I. Uraian
Dongkrak (jack) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkat kendaraan pada proses
perawatan dan perbaikan, terutama untuk pekerjaan dibawah kendaraan, seperti roda, chassis,
dll.
Pada umumnya, dongkrak beroperasi menggunakan media fluida (sistem hidrolis), dimana
tenaga mekanis diubah menjadi tenaga hidrolik dan diubah lagi menjadi tenaga mekanik,
sehingga daya/tenaga yang kita berikan jadi lebih ringan.
Sebelum membahas apa itu dongkrak dan bagaimana pengoperasiannya, simak dulu bahasan
tentang sistem hidrolis.
Fluida adalah zat yang bersifat mengalir . Hal ini disebabkan karena molekul-molekulnya
mempunyai daya tarik-menarik ( kohesi ) antar molekul sangat kecil atau bahkan nol.
Fluida terdiri atas zat cair ( liquid ) dan zat gas.
Sistem Tenaga Fluida (Fluid power system) adalah suatu rangkaian pemindahan tenaga
dan / atau pengaturan tenaga dengan menggunakan media ( perantara ) fluida .Tenaga dari
sumber tenaga atau pembangkit tenaga diteruskan oleh fluida melalui saluran fluida , unit-
unit pengatur atau control element ke unit penggerak sebagai output dari system tersebut.
Fungsi Fluida ialah : untuk menghantarkan (mentransfer) atau menyalurkan tenaga yang
dibangkitkan oleh pembangkit tenaga (primemover) ke seluruh sirkuit (rangkaian) hingga
outputnya dapat dilihat pada aktuator.
Sistem Hidrolik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan ( liquid ) sebagai
media transfer. Cairan hidrolik biasanya berupa oli ( oli hidrolik ) atau campuran antara oli
dan air. Cairan fluida perlu disimpan pada tangki atau disebut tangki oli yang bersih bebas
dari debu atau kotoran lain, disimpan pada lokasi yang teduh, jauh dari api dan tertutup rapat.
Contoh :
Gaya sebesar 140 N diperlukan untuk memindahkan beban. Udara kempa yang tersedia
bertekanan 0,7 N/mm2 . Berapa besar diameter tabung pneumatic.
Jawab : F = P . A maka A = F / P . è 0,785 . d2 = 140 / 0,7 = 200 mm2 .
Jadi diameter tabung pneumatic adalah : 16 mm.
Perlipatan gaya :
Hukum Pascal tersebut di atas dapat digunakan untuk menghitung pemindahan gaya atau
dapat dikatakan perlipatan gaya sebagai berikut :
Dengan gaya kecil (F1) pada alat seperti gambar 2.di bawah ini dapat mengangkat beban
dengan gaya yang berlipat ganda besarnya (F2). Besar gaya F2 dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Jarak angkat :
Jarak angkat atau sejauh mana beban diangkat (s2 ) dapat dihitung dengan rumus berikut :
Perlipatan Tekanan :
Dengan menggunakan piston bertingkat tekanan juga dapat ditingkatkan. Perhatikan gambar
berikut :
Contoh :
rhatikan gambar 4 berikut .
Diketahui : p1 = 10.105 Pa ; A1 = 8 cm2 = 0,0008 m2 ; A2 = 4,2 cm2 = 0,00042 m2 .
Ditanyakan : Berapa p2 ?
Jawab :
Pada tekanan yang tetap volume dan perubahan suhu berbanding lurus atau dikatakan bahwa
perubahan volume sebanding dengan perubahan suhu.
Perhatikan rumus berikut :
Contoh:
Udara dengan volume 0,8 liter pada suhu 20 derajat Celcius dipanaskan hingga mencapai
suhu 71 derajat Celcius.Berapa volume sekarang.
Jawab:
Diketahui : V1 = 0,8 l
T1 = 273 + 20 = 293 K
T2 = 273 + 71 = 344
Soal : V2 = …………
Jawab : V1 / V2 = T1 / T2.
V2 = V1.T2/T1
=0,8.344/293
= 0,94 l
Volume akhir adalah 0,94 liter. Jadi pemuaian sebesar 0,14 liter.
Catatan :
Hukum Boyle-Gay Lussac hanya berlaku untuk gas sempurna (perfect gass) yaitu gas pada
suhu normal atau suhu ruang dan tekanan di bawah 1000 psi.
Yang dimaksud dengan kondisi normal ialah kondisi subtansi padat, cair dan gas pada
standard temperatur dan tekanan ( STP ).
Kondisi normal secara teknik :
· Ts =293,15 o K atau ts = 20 0 C
· Ps = 98,0665 Pa = 98,0665 N/m2 = 0,980665 bar .
Kondisi normal secara fisika :
· Ts = 273,15 0 K atau ts = 0 0 C
· Ps = 101,325 Pa =101,325 N/m2 = 1,01325 bar.
Contoh
Berapa derajatkah suhu udara kempa bila tekanannya ditingkatkan dari 2 bar menjadi 4 bar
sedangkan suhu awalnya 25 0 Celcius.
Diketahui : V = C
p1 = 2 bar
p2 = 4bar
t1 = 25 0 C
Soal : Suhu akhir T2 =. ?
Jawab : T1 = 25+273 = 298 0 K
T2 = T1 . p2/p1 = 298.4/2 =596 0 K = 596 – 273 = 323 0 C
Jadi suhu akhir ialah 323 0 C
d) Jumlah Aliran Flow Rates) :
Yang dimaksud dengan jumlah aliran adalah banyaknya fluida yang telah mengalir pada
suatu pipa / konduktor untuk setiap satuan waktu. Bila dikatakan jumlah aliran (flow rate)
sebesar Q = 10 l/menit berati telah mengalir fluida sebanyak 10 l selama I menit.
Sehingga rumus untuk jumlah aliran dapat dituliskan sebagai berikut :
e) Kecepatan aliran
Rumus tersebut di atas dapat juga dituliskan berdasarkan kecepatan aliran fluida sebagai
berikut :
Contoh
Diketahui : Jumlah aliran rata-rata Q = 4,2 l/min.
kecepatan aliran v = 4 m/s
Ditanyakan : Berapa luas penampang pipa ( A )
Jawab : Q = 4,2 l/min. = 4,2 / 60 dm3 / s = 0,07. 103 m3 / s
Dimana :
· Q = jumlah aliran rata-rata ( m3 / s )
· A = luas penampang saluran (m2 )
· v = kecepatan aliran ( m/s)
Contoh :
Diketahui : Jumlah pengeluaran pompa hidrolik Q = 10 l/min.(lihat Gambar.6 )
Diameter saluran masuk d1 = 6 mm
Diameter piston d2 = 32 mm
Ditanyakan : Kecepatan liquid masuk melalui inlet v1 = ………….
Kecepatan piston v2 = …………..
Gambar tersebut menunjukkan salah satu contoh pompa hidrolik dan termasuk jenis pompa
roda gigi. Roda gigi penggerak diputar oleh penggerak mula sehingga dengan berputarnya
pasangan roda gigi itu terjadilah proses pemompaan.
Katup pengarah di bawah ini (Gambar 2b) adalah katup 4/3, penggerak lever dengan
penahan.( 4/3, DCV, manually with detent). Saluran-salurannya atau lubang (port) diberi
nama sebagai berikut :
· Saluran P atau 1 adalah saluran masuk yaitu cairan hidrolik dari pompa masuk ke katup .
· Saluran A dan B atau 2 dan 4 adalah saluran operasional yang menghubungkan katup ke /
dari aktuator.
· Saluran T atau 3 adalah saluran buang yang menghubungkan katup dengan tangki hidrolik.
Pada katup ini posisi netral adalah posisi tengah.
b) Katup Pengatur Tekanan
Katup ini berfungsi untuk mengatur tekanan cairan hidrolik yang bekerja pada sistem.
Kita tahu bahwa pada cairan hidrolik yang mengalir bebas tanpa hambatan tidak akan terjadi
tekanan. Hanya apabila ada hambatan atau blok barulah terjadi tekanan pada cairan hidrolik.
Semakin lama pompa hidrolik bekerja dan semakin lama terjadi blok maka tekanan akan
meningkat. Untuk membatasi tekanan kerja sistem hidrolik maka dipasanglah katup pengatur
tekanan tersebut. Gambar 3 di samping menunjukkan salah satu katup pengatur tekanan yang
sederhana. Apabila tekanan cairan hidrolik berlebihan maka dia akan masuk ke katup
pengatur tekanan melalui saluran (lubang) P dan mampu mendorong katup popet atau peluru
yang ditahan oleh pegas sehingga cairan keluar melalui T terus ke tangki.
Katup ini berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya aliran cairan yang melalui saluran.
Gambar tersebut adalah salah satu contoh katup pengatur aliran (flow control) yang dapat
disetel. Apabila baut penyetel diputar kanan misalnya maka saluran akan semakin sempit
sehingga cairan yang mengalir semakin sedikit. .Dengan semakin kecilnya aliran fluida maka
tenaga yang ditransfer pun akan semakin kecil pula.
Gambar berikut ini menunjukkan salah satu contoh motor hidrolik. Disebut motor hidrolik
karena berputarnya disebabkan oleh dorongan cairan hidrolik dan berputar secara kontinyu.
Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu contoh penggerak putar terbatas,yaitu aktuator
berputar di bawah (tidak mencapai ) 3600 .
Proses jacking, blocking dan lifting digunakan untuk mempermudah kita dalam melakukan
kegiatan perawatan dan perbaikan, terutama untuk pekerjaan dibagian bawah kendaraan.
Proses jacking adalah suatu proses dimana kendaraan yang akan dilakukan perawatan dan
perbaikan diangkat sebagian atau keseluruhan, seperti mengganti ban, servis rem, dll. Alat
yang digunakannya adalah dongkrak (jack) dan penopang (Stand)
Proses blocking adalah suatu proses menahan salah satu roda jika bagian lain kendaraan
akan diangkat menggunakan dongkrak. Hal ini dimaksudkan agar kendaraan tidak tergelincir
ketika diangkat. Kita bisa menggunakan balok kayu/ campuran karet sebagai penahannya.
Dongkrak ini yang paling banyak digunakan dibengkel-bengkel mobil. Dewasa ini seiring
perkembangannya, dongkrak ini selain digunakan dibengkel-bengkel, perseorangan yang
memiliki mobil pribadi juga banyak yang memiliki dongkrak jenis ini. Hal ini dikarenakan
selain ada yang ukurannya kecil, sehingga bisa disimpan didalam mobil, juga dikarenaka
penggunaannya yang lebih mudah dan lebih aman.
Dalam perbaikan bodi kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering
diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang
sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift).
Car lift juga merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasaan yang lebih
besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam
memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat
berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan .Car lift
hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping harganya cukup mahal juga
membutuhkan tempat yang cukup luas.
a. Macam-macam car lift
Jika tinjau dari alat penggeraknya car lift terutama dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu penggerak mekanik (poros berulir), penggerak hidrolik, dan penggerak pneumatik,
untuk jenis pneumatik belum digunakan secara umum di Indonesia. Sedangkan jika tinjau
dari bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu : single post, double post dan four
post car lift. Tenaga yang digunakan untuk mengalirkan oli menggunakan pompa yang
digerakkan oleh tenaga manusia langsung, pompa yang digerakkan motor listrik, ataupun
dengan pompa yang digerakkan dengan udara tekan. Aliran fluida dari pompa dialirkan ke
silinder, yang menyebabkan piston akan terangkat ke atas dan penyangga akan mengangkat
kendaraan.
Pada car lift tipe single post terdapat empat lengan yang dapat diatur sedemikian rupa baik
panjang-pendeknya serta arah lengannya, sehingga mobil dapat terangkat dengan aman. Jenis
ini banyak digunakan untuk membuka bengkel pencucian kendaraan, karena dapat
menjangkau beberapa bagian mesin dengan leluasa. Namun untuk perbaikan bodi ataupun
kaki-kaki kendaraan, faktor keamanannya kurang baik bila dibandingkan dengan jenis car lift
yang lainnya. Apabila bekerja di bawah car lift jenis ini, perlu hati-hati ketika dibawah
kendaraan.
Sedangkan untuk tipe four post car lift, memiliki tingkat keamanan yang paling baik. Akan
tetapi tidak cocok untuk perbaikan kaki-kaki kendaraan, dan lebih cocok untuk pekerjaan
dibawah kendaraan seperti perbaikan transmisi, differensial (gardan), sistem rem dan
sebagainya.
Ketika mengoperasikan car lift dilarang membawa penumpang atau ada orang didalam
kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih aman terkunci. Apabila
car lift memiliki kunci tambahan sebagai pengaman ketika sedang digunakan, maka kunci
harap dipasang. Apabila peralatan tidak bisa berfungsi dengan sempurna, maka alat tersebut
jangan digunakan. Lakukan terlebih dahulu perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak bisa
bekerja cepat seperti biasanya, mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau terdapat
kebocoran pada sistem.
Pindahkan kendaraan ke area car lift hinga kendaran dapat diangkat dengan aman.
Faktor keamanan yang harus diperhatikan adalah :
Tekan tombol motor listrik hingga kendaraan terangkat setinggi yang diinginkan.
Untuk car lift yang menggunakan lengan pengangkat, sebelum mobil terangkat,
periksa dahulu lengan pengangkat apakah sudah tepat pada duduka n yang diharapkan
dan terhindar dari komponen-komponen yang mungkin rusak.
Jika car lift dilengkapi dengan alat pengaman (umumnya penggerak hidrolik) maka
pasanglah alat pengaman tersebut untuk mencegah kerusakan pada sistem hidrolik
car lift dan sekaligus mencegah car hoist turun secara tiba-tiba.
Tambahkan oli hidrolik pada car lift penggerak hidrolik jika oli berkurang pada
tabung oli, terutama jika car lift tidak dapat bergerak naik untuk mengangkat
kendaraan.
Periksa secara rutin kebocoran oli pada seluruh komponen system hidrolik