Identitas Buku
Cetakan : III
ISBN : 979-3062-79-7
ini menceritakan tentang kehidupan di pedalaman daerah Belitung yang kontras dan
kaya akan hasil timahnya. Akan tetapi masyarakatnya tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Novel ini juga mengisahkan tentang semangat juang dari bocah-bocah kampung
Belitung yang ingin mengubah nasib mereka melalui pendidikan. Sebagian besar dari
orang tua mereka lebih senang jika anak-anaknya membantunya, dari pada harus
belajar di sekolah.
Ibu Muslimah Hafsari juga merupakan salah satu rakyat miskin yang berusaha untuk
mempertahankan semangat besar pendidikan. Sekolah tersebut nyaris dibubarkan
oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumatera Selatan karena kekurangan murid.
Akan tetapi sekolah tersebut berhasil diselamatkan berkat seorang anak yang
sepanjang masa bersekolah tidak pernah mendapatkan rapot.
Sekolah yang dihidupi dengan uluran tangan donatur. Beberapa bangunan seperti
gedung sekolah sudah roboh, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong,
bangku rapuh dan tidak layak, dan kalau malam dipakai sebagai tempat
penyimpanan ternak.
Bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah serta hanya mampu
menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan beras. Walaupun demikian, keajaiban
seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh hanya seperti bangunan yang
akan roboh itu.
Sang kepala sekolah dan ibu guru saling bahu membahu membesarkan hati anak-
anak didik mereka agar selalu percaya diri, berani berkompetisi, dan selalu
menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Kedua guru ini memberi nama julukan kepada sepuluh anak muridnya sebagai
Laskar Pelangi. Walaupun begitu, salah satu dari Laskar Pelangi mampu menjuarai
karnaval dan mampu mengalahkan sekolah-sekolah lainnya.
Puncaknya adalah ketika Ikal, Lintang, dan Sahara berhasil menjuarai lomba cerdas
pangkas dan mengalahkan sekolah-sekolah lainnya. Meskipun awal tahun 90-an
sekolah tersebut akhirnya ditutup karena sama sekali tidak bisa membiayai
operasional sekolah.
Pada akhirnya kedua guru tersebut dapat berbangga diri karena diantara sepuluh
laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat. Ada pula yang menjadi
research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional yang
paling penting di negeri ini.
Tema
Novel Laskar Pelangi mempunyai tema utama pendidikan. Namun uniknya tema
pendidikan ini dikombinasikan dengan kisah persahabatan yang erat antara anggota
Laskar Pelangi. Tema tersebut juga dipadukan dengan tema ekonomi.
Penokohan
1. Ikal
Ikal di dalam novel ini berperan sebagai “aku” dan sebagai tokoh utama. Ikal adalah
salah satu anggota laskar pelangi di sekolah tersebut.
2. Taprani
Taprani adalah seorang yang tampan, perfeksionis, rapi, dan pintar berbicara serta
sangat berbakti kepada orang tuanya.
3. Sahara
4. A. Kiong
5. Harun
6. Borek
Borek mempunyai badan yang sangat tinggi besar. Ia sangat terobsesi dengan body
building.
7. Kucai
Kucai adalah salah satu anggota laskar pelangi yang diamanahi untuk menjadi ketua
kelas. Ia sempat frustasi sebagai ketua kelas karena tidak bisa mengatur teman-
temannya itu.
8. Lintang
Lintang adalah anak yang paling jenius diantara anggota laskar pelangi.
9. Mahar
Mahar mempunyai bakat dibidang seni baik itu menyanyi, melukis, dan seni rupa. Ia
adalah orang yang tampan, kreatif, dan imajinatif.
10. Syahdan
Ia adalah orang yang selalu setia menemani Ikal untuk membeli kapur tulis.
11. Flo
Flo adalah murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboy yang berasal dari keluarga
kaya. Ia adalah tokoh terakhir yang muncul sebagai laskar pelangi.
Alur
Alur yan digunakan dalam Novel Laskar Pelangi adalah alur maju.
Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah jangan pernah menyerah oleh
keadaan. Keadaan boleh saja kekurangan akan tetapi janganlah dijadikan sebagai
sebuah alasan.
Kesimpulan
Novel Laskar Pelangi ini sangat bagus sekali bagi para pelajar yang memiliki
kemudahan ekonomi dalam menempuh pendidikan. Selain itu, sangat bagus untuk
para guru atau pendidik dan juga pemerintah yang mempunyai peran penting dalam
memajukan pendidikan di Indonesia. Karena di novel ini banyak sekali pesan moral,
pendidikan, dan sosial yang dapat kita ambil.
a. Judul resensi : Resensi Novel Ayat-Ayat Cinta
Novel ini bercerita tentang kisah percintaan yang di balut dalam ajaran-ajaran islaminya
yang sangat kental. Kisah berawal dari seorang mahasiswa bernama Fahri bin Abdullah
Shiddiq. Ia adalah seorang mahasiswa Universitas Al-azhar, Mesir.
Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat temannya yang juga berasal dari Indonesia.
Mereka tinggal di apartemen sederhana. Mereka mempunyai tetangga yang sangat baik dan
akrab dengan mereka, yaitu keluarga Tuan Boutros. Tuan Boutros mempunyai istri bernama
Madame Nahed, dan dua orang anak mereka Maria dan Yousef. Keluaraga Tuan Boutros
adalah keluarga Kristen Koptik yang sangat taat. Putri sulung mereka yang bernama Maria,
ia gadis yang unik. Ia seorang Kristen Koptik, namun ia suka pada Al-Quran. Ia bahkan hafal
beberapa ayat Al-Quran, diantarnnya adalah surat Maryam. Sebuah surat yang membuat
dirinya merasa bangga.
Pertemuan berawal ketika Fahri pergi ke Shubra El-Kaima untuk talaqqi pada Syaikh Utsman
Abdul Fattah. Ia pergi kesana naik metro, dan disitulah awal Fahri bertemu dengan
perempuan bercadar yang bernama Aisha. Aisha bukanlah orang Mesir, melainkan gadis
asal Jerman yang sedang studi di Mesir.
Selain mempunyai tetangga yang baik, Fahri juga mempunyai tetangga yang sangat galak
dan kasar. Kepala keluarga itu bernama Bahadur. Bahadur mempunyai istri bernama
madame Syaima dan putri bungsunya Noura. Bahadur selalu bersikap kasar dengan Noura.
Malam itu Fahri ingin menolong Noura yang sedang jadi bulan-bulanan oleh Bahadur, tapi
Fahri tidak bisa menolongnya, lalu dia meminta bantuan Maria, akhirnya Maria mau
menolong Noura. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingi menolongnya. Sayang
hanya empati saja, tidak lebih.
Maria tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al-Quran, dan
mengagumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya
tercurah dalam diary saja.
Nurul adalah anak seorang Kyai terkenal yang juga mencari ilmu di Al-Azhar. Sebenarnya
Fahri menaruh hati pada gadis itu. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan
petani membuatnya tidak pernah mengungkapkan perasaanya pada Nurul. Padahal Nurul
juga menaruh hati pada Fahri, tapi Nurul juga tidak sanggup mengungkapkan perasaanya
kepada Fahri.
Muncullah Aisah, si mata Indah yang menyihir Fahri sejak sebuah kejadian di metro, saat
Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku. Aisah jatuh cinta pada Fahri, dan juga
Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Mereka berdua menikah, dijodohkan oleh pamannya Aisha. Mereka hidup bahagia.
Beberapa bulan kemudian Aisha dinyatakan mengandung. Tak lama kemudian, Fahri dapat
kabar kalau Maria koma. Belum sempat menjenguk Maria, malapetaka datang menghampiri
rumah tangga mereka. Noura menuduh Fahri telah memperkosanya. Semua orang tahu
bahwa itu adalah fitnah. Fahri diseret, dan dimasukkan ke penjara. Kuncinya semua ini
adalah Maria yang sedang koma. Dia mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya.
Keluarga Boutros mendatangi Fahri di penjara, mereka berniat mengunjungi Fahri dan juga
ingin meminta bantuan kepada Fahri untuk menyadarkan Maria dari komanya, dengan
menrekam suara Fahri dan nantinya akan didengarkan ke Maria. Kata dokter hanya orang
yang dicintai Maria yang dapat menyembuhkannya. Tak kunjung sadar juga, akhirnya dokter
dan madame Nahed mneyuruh Fahri untuk menyatakan cintanya kepada Maria.
Sebelumnya Fahri tidak mau melakukan itu, lalu Fahri meminta izin kepada Aisha, akhirnya
Aisah menyetujuinya. Setelah itu, Fahri langsung menikahi Maria. Setelah beberapa saat
kemudian, Maria sadar.
Sidang penentuan tiba, diakhir persidangan Maria tiba. Dia mengatakan apa yang
sebenarnya terjadi pada malam itu. Setelah mengatakan itu semua, Maria pingsan dan
langsung dilarikan ke rumah sakit. Fahri memenangkan sidang tersebut, dan Bahadur
dimasukkan penjara.
Begitu divonis bebas, Fahri dibawa oleh Aisha ke rumah sakit yang sama dengan Maria
untuk diperiksa. Sejak selesai dari persidangan itu, Maria belum sadarkan diri juga.
Beberapa saat kemudian, Aisha mendengar Maria mengigau kalau dia ingin masuk surga,
tapi tidak diperbolehkan. Lalu ia terbangun dan menceritakan itu semua pada Aisha dan
juga Fahri. Fahri tau apa yang dimaksudkan oleh Maria, lalu ia membopong Maria ke kamar
mandi dan Aisha membantu untuk mewudhui Maria. Selesai itu Maria kembali dibaringkan
di atas kasur seprti semula. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa ia melafalkan
syahadad. Tak lama kemudian, kedua matanya tertutup rapat dan akhirnya Maria meninggal
dunia.
· Kelebihan :
1. Novel ini mengajarkan kehidupan Islami yang sangat kental sekali, bisa menjadi motivasi
orang-orang yang membacanya.
2. Novel ini menggunakan bahasa arab, dan disetiap halaman yang ada bahasa arabnya, di
bawahnya pasti ada terjemahannya.
3. Ayat Ayat Cinta mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami
cakrawala keislaman, kehidupan, dan juga cinta.
· Kelemahan :
1. Tokoh utama Fahri, yang hanya laki-laki biasa dan anak seorang petani dicintai oleh
empat orang wanita sekaligus. Dalam kehidupan nyata hal ini mustahil terjadi. Kesannya
Fahri digambarkan sebagai laki-laki yang hampir sempurna.
2. Maria yang jatuh sakit berminggu-minggu bahkan sampai koma, cuma karena ditolak
citanya oleh Fahri. Dalam kehidupan nyata hal ini terlalu berlebihan.
e. Kelebihan dan kelemahan buku bisa kita lihat dari isi, bahasa, dan kemasannya.
Kualitasnya sangat baik, diterbitkan di Jakarta oleh Penerbit Republika. Novel ini menurut
saya juga sudah lengkap, mulai dari cover depan sampai belakang. Kebaruan, novel ini bisa
dikatakan sudah lama, cetakan pertama terbit desember tahun 2004, dan cetakan terakhir
yang saya lihat april 2008.
Novel ini ditulis dengan bahasa lancar dengan tokoh-tokoh yang “hidup” dalam berbagai
karakter, membuat novel ini tidak hanya sekedar dibaca sebagai cerita picisan atau
romantisme biasa, melainkan membaurkan pengetahuan atas hidup dan berkehidupan
secara indah. Ketepatan dalam mengolah kata-kata sangat tepat, membuat cerita dalam
novel ini terasa benar-benar terjadi. Bahasanya juga komunikatif, mudah dipahami oleh
pembacanya. Di dalam novel ini ada bahasa arabnya juga, dan dibawahnya ada artinya jadi
memudahkan si pembaca memahmi isinya.
3) Kemasan buku.
Novel ini dikemas dengan sangat baik. Sebelum membaca isinya, pembaca disuguhkan
dengan komentar-komentar orang yang sudah membaca novel tersebut, jadi menambah
keinginan saya untuk mengetahui bagaiman isi ceritanya.
Menurut saya novel Ayat Ayat Cinta ini ceritanya sangat menyentuh. Dibandingkan dengan
novel-novel yang sudah saya baca sebelumnya, novel ini lebih bisa memotivasi saya dalam
hal keislaman. Novel ini tidak saja menceritakan kehidupan percintaan seperti novel-novel
tentang cinta yang lain, tapi novel ini mengenalkan bagaimana percintaan menurut islam
yang sebanar-benarnya. Novel ini memang sangat bagus isi ceritanya, tidak hanya
menggambarkan kehidupan seseorang yang sangat sederhana, tetapi juga mengajarkan
kepada kita betapa pentingnya hidup di jalan Allah, hidup hanya benar-benar untuk Allah
S.W.T.
Novel ini sangat bagus untuk dibaca, menambah pengetahuan tentang Islam yang
sesungguhnya dan mengajari kita tentang banyak hal yang mungkin belum kita ketahui
sebelumnya.
2. Tokoh : Fahri, Maria, Aisha, Nurul, Noura, Saiful, Rudi, Hamdi, Mishbah, keluarga Tuan
Boutros, Bahadur,
4. Perwatakan :
· Fahri : Rajin, pintar, sabar, terencana, tepat waktu, ikhlas, ulet, penolong, sholeh,
aktifis, pintar dalam memimpin, lurus, penuh dengan target.
· Maria : Ceria, suka bergurau, rajin, pintar, tapi fisiknya lemah, manja tertutup.
· Aisah : Orangnya lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, serba mewah.
· Keluarga Tuan Boutros : Baik hati, sopan, suka menolong, tidak sombong walaupun
orang kaya.
· Teman Fahri (Saiful, Rudi, Hamdi, Mishbah) : Baik, tekun, pintar, rajin, sholeh.
5. Setting / latar : Mesir, Kairo, Al-Azhar, flat, masjid, restoran, metro, penjara, rumah
sakit, Alexandria.
6. Amanat : Semakin banyak ilmu yang kita dapat, maka semakin banyak pula hambatan,
godaan yang harus kita lewati dan dipecahkan dengan hati yang sabar dan yakin akan ada
hikmahnya.
Tujuan pengarang, novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran
dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam.
Tujuan saya meresensi novel ini, yaitu untuk memenuhi tugas kuliah saya, mata kuliah
Membaca Komprehensif.
Harapan saya, semoga setelah membaca novel Ayat Ayat Cinta ini, semua dapat termotivasi
agar menjadi orang yang lebih baik.
Saran buat kalian semua yang belum membaca novel ini, cobalah baca maka kalian semua
akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Buku adalah jendela dunia, itu benar
sekali. Dengan membaca novel ini, kita bisa mengetahui Mesir dan apa saja yang ada di
sana.
Novel ini tidak saja menceritakan kehidupan percintaan seperti novel-novel tentang cinta
yang lain, tapi novel ini mengenalkan bagaimana percintaan menurut islam yang sebanar-
benarnya. Novel ini memang sangat bagus isi ceritanya, tidak hanya menggambarkan
kehidupan seseorang yang sangat sederhana, tetapi juga mengajarkan kepada kita betapa
pentingnya hidup di jalan Allah, hidup hanya benar-benar untuk Allah S.W.T. Seperti yang
sudah saya katakan tadi sebelumnya. Mengajarkan kita betapa susahnya perjuangan
seorang mencari ilmu di negeri orang.