Anda di halaman 1dari 28

Sifat-sifat Koligatif

Susy Saadah
Buku Ajar

Chang, Raymond. 2005. Petrucci, Ralph H. 2011.


Kimia Dasar- Konsep- Kimia Dasar. Jakarta.
konsep Inti. Erlangga Erlangga

Sub bab 13.6 Sub bab 12.5


Content

Pendahuluan Sifat Koligatif

Penurunan Kenaikan Titik Penurunan Titik Tekanan


Tekanan Uap didih beku Osmotik
Pendahuluan

Zat terlarut < yg


Larutan tak jenuh dpt dilarutkan
pelarut

Max zat terlarut


Jenis larutan Larutan Jenuh
yg dpt larut

Zat terlarut > yg


Larutan lewat
dpt dilarutkan
jenuh
pelarut
Sifat-sifat Koligatif
 Sifat-sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel (atom,
molekul, ion) zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut

Sifat
Koligatif

Penurunan Kenaikan Penurunan Tekanan


Tekanan Uap Titik didih Titik beku Osmotik
1. Penurunan Tekanan Uap
P1 = X1 P 10 P 1 = tekanan parsial larutan
P 10 = tekanan uap pelarut murni
Hukum Raoult
X1 = fraksi mol pelarut
Jika larutan hanya mengandung satu zat terlarut: X1 = 1 – X2
X2 = fraksi mol zat terlarut
P1 = (1 – X2) P10
P1 = P10 – X2 P10 0
ΔP = X2 P 1
X2 P10 = P10 - P1
X2 P10 = ΔP ΔP = Penurunan tekanan uap
1. Penurunan Tekanan Uap (Contoh)

 Pada 250C, tekanan uap murni ialah 23,76 mmHg dan tekanan uap larutan
urea ialah 22,98 mmHg.
 Hitung fraksi mol urea

 ΔP = X2 P 1
(23,76 – 22,98) mmHg = X2 (23,76 mmHg)
0,78 mmHg = X2 (23,76 mmHg)
X2 = 0,78 mmHg / 23,76 mmHg
X2 = 0,033
1. Penurunan Tekanan Uap (Contoh)
 Hitung molalitas larutan urea dalam 1 kg air

 Petunjuk: Fraksi mol urea 0,033 (larutan encer)


a. molalitas = mol zat terlarut / kg pelarut
b. Mol zat terlarut = mol pelarut x fraksi mol
c. Mol pelarut ?

 Jumlah mol air dalam 1 kg air


mol H2O = massa / Mr
= 1000 g H2O
18,02 g H2O / mol H2O
= 55,49 mol H2O
1. Penurunan Tekanan Uap (Contoh)

 X2 = n2 n1 = jumlah mol pelarut


n1 + n 2 n2 = jumlah mol zat terlarut
Fraksi mol urea 0,033 (larutan encer), sehingga diasumsikan n1 >>> n2, maka:
X 2 = n 2 / n1
n2 = n1 X2
= (55,49 mol) (0,033)
= 1,8 mol

 molalitas = mol zat terlarut / kg pelarut


= 1,8 mol / 1 kg H2O
= 1,8 m
1. Penurunan Tekanan uap (Latihan)

 Tekanan uap larutan glukosa (C6H12O6) ialah 17,01 mmHg pada 200C,
sedangkan tekanan uap murni ialah 17,25 mmHg pada suhu yang sama.
Hitunglah :
a. Fraksi mol glukosa
b. molalitas larutan glukosa (dalam 1 kg air)
2. Kenaikan titik didih

 Δ Td = Td – Td0
Δ Td = Kenaikan titik didih
Td = Titik didih Larutan
Td0 = Titik didih pelarut murni

ΔTd = Kd m

Kd = Konstanta kenaikan titik didih molal


m = molalitas larutan
3. Penurunan titik beku

 Δ Tb = Tb0 – Tb
Δ Tb = Penurunan titik beku
Tb = Titik beku Larutan
Tb0 = Titik beku pelarut murni

ΔTb = Kb m

Kb = Konstanta penurunan titik beku molal


m = molalitas larutan
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari

 Zat anti beku (biasanya etilenaglikol)


ditambahkan dalam system pendingin
mesin mobil, mencegah pembekuan air
radiator pada musim dingin

 Penggunaan CaCl2 atau NaCl untuk


menurunkan titik leleh es untuk
menyiapkan campuran pendingin dalam
pembuatan es krim
2 dan 3. Kenaikan titik didih dan Penurunan titik beku (Contoh)

 Etilena glikol (EG), CH2(OH)CH2(OH) ialah antibeku yang lazim


digunakan untuk mobil. Zat ini larut dalam air dan tidak mudah menguap
(Td 1970C). Larutan mengandung 651 g zat ini dalam 2505 g air. Massa
molar etilena glikol ialah 62,01 g. Hitunglah:
a. Titik didih larutan (Kd = 0,52 0C/m)
b. Titik beku larutan (Kb = 1,86 0C/m)
2 dan 3. Kenaikan titik didih dan Penurunan
titik beku (Contoh)
Mol = massa / Mr
= 651 g EG
62,01 g EG/ mol EG
= 10, 50 mol EG

Molalitas = mol / kg pelarut


= 10,50 mol EG / 2,505 kg H2O
= 4,19 mol EG/ kg H2O
= 4,19 m
2. Kenaikan titik didih (Contoh)

ΔTd = Kd m

 Δ Td = (0,52 0C/m) (4,19 m)


= 2,2 0C

 Air murni mendidih pada 100 0C, maka:


Δ Td = Td – Td0
Td = Δ Td + Td0
= (2,2 + 100) 0C
= 102,2 0C
3. Penurunan titik beku (Contoh)

ΔTb = Kb m

 Δ Tb = (1,86 0C/m) (4,19 m)


= 7,79 0C

 Air murni membeku pada 0 0C, maka:


Δ Tb = Tb0 – Tb
Tb = Δ Tb - Tb0
= (7,79 - 0) 0C
= -7,79 0C
2 dan 3. Kenaikan titik didih dan Penurunan
titik beku (Latihan)

 Larutan Etilena glikol (EG), CH2(OH)CH2(OH) mengandung 478 g EG


dalam 3202 g air. Massa molar etilena glikol ialah 62,01 g. Hitunglah:
a. Titik didih larutan (Kd = 0,52 0C/m)
b. Titik beku larutan (Kb = 1,86 0C/m)
3. Penurunan titik beku (Contoh)
 Sebanyak 7,85g g sampel senyawa dengan rumus empiris C5H4 dilarutkan
dalam 301 g benzene. Titik beku larutan ialah 1,050C dibawah titik beku
benzene murni. Berapa massa molar dan rumus molekul senyawa tersebut?
(Kb = 5,12 0C/m)

 Molalitas = ΔTb / Kb
= 1,05 0C
5,12 0C/m
= 0,205 m
 0,205 m = 0,205 mol / 1kg pelarut
 0,205 mol x 0,301 kg pelarut = 0,0617 mol
1 kg pelarut
3. Penurunan titik beku (Contoh)

 Massa molar = g/mol


= 7,85 g / 0,0617 mol
= 127 g/mol
 C5H4 = (5 x C) + (4 x H)
= (5 x 12 g/mol) + (4 x 1g/mol)
= 64 g/mol
 Sehingga, Mr senyawa : Mr yg diketahui
127 g/mol : 64 g/mol = 2
 Maka (C5H4) x 2 = C10H8 Naftalena
3. Penurunan titim beku (Latihan)

 Larutan dari 0,85 g senyawa organic dalam 100,0 g benzena mempunyai


titik beku 5,160C. Berapa molalitas dan massa molar zat terlarut tersebut?
4. Tekanan osmotik
 Osmosis aliran molekul pelarut secara selektif melewati membran berpori dari
larutan encer ke larutan yang lebih pekat.
 Tekanan osmotik (p) tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis

Membran
semipermeabel
memungkinkan
molekul pelarut
melewatinya tetapi
menghalangi
lewatnya zat
lebih terlarut.
encer
pekat
4. Tekanan osmotik

π= MRT

 M = Molaritas larutan (M)


 π = tekanan osmotik (atm)
 R = Konstanta gas (0,0821 L atm / K mol)
 T = suhu mutlak (K)
= 0C + 273
4. Tekanan osmotik (Contoh)
 Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 35,0 g hemoglobin (Hb) dalam air
secukupnya sampai volume 1L. Jika tekanan osmotik larutan ternyata 10,0
mmHg pada 250C, hitung massa molar hemoglobin

 π=MRT
M=π/RT
= 10,0 mmHg x 1 atm
760 mmHg
(0,0821 L atm / K mol) (298 K)
= 5,38 x 10-4 M
4. Tekanan osmotik (Contoh)

 Molaritas = mol / L
mol = Molaritas x L
= 5,38 x 10-4 M x 1 L
= 5,38 x 10-4 mol/L x 1 L
= 5,38 x 10-4 mol

 Mol = massa / Mr
Mr = massa / mol
= 35, 0 g / 5,38 x 10-4 mol
= 6,51 x 104 g/mol
4. Tekanan osmotik (Latihan)

 Sebanyak 202 mL larutan benzene mengandung 2,47 g polimer organik


yang memiliki tekanan osmotic 8,63 mmHg pada 210C. Hitung massa
molar polimer tersebut
Latihan

 Dikerjakan berkelompok (maksimal 5 org)


 Dikumpulkan maksimal 18 Nopember 2021 untuk 1B dan 19 Nopember
2021 untuk 1A pukul 08.00 WIB di GCR Kimia Dasar
 Dlm bentuk PPT atau PDF
 Dipresentasikan pada 18 Nopember 2021 untuk 1B dan 19 Nopember
2021 untuk 1A di jam mata kuliah kimia dasar
 Nilai 4 anggota kelompok lainnya dalam google form yg tersedia di GCR
Tugas mandiri
 Baca salah satu referensi ilmiah (buku/artikel) kimia dasar universitas mengenai
bagian/sub bagian: sifat koligatif, sel elektrokimia, termokimia, atau kadar dan konsentrasi
 Buat video mengenai referensi ilmiah tersebut max 20 menit
 Akhir video wajib mencantumkan referensi ilmiah yg digunakan
 Buku/artikel dan bagian/sub bagian tidak boleh sama
 Upload ke media social, tag 2 teman anda
Misal: anda no absen 3, maka teman yg di tag dgn no absen 1 dan 2
 Bagi juara favorit akan diberikan nilai tambahan
 Dikumpulkan maksimal 18 Nopember 2021 pukul 08.00 WIB di GCR Kimia Dasar
 Ditampilkan pada jam mata kuliah kimia dasar
 Nilai 2 teman lainnya (sesuai no absen) dalam google form yg akan diberikan

Anda mungkin juga menyukai