Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK 1

Mengulas Sebuah Novel

Anggota:
1. Naura Fatimah
2. Juwita Widia Sari
3. Rendi Rasya Hidayat
4.Bryan Fernando Tarigan

SMP Negeri 2 Prabumulih


Tahun Pelajaran 2023/2024
TAHAP 1

 Identitas Buku :

1. Judul : Laskar Pelangi


2. Pengarang/ Penulis : Andrea Hirata
3. Penerbit : Bentang Pustaka
4. Tahun Terbit : 2005
5. Jumlah Halaman : 534
6. Panjang Buku : 20,5 cm

TAHAP 2

A. Orientasi

1. Tokoh : "Aku"/Ikal
Sifat : Suka Mengamati Kehidupan
Teks : Halaman 84 Paragraf Ke-2
("Sejak kecil aku tertarik menjadi pengamat kehidupan")
2. Tokoh : A Kiong
Sifat : Buruk rupa tetapi baik hati
Teks : Halaman 68-69 Paragraf Ke-3
(Namun, meskipun wajahnya horor, hatinya baik luar biasa)
3. Tokoh : Kucai
Sifat : Bermulut besar dan sok tahu
Teks : Halaman 69 Paragraf Ke-2
(Sebaliknya, ia memiliki kepribadian populis, oportunis, bermulut besar, banyak teori, dan sok tahu)
4. Tokoh : Trapani
Sifat : Pendiam dan lumayan pintar
Teks : Halaman 75 Paragraf Ke-1
(Trapani agak pendiam, otaknya lumayan, dan selalu menduduki peringkat ketiga)
5. Tokoh : Sahara
Sifat : Perhatian, keras kepala, dan jujur
Teks : Halaman 75 Paragraf Ke-2
(Sifatnya yang utama: penuh perhatian dan kepala batu)
6. Tokoh : Harun
Sifat : Santun, pendiam, dan murah senyum
Teks : Halaman 76 Paragraf Ke-4
(Harun adalah seorang pria santun, pendiam dan murah senyum)
7. Tokoh : Borek
Sifat : Gila otot
Teks : Halaman 78 Paragraf Ke-3
(Sejak itu Borek tidak tertarik lagi dengan hal lain dalam hidup ini selain sesuatu yang berhubungan dengan upaya
membesarkan ototnya)
8. Tokoh : Syahdan
Sifat : Ceria
Teks : Halaman 67 Paragraf Ke-1
(Lalu Syahdan pun, yang memang berpembawaan ceria, kali ini terlihat sangat gembira)
9. Tokoh : Lintang
Sifat : Cerdas dan rendah hati
Teks : Halaman 122 Paragraf Ke-2
(Lintang adalah seorang cerdas dan rendah hati dan tak pernah segan membagi ilmu)
10. Tokoh : Mahar
Sifat : Imajinatif dan berbakat dalam seni
Teks : Halaman 143 Paragraf Ke-1
(Mahar sangat imajinatif dan tak logis seseorang dengan bakat seni yang luar biasa)
11. Tokoh : Floriana
Sifat : Tomboi dan sering menguap
Teks : Halaman 47 Paragraf Ke-3
(Flo tak suka menerima dirinya sebagai seorang perempuan)
12. Tokoh : Bu Mus
Sifat : Penyabar dan humoris
Teks : Karena tidak pernah marah dan sering menahan tawa melihat tingkah muridnya.
13. Tokoh : Pak Harfan
Sifat : Religius dan Tegar
Teks : Karena sering menceritakan kisah tokoh-tokoh islam.

Laskar Pelangi adalah novel yang terinspirasi dari kisah nyata kehidupan Andrea Hirata yang ditujukan untuk bapak dan ibu
gurunya, serta sebelas sahabat masa kecilnya. Novel Laskar Pelangi menceritakan kehidupan 10 anak yang tidak mampu,
tetapi memiliki semangat juang untuk melanjutkan pendidikannya di kampung Gantung, Kepulauan Bangka Belitung.
Sebagian besar dari kesepuluh anak yang menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah Gantung merupakan anak dari para
penambang timah di pulau dengan perolehan kekayaan alam timah yang terbesar di dunia.

Meski demikian, hal tersebut berbanding terbalik dengan taraf kesejahteraan masyarakat asli di suatu daerah. Realitas itu
yang mesti diterima oleh seluruh kalangan, mulai dari anak-anak, para orang tuanya, bahkan masyarakat miskin di daerah
setempat.

Di balik keterbatasan yang harus mereka hadapi, baik itu dalam bentuk sarana dan prasarana maupun tenaga pendidik,
kesepuluh anak yang menjadi tokoh utama dalam novel ini tetap mempunyai semangat juang dalam kegiatan pendidikan
yang tengah mereka tempuh. Kesepuluh anak hebat itu dinamai Laskar Pelangi, di antaranya bernama Ikal, Lintang, Sahara
Aulia Fadillah, Mahar Ahlan, Syahdan Noor Aziz, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman atau A Kiong, Samson atau Borek,
Mukharam Kudai Khairani, Trapani Ihsan Jamari, dan Harun Ardhli Ramadhan. Selang waktu berjalan, mereka semua memiliki
seorang teman baru, pindahan dari SD PN Timah bernama Flo.

Selama kegiatan belajar dan mengajar yang mereka lalui, didampingi pula oleh seorang guru dengan dedikasi yang tinggi
akan ranah pendidikan, yaitu Bu Muslimah. Ia mempunyai kepribadian yang sangat baik, sabar, piawai dalam mengajari murid-
muridnya belajar, penyayang, dan sebagainya.
Tidak hanya Bu Muslimah, ada Pak Harfan Effendi Noor yang bersedia merangkap jabatan, yakni guru sekaligus Kepala
Sekolah SD Muhammadiyah Gantung. Penyampaian materi ajar yang disampaikan oleh Pak Harfan kerap kali menyelipkan
kisah teladan nabi dan rasul.

Di novel ini, kisah perjalanan para anggota Laskar Pelangi dalam menjalankan pendidikan di SD Muhammadiyah Gantung
ditemani oleh berbagai ragam emosional, mulai dari rasa bahagia, dramatis, hingga mengharukan sekalipun.

Bagi Ikal, kemiskinan boleh mengambil segalanya, kecuali satu: mimpi. Mereka letakkan mimpi setinggi-tingginya. Dua anak
kuli timah itu mencurahkan segenap tenaga. Meskipun demikian, manisnya hidup tak boleh lalai dilewatkan.

Di sela kesibukan belajar di sekolah menengah, selalu saja ada celah untuk menikmati masa remaja. Mencuri-curi waktu
menonton bioskop, mengejar cinta pertama, adalah sekian dari kisah mereka. Namun, satu hal tak pernah terlupa, impian
yang telah lama bersemayam dalam diri.

Dalam novel ini Andrea akan membuat kita terbahak-bahak mengikuti kisah orang-orang Melayu di pedalaman Belitong yang
lugu, tersedu-sedu oleh kisah cinta atau geleng-geleng kepala oleh kelakuan mereka yang luar biasa. Kita akan menemukan
manusia-manusia yang tak sempurna, sekaligus menemukan kebijaksanaan dalam diri mereka.

B. Sinopsis

Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu
Belitong yang luar biasa ini tak menyerah waktu keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra
cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu---
bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang
parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus.
Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.

Selama ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka, dan temukan diri anda
tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan buat mereka yang menyakini
keajaiban kenangan masa kecil, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu keajaiban lain
untuk mengubah dunia pendidikan.

C. Analisis

Tema: Semangat perjuangan yang disertai dengan keikhlasan sebelas orang anggota Laskar Pelangi dalam menempuh
pendidikan.

Alur Cerita:

Kisah ini berawal ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumatera Selatan jika siswa
baru tidak mencapai sepuluh anak. Ketika itu baru sembilan anak yang mendaftar dan hadir, tepat saat Pak Harfan (kepala
sekolah) akan berpidato untuk menutup sekolah, seorang anak Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah
sederhana tersebut.

Mulai dari kisah itu maka mulailah di ceritakan mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan,
perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong hanya tersenyum saat ditanya namanya oleh guru mereka, Bu Muslimah,
kejadian bodoh yang dilakukan Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa
Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda delapan puluh kilometer
pulang-pergi dari rumahnya ke sekolah. Mereka adalah anggota Laskar Pelangi, nama yang diberikan Bu Muslimah karena
mereka senang memandangi pelangi.

Mereka hidup di sebuah komunitas tambang Belitong. Pendidikan hanya dapat diikuti anak-anak para pegawai PN Timah
yang berpangkat, fasilitas hanya dapat dimasuki dan digunakanorang-orang dengan kelas sosial tertentu. Anggota Laskar
Pelangi terdiri dari Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Sahara, Harun, Borek, Kucai, dan Trapani. Anggota Laskar
Pelangi bertambah menjadi sebelas ketika ada siswa pindah dari SD PN Timah yang bernama Flo yang merupakan anak
orang kaya yang tertarik akan keunikan sekolah Muhammadiyah. Mereka adalah anak-anak yang lahir di sebuah pulau kaya
timah di negeri Indonesia. Namun, pulau yang seharusnya kaya-raya tersebut ternyata miskin dari segi ekonomi dan
pendidikan.

Keadaan tersebut tidak menyurutkan langkah mereka,di tengah keterbatasan fasilitas, anak-anak tersebut ternyata memiliki
semangat belajar yang luar biasa. Anggota Laskar Pelangi mengharumkan perguruan Muhammadiyah saat festival 17
Agustus, mereka menampilkan tarian dari Afrika karya Mahar.

Prestasi kembali di raih oleh anggota Laskar Pelangi saat lomba cerdas cermat berkat kecerdasan Lintang, bahkan Lintang
menantang Drs.Zulfikar, guru sekolah PN Timah yang terkenal kecerdasannya. Hal inilah yang membuktikan bahwa miskin
tidak sama dengan bodoh. Mereka beranggapan bahwa kemiskian hanya dapat diperangi dengan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai