Anda di halaman 1dari 11

Resensi Novel

Oleh :
Nama : Rifka Wardani Jalil
Kelas : Xll Mia 4
Tugas : Bhs. Indonesia

SMA NEGERI 9 GOWA


Tahun Ajaran 2020/2021
Kab.Gowa
UNSUR INTRINSIK
Unsur Trinsik yang membangun Novel tersebut sebagai berikut :

1.Tema
Dalam novel laskar pelangi ini tema utamanya adalah pendidikan. Akan tetapi uniknya tema
pendidikan ini diselingi dengan kisah persahabatan yang sangat erat dan penuh makna antara
anggota laskar pelangi. Selain itu tema pendidikan ini juga dipadukan dengan tema ekonomi.
Tapi tema pendidikan lah yang lebih menonjol dalam novel ini.

2. Alur (Plot)
a. Pengenalan Situasi Cerita
Cerita mulai dengan dibukanya penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah yang ada di
kampung gantung, Belitong timur, Sumatera Selatan. Sebuah wilayah yang kaya akan sumber
daya alamnya yakni timah.
Belitong merupakan wilayah yang menjadi tempat penambangan timah terbesar dan
menghasilkan banyak sekali manfaat dan keuntungan. Walu begitu, kehidupan di sana seperti
terpetak-petak antara si kaya dan si miskin.
Pada pagi itu, satu demi satu calon murid yang didampingi oleh orang tuanya berdatangan
mendaftarkan diri di sekolah seadanya yang mungkin sudah tak layak pakai untuk tempat
belajar-mengajar.
b. Menuju Konflik
Dalam novel Laskar pelangi ini, banyak bermunculan konfik-konflik. Namun konflik yang
pertama muncul yaitu saat suasana mulai tegang karena ternyata pendaftaran tidak mencukupi
batan minimum murid yang disyaratkan oleh Depdikbud Sumsel. Jika calon murid yang
mendaftar kurang dari sepuluh anak, maka SD Muhammadiyah terpaksa harus di tutup.
c. Puncak Konflik
Puncak konfliknya adalah setelah di tunggu hingga siang, ternyata jumla murid yang daftar tidak
lebih dari sembilan orang, Jumlah tersebut tentu saja belum mencukupi persyaratan dari
Depdikbud.
Hal ini tentu saja membuat cemas pak Harfan (kepala sekolah) dan Bu Muslimah (guru). Sampai
pada akhirnya pak Hargan memutuskan untuk memberikan pidato dan mengumumkan bahwa
penerimaan murid baru dibatalkan.
Selanjutnya masalah-masalah lain bermunculan dari masing-masing tokoh. Akan tetapi,
selanjutnya secara garis besar melibatkan hampir seluruh tokoh ialah pada saat akan
diadakannya lomba karnaval antar sekolah.
d. Penyelesaian Konflik
Ketika hampir saja pak Harfan memulai pidatonya guna memberitahukan bahwa penerimaan
murid baru di SD Muhammadiyah dibatalkan, seorang ibu muncul untuk mendaftarkan anaknya
yang bernama harun, mengidap keterbelakangan mental.
Tentu saja kedatangan harun dan ibunya ini memberikan harapan kepada pak Harfan, Bu
Muslimah dan para calon murid serta orang tuanya. Harun sebagai pahlawan telah menggenapi
jumlah murid sehingga SD Muhammadiyah tidak jadi di tutup.
Sekolah yang jika malam digunakan untuk sebagai kandang ternak ini akhirnya memulai
kegiatan belajar-mengajar meski dengan fasilitas seadanya. Tiba waktunya untuk mengikuti
karnaval antar sekolah.
Keikutsertaan SD Muhammadiyah sempat di permasalahkan karena ketidak adaan dana dan
sikap pesimistis yang muncul. Namun, Bu Muslimah bersikeras untuk mengikutkan murid-
muridnya. Karena nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai murid yang jenius,
Mahar pun ditunjuk sebagai ketua untuk mengomando persiapan karnaval. Dengan ide
cemerlang dan kejeniusan nya, Mahar berhasil menggiring teman-temannya merebut piala
kemenangan.
Setelah itu SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini  adalah lomba cerdas
cermat. Bu Muslimah, ikal dan teman-teman sempat khawatir karena tidak lama perlombaan
akan segera di mulai namun ujung tombak tim mereka belum datang juga.
Untungnya walau hampir terlambat, akhirnya yang dinanti-nanti datang (Lintang). Awalnya tim
dari SD Muhammadiya tertinggal angka saat melawan SD PN dan SD Negeri. Tapi pada saat
memasuki soal yang berbau angka SD Muhammadiyah mengejar ketinggalan dan berhasil
merebut piala kemenangan untuk yang kedua kalinya.

3. Latar Cerita
a. Latar Tempat
Latar novel yang digambarkan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah yakni SD
Muhammadiyah yang terletak di Kampung Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Tapi ada
pula yang latar tempatnya di rumah, gua, pohon, tepi pantai pasar dll. Namun masih di kawasan
Belitong.
b. Latar Waktu
Dikarenakan novel Laskar pelangi ini merupakan novel yang menceritakan tentang kisah nyata
meski ada campuran imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu pada tahun
1974.
c. Latar Suasana
Latar suasana yang tergambar dalam novel ini beraneka ragam dikarenakan konflik-konflik yang
muncul juga beraneka ragam. Ada kalanya senang, cemas, dan sedih. Berikut ini adalah
beberapa penggalan yang menjelaskan latar suasana dalam novel laskar pelangi ini :
 Suasana Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan latar suasana senang adalah saat tim cerdas
cermat SD Muhammadiyah berhasil menjadi juara dan membawa piala kemenangan.
 Suasana Sedih
Salah satu penanggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih adalah ikal, kawan-kawan
dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang karena memutuskan untuk berhenti sekolah karena
harus menafkahi keluarganya yang ditinggal mati ayahnya.
 Suasana Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang adalah saat pak Harfan, Bu
Muslimah dan calon siswa SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menanti untuk
menggenapkan calon murid yang mendaftar supaya sekolah tidak jadi ditutup.
4. Penokohan (watak tokoh)
Tokoh-tokoh yang berperan di dalam novel laskar pelangi yaitu :
1) . Ikal
Adalah tokoh ‘Aku’ dalam novel ini. Diceritakan dalam novel ini ikal adalah murid yang selalu
menempati peringkat kedua setelah lintang, merupakan anak terpintar dalam novel laskar
pelangi.
Ikal sangat berminat pada bidang sastra, terlihat dari kegiatan kesehariannya yang senang
menulis puisi. Ia jatuh cinta pada A Ling yaitu sepupu dari A Kiong, yang pertama kali bertemu
di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Yang pada akhirnya hubungan merka
berdua terpaksa berakhir dikarenakan jarak, akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk
menemani bibinya yang sendiri.
2). Lintang
Adalah teman sebangku Ikal yang memiliki pemikiran luar biasa jenius. Ayahnya memiliki
pekerjaan sebagai nelayan miskin yang tidak mempunyai perahu dan harus menanggung
kehidupan 14 anggota keluarganya.
Dalam kisahnya lintang adalah murid yang sangat bersemangat untuk bersekolah semenjak hari
pertama di sekolah. Ia harus menempuh jarak 80 km untuk bolak-balik dari rumah untuk
sampai ke sekolahnya.
Ia juga tipe murid yang selalu aktif dalam kelas dan mempunyai cita-cita seorang ahli
matematika. Sekalipun ia murid paling jenius, pria kurus berambut ikal ini pernah salah dalam
membawa peralatan sekolahnya. Sekolah dan cita-cita mulianya terpaksa ditinggalkan karena ia
harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan keluarganya semenjak ayahnya
meninggal dunia.
3). Sahara
Adalah satu-satunya gadis yang dalam novel laskar pelangi. Ia gadis yang keras kepala
berpendirian kuat dan sangat patuh terhadap agama. Ia juga merupakan gadis yang ramah dan
pintar, sahar  juga sangat menjunjung nilai kejujuran.baik hati kepada siapa saja kecuali A kiong
diceritakan bahwa Sahara bertengkar dengan A Kiong yang tidak pernah sepemikiran atau
sependapat dengannya.
4). Mahar
Adalah pria tampan bertubuh kurus diceritakan ia merupakan anggota laskar pelangi yang
mempunyai minat dan bakat besar dalam bidang seni. Terlihat ketika tanpa sengaja Bu
Muslimah menunjukknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara.
Pria yang menyayangi okultisme ini seringkali dipojokkan kawan-kawannya. Pada saat dewasa,
Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya dikarenakan tidak bisa pergi
kemanapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan di rumah.
Namun, nasib baik menyapanya dan ia diajak seorang petinggi untuk membuat dokumentasi
permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ditulisnya dalam sebuah majalah, dan
akhirnya ia sukses meluncurkan sebuah novel yang bertemakan tentang persahabatan.
5). A Kiong
Adalah anak hokian, satu-satunya murid keturunan dari keluarga tionghoa, ia adalah pengikut
sejati mahar sejak mulai dari kelas satu. Baginya mahar adalah sahabatnya yang paling agung.
Sifatnya begitu polos dan selalu mempercayai apa yang diucapkan oleh mahar.
Selain itu A Kiong mempunyai rasa persahabtan yang tinggi, baik hati dan suka menolong pada
siapapun kecuali sahara. Tapi, malau A kiong sering bertengkar dengan sahara, ternyata mereka
berdua memiliki rasa saling mencintai satu sama lain.
6). Syahdan
Adalah anak nelayan yang ceria, namun syahdan dalam novel ini jarang menonjol. Kalau ada
apa-apa ia pasti yang tidak diperhatikan. Seperti ketika bermain sandiwara, syahdan hanya
kedapatan menjadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kekurangannya.
Syahdan merupakan saksi cinta pertama ikal, ia dan ikal ditugaskan untuk membeli kapur di
toko Sinar Harapan semenjak ikal jatuh cinta terhadap A Ling. Syahdan ternyata mempunyai
cita-cita yang tak pernah terbayang oleh teman-teman laskar pelangi lainnya yaitu menjadi
Aktor.
Dengan kerja kerasnya akhirnya ia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapat peran kecil
seperti jin atau tuyul. Setelah syahdan bosan dengan dunia aktor, ia pergi dan kursus komputer,
Dan pada akhirnya ia sukses menjadi network designer.
7). Kucai
Adalah ketua kelas sepanjang generasi laskar pelangi. Ias sempat frustasi ketika menjadi ketua
kelas karena teman-temannya sulit di atur, meski begitu pria ini selalu terpilih menjadi ketuia
kelas , pada akhirnya ia menerima keputusan itu.
Kucai menderita rabun jauh karena kekurangan gizi dan pengelihatannya melenceng 20 derajat,
sehingga jika ia menatap marah ke arah borek, akan terlihat ia sedang memperhatikn Trapani.
Pria ini adalah orang yang banyak bicara dan susah di atur, sejak kecil terlihat bisa menjadi
seorang politikus yang pada akhirnya diwujudkan sat ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD
Belitong.
8). Borek
Adalah pria berbadan besar berotot. Ia selalu menjaga citranya sebagai anak laki-laki maco.
Waktu dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara
9). Trapani
Adalah pria tampan yang pandai yang cerdas dan baik hati ini sangat menyayangi ibunya.
Apapun yang ia perbuat harus selalu didampingi dengan ibunya, seperti ketika mereka akan
tampil sebagai band yang dipimpin oleh mahar.
Ia tidak mau tampil jika tidak ditonton oleh ibunya, laki-laki yang bercita-cita mulia menjadi
guru ini berakhir di rumah sakit jiwa karena terlalu ketergantungannya terhadap ibunya.
10). Harun
Adalah laki-laki yang memiliki keterbelakangan mental ini mulai ber sekolah dasar ketika ia
berumur 15 th. Pria jenaka ini senantiasa menceritakan tentang kucingnya yang berbelang tiga
dan melahirkan anak tiga yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal 3 pada sahara dan
senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu guru Muslimah. Ia menyetorkan tiga
buah botol kecap ketika diberi tugas mengumpulkan karya seni kelas 6.
5.Tokoh-tokoh lain novel laskar pelangi
1) Bu Muslimah
Nama lengkapnya adalah N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A Abdul Hamid. Ia adalah ibunda
guru baga Laskar pelangi. Perempuan lembut ini adalah seorang pengajar pertama laskar
pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
2). Pak Harfan
Nama lengkapnya adalah K.A Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. yaitu kepala
sekolah SD Muhammadiyah. Ia adalah seorang yang sangat baik hati dan penyabar kepada
seluruh muridnya meski, pada awalnya para murid-murid takut melihatnya.

3). Flo

Nama aslinya adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya raya. Ia
merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya sekaliigus tokoh terakhir yang muncil
sebagai anggota dari laskar pelangi.
Pertama kali masuk sekolah , ia sempat membuat keributan dengan mengambil alih tempat
duduk Trapina sehingga Trapina yang malang terpaksa pindah. Ia melakukannya dengan alasan
ingin duduk disebelah mahar dan tidak mau didebat.

4) A Ling

Adalah cinta pertama kali ikal yang merupakan saudara sepupu dari A Kiong. A Ling yang cantik
dan tegas ini terpakasa harus berpisah dengan ikal karena ia harus menemani bibi di jakarta
yang tinggal sendiri.

6.Sudut pandang yang digunakan


Sudat pandang yang dipakai dalam novel laskar pelangi ini ialah sudut pandang orang pertama
pelaku utama karena dalam perceritaan novel penulis memakai kata ‘Aku’. Tokoh ‘Aku’ di
dalam novel ini dikisahkan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ bisa dibilang sebagai tokoh
atau pelaku utama.
7. Amanat
Banyak sekali amanat yang terdapat dalam novel laskar pelangi ini antara lain adalah sebagai
berikut :
 Jangan mudah putus ada oleh suatu keadaan
Keadaan boleh saja serba kekurangan, tapi kekurangan bukanlah menjadi alasan untuk tidak
berusaha. Justru jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk lebih baik.
Dalam novel ini diceritakan tentakan tentang kehidupan dunia pendidikan yang keadaannya
serba kekurangan, akan tetapi tokoh-tokoh yang digambarkan didalamnya tidak mudah
menyerah dengan keadaan seperti itu.
Malah, mereka tetap bersemangat bersekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Karena
kekurangan bukan alasan untuk tidak belajar.
 Jauhi Sifat Pesimis
Disaat menengadahkan perasaan pada orang-orang yang ada di atas kita, bukan berarti kita
harus merasa lemah dan kecil dihadapan mereka. Kita boleh ada dibawah, Namun bukan
berarti kia tidak bisa seperti orang yang ada di atas kita.
Menengadahkan perasaan keatas seharusnya dijadikan cambuk semangat untuk bisa seperti
orang-orang itu atai bahkan bisa lebih baik lagi dari orang tersebut. Contoh yang digambarkan
dalam novel ini yaitu mencertakan sebuah sekolah Desa, dengan kondisi seadanya yang selalu
optimis untuk bisa menjadi lebih baik lagi dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SDN
PN).
 Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi pada pendidikan
Dalam novel ini dikisahkan oleh seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya pada dunia
pendidikan. Guru diibaratkan kompas yang menunjukkan kemana siswa-siswinya akan pergi. Bu
Muslimah adalah sosok guru teladan yang dengan segenap kekuatannya berjuang untuk
memajukan pendidikan di sebuah desa kecil.
Ringkasan Cerita Novel Laskar Pelangi

SD Muhammadiyah tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-


sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah). Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar
karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang
mengeksploitasi tanah ulayat mereka.
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas
jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak
Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin,
berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang
nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu,
terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah
mendapatkan rapor.
Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu begitu
miskin: gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku
seadanya, jika malam dipakai untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa
mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian
kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang
kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.
Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti
bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala
sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah
berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu.
Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-anak
tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan
sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar
tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun.
Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang
sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu
Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua
guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi.
Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu
menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga
orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas
tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang
puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.
Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang,
siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu
triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus
menghidupi keluarga, sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia.
Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah
karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya
raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya.
Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali
sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluruhan budi, dan
ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar
pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar
pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development
manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang
mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris,
Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di
Inggris.
Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu
Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau
mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.
Sinopsis
Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang sangat
terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga saat2
terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama.
Padahal sekolah reot ini sudah diancam untuk membubarkan diri jika murid barunya kurang
dari 10 orang.
Di kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang harus
ditanggung selama bertahun2. Dan tertutupnya kesempatan untuk mempekerjakan si anak
secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup yang semakin berat.
Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang
disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah
terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar,
Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah
bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak
didiknya. Dan tidak akan pernah ada Laskar Pelangi, yang di musim hujan selalu melakukan
ritual melihat pelangi sore hari dengan bertengger di dahan2 pohon filicium yang ada di depan
kelas mereka.
Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota
Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota kesebelas, anggota
wanita kedua, Flo.
Berkisah tentang Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km dari
sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan ketika suatu hari
rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun sepedanya ke sekolah. Dan merasa
bahagia karena masih mendapat kesempatan ikut menyanyikan Padamu Negeri di jam
pelajaran terakhir…. *merinding*… (jaman SMP aku sempat kagum dengan teman2 yang setiap
harinya mengayuh sepeda dari rumahnya yang berjarak 10 km dari sekolah, demi bisa
menuntut ilmu di SMP Negeri yang baru ada di kota kecamatan… tapi ternyata itu belum ada
apa2nya).
Berkisah tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang satu ini genius dalam bakat seni.
Berkisah tentang rutinitas membeli kapur tulis di toko yang jauh dari sekolah dan berbau busuk,
menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling yang berkuku indah. Tentang keberhasilan
mereka mengangkat nama SD Muhammadiyah yang selama ini selalu dianggap remeh dalam
acara karnaval 17 Agustus dan lomba cerdas-cermat. Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya
Flo. Tentang petualangan mistis ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan
Mahar. Dan bagian pertama ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat mengharukan
saat Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang kurang beruntung…
Bagian pertama itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi masuk kelas
satu Sekolah Dasar Muhammadiyah hingga empat bulan menjelang Ebtanas SMP di gedung
sekolah yang sama dengan orang2 yang sama (tambah Flo tentunya).
Pada bagian kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar Pelangi telah
menjadi sosok2 dewasa yang harus berjuang menggapai peruntungannya dalam kehidupan
nyata. Masing2 menjalani suratan hidupnya yang sudah ditetapkan. Ada yang berjalan sesuai
cita2nya, ada yang tidak terduga lompatannya, ada juga yang menyerah pada nasib yang sudah
tergambar jelas sejak dahulu.
Dan akhirnya pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat mendapatkan
apa yang mereka cita-citakan.

Anda mungkin juga menyukai