Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Latihan Soal Kimia ST Pertemuan 5

1. Kelarutan senyawa Y dalam air pada suhu 25 °C dan tekanan 1 atm ialah 45 g/L. Endapan
akan teramati jika ke dalam 4 L air dengan suhu 25 °C dimasukkan …. senyawa Y.
A. 120 g C. 140 g E. 200 g
B. 130 g D. 180 g
Jawaban : kelarutan 45 g/L. Artinya dalam 1 L air mampu melarutkan maksimum zat Y
sebanyak 45 g
Jika volume airnya 4 L, maka zat yang mampu dilarutkan = 4 x 45 = 180 g (larutan jenuh)
Endapan akan terbentuk apabila larutannya lewat jenuh, artinya zat Y yang
dimasukkan di atas kapasitas maksimum (180 g), sehingga jawabannya adalah 200 g

2. Suatu larutan sukrosa dalam air dibuat dengan fraksi mol sukrosa 0.1. Molalitas larutan
sukrosa tersebut ialah .... (Mr sukrosa = 342 g/mol)
A. 6.2 C. 12.4 E. 15.4
B. 6.4 D. 12.6
Dik: fraksi mol sukrosa = 0.1
Mr sukrosa = 342 g/mol
Mr air = 18 g/mol
Dit: m = ....?
Jawaban: Fraksi mol = mol zat terlarut (sukrosa) / mol larutan
Karena mol sama sekali tidak diketahui, maka dapat dilakukan permisalan
Misal mol larutan= 10, sehingga
Mol zat terlarut = fraksi mol x mol larutan
= 0.1 x 10 = 1 mol
Massa zat terlarut = mol zat terlarut x Mr zat terlarut
= 1 mol x 342 g/mol = 342 g
Mol pelarut = mol larutan – mol zat terlarut
= 10 – 1 = 9 mol
Massa pelarut (air) = mol pelarut x Mr pelarut
= 9 mol x 18 g/mol = 162 g = 0.162 kg
molalitas = mol zat terlarut / massa pelarut (kg)
= 1 / 0.162 = 6.17 m

3. Larutan etanol 6.58 M (CH3CH2OH) dengan d = 0.927 g/mL memiliki molalitas


sebanyak...
A. 0.001 m D. 0.1 m
B. 10.54 m E. 7.10 m
C. 0.0892 m
Dik: M etanol = 6.58 M
d= 0.927 g/mL
Mr etanol = (12x2) + (1x6) + (16x1) = 46 g/mol
Dit: m= ....?
Jawaban: molalitas = mol zat terlarut (etanol) / massa pelarut (kg)
Makna M=mol zat terlarut / volume larutan (L)
Karena keduanya tidak diketahui, maka dilakukan permisalan
Misal volume larutan 1 L, sehingga dari nilai molaritas diketahui mol zat terlarut adalah
6.58 mol
Massa zat terlarut = mol x Mr
= 6.58 mol x 46 g/mol = 302.68 g
Makna densitas: massa larutan (g) / volume larutan (mL)
Dari permisalan tadi diketahui volume larutan = 1 L = 1000 mL
Sehingga dari persamaan densitas, massa larutan = densitas x volume larutan
= 0.927 x 1000 = 927 g
Massa pelarut = massa larutan – massa zat terlarut
= 927 – 302.68 = 624.32 g = 0.624 kg
Molalitas = mol zat terlarut (etanol) / massa pelarut (kg)
= 6.58 / 0.624 kg = 10.54 m

4. Sebanyak 1.6 gram padatan NaOH dilarutkan dalam 500 gram air. Jika diketahui nilai Kb
air = 0.52 oC/m, maka titik didih larutan tersebut ialah ….
A. 100.042 D. 100.830
B. 100.420 E. 100.940
C. 100.083
Dik: massa NaOH = 1.6 g
Massa air = 500 g
Kb air = 0.52 oC/m
Mr NaOH = 23+16+1= 40 g/mol
Dit: Tb = ....?
Jawaban: ∆Tb = Kb x m x i
Molalitas = mol zat terlarut (NaOH) / massa pelarut (kg)
= (massa NaOH/Mr NaOH) x (1000/massa air (g))
= (1.6 / 40) x (1000 / 500) = 0.08 m
NaOH → 1Na+ + 1OH–
Faktor vant Hoff (i) = jumlah ion setelah penguraian/mula2
= 2/1 = 2
∆Tb = Kb x m x i
= 0.52 x 0.08 x 2 = 0.0832 oC
Tb = Tb⁰ + ∆Tb
= 100 oC + 0.0832 oC = 100.0832 oC

5. Pada suhu 30 °C tekanan uap air murni ialah 31.8 mmHg. Tekanan uap larutan urea
(CO(NH2)2) jika fraksi mol urea 0.4 ialah ....
A. 9.54 C. 19.08 E. 44.52
B. 12.72 D. 36.01
Dik : P⁰1 = 31.8 mmHg
X2 = 0.4
Dit : P1 = ....?
Jawaban : P1 = X1 x P⁰1
X1 = 1 – 0.4 = 0.6
P1 = 0.6 x 31.8 = 19.08 mmHg

6. Sebanyak 0.61 g polimer dilarutkan dalam 25 mL aseton dan memberikan tekanan osmotik
sebesar 0.76 mmHg pada suhu 25 oC. Bobot molekul polimer tersebut ialah....
a. 3x105 g/mol c. 3x106 g/mol e. 7x105 g/mol
5 6
b. 6x10 g/mol c. 6x10 g/mol
Dik : massa zat terlarut = 0.61 g
Volume larutan = 25 mL= 0.025 L
π = 0.76 mmHg = 0.76/760 atm = 0.001 atm
T = 25 oC = 298 K
Dit : Mr polimer = ....?
Jawaban : π = M x R x T
0.001= M x 0.082 x 298
M = 4.09 x 10–5 M
M = mol / volume (L)
Mol = 4.09 x 10–5 M x 0.025 L = 0.1022 x 10–5
Mr = massa x mol
= 0.61 / 0.1022 x 10–5 = 598039 g/mol = 6.105 g/mol

7. Larutan 0.1 molal berikut yang memiliki titik didih paling tinggi ialah ….
A. KBr C. Na3PO4 E. Ca(OH)2
B. FeCl3 D. Al2(SO4)3
Titik didih larutan (Tb) = T⁰b + ∆Tb
Artinya titik didih larutan berbanding lurus dengan ∆Tb
∆Tb = Kb x m x i
Karena pelarutnya sama untuk semua zat terlarut, maka Kb dianggap tetap, selain itu
berdasarkan soal diketahui molalitas semua zat terlarut sama, yaitu 0.1 m, sehingga ∆Tb
hanya dipengaruhi oleh i (faktor Vant Hoff). Dari persamaan, diketahui semakin besar i,
maka ∆Tb juga semakin besar
KBr → 1K+ + 1Br– i=2
FeCl3 → 1Fe + 3Cl
3+ –
i=4
Na3PO4 → 3Na+ + 1PO43– i=4
Al2(SO4)3 → 2Al + 3SO4
3+ 2–
i=5
Ca(OH)2 → 1Ca2+ + 2OH– i=3
Dari penguraian tersebut, diketahui Al2(SO4)3 memiliki nilai i paling besar, sehingga Tb
nya juga paling tinggi

8. Pasangan senyawa yang dapat saling bercampur dengan baik adalah .... (C)
(1) Air dan bensin
(2) KCl dan Metanol
(3) Air dan n-heksana
(4) Etanol dan air
Jawaban :
Prinsip kelarutan: like dissolve like (nonpolar akan larut dalam nonpolar, polar larut dalam
polar, senyawa ionik larut dalam polar)
(1) Air adalah molekul polar, bensin molekul nonpolar, keduanya tidak bisa bercampur
(2) KCl adalah senyawa ionik, metanol adalah molekul polar, senyawa ionik dapat larut
dalam senyawa polar
(3) Air adalah molekul polar, n-heksana molekul nonpolar, keduanya tidak bisa bercampur
(4) etanol adalah molekul polar, air molekul polar, keduanya bisa bercampur

9. Senyawa elektrolit kuat adalah... (B)


(1) HCl
(2) CH3OH
(3) NaOH
(4) C6H12O6
Jawaban : Elektrolit kuat adalah senyawa yang jika dilarutkan dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat adalah yang dapat mengion atau
mengalami disosiasi secara sempurna, yaitu:
1. Senyawa ionik
2. Asam atau basa kuat
3. Garam dari asam dan basa kuat
Dari pilihan jawaban di atas, HCl adalah asam kuat dan NaOH adalah basa kuat, sehingga
keduanya merupakan elektrolit kuat. Sedangkan CH3OH adalah eletrolit lemah, C6H12O6
adalah nonelektrolit

10. Sel darah merah akan mengerut ketika diletakkan dalam larutan hipotonik (salah)
SEBAB
Pada larutan hipotonik, jumlah air yang masuk lebih banyak dari yang keluar sel. (benar)
Jawaban : (D)

Larutan hipotonik adalah larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Osmosis adalah
aliran pelarut dari larutan encer ke pekat. Karena sel darah merah ada dalam larutan
hipotonik yang konsentrasinya lebih encer dibanding sel darah merah, maka pelarut (air)
akan mengalir dari larutan ke sel darah merah, sehingga membuat sel darah merah
menjadi membengkak

Anda mungkin juga menyukai