Anda di halaman 1dari 11

Critical Journal Review

Disusun Oleh :

Nama : Fadli Ardiansyah Ritonga


NIM : 4203121008
Kelas : PSPF 2020 D
Mata Kuliah :Produksi Media Virtual Lab
Dosen Pengampu : Yeni Megalina, S.Pd., M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S-1 PENDIDIKAN FISIKA
2023
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 3
B. Tujuan Penulisan CJR .................................................................................................. 3
C. Manfaat Penulisan CJR ............................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4
A. Review Jurnal Pertama ................................................................................................ 4
B. Review Jurnal Kedua ................................................................................................... 7
BAB III.................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Critical Journal Review adalah tugas mereview semua komponen hasil penelitian
dalam sebuah jurnal dengan menganalisis temuan utama, kelebihan dan
kekurangannya. Keterampilan membuat Review Jurnal Kritis berguna bagi penulis
untuk menguji kemampuan penulis dalam merangkum dan menganalisis jurnal,
mengenali dan menilai serta mengkritisi jurnal yang dianalisis. Penulis juga bisa
berlatih mengasah kemampuan mengkritik dan mengevaluasi karya orang lain.
Seringkali, kita kesulitan mencari jurnal untuk dibaca dan dipelajari. Dan dalam
laporan ini penulis akan membahas tentang gempa bumi. Dengan adanya laporan ini
dapat memudahkan pembaca untuk memilih jurnal yang akan dibaca dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan jurnal yang akan penulis uraikan
dalam laporan ini.

B. Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk memenuhi salah satu tugas KKNI dalam mata kuliah PMV LAB
2. Untuk menambah pengetahuan dalam jurnal-jurnal yang direview.
3. Untuk meningkatkan keterampilan tata bahasa dari jurnal yang dibahas.
4. Memperkuat kemampuan berpikir kritis dalam mencari informasi yang dibahas
dalam jurnal yang di resensi.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal.

C. Manfaat Penulisan CJR


1. Dapat memenuhi salah satu tugas KKNI dalam mata kuliah PMV LAB
2. Dapat menambah ilmu dalam jurnal yang di review.
3. Dapat meningkatkan keterampilan tata bahasa dari jurnal yang dibahas.
4. Dapat memperkuat kemampuan berpikir kritis dalam mencari informasi yang
dibahas dalam jurnal yang diresensi.
5. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Review Jurnal Pertama


STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA PHET SIMULATIONS
Judul DENGAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN
LISTRIK MAGNET DI KELAS IX SMPN 12 KABUPATEN
TEBO
Jurnal Jurnal Edufisika
Vol dan Halaman Vol. 01, No. 01, Hal 22-27
Tahun 2016
ISSN 2477-7935
Penulis Agus Eko Purwanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar
dengan menggunakan media phet simulations lebih baik
dibandingkan dengan alat peraga dalam pembelajaran fisika
kelas IX SMPN 12 Kab. Tebo. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas
sampel yang diberikan perlakuan berbeda. Data penelitian
diperoleh dengan memberikan post-test. Analisis data untuk
menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Adapun rata-rata
Abstrak hasil post-test yang diperoleh kelas yang menggunakan media
phet simulations adalah 8,0962 dan yang menggunakan alat
peraga adalah 6,750. Hasil uji hipotesisnya didapat ttabel
dengan taraf nyata α = 0,05 adalah 6,9571 sedangkan nilai
thitungnya adalah 2,004 sehingga thitung > ttabel, ini berarti
Ho ditolak. Dapat disimpulkan rata-rata hasil belajar fisika
siswa yang diajar dengan menggunakan media phet simulations
lebih baik daripada rata-rata hasil belajar fisika siswa yang
diajar dengan menggunakan alat peraga. Berdasarkan hasil
penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
yang menggunakan media phet simulations lebih baik dari pada
hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan


menggunakan media phet simulations lebih baik
Tujuan Penelitian
dibandingkan dengan alat peraga dalam pembelajaran
fisika kelas IX SMPN 12 Kab. Tebo

Subjek Penelitian Siswa kelas IX SMPN 12 Kab. Tebo.

Metode Penelitian Penelitian eksperimen


Berdasarkan tes akhir yang dilaksanakan di kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada materi induksi
elektromagnetik didapatkan hasil bahwa di kelas
eksperimen didapatkan niali rata-rata sama dengan 8,0962
sedangkan kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata sama
dengan 6,75. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata
fisika kelas eksperimen I pada materi induksi
elektromagnetik lebih tinggi daripada kelas eksprimen II.
Perbedaa nilai rata-ratakelas eksperimen I dengan kelas
eksperimen II dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Pada kelas eksperimen
Hasil Penelitian I, kegiatan belajar mengajar dapat terfokus dan siswa
memperhatikan materi yang diajarkan oleh peneliti. Pada
kelas eksperimen I ini peneliti menggunakan media phet
simulations sebagai media dalam menampilkan dan
menjelaskan materi induksi elektromagnetik. Dengan
media phet simulations ini siswa dapat melihat secara
langsung bagaimana proses induksi elektromagnetik dapat
terjadi, sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman
dan motifasi siswa untuk lebih mempelajari materi
berikutnnya.
Walaupun demikian, peneliti juga mengalami beberapa
kendala pada kelas eksperimen I ini. Salah satu kendala yang
sangat menyulitkan bagi peneliti adalah ketika di sekolah
tersebut terkenagiiran pemadaman listrik. Pemadaman ini
terjadi karena adanya perbaikan pada pusat penyuplai daya
listrik, dimana pemadaman tersebut tidak dapat diprediksikan.
Hal ini tentunya berpengaruh pada proses kegiatan belajar
mengajar di kelas eksperimen I karena media phet simulations
memerlukan energi listrik dalam pengaplikasiannya.
Sedangkan pada kelas eksperimen II, peneliti menggunakan
media berupa alat peraga. Dalam ini, alat peraga berupa:
transformator, magnet, dinamo, multimeter, kabel-kabel,
baterai dan miniatur kincir air. Kegiatan belajar mengajar di
kelas eksperimen II lebih menekankan pemahaman siswa pada
contoh dan aplikasi dari materi. Ada beberapa kendala yang
dihadapi peneliti ketika peneliti melakukan kegiatan belajar
mengajar. Salah satunya adalahjadwal belajar fisika di kelas
eksperiemen II pada jam terakhir pelajaran. Sehingga pada
kondisi ini, siswa tidak begitu focus dan cenderung kurang
bergairah dalam belajar karena kondisi tubuh mereka yang
sudah letih. Hal ini sangat tampak dalam kegiatan belajar
mengajar dimana kondisi kelas yang gaduh dan cenderung
tidak nyaman. Namun hal ini ternyata sangat sesuai dengan
media yang peneliti gunakan. Dengan alat peraga yang peneliti
sediakan dan peneliti praktikan, mampu mendorong semangat
siswa. Karena dengan alat peraga siswa dapat bermain sambil
belajar. Dari kedua media yang digunakan di kedua kelas,
tampak memiliki kendala masing-masing. Kedua media
mampu meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi media phet
simulations hasil belajarnya lebih tinggi dibanding kelas yang
menggunakan alat peraga. Dari pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan
media Phet Simulations lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar siswa yang menggunakan alat peraga, atau dengan kata
lain diterima.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta tujuan
penelitian yang penulis lakukan hasil belajar siswa yang
menggunakan media Phet Simulations Lebih baik dari pada
Kesimpulan hasil belajar siswa yang menggunakan alat Peraga. Hal ini
disebabkan pembelajaran yang menggunakan media phet
simulations dapat menjelaskan secara terperinci daripada
pembelajaran yang menggunakan alat peraga.
Secara keseluruhan penulisan jurnal ini memiliki beberapa
keunggulan, mulai dari sistematika penulisan dimana
Kelebihan penyampaian dilakukan secara sistematis, dengan menjelaskan
setiap poin-poin penting dalam pembahasan sehingga
memudahkan pembaca memahami isi dari jurnal tersebut
Penelitian ini hanya dilakukan pada satu pokok bahasan, maka
diharapkan kepada peneliti selanjutnya jika ingin melakukan
penelitian dilakukan pada pokok bahasan lain dan dapat
Kekurangan
membandingkan mana yang lebih baik hasil belajar fisika
siswa yang diajar dengan media phet simulations maupun alat
peraga dengan model pembelajaran baru yang lebih menarik

B. Review Jurnal Kedua


Pengembangan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual
Judul untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Fisika Inti di SMAN
1 Binamu, Jeneponto
Jurnal Jurnal Fisika Indonesia

Vol dan Halaman Vol 18, No 52, Hal 20 - 24


Tahun 2014
ISSN 1410-2994
Penulis Ahmad Swandi, Siti Nurul Hidayah.LJ, dan Irsan
Telah dilakukan penelitian dan pengembangan media
pembelajaran laboratorium virtual yang bertujuan untuk
Abstrak mengatasi miskonsepsi peserta didik materi fisika inti dan
radioaktivitas Subjek uji coba adalah peserta didik kelas XII
IPA SMA Binamu berjumlah 30 orang. Prosedur
pengembangannya menggunakan model Four-D terdiri dari
tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Hasil
penelitian menunjukkan (1) media laboratorium virtual model
presentasi dan tutorial pada materi aktivitas zat radioaktif dan
daya tembus sinar radioaktif diperoleh hasil valid dan reliabel.
Setiap tampilan dilengkapi navigasi, petunjuk, hyperlink,dan
fasilitas lainnya untuk memudahkan penggunaan program, (2)
perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Buku Bacaan, dan Lembar Kerja Peserta Didik
selain dibuat dalam bentuk hardcopy, juga softcopy autorun
CD. Penilaian menunjukkan valid dan reliabel, (3) aktivitas
peserta didik di atas 85%, menunjukkan pembelajaran yang
dilakukan mampu mengaktifkan peserta didik. Persentase
persepsi peserta didik adalah 93,05% menunjukkan sangat
setuju terhadap pembelajaran fisika berbasis media
laboratorium virtual, (4) berdasarkan tes akhir, terjadi
peningkatan pemahaman konsep yang baik peserta didik
dibandingkan sebelum diberi media laboratorium virtual.
Untuk mengatasi miskonsepsi peserta didik materi fisika inti
dan radioaktivitas Subjek uji coba adalah peserta didik kelas
Tujuan Penelitian XII IPA SMA Binamu berjumlah 30 orang. Prosedur
pengembangannya menggunakan model Four-D terdiri dari
tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan.
Subjek uji coba adalah peserta didik kelas XII IPA SMA
Subjek Penelitian
Binamu berjumlah 30 orang.
Penelitian ini menggunakan model four-D meliputi tahap
pendefinisian, perencanaaan, pengembangan, dan penyebaran.
Metode Penelitian
Tetapi dalam hal ini, penelitian hanya dilakukan sampai tahap
pengembangan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) media laboratorium virtual
model presentasi dan tutorial pada materi aktivitas zat
Hasil Penelitian
radioaktif dan daya tembus sinar radioaktif diperoleh hasil valid
dan reliabel. Setiap tampilan dilengkapi navigasi, petunjuk,
hyperlink,dan fasilitas lainnya untuk memudahkan penggunaan
program, (2) perangkat pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Bacaan, dan Lembar Kerja
Peserta Didik selain dibuat dalam bentuk hardcopy, juga
softcopy autorun CD. Penilaian menunjukkan valid dan
reliabel, (3) aktivitas peserta didik di atas 85%, menunjukkan
pembelajaran yang dilakukan mampu mengaktifkan peserta
didik. Persentase persepsi peserta didik adalah 93,05%
menunjukkan sangat setuju terhadap pembelajaran fisika
berbasis media laboratorium virtual, (4) berdasarkan tes akhir,
terjadi peningkatan pemahaman konsep yang baik peserta didik
dibandingkan sebelum diberi media laboratorium virtual.
Karakteristik media Lab-Vir menghasilkan dua konsep yaitu
aktivitas radioaktif dan daya tembus. Selain itu, media Lab-Vir
yang dikembangkan berbentuk program pembelajaran dengan
tiga menu utama di setiap pembahasan yaitu kompetensi,
pendahuluan, dan percobaan virtual. Karakteristik perangkat
pembelajaran berbasis media LabVir meliputi RPP, LKPD
dirancang dengan maksud memadukan sesi kelas dengan sesi
Kesimpulan
percobaan menggunakan Lab-Vir. Materi terkait dalam
percobaan virtual disertakan dalam perangkat pembelajaran
yang dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik.
Aktivitas peserta didik di atas 85%, menunjukkan pembelajaran
yang dilakukan mampu mengaktifkan peserta didik. Persentase
persepsi peserta didik adalah 93,5% menunjukkan sangat setuju
terhadap pembelajaran Fisika berbasis media Lab-Vir.
Secara keseluruhan penulisan jurnal ini memiliki beberapa
keunggulan, mulai dari sistematika penulisan dimana
Kelebihan penyampaian dilakukan secara sistematis, dengan menjelaskan
setiap poin-poin penting dalam pembahasan sehingga
memudahkan pembaca memahami isi dari jurnal tersebut.
Jurnal tersebut kurang detail dalam membahas pengembangan
Kekurangan
media pembelajaran laboratorium virtual
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Laboratorium virtual adalah salah satu bentuk laboratorium yang disajikan
secara simulasi dengan kegiatan pengamatan atau eksperimen dengan menggunakan
software yang dijalankan oleh sebuah komputer, semua peralatan yang diperlukan oleh
sebuah laboratorium terdapat di dalam software tersebut.

B. Saran
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan
diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih teliti lagi untuk mencapai
hasil yang lebih maksimal
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Swandi, S. N. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual untuk


Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Fisika Inti di SMAN 1 Binamu, Jeneponto. Jurnal Fisika
Indonesia, 20-24.

Purwanto, A. E. (2016). STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PHET
SIMULATIONS DENGAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK MAGNET DI KELAS IX
SMPN 12 KABUPATEN TEBO. Jurnal Edufisika, 22-27.

Anda mungkin juga menyukai