust
Gambar 19. Cara kerja sistem chuk otomatis dengan sistem elektrik
11
arah jarum jam. Kemudian fast idel cam menyentuh cam follower
yang dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup throttle
akan membuka sedikit.
12
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak
dimatikan. Meskipun kunci kontak telah dimatikan, mesin masih bisa
hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara api). Terjadinya
proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari
tumpukan karbon (deposit) yang membara. Adapun cara kerja anti
dieseling adalah sebagai berikut : Apabila kunci kontak di ON kan,
maka arus akan mengalir dari baterai ke solenoid sehingga selonoid
akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada
economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle port.
Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada
sehingga kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke
bawah karena adanya pegas sehingga saluran pada economiser jet
tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi dieseling karena bahan
bakar tidak dapat mengalir ke idle port.
13
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat
sementara putaran mesin masih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak sehingga
campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi
dengan Deceleration Fuel Cut-Off System yang berfungsi menutup
aliran bahan bakar dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC
dapat diturunkan.
14
terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal tersebut untuk
mencegah mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup
pada putaran idle.
Cara kerja :
(a). Pada saat mesin mati atau bila terjadi back fire, dengan adanya
pegas, valve tertekan ke bawah menutup saluran yang
menghubungkan intake manifold dan crankcase.
(b). Pada putaran idling atau pada saat pengurangan kecepatan.
Pada saat ini kevacuman intake manifold tinggi, sehingga valve akan
tertarik ke atas (ke bagian intake manifold) untuk memperkecil luas
saluran gas sehingga aliran gas ke intake manifold berkurang.
(c). Pada saat mesin berkerja normal, kevacuman pada intake
manifold lebih rendah daripada keadaan 2) di atas, hal ini
mengakibatkan valve akan bergerak turun sehingga luas saluran gas
menjadi lebih luas.
(d). Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat, pada saat ini
kevacuman pada intake manifold lebih rendah lagi sehingga valve
akan bergerak lebih turung lagi tetapi belum menutup. Jadi luas
salurangas menjadi maksimum, yang mana blow by gas dapat
mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar. Bila gas yang
15
dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas akan
dialirkan ke karburator melalui slang (hose) yang dopasangkan antara
kepala silinder dan saringan udara.
D. Rangkuman
1. Sistem bahan bakar adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk
mencampur udara dan bahan bakar selanjutnya mengirim campuran
tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar.
2. Komponen system bahan bakar :
a. Tangki bahan bakar.
b. Saluran bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar.
d. Pompa bahan bakar.
e. Karburator.
3. Fungsi Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
a. Tangki bahan bakar.
Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin.
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis.
b. Saluran bahan bakar
Pada saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar
yaitu :
1) Saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke
pompa bahan bakar.
2) Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali
dari karburator ke tangki.
16
3) Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap
bensin) dari dalam tangki bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar
Berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin
terdapat di dalam bensin.
d. Pompa bahan bakar
Pompa bahan bakar ini berfungsi untuk memompa bensin dari
tangki bensin kedalam karburator.
e. Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap
bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap
bensin yang dikeluarkan dari saluran emission pada saat tekanan di
dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal
canister agar tidak terbuang keluar. Uap bensin yang ditampung oleh
charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold, kemudian ke
ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.
f. Karburator
Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang
berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan
menggunakan perbandingan tertentu.
E. Latihan Soal
1. Jelaskan fungsi system bahan bakar bensin konvensional/karburator
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
__________________
17
2. Pada gambar disamping.
Apa yang terjadi jika pelampung bocor?
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Apa yang terjadi jika saluran vacuum piston power vave tersumbat
______________________________________________________
____________________________________________________
18
BAB II
MERAWAT BERKALA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
KONVENSIONAL/KARBURATOR
A. Deskripsi Singkat
Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Otomotif dengan
kompetensi dasar merawat berkala sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator pada BAB II membahas tentang beberapa hal
penting yang perlu diketahui diantaranya: komponen-komponen system
bahan bakar bensin konvensional/karburator, fungsi dari tiap komponen-
komponen system bahan bakar bensin konvensional/karburator, prinsip kerja
sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator, prosedur dan teknik
19
pemeriksaan gangguan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator,
teknik perawatan Komponen system bahan bakar bensin
konvensional/karburator dan prosedur pengecekan hasil perawatan system
bahan bakar bensin konvensional/karburator.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik akan dapat :
1. Melakukan perawatan berkala system bahan bakar bensin
konvensional/karburator.
2. Mengontrol hasil perawatan system bahan bakar bensin
konvensional/karburator.
C. Materi
1. Perawatan Berkala Saringan Udara dan Sistem Ventilasi
Karter
a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya
pembelajaran yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
1) Peralatan servis dalam kotak alat
2) Pistol udara
3) Alat cuci
b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran
yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
1) Kendaraan/motor
2) Oli kendaraan
3) Lap
c. Langkah Kerja
1) Pembersihan saringan udara jenis tandon oli
a) Lepas saringan udara
b) Cuci saringan udara dengan bensin
20
d) Isi oli baru pada rumah saringan udara sampai tanda batas
permukaan.
e) Beri sedikit oli ke dalam elemen saringan udara dan pasang
kembali saringan udara pada dudukannya.
f) Pasang kembali rumah saringan dan pastikan kedudukan
paking-pakingnya.
Perhatian
Saringan udara jenis tandon oli perlu dibersihkan setiap 10.000
km.
Perhatian
- Saringan udara jenis kering harus diganti baru setiap 20000
- 40000 km.
- Jika saringan/filter udara terlihat basah oleh oli, oli tersebut
berasal dari system ventilasi karter. Oleh karena itu
bersihkan sistem ventilasi karter dan kontrol :
21
keluar dengan semburan agak kuat, berarti silinder/cincin-cincin
torak sudah aus/bocor, akibatnya gas tersebut dapat membawa
oli mesin sampai ke saringan udara melalui sistem ventilasi
karter.
22
Bersihkan jet kalibrasi pada saluran masuk dengan
bensin dan pistol udara.
4) Sistem PCV
a) Kontrol bekerjanya katup PCV dengan memijat-melepas slang
yang
menuju ke saluran masuk dengan tangan. Kalau terdengar
suara klik-klik, katup PCV bekerja dengan baik.
b) Jika katup PCV tidak bekerja dengan baik, cuci / ganti katup
PCV.
c. Langkah Kerja
1) Lepas rumah saringan/filter udara, kemudian kontrol pengikatan
karburator dengan cara menggoyang-goyangkan karburator dengan
tangan.
2) Jika mur/baut pengikat kendor, keraskan baut-baut pada tutup
karburator, bagian katup gas, flens dan pada manifold masuk.
3) Periksa fungsi mekanisme pedal gas. Gerakan pedal tidak boleh
berat, dan pedal harus dapat kembali ke posisi idle dengan
sendirinya. Kontrol kondisi ujung-ujung kabel dan pegas-pegas
pengembali.
4) Bila kendaraan dilengkapi mekanisme penggerak katup gas yang
menggunakan batang-batang, lumasi pada engsel-engselnya.
23
5) Periksa keausan pada poros-poros katup gas. Goyangkan dengan
tangan pada ujung poros. Jika kebebasan radial besar, unit katup
gas harus dioverhol atau diganti.
24
Daftar Pustaka
Toyota. (1996). Pedoman Reparasi Mesin Seri K. Jakarta: PT Toyota Astra Motor
Toyota. (1996). New step 2 Training Manual. Jakarta: PT Toyota Astra Motor
25