Anda di halaman 1dari 8

HASIL ANALISIS UNSUR INSTRINSIK NOVEL “LASKAR PELANGI“

KARYA “ANDREA HIRATA”

Disusun Sebagai Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Guru Mapel : Ferra Luxiyta, S.Pd.

Disusun oleh:
IFAN LUBIES
MUHAMAD ILHAM

SMA Negeri 1 Gadingrejo


2024
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I HASIL ANALISIS


A. Unsur-unsur Instrinsik Cerpen............................................. 9
1. Tema Cerita........................................................................ 9
2. Alur Cerita.......................................................................... 9
3. Tokoh dan Penokohan............................................................ 11
4. Latar/setting............................................................................. 12
5. Gaya Bahasa............................................................................ 13
6. Sudut Pandang........................................................................ 14
7. Amanat .................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
A. Analisis Unsur-unsur Instrinsik Cerpen “laskar Pelangi ”Andrean
Hirata”
1.Tema
Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan. Namun
uniknya tema pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat
antara anggota “Laskar Pelangi’’. Tema pendidikan ini sendiri dipadukan
dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah yang lebih menonjol.

2. ALUR
a. Pengenalan Situasi Cerita
Cerita diawali dengan dibukanya penerimaan murid baru di SD
Muhammadiyah yang ada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung,
Belitong Timur, Sumatera Selatan. Sebuah daerah yang kaya
akan sumber daya alamnya yaitu timah. Belitong merupakan
daerah yang menjadi tempat penambangan timah terbesar dan
menghasilkan banyak sekali keuntungan. Meski pun begitu,
kehidupan di sana seperti terpetak-petak antara yang kaya dan
yang miskin.
b. Menuju Adanya Konflik
Dalam novel “Laskar Pelangi” ini, banyak sekali bermunculan
masalah-masalah atau konflik-konflik. Namun konflik awal yang
pertama muncul adalah saat suasana mulai tegang karena
ternyata pendaftar tidak mencukupi batas minimal siswa yang
disyaratkan oleh Depdikbud Sumsel. Apabila calon siswa yang
mendaftar kurang dari sepuluh anak, maka SD Muhammadiyah
harus ditutup.
c. Puncak Konflik
Puncak konfliknya ialah setelah ditunggu hingga siang, ternyata
jumlah pendaftar tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah ini
tentu saja belum mencukupi persyaratan Depdikbud. Hal ini
tentu saja sangat mencemaskan Pak Harfan sang kepala sekolah
dan Bu Muslimah sang guru. Sampai pada akhirnya Pak Harfan
memutuskan untuk memberikan pidato sekaligus mengumumkan
bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan. Selanjutnya konflik-
konflik lain bermunculan dari masing-masing tokoh. Namun
konflik selanjutnya yang secara garis besar melibatkan hampir
semua tokoh ialah saat akan diadakannya lomba karnaval dan
cerdas cermat antar sekolah.

3. Tokoh dan Penokohan

1
Tokoh adalah pelaku cerita. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter.
Watak atau karakter setiap tokoh berbeda-beda. Adapun penokohan adalah
cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya dalam
cerita.
a. Tokoh Protagonis adalah tokoh yang baik, tokoh yang merupakan
pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang odeal bagi kita. Dalam
cerpen ini tokoh dan penokohannya adalah sebagai berikut
”.a. Ikal
Ikal atau yang di dalam novel ini berperan sebagai ‘aku’
merupakan tokoh utama. Ikal adalah salah seorang anggota
‘Laskar Pelangi’. Di sekolah ia termasuk murid yang lumayan
pandai, namun kepandaiannya masih di bawah dari temannya
yaitu Lintang.

4. Latar atau Setting


Latar atau setting adalah penggambaran mengenai waktu, tempat, dan
suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita. Latar dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a. Latar waktu
Latar waktu adalah waktu masa tertentu ketika peristiwa dalam cerita itu
terjadi. Latar waktu pada cerpen ini adalah:
- terjadi pada tahun 1974 ”

b. Latar tempat
Latar tempat adalah lokasi yang menjadi tempat terjadinya peristiwa
dalam cerita itu terjadi. Latar tempat pada cerpen ini adalah:
- di sebuah sekolah bernama SD Muhammadiyah yang terletak di
Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera
Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah,
pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di
kawasan Belitong.”

c. Latar suasana

2
Latar suasana adalah salah satu unsur instrinsik yang berkaitan dengan
keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan
cerita itu. Misalnya suasana gembira, haru, sedih, dan tegang. Latar
suasana pada cerpen ini adalah:
Suasana Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih
ialah saat Ikal, teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari
Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena harus
mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
. Suasana Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
senang ialah saat tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil
memenangkan pertandingan.
Suasana Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
cemas ialah saat Pak Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD
Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk
menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak
ditutup.

5. Sudut Pandang atau Point of View


Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yag secara sengaja dipilih
pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu
yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan
hidup, dan tafsirannya terhadap hiburan. Sudut pandang yang ada cerpen ini
adalah sebagai berikut:
Sudut Pandang yang Digunakan
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang
pertama pelaku utama karena dalam penceritaan novel penulis
menggunakan kata ‘aku’. Tokoh ‘aku’ dalam novel ini diceritakan paling
dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku
utama.

7. Amanat
Amanat adalah sebuah pesan atau harapan seorang penulis cerita kepada
pembaca agar pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu.

3
a. Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)
Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan
janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru
jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa
menutupinya. Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan
pendidikan yang keadaannya serba minim. Namun, tokoh-tokoh di
dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap
bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemiskinan bukan
alasan untuk tidak belajar.
b. Jauhi sifat pesimis
Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas
kita, bukan berarti kita harus merasa kecil dan lemah di hadapan
mereka. Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak bisa seperti orang
yang ada di atas. Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan
cambuk semangat untuk bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih
baik lagi. Contonya pada novel ini yang menceritakan sebuah sekolah
kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang selalu optimis untuk bisa
lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SD PN).
c. Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi
tinggi terhadap pendidikan. Dalam novel ini diceritakan seorang guru
yang begitu tinggi dedikasinya terhadap pendidikan. Guru
diibaratkan kompas yang menunjukkan kemana murid-muridnya
akan pergi. Bu Muslimah merupakan sosok yang menjadi guru
teladan yang dengan segenap kemampuannya berjuang untuk
memajukan pendidikan di sebuah kampug kecil.

4
DAFTAR PUSTAKA

ANDREA HIRATA. 2016 .LASKAR PELANGI. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Jan van Luxemburg dkk. Pengantar Ilmu Sastra. Dick Hartono

5
6

Anda mungkin juga menyukai