Anda di halaman 1dari 6

1) Tema

Tema dalam cerita novel Laskar Pelangi betajuk persahabatan.

2) Penokohan

– Tokoh aku / Ikal

Tokoh aku / ikal merupakan sosok anak yang cerdas dan pemerhati. Ikal seringkali memperhatikan
orang-orang disekitarnya, ia kerapkali memperhatikan tentang karakter, sifat, dan tingkah laku
teman-teman, guru, orang tua, dan semua orang yang berada disekitarnya. Ia sangat menyukai puisi,
tergambar jelas dalam cerita yang menggambarkan bahwa ikal seringkali membuat puisi untuk gadis
Tionghoa bernama A Ling, wanita yang disukainya.

– Lintang

Lintang merupakan sosok anak yang pintar dan jenius di SD Muhammadiyah Gantong. Ia pernah
mewakli SD Muhammadiyah untuk mengikuti lomba cerdas cermat dan memperoleh juara 1. Lintang
adalah teman sebangku Ikal. Dalam pergaulannya sehari-hari Ikal selalu belajar banyak hal kepada
Lintang. Watak dan karakter Lintang adalah berkemauan keras untuk belajar, cerdas, dan pantang
meyerah.

Baca Juga: 7 Syarat Kalimat Efektif yang Harus Kamu Ketahui

– Mahar

Mahar memiliki bakat yang besar dalam seni. Bisa dikatakan bahwa ia jenius dalam hal seni.
Memang tingkah polahnya terkadang aneh namun masih dalam batas kewajaran. Watak dan
Karakter Mahar adalah kreatif, cerdas, dan imajinatif.

– Trapani

Trapani memiliki perawakan yang rupawan. Ia baik hati dan amat menyayangi ibunya. Watak dak
karakter Trapani baik hati namun agak sedikit manja pada ibunya.
– Kucai

Kucai memiliki watak yang tegas dan berwibawa. Ia memiliki bakat sebagai pemimpin, hal ini
dibuktikan dengan terpilihnya ia sebagai ketua kelas.

– Sahara

Sahara merupakan satu-satunya anak perempuan anggota laskar pelangi. Ia berwatak keras dan
memiliki prinsip yang kuat.

– A Kiong

A Kiong memiliki watak yang baik hati serta memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap
sahabatnya. Hal ini dibuktikan ketika Ikal memohon pertolongan kepada A Kiong agar ia dapat
menemui A Ling yang merupakan saudara dari A Kiong. Ikal akhirnya menemui A Ling melalui
perantara A Kiong.

– Harun

Anggota laskar pelangi yang bernama Harun memiliki keterbelakangan mental. Meskipun begitu, ia
pernah menyelamatkan SD Muhammadiyah Gantong ketika sekolah ini hendak dibubarkan. Ketika
itu ia menjadi murid ke 10 yang mendaftarkan diri sebagai siswa di SD tersebut.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pola Pengembangan Paragraf (Penjelasan Lengkap)

– Borek

Berwatak keras dan sangat terobsesi dengan otot. Menurutnya pria sejati adalah pria yang berotot.

3) Plot / Alur
Alur cerita pada novel laskar pelangi menggunakan jenis alur maju. Hal ini dibuktikan dengan
penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal dan kawan-kawan bersekolah sampai
mereka semuanya beranjak dewasa. Meskipun begitu banyak cerita yang masih menjadi misteri, dan
misteri tersebut berada pada novel sekuel tetralogi Laskar Pelangi lainnya.

– Tahap situasi

Ketika hari pertama pembukaan pendaftaran siswa SD Muhammadiyah gantong, SD tua tersebut
harus tutup apabila tidak memenuhi kuota sebanyak minimal 10 siswa. Pada saat itu yang mendaftar
barulah 9 siswa. Ketika waktu yang tersedia telah habis, Pak Harvan dengan sangat terpaksa hendak
mengumumkan penutupan sekolahnya, tiba-tiba munculah Harun yang hendak mendaftarkan diri
sebagai siswa di SD tersebut. Maka dengan kehadiran Harun, seluruh orang tua murid, siswa yang
telah mendaftar, serta SD Muhammadiah Gantong terselamatkan.

– Tahap Pemunculan Konflik

Pemunculan konflik terletak pada perjuangan keras Bu Muslimah serta anak-anak laskar pelangi
dalam menjalani aktivitas pembelajaran di sekolah yang serba terbatas dan penuh dengan rintangan.
Lintang yang harus bersepeda berpuluh-puluh kilo meter dan sering kali dihadang oleh buaya besar
demi mencapai sekolahnya agar bisa belajar. Bu Muslimah rela berhujan-hujanan dengan daun
pisang yang menutupi kepalanya demi untuk mengajar anak-anak Laskar Pelangi.

Baca Juga: Contoh Kalimat Aktif dan Pasif beserta Pengertian

– Tahap Peningkatan Konflik

Tahapan ini terjadi ketika Mahar dan Lintang mengikuti perlombaan cerdas cermat. Pada saat itu SD
Muhammadiyah mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah.

– Tahap Klimaks

Tahapan ini terletak pada saat Lintang harus berhenti sekolah karena desakan ekonomi keluarga.
Ayahnya meninggal, Lintang harus menggantikan ayahnya menjadi tulang punggung keluarga.
– Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian terletak pada saat runtuhnya perusahaan tambang Timah dan akhir cerita yang
membahagiakan yang terjadi pada kesepuluh orang anak Laskar Pelangi.

4) Latar

Latar tempat yang digunakan dalam novel Laskar Pelangi diantaranya yakni:

– Di Sekolah Dasar Muhammadiyah (Hirata, 6 : 2006)

– Di bawah Pohon (Hirata, 159 : 2006)

– Di dalam Gua (Hirata, 396 : 2006)

Selanjutnya suasana yang terjadi dalam cerita novel laskar pelangi diantaranya yakni menyenangkan,
menegangkan, dan juga mengharukan.

a. Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD
Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai,
pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.
1. Di sekolah
“seluruh hadirin terperanjat karena trapani berteriak smabil menunjukkepinggir lapangan
rumput luas halaman sekolah itu “ (LP, 2006 : 6)
2. Dibawah pohon
“kucai mengangkangi dahan tertinggi ,sedangkan sahara ,satu –satunya betina dalam
kawanan itu ,bersilnang kaki di atas dahan terendah “ (LP, 2006 : 159)
3. Di gua
“ kami terus merambah masuk sampai beratus – ratus meter tapi takmenumukan tanda-tanda
gua itu akan berakhir “(LP, 2006 : 396)
4. Dirumah
“kotak kapur yang ada tulisan pesang Aling itu kusimpan dikamarku seperti benda koleksi
yang bernilai tinggi “ (LP, 2006 : 258)

b. Latar Waktu
Dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang menceritakan kisah nyata
meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada
tahun 1974.

c. Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan konflik-konfik yang
muncul juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut beberapa penggalan
kisah yang menjelaskan suasana dalam novel :
 Suasana Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal,
teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah
karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.

 Suasana Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim
cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
 Suasana Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak
Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu
untuk menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.
Waktu
 Pagi hari
“bagiku pagi itu adalah pagi yang tak terlupakan “ (LP, 2006 : 14)
 Sore hari
“situasi makin kacau ketika sore itu berita kunjungan burung pelintang menyebar ke
kampong dan beberapa nelayan batal melaut” (LP, 2006 : 187)
 Malam hari
"malam ini kami menginapdi masjid al-hikmah karena subuh nanti kami mempunyai acara
seru ,yaitu naik gunung “ (LP, 2006 : 285)

5) Sudut Pandang

Penggunaan sudut pandan dalam novel ini adalah sudut pandang pertama yakni tokoh aku / Ikal
yang menjadi pelaku utama.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertamapelaku

utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’.Tokoh‘aku’ dalam

novel ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh

atau pelaku utama.

Kutipan Novel:
Banyak sekali yang bisa dikutip dari novel tersebut dengan kata ‘aku’ karena isi novel
dominan dengan ‘aku’.
“aku hanya sendirian .jika ada orang lain aku berani lebih frontal “ (LP, 2006 : 88) dan lain-
lain

6) Gaya Bahasa

Penulis menggunakan gaya bahasa Indonesia yang terpengaruh dengan aksen budaya bahasa
melayu. Selain itu juga penulis menggunakan istilah—istilah asing di dalam penulisannya.

7) Amanat

Amanat yang dapat dipetik dari isi cerita Novel Laskar Pelangi diantaranya yakni :

– Jangan mudah menyerah dan putus asa dengan keadaan

– Jangan mudah pesimis

– Berjuang dengan gigih

– Bermimpi dan bercita-citalah yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai