Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PEMBUATAN “CORN DOG”

Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani menjadi Makanan Internasional
Kelas XI MIPA 6

Anggota :
Anisa Azzahra (06)
Intan Nabila Ross (13)
Jenny Nusakher Basaier (15)
Marsha Navissa (19)
Naila Zadin Hayatusyadiah (28)
Nisrina Dwi Rahayu (30)

SMA NEGERI 2 KUNINGAN


TAHUN PELAJARAN 2021\2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat sehat yang telah
memberi petunjuk dan ridho-nya sehingga penyusunan proposal dapat di selesaikan dengan baik,
dan  dan shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Dalam menulis proposal ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala,
sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada guru sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang
telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan proposal ini terdapat hal
– hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima
masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
proposal ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna.

Kuningan, Oktober 2022

Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama hidupnya, manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yaitu :
sandang, pangan, dan papan. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan,
manusia mengerahkan kemampuannya untuk memanfaatkan bahan makanan nabati dan hewani
dari lingkungan sekitarnya menjadi berbagai jenis masakan dengan cita rasa tinggi. Tuhan telah
menciptakan manusia dari berbagai bangsa sehingga muncullah berbagai jenis masakan. Pada
awalnya berbagai jenis masakan tersebut hanya bisa dinikmati di negara asalnya. Namun, berkat
kemajuan teknologi, manusia tidak lagi hanya beraktivitas di satu tempat. Seringkali mereka
harus melakukan aktivitas di luar daerah asalnya sehingga timbullah interaksi antar daerah
bahkan antar negara.
Demikian juga dengan masakan khas dari suatu negara. Para pelaku perjalanan
seringkali membawa masakan asal daerahnya ke tempatnya yang baru. Sehingga saat ini kita bisa
menikmati berbagai jenis masakan yang berasal dari negara lain di lingkungan sekitar kita.
Makanan khas internasional adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu negara. Makanan
yang dibuat biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya.
Banyak jenis makanan internasional yang dapat kita jadikan peluang usaha. Indonesia kaya
akan berbagai jenis bahan pangan, baik nabati maupun hewani. Oleh karena itu kami sebagai
penulis akan membuat suatu perencanaan pembuatan makanan “Corndog Mozza”
1.2 Visi dan Misi
- Visi :
Menjadikan usaha kecil menjadi maju dan berkembang yang mengutamakan kualitas rasa dan
penampilan produk sehingga dapat memuaskan pelanggan.

- Misi :
1. Membuat moza corndog yang memiliki yang memiliki rasa berkualitas .
2. Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi kepuasan
pelanggan.
3. Menarik minat konsumen untuk menikmati moza corndog.

1.3 Tujuan
1. Memperolah keuntungan dalam usaha karena bisa dijalankan dengan modal kecil
2. Menyediakan corn dog yang inovatif dan rasa yang enak
3. Menjual makanan yang bisa menyasar ke semua kalangan
4. Memperkenalkan pengolahan makanan internsional
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Profil Usaha Lotek
Corndog merupakan salah satu camilan dari Korea Selatan yang viral dan hits di Indonesia.
Memiliki rasa gurih yang nikmat, corndog ini bisa terbuat dari sosis dan keju, yang dilapisi
dengan tepung. Makanan turunan dari negeri Ginseng ini mulai digemari banyak orang termasuk
anak-anak muda. Merekalah yang hobi dan menggemari budaya Korea termasuk makanan dari
Negeri Ginseng. Budaya Korea sudah merebak ke negara-negara lain termasuk Indonesia.
Ternyata drama Korea atau sering disebut drakor telah mengenalkan kuliner negeri tersebut
seperti corndog yang mirip hot dog dari Amerika. Kuliner corndog populer sejak tahun 2016 di
Indonesia. Hingga akhirnya kuliner ini diinovasikan dan dikolaborasikan dengan bahan lain.
Corn dog seperti ini sangat menjanjikan untuk dijadikan bisnis rumahan sampai dengan bisnis
restauran.
2.2 Strategi Pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam
melakukan strategi pasar antara lain :
2.2.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai,
produk yang harus kami buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari
masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga
orang dewasa.
2.2.2 Targeting
Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah
penulis sendiri yaitu kepada teman-teman satu kelas maupun beda kelas.
2.2.3 Positioning
Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara
menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis
tambahkan untuk isian corndog adalah pisang dan sosis.
2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha

2.3.1 Kekuatan ( Strength )


Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena
produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa
menggunakan sayuran yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.
2.3.2 Kelemahan ( Weakness )
1. Produk tidak tahan lama.
2. Produk mudah di tiru.
3. Harga bahan baku tidak stabil.
2.3.3 Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha lotek ini berbeda
dengan yang biasa, lotek ini produk hasil modivikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk
baaru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan tradisional lainnya, lotek di
jaman sekarang sudah  jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis mempunyai peluang
yang cukup baik, dalam pemasaran.
2.3.4 Ancaman ( Treath )
Ancaman yang dapat timbul dari usaha lotek ini antara lain :
1. Pesaing tidak sehat.
2. Bahan baku yang tida stabil.
3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan
produk penulis
2.4 Pengemasan
Produk dikemas di kotak kemasan.
BAB 3

MANAJEMEN PRODUKSI

Anda mungkin juga menyukai