Anda di halaman 1dari 19

NAMA : Fadli Ardiansyah Ritonga

KELAS : Fisika DIK D 2020


NIM : 4203121008
MATA KULIAH : Kimia Umum
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ida Duma Riris, M.Si

Tugas Rutin

1. Larutan asam fosfat dibuat dengan melarutkan 10,0 g H₃PO₄ dalam 100,0 mL air.
Volume yang dihasilkan adalah 104 mL. Hitung massa jenis, fraksi mol, molaritas, dan
molalitas larutan. Asumsikan air memiliki massa jenis 1,00 g / cm3.
Pembahasan:

Diketahui:
Massa H₃PO₄ = 10,0 gram
Volume air = 100 mL
Volume larutan = 104 mL
Massa jenis air = 1 gr/cm³
Ditanya:
a. Masa jenis?
b. Fraksi mol?
c. Molaritas?
d. Molalitas larutan?

Jawab:
a. Kerapatan merupakan massa jenis larutan, dengan membandingkan massa
larutan terhadap volumenya.
Massa air = volume × massa jenis
Massa larutan = massa H₃PO₄ + massa air
= 10 gr + 100 gr
= 110 gr
massa
Kerapatan (massa jenis larutan) =
volume
110 gr
=
104 mL
= 1,056 gr/mL

b. Fraksi mol merupakan perbandingan mol antara mol zat terlarut dengan mol
total.
gram
mol zat terlarut =
Mr
10
=
98
= 0,1 mol

mol pelarut = gram


Mr
100
=
18
= 5,5 mol

mol terlarut
fraksi mol =
mol total
0,1
=
0,1+5,5
= 0,017

c. Molaritas
massa 1000
M= ×
Mr V
10 1000
= ×
98 104
= 0,98 M

d. Molalitas Larutan
massa 1000
m= ×
Mr P
10 1000
= ×
98 10
= 1,02 m
2. Larutan antibeku berair adalah 40,0% etilen glikol (C2H6O2) massa. Massa jenis
larutan adalah 1,05 g / cm3. Hitung molalitas, molaritas, dan fraksi mol etilen glikol
Pembahasan:
Diketahui:
40% etilen glikol (C2H6O2)
Kerapatan larutan adalah 1,05 g/mL
Ditanya:
a. Molalitas(M)?
b. molaritas(mol/kg)?
c. fraksimol(X) etilen glikol tersebut?

Jawab:
40 g etilen glikol (C2H6O2)
60 g air (H2O)
n(t) = massa/Mm
= 40 (g)/ 62 (g/mol)
= 0,64 mol
n(p) = massa/Mm
= 60 (g)/ 18(g/mol)
= 3,3 mol
a. Molalitas
CM = n(t)/V(l) liter
= 0,64 (mol)/0,1L
= 6,4 mol/L
b. molaritas
Cm = n(t)/m(p) kg
= 0,64(mol)/60 g => 0,06 kg
= 10,6 mol/kg
c. fraksimol(X) etilen glikol
Fraksimol = n(t)/n(t)+n(p)
= 0,64 mol / 0,64 mol + 3,3 mol
= 0,64 mol / 3,94 mol
= 0,162
3. Energi kisi NaI adalah -686 kJ / mol, dan entalpi hidrasinya -694 kJ / mol. Hitung
entalpi larutan per mol NaI padat. Jelaskan proses penerapan perubahan entalpi ini.
Pembahasan:
Energi kisi adalah energi yang digunakan untuk mengubah senyawa yang ion padat
menjadi ionnya berwujud gas
NaI(s) Na+(g) + I−(g) ∆E = −686 kJ/mol
Kemudian, ion dihidrasi:
Na+(g) Na+(aq) ∆H = −694 kJ/mol
I−(g) I−(aq) ∆H = −694 kJ/mol
Maka, perubahan entalpi ∆H untuk proses pelarutan tersebut adalah
(−686 kJ/mol) + (−694 kJ/mol) = - 1380 kJ/mol

4. Meskipun Al (OH)3 tidak larut dalam air, NaOH sangat mudah larut. Jelaskan dalam
istilah energi kisi.
Pembahasan:
Meskipun Al (OH)3 tidak larut dalam air, NaOH sangat mudah larut. Jelaskan
dalam istilah energi kisi.
Al (OH)3 memiliki muatan -3
NaOH memiliki muatan -1
NaOH memiliki energi kisi yang lebih lemah sehingga akan lebih mudah terjadi
hidrasi. Untuk Al (OH)3 memiliki energi kisi yang lebih kuat sehingga akan lebih
sulit terjadinya hidrasi.

5. Pelarut mana, air atau karbon tetraklorida, yang akan Anda pilih untuk melarutkan
masing-masing bahan berikut?
a. KrF2 b. MgF2 c. SF2 d. CH2O
e. SO2 f. CH2PCH2 g. CO2
Pembahasan:
Ket : Senyawa polar dapat dilarutkan dengan pelarut polar (H2O)
Senyawa non polar dapat dilarutkan dengan pelarut non polar(CCl4)
Senyawa ion dapat dilarutkan dalam H2O
a) KrF2 pelarutnya CCl4 dikarenkan KrF2 bersifat non polar
b) MgF2 pelarutanya H2O dikarenkan MgF2 bersifat ion
c) SF2 pelarutanya H2O dikarenkan SF2 bersifat polar
d) CH2O pelarutanya H2O dikarenkan CH2O bersifat polar
e) 𝑆𝑂2 pelarutanya H2O dikarenkan 𝑆𝑂2bersifat polar
f) CH2PCH2 pelarutanya CCl4 dikarenkanCH2PCH2 bersifat non polar
g) CO2 pelarutnya CCl4 dikarenkan CO2 bersifat non polar

6. Kelarutan nitrogen dalam air 8,21𝑥 10−4mol / L pada 00C ketika tekanan N2 di atas
air 0,790 atm. Hitung konstanta hukum Henry untuk N2 dalam satuan mol / L.atm
untuk hukum Henry dalam bentuk C = kP, di mana C adalah konsentrasi gas dalam
mol / L. Hitung kelarutan N2 dalam air ketika tekanan parsial nitrogen di atas air
adalah 1,10 atm pada 00C.
Pembahasan:
Diketahui:
C = kelarutan
P = tekanan air = 0,790 atm
Kelarutan nitrogen dalam air 8,21𝑥 10−4 mol / L pada 00C
Hukum Henry dalam bentuk C = kP, dalam satuan mol / L.atm
Ditanya:
Kelarutan N2 dalam air tekanan parsial nitrogen di atas air adalah 1,10 atm pada 00C?

Jawab:
C = kP

k=𝐶
𝑃
8,21 X 10−4mol / L
k=
0,790 atm
= 1,04x 10−4mol/atm. L
1,04 X 10−4𝑚𝑜𝑙 / 𝐿
C= x 1,10 atm
𝐿.𝑎𝑡𝑚
= 1,14 x 10−4𝑚𝑜𝑙/𝐿
7. Hitung kelarutan O2 dalam air pada tekanan parsial O2 120 torr pada 250C. Konstanta
hukum Henry untuk O2 adalah 1,3 x 10−3mol / L. atm untuk hukum Henry dalam
bentuk C = kP, dengan C adalah konsentrasi gas (mol / L).
Pembahasan:
Diketahui:
k =1,3 x 10−3 mol / L. atm
1 torr =0,0013 atm
P = 120 torr= 0,156 atm
Ditanya:
Kelarutan(C)?
Jawab:
C = k.P
= 1,3 x 10−3 mol / L. atm . 0,156 atm
= 0,176 x 10−3 mol / L

8. Gliserin, C3H8O3 , adalah cairan yang tidak mudah menguap. Berapa tekanan uap
larutan yang dibuat dengan menambahkan 164 gliserin ke 338 mL 𝐻2𝑂 pada 39,80C ?
Tekanan uap air murni pada suhu 39,80C adalah 54,74 torr dan massa jenisnya 0,992
g / cm3.
Pembahasan:
Diketahui:
massa air = 347 x 0,992 = 344,2 g
𝑃0 = uap air murni pada suhu 39,80C54,74 torr
𝜌 = 0,992 g / 𝑐𝑚3
Ditanya:
Tekanan uap air murni pada suhu 39,80C adalah 54,74 torr dan massa jenisnya 0,992
g / 𝑐𝑚3?

Jawab:
mol air = 344,2 g / 18,02 g / mol = 19,1

mol C3H8O3 = 164 g / 92,097 g / mol = 1,78


fraksi mol air = 19,1 / 19,1 + 1,78 = 0,915

p = 0,915 x 54,74 = 50,07 torr

9. Tekanan uap larutan yang mengandung 53,6 g gliserin (C3H8O3) dalam 133,7 g etanol
(C2H5OH) adalah 113 torr pada 400C. Hitung tekanan uap etanol murni pada 400C
dengan asumsi bahwa gliserin adalah zat terlarut non-elektrolit yang tidak mudah
menguap dalam etanol.
Pembahasan:
Diketahui:
Massa gliserin(C2H5OH) = 53,6 g
etanol (C2H5OH) = 133,7 g
tekanan uap = 113 torr pada 400C
Ditanya:
Hitung tekanan uap etanol murni?

Jawab:
P = Xp . P0
P = 113 tor= 113 x 0,0013

n gliserin = 53,6 = 0,297


180

n etanol = 133,7 = 2,90


46
Xgliseri = 0,297 = 0,093
0,297+2,
n 90

Maka : P = Xp . P0
0,1469 = 0,093 . P0
0,1469
P0 =
0,093
P0 = 1,58 atm
10. Titik didih normal metanol adalah 64,70C. Larutan yang mengandung zat terlarut
nonvolatil yang dilarutkan dalam metanol memiliki tekanan uap 710,0 torr pada
64,70C. Berapa fraksi mol metanol dalam larutan ini?
Pembahasan:
Diketahui:
Tekanan uap = 710,0 torr pada 64,70C
Titik didih normal metanol adalah 64,70C.
Ditanya:
fraksi mol metanol dalam larutan?

Jawab:
P (metanol) = X (metanol) P (murni)
X (metanol) = P (metanol) / P (murni)
X (metanol) = 710/760
= 0,934

11. Pada temperatur tertentu, tekanan uap benzena murni (C6H6) adalah 0,930 atm.
Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 10,0 g zat terlarut nondisosiasi dan tidak
mudah menguap dalam 78,11 g benzena pada suhu tersebut. Tekanan uap larutan
ditemukan 0,900 atm. Dengan asumsi larutan berperilaku ideal, tentukan massa
molar zat terlarut.
Pembahasan:
Diketahui:
Tekanan uap benzena murni (C6H6) adalah 0,930 atm
Massa terlarut nondisosiasi = 10,0 g
Tekanan uap larutan ditemukan 0,900 atm dari hasil 78,11 g benzena diuapkan
Ditanya:
Massa molar zat terlarut?

Jawab:
Hukum Raoult: 𝑝 = x ( benzena). 𝑝0
𝑝
x ( benzena) =
𝑝0
0,900 𝑎𝑡𝑚
x ( benzena) = = 0,968
0,930 𝑎𝑡𝑚
kita juga dapat menghitung jumlah benzena dari massanya:
m( benzena) = 1 mol
n ( benzena) = =
78,11
g
Mr(benzena) 78,11g/mol
fraksi mol benzena adalah:
n(
x ( benzena) =
benzena)
n(benzena)+n(air)
maka:

n(larutan) = n( benzena) − n( benzena)


X(benzena)
1 mol
= − 1mol
0,97
= 0,033 mol
𝑚 (𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛) 10𝑔
n(larutan) = =
Mr Mr
10g = 303,03 g/mol
Mr =
0,033
mol

12. Larutan dibuat dengan melarutkan 25,8 g urea (CH4N2O), nonelektrolit, dalam 275 g
air. Hitung tekanan uap larutan ini pada 250C dan 450C. (Tekanan uap air murni
adalah 23,8 torr pada 250C dan 71,9 torr pada 450C.)
Pembahasan:
Diketahui:
Massa urea (CH4N2O) = 25,8 g
Massa pelarut = 275 g
Tekanan uap air murni = 23,8 torr pada 250C dan 71,9 torr pada 450C
Ditanya:
Hitung tekanan uap larutan ini pada 250C dan 450C ?

Jawab:
𝑝0 pada 250C = 23,8 torr = 23,8 x 0,0013 = 0,031 atm
𝑝0 pada 450C = 71,9 torr = 71,9 x 0,0013 = 0,093 atm

25,8
mol urea = = 0,43 mol
60
mol air = 275 = 15,3 mol
18
Xure = 0,43 0,43 = 0,03
=
0,43+15 15,7
a ,3 3

∆P pada 250C = Xt . 𝑝0
= 0,03 . 0,031
= 0,0093

∆P = 𝑝0 − 𝑝
0,0093 = 0,031−𝑝
0,0093 – 0,031=−𝑝
–0,0217=−𝑝
0,0217= 𝑝

∆P pada 450C = Xt . 𝑝0
= 0,03 . 0,093
= 0,000279

∆P = 𝑝0 − 𝑝
0,00279 = 0,093 − 𝑝
0,00279 – 0,093 =−𝑝
– 0,0651 =−𝑝
0,0651 =𝑝

13. Larutan dibuat dengan melarutkan 27,0 g urea, (NH2) 2CO, dalam 150,0 g air. Hitung
titik didih larutannya. Urea adalah nonelektrolit.
Pembahasan:
Diketahui:
m (urea) = 27 g
m (pelarut) = 150,0 g
𝐾𝑏 = 0,51 K. Kg/mol
Ditanya:
Titik didih larutannya?
Jawab:
∆𝑇 = 𝐾𝑏. 𝑏

𝑛( 𝑢𝑟𝑒𝑎) 𝑚( 27 = 3 mol/kg
b = = =
𝑔
𝑢𝑟𝑒𝑎)
𝑛(𝐻2𝑂) 𝑀𝑟(𝑢𝑟𝑒𝑎) . 60,06 𝑔/𝑚𝑜𝑙 . 150𝑔
𝑚(𝐻2𝑂)
∆𝑇 = 𝐾𝑏. 𝑏
= 0,51 K. Kg/mol . 3 mol/kg
= 1,53 0C

14. Sampel 2,00-g dari biomolekul besar dilarutkan dalam 15,0 g karbon tetraklorida.
Titik didih larutan ini ditentukan pada 77,850C. Hitung massa molar biomolekul.
Untuk karbon tetraklorida, titik didihnya adalah 5,030C.kg / mol, dan titik didih
karbon tetraklorida murni adalah 76,500C .
Pembahasan:
Diketahui:
Massa zat terlarut ( biomolekul) = 2g
Massa pelarut (karbon tetraklorida)= 15 g
Titik didih larutan ini ditentukan pada 77,850C
Titik didik karbon tetraklorida murni adalah 76,500C
Ditanya:
Massa molar ( Mr)biomolekul?

Jawab:
ΔT = i Kb m
Bila ΔT adalah perubahan suhu dari titik didih pelarut murni ke titik didih larutan
= 77,85 ° C - 76,5 ° C = 1,35 dan Kb adalah konstanta titik didih = 5,03 dan m =
molalitas, i = faktor Hoff vant
jadi dengan substitusi, kita bisa mendapatkan molalitas:
ΔT = i Kb m
1,35 = 1 . 5,03. m
 m = 0,27
ketika molalitas = mol / massa Kg
0,27 = mol / 0,015Kg
mol = 0,00405 mol
 Massa molar = massa / mol
= 2 g / 0,00405 mol
= 493,8 g / mol

15. Berapa massa gliserin (C3H8O3) nonelektrolit yang harus dilarutkan dalam 200,0 g
air untuk menghasilkan larutan dengan titik beku −1,500C ?
Pembahasan:
Diketahui:
Pelarut = 200 g = 0,2 kg
Titik beku larutan= −1,500C
𝐾𝑏 = 1,86 K. Kg/mol
Ditanya:
Massa terlarut (gliserin)?

Jawab:
∆𝑇 = 𝐾𝑏. 𝑏
∆𝑇
𝑏=
𝐾𝑏
1,50 𝐾
𝑏= = 0,806 mol/kg
1,86
𝐾.𝑘𝑔/𝑚𝑜𝑙

n (C3H8O3 )= 0,2 𝐾𝑔. 0,806 mol/kg = 0,1612 mol


1𝑘𝑔
maka:
m(C3H8O3) = n (C3H8O3) . Mr (C3H8O3)
= 0,1612 mol . 92,09 g/mol
= 14,84 g
16. Titik beku t-butanol adalah 25,500C dan Kf adalah 9,10C. Kg / mol. Biasanya t-butanol
menyerap air saat terpapar udara. Jika titik beku sampel 10,0-g t-butanol adalah
24,590C , berapa gram air yang ada dalam sampel?
Pembahasan:
Diketahui:
Titik beku t-butanol adalah 25,500C
Kf = 9,10C. Kg / mol
Titik beku sampel 10,0-g t-butanol adalah 24,590C
Ditanya:
Berapa gram air yang ada dalam sampel?

Jawab:
 Penurunan titik beku
∆𝑇𝑓 = 25,500C
= 0,910C

Maka :
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓𝑚
0,910C =𝐾𝑓𝑚
0,91
m=
9,1
m = 0,10 mol/kg
molalitas air yaitu 0,10 mol/kg

 Pertimbangan
berat molekul air = 18,02 g
T- butanol= 10 g

Maka:
0,10 𝑚𝑜𝑙 18,02 𝑔
𝑂 = 0,01 × ×
Massa 𝐻2 1 𝑘𝑔 1 𝑚𝑜𝑙
= 0,018𝑔𝐻2𝑂
0,018𝑔 𝐻2𝑂 𝑎𝑡𝑎𝑢 18 𝑚𝑔 𝐻2𝑂
17. Hitung titik beku dan titik didih larutan antibeku yaitu 50,0% massa etilen glikol
(HOCH2CH2OH) dalam air. Etilen glikol adalah nonelektrolit.
Pembahasan:
Diketahui:
50,0% massa etilen glikol (HOCH2CH2OH) dalam air
Ditanya:
Hitung titik beku dan titik didih larutan?

Jawab:
Misal 100% = 100 g
1 mol = 80,5 mol
n (etilen gilkol )= 50 etilen glikol .
62,08 g
80,5 mol
m (etilen gilkol )= = 16,1 mol
0,5
kg

∆𝑇𝑓 = 𝑖 𝑚 𝐾𝑓
∆𝑇𝑓 = (1)(16,1 𝑚)(1,860𝐶/𝑚)
∆𝑇𝑓 = 29,9 0𝐶
𝑇𝑓 = −29,9 0𝐶

∆𝑇𝑏 = 𝑖 𝑚 𝐾𝑏
∆𝑇𝑏 = (1)(16,1 𝑚)(51 0𝐶/𝑚)
∆𝑇𝑏 = 8,20𝐶
𝑇𝑏 = 108,2 0𝐶

18. Berapa volume etilen glikol (C2H6O2), nonelektrolit, yang harus ditambahkan ke 15,0
L air untuk menghasilkan larutan antibeku dengan titik beku−25,00C ? Berapakah
titik didih larutan ini? (Massa jenis etilen glikol adalah 1,11 g / cm3, dan massa jenis
air adalah 1,00 g / cm3.)
Pembahasan:
Diketahui:
Massa pelarut (etilen glikol) = 1,11 g / cm3
massa jenis air = 1,00 g / cm3
Ditanya:
Berapa volume etilen glikol (C2H6O2), nonelektrolit, yang harus ditambahkan ke 15,0
L air untuk menghasilkan larutan antibeku dengan titik beku−25,00C ?

Jawab:
ΔT = Kf. m. I
Dimana ΔT = Fussion T ° dalam pelarut murni - Fussion T ° dalam larutan
Kf = Konstanta krioskopik (sama dengan 1,86 ° C kg / mol untuk titik beku air)
M = molalitas (mol zat terlarut dalam 1kg pelarut)
i = Jumlah ion yang terlarut dalam larutan. Karena ini adalah senyawa non
elektrolitik, nilai i 1 (faktor Van't Hoff)

0 ° C - (-25 ° C) = 1,86 kg ° C / mol. m

25 ° C / 1,86 m / kg ° C = m

13,4 = mol / kg
Karena massa jenis air adalah 1 g / ml, maka diubah dulu 11L dalam mL

11L .1000 = 11000mL

kepadatan = massa / volume

maka, 13,4 mol dalam 1 kg air, berapa mol etilen glikol yang kita miliki, dalam 11000
g air.

11000 g = 11kg

1 kg 13,4 mol etilen glikol

11 kg (11. 13,4) / 1 = 147,4 mol

Massa molar etilen glikol = 62,07 g / m


mol. massa molar = massa
147,4 m. 62,07g / m = 9149,1 g

Massa jenis etilen glikol = massa etilen glikol / volume etilen glikol
1,11 g / ml = 9149,1 g / volume etilen glikol

volume etilen glikol = 9149,1 g / 1,11 g / ml

volume etilen glikol = 8242 mL

8242 mL = 8,2 L

19. Dari berikut ini: air murni, larutan C12H22O11 (m = 0,01) dalam air, larutan NaCl (m =
0,01) dalam air, larutan CaCl2 (m = 0,01) dalam air, pilih larutan yang mengandung;
a. titik beku tertinggi. b. titik didih terendah.
c. titik beku terendah, d. tekanan osmotik tertinggi,
e. titik didih tertinggi.
Pembahasan:
C12H22O11 + H2O C12H22O11
0,01 m 0,01 m
NaCl + H2O Na+ + Cl−
0,01m 0,01 m 0,01 m
CaCl2+ H2O Ca2+ + 2 Cl−
0,01m 0,01 m 2 ( 0,01 m)

 Mencarik titik beku tertinggi dan terendah


a) C12H22O11 dengan m= 0,01 m
Δ𝑇𝑓 = Kf. m
= Kf. 0,01m
𝑇𝑓 = 0 - 0,01 = -0,01 ( tertinggi)
b) CaCl2 dengan m= 0,01 m
Δ𝑇𝑓 = Kf. m
= Kf. 3(0,01m)
= Kf. 0,03
𝑇𝑓 = 0 - 0,03 = -0,03 ( terendah)

 Mencarik titik didih tertinggi dan terendah


a) C12H22O11 dengan m= 0,01 m
Δ𝑇𝑏 = Kb. m
= Kb. 0,01m
𝑇𝑏 = 100 + 0,01 = 100,01 ( terendah)
b) CaCl2 dengan m= 0,01 m
Δ𝑇𝑏 = Kb. m
= Kb. 3(0,01m)
= Kb 0,03
𝑇𝑏 = 100 + 0,03 = 100,03 ( tertinggi)

 Mencarik tekanan osmotik tertinggi


CaCl2 dengan m= 0,01 m
π = i MRT= 3(0,01m) RT= 0,03

20. Hitung titik beku dan titik didih masing-masing larutan berikut. (Asumsikan disosiasi
lengkap.)
a. 5,0 g NaCl dalam 25 g H2O, b. 2.0 g Al (NO3)3 dalam 15 g H2O
Pembahasan:
a) 5,0 g NaCl dalam 25 g 𝐇𝟐𝐎,
NaCl Na+ + Cl−
gr 1000
m= .
Mr P
5 1000
= .
58, 25
5
= 3,42

∆TfNaCl = i. m. kf
= 2 × 3,42
= 6,84
Tf = −6,84
∆TbNaCl = i. m. kb
= 2 × 3,42
= 6,84
Tb = 106,84

b) 2.0 g 𝐀𝐥 (𝐍𝐎𝟑)𝟑 dalam 15 g 𝐇𝟐𝐎


Al (NO3)3 Al3+ + 3NO3−
gr 1000
m= .
Mr P
2 . 1000 = 0,63
=
213 15

∆TfAl (NO3)3 = i. m. kf
= 4 × 0,63
= 2,22
Tf = −2,22

∆TbAl (NO3)3 = i. m. kb
= 4 × 0,63
= 2,22
Tb = 102,22

21. Instalasi desalinasi air didirikan di dekat rawa garam yang mengandung air 0,10 M
NaCl. Hitung tekanan minimum yang harus diterapkan pada 20° C untuk
menjernihkan air dengan osmosis balik. Asumsikan NaCl benar-benar terdisosiasi.
Pembahasan:
Diketahui:
M = 0,01 M
i =2
Ditanya:
Hitung tekanan minimum yang harus diterapkan pada 20° C untuk menjernihkan air
dengan osmosis balik?
Jawab:
𝜋 = i M RT
NaCl Na+ + Cl−
Maka:
𝜋 = 𝑖 𝑀 𝑅𝑇
0,10 𝑚𝑜𝑙 𝐿. 𝑎𝑡𝑚
𝜋=2 × × 0,08206 × 293 𝐾 = 4,8 𝑎𝑡𝑚
1𝐿
𝑚𝑜𝑙. 𝐾

Anda mungkin juga menyukai