Anda di halaman 1dari 30

Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

BY;
RUSWID

YAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESEANTREN AL HIKMAH I


SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG
Alamat : Jl. Masjid Jami’ Benda Sirampog Brebes Tlp. 0289 432 422

2010

1
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang dengan rahmat hidayahnya kita semua
masih diberi kemampuan untuk mengkaji dan menimba ilmu-Nya.
Hanya dengan ridhoNya semua kejadian dimuka bumi ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Kami sangat bersyukur karena dengan ridhoNya pula Diktat Pembelajaran Teknik
Makanik Otomotif untuk materi Engine Tune Up Conventional dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan Diktat ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga
kepada;
1. H. Mujib Shodiq S. Selaku Kepala Sekolah SMK Al Hikmah 1 Sirampog.
2. Rekan rekan Guru SMK Al Hikmah 1 Sirampog
Dalam penyusunan Diktat ini tak lepas dari kesempurnaan, maka dari itu saya selaku penyusun
selalu mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan
Diktat ini.

Penyusun,

2
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... i


Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii

ENGINE TUNE UP CONVENTIONAL


A. PENGERTIAN........... .………….……………………..……………………...... 1
B. PEKERJAAN TUNE UP.….. …………………………………………………… 1
1. Persiapan peralatan…………………………………................................ 2
2. System Pelumasan……………..…...….………………………………….. 4
3. Systemp Pendinginan... ..………………………………………................ 6
4. System Kelistrikan………………………………………………………… 9
5. Pengecekan Baut Kepala Silinder………………………………………… 19
6. Mekanisme Katup…………………………………………………………. 20
7. System Bahan Bakar ……………………………………………………... 27
8. Emisi Gas Buang………………………………………………………….. 24
9. Diagnostic........…….……………………………………………………… 26

DAFTAR PUSTAKA

3
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

TUNE UP CONVENTIONAL

4
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

A. PENGERTIAN

Tune up merupakan perkerjaan yang dilakukan oleh seorang mekanik untuk merekondisi
mesin sehingga didapatkan tenaga maksimal. Tune up merupakan hal yang harus
dilakukan sehingga kendaraan akan tetap siap pakai dalam kodisi apapun. Hal yang perlu
dilakukan dalam pekerjaan tune up adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Peralatan
2. System Pelumasan
3. System Pendinginan
4. System Kelistrikan
5. Pengecekan Baut Kepala Silinder
6. System Mekanisme Katup
7. System Bahan Bakar
8. Diagnostic

B. PEKERJAAN TUNE UP
Dalam tune up, semua pekerjaan harus dilakukan yang meliputi : persiapan, keselamatan
kerja, pemeriksaan, pengukuran, dan penyetelan .

1. Persiapan Peralatan
Peralatan merupakan komponen-komponen yang menunjang sebuah pekerjaan
yang akan dilakukan. Peralatan tersebut meliputi :
a. Vender cover, j. Tune up tester
b. Kunci ring 7, 8, 10, 12, 14, 17, dan k. Spring scale
19. l. Mistar baja
c. Kunci shock 12, 14 m. Vaccum terster
d. Kunci T 10, 12, 14 n. Sikat baja
e. Kunci busi o. Ampelas
f. Kunci Moment p. Nampan
g. Obeng minus (-) dan plus (+) q. Majun.
h. Feller gauge
i. Multi meter

a. Vender cover  merupakan alat yang berfungsi untuk melindungi kendaraan


dari kekotoran atau kecelakan kerja saat pekerjaan sedang berlangsung.

5
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

b. Kunci ring  dalam pekerjaan tune up diperlukan kunci-kunci yang presisi


untuk membuka/melepas atau mengeraskan baut sehingga kepala baut/mur
tidak luka.

c. Kunci shock  dipergunakan untuk kepala baut yang mempunyai moment


cukup besar.

d. Kunci T  dipergunakan untuk mengendorkan/mengeraskan baut yang cukup


jauh dari jangkauan.

e. Kunci Busi  khusus dipergunakan untuk mengendorkan/mengeraskan busi.


f. Kunci momen  dipergunakan untuk mengukur kekuatan pengerasan suatu
baut pengikat.

6
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

g. Obeng  obeng yang dipakai biasanya mengandung magnet yang bertujuan


untuk menghindari baut yang dilepas jatuh.

h. Feller gauge  merupakan bilah ukur yang berfungsi untuk mengukur


clearn/celah suatu benda kerja.
i. Multi tester  alat ini untuk mengukur besar tegangan, besar arus listrik dan
besar tahanan sebuah benda kerja.

j. Tune up tester  merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur


tekanan kompresi, besar sudut dwell dan putaran mesin.

1 2

Ket :

7
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
 Timing light (1) difungsikan untuk mengetahui saat pengapian terjadi
dengan melihat tanda V pada pully saat mesin hidup.
 Tachometer (2) difungsikan untuk mengukur besar sudut dwell dan besar
putaran mesin

k. Vaccum test  merupakan alat yang berfungsi untuk memeriksa kerja


vaccum advancer pada distributor. Alat ini dipasangkan pada pipa vaccum
yang terdapat pada sisi distributor.

2. System Pelumasan

System pelumasan adalah suatu system yang berfungsi untuk melumasi


komponen-komponen mesin yang bergerak. Minyak pelumas yang digunakan
harus sesuai dengan standart SAE (Sociaty Automotive of Enginner). Minyak
pelumas yang dipakai untuk mesin bensin adalah SAE 40. Sedangkan pekerjaan
yang dilakukan pada system pelumas adalah :
a. Pemeriksaan kualitas (mutu)
b. Pemeriksaan viscositas (kekentalan)
c. Pengukuran kuantitas ( jumlah )

8
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

Minyak pelumas mempunyai sifat :


 Melumasi
 Meredam panas
 Mengendapkan kotorana
 Membentuk film

 Pemeriksaan kualitas  pemeriksaan kualitas minyak pelumas dilakukan


dengan cara visual dari warna ataupun dengan kekotoran minyak pelumas.
 Pemeriksaan viscositas  pemeriksaan viskositas adalah kekentalan
minyak pelumas.
 Pemeriksaan kuantitas  merupakan pemeriksaan jumlah minyak
pelumas pada karter. Jumlah minyak harus di garis F, jika minyak berada
di bawah F maka minyak pelumas harus ditambah.

3. System Pendinginan

System pendingin merupakan system yang berfungsi untuk menjaga suhu kerja
mesin sehingga mesin saat bekerja tidak mengalami overheating. System
pendingin yang biasa dipakai adalah system pengin udara dan system pendingin
air.
Pekerjaan system pendingin meliputi :
a. Pemeriksaan kuatitas
b. Pemeriksaan kebocoran
c. Pemeriksaan kerja tutup radiator
d. Pemeriksaan tali kipas
e. Periksaan sirkulasi air pendingin

9
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

 Pemeriksaan kuantitas  pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui


jumlah air pendingin pada radiator dan tangki cadangan.

 Pemeriksaan kebocoran  pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui


kebocoran ke dalam ataupun keluar, kebocoran yang terjadi akan
berakibat mesin overheating. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan tune up tester.

1,2 Kg/cm²

 Pemeriksaan tutup radiator  pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui


kerja pembukaan tutup radiator. Fungsi tutup radiator adalah untuk
menjaga suhu air agar tidak mendidih, dengan cara menaikan tekanan
pada radiator. Saat suhu air panas katup akan membuka dan mengalirkan
sebagian air ke reservoir dan saat mesin dalam kondisi dingin maka air
akan dikembalikan ke radiator.

10
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

 Kerja Tutup Radiator


1. Saat kondisi tekanan didalam radiator naik maka katup relieve
valve (1) akan membuka dan mengalirkan air pendingin ke
reservoir.

2. Saat kondidi tekanan didalam radiator turun maka katup vaccum


(2) akan menghisap air dalam tangki reservoir dialirkan ke
radiator.

Coustion !
Jangan membuka tutup radiator manakala mesin
dalam kondisi panas

11
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

 Pemeriksaan sirkulasi air pendingin  pemeriksaan dilakukan untuk


mengetahui sirkulasi air pendingin manakala suhu mesin telah mencapai
suhu kerja.

 Pemeriksaan tali kipas  pemeriksaan tali kipas dilakukan untuk


mengetahui tegangan tali kipas dan kondisi fisik tali kipas. Ketegangan
tali kipas yang berlebihan akan menyebabkan bearing water pump atau
bearing alternator cepat rusak.

10 – 11mm

4. System Kelistrikan

System kelistrikan yang dimaksud dalam pekerjaan tune up ini adalah system
pengapian. Dimana system pengapian ini berfungsi untuk menyediakan nyala api
untuk mengawali suatu proses pembakaran dalam ruang baker.

12
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

Pekerjaan yang harus dilakukan dalam system pengapian adalah :


a. Pemeriksaan dan pengukuran Baterai
b. Pemeriksaan dan pengukuran Busi
c. Pengukuran tahanan Koil
d. Pemeriksaan dan penyetelan Platina
e. Penyetelan Saat Pengapian
f. Pengukuran Sudut Dwell
g. Pemeriksaan Kerja Vaccum Advancer
h. Pemeriksaan Kerja Sentrifugal Advancer

 Pemeriksaan dan Pengukuran Baterai  Baterai merupakan sumber


tegangan yang digunakan pada system pengapian konvensional, baterai
yang digunakan mempuyai kapasitas tegangan 12 volt. Baterai terdiri dari
sel positif (Pbo) dan sel negative (Pb), cairan yang digunakan didalam
batarai adalah asam sulfat (H2SO4) yang mempunyai berat jenis 1,25-1,27
pada suhu 20°.

Pada baterai pekerjaan yang dilakukan adalah ;


 Pengukuran berat jenis elektrolit  Besarnya berat jenis elektrolit atau
H2SO4 yang terdapat pada baterai dapat digunakan untuk mengetahui
kandungan listrik baterai, semakin lama baterai digunakan akan semakin
besar kandungan airnya hal ini menunjukan bahwa baterai mulai
kekuarang arus listrik.

13
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

Kondisi Elektrolit :
Berat jenis pada suhu
Diagnosa Koreksi
200C
Tambahkan air suling hingga
Lebih dari 1.30 Terlalu tinggi
berat jenis 1,25-1,27
1.25 – 1.27 Baik
1.10 – 1.21 Kurang Strum accu
Setelah menyetrum accu ukur
Dibawah 1.10 Rendah
berat jenis

 Pengukuran tegangan baterai  Baterai mempunyai sell-sell tiap sel


mempunyai nilai 2 volt. Pengukuran tegangan dilakukan dengan
menggunakan voltmeter.

 Pemeriksaan jumlah elektrolit  Pemeriksaan jumlah elektrolit dilakukan


agar jumlahnya tetap pada batas yang dianjurkan. Jumlah elektrolit berada
antara garis upper dan lower

14
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

 Pemeriksaan Body baterai  Pemeriksaan body dilakukan untuk


mengetahui keretakan dan kebocoran baterai.
 Pemeriksaan pole baterai  Pemeriksaan ini dilakukan untuk
memperkecil tahanan akibat dari adanya kerak pada pul baterai.
 Membersihkan tutup baterai  Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk
menghidari lubang ventilasi pada tutup tersumbat. Fungsi lain dari tutup
ini adalah untuk memisahkan antara gas hydariogen dengan asam sulfat.

 Pemeriksaan dan Pengukuran Busi  Busi merupakan salah satu bagian dari
system pengapian yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada awal
proses pembakaran campuran bahan baker dan udara. Baik buruknya kondisi
busi akan mempengaruhi sempurna dan tidaknya suatu proses pembakaran.

0,80
mm

 Pengukuran Tahanan Koil  Koil merupakan komponen system pengapian


yang berfungsi untuk menaikan tegangan dari 12 volt menjadi + 20.000 volt.
Pengukuran ini dilakukan utuk mengetahui besarnya nilai tahanan primer dan
sekunder pada koil, dimana tahanan diluar spec menunjukan penurunan
kualitas tegangan yang dihasilkan.

15
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

Catatan :
 Nilai Tahanan Primer adalah 1,3 Ω -1,6 Ω (External Resistor) dan 1,5 Ω – 1,9 Ω.
 Tahanan Sekunder adalah : 10,7 KΩ – 14,5 KΩ (external Resistor) 13,7KΩ – 18,5
KΩ (Internal Resistor)
 Tahanan Ballast Adalah : 1,1 Ω – 1,3 Ω (external Resistor), 0,9 Ω – 1,2 Ω
(Internal Resistor)

 Pengukuran Kabel Tegangan Tinggi  Kabel tegangan tinggi


berfungsi untuk menghantarkan tegangan tinggi yang dihasilkan koil.

Nilai Tahanan kabel Busi/Tegangan Tinggi adalah < 25 KΩ

 Pemeriksaan dan penyetelan Platina  Platina adalah satu komponen system


pengapian konvensional yang befungsi untuk memutus dan menghubungkan
arus listrik ke masa. Platina duduk pada breaker plate yang ditempatkan pada
distributor. Besar celah platina diperlukan untuk mendapatkan sudut dwell
yang tepat.

16
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

Langkah Penyetelan;
1. Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan feller
gauge pada diantara rubbing blok atau pada kontak point.
2. Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller gauge.
3. Keraskan baut pengikat platina.

 Penyetelan Saat Pengapian  Saat pengapian adalah saat dimana tegangan


induksi dialirkan ke busi. Saat pengapian merupakan awal proses pembakaran
yang hasil akhirnya akan mendapatkan tekanan pembakaran maksimal.
Kisaran Saat
Pengapian
Selang Vaccum
Terlepas :
5º - 8º Sebelum
TMA

17
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

Jika saat pengapian terjadi tidak tepat maka tenaga maksimal tidak akan
terbentuk. Pengapian yang di berikan akan berubah –ubah sesuai dengan
putaran mesin , artinya manakala putaran mesin bertambah maka pengapian
terjadi harus lebih cepat dan sebaliknya jika putaran mesin turun maka
pengapian akan terjadi lebih mundur. Saat pengapian untuk konvensional
juga bisa diatur manakala penggunaan bahan baker mempunyai nilai oktan
yang lebih tinggi.

Oktan selector diputar ke arah “R” manakala bahan baker yang digunakan
mempunyai nilai oktan rendah.
Oktan selector diputar ke arah “A” manakala penggunaan yang digunakan
mempunyai nilai oktan tinggi

 Pengukuran Sudut Dwell  Sudut dwell merupakan celah yang dibentuk


platina dari mulai menutup sampai mulai membuka atau dengan kata lain
yang dimaksud sudut dwell adalah lamanya platina menutup.
Besar kecilnya platina akan mempengaruhi besar kecilnya arus yang
dimanfaatkan koil untuk membentuk kemagnetan yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap besar kecilnya tegangan induksi mutual yang
dihasilkan.

18
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
 Besar kecilnya sudut dwell akan berbanding terbalik dengan
besarnya celah platina, artinya semakin besar sudut dwell akan
semakin kecil celah platinanya.
 Besarnya sudut dwell dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

º = 360 º x 60% n = Jumlah Silinder


n

 Pemeriksaan Vaccum Advancer  Vaccum Advancer adalah komponen


system pengapian yang berfungsi untuk memajukan saat pengapian
berdasarkan besarnya kevakuman yang terjadi di dalam mesin. Pengajuan
yang dimaksud adalah dengan cara memanjukan platina melawan arah putaran
nok distributor untuk lebih cepat membuka sehingga bunga api akan cepat
timbul. Pengajuan akan terjadi saat mesin pada kondisi beban berat.

19
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

 Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat vaccum tester atau


dpat juga dihisap. Saat ditest maka breaker plate harus bergerak
beberapa derajat.

 Sebelum Terjadi Penga


juan Pengapian.

 Setelah Terjadi Penga


juan Pengapian.

20
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
 Pemeriksaan Sentrifugal Advancer  Merupakan salah satu komponen
system pengapian yang berfungsi untuk memajukan saat pengapian
berdasarkan gaya sentrifugal hal ini akan terjadi sesuai kecepatan kendaraan.

Pengajuan pengapian dilakukan dengan menggerakan nok(cam) distributor


lebih cepat beberapa derajat dari putaran poros distributor, atau dengan kata
lain gerakan cam akan mempercepat rubbing blok untuk bergerak membuka
platina sehingga gerakan tersebut akan diikuti oleh munculnya tegangan
induksi.

5. Pengecekan Baut Kepala Silinder

21
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
Pengecekan baut kepala silinder dilakukan untuk memeriksa kerataan momen
pengerasan baut pengikat kepala silinder, hal ini perlu dilakukan karena jika
momen pengersan baut tidak sama maka akan berakibat melengkungnya kepala
silinder saat mesin panas yang diikuti oleh kebocoran system pendingin dan
system pelumas,

 Pengecekan dan pengerasan baut kepala silider dilakukan dengan urutan


sebagai berikut :

7 5 1 3 10

9 4 2 6 8

6. System Mekanisme Katup

22
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
Mekanis katup adalah suatu system yang berfungsi untuk mengatur pembukaan
dan penutupan saluran masuk atau buang. Penyetelan katup meliputi penyetelan
katup masuk (in) 0,20mm dan katup buang (ex). Dimana tujuan penyetelan katup
adalah untuk mengatasi pemuaian artinya bahwa katup bekerja berhubungan
dengan pana, maka batang katup akan cenderung memuai memanjang. Jika celah
katup tidak diberikan maka saat terjadi pemuaian akan terjadi kebocoran tekanan
kompresi yang berakibat pada lemahnya tenaga mesin yang dihasilkan.

Terdapat beberapa model mekanisme katup yang tidak dibutuhkan penyetelan


berkala saat perawatan berkala (Tune Up). Jenis katup tersebut adalah katup
hydarioulik untuk model mesin-mesin berteknologi tinggi. Katup-katup tersebut
hanya dicek celahnya dan jika sudah tidak standar maka disetel dengan cara
mengganti shim.

 Langkah Penyetelan Katup :


 Posisikan mesin pada top kompresi 1 dengan cara memutar pully dan
menempatkan tanda V pully pada posisi 0º. Penentuan Kompresi pada
23
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
sebuah silinder dilakukan dengan cara melihat kondisi kedua katup (in & ex) pada silinder
tersebut tidak dalam keadaan bekerja (katup tidak tertekan oleh rocker arm)

 Setel katup dengan cara mengendorkan mur pengikat dan dan


mengatur besarnya celah melalui baut penyetel.

Katup yang disetel pada Top Kompresi 1

Ket :
V = katup dapat disetel
X = katup tidak dapat disetel

 Putar poros engkol 360º searah putaran jarum jam dan Lakukan
dengan cara yang sama seperti pada langkah sebelumnya.
Katup yang disetel pada Top Kompresi 4

Sil 1 2 3 4
24
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
In x x v v
Ex x v x v

7. System Bahan Bakar

System bahan baker adalah system yang berfungsi untuk menyuplay bahan baker
sesuai dengan kebutuhan mesin. Jumlah bahan baker yang diberikan akan
berpengaruh terhadap baik tidaknya suatu proses pembakaran yang pada akhirnya
akan mempengaruhi tenaga maksimal yang dihasilkan.

Perkerjaan yang dilakukan dalam system bahan baker adalah :


a. Membersihkan filter udara

b. Membersihkan filter bahan baker

 Filter bahan baker berfungsi untuk menyaring bahan baker dari


kotoran. Arah penyemprotan dengan udara tekan dilakukan dari arah
keluar bahan baker dari filter.

25
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet

c. Penyetelan campuran bahan baker dan udara


 Penyetelan bahan baker dilakukan guna mendapatkan hasil
percampuran yang sempurna sehingga dihasilkan tenaga maksimal dan
hasil pembakaran yang ramah lingkungan.

d. Penyetelan putaran idle


 Penyetelan putaran idle adalah penyetelan putaran mesin sesuai
dengan manual book suatu kendaraan missal untuk mesin seri 5 K 750 +
50 rpm. Putaran idle ada lah kerja mesin dengan penggunaan bahan
baker paling ekonomis.

8. Emisi Gas Buang

26
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
Gas buang adalah hasil proses pembakaran campuran udara dan bahan baker yang
terjadi di dalam ruang baker pada sebuah kendaraaan. Unsur-unsur kimia yang
terdapat dalam gas buang adalah :
 CO (Carbon Dioxsida)
 CO2 (Carbon Monooxsida)
 O2 (Oxigen)
 NOx (Natrium Oxsida)
 HC (Hydario Carbon)
 Lamda (λ )

 CO (Carbon Monooxsida)
CO merupakan gas yang sangat beracun, bentuk dalam ruang bakar manakala
terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Besarnya CO menunjukkan
bagaimana bahan baker & udara dicampur & dibakar yang diukur dalam %
volume. Terkait dengan system pembakaran terdapat perbedaan antara mesin
dengan system injeksi bensin dengan mesin system bahan baker
konvensional :
a.Efisiensi pembakaran mesin injeksi: 0,2-1,5% toleransi 0,5%
b. Efisiensi pembakaran mesin kaburator: 1-3,5% tol ; 1-2%
Jika ternyata angka CO diluar nilai ideal artinya perlu diadakan pemeriksaan
sbb: cek karburator, filter udara, choke karburator, intake manipol hingga
sampai kebocoran kompresi .

 CO2 (Carbon Dioxsida)


CO2 menunjukkan hasil pembakaran didalam mesin, dimana besarnya nilai
CO2 idealnya 12%. Apabila nilai CO2 yang terukur pada sebuah kendaraan
kurang dari 12% maka mesin harus dicek kembali.

 Gas O2 (Oxigen)
Oksigen yang terlalu banyak dari sisa gas buang menandakan proses
pembakaran dimesin tidak efisien. Nilainya tidak boleh > 2%.
Catatan

27
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
• Jika terjadi pembakaran/penyalaan, CO2 akan dihasilkan & O2
dipakai.

 NOx (Natrium Oxsida)

Nitrogen Oksid tjd karena reaksi molekul nitrogen dengan oksigen pada
temperatur tinggi (1800oC), NOx terbentuk selama berlangsungnya
pembakaran yang sempurna.
Faktor yang mempunyai efek thd timbulnya NOx slm proses pembakaran :
temperatur maksimal diruang baker&perbandingan udara&bensin.
Jalan terbaik mengurangi NOx : mencegah temperatur diruang baker
mencapai 1800oC / memperpendek waktu dalam mencapai temperature tinggi
yaitu dengan menurunkan konsentrasi oksigen.
Konsentrasi NOx paling besar pada perbandingan udara&bensin 16:1

 HC (Hydario Carbon)
HC merupakan gas beracun yang terdapat dalam gas buang sebagai akibat dari
proses pembakaran yang tidak sempurna. Besarnya HC diukur dalam satuan
ppm (part per million), dimana nilai ideal HC pada kendaraan tidak boleh
lebih dari 400 ppm. Nilai HC yang tidak sesuai dengan standart disebabkan
oleh :
 Kesalahan pada system pengapian
 Pembakaran yang tidak sempurna
 Tekanan kompresi yang terlalu rendah.

 Lamda (λ )
λ (lambda) merupakan Simbol perbandingan campuran udara & bensin yang
masuk ke dalam ruang baker.
Hal-hal yang membengaruhi besar kecinya lamda adalah :

 λ = Jumlah udara masuk


Jumlah syarat udara menurut teori
 λ = 1 Jumlah udara masuk ke dalam silinder mesin = jumlaah syarat
udara dalam teori

28
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
 λ < 1 Jumlah udara yang masuk < dari jmlh syarat udara dalam teori,
pada situasi ini mesin kekurangan udara campuran gemuk,dalam
bts tertentu dpt meningkatkn daya mesin
 λ > 1 Jumlah udara yang masuk > dari syarat udara scr teoritis saat ini
mesin kelebihan udara, campuran kurus & daya kurang.
 λ > 1,2 dalam situasi seperti ini campuran bensin & udara sangat kurus
sehingga pembakaran berkemungkinan tidak dapat terjadi pada
tempat yang lebih luas.

9. DIANOGSTIC

Dianostic adalah sustu langkah untuk menentukan letak permasalahan dengan


cara menganalisa permasalahan yang dilakukan secara deduktif ataupun induktif.
Deduktif adalah menganalisa permasalahan dilakukan dari yang umum ke yang
khusus artinya dari hasil akhir ke sumber berdasarkan rangkaian. Sedangkan
Induktif adalah menganalisa permasalahan dari yang khusus ke yang umum
artinya dari sumber ke hasil akhir sebuah system pada sebuah rangkain..



DAFTAR PUSTAKA

29
Diktat Tune Up Conventional…By Wiewiet
Manual Book, Toyota Astra Motor
Materi Presentasi Emisi Gas Buang BPDIKJUR/BLPT Semarang
Manual Book, Astra Internasional Daihatsu
Manual Book, Hino Manufacturing Indonesia
Modul Diklat, VEDC/PPPGT Malang

30

Anda mungkin juga menyukai