Anda di halaman 1dari 28

LARUTAN

Komponen Larutan
• Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat
• Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut
• Zat terlarut jumlahnya lebih sedikit, dapat berbentuk gas, cair atau
padatan
• Pelarut jumlahnya lebih banyak, umumnya berwujud cair
Konsentrasi Larutan
• Untuk menyatakan perbandingan jumlah zat terlarut dan pelarut,
diperlukan standar perhitungan dan satuannya
• Beberapa cara yang umumnya digunakan dalam menyatakan
konsentrasi larutan ialah persentase, molaritas, molalitas, normalitas,
fraksi mol, ppm, dan formalitas.
Persentase (%)
Persentase ialah jumlah zat terlarut dalam 100 bagian larutan.
%=

Satuan persen:
• %b/b : berat/berat (g/g)
• %b/v : berat/volume (g/mL)
• %v/v : volume/volume (mL/mL)

Soal:
Sebanyak 25 gram gula pasir dilarutkan hingga 100 mL air, Berapa persentase kadar
larutan tersebut?
Molaritas (M)
Jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1 liter larutan
M =
=

Soal:
Berapa kemolaran larutan yang dibuat dari 4 gram NaOH dalam 100
mL larutan (Mr NaOH= 40)?
Molalitas (m)
• Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut setiap kilogram pelarut
m=
=

Soal:
Berapa kemolalan larutan yang dibuat dengan melarutkan 6 gram urea
dalam 100 gram air (Mr urea = 60)
Normalitas (N)
• Normalitas adalah jumlah larutan yang mengandung ekuivalen zat
terlarut setiap volume larutan (1 liter)
N =
=

• Massa ekuivalen adalah massa suatu zat yang diperlukan untuk


memberikan atau bereaksi dengan satu mol proton (H+)
BE = Mr/n
n adalah jumlah proton yang dapat diterima atau dilepas

Soal:
Berapakah normalitas larutan yang terbentuk jika sebanyak 0,5 gram
asam sulfat dilarutkan dalam air hingga bervolume 250 mL?
Fraksi mol (X)
• Fraksi mol ialah perbandingan jumlah mol suatu komponen dengan jumlah
mol semua pembentuk larutan
• Jika larutan terdiri dari komponen zat A dan B, maka:
XA =
XB =
XA + XB = 1

Soal:
Dalam suatu larutan 16% massa naftalena dalam benzena, tentukan fraksi mol
masing-masing zat, jika diketahui Mr naftalena = 128 dan Mr benzena = 78?
Bagian Perjuta (part per million = ppm)
• Bagian perjuta (ppm) adalah jumlah zat terlarut dalam satu juta
jumlah atau bagian dari larutan
ppm =
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisik larutan yang hanya bergantung
pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya.
Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif yang lebih besar dari pada
larutan non elektrolit berkonsentrasi sama karena larutan elektrolit
mempunyai jumlah partikel terlarut yang lebih banyak.
Tekanan Uap Larutan

- Tekanan uap suatu zat adalah tekanan yang ditimbulkan oleh uap
jenuh zat itu. Semakin tinggi suhu, semakin besar tekanan uap. Jika
zat terlarut tidak menguap maka tekanan uap larutan menjadi lebih
rendah dari tekanan uap pelarutnya. Selisih antara uap pelarut murni
(P0) dengan tekanan uap larutan (P) disebut penurunan tekanan uap
larutan (ΔP).

ΔP = P0 – P
Contoh
Tekanan uap air pada 1000C adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan glukosa
18% pada 1000C ( Ar H = 1, C = 12, O = 16 )

Jawab :
Dalam 100 gram larutan glukosa 18% terdapat :
Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 g
Air = 100 – 18 g = 82 gram
Jumlah mol glukosa = 18 g/ 180 g mol-1 = 0,1 mol
Jumlah mol air = 82 g/ 18 gmol-1 = 4,55 mol
Xpel = 4,55/(4,55 + 0,1) = 0,98
P = Xpel x P0 = ( 0,98 x 760 mmHg) = 744,8 mmHg
Kenaikkan Titik Didih

• Larutan mempunyai titik didih lebih tinggi dan titik beku lebih rendah
dari pada pelarutnya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik
didih pelarut disebut kenaikkan titik didih (ΔTb).
• Rumus : ΔTb = Kb x m

Dimana :
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikkan titik didih
contoh
1. Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 g glukosa (Mr =
180) dalam 500 g air. Kb air = 0,520C/m.

Jawab :
Jumlah mol glukosa = 18 g/ 180 g mol-1 = 0,1 mol
Kemolalan larutan = 0,1 mol / 0,5 kg = 0,2 mol kg-1
Kenaikan Titik didih , ΔTb = Kb x m = 0,2 x 0,520C = 0,1040C
Titik Didih Larutan, Tb = Titik didih pelarut + ΔTb
= 1000C + 0,1040C
= 100,1040C
Penurunan Titik Beku (Tf)
• Ketika larutan membeku, yang membeku adalah
pelarutnya, zat terlarut tidak membeku
• titik beku larutan adalah suhu pada saat larutan
mulai membeku
• Selisih antara titik beku larutan disebut penurunan
titik beku (Tf = freezing point depression), atau (Tf
= titik beku pelarut = titik beku larutan).

• Tf = penurunan titik beku, Kf = tetapan penurunan


titik beku molal, m = kemolalan larutan
Tekanan Osmotik Larutan
• selaput semipermeable: selaput, baik yang alami (seperti jaringan usus)
maupun yang sintetik (seperti selofan), yang dapat dilewati molekul
pelarut yang kecil tetapi menahan molekul (partikel) zat terlarut

• Perpindahan bersih molekul pelarut ini disebut osmosis


• Osmosis dapat dicegah dengan memberi suatu tekanan pada permukaan
larutan.
• Tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari pelarut
murni menuju larutan disebut tekanan osmotik larutan.

Dimana:  = tekanan osmotik


V = volume larutan (dalam liter)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absolute larutan (Kelvin)
R = tetapan gas (0,08205 atm mol-1K-1
M = molaritas larutan
Contoh soal
• Berapakah tekanan osmotik larutan sukrosa 0,0010 M pada 25oC?
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
ELEKTROLIT
• sifat koligatif larutan bergantung pada
konsentrasi partikel dalam larutan
• larutan elektrolit mempunyai harga sifat
koligatif yang lebih besar
• Perbandingan antara harga sifat koligatif yang
terukur dari suatu larutan elektrolit dengan
harga sifat koligatif yang diharapkan suatu
larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang
sama disebut factor van’t hoff
Contoh soal
• Satu gram MgCl2 dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukanlah:
a. titik didih
b. titik beku
c. tekanan osmotic larutan itu pada 25oC jika derajat ionisasi (aktivitas)
= 0,9. Kb air = 0,52oC; Kf air = 1,86oC.
(Mg = 24; Cl = 35,5)

Anda mungkin juga menyukai