Anda di halaman 1dari 4

TIGA UTAMA KOMPONEN EFI / ELEKTRONIK FULL INJEKSI

1. SENSOR BERFUNGSI UNTUK MEMBERIKAN INFORMASI KE PROSESOR / ( ECU,ECM)


2. PROSESOR ( ECU,ECM) BERFUNGSI MENGOLAH
DATA,MENYIMPAN,MENGHITUNG,MENGELUARKAN TANDA KERUSAKAN DAN PERINGATAN MELALUI
INDIKATOR,SERTA MEMPROSES DATA MASUK DAN MEMERINTAHKAN AKTUATOR UNTUK BEKERJA.
3. AKTUATOR BERFUNGSI MENJALANKAN PERINTAH KERJA DARI PROSESOR / ECU.

SKEMA KOMPONEN UTAMA BAHAN BAKAR EFI

SENSOR PROSESOR AKTUATOR

3 UTAMA SISTEM INJEKSI ELEKTRONIK BAHAN BAKAR BENSIN

1. SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR


KOMPONENNYA : FUEL TANK,ELECTRIC PUMP,FUL FILTER,DISTRIBUTION PIPE,PRESUR
REGULATOR, INJECTOR,COLD START INJECTOR.
2. SISTEM ALIRAN UDARA
KOMPONENNYA : AIR CLEANER, AIR FLOW METER,THROTTLE VALVE, AUXILIARY AIR VALVE,AIR
CHAMBER,AIR INTAKE PORT.
3. SISTEM ELEKTRONIK DAN PERANGKATNYA
KOMPONENNYA : WATER TEMPERATOR SENSOR,SENSOR UDARA PADA ALIRAN
UDARA,THROTTLE POSTION SENSOR,MIXTURE AIR PRESSURE,IDLE SPEED SENSOR DAN SENSOR
LAINNYA.

KETERANGAN

1. SENSOR ( KOMPONEN PEMBERI INFORMASI/PENDETEKSI )


KOMPONENNYA : TEMPERATOR SENSOR,AIR FLOW METER,THERMO SWITCH,THROTLLE
VALVE,SWITCH,AUXILIARY AIR VALVE, DAN IDLE SPEED CONTROL
2. PROSESOR ( MENGELOLAH DATA,MEMPROSES,MENYIMPAN DATA MASUK,MEMBERI SINYAL
KERUSAKAN,MEMERINTAHKAN AKTUATOR BEKERJA DAN SEBAGAINYA.
KOMPONENNYA : ELECTRONIC CONTROL UNIT ( ECU ), ELECTRONIC CONTROL MODULE ( ECM ),
3. AKTUATOR ATAU PELAKSANA ( INJEKTOR,COLD START INJEKTOR,AUXILIARY AIR
DEVICE.AKTUATOR BEKERJA BERDASARKAN JUMLAH ARUS ( TEGANGAN ) YANG DIBERIKAN DAN
WAKTU YANG DIHITUNG OLEH PROSESOR ( ECU )

RANGKUMAN EFI

ELECTRONIC CONTROL UNIT ( ECU )


Signal yang masuk kedalam ECU, jika berupa signal analog harus dirubah terlebih dahulu menjadi signal
digital agar dapat diproses didalam micro computer, signal signal yang sudah diproses oleh micro
computer kemudian dikuatkan agar dapat mengaktifkan actuator.

THROTTLE POSITION SENSOR


Throttle position sensor berfungsi untuk mendeteksi seberapa lebar katup throttle dibuka, kemudian EFI
ECU akan melakukan koreksi penambahan atau penghentian penginjeksian bahan bakar

PRESSURE SENSOR
Sensor ini bekerja menurut sensor tekanan semi konduktor yang disebut PIEZO RESISTANCE Yaitu
sebuah elemen dengan sensitifitas dan kecepatan tinggi yang mengubah tekanan menjadi nilai tahanan,
melalui strain gauge tipe diaphragma silikon
COOLANT WATER TEMPERATUR SENSOR
Sensor ini mempekerjakan NTC Negative Temperature Coifisient
Sensor ini mendeteksi panas air pendingin mesin, thermistor yang berada didalam sensor akan
mengubah temperature air pendingin menjadi nilai tahanan

INTAKE AIR TEMPERATUR SENSOR


Sensor temperatur udara mendeteksi temperatur udara masuk yang dihisap oleh mesin. Sensor ini
dihubungkan dengan thermistor.
Berat jenis udara masuk tergantung dari temperaturnya, karena itu sensor temperatur udara masuk

VEHICLE SPEED SENSOR


Sensor kecepatan kendaraan berada didalam speedometer, Konstruksinya terdiri dari rotary speed
magnet yang memiliki kecepatan putar sama dengan kabel speedometer, jika kabel speedo meter
berputar reed switch akan ON & OFF, dalam 1x putaran kabel speedometer menghasilkan 4 pulsa,

CRANK POSITION SENSOR


Crank angle sensor berfungsi untuk mendeteksi rpm mesin, pada crank angle sensor plate terdapat dua
gigi yang dihilangkan berfungsi untuk menentukan posisi silinder no1. Dengan cara membandingkan
dengan signal yang diperoleh dari cam posisi sensor.

CAM POSITION SENSOR


Cam position sensor berfungsi untuk mendeteksi posis camshaft dan menentukan posisi TMA silinder no
1

OIL CONTROL VALVE ( OCV )


Oil control valve berfungsi untuk mengatur arah aliran oli yang menuju ke ruang advance dan retard
yang tedapat pada VVT-I Controler, untuk mengatur maju atau mundurnya waktu kerja katup hisap

VVT-I CONTROLLER
VVT - I Controller berfungsi untuk memajukan atau memundurkan waktu kerja katup masuk bedasarkan
banyaknya minyak ( oli ) yang dimasukkan oleh OCV ke Chamber advanve atau retard yang terdapat
pada VVT I Controller.

OXYGEN SENSOR
Oxigen sensor berfungsi untuk mendeteksi jumlah kandungan oksigen yang terdapat didalam gas buang.
Jika kandungan oksigen didalam gas buang tidak sesuai, maka oksigen sensor akan memberikan inputan
ke EFI ECU untuk dilakukan penyesuaian yaitu dengan menambah atau mengurangi jumlah bahan
bakar yang di injeksikan oleh injektor
CHARCOAL CANISTER
Chacoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap bahan bakar dari tangki bahan bakar, yang
akan dimasukkan ke intake manifold berdasarkan perintah dari EFI ECU. Agar tidak mengotori udara
atau menyebabkan polusi.

KNOCK SENSOR
Berfungsi untuk mendeteksi terjadi engine knocking, kejadian ini di deteksi dengan mendeteksi
adanya getaran yang timbul akibat adanya engine knock. Jik ahal ini terjadi maka knock akan
memberikan inputan berupa signal tegangan kemudian EFI ECU akan memundurkan timing
pengapian untuk mencegah terjadi knocking.
VARIABLE RESISTOR SENSOR
Sensor ini mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada saat mesin berputar idle ( setelah
temperature kerja mesin tercapai ). Nilai CO pada saat idle diatur supaya mencapai nilai spesifikasinya
oleh puataran rotor. Tulisan R pada variable resistor berarti rich ( gemuk ), L berarti lean ( kurus )

EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION )


Control System :
Control system adalah sebuah sistem yang mengatur waktu injeksi bahan bakar ( lamanya
injeksi ) berdasarkan signal yang masuk ke ECU dari beberapa sensor. Jumlah udara yang
dihisap diketahui berdasarkan tekanan didalam intake manifold yang dideteksi oleh sensor
tekanan. Dengan cara ini lamanya injeksi dapat ditentukan.

EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION )


Control System :
Selanjutnya waktu injeksi dasar ini diimbangi oleh kondisi yang bervariasi seperti, beban, rpm
mesin, suhu air pendingin, suhu udara masuk, percepatan dan perlambatan kendaraan

FUNGSI DIAGNOSA
Sistim yang menginformasikan ke ECU EFI bila terjadi signal signal mesin yang tidak normal.
Jika terdapat ketidak normalan, fungsi diagnosa akan menyimpan kode ketidak normalan
tersebut. Dan akan menyalakan CHECK ENGINE LAMP . Hal ini untuk menginformasikan ke
pengemudi tentang adanya ketidak normalan.
Jika terminal T dan E pada DLC ( OBD ) dihubungkan, dan kunci kontak ON maka CHECK
ENGINE LAMP akan menyala berkedip memunculkan kode ketidak normalan. Tetapi bila telah
diperbaiki CHECK ENGINE LAMP akan mati, kode ketidak normalan masih tersimpan sampai
kode tersebut dihapus.

AIR INDUCTION SYSTEM


Didalam EFI System dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:
Sistim kontrol elektronik : Sensor sensor dan actuator
dan ECU
Sistim aliran udara : Air induction System
Sistim Bahan bakar : Sistim aliran bahan bakar

AIR VALVE
Fungsi :
Untuk menaikkan putaran mesin pada saat temperatur mesin masih dingin,
supaya mesin dapat hidup dengan normal dan tidak mati - mati
Jika pada mobil yang menggunakan karburator system ini dilakukan oleh sistim
Fast Idle yang akan menaikkan putaran mesin hingga 1800 ~ 2300 Rpm pada
saat katup choke bekerja

SENSOR
PRESSURE INTAKE MANIFOLD SENSOR ( PIM )
Fungsi :
Untuk mendeteksi tekanan didalam intake manifold, sensor ini menggunakan semi kondukdor yang
akan berubah nilai tahanannya jika terjadi perubahan tekanan yang disebut PIEZO RESISTANCE.
PRESSURE INTAKE MANIFOLD SENSOR ( PIM )
Manifold pressure sensor bekerja berdasarkan prinsip tekanan didalam intake manifold.
Tekanan yang sebenarnya ini sebanding dengan udara yang dialirkan ke dalam intake manifold
dalam satu siklus.
Volume udara yang masuk dapat ditentukan dengan mengukur tekanan intake manifold,
tekanan intake manifold ini disensor oleh silicon chip dan dirubah menjadi nilai resistan dan
dideteksi serta dikuatkan oleh hybrit IC

AIR FLOW METER


Fungsi :
Untuk mendeteksi volume udara yang masuk dan mengirimkan signal ke ECU.
Pada EFI type D jetronic fungsi Air Flow meter digantikan oleh Pressure sensor. Pada Air Flow
meter jenis ini terdapat gerakan mekanis pada measuring plate yang menggerakkan
potensiometer dan sering terjadi kemacetan pada poros measuring plate

AIR FLOW METER ( HOT WIRE TYPE )


Fungsi :
Untuk mendeteksi volume udara yang masuk dan mengirimkan signal ke ECU.
Pada Air Flow meter jenis Hot wire ini untuk mengkonversikan jumlah aliran udara menjadi nilai
tahanan menggunakan NTC yang dipanaskan, jika udara yang mengalir banyak maka NTC akan
menjadi dingin sehingga terjadi perubahan nilai tahanan.

A/F ADJUSTER
A/F adjuster adalah sebuah variable resistor berfungsi untuk menyetel perbandingan udara dan
bahan bakar pada saat mesin berputar stasioner sesudah pemanasan ( temperatur kerja mesin
telah tercapai )
Penyetelan kadar CO dalam gas buang disetel dengan memutar rotor ke arah R atu L
sesuai dengan keperluan

Anda mungkin juga menyukai