Anda di halaman 1dari 16

1.

Judul Resensi

Semangat perjuangan yang disertai dengan keikhlasan sebelas orang anggota laskar pelangi
dalam menempuh pendidikan.

2. Identitas Buku

Judul buku: Laskar Pelangi

Penulis: Andrea Hirata

Negara: Indonesia

Bahasa: Indonesia

Genre: Roman

Penerbit: Bentang Pustaka, Yogyakarta

Tahun terbit: 2005

Halaman: 529 halaman

ISBN: 979-3062-79-7
3. Pendahuluan

Laskar Pelangi merupakan novel yang terinspirasi dari kisah nyata kehidupan Andrea Hirata
selaku penulis yang mana saat itu dirinya bertempat tinggal di Desa Gantung, Kabupaten
Gantung, Belitung Timur. Berkenaan dengan hal tersebut, mudah bagi si penulis
merepresentasikan berbagai unsur sosial dan budaya masyarakat Belitung ke dalam bentuk
cerita di novel Laskar Pelangi ini secara apik.

Laskar Pelangi bercerita soal 10 anak yang miskin, namun punya rasa semangat tinggi dalam
pendidikan yang berlatarkan di sebuah Desa Gantung, Kepulauan Bangka Belitung, Belitung
Timur. Kebanyakan dari mereka adalah anak dari penambang emas di pulau yang punya
kekayaan alam timah terbesar di dunia.

Ke-10 anak itu bersekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah yang dipimpin oleh Pak Harfan.
Awalnya, sekolah tersebut hendak dibubarkan lantaran muridnya hanya berjumlah 9 orang,
tak mencapai syarat yang ditentukan. Bahkan, pemerintah setempat telah memberikan
peringatan kepada pihak sekolah Islam itu tentang perencanaan penutupan sekolah.

Kisah Laskar Pelangi dan SD Muhammadiyah dimulai sejak Harun datang dan
menyelamatkan rasa putus asa Pak Harfan dan Bu Muslimah. Pasalnya, Harun menjadi
murid ke-10 SD Muhammadiyah dan sekolah pun tidak jadi ditutup oleh pemerintah.

Dalam novel ini, kalian akan ikut perjalanan hidup ke-10 anggota Laskar Pelangi saat
menjadi murid SD Muhammadiyah Gantung. Berbagai emosi pun akan kamu rasakan
melalui novel ini, dimulai dari bahagia, dramatis, tawa, hingga rasa haru.

Tidak tanggung-tanggung, novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini telah mengantongi
banyak pencapaian dan itu menjadi sebuah bentuk prestasi bagi sastra. Hal itu terbukti
bahwa novel ini telah masuk ke dalam deretan International Best Seller, dialihbahasakan ke
dalam 40 bahasa asing, terbit dalam 22 bahasa, dan sukses beredar di lebih dari 130 negara

Dalam novel ini Andrea akan membuat kita terbahak-bahak mengikuti kisah orang-orang
Melayu di pedalaman Belitong yang lugu, tersedu-sedu oleh kisah cinta yang masygul, atau
geleng-geleng kepala oleh intrik-intrik mereka yang luar biasa. Kita akan menemukan
manusia-manusia yang tak sempurna, tapi sekaligus menemukan kebijaksanaan dalam diri
mereka.
4. Isi Resensi

Novel Laskar Pelangi menceritakan kehidupan 10 anak yang tidak mampu, tetapi memiliki
semangat juang untuk melanjutkan pendidikannya di kampung Gantung, Kepulauan Bangka
Belitung. Sebagian besar dari kesepuluh anak yang menempuh pendidikan di SD
Muhammadiyah Gantung merupakan anak dari para penambang timah di pulau dengan
perolehan kekayaan alam timah yang terbesar di dunia.

Meski demikian, hal tersebut berbanding terbalik dengan taraf kesejahteraan masyarakat
asli di suatu daerah. Realitas itu yang mesti diterima oleh seluruh kalangan, mulai dari anak-
anak, para orang tuanya, bahkan masyarakat miskin di daerah setempat.

Di balik keterbatasan yang harus mereka hadapi, baik itu dalam bentuk sarana dan
prasarana maupun tenaga pendidik, kesepuluh anak yang menjadi tokoh utama dalam novel
ini tetap mempunyai semangat juang dalam kegiatan pendidikan yang tengah mereka
tempuh.

Kesepuluh anak hebat itu dinamai Laskar Pelangi, di antaranya bernama Ikal, Lintang, Sahara
Aulia Fadillah, Mahar Ahlan, Syahdan Noor Aziz, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
atau A Kiong, Samson atau Borek, Mukharam Kudai Khairani, Trapani Ihsan Jamari, dan
Harun Ardhli Ramadhan. Selang waktu berjalan, mereka semua memiliki seorang teman
baru, pindahan dari SD PN Timah bernama Flo.

Kebersamaan dari para anggota dari Laskar Pelangi itu bermula ketika penerimaan siswa
dan siswa baru di SD Muhammadiyah Gantung. Ketika penerimaan murid baru, terdaftar
kurang lebih 9 murid. Akan tetapi, sayangnya kuantitas tersebut tidak mencukupi syarat
keberlangsungannya pendidikan di SD Muhammadiyah itu.

Bahkan, beberapa waktu sebelum adanya hal tersebut, pemerintah daerah dengan melalui
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Sulawesi Selatan, sudah memberikan
peringatan pada pihak Sekolah Dasar Islam tersebut mengenai perencanaan penutupan
sekolah yang bisa dikatakan sudah tua itu.

Hal tersebut akan direalisasikan bilamana sekolah tidak mampu mencukupi syarat minimal
jumlah murid, yaitu paling tidak 10 siswa. Seperti yang sudah dikatakan, bila hal itu terjadi,
mau tidak mau ataupun suka tidak suka, sekolah yang bersangkutan tidak diizinkan untuk
melakukan kegiatan belajar-mengajar.

Seluruh orang tua atau wali, calon siswa, Bu Muslimah dan Pak Harfan pun memiliki harapan
penuh menunggu kehadiran siswa ke-10 agar dapat menyelamatkan SD Muhammadiyah.

Di detik-detik terakhir Pak Harfan yang sudah menahan rasa kecewa dalam dirinya
bersamaan harus menetapkan keputusan yang amat berat. Namun, di tengah kecewa yang
mereka rasakan, datanglah seorang anak yang tampak lebih besar bila dibandingkan dengan
anak-anak lainnya.

Anak itu tidak sendiri, ia datang bersama ibunya dan ingin mendaftarkan diri sebagai murid
baru di SD Muhammadiyah tersebut. Murid baru itu, yakni Harun Ardhli Ramadhan. Harum
mempunyai keterbelakangan mental dan bisa dikatakan berperan dalam menyelamatkan
sekolah, seluruh siswa baru SD Muhammadiyah Gantung, dan para orang tua atau wali.

Kebahagiaan dan rasa haru pun tampak jelas di wajah Pak Harfan dan Bu Muslimah. Selama
kegiatan belajar dan mengajar yang mereka lalui, didampingi pula oleh seorang guru dengan
dedikasi yang tinggi akan ranah pendidikan, yaitu Bu Muslimah. Ia mempunyai kepribadian
yang sangat baik, sabar, piawai dalam mengajari murid-muridnya belajar, penyayang, dan
sebagainya.

Di dalam kisah inilah, Bu Muslimah yang telah memberi julukan kepada kesepuluh anak
tersebut sebagai Laskar Pelangi.

Tidak hanya Bu Muslimah, ada Pak Harfan Effendi Noor yang bersedia merangkap jabatan,
yakni guru sekaligus Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gantung. Penyampaian materi ajar
yang disampaikan oleh Pak Harfan kerap kali menyelipkan kisah teladan nabi dan rasul.

Di novel ini, kisah perjalanan para anggota Laskar Pelangi dalam menjalankan pendidikan di
SD Muhammadiyah Gantung ditemani oleh berbagai ragam emosional, mulai dari rasa
bahagia, dramatis, hingga mengharukan sekalipun.

Bagi Ikal dan Arai, kemiskinan boleh mengambil segalanya, kecuali satu: mimpi. Mereka
letakkan mimpi setinggi-tingginya. Dua anak kuli timah itu mencurahkan segenap tenaga.
Meskipun demikian, manisnya hidup tak boleh lalai dilewatkan.
Di sela kesibukan belajar di sekolah menengah, selalu saja ada celah untuk menikmati masa
remaja. Mencuri-curi waktu menonton bioskop, mengejar cinta pertama, adalah sekian dari
kisah mereka. Namun, satu hal tak pernah terlupa, impian yang telah lama bersemayam
dalam diri.

Penokohan dalam novel laskar pelangi

1. Ikal
Ikal adalah tokoh ‘Aku’ di dalam novel ini. Ikal selalu menduduki peringkat kedua dan
mempunyai teman sebangku, yakni Lintang. Bisa dikatakan, Ikal adalah anak terpandai di
Laskar Pelangi. Ia menaruh minat dalam bidang sastra, hal itu tampak dalam kesehariannya
yang gemar menulis sajak atau puisi.
Ia menyukai seorang wanita yang merupakan sepupu dari A Kiong, bernama A Ling yang
pertama kali dijumpainya di toko kelontong Toko Sinar Harapan. Hingga akhirnya, A Ling
pergi ke Jakarta untuk menemani sang bibi sehingga hubungan mereka berdua diharuskan
berpisah akibat jarak.

2. Lintang
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Lintang adalah teman sebangku Ikal. Lintang
memiliki ayah yang bekerja sebagai seorang nelayan miskin. Akan tetapi, sang ayah harus
menanggung kehidupan keluarganya yang terdiri dari 14 orang.
Lintang adalah anak yang mempunyai minat besar dalam menempuh pendidikan dan
genius. Hal itu tampak saat hari pertama berada di sekolah tersebut ia memiliki semangat
tinggi dan kegeniusan otaknya menghantarkan tim SD Muhammadiyah menjadi juara dalam
kompetisi cerdas cermat.
Dirinya kerap aktif di dalam kelas dan bercita-cita menjadi seseorang yang ahli dalam bidang
matematika. Meskipun ia kelewat pintar, lelaki berambut ikal merah ini pernah salah
membawa alat sekolah.
Ia terpaksa mengubur cita-citanya sejak ayahnya meninggal dunia. Dengan begitu, ia bekerja
keras agar dapat membiayai kebutuhan dirinya dan keluarga.

3. Sahara
Sahara adalah satu-satunya anggota perempuan di dalam Laskar Pelangi. Sahara merupakan
gadis yang keras kepala, mempunyai pendirian yang kuat, dan patuh terhadap agamanya. Ia
merupakan gadis pandai, baik, dan ramah kepada siapapun, terkecuali A Kiong. Hal itu
karena sejak mereka masuk sekolah, sudah ia basahi menggunakan air dalam termosnya itu.
4. Mahar
Mahar adalah pria tampan berbadan kurus yang mempunyai minat dan bakar pada bidang
seni. Hal itu terbukti saat Bu Muslimah yang memintanya untuk bernyanyi di kelas ketika
pelajaran seni suara. Mahar, si penyuka okultisme ini, kerap kali dipojokkan oleh kawan-
kawannya.
Saat dewasa, ia sempat menganggur, dirinya tidak dapat ke manapun sebab ibunya sering
sakit-sakitan. Namun, siapa sangka, ia diajak oleh petinggi untuk membuat dokumentasi
permainan anak berbau tradisional, setelah membaca tulisan artikel yang ia muat di sebuah
majalah. Sampai akhirnya, dirinya berhasil menerbitkan sebuah novel bertemakan
persahabatan.

5. A Kiong
A Kiong merupakan anak Hokian keturunan Tionghoa, pengikut sejati Mahar sedari kelas
satu. A Kiong beranggapan bahwa Mahar merupakan master atau suhunya yang mulia.
Adapun pria mungil ini mempunyai jiwa persahabatan yang kuat dan tinggi, berbaik hati,
serta menolong terhadap sesama, terkecuali Sahara. Walaupun mereka kerap bertengkar,
nyatanya A Kiong dan Sahara saling mencintai satu sama lain.

6. Syahdan
Syahdan anak seorang nelayan, ia ceria, tetapi tidak pernah menonjol. Bisa dibilang, apabila
ada sesuatu, ia paling tidak mendapatkan perhatian. Contohnya, saat memainkan
sandiwara, dirinya hanya menjadi seorang tukang kipas putri dan itu juga masih ada saja
kesalahan yang diperbuatnya.
Syahdan menjadi saksi bisu cinta pertama Ikal. Ia dan Ikal yang bertugas membeli kapur di
kelontong “Toko Sinar Harapan” sejak Ikal jatuh hati pada A Ling. Tidak sangka, rupanya
Syahdan mempunyai cita-cita yang tidak terkirakan oleh anggota Laskar Pelangi, yakni
menjadi seorang aktor.
Pada akhirnya, dengan berbagai usaha kerasnya, ia menjadi seorang aktor sungguhan,
walaupun sekadar berperan kecil, seperti jin atau tuyul. Namun, dirinya merasa bosan,
kemudian mengikuti kursus komputer hingga sukses menjadi network designer.

7. Kucai
Kucai selalu menjadi ketua kelas saat generasi Laskar Pelangi. Kucai menderita rabun jauh
sebab kekurangan gizi, bahkan penglihatannya tidak tepat pada sasaran sekitar 20 derajat.
Apabila sedang menatap ke arah Borek, ia akan tampak memperhatikan ke arah Trapani.
Sejak kecil, Kucai terlihat dapat menjadi seorang politikus. Sampai akhirnya, hal itu terbukti
saat dirinya dewasa, yaitu menjadi ketua fraksi di DPRD Belitung.
8. Borek
Borek adalah pria besar penggila otot. Ia selalu menjaga citranya sebagai pria macho
berotot. Saat dewasa pun, dirinya menjadi seorang kuli di toko milik Sahara dan A Kiong.

9. Trapani
Ia adalah pria tampan, pandai, baik hati, dan amat mencintai sang ibu. Hal apapun yang
Trapani lakukan, kerap didampingi oleh ibunya. Hal itu terlihat saat mereka hendak tampil
sebagai band yang dikomandoi Mahar, tetapi Trapani enggan tampil apabila ibunya tidak
menontonnya. Pria yang memiliki cita-cita sebagai guru ini, nahasnya berakhir di rumah jiwa
sebab kebergantungan dirinya akan sang ibu..

10. Harun
Harun mempunyai keterbelakangan mental, memulai sekolah dasarnya saat berusia 15
tahun. Ia sangat jenaka, hal itu terjadi saat dirinya sedang menceritakan kepada Sahara
terkait kucingnya yang mempunyai belang tiga dan melahirkan tiga anak yang mana masing-
masing berbelang tiga pula di tanggal tiga.
Tak hanya itu, ia juga gemar menanyakan hari libur lebaran pada Bu Muslimah dan saat
pelajaran karya seni di kelas enam, dirinya hanya menyetorkan 3 buah botol kecap.

11. Bu muslimah
Perempuan dengan nama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini, merupakan seorang guru di
Sekolah Dasar Muhammadiyah. Bu Muslimah sangatlah piawai dan gigih dalam mengajar
walaupun honornya belum dibayar. Ia memiliki dedikasi tinggi di ranah pendidikan, terlebih
menjadi pengajar di sekolah Islam tersebut. Bu Muslim sangat menyukai bunga,
berpendirian maju dan terbuka akan gagasan baru, berbaik hati, serta termasuk orang yang
sabar.

12. Pak harfan


Pak Harfan memiliki nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor. Ia merangkap jabatan sebagai
Kepala Sekolah dan guru di SD Muhammadiyah. Ia dengan Bu Muslimah tetap
mempertahankan sekolah tersebut yang hampir ditutup sebab kekurangan murid atau
siswa. Pak Harfan mempunyai dedikasi yang cukup tinggi akan pendidikan.
Keunggulan Novel Laskar Pelangi

Salah satu keunggulan yang berhasil disajikan dalam novel ini oleh sang penulis–Andrea
Hirata–adalah berada pada ragam bahasa yang khas dan unik. Dalam karyanya ini, Andrea
Hirata mencoba untuk menuangkan nuansa kultur dari masyarakat Melayu, kemudian
adanya aspek sosial dan budaya yang direpresentasikan secara gamblang di dalam dialog-
dialognya.

Pernah pada suatu kesempatan, Andrea Hirata mengatakan bahwa cara dirinya menulis
novel ini, yakni karena terinspirasi dari cara berceritanya masyarakat Melayu.

Kelihaian sang penulis dalam merangkai suatu kesedihan menjadi humor yang layak untuk
dijadikan bahan tawa, tertuang cukup apik di novel Laskar Pelangi. Hal itu terlihat saat
dialog yang terjadi di antara para anggota Laskar Pelangi dan masyarakat Belitung.

Selain itu, di dalam novel Laskar Pelangi banyak memuat pesan positif, di antaranya
ketekunan, ketabahan, sikap pantang menyerah, keberanian untuk bermimpi dan
memperjuangkannya, serta yang lainnya.

Dalam novel ini pula, terdapat pentingnya untuk menekuni pendidikan sekolah dan
mempunyai moral agama yang kuat. Novel ini menjadi bahan bacaan wajib bagi kaum muda
yang kerap kali bersenang-senang akan kemudahan ekonomi dan tidak mengenal susah
payahnya merintis kehidupan dari nol untuk menggapai masa depan gemilang.

Tidak hanya kaum muda, novel Laskar Pelangi juga sangat bagus untuk dibaca oleh tenaga
pendidik dan pemerintah yang lalai akan pentingnya ranah pendidikan. Hasil dari kelalaian
itu, seperti tidak jarang pula bangsa ini mendapati berbagai macam ejekan atau sindiran dari
bangsa lain sebab bangsa ini mempunyai sumber daya manusia dengan kualitas yang kurang
kompeten.

Kemudian, poin yang tak kalah pentingnya adalah novel ini mengusung masalah sosial dan
ekonomi yang mana hal itu sangatlah relevan dengan kehidupan, baik di masa sekarang
maupun di masa yang akan mendatang. Hal tersebut, di antaranya terkait kemiskinan,
pendidikan, kesenjangan sosial masyarakat, dan sebagainya. Bahkan, permasalahan atau isu
tersebut bukan hanya relevan di Indonesia, melainkan di negara-negara lain pula.

Kelemahan Novel Laskar Pelangi

Kelemahan novel Laskar Pelangi berada pada penggunaan berbagai istilah yang jarang
dijumpai oleh pembaca sehingga akan sangat sukar untuk dimengerti dan dipahami atas apa
yang disampaikan oleh penulis. Walaupun terdapat glosarium atas diksi-diksi yang sulit
dipahami, tetapi diletakkan di akhir novel sehingga saat membaca novel tersebut akan
terasa kurang praktis.

Selain itu, kelemahan lainnya terletak pada ending cerita yang membingungan dan
cenderung menggantung. Mengapa? Pertama, akhir cerita membingungkan karena tokoh
“Aku” yang semulanya Ikal, secara tiba-tiba berubah menjadi orang lain. Kedua, ceritanya
cenderung menggantung karena memunculkan rasa penasaran dan ketidakpuasan di akhir
cerita. Akan tetapi, tampaknya hal itu sengaja dilakukan oleh penulis sebab cerita dari
Laskar Pelangi ini dilanjutkan pada sekuel berikutnya.

Konon, berdasarkan penelitian antah berantah, lazimnya idealisme anak muda yang baru
tamat dari perguruan tinggi bertahan paling lama 4 bulan. Setelah itu mereka akan menjadi
pengeluh, penggerutu, dan penyalah seperti banyak orang lainnya, lalu secara menyedihkan
terseret arus deras sungai besar rutinitas dan basa-basi birokrasi lalu tunduk patuh pada
sistem yang buruk.
Amanat dan Kesimpulan Resensi Novel Laskar Pelangi

Berdasarkan kisah dari novel Laskar Pelangi, tentunya banyak pelajaran yang dapat diambil
dan diterapkan di kehidupan sehari-hari, di antaranya kita harus bersyukur akan pemberian
Tuhan, menghargai pentingnya hidup ini, tidak mudah menyerah dan berusaha sebisa
mungkin apabila menginginkan sesuatu.

Tak hanya itu saja, kepintaran bukanlah menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Hal itu
dapat terlihat dari kisah tokoh Lintang di novel ini, ia adalah anak yang pintar. Akan tetapi,
di akhir cerita, ia menjadi seorang sopir truk.

Berdasarkan kisah si Lintang, kita sebagai pembaca dapat mengambil hikmah bahwa hidup
ini sudah ada yang mengatur, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, apabila kita
sudah berusaha semaksimal mungkin atas apa yang kita impikan, tetapi hal tersebut tidak
terwujud, jangan lupa untuk terus bersyukur dengan apa yang sudah Tuhan tetapkan.

Anda mungkin juga menyukai