Anda di halaman 1dari 6

Dampak Positif dan Negatif yang Ditimbulkan IPTEK di Bidang Kesehatan

  

Segala sesuatu yang memiliki dampak positif biasanya akan diikuti dengan
munculnya dampak negatifnya, termasuk dalam IPTEK di bidang kesehatan. Berikut
merupakan beberapa uraian dampak positif dan negatif yang ditimbulkan IPTEK di
bidang kesehatan.
-          Dampak positif:
a)      Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi
bidang kedokteran dan pengobatan.
Dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat.Penemuan
dalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat
penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, typus, malaria, TBC, tumor,
kanker, dan lain-lain.
b)      Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak.
Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
c)      Diketemukannya keahlian dalan bidang operasi plastik.
Sehingga hidung yang kurang mancung dapat menjadi mancung, dan lain sebagainya.
d)     Diketemukannya tata menu makan setiap hari.
Dengan diketemukannya cara ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur menu
makan dengan zat vitamin sehingga dapat memperlambat kehausan setiap organ tubuh
manusia, dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.
e)      Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah.
Sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.
f)       Telemedicine (pengobatan jarak jauh).
Yaitu perawatan yang diberikan melalui telekomunikasi juga turut membantu di
dunia kedokteran. Sekarang telemedicine telah diimplementasikan oleh administrator
penjara Amerika, tempat di mana tahanan diberi jaminan perawatan medis karena jumlah
tahanan semakin banyak maka biaya kesehatan pun perlu dikontrol.
g)      Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) dan Dynamic Spatial Reconstructor
(DSR).
h)      Single Photo Emission Computer Tomography (SPECT) dan Positron Emission
Tomography (PET).
i)        Meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran.
Berkembangnya cabang-cabang ilmu di bidang pengobatan dan penemuan alat
kedokteran seperti mikroskop, banyak membantu pemecahan masalah di bidang
kedokteran.
j)        Meningkatkan teknologi obat-obatan.
Dengan ditemukannya teknologi material, orang dapat mengetahui susunan suatu zat,
sifat-sifatnya, jumlah masing-masing bagian dari susunan suatu persenyawaan. Dasar
pemisahan suatu bersenyawa dari campurannya dan pembentukan senyawa baru dari
senyawa lain merupakan awal dari pembuatan teknologi di bidang obat-obatan.
k)      Memberantas penyakit menular
Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan keberhasilan ilmu kedokteran dalam
mengikuti tingkah laku dinamika gelombang epidemic, sehingga mampu mengadakan
usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
-          Dampak negatif:
a)      Efek radiasi yang berpotensi menghasilkan penyakit baru.
Salah satu contohnya adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa
hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga
tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur
zat radioaktif yang digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan
radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru
yang berbahaya.
Begitu juga halnya dengan alat komunikasi yang sering kita gunakan. Sejumlah
penelitian yang dilakukan menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk
terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker
otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma
hingga 30%, mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik, accoustic melanoma, dan
kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tidak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar di
dunia merespon hasil-hasil penelitian tersebut.
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek penelitian
Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan menganjurkan penggunaan
telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya, kalau di sekitar anda
tersedia telepon biasa sebaiknya anda menghindari memakai telepon seluler. Atau,
menggunakan peralatan hands-free kapan saja memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya komputer yang beregenerasi menjadi laptop. Mata adalah
organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering
memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang
dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih
mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar
monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain
sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh
pada beban mata.
Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada
mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77% para pemakai layar monitor akan mengalami
keluhan pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan
kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan
lebih cepat terasa, karena mata dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan
jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya
gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih
memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan berAC akan kering sehingga air
mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus
menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah
-yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. H145 m Rem per tahun. Akhir-akhir ini banyak
dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar
dari komputer. Kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan
(glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.
b)      Efek ketergantungan.
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang bersifat
negatif seperti sifat ketergantungan. Para pengkonsumsi obat antibiotik yang banyak
beredar di masyarakat ternyata tidak semata-mata hanya mengurangi keluhan yang ada
tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari
masing-masing jenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan tetapi timbul
suatu kemungkinan yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan
terhadap antibiotik tertentu.
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecenderungan munculnya “kecanduan” anak
pada komputer. Kecanduan bermain komputer akan memicu anak menjadi malas
menulis, menggambar ataupun melakukan aktivitas sosial.
Begitu juga halnya dengan kecanduan komputer yang didominasi oleh usia dini.
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orang tua tidak
membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orang tua perlu membuat kesepakatan
dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer
sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang
lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain
komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu
diperhatikan secara ketat oleh orang tua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada
usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan
baik demi mengurangi dampak teknologi ini.
c)      Kesalahan persepsi yang diyakini masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat dalam
mengkaji suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan
masyarakat adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka
memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk mengurangi berat badan maka salah
satu hal yang harus dilakukan adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantitas makanan
yang dikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi di beberapa periode tertentu serta
menggantikannya dengan makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah.
Ini merupakan suatu persepsi yang kurang benar di mata peneliti dan pakar nutrisi.
Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk mengurangi kadar kolesterol adalah
disebutkan oleh pakar nutrisi untuk mengatur pola makan dengan memperhitungkan
takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan energi oleh tubuh. Maka dari hal tersebut,
persepsi masyarakat juga menentukan bagaimana penerapan teknologi yang sedemikian
modern tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
d)     Proses publikasi perangkat kesehatan yang tidak tepat.
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di Sekolah
Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston pada alamat www.livingto100.com,
dipublikasikan begitu saja kepada masyarakat. Hal ini akan membawa dampak buruk
terhadapa masyarakat yang meyakini bahwa hasil perhitungan kalkulator tersebut benar
adanya. Maka secara psikologis akan mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera.
Berbahagia bagi mereka yang tecatat memiliki umur panjang, tidak bagi yang tercatat
sebaliknya.
e)      Kerahasiaan seseorang tidak terjamin.
Majunya peradaban teknologi juga tidak menamin bahwa penggunanya merasa aman
atau terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi. Sekarang telah
diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita.
Pasien bisa mengirin email untuk meminta rekaman medik ke dokter. Namun hal ini
masih dinilai memiliki permasalahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan
keamanan data tersebut.
f)       Terganggunya saraf.
Saraf manusia merupakan organ vital yang pelu dilindungi. Namun teknologi juga
menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas saraf. Salah satu
contoh, printer yang menggunakan sistem buble jet kebisingannya relatif lebih rendah
bila dibandingkan dengan printer sistem dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah
kebisingannya adalah sistem laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi
saraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.
Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per
hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar
40-50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan
akan bertambah selain dari suara printer.
g)      Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (muscolkeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat
otot. RSI meliput gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work Related Upper
Limb Disorder) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja
(Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan berulang (repetitive) setiap
hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan
membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk
jika tempat kerja ridak didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar
monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk
duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak,
kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta
lainnya. Apalagi jika anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot,
memiliki tangan terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala awal RSI dapat muncul
pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan. Gejala menjadi tanda
peringatan menyangkut:
-          Kesulitan membuka dan menutup tangan.
-          Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju).
-          Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol atau
bahkan memegang mug).
-          Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di
awal pagi hari.
-          Tangan terasa dingin.
-          Tangan gemetar (tremor).
-          Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.[6]
h)        Timbulnya penyakit kanker yang dianggap berasal dari kemajuan IPTEK, yang sampai
saat ini masih belum ditemukan obatnya, melainkan upaya untuk mencegah meluasnya
bagian yang terserang.
i)        Timbulnya penyakit asbestos yang diderita karyawan pabrik asbes, diduga disebabkan
banyaknya debu yang berterbangan dan mengandung oksida silicon.
j)        Timbulnya penyakit karena kesibukan atau kekhawatiran ketika bekerja, seperti darah
tinggi, jantung, ginjal, liver dan lain-lain.
k)      Timbulnya penyakit karena kesalahan gaya hidup, misalnya penyakit gagal ginjal, mata
rabun, kecanduan pornografi, stress dan AIDS.

Anda mungkin juga menyukai