Anda di halaman 1dari 8

 Berikut ini beberapa contoh soal beserta jawaban tentang sifat

kolligatif larutan elektrolit:

Soal 1: Apa yang dimaksud dengan sifat kolligatif larutan? Berikan contoh dari
salah satu sifat kolligatif larutan elektrolit.

Jawaban: Sifat kolligatif larutan adalah sifat-sifat yang tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam pelarut, bukan jenis zat terlarutnya. Contoh dari sifat
kolligatif larutan elektrolit adalah penurunan titik beku.

Soal 2: Mengapa larutan elektrolit bisa memiliki dampak kolligatif yang lebih
besar daripada larutan non-elektrolit?

Jawaban: Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang dapat terdisosiasi


menjadi ion-ion yang lebih banyak ketika larut dalam pelarut. Hal ini
mengakibatkan jumlah partikel larutan yang efektif menjadi lebih banyak, yang
pada gilirannya dapat memperbesar efek sifat kolligatif seperti penurunan titik
beku atau kenaikan tekanan osmotik.

Soal 3: Mengapa tekanan osmotik larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan
non-elektrolit dengan konsentrasi yang sama?

Jawaban: Larutan elektrolit menghasilkan lebih banyak partikel terlarut dalam


pelarut dibandingkan larutan non-elektrolit dengan konsentrasi yang sama. Karena
tekanan osmotik bergantung pada jumlah partikel terlarut, larutan elektrolit akan
memiliki tekanan osmotik yang lebih tinggi karena jumlah partikel terlarutnya
lebih banyak.

Soal 4: Sebuah larutan mengandung 0,1 mol natrium klorida (NaCl) dalam 1 liter
air. Berapakah kenaikan titik didih larutan ini? (Konstanta ebullioskopik air =
0,512 °C kg/mol)

Jawab:
−¿=1+ 1=2¿
Dik : i (faktor disosiasi) NaCl= Na+¿+Cl ¿

Keb (konstanta ebllioskopik) = 0,512 ° C kg /mol

m = 0,1 mol/kg

Dit : kenaikan titik didih larutan=...?

Peny:

Kenaikan titik didih larutan dapat dihitung menggunakan rumus:

ΔTb = i × Keb × m

Sehingga, ΔTb = 2 × 0,512 °C kg/mol × 0,1 mol/kg = 0,1024 °C

Kenaikan titik didih larutan adalah 0,1024 °C.

Soal 5: Mengapa larutan elektrolit dapat menghasilkan penurunan titik beku yang
lebih besar daripada larutan non-elektrolit dengan konsentrasi yang sama?

Jawaban: Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang dapat terdisosiasi


menjadi ion-ion ketika larut dalam pelarut. Penurunan titik beku tergantung pada
jumlah partikel terlarut. Karena larutan elektrolit menghasilkan lebih banyak ion
dibandingkan larutan non-elektrolit dengan konsentrasi yang sama, efek
penurunan titik beku pada larutan elektrolit akan lebih besar.

Soal 6: Sebuah larutan mengandung 0,2 mol natrium klorida (NaCl) dalam 500
gram air. Hitunglah penurunan titik beku larutan ini. (Konstanta kriometrik air =
1,86 °C kg/mol)

Jawab:
Dik : i (faktor disosiasi) NaCl =2

Kf (konstanta kriomerik air) =1,86° C kg /mol

0 , 2 mol 0 , 2 kg
jumlah mol zat terlarut = =0 , 4 mol /kg
m pelarut ¿
massa pelarut dalam kg (
= 500 g
1000
kg
0 , 5 kg
)
Dit : penurunan titik beku larutan =...?

Peny:

Penurunan titik beku larutan dapat dihitung menggunakan rumus:

ΔTf = i × Kf × m

Sehingga, ΔTf = 2 × 1,86 °C kg/mol × 0,4 mol/kg = 1,488 °C

Penurunan titik beku larutan ini adalah 1,488 °C.

Soal 7: Berapa tekanan osmotik yang dihasilkan oleh larutan 0,5 mol natrium
sulfat (Na2SO4) dalam 1 liter air pada 25°C? (R = 0,0821 L atm / K mol)

Jawab:

2−¿=2+ 1=3 ¿

Dik : i (faktor disosiasi) N a2 S O4=2 N a+¿+ S O 4 ¿

M (molalitas) larutan =
jumlah mol zat terlarut 0 ,5 mol /kg
= =0 ,5 mol /kg
massa pelarut dalam kg 1 kg

R (konstanta gas) = 0,0821 L atm / K mol

T (K) =25° C+273=298 K

Dit: π=...?
Peny :

Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus:

π=i×M×R×T

Sehingga, π = 3 × 0,5 mol/kg × 0,0821 L atm / K mol × 298 K = 37,63 atm

Tekanan osmotik larutan ini adalah 37,63 atm.

 Berikut ini beberapa contoh soal beserta jawaban tentang sifat


koligatif larutan non-elektrolit:

Soal 1: Sebuah larutan mengandung 0,5 mol glukosa (C6H12O6) dalam 250 gram
air. Berapa penurunan titik beku larutan ini? (Konstanta kriometrik air = 1,86 °C
kg/mol)

Jawab:

Dik: i (faktor disosiasi) glukosa pada senyawa non eleltrolit =1(tidak ada disosiasi
menjadi ion)

Kf (konstanta kriometrik) air =1,86 °C kg/mol

jumlah mol zat terlarut 0 , 5 mol 0 , 5 mol


m= = = =2mol /kg
jumlah mol pelarut
(250 g
1000 ) kg
0 , 25 kg

Dit :∆ Tf =… ?

Peny :

Penurunan titik beku larutan dapat dihitung menggunakan rumus:


ΔTf = i × Kf × m

Sehingga, ΔTf = 1 × 1,86 °C kg/mol × 2 mol/kg = 3,72 °C

Penurunan titik beku larutan ini adalah 3,72 °C.

Soal 2: Berapa tekanan osmotik yang dihasilkan oleh larutan 0,3 mol urea
(CH4N2O) dalam 500 mL air pada 25°C? (Konstanta gas ideal R = 0,0821 L atm /
K mol)

Jawab:

Dik : i (faktor disosiasi) senyawa non elektrolit seperti urea =1

R=0,0821 L atm / K mol

T (K)=25℃+273=298 K

jumlah mol zat terlarut 0 , 3 mol 0 , 3 mol


¿ = = =0 , 6 mol /kg
M massa pelarut dalam kg
(
500 g
1000 )
kg
0 ,5 kg

Dit : π =...?

Peny :

Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus:

π=i×M×R×T

Sehingga, π = 1 × 0,6 mol/kg × 0,0821 L atm / K mol × 298 K = 14,8 atm

Tekanan osmotik larutan ini adalah 14,8 atm.


Soal 3: Sebuah larutan mengandung 0,1 mol sukrosa (C12H22O11) dalam 300
gram air. Berapa kenaikan titik didih larutan ini? (Konstanta ebullioskopik air =
0,512 °C kg/mol)

Jawab:

Dik : i dalam senyawa non elektrolit seperti sukrosa =1

jumlah mol terlarut 0 , 1 mol 0 , 1 mol


= = =0,333 mol /kg
(
m = massa pelarut dalam kg 300 g
1000 )
kg
0 ,3 kg

Keb = 0,512℃ kg /mol

Dit : ∆ Tb=… ?

Peny :

Kenaikan titik didih larutan dapat dihitung menggunakan rumus:

ΔTb = i × Keb × m

Sehingga, ΔTb = 1 *× 0,512 °C kg/mol *× 0,333 mol/kg = 0,171 °C

Kenaikan titik didih larutan ini adalah 0,171 °C.

 Berikut ini beberapa contoh soal beserta jawaban mengenai satuan


konsentrasi elektrolit:

Soal 1: Sebuah larutan mengandung 0,05 mol natrium klorida (NaCl) dalam 250
mL air. Hitunglah molaritas (M) dari larutan ini.
Jawab:

250
Dik : V larutan =250 mL= L=0 , 25 L
1000

m = 0,05 mol NaCl

Dit : M (molalitas)=...?

Peny :

Molaritas (M) dapat dihitung dengan rumus:

jumlah mol zat terlarut


M¿
volume larutan dalamliter air

0 , 05 mol
M= =0 ,2 M
0 , 25 L

Jadi, molaritas (M) larutan ini adalah 0,2 M.

Soal 2: Sebuah larutan mengandung 0,1 mol kalium hidroksida (KOH) dalam 150
mL air. Hitunglah molalitas (m) dari larutan ini.

Jawab:

Dik : m=0 ,1 mol KOH

volume air dalam garam 150 mL


m pelarut = = kg=0 , 15 kg
1000 1000

Dit : molalitas (m)= ...?

Peny :
jumlah mol zat terlarut 0 ,1 mol
Molalitas (m) = = =0 , 67 mol/ kg
massa pelarut 0 , 15 kg

Jadi, molalitas larutan ini adalah 0,67 mol/kg.

Soal 3: Sebuah larutan mengandung 0,02 mol asam klorida (HCl) dalam 300 mL
air. Hitunglah fraksi mol (X) dari larutan ini.

Jawab:

Dik : Jumlah total mol = jumlah mol zat terlarut = 0,02 mol

Karena, 300 mL air ( pelarut ) memiliki massa sekitar 300 g,dan massa molar
air adalah 18 gr/mol, maka jumlah mol pelarut adalah:

massa pelarut 300 g


Jumlah mol pelarut¿ = ≈ 16 , 67 mol
massa molar air 18 gr /mol

Jumlah total mol zat terlarut dan pelarut =0,02 mol + 16,67 mol
≈ 16 , 69 mol

Dit : Fraksi mol (X) = ...?

Peny :

jumlah mol zat terlarut 0 , 02mol


X= = ≈ 0,0012
jumlah mol total zat terlarut dan pelarut 16 ,69 mol

Jadi, fraksi mol (X) dari larutan ini sekitar 0,0012 atau sekitar 0,12%.

Sumber : https://chat.openai.com/

Anda mungkin juga menyukai