Anda di halaman 1dari 27

Unsur Intrinsik dan Nilai-nilai Kehidupan Dalam Novel

Laskar pelangi
Kelompok 2
Nama kelompok :
1. Iyed Awaluddin
2. Rahmi Aulia R.
3. Nur auliah
4. Nigel Srigita
5. Ussy Sulistiani
6. St. nurfadhila
Unsur Intrisik

01 02 03
Tema Alur Latar

04 05 06
Penokohan Sudut Pandang Amanat
Nilai-nilai Kehidupan

01 02
Nilai Religius
03
Nilai Pendidikan
Nilai Moral
Unsur Intrinsik
01 Tema
Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan. Namun uniknya
tema pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota
‘Laskar Pelangi’. Tema pendidikan ini sendiri dipadukan dengan tema ekonomi.
Namun tema pendidikan lah yang lebih menonjol.
02 Alur
A. Pengenalan Situasi Cerita
Cerita diawali dengan dibukanya penerimaan murid baru di SD Muhammadiyah
yang ada diDesa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera
Selatan. Sebuah daerah yang kaya akan sumber daya alamnya yaitu timah.
Belitong merupakan daerah yang menjadi tempat penambangan timah
terbesar dan menghasilkan banyak sekali keuntungan. Meski pun begitu,
kehidupan di sana seperti terpetak-petak antara yang kaya dan yang
miskin.Pagi itu, satu demi satu calon siswa yang didampingi oleh orang
tuanya berdatangan mendaftarkan diri di sekolah yang hampir roboh dan
mungkin sudah tidak layak untuk dipakai sebagai tempat belajar-mengajar.
02 Alur
B. Menuju Adanya Konflik
Dalam novel “Laskar Pelangi” ini, banyak sekali bermunculan masalah
masalah atau konflik konflik. Namun konflik awal yang pertama muncul
adalah saat suasana mulai tegang karena ternyata pendaftar tidak mencukupi
batas minimal siswa yang disyaratkan oleh Depdikbud Sumsel. Apabila calon
siswa yang mendaftar kurang dari sepuluh anak, maka SD Muhammadiyah
harus ditutup.
02 Alur
C. Puncak Konflik
Puncak konfliknya ialah setelah ditunggu hingga siang, ternyata jumlah
pendaftar tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah ini tentu saja belum
mencukupi persyaratan Depdikbud. Hal ini tentu saja sangat mencemaskan
Pak Harfan sang kepala sekolah dan Bu Muslimah sang guru. Sampai pada
akhirnya Pak Harfan memutuskan untuk memberikan pidato sekaligus
mengumumkan bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan.

Selanjutnya konflik-konflik lain bermunculan dari masing-masing tokoh.


Namun konflik selanjutnya yang secara garis besar melibatkan hampir semua
tokoh ialah saat akan diadakannya lomba karnaval dan cerdas cermat antar
sekolah.
02 Alur
D. Penyelesaian
Tiba saatnya mengikuti karnaval antar sekolah. Keikutsertaan SD
Muhammadiyah sempat diperdebatkan karena ketidakadaan dana dan sikap
pesimistis yang muncul. Namun, Bu Muslimah bersikeras mengikutkan murid
muridnya. Karena nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai murid
yang kreatif, Mahar pun ditunjuk sebagai ketua untuk mengurusi persiapan
karnaval.

SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini adalah


perlombaan cerdas cermat. Bu Muslimah, Ikal dan kawan-kawan sempat
khawatir karena tak lama perlombaan akan dimulai namun ujung tombak tim
mereka belum juga datang. Untungnya meski hampir terlambat, akhirnya si
cerdas itu pun datang (Lintang).
03 Latar

A. Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah
bernama SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten
Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya
adalah di rumah, pohon, goa, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di
kawasan Belitong.

B. Latar Waktu
Dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang menceritakan
kisah nyata meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan
pun jelas yaitu terjadi pada tahun 1974.
03 Latar
c. Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan konflik-konfik
yang muncul juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut
beberapa penggalan kisah yang menjelaskan suasana dalam novel:
- Suasana Sedih : Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
sedih ialah saat Ikal, teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari
Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena harus mengurusi
keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
- Suasana Senang : Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan
suasana senang ialah saat tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil
memenangkan pertandingan
- Suasana Cemas : Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
cemas ialah saat Pak Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD
Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk menggenapkan
calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.
04 Penokohan
Tokoh-tokoh yang berperan dalam novel ‘Laskar Pelangi’ antara lain :
A. Ikal
Ikal atau yang di dalam novel ini berperan sebagai ‘aku’ merupakan tokoh
utama. Ikal adalah salah seorang anggota ‘Laskar Pelangi’. Di sekolah ia
termasuk murid yang lumayan pandai, namun kepandaiannya masih di bawah
dari temannya yaitu Lintang. Ia selalu berada di peringkat kedua di sekolah
setelah Lintang. Ikal termasuk orang yang tidak mudah putus asa, selalu
bersemangat melakukan hal yang ia sukai dan tegar. Ikal begitu menyukai dunia
sastra terutama puisi.
04 Penokohan
B. Taprani
Taprani merupakan sosok yang tampan, rapi, perfeksionis, lumayan pintar,
bicara seperlunya (pendiam), santun, sangat berbakti kepada orang tua dan
manja. Ia bercita-cita menjadi guru di daerah terpencil untuk memajukan
pendidikan orang melayu pedalaman.

C. Sahara
Sahara merupakan satu-satunya murid perempuan yang bersekolah di SD
Muhammadiyah. Tubuhnya ramping dan selalu berjilbab rapi. Di sekolah ia
termasuk murid yang pintar. Meski pun ia adalah sosok yang perhatian, namun
ia termasuk tipe orang yang temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan
dan tidak mudah terkesan.
04 Penokohan
D. A Kiong
A Kiong adalah satu-satunya murid keturunan Tionghoa yang bersekolah di
SD Muhammadiyah. Sifatnya begitu polos dan selalu mempercayai apa
yang dikatakan Mahar. Ia selalu menjadi pendukung sekaligus pengikut
setia Mahar.

E. Harun
Harun yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar
pada usia lima belas tahun ini mengidap keterbelakangan mental. Sifatnya
santun, pendiam, dan murah senyum. Laki-laki yang memiliki model
rambut seperti Chairil Anwar ini hobi sekali mengunyah permen asam jawa.
04 Penokohan
F. Borek
Borek memilki tubuh yang tinggi tinggi dan besar. Ia sangat terobsesi
dengan body building dan tergila-gila dengan citra cowok macho.

G. Syahdan
Karakter Syahdan tidak begitu menonjol dalam novel ini. Ia adalah salah satu
anggota ‘Laskar Pelangi’ yang selalu setia menemani Ikal membeli kapur tulis di
took Sinar Harapan milik orang tua A Ling. Syahdan merupakan saksi cinta
pertama Ikal kepada A Ling. Ia memiliki cita-cita sebagai aktor.
04 Penokohan
H. Kucai
Kucai adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang diamanahi sebagai ketua
kelas. Ia sempat frustrasi ketika menjadi ketua kelas karena kesulitan dalam
mengatur teman-temannya. Meski begitu, laki-laki yang menderita rabun jauh
ini selalu terpilih menjadi ketua kelas dan pada akhirnya ia menerima
keputusan itu. Anak yang banyak bicara dan susah diatur ini berbakat menjadi
seorang politikus.

I. Flo
Flo merupakan murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboi yang berasal dari
keluarga kaya ini merupakan tokoh terakhir yang muncul sebagai anggota ‘Laskar
Pelangi’.
04 Penokohan
J. Lintang
Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara teman
temannya. Meski pun jarak rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 km), ia
tetap semangat untuk pergi ke sekolah dan menjadi anak yang paling pagI
datang. Ayahnya adalah seorang nelayan miskin yang bertanggung jawab
menafkahi empat belas nyawa yang tinggal di rumahnya. Di sekolah,
Lintang begitu serius belajar dan aktif. Otaknya yang jenius dan cermat
membawa tim SD Muhammadiyah menjadi pemenang dalam lomba cerdas
cermat.
04 Penokohan
K. Mahar
Mahar memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi, melukis, seni rupa
dan lain sebagainya. Pemikirannya imajinatif dan kreatif. Anak tampan ini
termasuk orang yang menggemari dongeng-dongeng yang tak masuk akal

L. Bu Muslimah
Wanita bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru di SD
Muhammadiyah. Ia sangat gigih dalam mengajar meski pun gajinya belum
dibayar. Wanita cantik yang menyukai bunga ini memiliki pendirian yang
progresif dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ia termasuk orang yang sabar dan
baik hati.
04 Penokohan
M. Pak Harfan
Pria bernama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat sebagai kepala
SD Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia tetap mempertahankan
sekolah yang hampir ditutup karena kekurangan siswa. Pak Harfan juga
memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan.

N. A Ling
Gadis keturunan Tiongoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia memiliki
tubuh yang ramping dan tinggi. Anak dari pemilik toko Sinar Harapan ini
ternyata juga menyukai Ikal. Namun sayangnya ia pindah ke Jakarta.
05 Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama
pelaku utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh
‘aku’ dalam novel ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan
sebagai tokoh atau pelaku utama.
06 Amanat
Salah satu amanat yang dapat di ambi dari novel Laskar Pelangi yaitu :
• Jangan mudah menyerah oleh keadaan
Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan
janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru
jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa
menutupinya. Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan
pendidikan yang keadaannya serba minim. Namun, tokoh-tokoh
di dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka
tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Kemiskinan bukan alasan untuk tidak belajar.
Nilai-nilai Dalam
Kehidupan
Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau
etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang
buruk/jelek. Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea nilai Moral terdapat pada
kutipan :

Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika
berkorban demi sesama. Lalu beliau menyampaikan sebuah prinsip yang diam-diam
menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa, yaitu
bahwa hiduplah sebanyak-banyaknya , bukan menerima sebanyak-banyaknya. (Halaman
24)
Nilai Religius
Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah suatu keberadaan
sastra itu sendiri . Bahkan, sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius.
Agama menunjukan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum resmi.
Dengan demikian religius bersifat mengatasi lebih dalam dan lebih luas dari
agama yang tampak formal dan resmi . Dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata nilai religus terdapat pada kutipan :

Lalu persis dibawah matahari tadi tertera huruf-huruf arab gundul yang nanti
setelah aku kelas dua , setelah aku pandai membaca bahasa arab, aku tahu bahwa
tulisannya berbunyi amar makruf nahi munkar artinya : “menyuruh kepada yang
makhruf dan mencegah dari yang munkar .” (Halaman 19).
Nilai Pendidikan
Nilai yang berkaitan dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan di dalam kehidupan baik pendidikan
formal, informal dan non-formal. Dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata nilai pendidikan
terdapat pada kutipan :

Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana melalui kata-katanya yang ringan
namun bertenaga seumpama titik-titik air hujan. Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan
membuat kami tercengang atas petuahnya tentang kami pelajaran pertama tentang ketekunan , tentang
keingan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia
dalam keterbatasan jika berkorban demi sesama. Lalu beliau menyampaikan sebuah prinsip yang diam-
diam menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa, yaitu bahwa hiduplah
sebanyak-banyaknya , bukan menerima sebanyak-banyaknya. ( Halaman 24)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai