(A) Persamaan reaksi setara untuk I3- menjadi I2 dalam suasana asam adalah sebagai
berikut:
2 I3- + 6 H+ → 3 I2 + 2 H2O
(B) Persamaan reaksi setara untuk I2 + S2O32- menjadi I- + S4O62- dalam suasana
asam adalah sebagai berikut:
I2 + S2O32- → 2 I- + S4O62-
(C) Untuk menghitung massa KIO3 yang terkandung dalam tablet, kita akan
menggunakan data yang diberikan tentang titrasi. Kami tahu bahwa 22.61 mL larutan
Na2S2O3 0.050 M diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi. Ini berarti jumlah mol
Na2S2O3 yang digunakan adalah:
Dalam reaksi titrasi, setiap mol Na2S2O3 akan mengurangi satu mol I2 menjadi dua
mol I-. Jadi, jumlah mol I2 yang awalnya ada dalam larutan KIO3 adalah setengah
dari jumlah mol Na2S2O3 yang digunakan:
Sekarang kita dapat menghitung massa KIO3 yang terkandung dalam tablet
menggunakan stoikiometri dari reaksi (A):
Maka,
Massa molar KIO3 = 39.10 g/mol (K) + 126.90 g/mol (I) + 48.00 g/mol (O) = 213.00
g/mol
Jadi, massa KIO3 yang terkandung dalam tablet adalah sekitar 0.0401 gram.
(B) Konsentrasi awal ion SO dan S₂O dalam larutan dapat dihitung dengan
menganggap bahwa semua ion SO bereaksi dengan ion CrO₄²⁻ dalam suasana basa.
Kami akan menggunakan stoikiometri reaksi di atas.
Molaritas larutan CrO₄²⁻ = 0.05 M Volume larutan CrO₄²⁻ yang digunakan = 80.00 mL
= 0.0800 L Molaritas larutan BaSO₄ = 0.20 M Berat kering endapan BaSO₄ = 0.9336 g
Kita tahu bahwa setiap mol BaSO₄ yang terbentuk berasal dari 1 mol ion SO₄²⁻ dalam
reaksi pertama di atas. Oleh karena itu, kita perlu menghitung jumlah mol BaSO₄
yang terbentuk dan kemudian menghitung jumlah mol ion SO₄²⁻ dalam larutan asal.
Jadi, konsentrasi ion SO₂⁻ dalam larutan asal adalah 0.016 M. Konsentrasi ion S₂O
dalam larutan asal adalah sama karena semuanya bereaksi menjadi ion SO dalam
reaksi pertama.