Anda di halaman 1dari 3

Menyusun Ulasan Buku Fiksi

Teks ulasan adalah jenis teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap sebuah karya.
Karya yang diulas bisa berupa karya fiksi seperti novel, puisi, drama, film, atau karya
nonfiksi seperti buku-buku pengetahuan.Teks ulasan dibuat untuk menarik minat baca
masyarakat terhadap suatu karya yang diulas. Sebelum membuat ulasan, penulis harus
membaca secara keseluruhan buku yang akan diulas terlebih dahulu. Penulis juga harus
paham dengan pesan-pesan yang terkandung dalam buku tersebut. Pesan-pesan yang
terkandung dalam suatu buku itulah yang menjadi salah satu landasan dalam menulis teks
ulasan.
Salah satu karya fiksi yang menarik untuk diulas adalah novel. Novel mengisahkan
sisi kehidupan manusia dengan segala permasalahan yang dialami. Permasalahan yang
diungkapkan berkembang sesuai dengan alur. Artinya, permasalahan dalam novel bukan
permasalahan tunggal. Tokoh utama kadang mengalami berbagai masalah sehingga isi cerita
menjadi menarik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu cara menyusun
ulasan adalah dengan memberikan komentar terhadap unsur pembangun prosa (novel). Hal-
hal yang dikomentari juga beragam sesuai dengan tingkat apresiasi pembaca. Berikut contoh-
contoh ulasan terhadap unsur-unsur pembangun novel laskar pelangi.
TEMA
Tema novel laskar pelangi adalah pendidikan. Dijelaskan bahwa kesepuluh murid SD
Muhammadiyah sangat antusias dalam menuntut ilmu. Pada awal cerita, dikisahkan bahwa
SD Muhammadiyah di Belitung ini akan ditutup jika jumlah murid tidak mencapai sepuluh.
Di tengah kebingungan yang melanda kesembilan murid SD Muhammadiyah Belitung,
datanglah Harun, seorang yang memiliki keterbelakangan mental. Dengan adanya Harun,
proses belajar mengajar di SD Muhammadiyah Belitung berjalan normal kembali. Murid-
murid pun antusias bersekolah.

Tokoh
Tokoh utama lakar pelangi adalah Ikal. Tokoh lain adalah Lintang, Mahar, Sahara, Syahdan,
Akiong, Borek, Kucai, Trapani, Aling, dan Harun. Kesepuluhan murid SD Muhammadiyah
belitung ini memiliki karakter yang beragam. Misalnya Ikal, seorang anak pegawai timah
rendahan. Ia memiliki cita-cita yang kuat mengubah kehidupan keluarganya dengan cara
bersekolah setinggi-tingginya. Selain rajin bersekolah, Ikal digambarkan berwatak setia
kawan, ramah, dan sabar. Sementara itu, Lintang adalah anak seorang nelayan. Di antara
kesepuluhan murid SD Muhammadiyah Belitung, Lintanglah yang berotak paling cerdas.
Tokoh lain adalah Bu Muslimah, guru SD Muhammadiyah Belitung yang dikenal ulet,
pantang menyerah, dan rajin. Ada pula Pak Harfan, kepala SD Muhammadiyah Belitung.

Alur
Alur atau plot sangat berkaitan dengan latar dan tokoh cerita. Dengan jumlah tokoh cerita
yang cukup banyak, jalan cerita pun menjadi berkembang. Tokoh-tokoh cerita yang memiliki
karakter beragam memunculkan berbagai persoalan. Alur laskar pelangi adalah alur lurus
atau maju. Cerita disusun dari awal hingga akhir secara kronologis. Meskipun demikian, ada
beberapa bagian yang dibuat sorot balik. Secara ringkas, cerita diawali dengan kecemasaan
murid-murid SD Muhammadiyah Belitung dan juga guru tentang nasib sekolah mereka. SD
Muhammadiyah Belitung akan ditutup jika jumlah murid kurang dari sepuluh anak.
Untunglah datang Harun yang meskipun terbelakang mental, niatnya untuk bersekolah cukup
kuat. Cerita terus berkembang dengan segala konflik yang dialami oleh tokoh cerita.
Kesepuluhan anak ini memiliki kesulitan yang hampir sama dalam bersekolah, mulai dari
keterbatasan uang orang tua masing-masing hingga jarak tempuh yang jauh dari rumah ke
sekolah. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, anak-anak SD Muhammadiyah Belitung
tetap bisa berprestasi.

Latar Cerita
latar cerita adalah di daerah Belitung, sebuah daerah yang kaya akan hasil tambang timah.
Latar Belitung ini realistis. Pemilihan latar Belitung bukan tanpa disengaja, melainkan
merupakan tempat asli sebagaimana dialami oleh pengarang. Ada semacam kritik sosial
dengan pengambilan latar Belitung ini. Sebagai daerah penghasil timah yang besar,
seharusnya masyarakat Belitung hidup berkecukupan. Namun, nyatanya orang tua murid SD
Muhammadiyah Belitung ini rata-rata jauh dari hidup cukup.

Sudut pandang
Pada novel Laskar Pelangi, sudut pandangnya adalah orang pertama pelaku utama. Hal
dibuktikan dengan penggunaan kata ganti “aku”. Tokoh Ikal sebagai tokoh utama sekaligus
mewakili pengarang cerita. Pengarang pandai membangun serita melalui tokoh Ikal ini.

Amanat
Novel ini sarat dengan amanat yang sangat berharga. Secara tersirat, pengarang
menyampaikan pesan bahwa pendidikan itu sangat penting. Pendidikan merupakan salah satu
cara untuk memperbaiki kehidupan. Selain amanat tentang perlunya pendidikan, pengarang
juga menyampaikan pesan tentang pentingnya kesetiakawanan dan saling membant.

TUGAS
1. Carilah dan tentukan satu buku fiksi dengan tema yang menarik.
2. Bacalah dengan saksama buku fiksi yang sudah Anda pilih.
3. Berilah komentar terhadap unsur-unsur pembangun atau intrinsik dari buku fiksi tersebut.
4. Buatlah ulasan dari buku fiksi tersebut dengan mengedepankan unsur amanat/pesan yang
ingin disampaikan pengarang sebagai bahan analis.
5. Tulis ulasan tersebut secara lengkap dengan memerhatikan aspek-aspek berikut.
a. Identitas buku (judul,penulis/pengarang,penerbit,tahun trbit,dan ketebalan buku)
b. Hal-hal menarik atau penting dari buku (isi/sinopsis,bahasa,dan perwujudan buku)
c. Penilaian buku (kelebihan dan kelemahan)
d. Simpulan isi
e. Saran atau rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai