Anda di halaman 1dari 6

Laporan Menganalisis Unsur Kebahasaan Novel Yang Berjudul

“LASKAR PELANGI
Karya : Andrea Hirata

Study Bahasa Indonesia


Guru pengampu : Rinawati Latifah S.Pd
Nama kelompok :
1.Muhamad Rohansyah
2.Triana Adi Saputra
3.Ahmad Hengki Fernando
4.M .Hak Tafit
5.Jihad Akbar
6. Eka Febriansyah

Kelas XII MIA 2


SMAN 2 AIR SUGIHAN 2023-2024
Identitas Novel:
Judul : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman : 533 Halaman
Terbit : Cetakan III, Juli 2007

Menganalisis :
1.Sinopsis
2.Unsur instrinsik
3.Unsur ekstrinsik
4.Gaya Bahasa
5.Citraan

1.SINOPSIS
Cerita terjadi di desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika
sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai
siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan,
akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah,
Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.

Mulai dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong
yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian
bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai,
kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai
pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke
sekolah!

Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka
terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya
pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya
pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan
kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah
kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi
mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan
ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah
dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana
Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya.

2.UNSUR INTRINSIK
Unsur yang membangun dari dalam:

A .Tema
Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan. Namun uniknya tema
pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota “Laskar Pelangi’’.
Tema pendidikan ini sendiri dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah
yang lebih menonjol.

B. Alur
Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi lainnya adalah plot atau alur cerita. Dalam novel ini alur yang
digunakan adalah jenis alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah
awal semenjak ikal dan kawan-kawannya bersekolah sampai mereka semua beranjak dewasa.

C. Latar
1. Latar waktu
Dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang menceritakan kisah nyata
meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada
tahun 1974.

2. Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD
Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai,
pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.

3.Latar Suasana

Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan konflik-konfik yang muncul
juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut beberapa penggalan kisah
yang menjelaskan suasana dalam novel :
d.      Suasana Sedih

Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal, teman-
temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena
harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.

e.       Suasana Senang

Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas cermat
SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.

f.        Suasana Cemas

Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak Harfan, Bu
Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk
menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.

D. Tokoh dan Penokohan


Tokoh tokoh dalam novel dia adalah Kakakku yaitu:
Ikal, Taprani, Sahara,    A Kiong, Harun, Kucai, Lintang, Mahar, Bu Muslimah, Pak Harfan

E.Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Dia Adalah Kakakku yaitu menggunakan sudut
pandang orang ketiga yang serba mengerti.
F.Amanat

Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Diantaranya adalah
a.       Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)

Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk
tidak berusaha. Justru jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya.
Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan yang keadaannya serba minim.
Namun, tokoh-tokoh di dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap
bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemiskinan bukan alasan untuk tidak
belajar.

b.      Jauhi sifat pesimis

Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas kita, bukan berarti kita
harus merasa kecil dan lemah di hadapan mereka. Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak
bisa seperti orang yang ada di atas. Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan
cambuk semangat untuk bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih baik lagi. Contonya pada
novel ini yang menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang selalu
optimis untuk bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SD PN).

c.       Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan.
Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya terhadap pendidikan.
Guru diibaratkan  kompas yang menunjukkan kemana murid-muridnya akan pergi. Bu
Muslimah merupakan sosok yang menjadi guru teladan yang dengan segenap kemampuannya
berjuang untuk memajukan pendidikan di sebuah kampug kecil.

3.Unsur Ekstrinsik
Unsur yang membangun dari luar :
 Nilai sosial
Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang
bertempat tinggal di Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh
tambang dan komunitas pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar
belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua komunitas ini memang ada dan saling
ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan uang untuk melanjutkan
kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan tenaga para buruh tambang
untuk menjalankan usaha mereka.
 Nilai Agama
Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin
dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Nuansa keislamannya begitu kental. Dalam beberapa
penggalan cerita, pengarang sering kali menyelipkan pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.

 Nilai Pendidikan
Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan
pengarang. Pengarang tidak hanya bercerita, tapi juga menyajikan berbagai ilmu
pengetahuan yang diselipkan di antara ceritanya.  Begitu banyak cabang ilmu
pengetahuan yang diselipkan antara lain seperti sains (fisika, kimia, biologi, astronomi).
Pengarang gemar sekali memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang
tertuang dalam cerita. Ini menandakan bahwa pengarangnya memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi.

4.Gaya Bahasa
Dalam novel laskar pelangi terdapat beberapa gaya bahasa yaitu majas hiperbola, majas metafora, dan
majas protato.
5.Citraan
● Citraan penglihatan
● Citraan pendengaran
● Citraan pergerakan
● Citraan penciuman

Anda mungkin juga menyukai