Anda di halaman 1dari 11

1

MAKALAH

RESENSI NOVEL LASKAR PELANGI

(Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Remedial Mata Pelajaran Bahasa


Indonesia)

Disusun Oleh:

ANDY SUTANTO

XI IPS 2

SMAN 11 KAB. TANGERANG

Jl. KH. Hasyim Ashari No.KM. 1, Sepatan, Kec. Sepatan, Tangerang, Banten

15520
Identitas Buku

Judul : Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang

Kota Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2007

Cetakan : III

Tebal Buku : 533 hal. Termasuk juga tentang Penulis.

ISBN : ISBN 979-3062-79-7

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Sinopsis

Novel ini mengisahkan tentang sepuluh anak Belitung yang

tergabung dalam Laskar Pelangi mereka adalah Mahar, Ikal, Lintang, Harun,

Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai dan satu-satunya wanita yaitu

Sahara. Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan di pedalaman Belitung yang

kontras dan yang kaya akan timah, namun masyarakatnya tidak mampu

memenuhi kehidupannya sehari-hari.

Novel ini juga menceritakan tentang semangat juang dari anak-anak

kampung Belitung untuk mengubah nasib mereka melalui sekolah. Sebagian

besar orang tua mereka lebih senang melihat anak-anaknya membantunya dari

pada belajar di sekolah. Kesulitan terus menerus membayangi sekolah

kampung itu, sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua

orang guru yaitu seorang Kepala Sekolah yang sudah tua yang bernama bapak

Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda yang bernama ibu Muslimah Hafsari

yang juga sangat miskin berusaha mempertahankan semangat besar

pendidikan. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah

Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu terselamatkan berkat seorang

anak yang sepanjang masa bersekolah yang tak pernah mendapatkan rapot.

Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan karena donatur dikomunitas

1
marjinal itu begitu miskin. Seperti gedung sekolahnya yang sudah roboh, ruang

kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya dan pada

malam hari dipakai untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun

terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala

sekolahnya dengan sekian kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa

menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul

sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan. Kendati demikian,

keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti

bangunan yang akan roboh itu. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama

kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah

SKP ( Sekolah Kepandaian Putri ).

Mereka berdua saling bahu membahu membesarkan hati anak-anak

tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan

pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Kedua guru itu

juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang

sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak

Harfan dan buk Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat

menyayangi kesepuluh muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan

kesepuluh murid itu sebagai laskar pelangi. Keajaiban juga terjadi ketika

sekolah Muhammadiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu

menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai

puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi yaitu (Ikal, Lintang,

dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas pangkas mengalahkan sekolah-

2
sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Tak ayal, kejadian yang paling

menyedihkan melanda sekolah Muhammadiyah ketika Lintang siswa paling

jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal hanya tinggal

satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki

tertua yang harus menghidupi keluarganya, sebab ayahnya sudah meninggal

dunia.

Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhammadiyah itu akhirnya

ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi

semangat, integritas, keluhuran budi dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan

dan Buk Mus tetap hidup dalam hati laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu

bisa berbangga karena diantara sepuluh orang anggota laskar pelangi sekarang

ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development

manager disalah satu perusahaan multinasional paling penting di negeri ini,

dan juga ada yang mendapatkan beasiswa internasional kemudian melakukan

research di University The Paris Surbonne dan lulus S2 dengan predikat with

distinction dari sebuah Universitas Termuka di Inggris semua itu berkat dari

pendidikan dan akhlak kecintaan intelektual yang diajarkan oleh Pak Harfan

dan Buk Mus. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar

dari pulau diujung paling selatan Sumatra itu.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Unsur Intrinsik Novel,

Adapun yang membangun Unsur Intrinstik dalam sebuah karya sastra

khususnya novel adalah sebagai berikut:

1. Tema

Dalam Novel Laskar Pelangi ini tema utamanya adalah pendidikan.

Namun uniknya tema pendidikan ini diselangi dengan kisah persahabatan

yang erat antara anggota Laskar Pelangi, tema pendidikan ini juga

dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikanlah yang lebih

menonjol pada novel ini.

2. Penokohan (Watak Tokoh)

a. Tokoh utama

1) Ikal

Ikal atau yang di dalam novel ini berperan sebagai “aku “ adalah

tokoh utama. Ikal merupakan salah satu anggota laskar pelangi di

sekolah ia termasuk murid yang sangat pandai, namun

kepandaiannya masih di bawah dari temannya yaitu lintang.

2) Taprani

Taprani adalah sosok yang tampan, rapi, perfeksionis, lumayan

pintar, bicara seperlunya (pendiam), santun sangat berbakti

kepada orang tua dan manja.

4
3) Sahara

Sahara adalah satu-satunya murid perempuan yang bersekolah di

SD Muhammadiyah, tubuhnya ramping dan selalu berjilbab rapi.

Di sekolah dia termasuk murid yang pintar.

4) A Kiong

A Kiong adalah satu-satunya murid yang merupakan keturunan

Tionghoa yang bersekolah di SD Muhammadiyah. Sifatnya

begitu polos dan selalu mempercayai apa yang dikatakan mahar,

ia selalu menjadi pendukung sekaligus pengikut setia mahar.

5) Harun

Harun yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah

Dasar pada usia lima belas tahun ini mengidap keterbelakangan

mental, sifatnya yang santun, pendiam, dan murah senyum dan

hobi mengunyah permen asam.

6) Borek

Borek memiliki badan yang tinggi besar, ia sangat terobsesi

dengan body building dan tergila-gila dengan citra cowok macho.

7) Kucai

Kucai merupakan salah satu anggota Laskar Pelangi yang

diamanahi sebagai ketua kelas dan ia sempat frustasi ketika

sempat menjadi ketua kelas karena kesulitan mengatur teman-

temannya.

5
8) Lintang

Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih diantara

teman-temannya.

9) Mahar

Mahar memiliki bakat di bidang seni baik itu menyanyi, melukis,

seni rupa dan lain sebagainya, ia merupakan anak yang tampan,

imajinatif dan kreatif.

10) Syahdan

Karakter yang tidak begitu menonjol dalam novel ini, ia hanya

selalu setia menemani ikal membeli kapur tulis.

11) Flo

Flo adalah murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboy yang

berasal dari keluarga kaya, ia merupakan tokoh terakhir yang

muncul terakhir sebagai anggota Laskar Pelangi.

12) Pak Harfan

Ia adalah kepala sekolah SD Muhammadiyah, Pak Harfan

memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan.

13) Bu Muslimah Hafsari

Ia sangat gigih dalam mengajar meskipun gajinya dibayar, ia

berdedikasi terhadap dunia pendidikan. Wanita cantik yang

menyukai bunga ini memiliki pendirian yang yang progresif dan

terbuka terhadap ide-ide baru, ia termasuk orang yang sabar dan

baik hati.

6
3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu alur maju.

4. Amanat

Amanat yang terkandung dalam Novel ini yaitu jangan pernah menyerah

oleh keadaan, keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan

janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Jauhi sifat pesimis saat

menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada disekitar kita,

bukan berarti kita tidak bisa seperti orang yang diatas, mengadahkan

perasaan ke atas mestinya dijadikan cambuk semangat untuk bisa seperti

orang itu atau bisa lebih baik lagi. Contohnya pada novel ini yang

menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang

selalu optimis untuk bisa lebih baik dari sekolah dari sekolah yang

memang sudah baik (SD PN).

5. Keunggulan dan kelemahan novel Laskar Pelangi

a. Keunggulan Novel

Banyak sekali pelajaran yang kita teladani dari novel Laskar Pelangi

seperti, keagamaan moral, ketegaran hidup bahkan makna sebuah

takdir yang tidak bisa kita tebak. Kelebihan dari buku ini adalah

terletak dari cara penyampaian bahasa tulis dari Andrea Hirata yang

begitu khas dan menarik. Dengan aksen-aksen Melayunya yang kental

serta menggambarkan latar belakang sosial budaya etnis Melayu yang

unik serta menarik untuk diceritakan. Buku ini juga memuat tentang

kisah persahabatan serta ketabahan dalam menghadapi segala

7
tantangan hidup. Selain itu kritik sosial terhadap pemerintah juga

sangat jelas digambarkan oleh penulis dengan adanya

ketidakmerataan pembangunan di daerah serta absennya pemerintah

dalam perkembangan dunia pendidikan khususnya di daerah terpencil.

b. Kelemahan Novel

Terdapat banyak kata-kata yang sulit untuk dipahami atau dimengerti

karena menggunakan kata-kata daerah yang belum diketahui artinya.

Selain itu, kekurangan dari novel ini yakni terletak pada pengaburan

waktu, tempat, dan nama tokoh dalam novel tersebut. Novel ini

diadaptasi dari pengalaman masa kecil penulis yang berarti kisah di

dalamnya merupakan sebuah fakta, mengingat banyak kritik sosial

yang terdapat dalam novel laskar pelangi. Waktu dalam novel tersebut

sengaja dibuat kabur dan terkesan abu-abu sehingga masalah-masalah

sosial pada saat itu terasa sangat kabur dan tidak jelas.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Novel ini sangatlah bagus bagi para pelajar yang mendapat kemudahan

ekonomi dalam menggapai pendidikan juga bagi para pendidik dan pemerintah

yang memiliki kemajuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia, karena

novel ini memiliki banyak pesan moral, pendidikan, dan sosial yang sangat

bagus. Dari ulasan singkat mengenai novel Laskar pelangi ini tentunya dapat

diambil banyak kesimpulan yakni tentang ketabahan dalam menjalani hidup,

pentingnya pendidikan, serta bersyukur kepada Allah SWT.

B. Saran

Dalam Novel ini penggunaan nama-nama ilmiah agar dapat dikurangi,

dikarenakan agar para pembaca nyaman dalam membaca dan memahaminya

dengan lebih baik. Serta menyebutkan tahun di setiap peristiwa yang terjadi

agar tidak membuat pembaca bingung dengan alurnya.

Anda mungkin juga menyukai