Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tri Juliyanti

Kelas : XII IPA 4

Tugas Projek Literasi Bahasa Indonesia

Laskar Pelangi

Sinopsis

Novel Laskar Pelangi menceritakan kehidupan 10 anak yang tidak mampu, tetapi memiliki semangat
juang untuk melanjutkan pendidikannya di kampung Gantung, Kepulauan Bangka Belitung. Anak –anak
hebat itu diantaranya bernama Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, Syahdan, A Kiong, Borek, Kucai, Trapani,
dan Harun. Kesepuluh anak ini adalah murid dari sebuah Sekolah Dasar yaitu SD Muhammadiyah di
Gantung Belitung Timur. Kondisi pendidikan dalam cerita ini cukup miris, mulai dari gedung sekolah yang
hampir roboh dan juga muridnya yang sedikit yang hanya berjumlah 10 orang. Kesepuluh murid tersebut
mendapat julukan Laskar Pelangi yang diberikan oleh guru mereka bernama Bu Mus karena kegemaran
mereka terhadap pelangi.

Didalam novel ini juga menceritakan keseharian mereka di sekolah serta juga bagaimana mereka
menjalankan kehidupannya di lingkungan sosial. Perjalanan mereka dipenuhi dengan kejadian-kejadian
yang tak terduga. Berbagai sisi kehidupan para Laskar Pelangi ini diceritakan dalam novel ini mulai dari
tantangan mereka untuk bersekolah, hingga lucunya persahabatan mereka. Dalam perjalanannya,
mereka menemukan keunggulan dalam diri dan persahabatannya.

Novel Laskar Pelangi ini berkisah perjuangan hidup kesepuluh anak yang menghidupkan cita-cita
diantara kehidupan mereka yang berat. Ada dinamika didalamnya. Manis meski berat. Kisah khas anak-
anak yang memandang dunia dengan ambisi yang sederhana.

Unsur Intrinsik Novel Laskar Pelangi

1. Tema Novel Laskar Pelangi


Novel Laskar Pelangi ini bertemakan pendidikan dan semangat perjuangan yang disertai dengan
keikhlasan sepuluh orang anggota Laskar Pelangi dalam menempuh pendidikan.
2. Tokoh Novel Laskar Pelangi
 Sepuluh anggota Laskar Pelangi : Ikal, Lintang, Mahar, Trapani, Kucai, Borek, Harun,
Syahdan, Sahara, dan A Kiong.
 N.A. Muslimah : Seorang guru yang pandai dan berkarismatik
 K.A. Harfan Efendi : Seorang kepala sekolah yang berkumis tebal, baik, dan
bijaksana.
 Bodenga : Pawang buaya yang selama hidup selalu dikelilingi
buaya.
 Ibu Frischa : Sebagai kepala SD PN.
 Eryn Resvalda : Seorang mahasiswa yang berjuang untuk menulis
tugas akhirnya.
 Prof Yan : Seorang dokter jiwa yang sangat berpengalaman dan
baik hati.
 Flo : Seorang anak gedong kaya raya dan sangat tomboy.
3. Latar Novel Laskar Pelangi
 Latar Tempat : Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah
bernama SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten
Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Namun ada pula yang
latarnya ada dirumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar, dan lain-lain.
 Latar suasana : Suasana yang terjadi yakni menyenangkan, menegangkan, dan juga
mengharukan
4. Alur Novel Laskar Pelangi
Alur cerita novel Laskar Pelangi bisa dikatakan tersusun sangat rapi dan maju kedepan, dalam
arti peristiwa-peristiwa disusun secara kronologis berdasarkan waktu kejadiannya akan tetapi
tidak jarang ada terjadi pengulangan kembali ( Flashback) untuk memperjelas permasalahan
pokoknya.
5. Sudut Pandang Novel Laskar Pelangi
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Laskar Pelangi ialah sudut pandan orang pertama,
yakni tokoh aku ( Ikal) yang menjadi pelaku utama.
6. Gaya Bahasa Novel Laskar Pelangi
Gaya Bahasa yang digunakan dalam novel Laskar Pelangi adalah gaya Bahasa Indonesia yang
terpengaruh dengan aksen budaya Bahasa Melayu. Selain itu, penulis menggunakan beberapa
istilah asing di dalam penulisannya.
7. Amanat Novel Laskar Pelangi
Amanat yang dapat kita simpulkan dari novel Laskar Pelangi ini adalah “Dalam menggapai cita-
cita, hendaknya tidak mudah menyerah atau putus asa walaupun cita-cita itu tidak mudah diraih
dan diwujudkan sesuai keinginan. Berusahalah sekuat tenaga untuk meraih semua mimpi dan
cita-cita walau dalam himpitan ekonomi dan keterbatasan lainnya.

Unsur Ekstrinsik Novel Laskar Pelangi

Latar belakang kehidupan pengarang

1. Latar Belakang Tempat Tinggal


Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan novel dimana novel
“Laskar Pelangi” ini merupakan adaptasi cerita nyata yang dialami oleh pengarang secara
langsung.
2. Latar Belakang Sosial dan Budaya
Pada novel ini banyak sekali unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat tinggal di
Belitong. Adanya perbedaan status pada novel ini menjadi latar belakang sosialnya.
3. Latar Belakang religi (agama)
Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin dalam
novel Laskar Pelangi yang bernuansa keislaman yang begitu kental.
4. Latar belakang Ekonomi
Sebagian masyarakat Belitong mengabdikan dirinya pada perusahaan-perusaan timah yang
dimana digambarkan dalam novel ini bahwa Belitong adalah pulau yang kaya akan sumber daya
alam.
5. Latar Belakang Pendidikan
Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan pengarang dan
menandakan bahwa pengarang novel Laskar Pelangi ini memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

Identifikasi Buku

Judul : Laskar Pelangi

Genre novel Laskar Pelangi : Roman

Pengarang novel : Andre Hirata

Penerbit novel : Bentang Pustaka (Yogyakarta)

Tahun terbit novel : 2005

Jumlah halaman novel : 529 halaman

ISBN novel : ISBN 979-3062-79-7

1. Kelebihan Novel Laskar Pelangi


Novel Laskar Pelangi ini sangat memberi inspirasi dan banyak mengandung nilai kehidupan.
Penggunaan Bahasa yang khas dan menawan serta ceritanya yang mengajarkan kita tentang
pentingnya pendidikan membuat novel ini menjadi populer dan telah banyak menarik perhatian
para pembaca.
2. Kekurangan Novel Laskar Pelangi
Didalam novel ini banyak ditemukan kata-kata yang sukar untuk dicerna. Bahkan alur cerita nya
pun campuran sehingga membuat pembaca kurang memahami isi novel tersebut.

Kesimpulan Novel Laskar Pelangi

Novel Laskar Pelangi ini adalah novel populer yang diangkat menjadi sebuah film. Novel ini bukan
sekedar hiburan semata, tetapi alur cerita yang dimiliki juga sarat akan makna kehidupan yang penuh
perjuangan. Meski hidup ditengah keterbatasan namun ternyata masih ada anak-anak yang sangat
bersemangat memperjuangkan haknya untuk belajar di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai