Anda di halaman 1dari 31

BAHAN AJAR/MODUL

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN


KELAS XI / SEMESTER 3

Penyusun :

Ardi Widyatama, S.Pd

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI 1 WIROSARI
2017
VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini selasa tanggal 26 bulan septembertahun 2017 Bahan Ajar Mata Pelajaran
Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Wirosari telah diverifikasi oleh Ketua Program
Keahlian Mujianto, S.Pd

Grobogan, 17 Juli 2017


Ketua Program Keahlian Penulis

Mujianto, S.Pd Ardi Widyatama, S.Pd


NIP. - NIP. -

ii
PRAKATA

Alhamdulillahirabbil'aalamin, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada


Allah Yang Maha Penyayang. Tanpa karunia-Nya, mustahillah bahan ajar / modul ini
terselesaikan tepat waktu mengingat tugas dan kewajiban lain yang bersamaan hadir.
Penulis benar-benar merasa tertantang untuk mewujudkan bahan ajar / modul ini sebagai
bagian untuk mempertahankan slogan pribadi banyak memberi banyak menerima. Bahan
ajar / modul ini ditulis sebagai sumber belajar dan aspek pendukung untuk kelancaran
Proses Belajar Mengajar di SMK Negeri 1 Wirosari khususnya pada kompetensi keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Dalam isinya membahas dua standar kompetensi di
mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan yaitu menerapkan cara merawat
sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator dan perawatan berkala sistem bahan
bakar bensin konvensional. Terselesaikannya penulisan bahan ajar / modul ini juga tidak
terlepas dari bantuan beberapa pihak. Karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak di SMK Negeri 1 Wirosari yang telah banyak membantu. Meskipun telah
berusaha untuk menghindarkan kesalahan, penulis menyadari juga bahwa buku ini masih
mempunyai kelemahan sebagai kekurangannya. Karena itu, penulis berharap agar pembaca
berkenan menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, penulis
menyampaikan rasa terima kasih dengan setulus-tulusnya. Kritik merupakan perhatian agar
dapat menuju kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap agar buku ini dapat membawa
manfaat kepada pembaca.

Grobogan, 17 Juli 2017


Penulis

Ardi Widyatama, S.Pd

iii
DESKRIPSI MATA PELAJARAN

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
KI (3): Memahami, menerapkan, menganalisis, dan Mendiagnosis pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI (4): Melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan dan menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan berdasarkan
mutu dan kuantitas terukur sesuai standar kompetensi kerja dan dapat diberi
tugas membimbing orang lain.

Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator.
4.4 Merawat berkala sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Menjelaskan komponen-komponen system bahan bakar bensin
konvensional/karburator.
3.4.2 Menjelaskan fungsi dari tiap komponen-komponen system bahan bakar bensin
konvensional/karburator.
3.4.3 Menjelaskan prinsip kerja sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator.
3.4.4 Menjelaskan cara merawat sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator.
3.4.5 Menentukan cara merawat system bahan bakar bensin konvensional/karburator.
3.4.6 Melakukan perawatan berkala sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator.
3.4.7 Mengontrol hasil perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator

iv
Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :

a. Menjelaskan komponen-komponen system bahan bakar bensin

konvensional/karburator dengan santun.

b. Menjelaskan fungsi dari tiap komponen-komponen system bahan bakar bensin

konvensional/karburator dengan santun.

c. Menjelaskan prinsip kerja sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator


dengan santun.

d. Menjelaskan cara merawat sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator

dengan santun.

e. Menentukan cara merawat system bahan bakar bensin konvensional/karburator

dengan teliti.

f. Melakukan perawatan berkala system bahan bakar bensin


konvensional/karburator dengan teliti dan penuh rasa tanggung jawab.

g. Mengontrol hasil perawatan system bahan bakar bensin konvensional/karburator

dengan teliti dan penuh rasa tanggung jawab.

v
DAFTAR ISI

Verifikasi Bahan Ajar ii


Prakata iii
Deskripsi Mata Pelajaran iv
Daftar Isi vi
BAB I MENERAPKAN CARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
KONVENSIONAL/KARBURATOR 1
A. Deskripsi Singkat 1
B. Tujuan Pembelajaran 1
C. Materi 1
1. Komponen-komponen system bahan bakar bensin konvensional/karburator. 1
2. Fungsi dari tiap komponen-komponen system bahan bakar bensin 2
konvensional/karburator.
3. Prinsip kerja sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator. 5
4. Cara merawat sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator. 16
D. Rangkuman 18
E. Latihan Soal 20
BAB II MERAWAT BERKALA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN 22
KONVENSIONAL/KARBURATOR
A. Deskripsi Singkat 22
B. Tujuan Pembelajaran 22
C. Materi 22
1. Prosedur dan teknik pemeriksaan gangguan sistem bahan bakar bensin 24
konvensional/karburator.
2. Teknik perawatan Komponen system bahan bakarbbensin konvensional/karburator.
3. Prosedur pengecekan hasil perawatan system bahanbakar bensin 25
konvensional/karburator.
D. Rangkuman 26
E. Latihan Soal 27
Daftar Pustaka 29

vi
BAB I
MENERAPKAN CARA MERAWAT SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
KONVENSIONAL/KARBURATOR

A. Deskripsi Singkat
Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Otomotif dengan
kompetensi dasar menerapkan cara merawat sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator pada BAB I membahas tentang beberapa hal penting
yang perlu diketahui diantaranya: komponen-komponen system bahan bakar
bensin konvensional/karburator. fungsi dari tiap komponen-komponen system
bahan bakar bensin konvensional/karburator. prinsip kerja sistem bahan bakar
bensin konvensional/karburator dan cara merawat sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik akan dapat :

1. Menjelaskan komponen-komponen system bahan bakar bensin


konvensional/karburator.

2. Menjelaskan fungsi dari tiap komponen-komponen system bahan bakar


bensin konvensional/karburator.

3. Menjelaskan prinsip kerja sistem bahan bakar bensin


konvensional/karburator.

4. Menjelaskan cara merawat sistem bahan bakar bensin


konvensional/karburator.

5. Menentukan cara merawat system bahan bakar bensin


konvensional/karburator.

C. Uraian Materi
Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk
mencampur udara dan bahan bakar selanjutnya mengirim campuran tersebut
dalam bentuk kabut ke ruang bakar.
Dilihat dari cara pemasukan campuran bahan bakar dan udara tersebut
terdapat dua macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan

1
bakar dengan cara dihisap atau disebut juga dengan sistem bahan bakar
konvensional. Cara kedua, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan
cara diinjeksikan.
1. Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
Komponen sistem bahan bakar konvensional terdiri dari :
a. Tangki bahan bakar.
b. Saluran bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar.
d. Pompa bahan bakar.
e. Karburator.
2. Fungsi Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
a. Tangki bahan bakar.
Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin.
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis.
Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan di bagian belakang
kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan.
b. Saluran bahan bakar
Pada saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar
yaitu :
1) Saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa
bahan bakar.
2) Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari
karburator ke tangki.
3) Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari
dalam tangki bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar
Berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat
di dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk
menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan
kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di
dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.

d. Pompa bahan bakar


Pompa bahan bakar ini berfungsi untuk memompa bensin dari
tangki bensin kedalam karburator. Terdapat dua tipe pompa bahan bakar
bensin yaitu : pompa bahan bakar bensin tipe mekanik dan pompa bahan
bakar tipe elektrik.

2
Gambar 1. Pompa bahan bakar tipe mekanik

Gambar 2. Pompa bahan bakar tipe elektrik

e. Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap
bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap
bensin yang dikeluarkan dari saluran emission pada saat tekanan di
dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal
canister agar tidak terbuang keluar. Uap bensin yang ditampung oleh
charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold, kemudian ke ruang
bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.

Gambar 3. Charcoal Canister

Turunnya temperatur sekeliling juga menghasilkan rendahnya


tekanan di dalam tangki bensin, menyebabkan uap bensin di dalam
canister terhisap kembali ke dalam tangki untuk mencegah uap bensin
terbuang keluar. Untuk menjamin agar kapasitas canister dapat bekerja
dengan sempurna, beberapa model dilengkapi dengan dua charcoal
canister.

3
f. Karburator
Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang
berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan menggunakan
perbandingan tertentu.
Adapun macam-macam karburator adalah sebagai berikut :
1) Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi 3
yaitu meliputi :
a) Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi). Karburator
dengan venturi tetap (fixed venturi) dewasa ini masih banyak
digunakan karena konstruksinya sederhana.
b) Karburator variable venturi. Karburator variable venturi
menggunakan sistem dimana permukaan venturi dikontrol sesuai
dengan banyaknya udara yang dihisap.
c) Karburator air valve venturi Pada karburator air valve venturi,
membukanya air valve dikontrol dengan besarnya udara yang
dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator variable
venturi, tetapi cara kerjanya sama.

Gambar 4. Venturi

2) Dilihat dari arah masuk campuran udara dan bahan bakar :


a) Karburator arus turun
Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara
dan bahan bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis
ini banyak digunakan karena tidak ada kerugian gravitasi.
b) Karburator arus datar
Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara
dan bahan bakar adalah ke samping (side draft). Karburator
tersebut pada umumnya digunakan pada mesin yang memiliki
output yang tinggi.
c) Dilihat dari jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:
(1). Karburator single barel.
Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar
pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Padahal
pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan

4
lebih lambat menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang
kecil.
(2). Karburator double barel
Pada putaran rendah, karburator double barel cepat
menghasilkan tenaga (output) karena yang bekerja hanya primary
venturi yang mempunyai diameter venturi kecil. Pada putaran
tinggi, baik prymary maupun secondary venturi bekerja bersama-
sama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena total
diameter venturinya besar.

g. Prinsip Kerja Karburator


Prinsip dasar karburator sama dengan prinsip pengecatan dengan
penyemprotan.
Pada saat udara ditiup melalui bagian ujung pipa penyemprot,
tekanan di dalam pipa akan turun (rendah). Akibatnya cairan yang ada di
dalam tabung akan terhisap keluar dan membentuk partikel-partikel kecil
saat terdorong oleh udara. Semakin cepat aliran udara, maka semakin
rendah tekanan udara pada ujung pipa sehingga semakin banyak cairan
bahan bakar yang keluar dari pipa.

Gambar 5. Venturi
h. Cara Kerja Karburator
Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat
beberapa sistem yaitu :
1) Sistem pelampung
2) Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer
4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
5) Sistem Tenaga (Power System)
6) Sistem Percepatan
7) Sistem Cuk
8) Mekanisme idel cepat
9) Hot Idle Compensator
10) Anti Dieseling
11) Deceleration Fuel Cut Off System

5
Untuk mempermudah dalam analisa kerusakan atau gangguan yang
disebabkan karburator, maka perlu diuraikan atau dijelaskan masing-
masing sistem yang ada pada karburator.

a) Sistem Pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan
bahan bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Pada ruang
pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle
valve).

Gambar 5. Cara kerja sistem pelampung

Gambar 6. Cara kerja needle valve pada sistem pelampung

b) Sistem Stasioner dan Kecepatan lambat


Pada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari
ruang pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet,
economizer jet, dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port.

Gambar 7. Cara kerja sistem stationer

6
Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas
akan membuka lebih lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang
pelampung tersebut masuk ke ruang bakar selain melalui idle port
juga melalui slow port.

Gambar 8. Cara kerja sistem kecepatan lambat

c) Sistem kecepatan Tinggi Primer


Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari
ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama
primer). Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi
mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan
slow port lebih rendah dari pada di daerah prymary main nozle.

Gambar 9. Cara kerja sistem kecepatan tinggi primer


Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari
ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama
primer). Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi
mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan
slow port lebih rendah dari pada di daerah prymary main nozle.
d) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder
(secondary throttle valve) terbuka sehingga bahan bakar keluar selain
dari nosel utama primer juga melalui nosel utama sekunder. Dengan
demikian jumlah bahan bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena
dari kedua nosel mengeluarkan bahan bakar. Mekanisme dari sistem
secondary high speed system berkerja bila mesin berputar pada
kecepatan tinggi dan di bawah beban berat. Mekanisme ini ada dua
tipe, yaitu : tipe damper valve (bobot) dan tipe vacum diaphragma.

7
Gambar 10. Karburator tipe damper (bobot)

Gambar 11. Cara kerja karburator tipe damper (bobot)

Gambar 12. Bagian-bagian yang berkerja pada karburator tipe damper


(bobot)

Gambar 13. Karburator tipe vacuum diaphragma

Gambar 14. Cara kerja karburator tipe vacuum diaphragma

e) Sistem Tenaga
Prymary high system mempunyai perencanaan untuk
pemakaian bahan bakar yang ekonomis. Apabila mesin harus
mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan
bakar ke prymary high speed system. Tambahan bahan bakar
disuplai oleh power sistem (sistem tenaga) sehingga campuran udara
dan bahan bakar menjadi kaya (12-13 : 1).

8
Gambar 15. Cara kerja sistem tenaga

Gambar 16. Cara kerja power valve

Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada


intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada
posisi atas. Hal tersebut akan menyebabkan power spring (B)
menekan power valve sehingga power valve tertutup.
Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada
intake manifold akan berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak
mampu melawan tegangan pegas power valve (spring A). Akibatnya
power piston akan menekan power valve sehingga saluran power jet
terbuka. Pada keadaan seperti ini bahan bakar disuplai dari prymary
main jet dan power jet.

f) Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, katup gas akan
membuka secara tiba-tipa pula, sehingga aliran udara akan menjadi
lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat karena
berat jenis bahan bakar lebih rendah dari pada udara sehingga
campuran menjadi kurus. Padahal pada keadaan tersebut dibutuhkan
campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan
sistem percepatan.

9
Gambar 17. Cara kerja sistem percepatan

Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, plunger pompa


akan bergerak turun menekan bahan bakar yang ada di ruangan di
bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar akan mendorong
outlet steel ball dan discharge weight, sehingga bahan bakar keluar
melalui pump jet menuju ruang bakar.
Setelah melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi
semula karena adanya pegas yang ada di bawah plunger pompa.
Akibatnya bahan bakar yang ada di ruang pelampung terhisap melalui
inlet steel ball.

g) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap
dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang
mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena
intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan
mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus
sehingga mesin sukar hidup. Sistem cuk membuat campuran udara
dan bahan bakar menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke dalam
silinder apabila mesin masih dingin. Ada dua sistem cuk yang biasa
digunakan pada karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk
otomatis.
(1). Sistem Cuk Manual
Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup
cuk digunakan linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Apabila
pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk cukup menarik
atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen panel
(dashboard).
(2). Sistem Cuk Otomatis
Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup
secara otomatis tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya

10
sistem cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada dua macam
yaitu : sistem pemanas dari exhaust dan sistem electric.

Gambar 18. Cara kerja sistem chuk otomatis dengan sistem pemanas dari
exhaust

Gambar 19. Cara kerja sistem chuk otomatis dengan sistem elektrik

h) Mekanisme Idel Cepat


Mekanisme idel cepat diperlukan untuk menaikkan putaran idel
pada saat mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan
menutup.
Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan
sekali, kemudian dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast idel
cam yang dihubungkan dengan cuk melalui rod berputar berlawanan

11
arah jarum jam. Kemudian fast idel cam menyentuh cam follower
yang dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup throttle
akan membuka sedikit.

Gambar 20. Cara kerja mekanisme idle cepat

i) Hot Idel Compensator (HIC)


Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di
sekelilingnya tinggi, maka temperatur di dalam komponen mesin akan
naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar dalam ruang
pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold.
Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga
memungkinkan putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator
perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi masalah tersebut.

Gambar 21. Cara kerja hot idle compensator (HIC)

Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka


thermostatic valve, sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam
intake manifold melalui saluran udara dalam flange sehingga
campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup
thermostatic mulai membuka apabila temperatur di sekeliling elemen
bimetal telah mencapai 55 C dan akan membuka penuh pada
temperatur 75 C.
j) Anti Dieseling

12
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak
dimatikan. Meskipun kunci kontak telah dimatikan, mesin masih bisa
hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara api). Terjadinya
proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari
tumpukan karbon (deposit) yang membara. Adapun cara kerja anti
dieseling adalah sebagai berikut : Apabila kunci kontak di ON kan,
maka arus akan mengalir dari baterai ke solenoid sehingga selonoid
akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada
economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle port.
Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada
sehingga kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke
bawah karena adanya pegas sehingga saluran pada economiser jet
tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi dieseling karena bahan
bakar tidak dapat mengalir ke idle port.

Gambar 22. Cara kerja Anti Dieseling

Gambar 23. Cara kerja katup selenoid

k) Deceleration Fuel Cut-Off System

13
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat
sementara putaran mesin masih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak sehingga
campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi
dengan Deceleration Fuel Cut-Off System yang berfungsi menutup
aliran bahan bakar dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC
dapat diturunkan.

Gambar 24. Cara kerja deceleration fuel cut off system

Selama pengendaraan normal dengan putaran mesin di bawah


2000 rpm, solenoid valve pada posisi ON. Pada saat ini saluran bahan
bakar pada slow port terbuka karena solenoid mendapat masa dari
Emission Control Computer.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih, Emission
Control Computer akan menghubungkan arus solenoid ke masa
melalui vacuum switch. Pada saat ini vacuum switch pada posisi ON
karena vacuum pada TP port lebih kecil dari 400 mmHg.
Apabila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal
gas tiba-tiba dilepas (deselerasi) maka vacuum pada TP port akan
lebih besar dari 400 mmHg, vacuum switch akan OFF dan solenoid
valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve menutup saluran
bahan bakar yang ke slow port.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm , maka solenoid
valve akan mendapat masa dari emission control computer kembali
sehingga saluran bahan bakar yang ke slow port dan idle port

14
terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal tersebut untuk
mencegah mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup
pada putaran idle.

l) Positif Crankcase Ventilation (PCV) System


PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by
gas (campuran udara dan bahan bakar yang bocor) ke udara luar,
yang akan mengakibatkan pengotoran udara. Pencegahan tersebut
dilakukan dengan jalan mengalirkan kembali blow by gas ke intake
manifold yang seterusnya dibakar kembali ke ruang bakar. Sistem
ventilation valve mengontrol mengalirnya blow by gas sesuai dengan
kondisi kerja mesin.

Gambar 24. Cara kerja Positif Crankcase Ventilation (PCV) System

Cara kerja :
(a). Pada saat mesin mati atau bila terjadi back fire, dengan adanya
pegas, valve tertekan ke bawah menutup saluran yang
menghubungkan intake manifold dan crankcase.
(b). Pada putaran idling atau pada saat pengurangan kecepatan.
Pada saat ini kevacuman intake manifold tinggi, sehingga valve akan
tertarik ke atas (ke bagian intake manifold) untuk memperkecil luas
saluran gas sehingga aliran gas ke intake manifold berkurang.
(c). Pada saat mesin berkerja normal, kevacuman pada intake
manifold lebih rendah daripada keadaan 2) di atas, hal ini
mengakibatkan valve akan bergerak turun sehingga luas saluran gas
menjadi lebih luas.
(d). Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat, pada saat ini
kevacuman pada intake manifold lebih rendah lagi sehingga valve
akan bergerak lebih turung lagi tetapi belum menutup. Jadi luas
salurangas menjadi maksimum, yang mana blow by gas dapat
mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar. Bila gas yang

15
dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas akan
dialirkan ke karburator melalui slang (hose) yang dopasangkan antara
kepala silinder dan saringan udara.

Gambar 25. Cara kerja Positif Crankcase Ventilation (PCV) System

D. Rangkuman
1. Sistem bahan bakar adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk
mencampur udara dan bahan bakar selanjutnya mengirim campuran
tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar.
2. Komponen system bahan bakar :
a. Tangki bahan bakar.
b. Saluran bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar.
d. Pompa bahan bakar.
e. Karburator.
3. Fungsi Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
a. Tangki bahan bakar.
Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin.
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis.
b. Saluran bahan bakar
Pada saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar
yaitu :
1) Saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke
pompa bahan bakar.
2) Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali
dari karburator ke tangki.

16
3) Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap
bensin) dari dalam tangki bahan bakar.
c. Saringan bahan bakar
Berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin
terdapat di dalam bensin.
d. Pompa bahan bakar
Pompa bahan bakar ini berfungsi untuk memompa bensin dari
tangki bensin kedalam karburator.
e. Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap
bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap
bensin yang dikeluarkan dari saluran emission pada saat tekanan di
dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal
canister agar tidak terbuang keluar. Uap bensin yang ditampung oleh
charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold, kemudian ke
ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.

f. Karburator
Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang
berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan
menggunakan perbandingan tertentu.

g. Cara Kerja Karburator


1) Sistem pelampung
2) Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer
4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
5) Sistem Tenaga (Power System)
6) Sistem Percepatan
7) Sistem Cuk
8) Mekanisme idel cepat
9) Hot Idle Compensator
10) Anti Dieseling
11) Deceleration Fuel Cut Off System

E. Latihan Soal
1. Jelaskan fungsi system bahan bakar bensin konvensional/karburator
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
__________________

17
2. Pada gambar disamping.
Apa yang terjadi jika pelampung bocor?
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________

3. Pada gambar disamping.


Apa yang terjadi jika skrup penyetel
campuran idle aus?
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________

____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________

4. Apa yang terjadi jika katup solenoid rusak ?


Jelaskan.
____________________________________________________________
______________________________________________

5. Apa yang terjadi jika saluran vacuum piston power vave tersumbat
______________________________________________________
____________________________________________________

18
BAB II
MERAWAT BERKALA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
KONVENSIONAL/KARBURATOR

A. Deskripsi Singkat
Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Otomotif dengan
kompetensi dasar merawat berkala sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator pada BAB II membahas tentang beberapa hal
penting yang perlu diketahui diantaranya: komponen-komponen system
bahan bakar bensin konvensional/karburator, fungsi dari tiap komponen-
komponen system bahan bakar bensin konvensional/karburator, prinsip kerja
sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator, prosedur dan teknik

19
pemeriksaan gangguan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator,
teknik perawatan Komponen system bahan bakar bensin
konvensional/karburator dan prosedur pengecekan hasil perawatan system
bahan bakar bensin konvensional/karburator.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik akan dapat :
1. Melakukan perawatan berkala system bahan bakar bensin
konvensional/karburator.
2. Mengontrol hasil perawatan system bahan bakar bensin
konvensional/karburator.

C. Materi
1. Perawatan Berkala Saringan Udara dan Sistem Ventilasi
Karter
a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya
pembelajaran yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
1) Peralatan servis dalam kotak alat
2) Pistol udara
3) Alat cuci

b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran
yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
1) Kendaraan/motor
2) Oli kendaraan
3) Lap
c. Langkah Kerja
1) Pembersihan saringan udara jenis tandon oli
a) Lepas saringan udara
b) Cuci saringan udara dengan bensin

Gambar 26. Pembersiahan saringan udara jenis tandon oli

c) Keluarkan oli bekas dari rumah saringan udara dan bersihkan


rumah saringan udara dengan bensin dan keringkan dengan
lap.

20
d) Isi oli baru pada rumah saringan udara sampai tanda batas
permukaan.
e) Beri sedikit oli ke dalam elemen saringan udara dan pasang
kembali saringan udara pada dudukannya.
f) Pasang kembali rumah saringan dan pastikan kedudukan
paking-pakingnya.

Perhatian
Saringan udara jenis tandon oli perlu dibersihkan setiap 10.000
km.

2) Pembersihan/penggantian saringan udara jenis kering


a) Lepas saringan udara
b) Periksa kondisi saringan udara. Jika kotor sekali harus diganti
baru.
c) Jika saringan sedikit kotor, bersihkan saringan udara seperti
berikut

Gambar 27. Pembersiahan/penggantian saringan udara jenis kering

d) Ketokkan saringan/filter udara beberapa kali dan semprotkan


angin dari sisi dalam keseluruhan merata sampai bersih.
e) Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu
pemasangan, pastikan kedudukan paking-pakingnya.

Perhatian
- Saringan udara jenis kering harus diganti baru setiap 20000
- 40000 km.
- Jika saringan/filter udara terlihat basah oleh oli, oli tersebut
berasal dari system ventilasi karter. Oleh karena itu
bersihkan sistem ventilasi karter dan kontrol :

Permukaan batas oli motor ( mungkin terlalu tinggi ) dan


silinder/cincin-cincin torak sudah aus. Untuk menentukan hal ini,
bisa dilakukan secara sederhana yaitu buka tutup pengisi oli
pada saat motor hidup. Jika ternyata banyak asap/gas yang

21
keluar dengan semburan agak kuat, berarti silinder/cincin-cincin
torak sudah aus/bocor, akibatnya gas tersebut dapat membawa
oli mesin sampai ke saringan udara melalui sistem ventilasi
karter.

3) Pemeriksaan dan Pembersihan Sistem Ventilasi Karter


Di dalam silinder / torak-torak motor selalu terjadi kebocoran gas
selama langkah kompresi dan langkah usaha. Gas bekas itu masuk
ke karter dan harus segera dibuang. Pada motor lama, uap/gas
bahan bakar yang ada pada ruang karter dibuang ke udara luar,
akibatnya akan timbul polusi udara luar. Pada mesin/motor modern
gas yang masuk ke karter tersebut dialirkan kembali melalui
sistem ventilasi karter ke saluran masuk (intake manifold) dan
selanjutnya masuk ke dalam silinder, sehingga dapat terbakar lagi
di dalam ruang bakar motor. Kebocoran/sumbatan pada sistem
ventilasi karter sangat mempengaruhi stabilitas putaran idle. Oleh
karena itu, sistem ventilasi karter harus dikontrol/dirawat dengan
baik dan teratur.

Gambar 28. Sistem Ventilasi Karter

a) Cara merawat system ventilasi karter

Gambar 29. Cara merawat sistem ventilasi karter


(1). Secara umum :
(a). Periksa slang-slangnya apakah longgar, robek dsb.
(b). Bersihkan slang yang tersumbat kotoran.

(2). Sistem ventilasi yang sederhana:

22
Bersihkan jet kalibrasi pada saluran masuk dengan
bensin dan pistol udara.

4) Sistem PCV
a) Kontrol bekerjanya katup PCV dengan memijat-melepas slang
yang
menuju ke saluran masuk dengan tangan. Kalau terdengar
suara klik-klik, katup PCV bekerja dengan baik.
b) Jika katup PCV tidak bekerja dengan baik, cuci / ganti katup
PCV.

2. Perawatan Berkala Karburator


a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya
pembelajaran
dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
1) Peralatan servis dalam kotak alat
2) Lampu kerja
3) Takhometer
4) Oli kan
b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran
dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
1) Kendaraan/stan mesin/motor hidup
2) Oli dan vet
3) Lap

c. Langkah Kerja
1) Lepas rumah saringan/filter udara, kemudian kontrol pengikatan
karburator dengan cara menggoyang-goyangkan karburator dengan
tangan.
2) Jika mur/baut pengikat kendor, keraskan baut-baut pada tutup
karburator, bagian katup gas, flens dan pada manifold masuk.
3) Periksa fungsi mekanisme pedal gas. Gerakan pedal tidak boleh
berat, dan pedal harus dapat kembali ke posisi idle dengan
sendirinya. Kontrol kondisi ujung-ujung kabel dan pegas-pegas
pengembali.
4) Bila kendaraan dilengkapi mekanisme penggerak katup gas yang
menggunakan batang-batang, lumasi pada engsel-engselnya.

23
5) Periksa keausan pada poros-poros katup gas. Goyangkan dengan
tangan pada ujung poros. Jika kebebasan radial besar, unit katup
gas harus dioverhol atau diganti.

Gambar 30. Pemeriksaan keausan pada poros-poros katup gas

6) Periksa pompa percepatan, dengan cara melihat ke nosel


penyemprot diatas venturi pada ruang pencampur tingkat 1. Buka
katup gas sedikit secara tiba-tiba, maka dalam waktu bersamaan
bensin harus mulai menyemprot.
7) Jika penyemprotan bensin terlambat, sistem percepatan harus
disetel/diperbaiki.

Gambar 30. Pemeriksaan pompa percepatan

8) Pemeriksaan Dan Penyetelan Kabel Gas


Pada saat pedal gas pada ruang kemudi ditekan penuh, maka katup
gas tingkat 1 pada karburator harus dapat terbuka penuh yaitu
tertahan sampai pembatasnya.

24
Daftar Pustaka

Toyota. (1996). Pedoman Reparasi Mesin Seri K. Jakarta: PT Toyota Astra Motor

Toyota. (1996). New step 2 Training Manual. Jakarta: PT Toyota Astra Motor

25

Anda mungkin juga menyukai